Anda di halaman 1dari 40

25/3/2021 KESELAMATAN HANYA OLEH IMAN FONDASI GOLGOTA - TEOLOGIA REFORMED

TEOLOGIA
ALLAHREFORMED
BERANDA TRITUNGGAL KRISTOLOGI DAFTAR ISI ALKITAB I ALKITAB II
DARK MODE
Blog Pengajaran
ALKITAB III Teologi Reformed dan Berbagai Informasi Seputar
Alkitab Terkini

BERANDA ALLAH TRITUNGGAL KRISTOLOGI DAFTAR ISI ALKITAB I ALKITAB II


DARK MODE

ALKITAB III

BERANDA / KATEKISASI

KESELAMATAN HANYA OLEH IMAN


FONDASI GOLGOTA
Pdt.Budi Asali, M.Div.
I) Iman dan Pertobatan.

A) Kita diselamatkan oleh ‘iman saja’, bukan oleh


‘perbuatan baik’ atau oleh ‘iman dan perbuatan baik’.

Salah satu semboyan reformasi adalah SOLA FIDE, yang artinya ‘only faith’ (= hanya
iman). Jadi, yang menyelamatkan kita hanyalah iman. Perbuatan baik sama sekali
tidak mempunyai andil untuk menyelamatkan / membawa kita ke surga.

1) Perbuatan baik tidak bisa menyelamatkan kita. Mengapa?

a) Karena manusia di luar Kristus sama sekali tidak bisa berbuat baik.

Kita lahir sebagai orang yang berdosa, dan karena itu kita mempunyai
kecenderungan untuk berbuat dosa. Ini menyebabkan manusia di luar Kristus itu
sebetulnya sama sekali tidak bisa berbuat baik. Hal ini bisa terlihat dari ayat-ayat di
bawah ini:

1. Kejadian 6:5 - “Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan
bahwa segala (bukan ‘sebagian’ tetapi ‘segala’) kecenderungan hatinya selalu (bukan
‘kadang-kadang’ / ‘sering’ tetapi ‘selalu’) membuahkan kejahatan semata-mata,”.

Kata ‘semata-mata’ diterjemahkan ‘continually’ (= terus menerus) oleh


KJV/RSV/NASB, dan ‘all the time’ (= selalu / setiap saat) oleh NIV.

Bahkan Adam Clarke, yang adalah seorang Arminian, menafsirkan bahwa ayat ini
menunjukkan bahwa manusia hanya bisa berbuat dosa, dan tak ada perbuatan
baiknya sama sekali.

2. Kej 8:21b - “Aku takkan mengutuk bumi ini lagi karena manusia, sekalipun yang
ditimbulkan hatinya adalah jahat dari sejak kecilnya,”.

3. Roma 6:20 - “Sebab waktu kamu hamba dosa, kamu bebas dari kebenaran.”.

4. Roma 8:7-8 - “(7) Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah,
karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.
(8) Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah.”.

5. Titus 1:15 - “Bagi orang suci semuanya suci; tetapi bagi orang najis dan bagi orang
tidak beriman suatupun tidak ada yang suci, karena baik akal maupun suara hati
mereka najis.”.

Ini menunjukkan bahwa segala sesuatu yang dilakukan orang yang tidak beriman
adalah dosa. Jadi, tindakan-tindakan yang kelihatannya baik sekalipun (seperti
menolong orang miskin, dsb) tetap dianggap dosa. Mengapa?

https://teologiareformed.blogspot.com/2020/04/keselamatan-hanya-oleh-iman-fondasi.html 1/40
25/3/2021 KESELAMATAN HANYA OLEH IMAN FONDASI GOLGOTA - TEOLOGIA REFORMED

1. Karena tindakan itu tidak lahir dari iman.


BERANDA ALLAH TRITUNGGAL KRISTOLOGI DAFTAR ISI ALKITAB I ALKITAB II
DARK MODE

ALKITAB III
Roma 1:5 - “Dengan perantaraanNya kami menerima kasih karunia dan jabatan rasul
untuk menuntun semua bangsa, supaya mereka percaya dan taat kepada namaNya.”.

Kata-kata ‘percaya dan taat’ ini salah terjemahan; entah dari mana muncul kata ‘dan’
itu.

KJV: ‘obedience to the faith’ (= ketaatan kepada iman). Ini juga salah terjemahannya.
Jamieson, Fausset & Brown juga menganggap ini salah terjemahan, dan ia
menterjemahkan seperti RSV/NASB.

RSV/NASB: ‘the obedience of faith’ (= ketaatan dari iman).

NIV: ‘the obedience that comes from faith’ (= ketaatan yang datang dari iman).

Menurut saya, terjemahan NIV, sekalipun tidak huru ah, memberikan arti yang benar.

Inilah ketaatan yang betul-betul adalah ketaatan, yaitu ketaatan yang lahir dari iman
kepada Yesus, atau datang dari iman kepada Yesus.

Adam Clarke (tentang Roma 1:5): “Of obedience, as the necessary consequence of
genuine faith.” (= Tentang ketaatan, sebagai suatu konsekwensi yang perlu dari iman
yang sejati / asli / sungguh-sungguh.).

Barnes’ Notes (tentang Ro 1:5): “‘For obedience to the faith.’ In order to produce, or
promote obedience to the faith; that is, to induce them to render that obedience to
God which faith produces. There are two things therefore implied. (1) That the design
of the gospel and of the apostleship is to induce men to obey God. (2) That the
tendency of faith is to produce obedience. There is no true faith which does not
produce that.” [= ‘Untuk ketaatan kepada iman’. Untuk menghasilkan, atau
memajukan / mengembangkan ketaatan kepada iman; yaitu, untuk menyebabkan
mereka untuk memberikan ketaatan itu kepada Allah, yang iman hasilkan. Karena itu,
ada dua hal yang ditunjukkan secara implicit. (1) Bahwa rancangan dari injil dan dari
kerasulan adalah untuk menyebabkan orang-orang untuk mentaati Allah. (2) Bahwa
kecenderungan dari iman adalah untuk menghasilkan ketaatan. Tidak ada iman yang
benar / sejati yang tidak menghasilkan itu.].

William Hendriksen (tentang Ro 1:5): “The purpose for which Paul was appointed was
to bring about obedience of faith. Such obedience is based on faith and springs from
faith. In fact, so very closely are faith and obedience connected that they may be
compared to inseparable identical twins. When you see the one you see the other. A
person cannot have genuine faith without having obedience, nor vice versa.” (=
Tujuan untuk mana Paulus ditetapkan adalah untuk menyebabkan ketaatan dari
iman. Ketaatan seperti itu didasarkan pada iman dan muncul dari iman. Dalam
faktanya / sebenarnya, begitu sangat dekatnya hubungan iman dan ketaatan
sehingga mereka bisa dibandingkan dengan kembar identik yang tak terpisahkan.
Pada waktu kamu melihat yang satu kamu melihat yang lain. Seseorang tidak bisa
mempunyai iman yang sejati / asli / sungguh-sungguh tanpa mempunyai ketaatan,
ataupun sebaliknya.).

A. T. Robertson (tentang Roma 1:5): “the obedience which springs from faith” (=
ketaatan yang muncul dari iman).

Vincent (tentang Ro 1:5): “The English Revised Version (1885): ‘unto obedience of
faith.’ ‘Unto’ marks the object of the grace and apostleship: ‘in order to bring about.’
Obedience of faith is the obedience which characterizes and proceeds from faith.” [=
The English Revised Version (1885): ‘kepada ketaatan dari iman’. ‘Kepada’
menunjukkan tujuan dari kasih karunia dan kerasulan: ‘untuk menyebabkan’.
Ketaatan dari iman adalah ketaatan yang memberi ciri kepada, dan keluar dari,
iman.].

https://teologiareformed.blogspot.com/2020/04/keselamatan-hanya-oleh-iman-fondasi.html 2/40
25/3/2021 KESELAMATAN HANYA OLEH IMAN FONDASI GOLGOTA - TEOLOGIA REFORMED

BERANDA ALLAH TRITUNGGAL KRISTOLOGI DAFTAR ISI ALKITAB I ALKITAB II


DARK MODE
Catatan: Calvin, Hodge, John Murray, Jamieson, Fausset & Brown menafsirkan bahwa
ALKITAB III
istilah ini artinya ketaatan kepada iman (dalam arti Injil). Tetapi saya tak setuju
dengan penafsiran ini.

2. Karena tindakan itu tidak dilakukan berdasarkan kasih kepada Allah / Yesus.

Yohanes 14:15 - “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala
perintahKu.”.

3. Karena tindakan itu tidak dilakukan untuk memuliakan Allah.

1Korintus 10:31 - “Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau
melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.”.

Suatu ‘ketaatan / perbuatan baik’, yang dilakukan oleh orang yang tidak percaya
kepada Yesus, dan dilakukan bukan karena hati yang mengasihi Tuhan, dan dilakukan
bukan untuk kemuliaan Allah, pada dasarnya adalah ‘ketaatan / perbuatan baik’ yang
dilakukan tanpa mempedulikan Allah. Sekarang pikirkan sendiri, bisakah perbuatan
demikian disebut baik?

b) Firman Tuhan memberikan gambaran yang menjijikkan tentang kehidupan


manusia di hadapan Allah.

1. Kesalehan manusia digambarkan seperti kain kotor.

Yes 64:6a - “Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan
kami seperti kain kotor;”.

Perhatikan bahwa Yesaya bukan mengatakan ‘segala dosa kami seperti kain kotor’.
Ia mengatakan ‘segala kesalehan kami seperti kain kotor’.

Ia juga tidak mengatakan ‘sebagian kesalehan kami seperti kain kotor’. Ia


mengatakan ‘segala kesalehan kami seperti kain kotor’.

Jadi, sebetulnya semua kesalehan orang percayapun seperti kain kotor di hadapan
Allah!

2. Dosa / kejahatan manusia digambarkan seperti cemar kain.

Sekarang, kalau ‘segala kesalehan’ kita digambarkan seperti ‘kain kotor’ di hadapan
Allah, bagaimana dengan ‘dosa’ kita? Perhatikan ayat di bawah ini.

Yeh 36:17 - “‘Hai anak manusia, waktu kaum Israel tinggal di tanah mereka, mereka
menajiskannya dengan tingkah laku mereka; kelakuan mereka sama seperti cemar
kain di hadapanKu.”.

Dosa / kejahatan kita digambarkan seperti ‘cemar kain’. Apakah ‘cemar kain’ itu? NIV
menterjemahkannya: ‘a woman’s monthly uncleanness’ (= kenajisan bulanan dari
seorang perempuan).

Bandingkan juga dengan Im 15:20,24 - “(20) Segala sesuatu yang ditidurinya selama
ia cemar kain menjadi najis. Dan segala sesuatu yang didudukinya menjadi najis
juga. ... (24) Jikalau seorang laki-laki tidur dengan perempuan itu, dan ia kena cemar
kain perempuan itu, maka ia menjadi najis selama tujuh hari, dan setiap tempat tidur
yang ditidurinya menjadi najis juga.”.

Untuk kata ‘cemar kain’ yang pertama (ay 20) NIV menterjemahkan ‘her period’ (=
masa datang bulannya), sedangkan untuk kata ‘cemar kain’ yang kedua (ay 24) NIV
menterjemahkan ‘her monthly ow’ (= aliran bulanannya).

Jadi, kelihatannya yang dimaksudkan dengan ‘cemar kain’ itu adalah cairan darah
https://teologiareformed.blogspot.com/2020/04/keselamatan-hanya-oleh-iman-fondasi.html 3/40
25/3/2021 KESELAMATAN HANYA OLEH IMAN FONDASI GOLGOTA - TEOLOGIA REFORMED

yang dikeluarkan
BERANDA seorang
ALLAH perempuan pada
TRITUNGGAL saat datangDAFTAR
KRISTOLOGI bulan. ISI ALKITAB I ALKITAB II
DARK MODE

ALKITAB III
Dengan demikian Kitab Suci menggambarkan segala kesalehan kita seperti kain
kotor, dan menggambarkan dosa / kejahatan kita seperti cairan yang dikeluarkan
oleh seorang perempuan pada saat mengalami datang bulan! Merupakan suatu
pemikiran yang sangat tidak beres, kalau kita berpikir bahwa dengan hal-hal
menjijikkan itu kita bisa layak untuk masuk surga!

Siapapun yang menganggap dirinya suci atau lumayan baik, dan bisa mengusahakan
kesucian / kekudusan dengan kekuatannya sendiri, apalagi bisa layak masuk surga
dengan perbuatan baiknya sendiri, harus merenungkan bagian ini!

Keberatan: tetapi mengapa dalam Kitab Suci kadang-kadang diceritakan tentang


orang yang saleh, tak bercacat, seperti Nuh, Ayub, Zakharia, dsb?

Kejadian 6:8-9 - “(8) Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN. (9) Inilah
riwayat Nuh: Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang
sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul dengan Allah.”.

Ayub 1:1 - “Ada seorang laki-laki di tanah Us bernama Ayub; orang itu saleh dan jujur;
ia takut akan Allah dan menjauhi kejahatan.”.

Lukas 1:5-6 - “(5) Pada zaman Herodes, raja Yudea, adalah seorang imam yang
bernama Zakharia dari rombongan Abia. Isterinya juga berasal dari keturunan Harun,
namanya Elisabet. (6) Keduanya adalah benar di hadapan Allah dan hidup menurut
segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat.”.

Jawab:

1. Mereka bisa saleh karena mereka jelas adalah orang-orang yang beriman.

2. Kesalehan mereka itu tidak boleh diartikan ‘suci’, karena akan bertentangan
dengan Roma 3:23 yang menyatakan semua orang berdosa. Satu-satunya yang
dikecualikan hanyalah Yesus sendiri (Ibrani 4:15 2Korintus 5:21). Jadi, kesalehan
mereka ini harus diartikan hanya dalam perbandingan dengan orang-orang lain di
sekitar mereka. Tetapi kalau kehidupan mereka dibandingkan dengan Firman Tuhan /
Kitab Suci, maka jelas mereka tetap penuh dengan dosa.

c) Seandainya ia bisa berbuat baik, perbuatan baik itu tidak bisa menghapuskan
dosa.

Bahwa dosa tidak bisa ditebus dengan perbuatan baik, dinyatakan oleh Gal 2:16,21
yang berbunyi: “(16a) Kamu tahu, bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh
karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus
Yesus. ... (21b) Sebab sekiranya ada kebenaran oleh hukum Taurat, maka sia-sialah
kematian Kristus.”.

Illustrasi: Seseorang ditangkap polisi karena melanggar peraturan lalu lintas dan 1
minggu setelahnya harus menghadap ke pengadilan. Dalam waktu satu minggu itu ia
lalu banyak berbuat baik untuk menebus dosanya. Ia menolong tetangga, memberi
uang kepada pengemis, dsb. Pada waktu persidangan, ia membawa semua orang
kepada siapa ia sudah melakukan kebaikan itu sebagai saksi. Pada waktu hakim
bertanya: ‘Benarkah saudara melanggar peraturan lalu lintas?’, ia lalu menjawab:
‘Benar pak hakim, tetapi saya sudah banyak berbuat baik untuk menebus dosa saya.
Ini saksi-saksinya’. Sekarang pikirkan sendiri, kalau hakim itu waras, apakah hakim itu
akan membebaskan orang itu? Jawabnya jelas adalah ‘tidak’! Jadi terlihat bahwa
dalam hukum duniapun kebaikan tidak bisa menutup / menebus / menghapus dosa!
Demikian juga dengan dalam hukum Tuhan / Kitab Suci!

2) Keselamatan karena iman saja.

a) Ayat-ayat yang menunjukkan bahwa keselamatan itu hanya karena iman adalah:
https://teologiareformed.blogspot.com/2020/04/keselamatan-hanya-oleh-iman-fondasi.html 4/40
25/3/2021 KESELAMATAN HANYA OLEH IMAN FONDASI GOLGOTA - TEOLOGIA REFORMED

BERANDA ALLAH TRITUNGGAL KRISTOLOGI DAFTAR ISI ALKITAB I ALKITAB II


DARK MODE
1. Roma 3:24 - “dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena
ALKITAB III
penebusan dalam Kristus Yesus.”.

Perhatikan kata ‘dengan cuma-cuma’ di sini. Kalau perbuatan baik punya andil dalam
membawa kita ke surga, tidak mungkin ada kata ‘dengan cuma-cuma’ di sini.

Bdk. Yesaya 55:1-2 - “(1) Ayo, hai semua orang yang haus, marilah dan minumlah air,
dan hai orang yang tidak mempunyai uang, marilah! Terimalah gandum tanpa uang
pembeli dan makanlah, juga anggur dan susu tanpa bayaran! (2) Mengapakah kamu
belanjakan uang untuk sesuatu yang bukan roti, dan upah jerih payahmu untuk
sesuatu yang tidak mengenyangkan? Dengarkanlah Aku maka kamu akan memakan
yang baik dan kamu akan menikmati sajian yang paling lezat.”.

2. Roma 3:27-28 - “(27) Jika demikian, apakah dasarnya untuk bermegah? Tidak ada!
Berdasarkan apa? Berdasarkan perbuatan? Tidak, melainkan berdasarkan iman! (28)
Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia
melakukan hukum Taurat.”.

3. Gal 2:16,21 - “(16) Kamu tahu, bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh
karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus
Yesus. Sebab itu kamipun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami
dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan
hukum Taurat. Sebab: ‘tidak ada seorangpun yang dibenarkan’ oleh karena
melakukan hukum Taurat. ... (21) Aku tidak menolak kasih karunia Allah. Sebab
sekiranya ada kebenaran oleh hukum Taurat, maka sia-sialah kematian Kristus.”.

4. Efesus 2:8-9 - “(8) Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu
bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, (9) itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan
ada orang yang memegahkan diri.”.

5. Filipi 3:8-9 - “(8) Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan
Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku
telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku
memperoleh Kristus, (9) dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri
karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan
kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan.”.

6. Roma 9:30-10:3 - “(9:30) Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Ini:
bahwa bangsa-bangsa lain yang tidak mengejar kebenaran, telah beroleh kebenaran,
yaitu kebenaran karena iman. (9:31) Tetapi: bahwa Israel, sungguhpun mengejar
hukum yang akan mendatangkan kebenaran, tidaklah sampai kepada hukum itu.
(9:32) Mengapa tidak? Karena Israel mengejarnya bukan karena iman, tetapi karena
perbuatan. Mereka tersandung pada batu sandungan, (9:33) seperti ada tertulis:
‘Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu sentuhan dan sebuah batu
sandungan, dan siapa yang percaya kepadaNya, tidak akan dipermalukan.’ (10:1)
Saudara-saudara, keinginan hatiku dan doaku kepada Tuhan ialah, supaya mereka
diselamatkan. (10:2) Sebab aku dapat memberi kesaksian tentang mereka, bahwa
mereka sungguh-sungguh giat untuk Allah, tetapi tanpa pengertian yang benar. (10:3)
Sebab, oleh karena mereka tidak mengenal kebenaran Allah dan oleh karena mereka
berusaha untuk mendirikan kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak takluk
kepada kebenaran Allah.”.

7. Kisah Para Rasul 15:1-11 - “(1) Beberapa orang datang dari Yudea ke Antiokhia dan
mengajarkan kepada saudara-saudara di situ: ‘Jikalau kamu tidak disunat menurut
adat istiadat yang diwariskan oleh Musa, kamu tidak dapat diselamatkan.’ (2) Tetapi
Paulus dan Barnabas dengan keras melawan dan membantah pendapat mereka itu.
Akhirnya ditetapkan, supaya Paulus dan Barnabas serta beberapa orang lain dari
jemaat itu pergi kepada rasul-rasul dan penatua-penatua di Yerusalem untuk
membicarakan soal itu. (3) Mereka diantarkan oleh jemaat sampai ke luar kota, lalu
mereka berjalan melalui Fenisia dan Samaria, dan di tempat-tempat itu mereka
menceriterakan tentang pertobatan orang-orang yang tidak mengenal Allah. Hal itu
https://teologiareformed.blogspot.com/2020/04/keselamatan-hanya-oleh-iman-fondasi.html 5/40
25/3/2021 KESELAMATAN HANYA OLEH IMAN FONDASI GOLGOTA - TEOLOGIA REFORMED

sangat menggembirakan
BERANDA hati saudara-saudara
ALLAH TRITUNGGAL KRISTOLOGIdi situ. (4) Setibanya
DAFTAR ISI di Yerusalem
ALKITAB I ALKITAB II
DARK MODE
mereka disambut oleh jemaat dan oleh rasul-rasul dan penatua-penatua, lalu mereka
ALKITAB III
menceriterakan segala sesuatu yang Allah lakukan dengan perantaraan mereka. (5)
Tetapi beberapa orang dari golongan Farisi, yang telah menjadi percaya, datang dan
berkata: ‘Orang-orang bukan Yahudi harus disunat dan diwajibkan untuk menuruti
hukum Musa.’ (6) Maka bersidanglah rasul-rasul dan penatua-penatua untuk
membicarakan soal itu. (7) Sesudah beberapa waktu lamanya berlangsung
pertukaran pikiran mengenai soal itu, berdirilah Petrus dan berkata kepada mereka:
‘Hai saudara-saudara, kamu tahu, bahwa telah sejak semula Allah memilih aku dari
antara kamu, supaya dengan perantaraan mulutku bangsa-bangsa lain mendengar
berita Injil dan menjadi percaya. (8) Dan Allah, yang mengenal hati manusia, telah
menyatakan kehendakNya untuk menerima mereka, sebab Ia mengaruniakan Roh
Kudus juga kepada mereka sama seperti kepada kita, (9) dan Ia sama sekali tidak
mengadakan perbedaan antara kita dengan mereka, sesudah Ia menyucikan hati
mereka oleh iman. (10) Kalau demikian, mengapa kamu mau mencobai Allah dengan
meletakkan pada tengkuk murid-murid itu suatu kuk, yang tidak dapat dipikul, baik
oleh nenek moyang kita maupun oleh kita sendiri? (11) Sebaliknya, kita percaya,
bahwa oleh kasih karunia Tuhan Yesus Kristus kita akan beroleh keselamatan sama
seperti mereka juga.’”.

