Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL TUGAS AKHIR ARSITEKTUR

“PALANGKA RAYA WEDDING EXHIBITION CENTER”

DI SUSUN OLEH :
YOHANA IMELDA
DBB 117 017

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN


TEKNOLOGI
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN ARSITEKTUR
2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Tingkat pernikahan di Kalimantan tengah menaik pesat, terbukti dari
tingkat persentase yang ada di data BPS Provinsi Kalimantan Tengah. Data ini
berdasarkan data BPS tahun 2020, Anak perempuan di Provinsi Kalimantan
Tengah mulai menikah pada umur 10 hingga 14 tahun (13,42 persen) dan
meningkat hampir separuhnya pada rentang usia 15 hingga 16 tahun (49,09
persen). Sementara itu, perkawinan pada anak laki-laki dimulai pada rentang
umur 15 hingga 16 tahun (43,80 persen) dan semakin meningkat hingga
melebihi separuhnya di umur 17- 18 tahun (56,20 persen). Perkawinan usia
anak didominasi oleh anak perempuan, yaitu sebesar 4,09 persen. Ini berarti
ada sekitar empat per 100 anak perempuan usia 10-18 tahun di Provinsi
Kalimantan Tengah yang sudah kawin.1

Apabila dilihat dari usia perkawinan , dari usia 10-18 tahun menurut
daerah tempat tinggal diperoleh data sebagai berikut:

1
Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi Kaliamantan Tengah, 2021, Badan Pusat Statistik
Provinsi Kalimantan Tengah 2021

tugas akhir – palangkaraya wedding


1
exhibition center
Jika dilihat berdasarkan daerah tempat tinggal, mayoritas anak yang sudah
kawin melangsungkan perkawinan pertama pada rentang umur 17-18 tahun
yaitu sebesar 48,83 persen. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pernikahan di
kota tinggi pada usia > 17-18 tahun . Pada kasus ini dapat mengindikasikan
adanya cara pandang dan pemahaman orang tua dan keluarga pada sebagian
masyarakat yang meyakini bahwa anak akan relatif lebih baik jika secepatnya
dikawinkan. Seyogyanya, seseorang yang hendak melangsungkan perkawinan
sudah memahami dan memperhatikan faktor-faktor yang menunjang
keberlangsungan perkawinan, seperti faktor biologis, kesehatan, mental dan
psikologis, hingga finansial.2

Data data diatas hanya menunjukkan perkawinan dari tingkat umur dan
daerah tempat tinggal saja , data dibawah ini menunjukkan Persentase
Perempuan yang Pernah Kawin Berumur 10 Tahun ke Atas Menurut
Kabupaten/Kota dan Umur Perkawinan Pertama di Provinsi Kalimantan
Tengah, 2021

Dari tiap kota terlihat bahwa tingkat perkawinan umur > 19 tahun


didominasi oleh Kota Palangka Raya . Persentase pernikahan ataupun
penyelenggaraan resepsi pernikahan yang ada di Kota Palangka Raya semakin
bertambah di setiap tahunnya. Menjelang pernikahan biasanya menjadi hari
2
Statistik Kesejahteraan Anak ,2020 , Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Tengah 2020

tugas akhir – palangkaraya wedding


2
exhibition center
yang paling sibuk bagi setiap pasangan. Banyak hal yang harus disiapkan oleh
calon pengantin untuk mewujudkan pernikahan impian mereka. Salah satunya
adalah menentukan vendor yang tepat. Cara paling mudah yaitu dengan
melihat project yang telah mereka buat. Alangkah baiknya apabila bisa
bertanya langsung mengenai project apa saja yang sudah mereka ciptakan.
Menanyakan project selanjutnya juga bisa menjadi cara dalam menentukan
kualitas dari vendor itu. Untuk memenuhi menyelaraskan kebutuhan ini maka
diperlukan pelayanan terpadu, dimana fasilitas layanan, jasa, informasi dan
konsultasi dalam memenuhi kebutuhan, persiapan dan pelaksaan upacara
pernikahan dapat dilakukan dalam satu tempat yang sama dan terpusat , sebuah
wadah yang dapat menjadi alternatif bagi pasangan yang akan merencanakan
pernikahannya dengan bertemu langsung dengan vendor-vendor.

