Anda di halaman 1dari 16

Nama : Yohanis

NIM : D0221101

Kelas : Informatika G

TUGAS MEREVIEW
Materi : Esensi dan Konsep Daerah Ilmu Sosial Budaya dan Lingkungan
>> Pengertian Ilmu
Kata ilmu dalam bahasa Arab yaitu "ilm" yang berarti memahami, mengerti,
atau mengetahui. Secara sederhana ilmu adalah seluruh usaha sadar untuk
menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi
kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar memperoleh rumusan-
rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup
pandangannya. Maksud dari kalimat diatas yaitu setiap ilmu membatasi diri pada
salah satu bidang kajian tertentu. Ilmu lebih mengkhususkan diri pada kejelasan
konsep yang dikajinya secara khusus, lebih sempit dan mendalam. Hal ini untuk
memudahkan para pencari ilmu dalam memfokuskan diri dalam bidang yang dikaji.
>> Persyaratan Ilmu
Ada persyaratan ilmiah sesuatu dapat disebut suatu ilmu. Persyaratan tersebut
diantaranya:
1. OBJEKTIF
2. METODIS
3. SISTEMATIS
4. UNIVERSAL
>> Esensi dan konsep dasar ilmu-ilmu social
Pada dasarnya ilmu sosial adalah ilmu yang mempelajari tindakantindakan
manusia yang berlangsung dalam proses kehidupannya serta menjelaskan mengapa
manusia berkelakuan seperti itu. Ilmu sosial dasar adalah pengetahuan yang menelaah
masalah-masalah sosial khususnya masalah-masalah yang diwujudkan oleh
masyarakat (fakta, konsep, teori) yang berasal dari berbagai bidang ilmu pengetahuan
keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial. Bagaimana seseorang mampu
bersosialisasi dengan baik antar sesama manusia sesuai dengan ilmu-ilmu dasar sosial
tersebut.Esensi dari ilmu-ilmu sosial mempelajari tindakan-tindakan manusia yang
berlangsung dalam proses kehidupan dalam upaya menjelaskan mengapa manusia
berperilaku seperti apa yang mereka lakukan.
>> Esensi dan konsep dasar ilmu-ilmu budaya
Istilah ilmu budaya dasar dikembangkan pertama kali di Indonesia sebagai
pengganti istilah basic humanities yang berasal dari istilah bahasa Inggris “The
Humanities”. Dengan perkataan lain, ilmu budaya dasar menggunakan pengertian-
pengertian yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan budaya untuk
mengembangkan wawasan pemikiran serta kepekaan dalam mengkaji masalah
manusia dan kebudayaan.Ilmu budaya dasar berbeda dengan pengetahuan budaya.
Ilmu budaya dasar dalam bahasa Inggris disebut basic humanities. Pengetahuan
budaya dalam bahasa Inggris disebut dengan istilah the humanities. Pengetahuan
budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk berbudaya (homo
humanus). Sedangkan ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan
mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang
dikembangkan untuk mengkaji masalahmasalah manusia dan budaya.
>> Esensi dan konsep dasar ilmu-ilmu kealaman
Pada dasarnya, ilmu kealaman ini mempelajari tentang berbagai gejalagejala
alami yang ada di sekitar manusia.Dengan berkembangnya zaman, ilmu inipun
berkembang menjadi beberapa bagian yang mengkaji tentang gejala alam dari sudut
pandang yang berbeda. Bagian dari Ilmu ini antara lain adalah Fisika, Kimia, Biologi,
Astronomi dan Matematika. Ilmu kealaman adalah sebagai alat untuk mengetahui
bagaimana segala sesuatu tercipta sehingga menjadi sebuah sistem yang bernama
kehidupan dan semua yang terjadi di alam semesta. Pokok-pokok keilmuan ini adalah
membahas tentang pengukuran, materi dan perubahannya, mekanika, suhu dan kalor,
gelombang, bunyi, optika, listrik dan magnet, bumi dan alam semesta, tumbuhan dan
lingkungan, hewan dan lingkungan, tubuh dan gizi dan sebagainya, yang akhirnya
akan memberikan pemahaman kepada manusia sebagai makhluk yang diberikan akal
oleh Tuhan.
Materi : Sifat dasar manusia sebagai makhluk individu dan manusia sebagai makhluk
social
>> Pengertian manusia
Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa membutuhkan orang lain, oleh
karena itu manusia senantiasa membutuhkan interaksidengan manusia yang lain.
>> Pengertian manusia menurut para ahli
Menurut NICOLAUS D. & A. SUDIARJA bahwa: “Manusia adalah bhineka,
tetapi tunggal. Bhineka karena ia adalah jasmani dan rohani akan tetapi tunggal
karena jasmani dan rohani merupakan satu barang”
1. Menurut ABINENO J. I bahwa: “Manusia adalah "tubuh yang berjiwa" dan bukan
"jiwa abadi yang berada atau yang terbungkus dalam tubuh yang fana"”
2. Menurut UPANISADS: “Manusia adalah kombinasi dari unsur-unsur roh (atman),
jiwa, pikiran, dan prana atau badan fisik”
3. Menurut SOKRATES bahwa: “Manusia adalah mahluk hidup berkaki dua yang
tidak berbulu dengan kuku datar dan lebar”
4. Menurut PAULA J. C & JANET W. K: “Manusia adalah mahluk terbuka, bebas
memilih makna dalam situasi, mengemban tanggung jawab atas keputusan yang
hidup secara kontinu serta turut menyusun pola berhubungan dan unggul
multidimensi dengan berbagai kemungkinan”
>> Manusia sebagai makhluk individu
Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani, unsur
fisik dan psikis, unsur raga dan jiwa. Seseorang dikatakan sebagai manusia individu
manakala unsur-unsur tersebut menyatu dalam dirinya.
Karakteristik yang khas dari seseorang dapat kita sebut dengan kepribadian.
Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda-beda yang dipengaruhi oleh faktor
bawaan (genotip) dan faktor lingkungan (fenotip) yang saling berinteraksi terus-
menerus.
>> Manusia sebagai makhluk sosial
Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karena beberapa alasan, yaitu :
1. Karena manusia tunduk pada aturan yang berlaku.
2. Perilaku manusia mengaharapkan suatu penilain dari orang lain.
3. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain.
4. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia.
Ciri manusia dapat dikatakan sebagai makhluk sosial adalah adanya suatu bentuk
interaksi sosial didalam hubugannya dengan makhluk sosial lainnya yang dimaksud
adalah dengan manusia satu dengan manusia yang lainnya.
>> Interaksi sosial dan sosialisasi
1). Bentuk-bentuk interaksi sosial
Bentuk-bentuk intraksi sosial dapat berupa kerja sama (cooperation), persaingan
(competition), dan pertentangan (conflict).
1. Bentuk Interaksi Asosiatif
a. Kerja sama (cooperation). Kerja sama timbul karena orientasi orang
perorangan terhadap kelompoknya dan kelompok lainnya. Sehubungan
dengan pelaksanaan kerja sama ada tiga bentuk kerja sama, yaitu:
a) Bargainng
b) Coalition
c) Akomodasi (accomodation)
2. Bentuk Interaksi Disosiatif
a. Persaingan (competition). Persaingan adalah bentuk interaksi yang
dilakukan oleh individu atau kelompok yang bersaing untuk mendapatkan
keuntungan tertentu bagi dirinya dengan cara menarik perhatian atau
mempertajam prasangka yang telah ada tanpa mempergunakan kekerasan.
b. Kontraversi (contaversion). Kontraversi bentuk interaksi yang berbeda
antara persaingan dan pertentangan. Kontaversi ditandai oleh adanya
ketidakpastian terhadap diri seseorang, perasaan tidak suka yang
disembunyikannya dan kebencian terhadap kepribadian orang, akan tetapi
gejala-gejala tersebut tidak sampai menjadi pertentangan atau pertikaian.
3. Pertentangan (conflict)
Pertentangan adalah suatu bentuk interaksi antar individu atau
kelompok sosial yang berusaha untuk mencapai tujuannya dengan jalan
menentang pihak lain disertai ancaman atau kekerasan. Pertentangan memiliki
bentuk khusus, antara lain: pertentangan pribadi, pertentangan rasional,
pertentangan kelas sosial, dan pertentangan politik.
2). Sosialisasi