Bdk. ay 11b dengan Roma 11:5-6 - “(5) Demikian juga pada waktu ini ada tinggal
suatu sisa, menurut pilihan kasih karunia. (6) Tetapi jika hal itu terjadi karena kasih
karunia, maka bukan lagi karena perbuatan, sebab jika tidak demikian, maka kasih
karunia itu bukan lagi kasih karunia.”.

Jelas terlihat bahwa Sidang Gereja Yerusalem membenarkan Paulus dan Barnabas
yang mengajarkan keselamatan hanya oleh iman saja, dan menyalahkan orang-orang
kristen Yahudi, yang menekankan bahwa untuk selamat, mereka juga harus mentaati
hukum Taurat (ay 1).

8. Lukas 23:42-43 - “(42) Lalu ia berkata: ‘Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau
datang sebagai Raja.’ (43) Kata Yesus kepadanya: ‘Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam
Firdaus.’”.

Penjahat yang boleh dikatakan tak punya perbuatan baik sama sekali ini, dan bahkan
tak pernah ke gereja, belum dibaptis, dsb, ternyata dijamin keselamatannya oleh
Yesus, hanya karena ia percaya kepada Yesus.
POSTINGAN POPULER

b) Lalu bagaimana dengan ayat-ayat Alkitab yang seolah-olah menunjukkan bahwa


perbuatan baik itu menyelamatkan / punya andil dalam keselamatan? TUJUAN KEMATIAN YESUS
KRISTUS : YOHANES
Sebelum kita melihat ayat-ayat itu, saya tegaskan dulu, bahwa bagaimanapun bunyi 12:20-36
ayat-ayat itu, kita tak boleh menafsirkan ayat-ayat itu sehingga menjadi bertentangan
MARKUS 15:1-15 (YESUS
dengan kelompok ayat-ayat di atas, yang menunjukkan bahwa keselamatan itu oleh
DI HADAPAN PONTIUS
iman saja dan sama sekali bukan oleh perbuatan baik / ketaatan kita. Merupakan
PILATUS)
suatu prinsip Hermeneutics yang sangat penting, bahwa dua kebenaran / ayat Alkitab
tidak bisa saling bertentangan.
YUDAS DAN
PENANGKAPAN YESUS:
Sekarang mari kita perhatikan ayat-ayat itu:
YOHANES 18:1-11

1. Matius 7:21 - “Bukan setiap orang yang berseru kepadaKu: Tuhan, Tuhan! akan
TRANSFORMASI
masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak BapaKu
KEBUDAYAAN: MANDAT
yang di sorga.”.
PENGUDUSAN BUDAYA
BAGI KEMULIAAN ALLAH
Jawab: Sepintas lalu memang ayat ini menekankan perbuatan baik / ketaatan supaya
bisa masuk surga. Tetapi kontext menunjukkan bahwa ayat ini ditujukan kepada nabi- YESUS KRISTUS DITANGISI
nabi palsu (Mat 7:15), dan karena itu Yesus tidak pernah mengenal mereka, dan (LUKAS 23:26-31)
mereka disebut sebagai ‘pembuat kejahatan’ (Maiust 7:23).
MATIUS 22:37-40 (HUKUM
Matius 7:15-23 - “(15) ‘Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu YANG TERUTAMA)
dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang
https://teologiareformed.blogspot.com/2020/04/keselamatan-hanya-oleh-iman-fondasi.html 6/40
25/3/2021 KESELAMATAN HANYA OLEH IMAN FONDASI GOLGOTA - TEOLOGIA REFORMED

buas. (16) DariALLAH


BERANDA buahnyalah kamu akanKRISTOLOGI
TRITUNGGAL mengenal mereka. Dapatkah
DAFTAR ISI orang memetik
ALKITAB I ALKITAB II 4 CIRI GEREJA YANG
buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri? (17) Demikianlah setiap SEJATI (KISAH PARA
DARK MODE

ALKITAB III RASUL 2:41-47)


pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik
menghasilkan buah yang tidak baik. (18) Tidak mungkin pohon yang baik itu
BUKTI KASIH ALLAH
menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan
KEPADA KITA (Roma 5:8)
buah yang baik. (19) Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik,
pasti ditebang dan dibuang ke dalam api. (20) Jadi dari buahnyalah kamu akan
ARTI KAMU ADALAH
mengenal mereka. (21) Bukan setiap orang yang berseru kepadaKu: Tuhan, Tuhan!
TERANG DUNIA (MATIUS
akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak
5:14-16)
BapaKu yang di sorga. (22) Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepadaKu:
Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi namaMu, dan mengusir setan demi
PERUMPAMAAN ANAK
namaMu, dan mengadakan banyak mujizat demi namaMu juga? (23) Pada waktu
YANG HILANG: Lukas
itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah
15:11-32
mengenal kamu! Enyahlah dari padaKu, kamu sekalian pembuat kejahatan!’”.

Karena mereka bukan orang percaya / tidak pernah menjadi orang percaya, maka
Yesus berkata bahwa Ia tidak pernah mengenal mereka, dan mereka selalu berbuat
dosa sehingga disebut sebagai ‘pembuat kejahatan’. Jadi, Mat 7:21 yang sedang
dipersoalkan, memang cocok dengan mereka, karena sebagai nabi-nabi mereka
banyak bicara tentang ‘Tuhan’, tetapi sebagai nabi-nabi palsu, mereka sama sekali
tidak melakukan kehendak Bapa. Calvin menghubungkan kata-kata ‘melakukan
kehendak Bapa’ ini dengan Yoh 6:40.

Yohanes 6:40 - “Sebab inilah kehendak BapaKu, yaitu supaya setiap orang, yang
melihat Anak dan yang percaya kepadaNya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku
membangkitkannya pada akhir zaman.’”.

Bdk. Yohanes 6:28-29 - “(28) Lalu kata mereka kepadaNya: ‘Apakah yang harus kami
perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?’ (29) Jawab
Yesus kepada mereka: ‘Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah
kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah.’”.

Kata ‘pekerjaan’ dalam ay 28 ada dalam bentuk jamak (ERGA = works), tetapi kata
‘pekerjaan’ dalam ay 29 ada dalam bentuk tunggal (ERGON = work). Jadi, Yesus
memaksudkan: hanya satu hal yang Allah kehendaki untuk kamu lakukan, yaitu
percaya kepada Yesus! Calvin berkata bahwa pada waktu Yesus menyebut iman
sebagai work / pekerjaan, Ia tidak berbicara dengan akurasi yang ketat. Tentu bukan
maksud Calvin untuk mengatakan bahwa Yesus salah bicara! Maksudnya Ia
menggunakan kata itu bukan dalam arti teologis yang ketat. Alasan Calvin adalah: Ro
3:27-28 mengatakan bahwa iman tidak termasuk sebagai work / pekerjaan.

Roma 3:27-28 - “(27) Jika demikian, apakah dasarnya untuk bermegah? Tidak ada!
Berdasarkan apa? Berdasarkan perbuatan? Tidak, melainkan berdasarkan iman! (28)
Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia
melakukan hukum Taurat.”.

Jadi, orang-orang dalam Matius 7:21 adalah nabi-nabi palsu yang bukan orang-orang
percaya, dan mereka tidak punya perbuatan baik sama sekali, dan karena itu mereka
tak bisa masuk surga. Karena itu, ayat ini tidak ada urusannya sama sekali dengan
keselamatan karena perbuatan baik!

Calvin (tentang Mat 7:21): “Christ extends his discourse farther: for he speaks not
only of false prophets, who rush upon the ock to tear and devour, but of hirelings,
who insinuate themselves, under fair appearances, as pastors, though they have no
feeling of piety. This doctrine embraces all hypocrites, whatever may be their rank or
station, but at present he refers particularly to pretended teachers, who seem to excel
others. ... In a word, he declares that, so soon as the doctrine of the Gospel shall have
begun to bear fruit by obtaining many disciples, there will not only be very many of
the common people who falsely and hypocritically submit to it, but even in the rank of
pastors there will be the same treachery, so that they will deny by their actions and
life what they profess with the mouth.” (= Kristus memperluas pembicaraannya lebih
jauh: karena Ia berbicara bukan hanya tentang nabi-nabi palsu, yang lari kepada
https://teologiareformed.blogspot.com/2020/04/keselamatan-hanya-oleh-iman-fondasi.html 7/40
25/3/2021 KESELAMATAN HANYA OLEH IMAN FONDASI GOLGOTA - TEOLOGIA REFORMED

kawanan domba
BERANDA untuk
ALLAH mencabik-cabik
TRITUNGGAL dan menelan,
KRISTOLOGI tetapiISItentang
DAFTAR orang-orang
ALKITAB I ALKITAB II
DARK MODE
upahan, yang memasukkan diri mereka sendiri, dibawah penampilan yang bagus,
ALKITAB III
sebagai pendeta-pendeta, sekalipun mereka tidak mempunyai perasaan tentang
kesalehan. Doktrin ini mencakup semua orang-orang muna k, apapun tingkat atau
kedudukan mereka, tetapi pada saat ini Ia secara khusus menunjuk kepada pengajar-
pengajar yang pura-pura, yang kelihatannya melampaui orang-orang lain. ...
Singkatnya, Ia menyatakan bahwa, begitu doktrin dari Injil mulai mengeluarkan buah
dengan mendapatkan banyak murid-murid, di sana bukan saja akan ada banyak dari
orang-orang awam yang secara palsu dan muna k tunduk kepadanya, tetapi bahkan
dalam tingkat dari pendeta-pendeta akan ada banyak pengkhianatan yang sama,
sehingga mereka akan menyangkal oleh tindakan-tindakan dan kehidupan mereka
apa yang mereka akui dengan mulut mereka.).

Calvin (tentang Mat 7:21): “To do the will of the Father not only means, to regulate
their life and manners, (as philosophers talked) by the rule of virtues, but also to
believe in Christ, according to that saying, ‘This is the will of him that sent me, that
every one which seeth the Son, and believeth on him, may have everlasting life,’ (John
6:40.) These words, therefore, do not exclude faith, but presuppose it as the principle
from which other good works ow.” [= Melakukan kehendak Bapa bukan hanya
berarti mengatur kehidupan dan kelakuan mereka, (seperti dibicarakan oleh ahli-ahli
lsafat) oleh peraturan-peraturan tentang kebaikan-kebaikan, tetapi juga percaya
kepada Kristus, sesuai dengan perkataan itu, ‘Inilah kehendak Dia yang mengutus
Aku, supaya setiap orang yang melihat Anak, dan percaya kepadaNya beroleh hidup
yang kekal’, (Yoh 6:40). Karena itu, kata-kata ini tidak membuang / mengeluarkan
iman, tetapi mensyaratkannya sebagai suatu sumber dari mana pekerjaan-pekerjaan
baik yang lain mengalir.].

Bdk. 2Timotius 2:19 - “Tetapi dasar yang diletakkan Allah itu teguh dan meterainya
ialah: ‘Tuhan mengenal siapa kepunyaanNya’ dan ‘Setiap orang yang menyebut nama
Tuhan hendaklah meninggalkan kejahatan.’”.

Barnes’ Notes (tentang Mat 7:23): “‘I never knew you.’ ... This proves that, with all their
pretensions, they had never been true followers of Christ. Jesus will not then say to
false prophets and false professors of religion that he had once known them and
then rejected them; that they had been once Christians and then had fallen away; that
they had been pardoned and then had apostatized but that he had never known them
- THEY HAD NEVER BEEN TRUE CHRISTIANS. Whatever might have been their
pretended joys, their raptures, their hopes, their self-con dence, their visions, their
zeal, they had never been regarded by the Saviour as his true friends.” (= ‘Aku tidak
pernah mengenal kamu’. ... Ini membuktikan bahwa, dengan semua kepura-puraan
mereka, mereka tidak pernah adalah pengikut-pengikut sejati dari Kristus. Pada saat
itu Yesus tidak akan mengatakan kepada nabi-nabi palsu dan pengaku-pengaku
palsu dari agama, bahwa Ia pernah sekali mengenal mereka, dan lalu menolak
mereka; bahwa mereka pernah sekali adalah orang-orang Kristen dan lalu
meninggalkan; bahwa mereka pernah diampuni dan lalu telah murtad, tetapi bahwa
Ia tidak pernah mengenal mereka - MEREKA TIDAK PERNAH MERUPAKAN ORANG-
ORANG KRISTEN SEJATI. Bagaimanapun mereka berpura-pura akan sukacita,
kegembiraan, pengharapan, keyakinan diri sendiri, visi, semangat, mereka tidak
pernah dianggap oleh sang Juruselamat sebagai sahabat-sahabatNya yang sejati.).

2. Yohanes 5:28-29 - “(28) Janganlah kamu heran akan hal itu, sebab saatnya akan
tiba, bahwa semua orang yang di dalam kuburan akan mendengar suaraNya, (29) dan
mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal,
tetapi mereka yang telah berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum.”.

Karena arahnya sama, maka saya gabungkan di sini text di bawah ini.

Galatia 6:7-8 - “(7) Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diriNya dipermainkan.
Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. (8) Sebab barangsiapa
menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi
barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu.”.

https://teologiareformed.blogspot.com/2020/04/keselamatan-hanya-oleh-iman-fondasi.html 8/40
25/3/2021 KESELAMATAN HANYA OLEH IMAN FONDASI GOLGOTA - TEOLOGIA REFORMED

BERANDA ALLAH TRITUNGGAL KRISTOLOGI DAFTAR ISI ALKITAB I ALKITAB II


DARK MODE
Galatia 6:8 (KJV): ‘For he that soweth to his esh shall of the esh reap corruption;
ALKITAB III
but he that soweth to the Spirit shall of the Spirit reap life everlasting.’ (= Karena ia
yang menabur kepada dagingnya akan menuai kerusakan / kebusukan dari daging;
tetapi ia yang menabur kepada Roh akan menuai hidup yang kekal dari Roh.).

Gal 6:8 (NIV): ‘The one who sows to please his sinful nature, from that nature will
reap destruction; the one who sows to please the Spirit, from the Spirit will reap
eternal life.’ (= Orang yang menabur untuk menyenangkan natur berdosanya, akan
menuai kebinasaan dari natur itu; orang yang menabur untuk menyenangkan Roh,
akan menuai hidup yang kekal dari Roh.).

Jawab: Lagi-lagi, kalau dilihat sepintas, 2 text di atas ini menekankan bahwa orang
yang berbuat jahat / tidak berbuat baik akan masuk neraka dan orang yang berbuat
baik akan masuk surga. Tetapi mari kita analisa / pelajari dengan lebih mendalam.

Di atas / dalam pelajaran yang baru lalu, saya telah membahas bahwa manusia
berdosa di luar Kristus sama sekali tidak bisa berbuat baik. Hanya kalau seseorang
sudah percaya kepada Kristus, maka ia menerima Roh Kudus (Kisah Para Rasul 2:38
Efesus 1:13), sehingga ia mulai bisa berbuat baik (Gal atia 5:22-23 - buah Roh
Kudus).

Karena itu, pada waktu dikatakan bahwa orang-orang yang berbuat baik akan masuk
surga dalam kedua text di atas, mereka jelas adalah orang-orang yang beriman
kepada Kristus, dan imannya yang menyelamatkan, bukan perbuatan baiknya. Tetapi
mengapa perbuatan baiknya yang ditekankan?

a. Karena iman tidak kelihatan, sedangkan perbuatan baik kelihatan, maka yang
ditekankan adalah perbuatan baik, yang sebetulnya hanya merupakan bukti dari
iman. Sedangkan orang-orang yang berbuat jahat / tidak berbuat baik itu
menunjukkan bahwa mereka bukan orang percaya, dan karena itu mereka masuk
neraka. Jadi perbuatan merupakan sesuatu yang membedakan orang percaya dan
orang yang tidak percaya.

b. Untuk mendorong orang-orang percaya untuk berbuat baik.

Calvin (tentang Yoh 5:29): “He points out believers by good works, as he elsewhere
teaches that a tree is known by its fruit, (Matthew 7:16; Luke 6:44.)” [= Ia
menunjukkan orang-orang percaya oleh perbuatan-perbuatan baik, seperti Ia di
tempat lain mengajar bahwa sebuah pohon dikenal oleh buahnya, (Mat 7:16; Lukas
6:44).].

Calvin (tentang Yohanes 5:29): “The inference which the Papists draw from those
passages - that eternal life is suspended on the merits of works - may be refuted
without any di culty. For Christ does not now treat of the cause of salvation, but
merely distinguishes the elect from the reprobate by their own mark; and he does so
in order to invite and exhort his own people to a holy and blameless life. And indeed
we do not deny that the faith which justi es us is accompanied by an earnest desire
to live well and righteously; but we only maintain that our con dence cannot rest on
any thing else than on the mercy of God alone.” (= Kesimpulan yang para pengikut
Paus tarik dari text-text itu - bahwa hidup yang kekal digantungkan pada jasa dari
pekerjaan-pekerjaan / perbuatan-perbuatan baik - bisa dibantah tanpa kesukaran
apapun. Karena Kristus sekarang ini tidak membahas penyebab dari keselamatan,
tetapi semata-mata membedakan orang-orang pilihan dari orang-orang non pilihan
oleh ciri mereka sendiri; dan Ia melakukan seperti itu untuk mengundang dan
mendesak umatNya sendiri pada suatu kehidupan yang kudus dan tak bercacat. Dan
memang kita tidak menyangkal bahwa iman yang membenarkan kita disertai oleh
suatu keinginan yang sungguh-sungguh untuk hidup dengan baik dan benar; tetapi
kami hanya mempertahankan bahwa keyakinan kami tidak bisa didasarkan pada
apapun yang lain selain belas kasihan Allah saja.).

Barnes’ Notes (tentang Yohanes 5:29): “‘They that have done good.’ That is, they who
https://teologiareformed.blogspot.com/2020/04/keselamatan-hanya-oleh-iman-fondasi.html 9/40
25/3/2021 KESELAMATAN HANYA OLEH IMAN FONDASI GOLGOTA - TEOLOGIA REFORMED

are righteous, or
BERANDA theyTRITUNGGAL
ALLAH who have by theirKRISTOLOGI
good works ‘shown’ thatISIthey were
DAFTAR the friends
ALKITAB I ALKITAB II
DARK MODE
of Christ. See Matt 25:34-36.” (= ‘Mereka yang telah berbuat baik’. Artinya, mereka
ALKITAB III
yang adalah orang benar, atau mereka yang telah ‘menunjukkan’ oleh perbuatan-
perbuatan baik mereka, bahwa mereka adalah sahabat-sahabat Kristus. Lihat Matius
25:34-36.).

William Hendriksen (tentang Gal 6:8): “‘Sowing to the esh’ means to allow the old
nature to have its way. So also, ‘sowing to the Spirit’ means to allow the Holy Spirit to
have his way. The one who does the latter is walking by the Spirit (5:16), and is being
led by the Spirit (5:18).” [= ‘Menabur kepada daging’ berarti mengijinkan natur yang
lama mendapatkan apa yang diinginkannya. Demikian juga, ‘menabur kepada Roh’
berarti mengijinkan Roh Kudus untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Orang
yang melakukan yang belakangan sedang berjalan / hidup oleh Roh (5:16), dan
sedang dipimpin oleh Roh (5:18).].

Calvin (tentang Galatia 6:8): “If the Papists shall endeavor, in their usual manner, to
build upon these words the righteousness of works, we have already shewn how
easily their absurdities may be exposed. Though eternal life is a reward, it does not
follow either that we are justi ed by works, or that works are meritorious of salvation.
The undeserved kindness of God appears in the very act of honoring the works which
his grace has enabled us to perform, by promising to them a reward to which they are
not entitled. Is a more complete solution of the question demanded? 1. We have no
good works which God rewards but those which we derive from his grace. 2. The
good works which we perform by the guidance and direction of the Holy Spirit, are
the fruits of that adoption which is an act of free grace. 3. They are not only unworthy
of the smallest and most inconsiderable reward, but deserve to be wholly
condemned, because they are always stained by many blemishes; and what have
pollutions to do with the presence of God? 4. Though a reward had been a thousand
times promised to works, yet it is not due but by ful lling the condition of obeying the
law perfectly; and how widely distant are we all from that perfection! Let Papists now
go and attempt to force their way into heaven by the merit of works. We cheerfully
concur with Paul and with the whole Bible in acknowledging, that we are unable to do
anything but by the free grace of God, and yet that the bene ts resulting from our
works receive the name of a reward.” [= Jika para pengikut Paus (orang Katolik)
berusaha, dengan cara mereka yang biasa, untuk membangun pada kata-kata ini
kebenaran oleh perbuatan baik, kami telah menunjukkan betapa mudah kekonyolan
mereka bisa disingkapkan. Sekalipun hidup yang kekal adalah suatu pahala / upah,
itu tidak berarti atau bahwa kita dibenarkan oleh perbuatan baik, atau bahwa
perbuatan baik mempunyai jasa untuk keselamatan. Kebaikan Allah yang tak layak
kita dapatkan terlihat dalam tindakan menghormati perbuatan baik yang kasih
karuniaNya telah memampukan kita untuk lakukan, dengan menjanjikan kepada
mereka suatu pahala / upah untuk mana mereka tidak berhak. Apakah dituntut suatu
penyelesaian yang lebih lengkap tentang pertanyaan ini? 1. Kita tidak mempunyai
perbuatan baik yang Allah beri pahala / upah kecuali perbuatan-perbuatan baik yang
kita dapatkan dari kasih karuniaNya. 2. Perbuatan-perbuatan baik yang kita lakukan
oleh bimbingan dan pengarahan dari Roh Kudus, adalah buah-buah dari
pengadopsian itu, yang merupakan suatu tindakan kasih karunia yang cuma-cuma. 3.
Kita bukan hanya sama sekali tidak layak tentang pahala / upah yang terkecil dan
paling tidak berarti, tetapi kita layak untuk dikecam / dihukum sepenuhnya, karena
perbuatan-perbuatan baik itu selalu dikotori oleh banyak cacat cela; dan apa
urusannya polusi-polusi dengan kehadiran Allah? 4. Sekalipun suatu pahala / upah
telah dijanjikan 1000 kali pada perbuatan-perbuatan baik, tetapi itu tidak seharusnya
kecuali oleh penggenapan syarat mentaati hukum Taurat secara sempurna; dan
betapa jauhnya kita semua dari kesempurnaan itu! Biarlah para pengikut Paus
sekarang pergi dan berusaha untuk memaksakan jalan mereka ke surga oleh jasa
dari perbuatan-perbuatan baik. Kami dengan sukacita setuju dengan Paulus dan
dengan seluruh Alkitab dalam mengakui, bahwa kami tidak bisa melakukan apapun
kecuali oleh kasih karunia yang cuma-cuma dari Allah, tetapi bahwa manfaat yang
dihasilkan dari perbuatan-perbuatan baik kita menerima sebutan dari suatu pahala /
upah.].

