NIM : 0106519045
Kelas : Rombel B
Program Studi : Bimbingan dan Konseling
Pascasarjana Universitas Negeri Semarang
Matakuliah : Teori Pendekatan Konseling
Dosen Pengampu : Mulawarman, Ph.D, dan
Prof. Dr. DYP Sugiharto, M.Pd. Kons.
Setelah mengerjakan tes pemahaman konseling eksitensial humanistik maka, kerjakan tugas-
tugas berikut ini:
1. Menurut saudara apa yang bisa dipahami dari konsep-konsep teori konseling eksistensial-
humanistik?
2. Salah satu hal yang mendasar dalam teori dan pendekatan eksistensial humanistik adalah
perihal transendensi. Bagaimana saudara memahami konsep tersebut?
3. Menurut teori eksistensial humanistik "keberadaan"manusia dapat dilihat dalam 4
dimensi umwelt, (b) mitwelt, (c) dimensi psikis eigenwelt, dan überwelt. jelaskan
dimensi-dimensi tersebut (ekplorasi dan gunakan referensi yang telah direkomendasikan).
4. Analisislah kasus andien dengan menggunakan teori konseling pendekatan eksistensial
humanistic.
Jawaban :
Andien adalah siswi kelas XII SMA di salah satu sekolah favorit di Semarang. Andien
datang untuk konseling pertama kalinya tatkala ia mengalami kekecewaan ketika hasil ujian
semesternya tidak sesuai seperti yang ia harapkan. Berikut adalah data ringkasan yang secara
singkat diperoleh konselor selama proses wawancara konseling dengan Andien.
a. Sejarah Psikososial
Andien merupakan anak tunggal dari keluarga yang kaya dan terpandang di
daerahnya. Ia tumbuh dan dibesarkan di keluarga yang sangat menyayanginya, terutama
ayahnya, yang bersifat permisif dan mengizinkan apapun yang dilakukan olehnya. Ketika
kecil Ayahnya selalu menuruti keinginan Andien. Sedangkan Ibu Andien bersikap sebaliknya
yang mempunyai sifat otoriter, kaku, dan over protective dengan seringkali menuntut dan
mengatur perilakunya. Andien memandang Ibunya sebagai sosok dengan ekspektasi yang
tinggi. Terkadang ia merasa takut jika tidak dapat memenuhi semua tuntutan dan harapan
Ibunya. Walaupun demikian ia tetap menjadi anak yang patuh dan rajin, baik di rumah
maupun disekolah. Hal itu turut membentuk perilakunya yang selalu ingin menjadi juara dan
tampil menonjol di semua bidang. Dalam pikirannya, Andien meyakini bahwa hidupnya tak
akan sukses bila tidak memenuhi semua tuntutan dari Ibunya. Menurutnya sempurnanya
hidup adalah dengan mematuhi apa yang diinginkan orang tuanya .
b. Identifikasi Masalah
Secara umum Andien merasa tidak puas dengan prestasinya yang ia capai di kelas
XII ini. Walaupun ia tetap memperoleh nilai yang tinggi di kelasnya, namun ia kecewa
karena tidak dapat menjadi yang terbaik di kelasnya, ia hanya mendapatkan peringkat 2
dalam rangking ujian. Ia berpikir sudah melakukan yang terbaik namun hasil yang ia
dapatkan tidak sesuai dengan harapannya. Memang dalam hal ini Andien cukup sulit
untuk membagi waktu belajar nya dengan waktu organisasi. Dimana sebenarnya pun
dalam berorganisasi ia meyakini akan mendukung preatasi dan yang bisa dibanggakannya
kepada orang tua. Ia sangat berharap menjadi juara kelas agar mendapat pujian dan
pengakuan dari orang lain, terkhusus orangtuanya. Ia tahu orangtuanya, terlebih Ibunya
berharap tinggi padanya. Setelah penerimaan nilai ujian itu, tidak henti-hentinya ia
menyalahkan diri sendiri, menyalahkan keadaan yang ia alami. Bahkan karenanya Andien
mengungkapkan pula beberapa keluhan psikosomatik, seperti tidak dapat tidur nyenyak,