▶ Peter Berger mendefinisikan sosialisasi sebagai suatu proses di mana seorang


anak belajar menjadi seorang anggota yang berpartisipasi dalam masyarakat
(Berger, 1978:116).

▶ George Herbert Mead dalkam teorinya yang diuraikan dalam buku Mind, Self,
and Society (1972). Mead menguraikan tahap-tahap pengembangan secara
bertahap melalui interaksi dengan anggota masyarakat lain, yaitu melalui
beberapa tahap-tahap play stage, game sytage, dan tahap generalized other.

▶ Menurut Cooley konsep diri (self-concept) seseorang berkembang melalalui


interaksinya dengan orang lain. Diri yang berkembang melalui interaksi
dengan orang lain ini oleh Cooley diberi nama looking-glass self.

▶ Pihak-pihak yang melaksanakan sosialisasi itu menurut Fuller and Jacobs


(1973:168-208) mengidentifikasikan agen sosialisasi utama: keluarga,
kelompok bermain, media massa, dan sistem pendidikan.
>> Bentuk dan pola sosialisasi
1). Bentuk-bentuk Sosialisasi
Sosialisasi merupakan suatu proses yang berlangsung sepanjang hidup
manusia. Dalam kaitan inilah para pakar berbicara mengenai bentuk-bentuk
proses sosialisasi seperti sosialisasi setelah masa kanak-kanak, pendidikan
sepanjang hidup, atau pendidikan berkesinambungan.
2). Pola-pola Sosialisasi
Pada dasarrnya kita mengenal dua pola sosialisasi, yaitu pola represi yang
menekankan pada penggunaan hukuman terhadap kesalahan. Dan pola
partisipatori yabg merupakan pola yang didalamnya anak diberi imbalan manakala
berperilaku baik dan anak menjadi pusat sosialisasi.
▶ Masyarakat dan Komunitas
Masyarakat itu merupakan kelompok atau kolektifitas manusia yang
melakuakn antar hubungan, sedikit banyak bersifat kekal, berlandaskan
perhatian dan tujuan bersama, serta telah melakukan jalinan secara
berkesinambungan dalam waktu yang relatif lama. Unsur-unsur masyarakat
yaitu: kumpulan orang, sudah terbentuk dengan lama, sudah memiliki sistem
dan struktur sosial tersendiri, memiliki kepercayaan, sikap, dan perilaku yang
dimiliki bersama, adanya kesinambungan dan pertahanan diri, dan memiliki
kebudayaan.
▶ Masyarakat Setempat (community)
Masyarakat setempat menunjukan pada bagianmasyarakat yang
bertempat tinggal disatu wilayah (dalam arti geografis) dengan batas-batas
tertentu dimana faktor utama yang menjadi dasarnya adalah interaksi yang
lebih besar diantara anggota-anggotanya, dibandingkan interaksi dengan
penduduk diluar batas wilayahnya.
▶ Masyarakat Desa dan Masyarakat Kota
Menurut Soerjono Soekamto, masyarakat kota dan desa memiliki
perhatian yang berbeda, khususnya terhadap perhatian keperluan hidup.
▶ Masyarakat Multikultural
Perlu diketahui, ada tiga istilah yang digunakan secara bergantian
untuk mengambarkan masyarakat yang terdiri atas agama, ras, bahasa dan
budaya yang berbeda, yaitu pluralitas, keragaman, dan multikultural.
>> Pegembangan Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Sosial
1. Pengembangan Manusia Sebagai Makhluk Individu