3. Matius 25:31-46 - “(31) ‘Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaanNya dan
https://teologiareformed.blogspot.com/2020/04/keselamatan-hanya-oleh-iman-fondasi.html 10/40
25/3/2021 KESELAMATAN HANYA OLEH IMAN FONDASI GOLGOTA - TEOLOGIA REFORMED

semua malaikat
BERANDA bersama-sama
ALLAH TRITUNGGAL dengan Dia, maka Ia
KRISTOLOGI akan ISI
DAFTAR bersemayam
ALKITABdiI atasALKITAB II
DARK MODE
takhta kemuliaanNya. (32) Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapanNya dan
ALKITAB III
Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala
memisahkan domba dari kambing, (33) dan Ia akan menempatkan domba-domba di
sebelah kananNya dan kambing-kambing di sebelah kiriNya. (34) Dan Raja itu akan
berkata kepada mereka yang di sebelah kananNya: Mari, hai kamu yang diberkati
oleh BapaKu, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan.
(35) Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu
memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; (36)
ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat
Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku. (37) Maka orang-orang
benar itu akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau
lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau
minum? (38) Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami
memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian?
(39) Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami
mengunjungi Engkau? (40) Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang
dari saudaraKu yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku. (41) Dan Ia
akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiriNya: Enyahlah dari hadapanKu,
hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia
untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya. (42) Sebab ketika Aku lapar, kamu tidak
memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum; (43) ketika
Aku seorang asing, kamu tidak memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu
tidak memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit dan dalam penjara, kamu tidak melawat
Aku. (44) Lalu merekapun akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami
melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit,
atau dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau? (45) Maka Ia akan menjawab
mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu
lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga
untuk Aku. (46) Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi
orang benar ke dalam hidup yang kekal.’”.

a. Satu hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa sebutan ‘domba’ dan ‘kambing’
dalam Mat 25:32-33 sudah jelas menunjukkan bahwa kelompok yang pertama
adalah orang-orang yang percaya, dan kelompok yang kedua adalah orang-orang
yang tidak percaya.

Juga perhatikan bahwa ‘domba-domba’ itu 2 x disebut sebagai ‘orang benar’ (ay
37,46b)

Adam Clarke (tentang Matius 25:33): “SHEEP, which have ever been considered as
the emblems of mildness, simplicity, patience, and usefulness, represent here the
genuine disciples of Christ. GOATS, which are naturally quarrelsome, lascivious, and
excessively ill-scented, were considered as the symbols of riotous, profane, and
impure men. They here represent all who have lived and died in their sins.” (= DOMBA-
DOMBA, yang telah dianggap sebagai simbol dari kelembutan, kesederhanaan,
kesabaran, dan kebergunaan, menggambarkan di sini murid-murid yang sejati / asli
dari Kristus. KAMBING-KAMBING, yang secara alamiah suka bertengkar, ceroboh /
bernafsu, dan berbau sangat busuk, dianggap sebagai simbol dari orang-orang yang
liar / suka mengacau, duniawi, dan tidak murni. Di sini mereka menggambarkan
semua orang yang telah hidup dan mati dalam dosa-dosa mereka.).

b. Kata-kata ‘terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan’
jelas menunjukkan bahwa domba-domba / orang-orang percaya itu adalah orang-
orang pilihan.

c. Ayat ini merupakan suatu dorongan bagi orang-orang percaya untuk berbuat baik.

Calvin (tentang Matius 25:35): “If Christ were now speaking of the cause of our
salvation, the Papists could not be blamed for inferring that we merit eternal life by
good works; but as Christ had no other design than to exhort his people to holy and
https://teologiareformed.blogspot.com/2020/04/keselamatan-hanya-oleh-iman-fondasi.html 11/40
25/3/2021 KESELAMATAN HANYA OLEH IMAN FONDASI GOLGOTA - TEOLOGIA REFORMED

upright conduct,
BERANDA it isTRITUNGGAL
ALLAH improper to conclude from his words
KRISTOLOGI what
DAFTAR ISI is the value Iof theALKITAB II
ALKITAB
DARK MODE
merits of works.” (= Seandainya Kristus sekarang sedang berbicara tentang
ALKITAB III
penyebab dari keselamatan kita, para pengikut Paus tidak bisa disalahkan untuk
menyimpulkan bahwa kita layak mendapatkan hidup yang kekal oleh perbuatan-
perbuatan baik; tetapi karena Kristus tidak mempunyai rancangan lain dari pada
untuk mendesak umatNya kepada tingkah laku yang kudus dan benar / jujur, adalah
tidak tepat untuk menyimpulkan dari kata-kataNya apa nilai dari jasa dari perbuatan-
perbuatan baik.).

d. Orang-orang yang tidak berbuat baik, menunjukkan bahwa mereka bukan orang
percaya.

Adam Clarke (tentang Matius 25:44): “It is want of faith which in general produces
hard-heartedness to the poor.” (= Adalah tidak adanya iman yang secara umum
menghasilkan hati yang keras terhadap orang-orang miskin.).

4. Roma 2:6-13 - “(6) Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya, (7) yaitu
hidup kekal kepada mereka yang dengan tekun berbuat baik, mencari kemuliaan,
kehormatan dan ketidakbinasaan, (8) tetapi murka dan geram kepada mereka yang
mencari kepentingan sendiri, yang tidak taat kepada kebenaran, melainkan taat
kepada kelaliman. (9) Penderitaan dan kesesakan akan menimpa setiap orang yang
hidup yang berbuat jahat, pertama-tama orang Yahudi dan juga orang Yunani, (10)
tetapi kemuliaan, kehormatan dan damai sejahtera akan diperoleh semua orang yang
berbuat baik, pertama-tama orang Yahudi, dan juga orang Yunani. (11) Sebab Allah
tidak memandang bulu. (12) Sebab semua orang yang berdosa tanpa hukum Taurat
akan binasa tanpa hukum Taurat; dan semua orang yang berdosa di bawah hukum
Taurat akan dihakimi oleh hukum Taurat. (13) Karena bukanlah orang yang
mendengar hukum Taurat yang benar di hadapan Allah, tetapi orang yang melakukan
hukum Tauratlah yang akan dibenarkan.”.

Ay 7,10 kelihatannya menunjukkan bahwa orang yang berbuat baik akan masuk
surga dan ay 8,9 kelihatannya menunjukkan bahwa orang-orang yang berbuat jahat
akan dihukum / masuk neraka. Lalu ay 13 juga kelihatannya menunjukkan bahwa
orang-orang yang mentaati hukum Taurat akan dibenarkan.

Jawab:

a. Sekalipun Tuhan memang menjanjikan pahala bagi orang-orang yang berbuat baik,
itu tak berarti bahwa mereka layak mendapatkannya.

Calvin (tentang Roma 2:6): “there is not so much di culty in this verse, as it is
commonly thought. For the Lord, by visiting the wickedness of the reprobate with just
vengeance, will recompense them with what they have deserved: and as he sancti es
those whom he has previously resolved to glorify, he will also crown their good works,
but not on account of any merit: nor can this be proved from this verse; for though it
declares what reward good works are to have, it does yet by no means show what
they are worth, or what price is due to them. And it is an absurd inference, to deduce
merit from reward.” [= Disana tidak ada begitu banyak kesukaran dalam ayat ini,
seperti yang dipikirkan pada umumnya. Karena Tuhan, dengan mengunjungi
kejahatan dari orang-orang yang ditentukan untuk binasa dengan pembalasan yang
adil, akan membalas mereka dengan apa yang layak mereka dapatkan: dan karena Ia
menguduskan mereka yang sebelumnya telah Ia putuskan untuk dimuliakan, Ia juga
akan memahkotai perbuatan-perbuatan baik mereka, tetapi bukan karena jasa /
kelayakan apapun: juga ini tidak bisa dibuktikan dari ayat ini; karena sekalipun itu
menyatakan pahala apa yang akan didapatkan dari perbuatan-perbuatan baik, itu
sama sekali tidak menunjukkan apa nilai dari perbuatan-perbuatan baik, atau harga
yang layak bagi perbuatan-perbuatan baik. Dan merupakan suatu kesimpulan yang
menggelikan, untuk menyimpulkan jasa / kelayakan dari pahala.].

b. Ay 7,10 harus diartikan sama seperti penjelasan di atas, bahwa mereka ini adalah
orang-orang beriman, karena kalau tidak, mereka tidak akan bisa berbuat baik.
Perbuatan-perbuatan baik selalu merupakan buah dari iman.
https://teologiareformed.blogspot.com/2020/04/keselamatan-hanya-oleh-iman-fondasi.html 12/40
25/3/2021 KESELAMATAN HANYA OLEH IMAN FONDASI GOLGOTA - TEOLOGIA REFORMED

BERANDA ALLAH TRITUNGGAL KRISTOLOGI DAFTAR ISI ALKITAB I ALKITAB II


DARK MODE
c. Perhatikan kata ‘tekun’ dalam ay 7.
ALKITAB III

Ay 7: “yaitu hidup kekal kepada mereka yang dengan tekun berbuat baik, mencari
kemuliaan, kehormatan dan ketidakbinasaan,”.

Kalau ini mau diartikan sebagai keselamatan karena perbuatan baik, maka ini
menunjukkan bahwa orang berbuat baik bisa selamat, kalau ia terus menerus, tanpa
pernah jatuh satu kalipun, berbuat baik. Dan jelas tidak mungkin ada orang yang bisa
seperti itu. Ini berlaku untuk ay 7,10,13.

Calvin (tentang Roma 2:13): “The import then of this verse is the following, - ‘That if
righteousness be sought from the law, the law must be ful lled; for the righteousness
of the law consists in the perfection of works.’ They who pervert this passage for the
purpose of building up justi cation by works, deserve most fully to be laughed at
even by children.” [= Maka maksud dari ayat ini adalah sebagai berikut, - ‘Bahwa jika
kebenaran dicari dari hukum Taurat, hukum Taurat harus digenapi; karena kebenaran
dari hukum Taurat terdiri dari kesempurnaan dari perbuatan-perbuatan baik’. Mereka
yang membengkokkan text ini untuk tujuan membangun pembenaran dari perbuatan-
perbuatan baik, layak ditertawai sepenuhnya bahkan oleh anak-anak.].

Penafsiran ini sesuai dengan Gal 3:10 - “Karena semua orang, yang hidup dari
pekerjaan hukum Taurat, berada di bawah kutuk. Sebab ada tertulis: ‘Terkutuklah
orang yang tidak setia melakukan segala sesuatu yang tertulis dalam kitab hukum
Taurat.’”.

Kata-kata ‘orang, yang hidup dari pekerjaan hukum Taurat’ menunjuk kepada ‘orang-
orang yang berusaha masuk surga dengan berbuat baik’. Perhatikan bahwa Paulus
mengatakan mereka itu ‘berada di bawah kutuk’. Mengapa? Karena Gal 3:10b
menyatakan bahwa orang yang ‘tidak setia’ melakukan ‘segala sesuatu’ dari hukum
Taurat, adalah orang terkutuk. Ini jelas tuntutan untuk taat secara sempurna, atau,
orangnya terkutuk.

Kalau mau dibahas lebih dalam, maka Galatia 3:10 dikutip dari Ulangan 27:26.

Ul 27:26a - “Terkutuklah orang yang tidak menepati perkataan hukum Taurat ini
dengan perbuatan.”.

Ada perbedaan antara Gal 3:10b dengan Ul 27:26. Bedanya adalah, dalam Gal 3:10b
ini, Paulus mengatakan / menambahkan kata-kata ‘segala sesuatu’.

Dalam KJV/NKJV, Ul 27:26 mengandung kata ‘all’ (= semua), sedangkan dalam


RSV/NIV/NASB, Ul 27:26 tidak mempunyai kata itu. Dalam semua manuscript
bahasa Ibrani, Ul 27:26 tidak mengandung kata ‘all’, sehingga ada yang menganggap
bahwa penyalin Kitab Suci sengaja membuang kata ini, supaya tidak terlihat bahwa
kita harus taat secara sempurna baru tidak terkutuk. Tetapi ada 6 manuscript non
Ibrani, termasuk Septuaginta / LXX (Perjanjian Lama yang sudah diterjemahkan ke
dalam bahasa Yunani), dimana Ul 27:26 mengandung kata ‘all’.

Dari semua ini bisa disimpulkan adanya beberapa kemungkinan:

(1) Ulangan 27:26 ini di dalam autographnya (= manuscript aslinya) memang


mengandung kata ‘all’ tetapi lalu dibuang oleh para penyalin. Kalau ini yang benar,
maka ini menunjukkan kurang ajarnya para penyalin itu. Tetapi saya sendiri tidak
terlalu yakin akan kemungkinan ini.

(2) Ulangan 27:26 tidak mempunyai kata ‘all’ tetapi secara implicit kata itu ada.

(3) Bisa juga bahwa sebetulnya Ul 27:26 memang tidak mengandung kata ‘all’, tetapi
karena dalam Ul 28:1,15 ada kata ‘all’, maka Paulus menambahkan kata itu pada
waktu mengutip Ul 27:26.

https://teologiareformed.blogspot.com/2020/04/keselamatan-hanya-oleh-iman-fondasi.html 13/40
25/3/2021 KESELAMATAN HANYA OLEH IMAN FONDASI GOLGOTA - TEOLOGIA REFORMED

BERANDA ALLAH TRITUNGGAL KRISTOLOGI DAFTAR ISI ALKITAB I ALKITAB II


DARK MODE
Ul 28:1,15 - “(1) ‘Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan
ALKITAB III
melakukan dengan setia segala perintahNya yang kusampaikan kepadamu pada hari
ini, maka TUHAN, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi.
... (15) ‘Tetapi jika engkau tidak mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan tidak
melakukan dengan setia segala perintah dan ketetapanNya, yang kusampaikan
kepadamu pada hari ini, maka segala kutuk ini akan datang kepadamu dan mencapai
engkau:”.

Catatan: Ulangan 28:1 terletak persis setelah Ulangan 27:26, yang merupakan ayat
terakhir dari Ul 27.

(4) Paulus menafsirkan bahwa Ul 27:26 itu maksudnya adalah ‘all the words of the
law’ (= semua kata-kata hukum Taurat).

Ingat bahwa kalau penulis Perjanjian Baru menafsirkan Perjanjian Lama pada saat
mereka menuliskan Firman Tuhan / Kitab Suci, maka tafsiran mereka infallible (=
tidak bisa salah), karena mereka diilhami oleh Roh Kudus!

Jadi, keselamatan oleh perbuatan baik itu hanya ada secara teori, tetapi secara
praktis, itu sama sekali mustahil, karena tak ada orang yang bisa taat secara
sempurna (kecuali Yesus)!

Kita harus menafsirkan ayat-ayat di bawah ini secara sama, yaitu bahwa Tuhan
menghendaki ketaatan yang sempurna.

Imamat 18:4-5 - “(4) Kamu harus lakukan peraturanKu dan harus berpegang pada
ketetapanKu dengan hidup menurut semuanya itu; Akulah TUHAN, Allahmu. (5)
Sesungguhnya kamu harus berpegang pada ketetapanKu dan peraturanKu. Orang
yang melakukannya, akan hidup karenanya; Akulah TUHAN.”.

Calvin (tentang Imamat 18:5): “We must observe, however, that salvation is not to be
expected from the Law unless its precepts be in every respect complied with; for life
is not promised to one who shall have done this thing, or that thing, but, by the plural
word, full obedience is required of us. The pratings of the Popish theologians about
partial righteousness are frivolous and silly, since God embraces at once all the
commandments; and who is there that can boast of having thoroughly ful lled them?
If, then, none was ever clear of transgression, or ever will be, although God by no
means deceives us, yet the promise becomes ineffectual, because we do not perform
our part of the agreement.” [= Tetapi kita harus memperhatikan, bahwa keselamatan
tidak boleh diharapkan dari hukum Taurat kecuali ajaran-ajaran / perintah-
perintahnya ditaati dalam setiap hal; karena hidup tidak dijanjikan kepada orang yang
telah melakukan hal ini atau hal itu, tetapi oleh kata bentuk jamak, ketaatan
sepenuhnya dituntut dari kita. Ocehan dari ahli-ahli theologia Katolik tentang
kebenaran sebagian adalah sembrono dan tolol, karena Allah mencakup sekaligus
semua perintah-perintah / hukum-hukum; dan siapa disana yang bisa bermegah
bahwa ia telah sepenuhnya menggenapi mereka? Maka, jika tidak ada yang pernah
bebas, atau akan bebas, dari pelanggaran, sekalipun Allah sama sekali tidak menipu
kita, tetapi janji itu menjadi tidak efektif, karena kita tidak melakukan bagian kita dari
perjanjian itu.] - hal 205.

Catatan: kata-kata ‘peraturan’ dan ‘ketetapan’ dalam Im 18:4 dan dalam Im 18:5 ada
dalam bentuk jamak. Kata-kata ‘semuanya itu’ sebetulnya tidak ada.

KJV: ‘Ye shall do my judgments, and keep mine ordinances, to walk therein: I am the
LORD your God.’. Perhatikan bahwa tak ada kata-kata yang bisa diterjemahkan
‘semuanya itu’. Dalam Alkitab-Alkitab bahasa Inggris yang lain juga sama. Tetapi
Calvin menafsirkan bahwa penggunaan kata bentuk jamak ini maksudnya
keseluruhan.

5. Yeh 18:5-9,21-22,24,26-28 - “(5) Kalau seseorang adalah orang benar dan ia


melakukan keadilan dan kebenaran, (6) dan ia tidak makan daging persembahan di
https://teologiareformed.blogspot.com/2020/04/keselamatan-hanya-oleh-iman-fondasi.html 14/40
25/3/2021 KESELAMATAN HANYA OLEH IMAN FONDASI GOLGOTA - TEOLOGIA REFORMED

atas gunung atau


BERANDA tidak
ALLAH melihat kepadaKRISTOLOGI
TRITUNGGAL berhala-berhalaDAFTAR
kaum Israel,
ISI tidak mencemari
ALKITAB I ALKITAB II
DARK MODE
isteri sesamanya dan tidak menghampiri perempuan waktu bercemar kain, (7) tidak
ALKITAB III
menindas orang lain, ia mengembalikan gadaian orang, tidak merampas apa-apa,
memberi makan orang lapar, memberi pakaian kepada orang telanjang, (8) tidak
memungut bunga uang atau mengambil riba, menjauhkan diri dari kecurangan,
melakukan hukum yang benar di antara manusia dengan manusia, (9) hidup menurut
ketetapanKu dan tetap mengikuti peraturanKu dengan berlaku setia - ialah orang
benar, dan ia pasti hidup, demikianlah rman Tuhan ALLAH. ... (21) Tetapi jikalau
orang fasik bertobat dari segala dosa yang dilakukannya dan berpegang pada segala
ketetapanKu serta melakukan keadilan dan kebenaran, ia pasti hidup, ia tidak akan
mati. (22) Segala durhaka yang dibuatnya tidak akan diingat-ingat lagi terhadap dia;
ia akan hidup karena kebenaran yang dilakukannya. ... (24) Jikalau orang benar
berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan seperti segala kekejian yang
dilakukan oleh orang fasik - apakah ia akan hidup? Segala kebenaran yang
dilakukannya tidak akan diingat-ingat lagi. Ia harus mati karena ia berobah setia dan
karena dosa yang dilakukannya. ... (26) Kalau orang benar berbalik dari kebenarannya
dan melakukan kecurangan sehingga ia mati, ia harus mati karena kecurangan yang
dilakukannya. (27) Sebaliknya, kalau orang fasik bertobat dari kefasikan yang
dilakukannya dan ia melakukan keadilan dan kebenaran, ia akan menyelamatkan
nyawanya. (28) Ia insaf dan bertobat dari segala durhaka yang dibuatnya, ia pasti
hidup, ia tidak akan mati.”.

Jawab:

a. Yeh 18:5-9 berbicara tentang orang benar (orang percaya) yang membuktikan
imannya melalui perbuatan baiknya. Maka ia akan hidup / selamat.

b. Yeh 18:21-22,27-28 menunjuk kepada orang jahat yang bertobat (tentu harus
beriman), dan lalu membuktikan imannya melalui perbuatan baiknya, maka ia juga
akan hidup / selamat.

c. Sedangkan Yeh 18:24,26 menunjuk kepada orang yang hanya secara lahiriah
kelihatan benar. Kalau ia betul-betul adalah orang benar, tidak mungkin ia murtad
(1Yoh 2:19).

1Yoh 2:18-19 - “(18) Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir, dan seperti
yang telah kamu dengar, seorang antikristus akan datang, sekarang telah bangkit
banyak antikristus. Itulah tandanya, bahwa waktu ini benar-benar adalah waktu yang
terakhir. (19) Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-
sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada
kita, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan kita. Tetapi hal itu terjadi, supaya
menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita.”.

Bahwa ia murtad, menunjukkan bahwa ia bukan betul-betul orang benar, dan tentu
saja karena hal itu ia akan binasa.

