Anda di halaman 1dari 11

A.

LatarBelakang

Kota Bukittinggi adalahsalahsatu kota di Provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Kota


inipernahmenjadi Ibu Kota Indonesia padamasa PemerintahanDaruratRepublik Indonesia. Kota
inijugapernahmenjadiIbu Kota Provinsi Sumatera danProvinsi Sumatera
TengahBukittinggisebelumnyadisebutdengan Fort de Kock dandahulunyadijulukisebagai Parijs
van Sumatra selain Kota Medan. Selainsebagaikotaperjuangan,
Bukittinggijugaterkenalsebagaikotawisata yang berhawasejuk, danbersaudara (sister city)
dengan Seremban di Negeri Sembilan, Malaysia.
Seluruhwilayahkotainiberbatasanlangsungdengan KabupatenAgam. Tempatwisata yang
ramaidikunjungiadalah Jam Gadang, yaitusebuah menara jam yang terletak di
jantungkotasekaligusmenjadisimbolbagikota yang berada di tepi NgaraiSianok

Industripariwisatamerupakansalahsatusektorandalan Kota Bukittinggi.Banyaknyaobjekwisata


yang menarik, menjadikankotainidijulukisebagai "kotawisata". Salah satunya, Taman
MargaSatwa Dan BudayaKinatanBukittinggi.

Taman KebunBinatang (Taman MargaSatwadanBudayaKinantan), didirikansejak 3 juli 1929,


oleh 4 orang Belandayaitu J Hock (seorangdokterhewan), Gravenzande (Asisten Resident
Agam), J HJ Schalling (Sekretaris van de Gemeente road Fort de Cock) dan Edward Jacobson
(pengusaha kaya). Semulaberdiri Taman KebunBinatang (TMSBK) adalahberupa Taman Bunga.
Dan ketikaadabanyakkoleksisatwalingkungantamanjugamasihmendominasitatalingkungannya.

Tahun 1933 KebunBinatangBukittinggipernahmensuplaisebanyak 150 ekorjenissatwakhas


Sumatera untukKebunBinatang Surabaya, sedangkanKebunBinatang Surabaya
menukardenganjenissatwa Indonesia Timur yang tidakada di Sumatera. Jadi Taman
KebunBinatangBukittinggipernahmenjadikebunBinatangterkemuka di
Indonesia.Bahkansampaiawaltahun 90-anmasihadasatwa-
satwasisakoleksidarizamanBelandaantara lain Mandryl (Mandrillud Sphinx), yang habitatnyaasli
di daerahhutantropisAfrika Tengah danKeledaiasalTimur Tengah.

Taman KebunBinatangatau Taman Satwadidefinisikansebagaisuatutempatatauwadah yang


mempunyaifungsiutamasebagailembaga yang
memanfaatkankoleksisatwanyasebagaiobyekuntukmemahamidanmenghayatiperikehidupanuntuk
tujuankonservasi, pengembanganilmupengetahuandanteknologidansaranarekreasiedukatif yang
sehat.

Dalamperkembangannya TMSBK (Taman KebunBinatangBukittinggi),


sudahmenjadisalahsatutujuanwisatawajibbagiwisatawan domestic maupunmancanegara yang
berkunjungke Kota Bukittinggi.Akan tetapi, ketersediaangrafislingkungan yang
adakurangmendukung TMSBK sebagaitempatrekreasi.Dikarenakan, saranadanprasarana yang
menyangkutgrafislingkungan di TMSBK tidakberfungsisebagaimanasemestinya.Seperti logo
TMSBK yang kurangkomunikatif, kegagalanpengaplikasian sign system, sertakurangnya media
promosi.
B. RumusanMasalah

GrafisLingkungandaninformasimerupakankeharusanbagikeberadaantempat-tempatrekreasi,
termasukwisata TMSBK ini. Dari
grafislingkunganinicalonataupenggunasaranarekreasimemperolehinformasi yang
dibutuhkandengancepatdanjelas.Grafislingkungandaninformasiadalahbagian yang
takterpisahkandarisarana di wisata TMSBK.Dengangrafislingkungan yang di
kemasvisualnyadenganmenarikselainmampumemberikaninformasijugadapatmembuatnilailebihd
anmenjadiupaya branding TMSBK.

Adapunpermasalahangrafislingkungan di TMSBK adalahsebagaiberikut :

1. Penunjukarahmenujulokasibelumlengkap.
2. Sign System sudahada di beberapatitik, namunmasih minim dantampilandesainyang
inkonsistensertaterkesanapaadanya. Dan
jugatidaktersedianyainformasidalambahasaasinguntukwisatawanmancanegara.
3. Belumadapeta trip untuk TMSBK ini.