kecemasan, pusing, dan sakit kepala. Ia mudah menangis jikalau mengingat
kegagalannya, sering merasa tertekan, dan tidak menyukai dirinya sendiri. Ia merasa telah
gagal dan telah mengecewakan kedua orang tuanya. Andien juga kebingungan akan
bagaimana masa depannya ketika semua hal tersebut tidak berjalan secara efektif. Padahal
beberapa kali Andien memiliki kemampuan untuk menyelesaikan beberapa masalahnya
sendiri dengan melihat lebih fokus pada prioritas dan konsistensi mengerjakan tugas
hingga selesai. Namun lambat laun justru Andien membebani dirinya dengan hal-hal yang
bukan prioritasnya
c. Data Lanjutan Proses Konseling
Melalui cerita dengan konselor sekolahnya, Andien menyadari bahwa ia telah
membatasi dan berlebihan menyalahkan dirinya sendiri. Sebagaimana keluarganya yang
mempunyai harapan yang tinggi, ia juga menyadari bahwa ia terlampau takut apabila
tidak mencapai harapannya, serta tidak dapat menerima kenyataan yang ada. Ia juga
merasa dengan ia bercerita dan mengungkapnya kepada konselor membantunya dapat
melihat lebih baik ke arah dirinya sendiri. Andien lebih jujur melihat permasalahan yang
ia hadapi. Pada titik ini Andien menyadari bahwa ada hal yang dapat disyukuri. Ia
menyadari bahwa ia tidak mempunyai pengertian yang baik tentang apa yang dia
inginkan untuk dirinya sendiri, dan juga bahwa ia biasa hidup dari apa yang diinginkan
oleh orang lain. Andien telah menerima kenyataan dan berusaha meningkatkan
prestasinya lagi. Hal itu membuatnya lebih tenang dan optimis dalam belajar
Berdasarkan informasi kasus diatas berikan analisis kasus dengan kriteria sebagai
berikut:
a) Ketajaman intepretasi dikaitkan dengan pendekatan yang dipakai (konsep dasar,
hakikat manusia, dengan asumsi perilaku bermasalah),
b) Kemungkinan langkah treatment atau intervensi pada kasus tersebut
Jawaban :
a) Ketajaman Interpretasi
Konsep Dasar
Eksistensial humanistic merupakan pendekatan yang berlawanan dari
psikoanalisis, Pendekatan ini memandang bahwa tugas manusia sebenarnya
adalah bagaimana ia memaknai kehidupannya, serta mampu menanggung segala
bentuk peristiwa dalam hidupnya. Sumber makna dari kehidupan manusia yaitu,
dalam bekerja (melakukan sesuatu yang menurutnya penting); dalam cinta (peduli
dan empati pada oranglain); keberanian pada saat sulit dalam hidup (tetap
bermakna dan bermartabat walaupun sedang menderita). Dalam kasus andin hal
yang dapat di pahami berdasarkan konsep dasar eksistensial humanistic adalah
kesediaan diri seorang andin untuk dapat mamknai kehidupannya dengan
menerima keadaan dirinya saat ini, menerima semua potensi yang ia miliki dan
usaha usaha yang telah ia lakukan untuk dikembangkan bukan untuk disesali
dalam keterpurukan, sehingga ia mampu melampaui batasan batasan dalam hidup
yang ia jalani demi membahagiakan dirinya beserta kedua orang tuanya yang ia
sayangi.
Hakikat Manusia
Dalam pendekatan eksistensial humanistik teori ini memandang bahwa
manusia itu adalah makhluk otentik, makhluk yang penuh potensi, makhluk yang
bertanggung jawab atas pilihannya, dan manusia adalah makhluk yang bebas
tanpa harus di intervensi oleh orang lain dalam menentukan kebahagiaan
hidupnya.
Fall, K. A., Holden, J. M., & Marquis, A. (2017). Theoretical Models Of Counseling and
Psychotherapy. New York: Taylor & Francis Group.
Sharf, R. S. (2012). Theories of Psychotherapy and Counseling: Concepts and Cases. USA:
Brooks/Cole.