Catatan: dalam komentarnya tentang 1Yoh 2:19, Adam Clarke hanya membahas
bahwa Anti Kristus - Anti Kristus itu tidak sungguh-sungguh Kristen, tetapi potongan
kalimat “sebab jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka
tetap bersama-sama dengan kita.” dalam 1Yoh 2:19 sama sekali tidak ia komentari!

Kasus yang sama dengan Yeh 18:24,26 terjadi dalam Yeh 3:20a - “Jikalau seorang
yang benar berbalik dari kebenarannya dan ia berbuat curang, dan Aku meletakkan
batu sandungan di hadapannya, ia akan mati.”.

Kasus yang lain lagi yang sama dengan ini adalah Yeh 33:13,18 - “(13) Kalau Aku
ber rman kepada orang benar: Engkau pasti hidup! - tetapi ia mengandalkan
kebenarannya dan ia berbuat curang, segala perbuatan-perbuatan kebenarannya
tidak akan diperhitungkan, dan ia harus mati dalam kecurangan yang diperbuatnya. ...
(18) Jikalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan, ia
harus mati karena itu.”.

https://teologiareformed.blogspot.com/2020/04/keselamatan-hanya-oleh-iman-fondasi.html 15/40
25/3/2021 KESELAMATAN HANYA OLEH IMAN FONDASI GOLGOTA - TEOLOGIA REFORMED

BERANDA ALLAH TRITUNGGAL KRISTOLOGI DAFTAR ISI ALKITAB I ALKITAB II


DARK MODE
Calvin (tentang Yeh 3:20): “Here it may be asked, how can the just turn aside, since
ALKITAB III
there is no righteousness without the spirit of regeneration? But the seed of the Spirit
is incorruptible, (1Pet. 1:23,) nor can it ever happen that his grace is utterly
extinguished; for the Spirit is the earnest and the seal of our adoption, for God’s
adoption is without repentance, as Paul says. (Rom. 11:29.) Hence it may seem
absurd to say, that the just recedes and turns aside from the right way. That passage
of John is well known - if they had been of us, they had remained with us, (1John
2:19,) but because they have departed, that falling away proves su ciently that they
were never ours. But we must here mark, that ‘righteousness’ is here called so, which
has only the outward appearance and not the root: for when once the spirit of
regeneration begins to ourish, as I have said, it remains perpetually” [= Di sini bisa
ditanyakan: bagaimana orang benar bisa menyimpang / berbalik, karena disana tidak
ada kebenaran tanpa kelahiran baru? Tetapi benih dari Roh tidak dapat binasa (1Pet
1:23), juga tidak pernah bisa terjadi bahwa kasih karuniaNya dipadamkan secara
total; karena Roh itu adalah jaminan dan meterai dari pengadopsian kita, karena
pengadopsian Allah tidak akan disesali, seperti yang dikatakan oleh Paulus (Ro
11:29). Karena itu adalah menggelikan untuk mengatakan bahwa orang benar
mundur dan menyimpang dari jalan yang benar. Text dari Yohanes merupakan text
yang terkenal - ‘jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka
tetap bersama-sama dengan kita’ (1Yoh 2:19), tetapi karena mereka telah
meninggalkan kita, kemurtadan itu membuktikan secara cukup bahwa mereka tidak
pernah termasuk pada kita. Tetapi di sini kita harus memperhatikan, bahwa
‘kebenaran’ di sini disebut demikian, yang hanya mempunyai penampilan lahiriah dan
tidak mempunyai akarnya: karena kalau satu kali roh kelahiran baru mulai tumbuh
dengan subur, seperti yang telah saya katakan, itu akan tinggal secara kekal] - hal
159.

1Petrus 1:23 - “Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana,
tetapi dari benih yang tidak fana, oleh rman Allah, yang hidup dan yang kekal.”.

Roma 11:29 - “Sebab Allah tidak menyesali kasih karunia dan panggilanNya.”.

Calvin (tentang Yeh 18:24): “In what sense, then, does Ezekiel mean that the just fall
away? That question is easily answered, since he is not here treating of the living root
of justice, but of the outward form or appearance, as we commonly say. Paul reminds
us that God knows us, but adds, that this seal remains. (2Timothy 2:19.) God
therefore claims to himself alone the difference between the elect and the reprobate,
since many seem to be members of his Church who are only outwardly such. And
that passage of Augustine is true, that there are many wolves within, and many sheep
without. For before God demonstrates his election, the sheep wander, and seem
altogether strangers to the hope of salvation. Meanwhile many hypocrites make use
of the name of God, and openly boast themselves pre-eminent in the Church, but
inwardly they are wolves. But because it often happens that some make the greatest
show of piety and justice, the Prophet very properly says, that if such fall away, they
cannot boast of their former righteousness before God, since its remembrance will
be blotted out.” [= Lalu, dalam arti apa, Yehezkiel memaksudkan bahwa orang benar
murtad? Pertanyaan itu dijawab dengan mudah, karena di sini ia tidak sedang
membahas tentang akar yang hidup dari keadilan / kebenaran, tetapi tentang bentuk
lahiriah / luar atau kelihatannya, seperti yang biasanya kita katakan. Paulus
mengingatkan kita bahwa Allah mengenal kita, tetapi menambahkan, bahwa
meteraiNya tetap. (2Tim 2:19). Karena itu Allah mengclaim bagi diriNya sendiri
perbedaan antara orang-orang pilihan dan orang-orang non pilihan / reprobate,
karena banyak orang kelihatannya adalah anggota-anggota dari GerejaNya yang
hanya secara lahiriah seperti itu. Dan text dari Agustinus itu adalah benar, bahwa
disana ada banyak serigala di dalam, dan banyak domba di luar. Karena sebelum
Allah mendemonstrasikan pemilihanNya, domba-domba mengembara, dan
kelihatannya sama sekali merupakan orang-orang asing bagi pengharapan
keselamatan. Sementara itu, banyak orang-orang muna k menggunakan nama Allah,
dan secara terbuka membanggakan diri mereka sendiri menonjol dalam Gereja,
tetapi secara batin mereka adalah serigala-serigala. Tetapi karena sering terjadi
bahwa beberapa / sebagian orang membuat pertunjukan terbesar tentang kesalehan
https://teologiareformed.blogspot.com/2020/04/keselamatan-hanya-oleh-iman-fondasi.html 16/40
25/3/2021 KESELAMATAN HANYA OLEH IMAN FONDASI GOLGOTA - TEOLOGIA REFORMED

dan keadilan /ALLAH


BERANDA kebenaran, sang Nabi KRISTOLOGI
TRITUNGGAL dengan sangat tepat mengatakan,
DAFTAR ISI bahwa
ALKITAB I jikaALKITAB II
DARK MODE
orang seperti itu murtad, mereka tidak bisa membanggakan kebenaran mereka yang
ALKITAB III
terdahulu di hadapan Allah, karena ingatan tentangnya akan dihapuskan.].

2Timotius 2:19 - “Tetapi dasar yang diletakkan Allah itu teguh dan meterainya ialah:
‘Tuhan mengenal siapa kepunyaanNya’ dan ‘Setiap orang yang menyebut nama
Tuhan hendaklah meninggalkan kejahatan.’”.

Calvin (tentang Yeh 18:24): “In ne, we see that the word ‘righteousness’ is referred to
our senses, and not to God’s hidden judgment; so that the Prophet does not teach
anything but what we perceive daily” (= Kesimpulannya, kita melihat bahwa kata
‘kebenaran’ dihubungkan dengan panca indera kita, dan bukannya dengan
penghakiman / penilaian yang tersembunyi dari Allah; sehingga sang nabi tidak
mengajar apapun kecuali apa yang kita rasakan / mengerti sehari-hari) -
‘Commentary on Ezekiel’, hal 251.

Sekarang mari kita membandingkan dengan Yeh 36:26-27 yang menjamin bahwa
orang percaya tidak mungkin murtad.

Yeh 36:26-27 - “(26) Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam
batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan
kepadamu hati yang taat. (27) RohKu akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan
Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapanKu dan tetap berpegang
pada peraturan-peraturanKu dan melakukannya.”.

Mungkinkah Yehezkiel menentang sendiri ucapannya di sini?

Keberatan terhadap penafsiran Calvin.

Yeh 33:13 - “Kalau Aku ber rman kepada orang benar: Engkau pasti hidup! - tetapi ia
mengandalkan kebenarannya dan ia berbuat curang, segala perbuatan-perbuatan
kebenarannya tidak akan diperhitungkan, dan ia harus mati dalam kecurangan yang
diperbuatnya.”.

Dalam ayat ini Tuhan sendiri yang mengatakan bahwa orang itu pasti hidup. Karena
itu jelaslah bahwa istilah ‘orang benar’ menunjuk kepada orang yang betul-betul
adalah orang benar.

Jawaban saya:

Sekalipun Tuhan sendiri yang berbicara, Ia tetap sering berbicara dari sudut pandang
manusia. Misalnya:

1. Dalam Yer 18:8 dan 1Sam 15:11 - Tuhan sendiri yang berkata bahwa Ia menyesal.

Yeremia 18:8 - “Tetapi apabila bangsa yang terhadap siapa Aku berkata demikian
telah bertobat dari kejahatannya, maka menyesallah Aku, bahwa Aku hendak
menjatuhkan malapetaka yang Kurancangkan itu terhadap mereka.”.

1Sam 15:11a - “‘Aku menyesal, karena Aku telah menjadikan Saul raja, sebab ia telah
berbalik dari pada Aku dan tidak melaksanakan rmanKu.’”.

Ini tetap harus dianggap dari sudut pandang manusia, dan demikian juga semua ayat
Kitab Suci yang mengatakan bahwa Allah menyesal, karena:

a. Allah yang maha tahu tidak mungkin menyesal, karena ‘menyesal’ hanya bisa
terjadi kalau kita tahu apa yang tadinya kita tidak tahu. Tetapi Allah itu maha tahu
sehingga Ia mengetahui segala-galanya dari semula, dan karena itu Ia tidak mungkin
menyesal!

b. Bil 23:19a dan 1Sam 15:29 mengatakan bahwa Allah bukanlah manusia sehingga
harus menyesal.
https://teologiareformed.blogspot.com/2020/04/keselamatan-hanya-oleh-iman-fondasi.html 17/40
25/3/2021 KESELAMATAN HANYA OLEH IMAN FONDASI GOLGOTA - TEOLOGIA REFORMED

BERANDA ALLAH TRITUNGGAL KRISTOLOGI DAFTAR ISI ALKITAB I ALKITAB II


DARK MODE
Bil 23:19a - “Allah bukanlah manusia, sehingga Ia berdusta bukan anak manusia,
ALKITAB III
sehingga Ia menyesal.”.

1Samuel 15:29 - “Lagi Sang Mulia dari Israel tidak berdusta dan Ia tidak tahu
menyesal; sebab Ia bukan manusia yang harus menyesal.’”.

Catatan: perhatikan bahwa dalam 1Sam 15 itu, mula-mula dikatakan ‘Allah menyesal’
(ay 11), lalu dikatakan ‘Allah tidak tahu menyesal’ (ay 29), dan akhirnya dikatakan
‘Allah menyesal’ lagi (ay 35b).

Saya berpendapat bahwa hanya ada satu cara untuk mengharmoniskan ayat-ayat
yang kelihatannya kontradiksi ini, yaitu dengan menganggap bahwa bagian yang
mengatakan ‘Allah menyesal’ merupakan bagian yang menggambarkan peninjauan
dari sudut manusia, sedangkan bagian yang mengatakan ‘Allah tidak menyesal’
merupakan bagian yang menggambarkan peninjauan dari sudut Allah.

2. 2Raja-raja 20:1-6 - “(1) Pada hari-hari itu Hizkia jatuh sakit dan hampir mati. Lalu
datanglah nabi Yesaya bin Amos, dan berkata kepadanya: ‘Beginilah rman TUHAN:
Sampaikanlah pesan terakhir kepada keluargamu, sebab engkau akan mati, tidak
akan sembuh lagi.’ (2) Lalu Hizkia memalingkan mukanya ke arah dinding dan ia
berdoa kepada TUHAN: (3) ‘Ah TUHAN, ingatlah kiranya, bahwa aku telah hidup di
hadapanMu dengan setia dan dengan tulus hati dan bahwa aku telah melakukan apa
yang baik di mataMu.’ Kemudian menangislah Hizkia dengan sangat. (4) Tetapi
Yesaya belum lagi keluar dari pelataran tengah, tiba-tiba datanglah rman TUHAN
kepadanya: (5) ‘Baliklah dan katakanlah kepada Hizkia, raja umatKu: Beginilah rman
TUHAN, Allah Daud, bapa leluhurmu: Telah Kudengar doamu dan telah Kulihat air
matamu; sesungguhnya Aku akan menyembuhkan engkau; pada hari yang ketiga
engkau akan pergi ke rumah TUHAN. (6) Aku akan memperpanjang hidupmu lima
belas tahun lagi dan Aku akan melepaskan engkau dan kota ini dari tangan raja
Asyur; Aku akan memagari kota ini oleh karena Aku dan oleh karena Daud,
hambaKu.’”.

Lagi-lagi di sini Tuhan bicara dari sudut pandang manusia, karena kalau dari sudut
pandang Allah kematian itu jelas sudah ditentukan waktunya dan tidak bisa diubah,
bahkan oleh Allah sendiri.

Jadi, dengan dua contoh di atas ini terlihat bahwa sekalipun Tuhan sendiri yang
berbicara, Ia sering menyesuaikan kata-kataNya dengan kapasitas pengertian kita
yang terbatas! Dan itu juga yang terjadi dengan Yeh 33:13! Jadi, orang itu hanya
kelihatannya saja adalah orang benar, tetapi sebetulnya tidak demikian.

6. Yohanes 3:36 - “Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal,
tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan
murka Allah tetap ada di atasnya.’”.

KJV: ‘and he that believeth not the Son’ (= dan Ia yang tidak percaya kepada Anak).

RSV: ‘he who does not obey the Son’ (= ia yang tidak mentaati Anak).

NIV: ‘but whoever rejects the Son’ (= tetapi siapapun menolak Anak).

NASB: ‘but he who does not obey the Son’ (= tetapi ia yang tidak mentaati Anak).

Kata Yunani yang digunakan adalah APEITHON dari kata dasar APEITHEO, yang bisa
berarti ‘tidak percaya’, ‘menolak untuk diyakinkan’, ‘tidak taat’ (Bible Works 7).

Calvin menafsirkan kata ini sebagai ‘tidak percaya’, dan banyak penafsir juga
demikian. A. T. Robertson mengartikan kata ini sebagai ‘tidak taat’ tetapi selanjutnya
ia tidak menafsirkan ayat ini. Pulpit Commentary menafsirkan kata Yunani ini sebagai
‘menolak untuk diyakinkan’. Adam Clarke kelihatannya menganggap bahwa artinya
adalah ‘tidak percaya’, dan karena tidak percaya, maka tidak ada ketaatan.
https://teologiareformed.blogspot.com/2020/04/keselamatan-hanya-oleh-iman-fondasi.html 18/40
25/3/2021 KESELAMATAN HANYA OLEH IMAN FONDASI GOLGOTA - TEOLOGIA REFORMED

BERANDA ALLAH TRITUNGGAL KRISTOLOGI DAFTAR ISI ALKITAB I ALKITAB II


DARK MODE
Adam Clarke: “‘He that believeth not’ Or, obeyeth not - apeithoon: from a, the alpha
ALKITAB III
negative, and peithoo, to persuade, or peithomai, to obey - the want of the obedience
of faith. The person who will not be persuaded, in consequence, does not believe;
and, not having believed, he cannot obey.” [= ‘Ia yang tidak percaya’ Atau, tidak taat -
APEITHOON: dari A, alfa negatif, dan PEITHOO, meyakinkan, atau PEITHOMAI, taat -
tidak adanya ketaatan dari iman. Orang yang tidak mau diyakinkan, dan
konsekwensinya, tidak percaya; dan, karena tidak percaya, ia tidak bisa taat].

Catatan: alfa negatif itu A yang artinya ‘tidak / tidak ada’. Misalnya Atheis (tak ada
Allah).

Jadi, saya kira tentang ayat tak ada persoalan. Penafsirannya adalah: atau orang itu
tidak percaya, atau orang itu tidak mempunyai ketaatan sebagai bukti dari iman.

7. Filipi 2:12 - “Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu
tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu
aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir,”.

Jawab:

a. Calvin (hal 69) berkata bahwa kata ‘keselamatan’ di sini artinya adalah ‘the entire
course of our calling’ (= seluruh jalan panggilan kita).

Jadi di sini kata ‘keselamatan’ itu mempunyai arti yang berbeda dari biasanya. Di sini,
‘keselamatan’ itu mencakup daerah mulai saat kita percaya sampai saat kita masuk
surga.

b. Kata ‘kerjakan’ dalam bahasa Yunaninya adalah KATERGAZESTHE, yang berasal


dari kata kerja yang berarti ‘to bring to completion’ (= menyelesaikan).

Jadi, ‘tetaplah kerjakan keselamatanmu’ berarti: dalam jalan saudara ikut Tuhan,
jangan berhenti di tengah jalan! Ikutlah terus dengan tekun, sampai akhir!

c. Kata-kata ‘dengan takut dan gentar’.

(1) Kata-kata ini tentu tak berarti bahwa kita betul-betul harus ikut Tuhan dengan
gemetaran! Artinya adalah: Paulus menghendaki suatu usaha yang serius!

A. T. Robertson: “Paul has no sympathy with a cold and dead orthodoxy or formalism
that knows nothing of struggle and growth” (= Paulus tidak bersimpati dengan
kekolotan dan formalisme yang dingin dan mati, yang tidak mengenal pergumulan
dan pertumbuhan).

(2) Kata-kata ini juga menunjukkan bahwa dalam berusaha kita harus punya
kerendahan hati, yang diwujudkan dengan suatu kesadaran bahwa kita sebetulnya
tidak bisa melakukan hal itu dengan kekuatan kita sendiri.

Calvin: “‘With fear and trembling.’ In this way he would have the Philippians testify and
approve their obedience - by being submissive and humble. Now the source of
humility is this - acknowledging how miserable we are, and devoid of all good. To this
he calls them in this statement. For whence comes pride, but from the assurance
which blind con dence produces, when we please ourselves, and are more puffed up
with con dence in our own virtue, than prepared to rest upon the grace of God. In
contrast with this vice is that fear to which he exhorts.” (= ‘Dengan takut dan gentar’.
Dengan cara ini ia menginginkan orang-orang Filipi untuk menyaksikan dan
menunjukkan ketaatan mereka - dengan tunduk dan rendah hati. Sumber dari
kerendahan hati adalah ini - pengakuan betapa menyedihkan adanya kita, dan tidak
mempunyai apapun yang baik. Kepada hal ini ia memanggil mereka dalam
pernyataan ini. Karena dari mana datangnya kesombongan, kecuali dari kepastian
yang dihasilkan oleh keyakinan yang buta, pada waktu kita menyenangkan diri kita
sendiri, dan makin sombong dengan keyakinan dalam kebaikan kita sendiri, dari pada
https://teologiareformed.blogspot.com/2020/04/keselamatan-hanya-oleh-iman-fondasi.html 19/40
25/3/2021 KESELAMATAN HANYA OLEH IMAN FONDASI GOLGOTA - TEOLOGIA REFORMED

BERANDA ALLAH TRITUNGGAL KRISTOLOGI DAFTAR ISI ALKITAB I ALKITAB II


DARK MODE
siap untuk bersandar pada kasih karunia Allah. Sebagai kontras dengan kejahatan ini
ALKITAB III
adalah rasa takut itu, kepada mana ia mendesak.).

Kesimpulan: ayat ini menekankan tanggung jawab kita. Sekalipun kita diselamatkan
oleh iman saja, dan sekalipun keselamatan kita dijamin tidak bisa hilang, itu tak
berarti kita boleh hidup santai / semau gue, tetapi harus terus berusaha taat, bukan
dengan sombong / keyakinan yang buta, tetapi dengan rendah hati dan bersandar
kepada Allah!

8. Wahyu 21:27 - “Tetapi tidak akan masuk ke dalamnya sesuatu yang najis, atau
orang yang melakukan kekejian atau dusta, tetapi hanya mereka yang namanya
tertulis di dalam kitab kehidupan Anak Domba itu.”.

Ibr 12:14 - “Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan,
sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan.”.

Pdt. Yesaya Pariadji menggunakan Wahyu 21:27 itu sebagai dasar bahwa untuk
masuk surga harus suci. Tetapi baik Wah 21:27 maupun Ibr 12:14 jelas tak
mengajarkan kesucian / kekudusan sebagai dasar untuk masuk surga, tetapi ini
merupakan bukti iman, sehingga orang yang mempunyainya menunjukkan dirinya
sebagai orang beriman, dan itu yang menyebabkan dia masuk surga. Perhatikan juga
bahwa orang yang namanya tertulis dalam kitab kehidupan (Wah 21:27b) jelas
adalah orang percaya.

Barnes’ Notes (tentang Ibr 12:14): “No one has ever been admitted to heaven in his
sins;. ... God will not admit one unrepenting and unpardoned sinner to heaven.” (= Tak
seorangpun telah pernah diterima di surga dalam dosa-dosanya; ... Allah tidak akan
menerima satu orang berdosa yang tidak bertobat dan tidak diampuni di surga.).

9. Kisah Para Rasul 10:34-36 - “(34) Lalu mulailah Petrus berbicara, katanya:
‘Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah tidak membedakan orang. (35)
Setiap orang dari bangsa manapun yang takut akan Dia dan yang mengamalkan
kebenaran berkenan kepadaNya. (36) Itulah rman yang Ia suruh sampaikan kepada
orang-orang Israel, yaitu rman yang memberitakan damai sejahtera oleh Yesus
Kristus, yang adalah Tuhan dari semua orang.”.