1.2. Identifikasi Masalah

Karena perkembangan perkawinan yang meningkat pada saat ini


menimbulkan sejumlah penemuan dan permasalahan yaitu tidak efisiennya
waktu dalam menyiapkan kebutuhan pernikahan bagi pasangan yang akan
menikah . Pameran merupakan suatu media yang cukup efektif dibandingkan
dengan media promosi lainnya.karena di dalam pameran memungkinkan para
pengunjungnya untuk dapat melihat, mendengarkan, bahkan merasakan
produk tersebut dengan adanya titik kegiatan pendukung / bangunan yang
mendukung. Belum adanya suatu bangunan yang khusus mewadahi kegiatan
pameran konsep pernikahan dan vendor-vendor pernikahan.

Wedding Exhibition Center di Kota Palangka Raya merupakan ruang


informasi dan konsultasi yang diharapkan dapat memfasilitasi kegiatan
persiapan pernikahan antara klien dan vendor-vendor . Permasalahan yang di
dapati adalah barang atau produk yang dipajang atau dipamerkan tersebut
berdebu dan berjamur dan tidak terawat dikarenakan faktor waktu pemajangan
yang bisa memakan waktu 1-2 bulan sebelum diganti dengan pajangan yang

tugas akhir – palangkaraya wedding


3
exhibition center
baru, hal ini dapat berpengaruh pada Kesehatan pengunjung maupun kualitas
produk yang di pajang , Untuk mendukung fungsi pameran dibutuhkan unsur-
unsur bangunan yang dapat menunjang fungsi dan mengatasi permasalahan
bangunan tersebut. Sick building syndrome, adalah kondisi di mana timbul
permasalahan kesehatan dan ketidaknyamanan yang disebabkan oleh kualitas
udara dan polusi udara dalam bangunan yang ditempati sehingga
mempengaruhi produktivitas penghuni. Hal ini disebabkan karena beberapa hal
antara lain: ventilasi udara yang buruk, pencahayaan alami kurang, polusi dari
perabot dan panel kayu, asap rokok, dan lain sebagainya. Gedung yang baik,
seharusnya memiliki lingkungan kerja yang fleksibel dan berteknologi canggih,
serta memenuhi persyaratan keamanan, kesehatan, kenyamanan, dan dapat
bertahan lama selain juga memiliki faktor keindahan dalam penataannya.
Diperlukan perhatian khusus dalam hal pemilihan material ataupun finishing
interior dan perlengkapan aksesoris interior, khususnya di ruang pameran ,
ruang masuk utama (Foyer) atau Lobby, ruang konferensi (meeting room), dan
area lain yang dapat diakses langsung oleh publik.3 Penerapan Green
Architecture pada Palangka Raya Wedding Exhibition Center diharapkan
dapat membantu mengurangi dampak pada bangunan pameran yang
kemungkinan akan mengalami Sick Building Syndrome dengan parameter
kenyamanan dan kesehatan bagi pengguna.

1.3. Rumusan Masalah


Bagaimana rancangan sebuah Palangka Raya Wedding Exhibition Center
yang berfungsi sebagai Gedung pameran dan bangunan yang dapat
mengurangi dampak Sick Building Syndrome dengan parameter Kenyamanan
dan Kesehatan bagi pengguna ?

3
Rachmayanti, S., & Roesli, C. (2014). Green design dalam desain interior dan arsitektur.
Humaniora, 5(2), 930-939.

tugas akhir – palangkaraya wedding


4
exhibition center
1.4. Ruang Lingkup Permasalahan
1. Pembahasan difokuskan padarancangan Palangka Raya Wedding
Exhibition Center
2. Pembahasan difokuskan pada Kriteria Rancangan Exhibition Center yang
dapat mengurangi dampak Sick Building Syndrome dengan parameter
Kenyamanan dan Kesehatan bagi Pengguna

1.5. Tujuan dan Sasaran


1.5.1. Tujuan
Mendapatkan rancangan Palangka Raya Wedding Exhibition Center
dengan pendekatan Green Architecture sebagai acuan dalam merancang
wujud bangunan .