Dari kondisi di atas, makadiperlukanperancangan,


bagaimanamerencanakangrafislingkunganyang meliputisistemtanda,
untukmenjelaskaninformasi-informasilokasi, fasilitasdanarahan di TMSBK.

C. BatasanMasalah
Sesuaikriteriapenempatandanfungsinya, ruanglingkup yang
direncanakanadalahsegalakebutuhan yang terkait system tanda di wilayahwisataTMSBK :

1. Redesign logo TMSBK


2. Sistemtanda di TMSBK ( Orientation and Information sign or Main directory, Directional
sign, Identificational sign, Prohibitary/warning)
3. Media promosi yang digunakan

D. ManfaatPerancangan

1. TMSBK

Denganadanyaperancangan media promosi yang baruuntukObjekWisata TMSBK,


diharapkanmampumenarikminatwisatawanuntukberkunjungkeBukittinggisertamemberikaninfor
masi yang jelasmengenaiObjekWiasata TMSBKkepadaparawisatawan.

2. Pemerintah
Denganadanyaperancangan media promosi yang baruuntukObjekWisata TMSBK,
diharapkanmampumeningkatkanjumlahpemasukan APBD Kota Bukittinggi.

3. Wisatawan

Melalui media
promosiiniwisatawanbisamemperolehinformasitentangObjekWisataTMSBK, agar
pengalamanberwisata yang didapatkanolehwisatawan di Bukittinggibenar-
benarberbedadenganobjekwisatalainnya.
4. Masyarakatsekitar

Manfaatyang
bisadiperolehbagimasyarakatsekitardenganadanyaperancanganbaruuntukobjekwisata TMSBK
iniadalahmeningkatkankesejahteraanmasyarakatsekitardarisegibidangperekonomian.

E. TujuanPerancangan
Tujuandariperancanganiniadalahmerancanggrafislingkunganuntukwisata TMSBK
denganmenghadirkansebuahsisteminformasidenganpenyajiantampilan yang
menarikdengantidakmengesampingkaninformasi yang
merupakanhalutama.Merencanakangrafislingkungan yang meliputi system tanda,
untukmenjelaskaninformasi-informasilokasi,fasilitasdanarahan di TMSBK.
F. MetodePerancangan

Untuk memperoleh hasil perancangan media promosi yang komunikatif dan

efektif, makadiperlukan sebuah metode yang baik untuk mewujudkannya.

MetodePerancangan media promosi Objek Wisata TMSBK dikelompokkan

menjadi empat tahap, yaitu :

a. TahapObservasi (pengumpulan data)

Tahap ini meliputi pengumpulan data tentang seluruh aspek yang berkaitan

dengan Objek Wisata TMSBK, baik data mengenai sejarah Objek Wisata

TMSBK, data mengenai posisi geografis, data pengelola, data potensi produk, dan

lain sebagainya.Semua data tersebut diperoleh dari Dinas Pariwisata Kota


Bukittinggi sebagai pengelola.Berbagai data lain seperti foto diperoleh dengan

cara melakukan dokumentasi langsung ke Objek Wisata TMSBK.

Disamping itu, informasi atau data dari internet juga sangat membantu untuk

tahap observasi ini.Semua data diatasdigunakan sebagai acuan perancangan media

promosi OjekWisata TMSBK.

b. TahapInterview (wawancara)

Pada tahap ini metode pengumpulan data dilakukan dengan mewawancarai

langsung pengelolaObjekWisata TMSBK, masyarakat sekitar, serta yang paling

penting pengunjung dari objek wisata ini. Hal ini perlu dilakukan untuk

memperoleh gambaran pasti mengenai Objek wisata TMSBK, terkait dengan

berbagai kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya.

c. TahapAnalisis (pembahasan)

Pada tahap ini data-data yang telah didapat, dianalisa kembali dengan

menggunakan metode analisis SWOT. Hal ini bertujuan agar media promosi yang

dirancang dapat berkomunikasi dengan baik kepada audience.

d. Tahap pembuatan karya (art work)

Tahap ini merupakan tahap akhir apabila semua data dan ide serta konsepdirasa

sudahl ayak untuk diracik menjadi sebuah karya.


BAB II
Identifikasi

A. Identifikasi Data

a. Keadaan Alam Bukittinggi

Kota Bukittinggi adalah kota terbesar kedua di Provinsi Sumatera Barat,

Indonesia. Kota ini pernah menjadi ibu kota Indonesia pada masa Pemerintahan

Darurat Republik Indonesia. Bukittinggi pada zaman kolonial Belanda disebut

dengan Fort de Kock dan dahulunya dijuluki Parijs van Sumatra selain Kota

Medan. Pada masa pemerintahan Hindia-Belanda, kawasan ini selalu

ditingkatkan perannya dalam ketatanegaraan yang kemudian berkembang menjadi

sebuah stadsgemeente (kota), dan juga berfungsi sebagai ibu kota Afdeeling

Padangsche Bovenlanden dan Onderafdeeling Oud Agam.