▶ Sebagai makhluk individu yang menjadi satuan terkecil dalam suatu organisasi
atau kelompok, manusia harus memiliki kesadaran diri yang dimulai dari
kesadaran pribadi di antara segala kesadaran terhadap segala sesuatu.

▶ Sebagai makhluk individu, manusia memerlukan pola tingkah laku yang bukan
merupakan tindakan instingtif belaka.

▶ Perkembangan manusia secara perorangan pun melalui tahap-tahap yang


memakan waktu puluhan atau bahakan belasan tahun untuk menjadi dewasa.

▶ Sebagai makhluk individu manusia mempunyai suatu potensi yang akan


berkembang jika disertai dengan pendidikan. Melalui pendidikan, manusia
dapat menggali dan mengoptimalkan segala potensi yang ada pada dirinya.
Melalui pendidikan pula manusia dapat mengembangkan ide-ide yang ada
dalam pikirannya dan menerapkannya dalam kehidupannya sehari-hari yang
dapat meningkatkan kualitas hidup manusia itu sendiri.
2. Pengembangan Manusia Sebagai Makhluk Sosial
▶ Di dalam kehidupannya, manusia tidak hidup dalam kesendirian.

▶ Dalam berhubungan dan berinteraksi, manusia memiliki sifat yang khas yang
dapat menjadikannya lebih baik.

