Anda di halaman 1dari 3

Mengenal Budaya Lampung

Rumah Adat
Rumah tradisional adat Lampung, atau yang
sering disebut Nuwo Sesat, memiliki ciri khas
seperti: berbentuk panggung, atap terbuat dari
anyaman ilalang, terbuat dari kayu dikarenakan
untuk menghindari serangan hewan dan lebih
kukuh bila terjadi gempa bumi, karena
masyarakat lampung telah mengenal gempa
dari zaman dahulu dan lampung terletak di
pertemuan lempeng Asia dan Australia.

Busana Adat
Daerah Lampung dikenal sebagai penghasil kain tapis, kain tenun bersulam benang emas yang
indah. Kain ini dibuat oleh wanita. Pada penyelenggaraan upacara adat, seperti perkawinan, tapis
yang dipenuhi sulaman benang emas dengan motif yang indah merupakan kelengkapan busana
adat daerah Lampung.
Dalam keseharian laki-laki Lampung mengikat kepalanya dengan kikat. Bahannya dari kain
batik. Bila dipakai dalam kerapatan adat dipadukan dengan baju teluk belanga dan kain. Lelaki
muda Lampung lebih menyukai memakai kepiah/ketupung, yaitu tutup kepala berbentuk segi
empat berwarna hitam terbuat dari kain tebal, apalagi kalau ingin bertemu dengan gadis. Untuk
mengiring pengantin dikenakan kekat akkin, yaitu destar dengan bagian tepi dihias bunga-bunga
dari benang emas dan bagian tengah berhiaskan siger, serta di salah satu sudutnya terdapat
sulaman benang emas berupa bunga tanjung dan bunga cengkeh.
Sebagai penutup badan dikenakan kawai, yaitu baju berbentuk teluk belanga belah buluh atau
jas. Baju ini terbuat dari
bahan kain tetoron
atau belacu dan lebih
disukai yang berwarna
terang. Tetapi sekarang
banyak digunakan
kawai kemija, yaitu
bentuk kemeja seperti
pakaian sekolah atau
modern. Pemakaian
kawai kemija ini sudah biasa
untuk menyertai kain dan
peci, ketika menghadiri
upacara adat sekalipun.
Bagian bawah
mengenakan senjang, yaitu kain yang dibuat dari kain Samarinda. Bugis atau batik Jawa. Tetapi
sekarang telah dikenal adanya celanou (celana) pendek dan panjang sebagai penganti kain.
Kaum wanita Lampung sehari-hari memakai kanduk/kakambut atau kudung sebagai penutup
kepala yang dililitkan. Bahannya dari kain halus tipis atau sutera. Selain itu, kaum ibu
kadangkadang menggunakannya sebagai kain pengendong anak kecil.
Lawai kurung digunakan sebagai penutup badan, memiliki bentuk seperti baju kurung. Baju ini
terbuat dari bahan tipis atau sutra dan pada tepi muka serta lengan biasa dihiasi rajutan renda
halus. Sebagai kain dikenakan senjang atau cawol. Untuk mempererat ikatan kain (senjang) dan
celana di pinggang laki-laki digunakan bebet (ikat pinggang), sedangkan wanitanya
menggunakan setagen. Perlengkapan lain yang dikenakan oleh laki-laki Lampung adalah selikap,
yaitu kain selendang yang dipakai untuk penahan panas atau dingin yang dililitkan di leher. Pada
waktu mandi di sungai, kain ini dipakai sebagai kain basahan. Selikap yang terbuat dari kain
yang mahal dipakai saat menghadiri upacara adat dan untuk melakukan ibadah ke masjid.
Tarian Tari Sembah (Sigeh Pengunten)
Ada berbagai jenis tarian yang merupakan aset
budaya Provinsi Lampung. Salah satu jenis tarian
yang terkenal adalah Tari Sembah dan Tari Melinting
(saat ini nama Tari Sembah sudah dibakukan menjadi
Sigeh Pengunten). Ritual tari sembah biasanya
diadakan oleh masyarakat lampung untuk menyambut
dan
memberikan

penghormatan kepada para tamu atau undangan yang


datang, mungkin bolehlah dikatakan sebagai sebuah
tarian penyambutan. Selain sebagai ritual
penyambutan, tari sembah pun kerap kali dilaksanakan
dalam upacara adat pernikahan masyarakan Lampung.