1.5.2. Sasaran
1. Mengumpulkan data tentang kriteria, standar-standar kebutuhan dan
persyaratan terkait Bangunan Exhibition Center dan pendekatan Green
Architecture
2. Mengumpulkan data Studi Preseden dan melakukan studi banding
dengan fungsi objek sejenis dan pendekatan arsitektur sejenis
3. Melakukan Survey Lokasi dan Menganalisa tapak
4. Melakukan analisis dan Mengidentifikasi teori desain terkait
Kenyamanan dan Kesehatan Pengguna dengan pendekatan Green
Arsitektur
5. Menghasilkan rancangan desain Wedding Exhibition Center .

1.6. Metodologi
1.6.1. Metode Penulisan
a. Studi Literatur
Mencari data penunjang berupa literatur-literatur bersumber dari buku,
ebook, artikel dan jurnal sebagai referensi kajian teori yang berkaitan

tugas akhir – palangkaraya wedding


5
exhibition center
dengan Green Architecture serta kriteria bangunan wedding exhibition
center
b. Studi Banding
Menganalisa Gedung yang berkaitan dengan fungsi objek sejenis dan
pendekatan arsitektur sejenis.

c. Observasi Lokasi Tapak


Melakukan pengamatan lokasi (tapak) serta menganalisa sebagai
rencana pada penerapan pendekatan Green Architecture berdasarkan
kriteria yang sesuai dengan konsep rancangan.

1.6.2. Metode Penelitian

a. Metode
Untuk memahami secara menyeluruh fenomena yang dialami oleh
objek penelitian maka metode yang digunakan dalam penulisan adalah
Kualitatif dengan hasil yang dijabarkan secara Deskriftip untuk
menggambarkan secara sistematis hubungan antara fenomena , dengan
hasil analisis. Alternatif Untuk membantu merancang Wedding
Exhibition Center antara lain studi banding ke lokasi dengan fungsi
objek sejenis dan melakukan studi literatur dari jurnal-jurnal serta
memahami pendekatan desain arsitektur yang digunakan “Green
Architecture” melalui studi.

b. Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini ada 2, yaitu Data
Primer dan Sekunder. Dalam penelitian ini Data Primer yang diperoleh
dalam perancangan berupa Keadaan Langsung lokasi site di Kota
Palangka Raya yang dilakukan secara Observasi dan Dokumentasi .
Sedangkan Data sekunder dalam peneilitian ini menggunakan catatan,
laporan , atau data dari yang diperoleh dari internet , kantor , atau
perusahaan dan pihak-pihak yang berkaitan .

tugas akhir – palangkaraya wedding


6
exhibition center
1.6.3. Metode Perancangan
Metode Perancangan yang digunakan dalam perancangan Tugas Akhir
Arsitektur dengan judul Palangka Raya Wedding Exhibition Center ini
adalah perancangan tiga langkah yaitu Rekognisi, Fase Kreatif dan
Implementasi.

a. Rekognisi
Rekognisi adalah tahap pengenalan terhadap hal yang akan dirancang dan
mengenal pendekatan yang akan digunakan. Mengenal secara
keselurahan tentang Wedding Exhibition Center secara ruang dalam
maupun ruang luar yang kemudian diolah melalui proses perancangan.

b. Fase Kreatif
Fase Kreatif adalah proses menemukan permasalahan, memecahkan
permasalahan yang ada dan menemukan berbagai alternatif ide kreatif
serta inovasi yang akan diterapkan pada rancangan Wedding Exhibition
Center

c. Implementasi
Implementasi adalah proses dalam penerapan ide-ide kreatif pada
rancangan Wedding Exhibition Center. Pada proses penerapan akan
dilakukan feed back terhadap tujuan dan sasaran serta data-data yang
diperlukan dalam perancangan, jika belum sesuai maka akan dilakukan
perbaikan.

tugas akhir – palangkaraya wedding


7
exhibition center
tugas akhir – palangkaraya wedding
8
exhibition center

Anda mungkin juga menyukai