▶ Dengan demikian manusia sebagai makhluk sosial berarti bahwa disamping


manusia hidup bersama demi memenuhi kebutuhan jasmaniah, manusia juga
hidup bersama dalam memenuhi kebutuhan rohani.
Materi : Hakekat nilai dan moral serta sosialisasinya dalam kehidupan manusia
>> Nilai
Pengertian Nilai (value) adalah kemampuan yang dipercayai ada pada suatu
benda untuk memuaskan manusia. Jadi nilai itu pada hakikatnya adalah sifat dan
kualitas yang melekat pada suatu obyek. Menilai berarti menimbang, suatu kegiatan
manusia untuk menghubungkan sesuatu dengan sesuatu yang lain kemudian untuk
selanjutnya diambil keputusan.
Nilai bersumber pada budi yang berfungsi mendorong dan mengarahkan
(motivator) sikap dan perilaku manusia. Nilai sebagai suatu sistem merupakan salah
satu wujud kebudayaan di samping sistem sosial dan karya.
Alport mengidentifikasikan 6 nilai-nilai yang terdapat dalam kehidupan
masyarakat, yaitu: nilai teori, nilai ekonomi, nilai estetika, nilai sosial, nilai politik
dan nilai religi. Hierarki nilai sangat tergantung pada titik tolak dan sudut pandang
individu sampai dengan masyarakat terhadap suatu obyek. Misalnya kalangan
materialis memandang bahwa nilai tertinggi adalah nilai material.
Nilai berperan sebagai pedoman yang menentukan kehidupan setiap manusia.
Nilai manusia berada dalam hati nurani, kata hati dan pikiran sebagai suatu keyakinan
dan kepercayaan yang bersumber pada berbagai sistem nilai.
>> Moral
Moral berasal dari kata mos (mores) yang sinonim dengan kesusilaan, tabiat
atau kelakuan. Moral adalah ajaran tentang hal yang baik dan buruk, yang
menyangkut tingkah laku dan perbuatan manusia. Seorang pribadi yang taat kepada
aturan-aturan, kaidah-kaidah dan norma yang berlaku dalam masyarakatnya, dianggap
sesuai dan bertindak benar secara moral.Jika sebaliknya yang terjadi maka pribadi itu
dianggap tidak bermoral.
Moral dalam perwujudannya dapat berupa peraturan dan atau prinsip-prinsip
yang benar, baik, terpuji dan mulia. Moral dapat berupa kesetiaan, kepatuhan terhadap
nilai dan norma yang mengikat kehidupan masyarakat, bangsa dan negara. Norma
tersebut adalah perwujudan martabat manusia sebagai makhluk budaya, sosial, moral
dan religi. Norma merupakan suatu kesadaran dan sikap luhur yang dikehendaki oleh
tata nilai untuk dipatuhi.
Moralitas mempunyai arti yang pada dasarnya sama dengan moral, tetapi kata
moralitas mengandung makna segala hal yang berkaitan dengan moral. Moralitas
adalah sistem nilai tentang bagaimana seseorang seharusnya hidup secara baik sebagai
manusia.Moralitas ini terkandung dalam aturan hidup bermasyarakat dalam bentuk
petuah, wejangan, nasihat, peraturan, perintah, dan semacamnya yang diwariskan
secara turun-temurun melalui agama atau kebudayaan tertentu. Jika sebaliknya yang
terjadi maka pribadi itu dianggap tidak bermoral.
Moral dalam perwujudannya dapat berupa peraturan dan atau prinsip-prinsip
yang benar, baik terpuji dan mulia. Moral dapat berupa kesetiaan, kepatuhan terhadap
nilai dan norma yang mengikat kehidupan masyarakat, bangsa dan negara.
>> Norma Sosial
Norma sosial adalah kebiasaan umum yang menjadi patokan perilaku dalam
suatu kelompok masyarakat dan batasan wilayah tertentu. Norma akan berkembang
seiring dengan kesepakatan-kesepakatan sosial masyarakatnya, sering juga disebut
dengan peraturan sosial. Norma menyangkut perilaku-perilaku yang pantas dilakukan
dalam menjalani interaksi sosialnya. Keberadaan norma dalam masyarakat bersifat
memaksa individu atau suatu kelompok agar bertindak sesuai dengan aturan sosial
yang telah terbentuk. Pada dasarnya, norma disusun agar hubungan di antara manusia
dalam masyarakat dapat berlangsung tertib sebagaimana yang diharapkan.
Norma tidak boleh dilanggar. Siapa pun yang melanggar norma atau tidak
bertingkah laku sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam norma itu, akan
memperoleh hukuman. Misalnya, bagi siswa yang terlambat dihukum tidak boleh
masuk kelas, bagi siswa yang mencontek pada saat ulangan tidak boleh meneruskan
ulangan.
Norma merupakan hasil buatan manusia sebagai makhluk sosial. Pada
awalnya, aturan ini dibentuk secara tidak sengaja. Lama-kelamaan norma-norma itu
disusun atau dibentuk secara sadar. Norma dalam masyarakat berisis tata tertib,
aturan, dan petunjuk standar perilaku yang pantas atau wajar.
Norma merupakan hasil buatan manusia sebagai makhluk sosial. Pada
awalnya, aturan ini dibentuk secara tidak sengaja. Lama-kelamaan norma-norma itu
disusun atau dibentuk secara sadar. Norma dalam masyarakat berisis tata tertib,
aturan, dan petunjuk standar perilaku yang pantas atau wajar.
>> Tingkatan Norma Sosial
Berdasarkan tingkatannya, norma di dalam masyarakat dibedakan menjadi empat:
1. Cara (usage).
Cara adalah suatu bentuk perbuatan tertentu yang dilakukan individu dalam
suatu masyarakat tetapi tidak secara terus-menerus. Contoh: cara makan yang
wajar dan baik apabila tidak mengeluarkan suara seperti hewan.
2. Kebiasaan (Folkways)
Kebiasaan merupakan suatu bentuk perbuatan berulang-ulang dengan bentuk
yang sama yang dilakukan secara sadar dan mempunyai tujuan-tujuan jelas dan
