NIM : D0221101
Kelas : Informatika G
TUGAS MEREVIEW
Materi : Esensi dan Konsep Daerah Ilmu Sosial Budaya dan Lingkungan
>> Pengertian Ilmu
Kata ilmu dalam bahasa Arab yaitu "ilm" yang berarti memahami, mengerti,
atau mengetahui. Secara sederhana ilmu adalah seluruh usaha sadar untuk
menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi
kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar memperoleh rumusan-
rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup
pandangannya. Maksud dari kalimat diatas yaitu setiap ilmu membatasi diri pada
salah satu bidang kajian tertentu. Ilmu lebih mengkhususkan diri pada kejelasan
konsep yang dikajinya secara khusus, lebih sempit dan mendalam. Hal ini untuk
memudahkan para pencari ilmu dalam memfokuskan diri dalam bidang yang dikaji.
>> Persyaratan Ilmu
Ada persyaratan ilmiah sesuatu dapat disebut suatu ilmu. Persyaratan tersebut
diantaranya:
1. OBJEKTIF
2. METODIS
3. SISTEMATIS
4. UNIVERSAL
>> Esensi dan konsep dasar ilmu-ilmu social
Pada dasarnya ilmu sosial adalah ilmu yang mempelajari tindakantindakan
manusia yang berlangsung dalam proses kehidupannya serta menjelaskan mengapa
manusia berkelakuan seperti itu. Ilmu sosial dasar adalah pengetahuan yang menelaah
masalah-masalah sosial khususnya masalah-masalah yang diwujudkan oleh
masyarakat (fakta, konsep, teori) yang berasal dari berbagai bidang ilmu pengetahuan
keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial. Bagaimana seseorang mampu
bersosialisasi dengan baik antar sesama manusia sesuai dengan ilmu-ilmu dasar sosial
tersebut.Esensi dari ilmu-ilmu sosial mempelajari tindakan-tindakan manusia yang
berlangsung dalam proses kehidupan dalam upaya menjelaskan mengapa manusia
berperilaku seperti apa yang mereka lakukan.
>> Esensi dan konsep dasar ilmu-ilmu budaya
Istilah ilmu budaya dasar dikembangkan pertama kali di Indonesia sebagai
pengganti istilah basic humanities yang berasal dari istilah bahasa Inggris “The
Humanities”. Dengan perkataan lain, ilmu budaya dasar menggunakan pengertian-
pengertian yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan budaya untuk
mengembangkan wawasan pemikiran serta kepekaan dalam mengkaji masalah
manusia dan kebudayaan.Ilmu budaya dasar berbeda dengan pengetahuan budaya.
Ilmu budaya dasar dalam bahasa Inggris disebut basic humanities. Pengetahuan
budaya dalam bahasa Inggris disebut dengan istilah the humanities. Pengetahuan
budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk berbudaya (homo
humanus). Sedangkan ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan
mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang
dikembangkan untuk mengkaji masalahmasalah manusia dan budaya.
>> Esensi dan konsep dasar ilmu-ilmu kealaman
Pada dasarnya, ilmu kealaman ini mempelajari tentang berbagai gejalagejala
alami yang ada di sekitar manusia.Dengan berkembangnya zaman, ilmu inipun
berkembang menjadi beberapa bagian yang mengkaji tentang gejala alam dari sudut
pandang yang berbeda. Bagian dari Ilmu ini antara lain adalah Fisika, Kimia, Biologi,
Astronomi dan Matematika. Ilmu kealaman adalah sebagai alat untuk mengetahui
bagaimana segala sesuatu tercipta sehingga menjadi sebuah sistem yang bernama
kehidupan dan semua yang terjadi di alam semesta. Pokok-pokok keilmuan ini adalah
membahas tentang pengukuran, materi dan perubahannya, mekanika, suhu dan kalor,
gelombang, bunyi, optika, listrik dan magnet, bumi dan alam semesta, tumbuhan dan
lingkungan, hewan dan lingkungan, tubuh dan gizi dan sebagainya, yang akhirnya
akan memberikan pemahaman kepada manusia sebagai makhluk yang diberikan akal
oleh Tuhan.
Materi : Sifat dasar manusia sebagai makhluk individu dan manusia sebagai makhluk
social
>> Pengertian manusia
Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa membutuhkan orang lain, oleh
karena itu manusia senantiasa membutuhkan interaksidengan manusia yang lain.
