Anda di halaman 1dari 2

Perempuan memakai pakaian adat Poro Rante.

Warnanya merah cerah dengan


hiasan bentuk bunga bersepuh emas. Biasanya dipadukan dengan bawahan dari kain
songket atau Tembe Songke bermotif bunga. Ditambah lagi hiasan kepala yang
disebut dengan kembang goyang atau Jungge Dondo. Pasangi ialah pakaian adat
pria suku Bima. Terdiri dari atasan lengan panjang warna merah, cokelat, atau
hitam. Aksesoris yang dikenakan, antara lain ikat pinggang, sebilah keris, dan sapu
tangan kuning disebut dengan Pasapu Monca.

Ritual khusus bagi calon Untuk upacara adat Hanta Ua


pengantin wanita suku Bima Pua di daerah Bima. Tarian ini
sebelum menikah yaitu mem- terbagi menjadi dua, yaitu tari
buat gambar atau henna. Ritual lenggo mone dan mbojo. Tari
ini dilakukan sehari sebelum lenggo mone sebutan untuk tari
prosesi akad sebagai simbol, lenggo yang dibawakan oleh
bahwa sebentar lagi calon pengantin pria. Sementara, tari lenggo
wanita tersebut akan menjadi seorang mbojo merupakan sebutan
istri dari calon pengantin pria yang sudah untuk tari lenggo yang
meminangnya. dibawakan wanita.

Dahulu, para wanita suku Bima Kata “Panguri” berarti ucapan yang
diwajibkan memiliki keahlian menenun. lembut, santun, dan halus. Biasanya
Keahlian ini lalu diwariskan secara turun- diucapkan untuk memberikan semangat
temurun. Salah satu hasil pada Sultan Sumbawa Dewa
kain tenun tradisional Masmawa. Dalam prosesi
khas dari Bima ini adalah adatnya, tiap kelompok
Tembe Nggoli yang akan me-
dianggap masyarakatnya nyampaikan
sebagai warisan sembahan
kekayaan budaya yang sesuai
kewajiban

Sasa yang pedas dengan kencur yang Plecing kangkung adalah hidangan
kuat. Ayam yang digunakan ialah ayam khas dari Lombok dan Bali yang
kampung muda agar lebih gurih dan terbuat dari kangkung air yang
empuk. Pengolahannya ada yang digoreng direbus dan disajikan dingin
dan ada pula yang dibakar. dengan plecing sambal yang
Penyajian ayam taliwang ini terbuat dari cabai merah, bawang
biasanya selalu dibarengi merah, bawang putih, kemiri, terasi, garam,
dengan plecing kangkung. dan jeruk limau.

Rumah adat Berugak Sekepat ini


memiliki bentuk seperti gazebo,
dengan atap yang terbuat
dari daun kelapa. Seiring per-
kembangan zaman, atap dari
sebagian rumah adat ini
sudah terbuat dari genteng.
Fungsi atap rumah untuk
menyimpan padi, dan bagian
bawah untuk menenun.
keunikan
suku bima
ntb

Anda mungkin juga menyukai