dianggap baik dan benar. Contoh: Memberi hadiah kepada orang-orang yang
berprestasi dalam suatu kegiatan atau kedudukan, memakai baju yang bagus pada
waktu pesta.
3. Tata kelakuan (Mores)
Tata kelakuan adalah sekumpulan perbuatan yang mencerminkan sifat-sifat
hidup dari sekelompok manusia yang dilakukan secara sadar guna melaksanakan
pengawasan oleh sekelompok masyarakat terhadap anggota-anggotanya. Dalam
tata kelakuan terdapat unsur memaksa atau melarang suatu perbuatan. Fungsi
mores adalah sebagai alat agar para anggota masyarakat menyesuaikan
perbuatan-
perbuatannya dengan tata kelakuan tersebut. Contoh: Melarang pembunuhan,
pemerkosaan, atau menikahi saudara kandung.
4. Adat istiadat (Custom)
Adat istiadat adalah kumpulan tata kelakuan yang paling tinggi kedudukannya
karena bersifat kekal dan terintegrasi sangat kuat terhadap masyarakat yang
memilikinya. Adat istiadat adalah kebudayaan abstrak atau sistem nilai.
Pelanggaran terhadap adat istiadat akan menerima sanksi yang keras baik langsung
maupun tidak langsung. Misalnya orang yang melanggar hukum adat akan dibuang
dan diasingkan ke daerah lain.
>> Macam Norma Sosial
Norma sosial di masyarakat dibedakan menurut aspek-aspek tertentu tetapi
saling berhubungan antara satu aspek dengan aspek yang lainnya. Pembagian itu
adalah sebagai berikut :
1. Norma agama
Norma agama adalah peraturan sosial yang sifatnya mutlak sebagaimana
penafsirannya dan tidak dapat ditawar-tawar atau diubah ukurannya karena berasal
dari Tuhan. Biasanya norma agama tersebut berasal dari ajaran agama dan
kepercayaan-kepercayaan lainnya (religi). Pelanggaran terhadap norma ini
dinamakan dosa. Contoh: Melakukan sembahyang kepada Tuhan, tidak berbohong,
tidak boleh mencuri, dan lain sebagainya.
2. Norma kesusilaan
Norma kesusilaan adalah peraturan sosial yang berasal dari hati nurani yang
menghasilkan akhlak, sehingga seseorang dapat membedakan apa yang dianggap
baik dan apa pula yang dianggap buruk. Pelanggaran terhadap norma ini berakibat
sanksi pengucilan secara fisik (dipenjara, diusir) ataupun batin (dijauhi). Contoh:
melecehkan wanita atau laki-laki didepan orang.
3. Norma kesopanan
Norma kesopanan adalah peraturan sosial yang mengarah pada hal-hal yang
berkenaan dengan bagaimana seseorang harus bertingkah laku yang wajar dalam
kehidupan bermasyarakat. Pelanggaran terhadap norma ini akan mendapatkan
celaan, kritik, dan lain-lain tergantung pada tingkat pelanggaran. Contoh: Tidak
meludah di sembarang tempat, memberi atau menerima sesuatu dengan tangan
kanan, kencing di sembarang tempat.
4. Norma kebiasaan
Norma kebiasaan adalah sekumpulan peraturan sosial yang berisi petunjuk
atau peraturan yang dibuat secara sadar atau tidak tentang perilaku yang diulang-
ulang sehingga perilaku tersebut menjadi kebiasaan individu. Pelanggaran terhadap
norma ini berakibat celaan, kritik, sampai pengucilan secara batin. Contoh:
Membawa oleh- oleh apabila pulang dari suatu tempat, bersalaman ketika bertemu.
5. Kode etik
Kode etik adalah tatanan etika yang disepakati oleh suatu kelompok
masyarakat tertentu. Contoh: kode etik jurnalistik, kode etik perwira, kode etik
kedokteran. Kode etik umumnya termasuk dalam norma sosial, namun bila ada
kode etik yang memiliki sangsi yang agak berat, maka masuk dalam kategori
norma hukum.
>> Hubungan Antara Nilai Dengan Norma
Norma dibangun di atas nilai sosial, dan norma sosial diciptakan untuk
menjaga dan mempertahankan nilai sosial. Pelanggaran terhadap norma akan
mendapatkan sanksi dari masyarakat.
Di dalam masyarakat yang terus berkembang, nilai senantiasa ikut berubah.
Pergeseran nilai dalam banyak hal juga akan mempengaruhi kebiasaan-kebiasaan
ataupun tata kelakuan yang berlaku dalam masyarakat. Di wilayah pedesaan, sejak
berbagai siaran dan tayangan televisi swasta mulai dikenal, perlahan-lahan terlihat
bahwa di dalam masyarakat itu mulai terjadi pergesaran nilai, misalnya tentang
kesopanan. Tayangan-tayangan yang didominasi oleh sinetron-sinetron mutakhir yang
acapkali memperlihatkan artis-artis yang berpakaian relatif terbuka, sedikit banyak
menyebabkan batas-batas toleransi masyarakat menjadi semakin longgar.
Berbagai kalangan semakin permisif terhadap kaum remaja yang pada
mulanya berpakaian normal, menjadi ikut latah berpakaian minim dan terkesan makin
berani. Model rambut panjang kehitaman yang dulu menjadi kebanggaan gadis-gadis
desa, mungkin sekarang telah dianggap sebagai simbol ketertinggalan. Sebagai
gantinya, yang sekarang dianggap trendy dan sesuai dengan konteks zaman sekarang
(modern) adalah model rambut pendek dengan warna pirang atau kocoklat-coklatan.
Jadi berubahnya nilai akan berpengaruh terhadap norma-norma yang berlaku dalam
masyarakat.
>> Sosialisasi Nilai-Nilai Moral
Kontradiksi dan disintegrasi antara pendidikan nilai moral di ruang sekolah dan
keadaan dalam masyarakat muncul karena beberapa alasan:
1. penanaman nilai moral dalam dunia pendidikan formal umumnya masih
berupa seperangkat teori mentah, terlepas dari realitas hidup masyarakat.
Kurang digali akar karena terjadinya diskoneksitas antara penanaman nilai