>> Pengertian manusia menurut para ahli
Menurut NICOLAUS D. & A. SUDIARJA bahwa: “Manusia adalah bhineka,
tetapi tunggal. Bhineka karena ia adalah jasmani dan rohani akan tetapi tunggal
karena jasmani dan rohani merupakan satu barang”
1. Menurut ABINENO J. I bahwa: “Manusia adalah "tubuh yang berjiwa" dan bukan
"jiwa abadi yang berada atau yang terbungkus dalam tubuh yang fana"”
2. Menurut UPANISADS: “Manusia adalah kombinasi dari unsur-unsur roh (atman),
jiwa, pikiran, dan prana atau badan fisik”
3. Menurut SOKRATES bahwa: “Manusia adalah mahluk hidup berkaki dua yang
tidak berbulu dengan kuku datar dan lebar”
4. Menurut PAULA J. C & JANET W. K: “Manusia adalah mahluk terbuka, bebas
memilih makna dalam situasi, mengemban tanggung jawab atas keputusan yang
hidup secara kontinu serta turut menyusun pola berhubungan dan unggul
multidimensi dengan berbagai kemungkinan”
>> Manusia sebagai makhluk individu
Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani, unsur
fisik dan psikis, unsur raga dan jiwa. Seseorang dikatakan sebagai manusia individu
manakala unsur-unsur tersebut menyatu dalam dirinya.
Karakteristik yang khas dari seseorang dapat kita sebut dengan kepribadian.
Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda-beda yang dipengaruhi oleh faktor
bawaan (genotip) dan faktor lingkungan (fenotip) yang saling berinteraksi terus-
menerus.
>> Manusia sebagai makhluk sosial
Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karena beberapa alasan, yaitu :
1. Karena manusia tunduk pada aturan yang berlaku.
2. Perilaku manusia mengaharapkan suatu penilain dari orang lain.
3. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain.
4. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia.
Ciri manusia dapat dikatakan sebagai makhluk sosial adalah adanya suatu bentuk
interaksi sosial didalam hubugannya dengan makhluk sosial lainnya yang dimaksud
adalah dengan manusia satu dengan manusia yang lainnya.
>> Interaksi sosial dan sosialisasi
1). Bentuk-bentuk interaksi sosial
Bentuk-bentuk intraksi sosial dapat berupa kerja sama (cooperation), persaingan
(competition), dan pertentangan (conflict).
1. Bentuk Interaksi Asosiatif
a. Kerja sama (cooperation). Kerja sama timbul karena orientasi orang
perorangan terhadap kelompoknya dan kelompok lainnya. Sehubungan
dengan pelaksanaan kerja sama ada tiga bentuk kerja sama, yaitu:
a) Bargainng
b) Coalition
c) Akomodasi (accomodation)
2. Bentuk Interaksi Disosiatif
a. Persaingan (competition). Persaingan adalah bentuk interaksi yang
dilakukan oleh individu atau kelompok yang bersaing untuk mendapatkan
keuntungan tertentu bagi dirinya dengan cara menarik perhatian atau
mempertajam prasangka yang telah ada tanpa mempergunakan kekerasan.
b. Kontraversi (contaversion). Kontraversi bentuk interaksi yang berbeda
antara persaingan dan pertentangan. Kontaversi ditandai oleh adanya
ketidakpastian terhadap diri seseorang, perasaan tidak suka yang
disembunyikannya dan kebencian terhadap kepribadian orang, akan tetapi
gejala-gejala tersebut tidak sampai menjadi pertentangan atau pertikaian.
3. Pertentangan (conflict)
Pertentangan adalah suatu bentuk interaksi antar individu atau
kelompok sosial yang berusaha untuk mencapai tujuannya dengan jalan
menentang pihak lain disertai ancaman atau kekerasan. Pertentangan memiliki
bentuk khusus, antara lain: pertentangan pribadi, pertentangan rasional,
pertentangan kelas sosial, dan pertentangan politik.
2). Sosialisasi
▶ George Herbert Mead dalkam teorinya yang diuraikan dalam buku Mind, Self,
and Society (1972). Mead menguraikan tahap-tahap pengembangan secara
bertahap melalui interaksi dengan anggota masyarakat lain, yaitu melalui
beberapa tahap-tahap play stage, game sytage, dan tahap generalized other.
▶ Sebagai makhluk individu yang menjadi satuan terkecil dalam suatu organisasi
atau kelompok, manusia harus memiliki kesadaran diri yang dimulai dari
kesadaran pribadi di antara segala kesadaran terhadap segala sesuatu.
▶ Sebagai makhluk individu, manusia memerlukan pola tingkah laku yang bukan
merupakan tindakan instingtif belaka.
▶ Dalam berhubungan dan berinteraksi, manusia memiliki sifat yang khas yang
dapat menjadikannya lebih baik.