Calvin (tentang Kisah Para Rasul 10:35): “But it seemeth that this place doth attribute
the cause of salvation unto the merits of works. For if works purchase favor for us
with God, they do also win life for us which is placed in the love of God towards us.
Some do also catch at the word ‘righteousness,’ that they may prove that we are not
justi ed freely by faith, but by works. But this latter thing is too frivolous.” [= Tetapi
kelihatannya tempat ini memang menghubungkan penyebab dari keselamatan
dengan jasa dari perbuatan-perbuatan baik. Karena jika perbuatan-perbuatan baik
membeli kebaikan / kemurahan Allah bagi kita, maka perbuatan-perbuatan baik juga
memenangkan hidup untuk kita yang ditempatkan dalam kasih Allah terhadap kita.
Sebagian orang juga memegang kata ‘kebenaran’, sehingga / supaya mereka bisa
membuktikan bahwa kita tidak dibenarkan dengan cuma-cuma oleh iman, tetapi oleh
perbuatan-perbuatan baik. Tetapi hal yang belakangan ini adalah terlalu sembrono /
tolol.].

Ada beberapa hal yang perlu dipersoalkan tentang text ini:

a. Penekanan dari ayat ini, kalau dilihat dari seluruh kontext (Kis 10), adalah bahwa
Tuhan tidak membedakan antara orang Yahudi dan orang non Yahudi.

Dalam Perjanjian Lama, memang keduanya sangat dibedakan, tetapi dalam


Perjanjian Baru (sejak kematian dan kebangkitan Kristus), maka tembok pemisah
antara keduanya sudah diruntuhkan, dan tak ada lagi pembedaan.

Efesus 2:11-21 - “(11) Karena itu ingatlah, bahwa dahulu kamu - sebagai orang-orang
bukan Yahudi menurut daging, yang disebut orang-orang tak bersunat oleh mereka
https://teologiareformed.blogspot.com/2020/04/keselamatan-hanya-oleh-iman-fondasi.html 20/40
25/3/2021 KESELAMATAN HANYA OLEH IMAN FONDASI GOLGOTA - TEOLOGIA REFORMED

yang menamakan
BERANDA dirinya
ALLAH ‘sunat’, yaitu
TRITUNGGAL sunat lahiriah DAFTAR
KRISTOLOGI yang dikerjakan
ISI oleh tangan
ALKITAB I ALKITAB II
DARK MODE
manusia, - (12) bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan
ALKITAB III
Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa
pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia. (13) Tetapi sekarang di dalam Kristus
Yesus kamu, yang dahulu ‘jauh’, sudah menjadi ‘dekat’ oleh darah Kristus. (14) Karena
Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah
merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan, (15) sebab dengan matiNya
sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan
ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam
diriNya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera, (16) dan untuk
memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan
melenyapkan perseteruan pada salib itu. (17) Ia datang dan memberitakan damai
sejahtera kepada kamu yang ‘jauh’ dan damai sejahtera kepada mereka yang ‘dekat’,
(18) karena oleh Dia kita kedua pihak dalam satu Roh beroleh jalan masuk kepada
Bapa. (19) Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan
kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah, (20)
yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai
batu penjuru. (21) Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapih tersusun, menjadi
bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan.”.

Roma 10:12 - “Sebab tidak ada perbedaan antara orang Yahudi dan orang Yunani.
Karena, Allah yang satu itu adalah Tuhan dari semua orang, kaya bagi semua orang
yang berseru kepadaNya.”.

1Korintus 12:13 - “Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun
orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh
dan kita semua diberi minum dari satu Roh.”.

Galatia 3:28 - “Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada
hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua
adalah satu di dalam Kristus Yesus.”.

Kolose 3:11 - “dalam hal ini tiada lagi orang Yunani atau orang Yahudi, orang bersunat
atau orang tak bersunat, orang Barbar atau orang Skit, budak atau orang merdeka,
tetapi Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu.”.

b. Ay 35 mengatakan ‘takut akan Dia dan mengamalkan kebenaran’.

Kebanyakan penafsir yang menganggap bahwa kata-kata ‘takut akan Allah’ menunjuk
pada kesalehan terhadap Allah, sedangkan kata-kata ‘mengamalkan kebenaran’
menunjuk pada kesalehan terhadap sesama manusia.

Barnes’ Notes: “‘He that feareth him.’ This is put for piety toward God in general. ...
‘And worketh righteousness.’ Does what is right and just. This refers to his conduct
toward man. ... These two things comprehend the whole of religion, the sum of all the
requirements of God - piety toward God, and justice toward people; and as Cornelius
had showed these, he showed that, though a Gentile, he was actuated by true
religion.” [= ‘Ia yang takut akan Dia’. Ini dikemukakan untuk kesalehan terhadap Allah
secara umum. ... ‘Dan mengamalkan kebenaran’. Melakukan apa yang benar dan adil.
Ini menunjuk kepada tingkah lakunya terhadap manusia. ... Kedua hal ini mencakup
seluruh agama, total dari semua tuntutan Allah - kesalehan terhadap Allah, dan
keadilan terhadap orang-orang; dan karena Kornelius telah menunjukkan hal-hal ini, ia
menunjukkan bahwa, sekalipun ia seorang non Yahudi, ia digerakkan oleh agama
yang benar.].

Adam Clarke: “‘fears God,’ worships him alone (for this is the true meaning of the
word), and ‘worketh righteousness,’ abstains from all evil, gives to all their due, injures
neither the body, soul, nor reputation of his neighbour,” [= ‘takut akan Allah’,
menyembah Dia saja (karena ini adalah arti yang benar dari kata ini), dan
‘mengamalkan kebenaran’, menjauhkan diri dari semua kejahatan, memberikan
kepada semua orang hak mereka, tidak menyakiti / melukai tubuh, jiwa ataupun
reputasi / nama baik dari sesamanya,].
https://teologiareformed.blogspot.com/2020/04/keselamatan-hanya-oleh-iman-fondasi.html 21/40
25/3/2021 KESELAMATAN HANYA OLEH IMAN FONDASI GOLGOTA - TEOLOGIA REFORMED

BERANDA ALLAH TRITUNGGAL KRISTOLOGI DAFTAR ISI ALKITAB I ALKITAB II


DARK MODE
Matthew Henry: “Observe, Fearing God, and working righteousness, must go
ALKITAB III
together; for, as righteousness towards men is a branch of true religion, so religion
towards God is a branch of universal righteousness. Godliness and honesty must go
together, and neither will excuse for the want of the other” [= Perhatikan, Takut akan
Allah, dan mengamalkan kebenaran, harus berjalan bersama-sama; karena
sebagaimana kebenaran terhadap sesama manusia merupakan suatu cabang dari
agama yang benar, demikian juga agama terhadap Allah merupakan suatu cabang
dari kebenaran universal. Kesalehan dan kejujuran harus berjalan bersama-sama, dan
tidak ada satu yang memberi alasan absennya yang lain].

Calvin: “‘He which feareth God, and doth righteousness.’ In these two members is
comprehended the integrity of all the whole life. For ‘the fear of God’ is nothing else
but godliness and religion; and ‘righteousness’ is that equity which men use among
themselves, taking heed lest they hurt any man, and studying to do good to all men.
As the law of God consisteth upon (of) these two parts, (which is the rule of good
life) so no man shall prove himself to God but he which shall refer and direct all his
actions to this end, neither shall there be any sound thing in all o ces, (duties,)
unless the whole life be grounded in the fear of God” [= ‘Ia yang takut akan Allah, dan
mengerjakan kebenaran’. Dalam kedua anggota / bagian ini tercakup integritas /
kelurusan dari seluruh kehidupan. Karena ‘rasa takut akan Allah’ bukan lain dari
kesalehan dan agama; dan ‘kebenaran’ adalah keadilan yang digunakan manusia di
antara diri mereka sendiri, dengan memperhatikan supaya mereka tidak menyakiti
manusia manapun, dan belajar untuk melakukan apa yang baik kepada semua
manusia. Seperti hukum Taurat Allah terdiri dari kedua bagian ini, (yang adalah
peraturan dari kehidupan yang baik) demikianlah tidak ada seorangpun yang akan
membuktikan dirinya kepada Allah kecuali ia yang menyerahkan dan mengarahkan
semua tindakan-tindakannya pada tujuan ini, dan tidak ada hal yang sehat apapun
dalam semua kewajiban, kecuali seluruh kehidupan didasarkan pada rasa takut akan
Allah].

c. Kornelius jelas adalah orang yang sudah beriman.

Sekalipun ia adalah orang non Yahudi, tetapi pasti sudah mendengar Firman Tuhan
(Perjanjian Lama). Kornelius pasti adalah orang beriman, biarpun imannya
merupakan iman Perjanjian Lama (percaya kepada Mesias yang akan datang).
Berdasarkan apa saya yakin bahwa ia mempunyai iman Perjanjian Lama? Perhatikan
text di bawah ini.

Kisah Para Rasul 10:2-3,22,30 - “(2) Ia saleh, ia serta seisi rumahnya takut akan Allah
dan ia memberi banyak sedekah kepada umat Yahudi dan senantiasa berdoa kepada
Allah. (3) Dalam suatu penglihatan, kira-kira jam tiga petang, jelas tampak kepadanya
seorang malaikat Allah masuk ke rumahnya dan berkata kepadanya: ‘Kornelius!’ ...
(22) Jawab mereka: ‘Kornelius, seorang perwira yang tulus hati dan takut akan Allah,
dan yang terkenal baik di antara seluruh bangsa Yahudi, telah menerima penyataan
Allah dengan perantaraan seorang malaikat kudus, supaya ia mengundang engkau ke
rumahnya dan mendengar apa yang akan kaukatakan.’ ... (30) Jawab Kornelius:
‘Empat hari yang lalu kira-kira pada waktu yang sama seperti sekarang, yaitu jam tiga
petang, aku sedang berdoa di rumah. Tiba-tiba ada seorang berdiri di depanku,
pakaiannya berkilau-kilauan”.

Dari text ini terlihat bahwa:

(1) Ia berdoa pada pk 3 petang, yang merupakan jam doa Yahudi (ay 3,30).

Adam Clarke: “It was about the ninth hour of the day, answering to our three o’clock in
the afternoon (see note at Acts 3:1), the time of public prayer, according to the
custom of the Jews” [= Itu kira-kira jam yang ke 9 dari hari itu, sesuai dengan pk. 3
petang (lihat catatan pada Kis 3:1), saat doa umum, menurut kebiasaan orang-orang
Yahudi].

(2) Ia banyak memberi sedekah kepada orang-orang Yahudi (ay 2)!


https://teologiareformed.blogspot.com/2020/04/keselamatan-hanya-oleh-iman-fondasi.html 22/40
25/3/2021 KESELAMATAN HANYA OLEH IMAN FONDASI GOLGOTA - TEOLOGIA REFORMED

BERANDA ALLAH TRITUNGGAL KRISTOLOGI DAFTAR ISI ALKITAB I ALKITAB II


DARK MODE
Perhatikan bahwa di sini dikatakan bahwa ia memberi banyak sedekah secara
ALKITAB III
khusus kepada umat Yahudi. Ia bisa melakukan hal itu, tidak bisa tidak, karena ia
setuju dengan ajaran agama mereka, dan merasa berhutang budi pada ajaran agama
mereka yang telah ia terima sebagai kebenaran!

Lenski: “Cornelius cultivated the two outstanding virtues of the Jewish religion: he
gave abundant alms and he was diligent in prayer. The bene ciaries of his charity
were ‘the people,’ LAOS so often signifying the Jewish people. He had found so much
through them that he made generous and grateful return” [= Kornelius mengusahakan
2 hal baik yang menonjol / terkemuka dalam agama Yahudi: ia memberi banyak
sedekah dan ia rajin / tekun dalam doa. Penerima dari kemurahan hatinya adalah
‘bangsa itu’, LAOS begitu sering menunjuk kepada bangsa Yahudi. Ia telah
mendapatkan begitu banyak melalui mereka sehingga ia melakukan balasan yang
murah hati dan penuh terima kasih] - hal 395.

(3) Ia terkenal baik di antara seluruh bangsa Yahudi (ay 22).

Calvin (tentang ay 22): “‘Cornelius, a just man.’ Cornelius’ servants commend their
master not ambitiously, or to the end they may atter him, but that Peter may the less
abhor his company. And for this cause they say that he was approved of the Jews,
that Peter may know that he was not estranged from true and sincere godliness. For
even those which were superstitious, though they served idols, did boast that they
were worshippers of God. But Cornelius could not have the Jews, who retained the
worship of the true God alone, to be witnesses of his godliness, unless he had
professed that he worshipped the God of Abraham with them” (= ‘Kornelius, orang
benar’. Pelayan-pelayan Kornelius memuji tuan mereka bukan secara ambisius, atau
dengan tujuan untuk menjilatnya, tetapi supaya Petrus bisa berkurang dalam
kejijikannya terhadap kumpulannya. Dan untuk alasan ini mereka berkata bahwa ia
direstui oleh orang-orang Yahudi, supaya Petrus tahu bahwa ia bukanlah orang yang
asing / jauh dari kesalehan yang benar dan tulus. Karena bahkan mereka yang
mempercayai takhyul, sekalipun mereka menyembah berhala, membanggakan diri
bahwa mereka adalah penyembah-penyembah Allah. Tetapi Kornelius tidak bisa
mempunyai orang-orang Yahudi, yang mempertahankan penyembahan terhadap
Allah yang benar saja, menjadi saksi-saksi dari kesalehannya, kecuali ia telah
mengaku bahwa ia menyembah Allah dari Abraham bersama mereka).

Calvin, dalam kata-katanya yang telah saya kutip di atas ini, secara benar menjadikan
ini sebagai bukti bahwa Kornelius pasti setuju dengan agama Yahudi, karena kalau
tidak, tidak mungkin ia akan terkenal baik dalam kalangan bangsa Yahudi.

Ingat bahwa orang-orang Yahudi adalah bangsa yang sangat fanatik dalam hal
agama, dan karena itu tidak mungkin sekedar karena sedekah dari Kornelius kepada
orang-orang Yahudi menyebabkan ia bisa terkenal baik dalam kalangan orang-orang
Yahudi, kalau ia tidak setuju dengan agama Yahudi.

(4) Ia disebut sebagai ‘orang yang benar’.

Dalam ay 22 Kitab Suci Indonesia menyebutkan Kornelius sebagai seorang perwira


yang ‘tulus hati’. Ini terjemahan yang salah.

KJV: ‘a just man’ (= seorang yang adil / benar).

RSV: ‘an upright ... man’ (= seorang ... yang lurus / jujur).

NIV/NASB: ‘a righteous ... man’ (= seorang ... yang benar).

Kata Yunani yang dipakai adalah DIKAIOS, dan menurut saya terjemahan ‘orang
benar’ adalah yang terbaik.

Bdk. Roma 3:10 - “seperti ada tertulis: ‘Tidak ada yang benar, seorangpun tidak”.

https://teologiareformed.blogspot.com/2020/04/keselamatan-hanya-oleh-iman-fondasi.html 23/40
25/3/2021 KESELAMATAN HANYA OLEH IMAN FONDASI GOLGOTA - TEOLOGIA REFORMED

BERANDA ALLAH TRITUNGGAL KRISTOLOGI DAFTAR ISI ALKITAB I ALKITAB II


DARK MODE
Ia hanya bisa dikatakan sebagai ‘orang benar’ kalau ia mempunyai iman, dan ia tidak
ALKITAB III
mungkin bisa mempunyai iman Perjanjian Baru, karena ia belum pernah mendengar
Injil Perjanjian Baru sepenuhnya.

(5) Juga kalau dilihat dari Kis 10:4,31,35 jelas bahwa Kornelius berkenan di hadapan
Allah.

Kisah Para Rasul 10:4,31,35 - “(4) Ia menatap malaikat itu dan dengan takut ia
berkata: ‘Ada apa, Tuhan?’ Jawab malaikat itu: ‘Semua doamu dan sedekahmu telah
naik ke hadirat Allah dan Allah mengingat engkau. ... (31) dan ia berkata: Kornelius,
doamu telah didengarkan Allah dan sedekahmu telah diingatkan di hadapanNya. ...
(35) Setiap orang dari bangsa manapun yang takut akan Dia dan yang mengamalkan
kebenaran berkenan kepadaNya.”.

Ia tidak mungkin bisa berkenan kepada Allah kecuali ia beriman!

Bdk. Ibr 11:4-6 - “(4) Karena iman Habel telah mempersembahkan kepada Allah
korban yang lebih baik dari pada korban Kain. Dengan jalan itu ia memperoleh
kesaksian kepadanya, bahwa ia benar, karena Allah berkenan akan persembahannya
itu dan karena iman ia masih berbicara, sesudah ia mati. (5) Karena iman Henokh
terangkat, supaya ia tidak mengalami kematian, dan ia tidak ditemukan, karena Allah
telah mengangkatnya. Sebab sebelum ia terangkat, ia memperoleh kesaksian, bahwa
ia berkenan kepada Allah. (6) Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan
kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa
Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh
mencari Dia.”.

BACA JUGA: PENGERTIAN ANUGERAH ALLAH

Calvin (tentang Ibr 11:4): “‘By faith Abel offered,’ etc. The Apostle’s object in this
chapter is to show, that however excellent were the works of the saints, it was from
faith they derived their value, their worthiness, and all their excellences; and hence
follows what he has already intimated, that the fathers pleased God by faith alone” (=
‘Karena iman Habel telah mempersembahkan’, dst. Tujuan sang rasul dalam pasal ini
adalah untuk menunjukkan bahwa, bagaimanapun bagus / hebatnya pekerjaan /
perbuatan baik dari orang-orang kudus, adalah dari iman pekerjaan / perbuatan baik
itu mendapatkan nilai mereka, kelayakan mereka, dan semua kebagusan mereka; dan
karena itu maka mengikutilah apa yang telah ia isyaratkan, bahwa bapa-bapa
memperkenan Allah hanya oleh iman).

Calvin (tentang Ibrani 11:4): “He says, rst, that Abel’s sacri ce was for no other
reason preferable to that of his brother, except that it was sancti ed by faith: for
surely the fat of brute animals did not smell so sweetly, that it could, by its odor,
pacify God. The Scripture indeed shows plainly, why God accepted his sacri ce, for
Moses’s words are these, ‘God had respect to Abel, and to his gifts.’ It is hence
obvious to conclude, that his sacri ce was accepted, because he himself was
graciously accepted. But how did he obtain this favor, except that his heart was
puri ed by faith” (= Ia berkata, pertama, bahwa persembahan Habel bukan karena
alasan apapun lebih diterima dari persembahan saudaranya, kecuali bahwa itu
dikuduskan oleh iman: karena pastilah lemak dari binatang tidak berbau begitu
harum, sehingga oleh baunya itu bisa menenangkan Allah. Kitab Suci menunjukkan
dengan jelas mengapa Allah menerima persembahannya, karena kata-kata Musa
adalah ini: ‘Allah / TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu’ (Kej
4:4b). Jadi jelas bahwa kesimpulannya adalah, bahwa persembahannya diterima
karena ia sendiri diterima dengan kasih karunia. Tetapi bagaimana ia mendapatkan
kebaikan ini, kecuali bahwa hatinya dimurnikan oleh iman).

Calvin (tentang Ibrani 11:4): “‘God testifying,’ etc. He con rms what I have already
stated, that no works, coming from us can please God, until we ourselves are
received into favor, or to speak more brie y, that no works are deemed just before
God, but those of a just man: for he reasons thus, - God bore a testimony to Abel’s
https://teologiareformed.blogspot.com/2020/04/keselamatan-hanya-oleh-iman-fondasi.html 24/40
25/3/2021 KESELAMATAN HANYA OLEH IMAN FONDASI GOLGOTA - TEOLOGIA REFORMED

gifts; then he ALLAH


BERANDA had obtained the praise
TRITUNGGAL of being just DAFTAR
KRISTOLOGI before ISI
God. This doctrine
ALKITAB I isALKITAB II
DARK MODE
useful, and ought especially to be noticed, as we are not easily convinced of its truth;
ALKITAB III
for when in any work, anything splendid appears, we are immediately rapt in
admiration, and we think that it cannot possibly be disapproved of by God: but God,
who regards only the inward purity of the heart, heeds not the outward masks of
works. Let us then learn, that no right or good work can proceed from us, until we are
justi ed before God” (= ‘Allah bersaksi’ dst / ‘ia memperoleh kesaksian’. Ia
menegaskan apa yang telah saya nyatakan, bahwa tak ada pekerjaan / perbuatan
baik, yang datang dari kita yang dianggap benar di hadapan Allah, kecuali pekerjaan /
perbuatan baik dari orang yang benar: karena ia berargumentasi sebagai berikut, -
Allah memberi suatu kesaksian pada persembahan Habel; pada saat itu ia telah
mendapatkan pujian bahwa ia benar di hadapan Allah. Doktrin ini berguna, dan harus
diperhatikan secara khusus, karena kita tidak mudah diyakinkan tentang
kebenarannya: karena pada waktu dalam pekerjaan / perbuatan baik apapun, terlihat
adanya apapun yang baik, kita segera dipenuhi dengan kekaguman, dan kita berpikir
bahwa itu tidak mungkin bisa tidak direstui oleh Allah: tetapi Allah, yang hanya
memandang / melihat pada kemurnian batin dari hati, tidak memperhatikan topeng
lahiriah dari pekerjaan / perbuatan baik. Maka, hendaklah kita belajar, bahwa tidak
ada pekerjaan / perbuatan baik atau benar bisa keluar dari kita, sampai kita
dibenarkan di hadapan Allah).

Calvin (tentang Ibrani 11:5): “Moses indeed tells us, that he was a righteous man, and
that he walked with God; but as righteousness begins with faith, it is justly ascribed
to his faith, that he pleased God” [= Musa memang memberitahu kita, bahwa ia
(Henokh) adalah orang benar, dan bahwa ia berjalan dengan Allah; tetapi karena
kebenaran dimulai dengan iman, maka dengan benar hal itu dianggap berasal dari
imannya, sehingga ia memperkenan Allah].