moral dan praksis hidup moral dalam masyarakat.
2. sebagai lembaga formal yang menyiapkan peserta didik untuk bertindak dan
mentransformasi diri sesuai nilai-nilai moral, ternyata sekolah belum memiliki
jaringan kerja sama yang erat dengan keluarga asal peserta didik, lembaga
pemerintah, nonpemerintah, dan seluruh masyarakat.
3. adanya kesenjangan pandangan hidup antara mereka yang menjunjung tinggi
dan melecehkan pesan moral dalam hidup sosial sehari-hari. Masih tumbuh
subur kelompok sosial yang menghalalkan dan merestui segala cara dan jalan
mencapai sasaran yang digariskan.
Nilai-nilai moral yang perlu disosialisasikan dan diterapkan di masyarakat kita
dewasa ini umumnya mencakup:
1. kebebasan dan otoritas: kebebasan memiliki makna majemuk dalam proses
pendidikan formal, nonformal, dan informal. Selama hayat dikandung badan,
tak seorang pun memiliki kebebasan mutlak.
2. kedisiplinan merupakan salah satu masalah akbar dalam proses membangun
negara ini; Kedisiplinan rendah seperti Sampah bertebaran; para pemegang
kuasa menunjukkan posisi mereka dengan menggunakan “jam karet”; aturan
lalu lintas tak pernah sungguh-sungguh ditaati, tidak sedikit polantas hanya
duduk-duduk di bawah pondok di sudut dan mengintai pelanggar lalu lintas;
kedisiplinan mengatur lalu lintas memprihatinkan; banyak oknum disiplin
dalam tindak kejahatan, seperti korupsi; kedisiplinan dalam penegakan hukum
positif terasa lemah sehingga kerusuhan sosial sering terulang di beberapa
tempat.
3. nurani yang benar, baik, jujur, dan tak sesat berperan penting dalam proses
sosialisasi nilai moral dalam negara kita. Hati nurani perlu mendapat
pembinaan terus-menerus supaya tak sesat, buta, dan bahkan mati.
>> Pengembangan Manusia sebagai Makhluk Susila
Tiap-tiap hubungan sosial mengandung moral. Atau dengan kata lain “Tiada
hubungan sosial tanpa hubungan susila, dan tiada hubungan susila tanpa hubungan
sosial”. Hubungan sosial harus dimaknai dalam makna luas dan hakiki. Yakni
hubungan sosial horizontal ialah hubungan sesama antar manusia. Dan hubungan
sosial-vertikal yaitu hubungan pribadi dengan Tuhan. Hubungan sosial vertikal
bersifat transendental sering disebut hubungan rohaniah pribadi. Akan tetapi antara
hubungan sosial tersebut sama-sama riil di dalam kehidupan manusia, keduanya pasti
dialami semua manusia
Sebenarnya aspek susila kehidupan manusia sangat berhubungan erat dengan
aspek kehidupan sosial. Karena penghayatan atas norma, nilai dan kaidah sosial serta
pelaksanaannya dalam tindakan dan tingkah laku yang nyata dilakukan oleh individu
dalam hubungannya dengan atau kehadirannya bersama orang lain. Aspek susila ini
tidak saja memerlukan pengetahuan atas norma, nilai, dan kaidah-kaidah yang
terdapat dalam masyarakat, akan tetapi juga menuntut dilaksanakannya secara konkret
apa yang telah diketahuinya tersebut dalam tingkah laku yang nyata dalam
masyarakat.
Materi : Peranan hukum dalam kehidupan berdemokrasi
>> Hukum dalam kehidupan manusia
Pada kehidupan manusia, Hukum merupakan sesuatu yang tidak dapat
dipisahkan, seperti yang tertera dalam pameo "Ubi societas ibi ius", yang berarti
"dimana ada masyarakat disitu ada hukum".
Hukum diciptakan dengan tujuan yang berbeda-beda, berikut 3 tujuan diciptakannya
hukum:
1. Tujuan hukum adalah ketertiban atau order
2. Tujuan hukum adalah kegunaan
3. Tujuan hukum adalah keadilan
Keadilan harus berlaku untuk semua orang, bukan hanya untuk golongan
tertentu saja. Oleh karena itu lahirlah "negara konstitusi" yang melahirkan doktrin
"rule of law", yang merupakan doktrin dengan semangat idealisme keadilan yang
tinggi, seperti "kesamaan setiap orang di depan hukum" dan "supremasi hukum". Di
negara konstitusi itulah berlaku system pemerintahan demokrasi konstitusional.
>> Hukum dalam kehidupan manusia
Menurut F. Julius Sthal dan Imanuel Kant, terdapat 4 unsur pembatasan
yuridis yang dikenal dengan istilah Rule of Law atau Rechtsstaat, yaitu:
1. Hak-hak asasi manusia.
2. Peradilan administrasi dalam perselisihan.
3. Pemerintahan berdasarkan peraturan-peraturan.
4. Pemisahan atau pembagian kekuasaan untuk menjamin hak hak asasi manusia yang
biasa dikenal sebagai Trias Politika.
>> Hukum dalam kehidupan manusia
Sedangkan A. V. Dices mengidentifikasikan unsur-unsur Rule of Law dalam
demokrasi konstitusional menjadi 3 poin penting, berikut 3 unsur Rule of Law dalam
demokrasi konstitusional menurut A. V. Dices:
1. Terjaminnya hak-hak manusia / masyarakat oleh undang undang.
2. Kedudukan yang sama di depan hukum (equality before the law) baik untuk
pejabat atau rakyat biasa.
3. Supremasi hukum, tidak adanya kekuasaan sewenang-wenang dalam arti
bahwa seseorang hanya boleh dihukum apabila terbukti melanggar hukum.
>> Hukum dalam kehidupan manusia
Willem Konijnenbelt dan H.D.van Wijk menyebutkan prinsip-prinsip
rechtsstaat atau Rule of Law adalah sebagai berikut:
1. Hak-hak asasi. terdapat hak-hak manusia yang sangat fundamental yang harus
dihormati oleh pemerintah.
2. Pembagian kekuasaan. kewenangan pemerintah tidak boleh dipusatkan pada
satu lembaga, tetapi harus dibagi-bagi pada organ-organ yang berbeda agar
