Anda di halaman 1dari 3

Ubermensch : Menjadi Manusia Yang

Sempurna
Penulis : Imanuel Joyson

Setiap orang pasti pernah merasakan masa masa sulit dalam hidupnya. Bisa saja masa – masa sulit itu
muncul dari hal yang tidak kita duga. misal terkena bencana, atau sakit, atau kehilangan orang terdekat
kita. Tapi bisa jadi juga masa – masa sulit timbul dari pikiran kita, yang akhirnya mempengaruhi
keseharian kita, misal karena overthingking, cemas, sampai pada akhirnya kita merasa insecure dan ga
pede. dan ujung – ujungnya kita melakukan hal – hal yang ga baik buat hidup kita. Dan mungkin hal – hal
seperti ini terjadi berulang sampai kita berpikir, gimana ya cara kita bertahan hidup dari semua ini? Atau
Bahasa kasarnya “masih mampukah kita hidup di dunia ini?”

Dan kali ini sebagai penulis aku mau memberikan sedikit pandangan bagaimana cara kita menjadi
manusia yang Tangguh dalam ngejawab berbagai tantangan hidup jadi stay tuned! Oke

Kali ini aku mau cerita tentang seseorang yang punya berbagai masalah hidup dan akhir hidupnya juga
cukup ambyar. Orang ini sedari kecil sudah diperhadapkan dengan penyakit migrain yang membuat dia
suka mual, muntah dan mudah sensitif terhadap cahaya atau suara. Pas udah gede, dia ngelamar pujaan
hatinya tiga kali, dan tiga kali juga ditolak. Dan menjelang akhir hayatnya, orang ini didiagnosis
mengalami gangguan depresi bahkan pernah mental breakdown ditempat umum.

Dari pengalaman – pengalaman pahitnya itu si orang ini bertanya – tanya, gimana ya kalau ada manusia
yang lebih berani, lebih kuat, lebih Tangguh dari manusia biasa? Manusia yang disaat sakit bukanlah
sebuah penghalang, manusia yang tidak merasakan depresi atau manusia yang gak masalah untuk
dapatin stress.

Orang yang mengalami, bertanya, sekaligus membuat teorinya tidak lain dan tidak bukan seorang filsuf
asal jerman yang Bernama friedrich Nietzsche. Ia adalah filsuf yang mengusung konsep ubermensch,
konsep mengenai manusia ideal, menurut pikirannya.

Ubermensch sendiri bisa diartikan sebagai overman atau lebih dikenal dengan superman yang diartikan
sebagai manusia yang melampaui atau manusia yang unggul. Kalau dari definisi Nietzsche sendiri jujur
Panjang banget, kita bisa buat satu buku untuk mengkaji itu semua. Singkatnya Kata Uber memiliki
peran yang menentukan orang dalam membentuk keseluruhan arti hidupnya, di mana manusia
ditekankan pada manusia untuk berkuasa (will to power). Ubermensch Nietzsche merupakan gambaran
di mana manusia dapat memberikan makna dalam dirinya sendiri tanpa berpaling kepada dunia.
Ubermensch menganggap dirinya sendiri adalah sumber nilai(norma/pemikiran/Tindakan).

Atau secara jelasnya seseorang dianggap ubermensch jika melampaui 3 karakteristik ini

1. Bukan manusia yang dogmatis


Seseorang yang tidak mengikuti dan melakukan sesuatu tanpa kritik ga nurut – nurut aja
2. Bukan manusia yang bergerombol
Seseorang yang tidak terpaku akan standar sosial
3. Manusia yang memang mampu melampaui Batasan – Batasan yang ada
Manusia yang melampaui Batasan dunia menjadi manusia yang unggul dalam lingkup self
development.

Saat kita ingin menjadi seorang ubermensch kita mesti tau gimana caranya si ”karakteristik” ini
kita gunakan untuk kepentingan kita supaya kita lebih sehat mental, bisa tahan banting, dan
terus berkembang melampaui Batasan – Batasan kita.

Sebenarnya menurut nietzshce, ubermensch ini punya tiga ciri utama


1. Manusia yang unggul adalah manusia yang berani menjalani hidup yang ideal.
Yaitu mereka yang hidup berdasarkan nilainya masing masing. Bye the way, nilai hidup
seseorang itu masing – masing berbeda, sehingga manusia perlu tau nilai hidupnya dengan
cara mengerti akan hidupnya tanpa dogma serta standar sosial.
2. Ubermensch itu berani menerima penderitaan
Seperti yang udah disinggung, ubermensch ini juga tercipta karena Nietzsche merasa kalau
hidupnya udah kalang kabut menderita. Kalau aja Nietzsche gasadar dan tidak menerima
kalau dia sebenarnya menderita, mungkin filsafat ubermensch gabakal ada seperti yang kita
kenal sekarang
3. Merangkul potensi diri
Ciri ini berguna supaya kita dapat melampaui manusia (overman). Dengan cara, kita
berusaha supaya dapat melampui potensi diri kita atau menjadi manusia yang mendobrak
Batasan – Batasan yang kita miliki.

Ketika kita mampu melakukan ketiga ciri ini kita bakal mampu menjadi manusia yang
mampu memegang kendali penuh atas hidup kita. Dan kita juga akan menjadi orang yang
bertanggung jawab, punya responsibility yang besar atas apa yang kita ambil.

Ubermensch dapat menjadi fondasi bagi upaya aktualisasi diri manusia, dalam hal ini, sebagai
konsep yang subjektif. Subjektivitas di sini berarti bahwa manusia dapat menjadi Ubermensch
sesuai jalan hidup dan pemaknaannya masing-masing, tanpa memandang ke belakang. Melalui
Ubermensch, Nietzsche mencoba memberikan motivasi kepada manusia untuk mencari best
version of ourselves.
Demikian sabda Zarathustra.

Refrensi

The Columnist “Menyoal manusia ubermensch” karya martin sandi

http://digilib.uinsgd.ac.id/27413/9/3_bab1.pdf

Nanuru, Ricardo F. Ubermensch: Konsep Manusia Super Menurut Nietzsche

Anda mungkin juga menyukai