g
Senjata Tradisional Lampung
1. Senjata Tradisional Terapang Senjata tradisional Lampung yang pertama dan yang paling
populer adalah terapang atau tekhapang. Terapang adalah keris khas Lampung yang kerap
digunakan para bangsawan pada masa silam untuk menjaga diri dari serangan musuh.
Adapun untuk masa sekarang, senjata ini lebih sering digunakan dalam ritual adat.
2. Senjata Tradisional Payan Para ahli sejarah meyakini bahwa Payan merupakan senjata
tradisional Lampung yang usianya paling tua. Peninggalan arkeologis di situs purbakala
Pugung Raharjo dan dan situs peninggalan Islam Benteng Sari menujukan bahwa senjata
ini telah digunakan
berabad- abad lamanya
sebagai salah satu
senjata bagi prajurit
kerajaan Tulang
Bawang. Payan adalah
semacam tombak
dengan gagang yang
cukup panjang,
yakni sekitar 150
cm sd 180 cm. Mata
tombaknya sendiri terbuat
dari besi dengan ujung
yang melancip.
3. Senjata Tradisional
Badik Kita mungkin lebih
mengenal badik sebagai salah satu senjata tradisional khas Sulawesi. Namun, tahukah Anda
bila dalam budaya masyarakat Lampung, senjata ini juga sangat populer digunakan
masyarakatnya untuk melindungi diri, baik dari serangan musuh maupun serangan binatang
buas. Badik selalu menemani keseharian pria Lampung, terutama para pria muda yang
selalu menyelipkan senjata tikam ini di ikat pinggangnya. Penelusuran arkeologis
memperkirakan bahwa badik mulai dikenal masyarakat Lampung dari budaya masyarakat
Bugis yang merantau ke Lampung di masa silam. kemiripan bentuk dan kesamaan fungsi
membuat teori ini cukup banyak diyakini.
4. Candung adalah sebilah golok biasa. Panjangnya sekitar 30 sd 50 cm dengan bilat terbuat
dari baja atau logam lainnya, sementara gagangya terbuat dari kayu. Berdasarkan
kegunaannya, candung dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu candung rampak alu (digunakan di
dapur atau keperluan sehari-hari), candung kawik (digunakan pria untuk bekerja), dan
candung lancip (digunakan untuk keperluan khusus seperti menyembelih hewan atau
berperang). Di daerah Lampung pesisir, candung juga disebut dengan nama Laduk.
Makanan Khas Lampung
Seriut merupakan makanan khas Lampung yang dihidangkan pada saat acara berkumpul baik
keluarga besar atau pada acara-acara lainya seperti pernikahan, adat hingga keagamaan. Bagi
masyarakat Pepadun, seruit dijadikan makanan pokok yang dikonsumsi sehari-hari, karena
kebiasaan makan seruit pada hari atau waktu
tertentu tidak dimiliki oleh semua masyarakat
adat, hal itu karena dilakukan secara turun
temurun saja bagi sebagian masyarakat.
Seruit sendiri merupakan makana yang
terbuat dari ikan bakar yang dicampur dengan
sambar terasi khas Lampung, tempoyak
atau beberapa ada yang memberi mangga. Jenis
ikan yang digunakan seruit beragam, hanya
saja yang digunakan adalah ikan-ikan dari sungai besar, seperti ikan balide, ikan baung, ikan
layis dan berbagai ikan lainya. Untuk menyantap seruit biasnya di tambah dengan lalapan agar
lebih nikmat.

Engkak merupakan makanan khas Lampung yang


mempunyai cita rasa manis. Engkak terbuat dari bahan
telur dan mentega yang diproses hingga menjadi makanan
yang memiliki tekstur lembek. Makanan ini cocok
disantap sebagai sarapan atau makanan ringan dipagi hari.
Daftar bahan yang digunakan Engkak ialah Tepung ketan
putih, gula pasir, telur ayam, santan, susu kental manis
dan mentega. Dari semua bahan tersebut dicampur dan
diaduk hingga merata. Kemudian siapkan Loyang 20×20
yang telah dioles mentega dengan di alasi kertas berih
yang sering digunakan untuk mengalasi masakan,
panggang kue seperti halnya lapis legit. Untuk 3 lapis pertama gunakan api bawah kemudian
pindah api atas, balik adonan apabila adonan telah selesai.

Anda mungkin juga menyukai