saling mengawasi yang dimaksudkan untuk menjaga keseimbangan.
3. Pemerintahan berdasarkan undang-undang. pemerintah hanya memiliki
kewenangan yang secara tegas diberikan oleh UUD atau UU lainnya.
4. Pengawasan lembaga kehakiman. pelaksanaan kekuasaan pemerintah harus
dapat dinilai aspek hukumnya oleh hakim yang merdeka.
>> Negara hukum dan demokrasi
Menurut Thomas Hobbes manusia selalu hidup dalam kekuatan karena
ketakutan akan diserang oleh manusia lainnya yang lebih kuat fisiknya. Sehingga
diadakan perjanjian masyarakat dan dalam perjanjian tersebut raja tidak diikut
sertakan. Sehingga perjanjian itu diadakan anatara rakyat dengan rakyat sendiri.
Setelah diadakan perjanjian masyarakat dimana individu-individu menyerahkan
haknya atau hak-hak asasinya kepada suatu kolektivitas yaitu satu kesatuan dari
individuindividu yang diperoleh melalui Pactum unions, maka disini kolektivitas
menyerahkan hak-haknya atau kekuasaannya kepada raja tanpa syarat apapun juga.
Raja sama sekali ada diluar perjanjian, dan oleh karenya raja memiliki kekuasaan
yang mutlak setelah hak-hak rakyat diserahkan kepadanya (Monarchie Absoluut).
>> Negara hukum dan demokrasi
Indonesia sebagai salah satu Negara yang menganut paham demokrasi, karena
sistem pemerintahan demokrasi ini dianggap baik untuk menjaga kestabilan sebuah
bangsa dalam menjalankan roda pemerintahan negara. Dalam praktiknya Indonesia
menganut paham Demokrasi Pancasila yang berbeda dengan demokrasi liberal.
Demokrasi liberal meletakkan kebebasan individu yang toleran sebagai urgensi
kehidupan negara dan masyarakat. Oleh karena itu kontrol rakyat dan atau wakilnya
kepada penguasa dan negara adalah prinsip yang tak bisa ditawar. Sedangkan
Demokrasi Pancasila yang dianut indonesia dalam arti bentuknya, maka pertama-tama
harus dilihat dalam UUD 1945 beserta penjelasannya, meskipun ini bukanlah satu-
satunya cara untuk melihat dan melaksanakan Demokrasi Pancasila.
Sejatinya berkaitan dengan paham demokrasi yang dianut, esensi yang
terpenting adalah apakah hukum dan pelaksanaan hukum di negara Indonesia akan
berfungsi dan memainkan peranannya sangat ditentukan oleh keinginan melaksanakan
UUD 1945 secara konsekuen. UUD 1945 sebagai hukum dasar tertinggi di dalam
UUD 1945 termuat cita-cita bangsa dan arah kehidupan bernegara dan berbangsa,
termasuk di dalamnya keberadaan hukum dalam kehidupan negara.
>> Negara hukum dan demokrasi
Demokrasi di Indonesia memberikan harapan akan tumbuhnya masyarakat
baru yang mempunyai kebebasan berpendapat, berkumpul, berserikat dan berpolitik.
Selain itu masyarakat mengharapkan adanya iklim ekonomi yang kondusif. Untuk
menghadapi tantangan dan mengelola harapan ini agar menjadi kenyataan, dibutuhkan
kerjasama antara kelompok dan partai politik agar demokrasi bisa berkembang ke
arah yang lebih baik dan membawa dampak positif bagi masyarakat.
Materi : Interaksi sosial, kelompok sosial, masyarakat dan komunitas
>> Interaksi sosial
1. Definisi
Menurut KBBI, interaksi sosial adalah suatu hubungan yang dinamis antara
perorangan dengan perorangan, antara perorangan dengan kelompok, dan antara
kelompok dengan kelompok.
2. Ciri-ciri:
Menurut seorang ahli sosiologi, Charles P. Loomis ciri-ciri interaksi sosial adalah :
a. Jumlah pelaku 2 orang atau lebih;
b. Adanya komunikasi di antara para pelaku dengan menggunakan simbol-simbol;
c. Adanya tujuan-tujuan tertentu, terlepas dari sama atau tidak sama dengan yang
diperkirakan oleh para pengamat.
3. Syarat interaksi sosial
Suatu interaksi sosial dikatakan terjadi jika memenuhi 2 syarat berikut:
a. Kontak Sosial
Kontak sosial dibagi menjadi dua:
1). Langsung (kontak sosial primer)
2). Tidak langsung (kontak sosial sekunder)
b. Komunikasi
Dalam interaksi sosial komunikasi merupakan hal yang sangat penting dengan
maksud adanya saling mengungkapkan perilaku entah itu dalam berbicara, sikap
bahkan gesture untuk menyampaikan pesan.
Unsur pokok dalam Komunikasi :
1). Komunikator adalah seorang atau sekelompok orang yang menyampaikan
pesan untuk menjadi sumber dalam sebuah hubungan atau keterkaitan.
2). Komunikan adalah seorang atau kelompok yang menerima pesan dari
komunikator.
3). Pesan adalah sesuatu hal yang disampaikan oleh komunikator. Pesan
biasanya berisikan informasi, pertanyaan, bahkan pengungkapan emosi dan
perasaan.
4). Media adalah perantara untuk menyampaikan pesan. Media komunikasi
dapat berupa lisan, tulisan, gambar bahkan film biasanya memberikan pesan
tersurat.
4. Faktor-faktor Pembentuk Interaksi Sosial
a. Imitasi (meniru sikap maupun gaya seseorang)
b. Sugesti (dorongan/dukungan dari orang lain)
c. Simpati (sikap mengapresiasi atau menghargai orang lain)
d. Empati
>> Kelompok sosial
1. Definisi Kelompok Sosial
Kelompok sosial adalah kumpulan orang-orang yang mempunyai hubungan
dan saling berinteraksi satu sama lain, memiliki harapan dan tujuan yang sama,
serta
mempunyai kesadaran diri sebagai anggota kelompok. Contoh : kumpulan ibu-ibu
arisan.
2. Syarat terbentuknya
a. Setiap anggota kelompok tersebut harus sadar bahwa dia merupakan bagian dari
kelompok yang bersangkutan.
b. Ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan anggota lainnya.
c. Terdapat suatu faktor yang dimiliki bersama oleh anggota-anggota kelompok itu,
sehingga hubungan antara mereka bertambah erat. Faktor tadi bisa merupakan
nasib yang sama, kepentingan yang sama, tujuan yang sama, ideologi politik yang
sama dan lain-lain.
d. Berstruktur, berkaidah, dan mempunyai pola perilaku.
3. Faktor Pembentuknya
Bergabung dalam kelompok merupakan sesuatu yang murni dari diri sendiri
atau secara kebetulan, misalnya ada orang yang terlahir dalam keluarga kaya
atau miskin, itu merupakan suatu kebetulan. Namun, bergabung dalam suatu
kelompok sosial ada juga yang merupakan pilihan. Ada dua faktor yang
mengarahkan pada pilihan, yaitu:
a. Kedekatan
Makin dekat jarak geografis antara dua orang, makin memungkinkan
untuk saling melihat, berbicara, dan bersosialisasi. Kedekatan fisik
meningkatkan peluang untuk berinteraksi.
b. Kesamaan
Kesamaan yang dimaksud adalah kesamaan minat, kepercayaan, nilai,
tingkat intelegensi, atau karakter-karakter lainnya.
4. Macam-Macam Kelompok Sosial
a. Berdasarkan besar/kecilnya jumlah anggota dalam kelompok. Contoh kelompok
kecil adalah keluarga, kelompok yang lebih besar misalnya RT, RW, dan
seterusnya.
b. Berdasarkan interaksi erat/tidaknya hubungan dalam kelompok, dibedakan
menjadi paguyuban dan patembayan.
c. Berdasarkan proses terbentuknya, ada kelompok nyata dan kelompok semu.
d. Berdasarkan kepentingan dan wilayah.
>> Masyarakat dan komunitas
Manusia pada umumnya sudah dikenal sebagai makhluk sosial. Tentu ini
adalah ikatan kodrat manusia yang tak pernah lepas dengan mahkluk lainnya. Oleh
karena itu manusia tentu punya dorongan untuk terus berhubungan (interaksi) dengan
manusia lainya, yang sering kali didasari oleh kesamaan ciri, hobi, dan kepentingan.
Atas alasan tersebut manusia mengambil inisiatif membentuk kelompok kerja,
kelompok belajar, atau atau kelompok diskusi yang disebut komunitas. Kominitas
sendiri sering dieratkan dengan kelompok sosial yang berasal dari berbagai kalangan
untuk menemukan sebuah ide atau tujuan yang sama. Banyak lagi definisi sebuah
kominitas.
Dalam berkomunitas kamu tidak boleh punya keinginan yang berlawanan
dengan tujuan komunitasmu (visi dan misi), atau di saat kamu punya masalah maka
kepentingan komunitas harus kamu prioritaskan.
Bagaimana kalau dalam sebuah komunitas kita tidak punya hobi yang sama?
Hal itu tidak masalah. Perlu diketahui bahwa minat dan hobi itu berbeda, minat adalah
keinginan yang kuat sedangkan hobi adalah kegemaran, atau hal-hal yang
menyenangkan yang disukai oleh seseorang. Maka jawaban dari pertanyaan itu adalah
bahwa komunitas tidak hanya jadi wadah pemersatu hobi tapi juga tempat kita
mengapresiasi orang lain.
Materi : Perubahan Sosial Dan Pembangunan
>> Pengertian Perubahan Sosial
Perubahan sosial secara umum dapat diartikan sebagai suatu proses pergeseran
atau perubahannya struktur/tatanan didalam masyarakat, meliputi pola piker yang
lebih inovatif, sikap, serta kehidupan sosial untuk mendapatkan penghidupan yang
lebih bermartabat.
>> Pengertian Perubahan Sosial
MENURUT PARA AHLI :
1). WILIAM F. OGBURN
“ruang lingkup perubahan perubahan sosial meliputi unsur-unsur kebudayaan
baik yang material maupun yang immaterial, yang ditekankan adalah pengaruh
besar unsur unsur kebudayaan material terhadap unsur-unsur immaterial”
2). KINGSLEY DAVIS
“perubahan sosial sebagai perubahanperubahan yang terjadi dalam struktur
dan fungsi masyarakat”
3). MAC IVER
“perubahan-perubahan sosial merupakan sabagai perubahan-perubahan dalam
hubungan sosial (social relationships) atau sebagai perubahan terhadap
keseimbangan (equilibrium) hubungan sosial”
>> Faktor perubahan sosial
1).Faktor penyebab
Pperubahan sosial dalam kehidupan masyarakat tersebut menginginkan
perubahan. Perubahan juga dapat terjadi karena adannya dorongan dari luar
sehingga masyarakat secara sadar ataupun tidak akan mengikuti perubahan.
2).Faktor pendorong
Faktor pendorong perubahan sosial adalah factor yang mempercepat
perubahan sosial . Faktor tersebut memiliki kontak dengan masyarakat lain, difusi
(penyebaran unsur unsur kebudayaan) dalam masyarakat, difusi antar masyarakat,
sistem pendidikan yang maju, sikap ingin maju, toleransi, sistem stratifikasi
(lapisan) sosial terbuka, penduduk yang heterogen (bermacam macam),
ketidakpuasan terhadap kondisi kehidupan, orientasi kemasa depan, nilai yang
menyatakan bahwa manusia yang harus berusaha memperbaiki nasibnya,
disorganisasi (partikaian) dalam (keluarga), dan sikap mudah menerim hal-hal
baru.
3).Faktor penghambat
Perubahan sosial tidak akan selalu berjalan mulus. Perubahan sosial seringkali
dihambat oleh beberapa factor penghambat perubahan sosial. Faktor tersebut
meliputi kurangnya hubungan dengan masyarakat yang lain, perekembangan ilmu
pengetahuan yang terhambat, sikap masyarakat yang tradisional, adat atau
kebiasaan, kepentingan-kepentingan yang tertanam kuat sekali, rasa takut akan
terjadinya disintegrasi (meninggalkan tradisi), sikap yang tertutup, hambatan yang
bersifat ideologis, dan hakikat hidup

Anda mungkin juga menyukai