Calvin (tentang Ibr 11:6): “The reason he assigns why no one can please God without
faith, is this, - because no one will ever come to God, except he believes that God is,
and is also convinced that he is a remunerator to all who seek him. If access then to
God is not opened, but by faith, it follows, that all who are without it, are the objects
of God’s displeasure” (= Alasan yang ia berikan mengapa tak seorangpun bisa
memperkenan Allah tanpa iman, adalah ini, - karena tak seorangpun akan pernah
datang kepada Allah, kecuali ia percaya bahwa Allah ada, dan juga diyakinkan bahwa
Ia adalah seorang yang memberi pahala kepada semua orang yang mencariNya. Jika
jalan masuk kepada Allah tidak terbuka kecuali oleh iman, maka akibatnya adalah
bahwa semua orang yang tanpa iman merupakan obyek dari ketidak-senangan
Allah).

Lenski: “what makes any man well-pleasing to God is faith; without it there is no
possibility of pleasing God” (= apa yang membuat manusia manapun berkenan
kepada Allah adalah iman; tanpa itu tidak ada kemungkinan untuk memperkenan
Allah) - hal 386.

John Owen: “faith is the only way and means whereby any one may please God” (=
iman adalah satu-satunya jalan dan cara dengan mana seseorang bisa
memperkenan Allah) - ‘Hebrews’, vol 7, hal 37.

John Owen: “‘All pleasing of God is, and must be, by faith, it being impossible it
should be otherwise.’” (= Semua yang memperkenan Allah adalah, dan haruslah, oleh
iman, dan tidak mungkin lainnya) - ‘Hebrews’, vol 7, hal 37.

John Owen: “‘It is impossible to please God any other way but by faith.’ Let men
desire, design, and aim at it whilst they please, they shall never attain unto it. ...
Hereunto Scripture bears testimony from rst to last, namely, that none can, that
none shall, ever please God but by faith” (= ‘Adalah tidak mungkin untuk
memperkenan Allah dengan jalan lain kecuali oleh iman’. Hendaklah manusia
menginginkan, merencanakan dan mengarahkan padanya semau mereka, mereka
tidak akan pernah mencapainya. ... Dengan ini Kitab Suci memberi kesaksian dari
awal sampai akhir, yaitu, bahwa tak seorangpun bisa, bahwa tak seorangpun akan,
pernah memperkenan Allah kecuali oleh iman) - ‘Hebrews’, vol 7, hal 38.
https://teologiareformed.blogspot.com/2020/04/keselamatan-hanya-oleh-iman-fondasi.html 25/40
25/3/2021 KESELAMATAN HANYA OLEH IMAN FONDASI GOLGOTA - TEOLOGIA REFORMED

BERANDA ALLAH TRITUNGGAL KRISTOLOGI DAFTAR ISI ALKITAB I ALKITAB II


DARK MODE
Jadi, kalau Kornelius bisa dipuji-puji karena tindakan-tindakan salehnya, tidak bisa
ALKITAB III
tidak, ia pasti adalah orang beriman.

Supaya saudara tidak menganggap bahwa yang dimaksud dengan ‘iman’ dalam Ibr
11:6 ini sekedar ‘suatu kepercayaan bahwa Allah itu ada’, tetapi juga berhubungan
dengan keselamatan, perhatikan komentar-komentar di bawah ini!

Calvin (tentang Ibrani 11:6): “The second clause is that we ought to be fully
persuaded that God is not sought in vain; and this persuasion includes the hope of
salvation and eternal life, for no one will be in a suitable state of heart to seek God
except a sense of the divine goodness be deeply felt, so as to look for salvation from
him. We indeed ee from God, or wholly disregard him, when there is no hope of
salvation” (= Anak kalimat yang kedua adalah bahwa kita harus diyakinkan
sepenuhnya bahwa Allah tidak dicari dengan sia-sia; dan keyakinan ini mencakup
pengharapan keselamatan dan hidup kekal, karena tak seorangpun akan berada
dalam keadaan hati yang cocok untuk mencari Allah kecuali suatu perasaan tentang
kebaikan ilahi dirasakan secara mendalam, sehingga orang itu mencari keselamatan
dari Dia. Kita akan lari dari Allah, atau sepenuhnya mengabaikanNya, pada saat tidak
ada pengharapan keselamatan).

Calvin (tentang Ibr 11:6): “But many shamefully pervert this clause; for they hence
elicit the merits of works, and the conceit about deserving. And they reason thus: ‘We
please God by faith, because we believe him to be a rewarder; then faith has respect
to the merits of works.’ This error cannot be better exposed, than by considering how
God is to be sought; while any one is wandering from the right way of seeking him, he
cannot be said to be engaged in the work. Now Scripture assigns this as the right
way, - that a man, prostrate in himself, and smitten with the conviction that he
deserves eternal death, and in self-despair, is to ee to Christ as the only asylum for
salvation. Nowhere certainly can we nd that we are to bring to God any merits of
works to put us in a state of favor with him. Then he who understands that this is the
only right way of seeking God, will be freed from every di culty on the subject; for
reward refers not to the worthiness or value of works but to faith” (= Tetapi banyak
orang secara memalukan membengkokkan anak kalimat ini; karena mereka
mendapatkan jasa dari pekerjaan / perbuatan baik, dan kesombongan tentang
kelayakan. Dan mereka beralasan sebagai berikut: ‘Kita memperkenan Allah oleh
iman, karena kita mempercayaiNya sebagai seorang yang memberi upah; maka iman
mempunyai rasa hormat pada jasa dari pekerjaan / perbuatan baik’. Kesalahan ini
tidak bisa dinyatakan dengan lebih jelas, dari pada dengan mempertimbangkan
bagaimana Allah harus dicari; sementara seseorang sedang mengembara /
menyimpang dari jalan yang benar untuk mencari Dia, ia tidak bisa dikatakan terlibat
dalam pekerjaan / perbuatan baik. Kitab Suci memberikan ini sebagai jalan yang
benar, - bahwa seseorang, yang merendahkan dirinya sendiri, dan dipukul oleh suatu
keyakinan bahwa ia layak mendapatkan kematian kekal, dan dalam keputus-asaan
tentang diri sendiri, harus lari kepada Kristus sebagai satu-satunya perlindungan
untuk keselamatan. Pasti kita tidak bisa menemukan dimanapun bahwa kita harus
membawa kepada Allah jasa pekerjaan / perbuatan baik apapun untuk meletakkan
kita dalam suatu keadaan disukai / disenangi oleh Dia. Maka ia yang mengerti bahwa
ini adalah satu-satunya jalan yang benar untuk mencari Allah, akan dibebaskan dari
setiap kesukaran tentang pokok ini; karena upah tidak menunjuk pada kelayakan atau
nilai dari pekerjaan / perbuatan baik tetapi pada iman).

Calvin (tentang Ibrani 11:6): “From these two clauses, we may learn how, and why it is
impossible for man to please God without faith; God justly regards us all as objects
of his displeasure, as we are all by nature under his curse; and we have no remedy in
our own power. It is hence necessary that God should anticipate us by his grace; and
hence it comes, that we are brought to know that God is, and in such a way that no
corrupt superstition can seduce us, and also that we become assured of a certain
salvation from him” (= Dari dua anak kalimat ini, kita bisa belajar bagaimana dan
mengapa merupakan sesuatu yang mustahil bagi manusia untuk memperkenan Allah
tanpa iman; Allah dengan benar / adil menganggap kita semua sebagai obyek dari
ketidak-senanganNya, karena kita semua secara alamiah ada di bawah kutukNya;
https://teologiareformed.blogspot.com/2020/04/keselamatan-hanya-oleh-iman-fondasi.html 26/40
25/3/2021 KESELAMATAN HANYA OLEH IMAN FONDASI GOLGOTA - TEOLOGIA REFORMED

dan kita tidakALLAH


BERANDA mempunyai obat dalam
TRITUNGGAL kuasa kita sendiri.
KRISTOLOGI DAFTARKarena
ISI itu merupakan
ALKITAB I ALKITAB II
DARK MODE
sesuatu yang perlu bahwa Allah mendahului kita dengan kasih karuniaNya; dan lalu
ALKITAB III
terjadilah, bahwa kita dibawa untuk mengetahui bahwa Allah ada, dan dengan cara
sedemikian rupa sehingga tak ada takhyul jahat apapun bisa membujuk kita, dan
juga sehingga kita yakin tentang suatu keselamatan tertentu dari Dia).

e. Tetapi bagaimanapun juga Kornelius perlu ditambah pengetahuannya tentang Injil,


dan karena itu kalau kita lihat Kis 10:36-43, Petrus memberitakan Injil kepada dia dan
keluarganya.

Kisah Para Rasul 10:36-43 - “(36) Itulah rman yang Ia suruh sampaikan kepada
orang-orang Israel, yaitu rman yang memberitakan damai sejahtera oleh Yesus
Kristus, yang adalah Tuhan dari semua orang. (37) Kamu tahu tentang segala
sesuatu yang terjadi di seluruh tanah Yudea, mulai dari Galilea, sesudah baptisan
yang diberitakan oleh Yohanes, (38) yaitu tentang Yesus dari Nazaret: bagaimana
Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa, Dia, yang berjalan berkeliling
sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab
Allah menyertai Dia. (39) Dan kami adalah saksi dari segala sesuatu yang
diperbuatNya di tanah Yudea maupun di Yerusalem; dan mereka telah membunuh
Dia dan menggantung Dia pada kayu salib. (40) Yesus itu telah dibangkitkan Allah
pada hari yang ketiga, dan Allah berkenan, bahwa Ia menampakkan diri, (41) bukan
kepada seluruh bangsa, tetapi kepada saksi-saksi, yang sebelumnya telah ditunjuk
oleh Allah, yaitu kepada kami yang telah makan dan minum bersama-sama dengan
Dia, setelah Ia bangkit dari antara orang mati. (42) Dan Ia telah menugaskan kami
memberitakan kepada seluruh bangsa dan bersaksi, bahwa Dialah yang ditentukan
Allah menjadi Hakim atas orang-orang hidup dan orang-orang mati. (43) Tentang
Dialah semua nabi bersaksi, bahwa barangsiapa percaya kepadaNya, ia akan
mendapat pengampunan dosa oleh karena namaNya.’”.

Kesimpulan: jelaslah bahwa Kornelius pada saat itu adalah orang beriman, biarpun
imannya adalah iman Perjanjian Lama, tetapi ini tetap menyebabkan ia sudah bisa
membuahkan perbuatan baik dalam kehidupannya.

Jadi jelas, bahwa Kisah Para Rasul 10:34-35 tidak bisa dipakai sebagai dasar untuk
mengajar keselamatan karena perbuatan baik!

10. Lukas 10:25-28 - “(25) Pada suatu kali berdirilah seorang ahli Taurat untuk
mencobai Yesus, katanya: ‘Guru, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup
yang kekal?’ (26) Jawab Yesus kepadanya: ‘Apa yang tertulis dalam hukum Taurat?
Apa yang kaubaca di sana?’ (27) Jawab orang itu: ‘Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan
segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan
dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu
sendiri.’ (28) Kata Yesus kepadanya: ‘Jawabmu itu benar; perbuatlah demikian, maka
engkau akan hidup.’”.

Intinya: ketaatan dalam hal ini (kasih kepada Tuhan dan kepada sesama) juga harus
dilakukan SECARA SEMPURNA, dan tak ada orang bisa lakukan ini.

11. Yakobus 2:14-26 - “(14) Apakah gunanya, saudara-saudaraku, jika seorang


mengatakan, bahwa ia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan?
Dapatkah iman itu menyelamatkan dia? (15) Jika seorang saudara atau saudari tidak
mempunyai pakaian dan kekurangan makanan sehari-hari, (16) dan seorang dari
antara kamu berkata: ‘Selamat jalan, kenakanlah kain panas dan makanlah sampai
kenyang!’, tetapi ia tidak memberikan kepadanya apa yang perlu bagi tubuhnya,
apakah gunanya itu? (17) Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak
disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati. (18) Tetapi mungkin
ada orang berkata: ‘Padamu ada iman dan padaku ada perbuatan’, aku akan
menjawab dia: ‘Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan
menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku.’ (19) Engkau percaya,
bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setanpun juga percaya akan
hal itu dan mereka gemetar. (20) Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui
sekarang, bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong? (21) Bukankah
https://teologiareformed.blogspot.com/2020/04/keselamatan-hanya-oleh-iman-fondasi.html 27/40
25/3/2021 KESELAMATAN HANYA OLEH IMAN FONDASI GOLGOTA - TEOLOGIA REFORMED

Abraham,
BERANDA bapa kita,
ALLAH dibenarkan KRISTOLOGI
TRITUNGGAL karena perbuatan-perbuatannya,
DAFTAR ISI ketika
ALKITAB I iaALKITAB II
DARK MODE
mempersembahkan Ishak, anaknya, di atas mezbah? (22) Kamu lihat, bahwa iman
ALKITAB III
bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman
menjadi sempurna. (23) Dengan jalan demikian genaplah nas yang mengatakan:
‘Lalu percayalah Abraham kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itu
kepadanya sebagai kebenaran.’ Karena itu Abraham disebut: ‘Sahabat Allah.’ (24)
Jadi kamu lihat, bahwa manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya dan
bukan hanya karena iman. (25) Dan bukankah demikian juga Rahab, pelacur itu,
dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia menyembunyikan orang-orang
yang disuruh itu di dalam rumahnya, lalu menolong mereka lolos melalui jalan yang
lain? (26) Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa
perbuatan-perbuatan adalah mati.”.

Jawab:

Kalau kita sudah pernah membaca surat-surat Paulus, maka kita akan melihat bahwa
kelihatannya bagian surat Yakobus ini bertentangan dengan banyak bagian surat-
surat Paulus.

Contoh:

a. Roma 3:28 kelihatannya bertentangan dengan Yak 2:24.

Ro 3:28 - “Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan
karena ia melakukan hukum Taurat.”.

Yakobus 2:24 - “Jadi kamu lihat, bahwa manusia dibenarkan karena perbuatan-
perbuatannya dan bukan hanya karena iman.”.

b. Ro 4:1-4 dan Gal 3:6 kelihatannya bertentangan dengan Yak 2:21.

Roma 4:1-4 - “(1) Jadi apakah akan kita katakan tentang Abraham, bapa leluhur
jasmani kita? (2) Sebab jikalau Abraham dibenarkan karena perbuatannya, maka ia
beroleh dasar untuk bermegah, tetapi tidak di hadapan Allah. (3) Sebab apakah
dikatakan nas Kitab Suci? ‘Lalu percayalah Abraham kepada Tuhan, dan Tuhan
memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.’ (4) Kalau ada orang yang
bekerja, upahnya tidak diperhitungkan sebagai hadiah, tetapi sebagai haknya.”.

Galatia 3:6 - “Secara itu jugalah Abraham percaya kepada Allah, maka Allah
memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.”.

Yakobus 2:21 - “Bukankah Abraham, bapa kita, dibenarkan karena perbuatan-


perbuatannya, ketika ia mempersembahkan Ishak, anaknya, di atas mezbah?”.

c. Ef 2:8-9 kelihatannya bertentangan dengan Yak 2:24.

Ef 2:8-9 - “(8) Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan
hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, (9) itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada
orang yang memegahkan diri.”.

Yakobus 2:24 - “Jadi kamu lihat, bahwa manusia dibenarkan karena perbuatan-
perbuatannya dan bukan hanya karena iman.”.

Juga kelihatannya Ibr 11:31 bertentangan dengan Yak 2:25.

Ibrani 11:31 - “Karena iman maka Rahab, perempuan sundal itu, tidak turut binasa
bersama-sama dengan orang-orang durhaka, karena ia telah menyambut pengintai-
pengintai itu dengan baik.”.

Yakobus 2:25 - “Dan bukankah demikian juga Rahab, pelacur itu, dibenarkan karena
perbuatan-perbuatannya, ketika ia menyembunyikan orang-orang yang disuruh itu di
dalam rumahnya, lalu menolong mereka lolos melalui jalan yang lain?”.
https://teologiareformed.blogspot.com/2020/04/keselamatan-hanya-oleh-iman-fondasi.html 28/40
25/3/2021 KESELAMATAN HANYA OLEH IMAN FONDASI GOLGOTA - TEOLOGIA REFORMED

BERANDA ALLAH TRITUNGGAL KRISTOLOGI DAFTAR ISI ALKITAB I ALKITAB II


DARK MODE
Ada beberapa hal yang perlu dimengerti untuk bisa memperdamaikan /
ALKITAB III
mengharmoniskan Paulus dan Yakobus:

(1) Adanya perbedaan tujuan.

Paulus menuliskan suratnya untuk orang-orang yang terpengaruh oleh ajaran Yahudi
yang menekankan keselamatan karena perbuatan baik.

Bdk. Kis 15:1-2 - “(1) Beberapa orang datang dari Yudea ke Antiokhia dan
mengajarkan kepada saudara-saudara di situ: ‘Jikalau kamu tidak disunat menurut
adat istiadat yang diwariskan oleh Musa, kamu tidak dapat diselamatkan.’ (2) Tetapi
Paulus dan Barnabas dengan keras melawan dan membantah pendapat mereka itu.
Akhirnya ditetapkan, supaya Paulus dan Barnabas serta beberapa orang lain dari
jemaat itu pergi kepada rasul-rasul dan penatua-penatua di Yerusalem untuk
membicarakan soal itu.”.

Karena itu Paulus justru menekankan habis-habisan bahwa hanya imanlah yang
menyebabkan kita diselamatkan (Galatia 2:16,21 Efesus 2:8-9).

Tetapi Yakobus menulis kepada orang-orang yang sekalipun mengaku sebagai orang
kristen, tetapi hidupnya sama sekali tidak mirip hidup kristen. Karena itu ia justru
menekankan perbuatan baik.

(2) Adanya perbedaan penggunaan istilah.

(a) Istilah ‘pekerjaan / perbuatan baik’.

Kalau Paulus menggunakan istilah ini maka ia memaksudkannya sebagai sesuatu


yang digunakan untuk menyelamatkan diri kita. Karena itu maka ia berkata bahwa
perbuatan baik tidak diperlukan (yang menyebabkan kita selamat hanyalah iman!).

Tetapi kalau Yakobus menggunakan istilah ini, ia memaksudkannya sebagai akibat /


hasil dari keselamatan. Karena itu ia mengatakan bahwa perbuatan baik harus ada
dalam diri orang kristen.

(b) Istilah ‘iman / percaya’.

Kalau Paulus menggunakan istilah ini, maka ia menunjuk pada iman kepada Yesus
Kristus.

Tetapi kalau Yakobus menggunakan istilah ini, maka ia memaksudkan ‘pengakuan


percaya dengan mulut’ (bdk. ay 14 - ‘seorang mengatakan bahwa ia mempunyai
iman’). Perkecualiannya adalah Yak 2:23, karena di sana Yakobus mengutip dari
Kejadian 15:6.

Calvin: “it appears from the rst words, that he speaks of false profession of faith: for
he does not begin thus, ‘If any one has faith;’ but, ‘If any says that he has faith;’ by
which he certainly intimates that hypocrites boast of the empty name of faith, which
really does not belong to them” [= kelihatan dari kata-kata pertama, bahwa ia
(Yakobus) berbicara tentang pengakuan iman yang palsu: karena ia tidak memulai
demikian, ‘Jika seorang mempunyai iman’; tetapi ‘Jika seorang mengatakan bahwa ia
mempunyai iman’; dengan mana ia pasti mengisyaratkan bahwa orang-orang
muna k membanggakan tentang nama / sebutan yang kosong dari iman, yang
sesungguhnya bukan milik mereka].

(c) Istilah ‘dibenarkan’.

Kalau Paulus menggunakan istilah ini, maka artinya adalah ‘orangnya dibenarkan
oleh Allah’.

Tetapi kalau Yakobus memakai istilah ini, maka maksudnya adalah ‘pengakuan orang
https://teologiareformed.blogspot.com/2020/04/keselamatan-hanya-oleh-iman-fondasi.html 29/40
25/3/2021 KESELAMATAN HANYA OLEH IMAN FONDASI GOLGOTA - TEOLOGIA REFORMED

itu yang dibenarkan’


BERANDA ALLAH(artinya: pengakuannya
TRITUNGGAL benar / tidak
KRISTOLOGI dusta).
DAFTAR ISI ALKITAB I ALKITAB II
DARK MODE

ALKITAB III
Catatan:

· Kita harus membedakan arti dari istilah-istilah ini, karena kalau tidak, maka kita
akan betul-betul mendapatkan kontradiksi yang tidak terhamoniskan antara Yakobus
dan Paulus.

Pembedaan arti untuk istilah yang sama juga terjadi dalam kasus di bawah ini:

Matius 5:17-18 - “(17) ‘Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk
meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk
meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. (18) Aku berkata kepadamu:
Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun
tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.”.

Efesus 2:15 - “sebab dengan matiNya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum
Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya
menjadi satu manusia baru di dalam diriNya, dan dengan itu mengadakan damai
sejahtera,”.

Dalam kedua text di atas ada istilah ‘hukum Taurat’. Tetapi kalau dalam Mat 5:17-18
dikatakan bahwa hukum Taurat tidak akan ditiadakan, maka dalam Ef 2:15 dikatakan
bahwa pada saat kematian Yesus hukum Taurat itu dibatalkan. Satu-satunya cara
untuk mengharmoniskan kedua text ini adalah dengan memberikan arti yang berbeda
untuk istilah ‘hukum Taurat’ itu. Dalam Matius 5:17-18, istilah ‘hukum Taurat’ harus
diartikan hukum moral, sedangkan dalam Efesus 2:15, istilah ‘hukum Taurat’ itu harus
diartikan ‘ceremonial law’ (= hukum yang berhubungan dengan upacara keagamaan).

Kalau pembedaan arti untuk istilah yang sama boleh dilakukan di sini, mengapa tidak
boleh juga dilakukan untuk mengharmoniskan Yakobus dengan Paulus?

