Andi M. Nur Putra*, Rahmat Rizki A. Putra, Fauzan Ismail, Asnal Effendi
Institut Teknologi Padang
Jl. Gajah Mada Kandis Nanggalo, Padang, Indonesia
*Korespondensi dialamatkan melalui email andimnurputra@itp.ac.id
Abstrak
Pembangunan sumber pembangkit listrik yang bersumber dari EBT terus meningkat. Namun rendahnya voltase
keluaran pembangkit EBT seperti PV merupakan kendala saat harus dihubungkan secara langsung dengan sistem
jala-jala. Penggunaan konverter daya merupakan langkah sederhana dibandingkan dengan menghubung sel PV
secara paralel dalam jumlah yang sangat besar. High ratio boost converter merupakan konverter daya yang
aplikasinya banyak dipakai untuk menaikkan voltase keluaran sel PV. Konverter ini bekerja dengan membagi
beban kerja komponen saklar ke setiap saklar yang terdapat pada rangkaian konverter sehingga tidak perlu bekerja
pada kondisi duty cycle yang sangat ekstrim. Untuk mengendalikan proses penyaklaran diterapkan hybrid control
yang merupakan kendali non linier. Kendali ini dapat mengoptimalkan keluaran konverter dengan meminimalkan
riak dan menurunkan frekuensi penyaklaran. Untuk melihat kinerja hybrid kontrol dalam mengendalikan proses
penyaklaran pada high ratio boost konverter dilakukan simulasi pada perangkat lunak PSIM. Verifikasi dilakukan
dengan mengubah ukuran boundary untuk melihat perubahan yang terjadi pada keluaran konverter. Dari hasil yang
disertakan menunjukkan bahwa hybrid control bekerja dengan baik dimana diperoleh keluaran konverter yang
diinginkan dengan riak yang sebesar 2,8% pada frekuensi penyekalran 8 kHz. hasil ini juga menujukkan bahwa
meungkinkan untuk dilakukan pengembangan lebih lanjut terhadap topologi konverter dengan pendekatan hybrid
control sebagai kendali proses penyaklarannya.
converter [11].
Dalam makalah ini, hybrid control S1 D2
ẋ(t) – f2(x(t))
melakukan proses penyaklaran ketika state ẋ ϵ i2 q1 q3
L
(konfigurasi ON/OFF) komponen saklarnya. L D1
D1
Up
+ Umax
Ref e Ui + Upresat U
1 1
Kp
X3(k+1) +
-
Ti s +
+ +
Ud
Umin
Fdb
Td s
-
Esat +
Kc
X1(k)
θ3
θ2
θ1 Gambar 5. Diagram kontrol PID
e
X2(k+1)
X1(k+1) Tabel 1. Parameter boost converter
0 Xd
Parameter Unit
Induktor 150 uH
Gambar 4. Ilustrasi proses pengendalian hybrid
control Kapasitor 110 uF