BACA JUGA: MAKNA PEMBENARAN SEBAGAIMANA DIGUNAKAN DALAM ALKITAB

· Kalau saudara mau mengerti Yak 2:14-26 ini dengan benar, maka adalah sesuatu
yang mutlak penting bagi saudara untuk mengingat dengan baik cara Yakobus
menggunakan istilah-istilah di atas!

Kesimpulan:

Dalam Yakobus 2:14-26 ini Yakobus punya satu tujuan pengajaran: pengakuan
percaya tidak boleh / tidak bisa dipisahkan dari perbuatan baik. Sebaliknya
pengakuan percaya harus dibuktikan kebenarannya melalui perbuatan baik.

Mungkin ia menuliskan bagian ini untuk memberi keseimbangan terhadap doktrin


salvation by faith (= keselamatan oleh iman) yang diajarkan oleh Paulus.

Calvin: “When Paul says that we are justi ed by faith, he means no other thing than
that by faith we are counted righteous before God. But James has quite another thing
in view, even to shew that he who professes that he has faith, must prove the reality
of his faith by his works” (= Ketika Paulus mengatakan bahwa kita dibenarkan oleh
iman, ia memaksudkan tidak lain dari bahwa oleh iman kita dianggap benar di
hadapan Allah. Tetapi Yakobus menujukan pandangannya pada hal yang lain, yaitu
untuk menunjukkan bahwa ia yang mengaku bahwa ia mempunyai iman, harus
membuktikan realita dari imannya oleh pekerjaan / perbuatan baiknya).

Adam Clarke: “Learned men have spent much time in striving to reconcile these two
writers, and to show that Paul and James perfectly accord; one teaching the pure
doctrine, the other guarding men against the abuse of it” (= Orang-orang terpelajar
telah menghabiskan banyak waktu dalam pergumulan untuk mendamaikan kedua
penulis ini, dan untuk menunjukkan bahwa Paulus dan Yakobus sesuai secara
sempurna; yang satu mengajarkan doktrin yang murni, yang lain menjaga orang-
https://teologiareformed.blogspot.com/2020/04/keselamatan-hanya-oleh-iman-fondasi.html 30/40
25/3/2021 KESELAMATAN HANYA OLEH IMAN FONDASI GOLGOTA - TEOLOGIA REFORMED

orang dari penyalah-gunaan


BERANDA doktrin itu).
ALLAH TRITUNGGAL KRISTOLOGI DAFTAR ISI ALKITAB I ALKITAB II
DARK MODE

ALKITAB III
Jamieson, Fausset & Brown: “At all events the Holy Spirit by James combats, not
Paul, but those who abuse Paul’s doctrine” (= Bagaimanapun / apapun yang terjadi,
Roh Kudus oleh Yakobus, bukan melawan Paulus, tetapi melawan mereka yang
menyalah-gunakan doktrin / ajaran Paulus).

Kemungkinan yang lain adalah: ia menuliskan ini untuk memberi keseimbangan


terhadap tulisannya sendiri tentang ‘hukum yang memerdekakan’ (Yak 1:25 2:12).
Dengan demikian secara keseluruhan ia mengajarkan bahwa sekalipun orang kristen
sudah dimerdekakan dari dosa oleh iman kepada Kristus, itu tidak boleh diartikan
bahwa orang kristen lalu merdeka untuk berbuat dosa!

Satu hal yang tak boleh dilupakan adalah bahwa dalam kontext Yakobus 2:14-26 itu
sendiri, Yakobus tetap menunjukkan kepercayaan yang sama dengan Paulus, yaitu
keselamatan karena iman saja, yaitu dalam Yak 2:23 dimana ia mengutip Kejadian
15:6.

Yakobus 2:23 - “Dengan jalan demikian genaplah nas yang mengatakan: ‘Lalu
percayalah Abraham kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itu kepadanya
sebagai kebenaran.’ Karena itu Abraham disebut: ‘Sahabat Allah.’”.

Hal lain yang harus diperhatikan adalah bahwa iman tidak mungkin digabungkan
dengan perbuatan baik sebagai syarat keselamatan, karena adanya ayat ini.

Roma 11:5-6 - “(5) Demikian juga pada waktu ini ada tinggal suatu sisa, menurut
pilihan kasih karunia. (6) Tetapi jika hal itu terjadi karena kasih karunia, maka bukan
lagi karena perbuatan, sebab jika tidak demikian, maka kasih karunia itu bukan lagi
kasih karunia.”.

Kesimpulan tentang semua ayat-ayat yang seakan-akan menunjukkan keselamatan


karena perbuatan baik. Ada beberapa kemungkinan:

(a) Perbuatan baik merupakan bukti dari iman, dan adanya perbuatan baik
menunjukkan adanya iman, dan sebaliknya, adanya iman pasti menimbulkan
perbuatan baik.

(b) Tujuannya ayat-ayat seperti itu adalah mendorong orang Kristen supaya berbuat
baik.

(c) Perbuatan baik hanya menyelamatkan, kalau perbuatan baik itu dilakukan secara
sempurna (tanpa pernah gagal / berbuat dosa).

(d) Perbuatan baik itu merupakan tanggung jawab orang percaya.

Yang jelas, tidak ada ayat dimana perbuatan baik betul-betul dinyatakan sebagai
sesuatu yang bisa menyelamatkan kita, atau membantu kita dalam keselamatan kita.
Kalau untuk keselamatan, maka karya Kristus di atas kayu salib sudah cukup, dan
kita hanya perlu percaya kepada Dia.

Cynddylan Jones mengomentari Ef 2:8-9 sebagai berikut: “You might as well try to
cross the Atlantic in a paper boat as to get to heaven by your own good works.” (=
Kamu bisa mencoba menyeberangi Lautan Atlantik dalam sebuah perahu kertas
sama seperti kamu mau ke surga dengan perbuatan-perbuatan baikmu sendiri.) -
Haddon W. Robinson, ‘Biblical Preaching’, hal 87.

Martin Luther: “The most damnable and pernicious heresy that has ever plagued the
mind of men was the idea that somehow he could make himself good enough to
deserve to live with an all-holy God.” (= Ajaran sesat yang paling terkutuk dan jahat /
merusak yang pernah menggoda pikiran manusia adalah gagasan bahwa entah
bagaimana ia bisa membuat dirinya sendiri cukup baik sehingga layak untuk hidup
dengan Allah yang mahasuci.) - Dr. D. James Kennedy, ‘Evangelism Explosion’, hal 31-
https://teologiareformed.blogspot.com/2020/04/keselamatan-hanya-oleh-iman-fondasi.html 31/40
25/3/2021 KESELAMATAN HANYA OLEH IMAN FONDASI GOLGOTA - TEOLOGIA REFORMED

32.
BERANDA ALLAH TRITUNGGAL KRISTOLOGI DAFTAR ISI ALKITAB I ALKITAB II
DARK MODE

ALKITAB III
Archbishop William Temple yang dikutip oleh John Stott sebagai berikut:

“All is of God. The only thing of my very own which I contribute to my redemption is
the sin from which I need to be redeemed.” (= Semua dari Allah. Satu-satunya hal dari
diriku sendiri yang aku sumbangkan pada penebusanku adalah dosa dari mana aku
perlu ditebus.) - ‘The Preacher’s Portrait’, hal 44-45.

c) Ada 2 perbuatan baik yang seringkali dianggap secara salah sebagai hal-hal yang
harus ada (bersama-sama dengan iman) supaya seseorang bisa selamat. Sekalipun
dua hal ini sebetulnya termasuk dalam perbuatan baik, tetapi karena banyak orang
Kristen mengkhususkan 2 hal ini, maka saya membuat pembahasannya secara
terpisah di tempat ini.

Pertama: Pengakuan dosa.

Banyak orang berpandangan bahwa dosa yang diakui adalah dosa yang diampuni.

1Yohanes 1:9 - “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga
Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.”.

BACA JUGA: DOSA ADAM VS KARUNIA ALLAH

Karena itu, mereka lalu menyimpulkan bahwa orang percaya yang tidak sempat
mengakui dosanya sebelum mati, tidak diampuni dan tidak selamat.

Anehnya, contoh yang selalu digunakan adalah orang yang mati pada saat berzinah.

Jawaban saya:

1. Apa sebabnya perzinahan selalu digunakan sebagai contoh? Apakah ini dosa
khusus? Kalau dosa ini, terhadap mana orangnya tidak sempat bertobat,
menyebabkan orangnya masuk neraka, bagaimana dengan dosa-dosa lain, yang
semuanya juga bisa dilakukan, dan lalu orangnya mati tanpa sempat mengaku dosa?
Misalnya, marah, benci, iri hati, cinta uang, mencuri, bolos gereja, dsb? Dan
mengingat manusia begitu berdosa, sehingga tidak ada saat seseorang bisa hidup
suci murni, maka apakah semua orang Kristen yang tidak mengaku dosa persis
sebelum mati, akan masuk neraka?

2. Ada berapa persen orang Kristen yang persis sebelum mati sempat mengaku
dosa?

3. Apakah penjahat yang bertobat di salib itu mengaku dosa dan minta ampun
kepada Tuhan atas dosa-dosanya? Ia tidak mengaku dosa, tetapi ia dijamin masuk
Firadus / surga.

4. Kristus mati untuk menebus semua dosa dari semua orang-orang pilihanNya.

a. Yeh 36:25 - “Aku akan mencurahkan kepadamu air jernih, yang akan mentahirkan
kamu; dari segala kenajisanmu dan dari semua berhala-berhalamu Aku akan
mentahirkan kamu”.

b. Kolose 2:13 - “Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu dan oleh
karena tidak disunat secara lahiriah, telah dihidupkan Allah bersama-sama dengan
Dia, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita”.

c. 1Yohanes 1:7,9 - “(7) Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di
dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah
Yesus, AnakNya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa. ... (9) Jika kita mengaku
dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa
kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan”.
https://teologiareformed.blogspot.com/2020/04/keselamatan-hanya-oleh-iman-fondasi.html 32/40
25/3/2021 KESELAMATAN HANYA OLEH IMAN FONDASI GOLGOTA - TEOLOGIA REFORMED

BERANDA ALLAH TRITUNGGAL KRISTOLOGI DAFTAR ISI ALKITAB I ALKITAB II


DARK MODE
d. Titus 2:14 - “yang telah menyerahkan diriNya bagi kita untuk membebaskan kita
ALKITAB III
dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diriNya suatu umat,
kepunyaanNya sendiri, yang rajin berbuat baik”.

e. Kisah Para Rasul 13:39 - “Dan di dalam Dialah setiap orang yang percaya
memperoleh pembebasan dari segala dosa, yang tidak dapat kamu peroleh dari
hukum Musa.”.

Apakah ada ayat yang mengatakan bahwa Ia hanya mati menebus dosa-dosa yang
diakui?

5. Mengatakan bahwa orang percaya yang mati tanpa sempat mengaku dosa itu
masuk neraka adalah sama dengan mengakui doktrin sesat keselamatan karena
perbuatan baik! Mengapa? Karena jelas pengakuan dosa merupakan tindakan /
perbuatan kita!

Kedua: Baptisan / tindakan menyerahkan diri untuk dibaptis.

Bagaimana dengan ayat-ayat yang seolah-olah menunjukkan bahwa kita selamat


oleh iman + baptisan? Ada beberapa ayat yang biasanya digunakan untuk ini:

1. Kisah Para Rasul 2:38 - “Jawab Petrus kepada mereka: ‘Bertobatlah dan hendaklah
kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk
pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.”.

Calvin mengatakan bahwa Gereja Roma Katolik menggunakan ayat ini untuk
mengatakan bahwa dosa-dosa diampuni di dalam baptisan, dan bagi Calvin itu sama
dengan membuang injil.

Matthew Henry, Adam Clarke, dan Albert Barnes mengatakan bahwa baptisan
ditekankan di sini karena baptisan merupakan suatu pengakuan terbuka bahwa
mereka percaya kepada Kristus.

Adam Clarke (tentang Kis 2:38): “‘And be baptized every one of you.’ Take on you the
public profession of the religion of Christ, by being baptized in his name; and thus
acknowledge yourselves to be his disciples and servants.” (= ‘Dan dibaptislah setiap
orang dari kamu’. Tunjukkanlah pengakuan umum tentang agama dari Kristus,
dengan dibaptis dalam namaNya; dan dengan demikian mengakui dirimu sendiri
sebagai murid-murid dan pelayan-pelayanNya.).

Bdk. Matius 10:32-33 - “(32) Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku
juga akan mengakuinya di depan BapaKu yang di sorga. (33) Tetapi barangsiapa
menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan BapaKu
yang di sorga.’”.

Adam Clarke (tentang Kis 2:38): “‘For the remission of sins.’ ... In reference to the
remission or removal of sins: baptism pointing out the purifying in uences of the
Holy Spirit; ... For baptism itself puri es not the conscience; it only points out the
grace by which this is to be done.” (= ‘Untuk pengampunan dosa-dosa’. ... Berkenaan
dengan pengampunan atau penghapusan dosa-dosa: baptisan menunjukkan
pengaruh-pengaruh yang penyucian dari Roh Kudus; ... Karena baptisan itu sendiri
tidak menyucikan hati nurani; itu hanya menunjukkan kasih karunia dengan mana ini
harus dilakukan.).

Calvin (tentang Yohanes 3:5): “It is true that, by neglecting baptism, we are excluded
from salvation; and in this sense I acknowledge that it is necessary; but it is absurd to
speak of the hope of salvation as con ned to the sign.” (= Adalah benar bahwa,
dengan MENGABAIKAN baptisan, kita dikeluarkan dari keselamatan; dan dalam arti
ini saya mengakui bahwa baptisan itu perlu; tetapi adalah menggelikan untuk
berbicara tentang pengharapan keselamatan sebagai dibatasi pada tanda itu.).

https://teologiareformed.blogspot.com/2020/04/keselamatan-hanya-oleh-iman-fondasi.html 33/40
25/3/2021 KESELAMATAN HANYA OLEH IMAN FONDASI GOLGOTA - TEOLOGIA REFORMED

BERANDA ALLAH TRITUNGGAL KRISTOLOGI DAFTAR ISI ALKITAB I ALKITAB II


DARK MODE
Barnes’ Notes (tentang Kis 2:38): “‘For the remission of sins.’ ... There is nothing in
ALKITAB III
baptism itself that can wash away sin. That can be done only by the pardoning mercy
of God through the atonement of Christ. But baptism is expressive of a willingness to
be pardoned in that way, and is a solemn declaration of our conviction that there is
no other way of remission. He who comes to be baptized, comes with a professed
conviction that he is a sinner; that there is no other way of mercy but in the gospel,
and with a professed willingness to comply with the terms of salvation, and to
receive it as it is offered through Jesus Christ.” (= ‘Untuk pengampunan dosa-dosa’. ...
Tak ada apapun dalam baptisan itu sendiri yang bisa mencuci / membersihkan dosa.
Itu hanya bisa dilakukan oleh belas kasihan yang mengampuni dari Allah melalui
penebusan Kristus. Tetapi baptisan adalah pernyataan dari suatu kerelaan untuk
diampuni dengan cara itu, dan adalah suatu pernyataan khidmat dari keyakinan kita
bahwa di sana tidak ada jalan lain dari pengampunan. Ia yang datang untuk dibaptis,
datang dengan suatu keyakinan yang diakui bahwa ia adalah seorang berdosa;
bahwa di sana tidak ada jalan lain dari belas kasihan kecuali dalam injil, dan dengan
suatu kerelaan yang diakui untuk memenuhi / menuruti syarat-syarat keselamatan,
dan untuk menerimanya sebagaimana itu ditawarkan melalui Yesus Kristus.).

Bible Knowledge Commentary (tentang Kis 2:38): “A problem revolves around the
command ‘be baptized’ and its connection with the remainder of 2:38. There are
several views: (1) One is that both repentance and baptism result in remission of
sins. In this view, baptism is essential for salvation. The problem with this
interpretation is that elsewhere in Scripture forgiveness of sins is based on faith
alone (John 3:16,36; Rom 4:1-17; 11:6; Gal 3:8-9; Eph 2:8-9; etc.). Furthermore Peter,
the same speaker, later promised forgiveness of sins on the basis of faith alone (Acts
5:31; 10:43; 13:38; 26:18). (2) A second interpretation translates 2:38, ‘Be baptized...
on the basis of the remission of your sins.’ The preposition used here is EIS which,
with the accusative case, may mean ‘on account of, on the basis of.’ It is used in this
way in Matt 3:11; 12:41; and Mark 1:4. Though it is possible for this construction to
mean ‘on the basis of,’ this is not its normal meaning; EIS with the accusative case
usually describes purpose or direction. (3) A third view takes the clause ‘and be
baptized, every one of you, in the name of Jesus Christ’ as parenthetical. Several
factors support this interpretation: (a) The verb makes a distinction between singular
and plural verbs and nouns. The verb ‘repent’ is plural and so is the pronoun ‘your’ in
the clause ‘so that your sins may be forgiven’ ... Therefore the verb ‘repent’ must go
with the purpose of forgiveness of sins. On the other hand the imperative ‘be
baptized’ is singular, setting it off from the rest of the sentence. (b) This concept ts
with Peter’s proclamation in Acts 10:43 in which the same expression ‘sins may be
forgiven’ (APHESIN HAMARTION) occurs. There it is granted on the basis of faith
alone. (c) In Luke 24:47 and Acts 5:31 the same writer, Luke, indicates that
repentance results in remission of sins.” [= Suatu problem beredar di sekeliling
perintah ‘dibaptislah / hendaklah kamu dibaptis’ dan hubungannya dengan sisa dari
Kis 2:38. Ada beberapa pandangan: (1) Salah satu adalah bahwa baik pertobatan
maupun baptisan menghasilkan pengampunan dosa. Dalam pandangan ini, baptisan
adalah hakiki / mutlak perlu untuk keselamatan. Problem dengan penafsiran ini
adalah bahwa di tempat lain dalam Kitab Suci pengampunan dosa di dasarkan pada
iman saja (Yoh 3:16,36; Ro 4:1-17; 11:6; Gal 3:8-9; Ef 2:8-9; dsb.). Lebih jauh lagi
Petrus, pembicara yang sama, belakangan menjanjikan pengampunan dosa-dosa
berdasarkan iman saja (Kis 5:31; 10:43; 13:38; 26:18). (2) Penafsiran yang kedua
menterjemahkan Kis 2:38, ‘Dibaptislah / hendaklah kamu dibaptis ... berdasarkan
pengampunan dosa-dosamu’. Kata depan yang digunakan di sini adalah EIS yang,
dengan kasus akusatif, bisa berarti ‘karena, berdasarkan’. Itu digunakan dengan cara
ini dalam Mat 3:11; 12:41; dan Mark 1:4. Sekalipun adalah mungkin bagi konstruksi /
susunan ini untuk berarti ‘berdasarkan’, ini bukanlah artinya yang normal; EIS dengan
kasus akusatif biasanya menggambarkan tujuan atau arah. (3) Pandangan ketiga
menerima anak kalimat ‘dan dibaptislah, setiap orang dari kamu, dalam nama Yesus
Kristus’ sebagai berada dalam tanda kurung. Beberapa faktor mendukung penafsiran
ini: (a) Kata kerjanya membuat suatu pembedaan antara kata-kata kerja dan kata-
kata benda bentuk tunggal dan jamak. Kata kerja ‘bertobatlah’ ada dalam bentuk
jamak dan demikian juga kata ganti orang ‘mu’ dalam anak kalimat ‘supaya dosa-
dosaMU bisa diampuni’ ... Karena itu kata kerja ‘bertobatlah’ harus cocok / berjalan
https://teologiareformed.blogspot.com/2020/04/keselamatan-hanya-oleh-iman-fondasi.html 34/40
25/3/2021 KESELAMATAN HANYA OLEH IMAN FONDASI GOLGOTA - TEOLOGIA REFORMED

bersama dengan
BERANDA tujuan
ALLAH dari pengampunan
TRITUNGGAL dosa-dosa.
KRISTOLOGI Di sisi
DAFTAR ISI lain ALKITAB
kata perintah
I ALKITAB II
DARK MODE
‘dibaptislah / hendaklah kamu dibaptis’ ada dalam bentuk tunggal, berlawanan
ALKITAB III
dengan sisa dari kalimatnya. (b) Konsep ini cocok dengan proklamasi Petrus dalam
Kis 10:43 dalam mana ungkapan yang sama ‘dosa-dosanya bisa diampuni’ (APHESIN
HAMARTION) muncul. Di sana itu diberikan berdasarkan iman saja. (c) Dalam Luk
24:47 dan Kis 5:31 penulis yang sama, Lukas, menunjukkan bahwa pertobatan
menghasilkan pengampunan dosa-dosa.].

Kisah Para Rasul 5:31 - “Dialah yang telah ditinggikan oleh Allah sendiri dengan
tangan kananNya menjadi Pemimpin dan Juruselamat, supaya Israel dapat bertobat
dan menerima pengampunan dosa.”.

Kisah Para Rasul 10:43 - “Tentang Dialah semua nabi bersaksi, bahwa barangsiapa
percaya kepadaNya, ia akan mendapat pengampunan dosa oleh karena namaNya.’”.

Kisah Para Rasul 13:38 - “Jadi ketahuilah, hai saudara-saudara, oleh karena Dialah
maka diberitakan kepada kamu pengampunan dosa.”.

Kisah Para Rasul 26:18 - “untuk membuka mata mereka, supaya mereka berbalik dari
kegelapan kepada terang dan dari kuasa Iblis kepada Allah, supaya mereka oleh iman
mereka kepadaKu memperoleh pengampunan dosa dan mendapat bagian dalam apa
yang ditentukan untuk orang-orang yang dikuduskan.”.

Lukas 24:47 - “dan lagi: dalam namaNya berita tentang pertobatan dan
pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari
Yerusalem.”.

Perhatikan bahwa ayat-ayat referensi yang digunakan ini sama sekali tidak
menyinggung baptisan!

F. F. Bruce (NICNT) menambahkan satu ayat lagi, yaitu Kis 3:19 - “Karena itu sadarlah
dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan,”.

Calvin (tentang Kis 2:38): “Let us know, therefore, that forgiveness of sins is
grounded in Christ alone, and that we must not think upon any other satisfaction,
save only that which he hath performed by the sacri ce of his death.” (= Karena itu,
hendaklah kita mengetahui, bahwa pengampunan dosa-dosa didasarkan pada
Kristus saja, dan bahwa kita tidak boleh berpikir atas pemuasan lain apapun, kecuali
hanya atas apa yang telah Ia lakukan oleh korban kematianNya.).

Calvin (tentang Kis 2:38): “he commandeth them to be baptized for the remission of
sins; for although God hath once reconciled men unto himself in Christ ‘by not
imputing unto them their sins,’ (2 Corinthians 5:19,) and doth now imprint in our
hearts the faith thereof by his Spirit; yet, notwithstanding, because baptism is the
seal whereby he doth con rm unto us this bene t, and so, consequently, the earnest
and pledge of our adoption, it is worthily said to be given us for the remission of sins.
For because we receive Christ’s gifts by faith, and baptism is a help to con rm and
increase our faith, remission of sins, which is an effect of faith, is annexed unto it as
unto the inferior mean.” [= ia memerintahkan mereka untuk dibaptis untuk
pengampunan dosa-dosa; karena sekalipun Allah telah sekali memperdamaikan
manusia dengan diriNya sendiri dalam Kristus ‘dengan tidak memperhitungkan
kepada mereka dosa-dosa mereka’, (2Kor 5:19), dan sekarang menanamkan iman
dalam hati kita oleh RohNya; tetapi sekalipun demikian, karena baptisan adalah
meterai dengan mana Ia meneguhkan kepada kita manfaat ini, dan sebagai
akibatnya, jaminan dari pengadopsian kita, itu secara layak dikatakan telah diberikan
kepada kita untuk pengampunan dosa-dosa. Karena kita menerima karunia-karunia
Kristus oleh iman, dan baptisan adalah suatu pertolongan untuk meneguhkan dan
meningkatkan iman kita, pengampunan dosa, yang merupakan suatu hasil / akibat
dari iman, dihubungkan dengannya seperti dengan cara yang lebih rendah.].

Calvin (tentang Kis 2:38): “‘In the name of Christ.’ Although baptism be no vain gure,
but a true and effectual testimony; notwithstanding, lest any man attribute that unto
https://teologiareformed.blogspot.com/2020/04/keselamatan-hanya-oleh-iman-fondasi.html 35/40
25/3/2021 KESELAMATAN HANYA OLEH IMAN FONDASI GOLGOTA - TEOLOGIA REFORMED

the element ofALLAH


BERANDA waterTRITUNGGAL
which is there offered, the name DAFTAR
KRISTOLOGI of Christ
ISIis plainly expressed,
ALKITAB I ALKITAB II
DARK MODE
to the end we may know that it shall be a pro table sign for us then, if we seek the
ALKITAB III
force and effect thereof in Christ, and know that we are, therefore, washed in
baptism, because the blood of Christ is our washing; and we do also hereby gather,
that Christ is, the mark and end whereunto baptism directeth us; wherefore, every one
pro teth so much in baptism as he learneth to look unto Christ.” (= ‘Dalam nama
Kristus’. Sekalipun baptisan bukanlah gambaran yang sia-sia, tetapi suatu kesaksian
yang benar dan efektif; sekalipun demikian, supaya jangan ada orang yang
menghubungkan dengan elemen air apa yang disana ditawarkan, nama Kristus
dengan jelas / explicit dinyatakan, dengan tujuan supaya kita bisa tahu bahwa itu
akan merupakan suatu tanda yang berguna bagi kita, jika kita mencari kekuatan dan
hasil / akibat darinya dalam Kristus, dan karena itu tahu bahwa kita dicuci dalam
baptisan, karena darah Kristus adalah pencucian kita; dan dengan ini kita juga
mengumpulkan, bahwa Kristus adalah tanda dan tujuan pada mana baptisan
mengarahkan kita; karena itu setiap orang mendapatkan keuntungan begitu banyak
dalam baptisan pada waktu ia belajar memandang kepada Kristus.).

Saya simpulan kata-kata / tafsiran Calvin tentang baptisan:

a. Baptisan itu sendiri tidak menyelamatkan, hanya iman yang menyelamatkan.

b. Mengapa baptisan dikatakan mengampuni dosa? Karena baptisan adalah meterai


/ tanda yang Allah sendiri berikan, dan Dia tidak mau tanda itu diabaikan /
diremehkan begitu saja.

c. Baptisan hanya ada manfaatnya kalau kita memandang kepada Kristus.

2. Markus 16:15-16 - “(15) Lalu Ia berkata kepada mereka: ‘Pergilah ke seluruh dunia,
beritakanlah Injil kepada segala makhluk. (16) Siapa yang percaya dan dibaptis akan
diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.”.

Ada orang-orang yang menggunakan ayat ini sebagai ayat bukti bahwa keselamatan
didapatkan bukan hanya dengan iman saja, tetapi dengan iman + baptisan. Contoh:
Gereja Roma Katolik.

Bukan hanya Gereja Roma Katolik, tetapi Gereja Sidang Jemaat Kristus (Gereja Lokal
/ Local Church) dan bahkan ada juga dari kalangan gereja Protestan yang
mempunyai kepercayaan seperti ini.

Pulpit Commentary: “A great alternative is propounded. There is no middle course


supposed. BELIEF AND BAPTISM ARE THE CONDITION OF SALVATION; disbelief
ensures condemnation”(= Suatu alternatif / pilihan diajukan. Di sana dianggap tidak
ada jalan tengah. KEPERCAYAAN DAN BAPTISAN ADALAH SYARAT DARI
KESELAMATAN; ketidak-percayaan memastikan penghukuman).

Catatan: kata-kata yang saya cetak dengan huruf besar ini salah / sesat!

Jawaban saya:

a. Pertama-tama perlu diketahui dan diingat bahwa Mark 16:8b-20 adalah text yang
diragukan keasliannya.

Wycliffe Bible Commentary: “This verse has been used by some to attempt to prove
that baptism is necessary for salvation. In the rst place, the fact that the statement
appears only in this questionable conclusion to the book of Mark should indicate the
need for caution in the use of the verse as a proof-text.” (= Ayat ini telah digunakan
oleh beberapa orang untuk berusaha membuktikan bahwa baptisan adalah perlu
untuk keselamatan. Pertama, fakta bahwa pernyataan itu muncul hanya di penutup
yang dipertanyakan bagi kitab Markus ini harus menunjukkan perlunya kehati-hatian
dalam penggunaan dari ayat ini sebagai suatu ayat bukti.).

Tetapi karena ada ayat lain, yang tidak diragukan keasliannya, yang juga berbicara
https://teologiareformed.blogspot.com/2020/04/keselamatan-hanya-oleh-iman-fondasi.html 36/40
25/3/2021 KESELAMATAN HANYA OLEH IMAN FONDASI GOLGOTA - TEOLOGIA REFORMED

dengan nada ALLAH


BERANDA serupa,TRITUNGGAL
yaitu Kis 2:38, KRISTOLOGI
maka tidak cukup untuk
DAFTAR ISImengatakan
ALKITAB bahwa
I ALKITAB II
DARK MODE
Mark 16:16 itu palsu. Kita harus menafsirkan ayat-ayat seperti itu dengan
ALKITAB III
menafsirkannya bersama-sama dengan seluruh ayat-ayat lain dalam Alkitab, yang
berbicara tentang hal itu. Juga karena banyaknya orang yang tetap menerima text ini
sebagai text asli dari Alkitab, maka kita harus bisa menafsirkannya.

b. Sekarang mari kita perhatikan Mark 16:16 ini dengan lebih seksama. Kalau dilihat
dari bagian awalnya kelihatannya orang yang percaya dan dibaptis yang akan
selamat. Tetapi seandainya memang demikian, mengapa pada bagian akhirnya
dikatakan bahwa yang dihukum bukan orang yang tidak dibaptis, tetapi orang yang
tidak percaya? Mengapa kata ‘dibaptis’ yang ada pada bagian awal, dihapuskan pada
bagian akhir dari ayat ini?

Markus 16:16 - “Siapa yang PERCAYA DAN DIBAPTIS akan diselamatkan, tetapi siapa
yang TIDAK PERCAYA akan dihukum.”.

Bible Knowledge Commentary: “Though the New Testament writers generally


assume that under normal circumstances each believer will be baptized, 16:16 does
not mean that baptism is a necessary requirement for personal salvation. The
second half of the verse indicates by contrast that one who does not believe the
gospel will be condemned by God (implied) in the day of nal judgment (cf. 9:43-48).
The basis for condemnation is unbelief, not the lack of any ritual observance. ... Thus
the only requirement for personally appropriating God’s salvation is faith in Him (cf.
Rom 3:21-28; Eph 2:8-10)” [= Sekalipun penulis-penulis Perjanjian Baru secara umum
menganggap bahwa di bawah kondisi yang normal setiap orang percaya akan
dibaptis, Mark 16:16 tidak berarti bahwa baptisan adalah syarat yang perlu untuk
keselamatan pribadi. Setengah bagian yang kedua dari ayat itu menunjukkan oleh
kontras bahwa orang yang tidak percaya injil akan dihukum oleh Allah (secara
implicit) pada hari penghakiman terakhir (bdk. 9:43-48). Dasar dari penghukuman
adalah ketidak-percayaan, bukan tidak adanya ketaatan yang bersifat upacara yang
manapun. ... Jadi, satu-satunya syarat untuk secara pribadi mengambil keselamatan
Allah bagi diri sendiri adalah iman kepadaNya (bdk. Roma 3:21-28; Efesus 2:8-10)].

A. T. Robertson: “The omission of baptized with ‘disbelieveth’ would seem to show


that Jesus does not make baptism essential to salvation. Condemnation rests on
disbelief, not on baptism. So salvation rests on belief. Baptism is merely the picture
of the new life not the means of securing it. So serious a sacramental doctrine would
need stronger support anyhow than this disputed portion of Mark” (= Penghapusan /
penghilangan dari ‘dibaptis’ dengan ‘tidak percaya’ kelihatannya menunjukkan bahwa
Yesus tidak membuat baptisan mutlak perlu untuk keselamatan. Penghukuman
disandarkan pada ketidak-percayaan, bukan pada baptisan. Jadi keselamatan
didasarkan pada kepercayaan. Baptisan adalah semata-mata gambaran dari
kehidupan yang baru, bukan cara untuk memastikan hal itu. Doktrin tentang
sakramen yang begitu serius memerlukan dukungan yang lebih kuat dari bagian yang
diperdebatkan dari Markus ini).

Wycliffe Bible Commentary: “it should be noted that in the second half of the verse
the only basis for condemnation is a refusal to believe. It may therefore be concluded
that the only basis of salvation is belief. Such an interpretation is in full harmony with
the teaching of the NT as a whole on the subject (cf. Rom 3:28; Eph 2:8-9)” [= harus
diperhatikan bahwa dalam separuh kedua dari ayat itu satu-satunya dasar untuk
penghukuman adalah suatu penolakan untuk percaya. Karena itu bisa disimpulkan
bahwa satu-satunya dasar dari keselamatan adalah kepercayaan. Penafsiran seperti
itu sesuai sepenuhnya dengan ajaran dari PB secara keseluruhan tentang pokok ini
(bdk. Ro 3:28 Ef 2:8-9)].

Roma 3:28 - “Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan
karena ia melakukan hukum Taurat.”.

Efesus 2:8-9 - “(8) Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu
bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, (9) itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan
ada orang yang memegahkan diri.”.
https://teologiareformed.blogspot.com/2020/04/keselamatan-hanya-oleh-iman-fondasi.html 37/40
25/3/2021 KESELAMATAN HANYA OLEH IMAN FONDASI GOLGOTA - TEOLOGIA REFORMED

BERANDA ALLAH TRITUNGGAL KRISTOLOGI DAFTAR ISI ALKITAB I ALKITAB II


DARK MODE
c. Baptisan ditekankan seakan-akan merupakan syarat keselamatan karena memang
ALKITAB III
kalau seseorang mengabaikan / meremehkan baptisan, ia tidak diselamatkan.

Matthew Henry: “Dr. Whitby here observes, that they who hence infer ‘that the infant
seed of believers are not capable of baptism, because they cannot believe, must
hence also infer that they cannot be saved; faith being here more expressly required
to salvation than to baptism. And that in the latter clause baptism is omitted,
because it is not simply the want of baptism, but the contemptuous neglect of it,
which makes men guilty of damnation, otherwise infants might be damned for the
mistakes or profaneness of their parents.’” (= Dr. Whitby di sini mengamati, bahwa
mereka yang dari sini menyimpulkan ‘bahwa benih bayi dari orang-orang percaya
tidak boleh dibaptis karena mereka tidak bisa percaya, karena hal itu harus juga
menyimpulkan bahwa mereka tidak bisa diselamatkan; karena iman di sini
dibutuhkan dengan lebih jelas bagi keselamatan dari pada bagi baptisan. Dan bahwa
dalam anak kalimat belakangan baptisan dihapuskan, karena bukanlah sekedar
karena tidak adanya baptisan, tetapi kelalaian yang bersifat menghina /
merendahkan terhadapnya, yang membuat orang-orang bersalah yang menyebabkan
penghukuman, kalau tidak bayi-bayi bisa dihukum untuk kesalahan-kesalahan atau
keduniawian dari orang tua mereka’).

Barnes’ Notes: “It is worthy of remark that Jesus has made ‘baptism’ of so much
importance. He did not say, indeed, that a man could not be saved without baptism,
but he has strongly implied that where this is neglected ‘knowing it to be a command
of the Saviour,’ it endangers the salvation of the soul. Faith and baptism are the
beginnings of a Christian life: the one the beginning of piety in the soul, the other of
its manifestation before men or of a profession, of religion” (= Layak diperhatikan
bahwa Yesus telah membuat ‘baptisan’ begitu penting. Ia memang tidak berkata
bahwa seseorang tidak bisa diselamatkan tanpa baptisan, tetapi Ia secara kuat
menunjukkan secara implicit bahwa dimana hal ini diabaikan ‘dengan mengetahuinya
sebagai suatu perintah dari sang Juruselamat’, itu membahayakan keselamatan dari
jiwa. Iman dan baptisan adalah permulaan dari suatu kehidupan Kristen: yang satu
permulaan dari kesalehan dalam jiwa, yang lain dari manifestasi / perwujudannya di
hadapan manusia atau dari suatu pengakuan, tentang / dari agama).

Menurut saya, orang yang mengaku percaya kepada Kristus, tetapi tidak mau
dibaptis, jelas bukan orang percaya, dan itu yang menyebabkan dia tidak selamat.

d. Kerelaan untuk dibaptis merupakan buah dari iman, tanpa mana, kita memang
tidak akan diselamatkan. Sebetulnya point ini hampir sama dengan point c. di atas.

Pulpit Commentary: “He that believeth and is baptized shall be saved; but he that
disbelieveth shall be condemned. These words are very important. The rst clause
opposes the notion that faith alone is su cient for salvation, without those works
which are the fruit of faith. He that believeth and is baptized shall be saved; that is, he
that believeth, and as an evidence of his faith accepts Christ’s baptism, and ful ls the
promises and vows which he then took upon himself, working out his own salvation
with fear and trembling, shall be saved” (= ‘Ia yang percaya dan dibaptis akan
diselamatkan; tetapi ia yang tidak percaya akan dihukum.’ Kata-kata ini sangat
penting. Anak kalimat yang pertama menentang pikiran / gagasan bahwa iman saja
cukup untuk keselamatan, tanpa pekerjaan / perbuatan baik itu, yang adalah buah
dari iman. Ia yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan; artinya, ia yang percaya,
dan sebagai suatu bukti dari imannya menerima baptisan Kristus, dan menggenapi
janji-janji dan nazar-nazar yang pada saat itu ia ambil bagi dirinya sendiri,
mengerjakan keselamatannya dengan takut dan gentar, akan diselamatkan).

e. Baptisan seakan-akan digabungkan dengan iman sebagai syarat keselamatan,


karena baptisan merupakan tanda lahiriah dari iman.

Calvin (tentang Mat 28:19): “‘Baptizing them.’ Christ enjoins that those who have
submitted to the gospel, and professed to be his disciples, shall be baptized; partly
that their baptism may be a pledge of eternal life before God:, and partly that it may
https://teologiareformed.blogspot.com/2020/04/keselamatan-hanya-oleh-iman-fondasi.html 38/40
25/3/2021 KESELAMATAN HANYA OLEH IMAN FONDASI GOLGOTA - TEOLOGIA REFORMED

be an outwardALLAH
BERANDA sign TRITUNGGAL
of faith before men. For we know
KRISTOLOGI that God
DAFTAR ISI testiALKITAB
es to us
I theALKITAB II
DARK MODE
grace of adoption by this sign, because he engrafts us into the body of his Son, so as
ALKITAB III
to reckon us among his ock; and, therefore, not only our spiritual washing, by which
he reconciles us to himself, but likewise our new righteousness, are represented by it.
But as God, by this seal con rms to us his grace, so all who present themselves for
baptism do, as it were, by their own signature, ratify their faith.” (= ‘Baptislah mereka’.
Kristus memerintahkan supaya mereka yang telah tunduk kepada injil, dan mengaku
untuk menjadi murid-muridNya, harus dibaptis; sebagian karena baptisan mereka
bisa merupakan suatu janji tentang hidup yang kekal di hadapan Allah; dan sebagian
karena itu bisa menjadi suatu tanda lahiriah dari iman di hadapan manusia. Karena
kita tahu bahwa Allah menyaksikan kepada kita kasih karunia dari pengadopsian oleh
tanda ini, karena Ia mencangkokkan kita ke dalam tubuh dari AnakNya, sehingga
menganggap kita di antara kawanan dombaNya; dan karena itu, bukan hanya
pembasuhan rohani kita, dengan mana Ia memperdamaikan kita kepada diriNya
sendiri, tetapi juga kebenaran kita, diwakili / digambarkan oleh baptisan itu. Tetapi
karena Allah, oleh meterai ini meneguhkan kasih karuniaNya kepada kita, maka
semua orang yang memberikan diri mereka sendiri untuk dibaptis, seakan-akan
memang, oleh tanda tangan mereka sendiri, mensahkan iman mereka.).

Tetapi Calvin secara sangat jelas menekankan bahwa baptisan tidak punya andil
dalam menyelamatkan, dan yang menyelamatkan hanyalah iman.

Calvin (tentang Markus 16:16): “Baptism is joined to the faith of the gospel, in order
to inform us that the mark of our salvation is engraved on it; for had it not served to
testify the grace of God, it would have been improper in Christ to have said, that they
who shall believe and be baptized shall be saved. Yet, at the same time, we must hold
that it is not required as absolutely necessary to salvation, so that all who have not
obtained it must perish; for it is not added to faith, as if it were the half of the cause
of our salvation, but as a testimony. I readily acknowledge that men are laid under the
necessity of not despising the sign of the grace of God; but though God uses such
aids in accommodation to the weakness of men, I deny that his grace is limited to
them. In this way we will say that it is not necessary in itself, but only with respect to
our obedience” (= Baptisan digabungkan dengan iman dari injil, untuk memberi
informasi kepada kita bahwa tanda dari keselamatan kita diukirkan padanya; karena
seandainya itu tidak berguna untuk memberi kesaksian tentang kasih karunia Allah,
maka adalah tidak benar bagi Kristus untuk mengatakan bahwa mereka yang
percaya dan dibaptis akan diselamatkan. Tetapi pada saat yang sama, kita harus
memegang / mempercayai bahwa ITU TIDAKLAH DIPERLUKAN / DIHARUSKAN
SEBAGAI KEPERLUAN SECARA MUTLAK BAGI KESELAMATAN, sehingga semua
yang tidak / belum mendapatkannya harus binasa; karena HAL ITU TIDAK
DITAMBAHKAN PADA IMAN, SEAKAN-AKAN ITU ADALAH SETENGAH DARI
PENYEBAB DARI KESELAMATAN KITA, tetapi sebagai suatu kesaksian. Saya siap
untuk mengakui bahwa manusia diletakkan di bawah keharusan untuk tidak
meremehkan tanda dari kasih karunia Allah; tetapi sekalipun Allah menggunakan
bantuan / pertolongan seperti itu untuk menyesuaikan dengan kelemahan manusia,
saya menyangkal bahwa kasih karuniaNya dibatasi pada mereka. Dengan cara ini
kami mengatakan bahwa ITU BUKANLAH PERLU DALAM DIRINYA SENDIRI, TETAPI
HANYA BERKENAAN DENGAN KETAATAN KITA).

KESELAMATAN HANYA OLEH IMAN FONDASI GOLGOTA

Berbagi

Anda mungkin menyukai postingan ini

Yesus Kristus Adalah DOA: SYARAT- 10 HUKUM TAURAT: IMAN DAN


Satu-Satunya Jalan SYARAT MACAM- KELUARAN 20:3-17 KEYAKINAN
https://teologiareformed.blogspot.com/2020/04/keselamatan-hanya-oleh-iman-fondasi.html 39/40
25/3/2021 KESELAMATAN HANYA OLEH IMAN FONDASI GOLGOTA - TEOLOGIA REFORMED
Satu Satunya Jalan SYARAT, MACAM KELUARAN 20:3 17 KEYAKINAN
Ke Surga.
BERANDA ALLAH TRITUNGGAL KRISTOLOGI DAFTAR ISIKESELAMATAN
ALKITAB I ALKITAB II
MACAM DAN SIKAP DARK MODE

ALKITAB III TUHAN

KISAH PARA RASUL BUKTI ALKITAB AGAMA KRISTEN SAKRAMEN


18:24-28 (APOLOS ADALAH FIRMAN DAN AGAMA-AGAMA BAPTISAN DAN
DAN KATEKISASI) ALLAH LAIN PERJAMUAN KUDUS

© 2021 - Teologia Reformed

https://teologiareformed.blogspot.com/2020/04/keselamatan-hanya-oleh-iman-fondasi.html 40/40

Anda mungkin juga menyukai