Kotamadya Bukittinggi terletak diantara rangkaian Bukit Barisan dan dikelilingi

oleh 2 gunung berapi yaitu Gunung Singgalang dan Gunung Merapi. Kota ini

berada diantara 100 derajat – 100 derajat 30’ BT dan antara 0 derajat – 30’ LS,

dan mempunyai ketinggian sekitar 909M dan 941M diatas permukaan laut, dan

memiliki hawa cukup sejuk dengan suhu kisaran antara 16.1-24.9 derjat celcius.

Sementara itu luas wilayahnya sekitar 25.239.000 M2.

b. Sejarah TMSBK

Objek wisata, sarana rekreasi, sarana penelitian, pendidikan dan pelestarian

binatang , berlokasi di Bukit Malambuang di tengah kota Bukittinggi. Mulai


dibangun tahun 1900, namun waktu itu sebetulnya dirancang untuk dijadikan

taman bunga. Karena tokoh perancangnya bernama Stram Gravenzande maka

waktu itu taman ini lebih populer dengan sebutan Stram Park.

Pada awal pembangunannya, Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan ini hanya

berupa taman yang belum mempunyai koleksi binatang, kemudian beberapa

koleksi hewan mulai dimasukkan kedalam taman tersebut, dan barulah pada tahun

1929 tepatnya pada tanggal 3 Juli taman ini dijadikan kebun binatang dengan

nama Fort De Kocksche Dieren Park atau Kebun Binatang Bukittinggi Dr. J.

Hock. Kemudian lagi, terjadi perubahan nama dari Fort De Kocksche Dieren Park

menjadi Taman Puti Bungsu.

Pada dekade 1930-an kebun binatang ini berkembang pesat. Jumlah kandang

dieprbanyak, kondisi kandang diperbaiki, berbagai jenis satwa didatangkan dari

berbagai kawasan nusantara. Untuk menambah daya tarik pengunjung maka tahun

1935 didatangkan patung Si Rocok dan pada tahun yang sama dibangun pula

sebuah rumah adat Minangkabau dengan jkuran 36,5 x 10 meter, bergonjong

tujuh dengan type gajah maharam, terdiri dari sembilan ruang dan diberi anjung di

kedua ujungnya. Pada tahun 1995 melalui peraturan daerah No. 2 Tahun 1995

juga terjadi perubahan nama dari Taman Puti Bungsu menjadi Taman Marga

Satwa dan Budaya Kinantan.

c. Tata Letak dan Fasilitas Objek Wisata TMSBK

Lokasi Objek Wisata Tambang Sawahlunto tersebar di beberapa Kecamatan di

Sawahlunto. Berikut adalah Tata letak dari Objek-objek Wisata tersebut :

1. Rumah Adat Nan Baanjuang dan Rangkiang


Didirikan tanggal 1 Juli 1935 oleh Controleur Mr. Mandelaar, luasnya

2.798 Meter persegi. Gaya arsitek bangunan ini menggunakan arsitektur

tradisional Minangkabau dengan bentuk atap Gajah Maharam dengan

anjungan dikiri dan kanan bangunan sesuai dengan keselarasan Koto

Piliang.

Rangkiang didirikan pada tahun 1956. Jenis rangkiang yang dibangun

adalah jenis rangkiang padi Sitinjau Lauik dan Sibayau-Bayau.

Bangunan ini dibangun dengan tujuan sebagai tempat penyimpanan benda-

benda adat Minangkabau.

2. Museum Zoologi

Museum ini dibangun bertujuan untuk memberikan edukasi kepada

pengunjung tentang satwa-satwa yang dilindungi.

3. Aquarium Ikan

Bangunan ini dibangun berdasarkan arsitektur bentuk ikan. Bangunan ini

didirikan dengan tujuan agar para pengunjung mengetahui berbagai

macam jenis ikan.

4. Museum Ikan Paus

Dalam museum ini berisi kerangka dari ikan paus yang terdampar di pantai

Sasak Pasaman pada tahun 1968. Jenis ikan paus ini adalah jenis ikan paus

berumbai. Panjang dari kerangka ikan ini kurang lebih 20 M, lebar 5 M,

tinggi 3 M dengan bobot lebih kurang 8.000 kg.

5. Jembatan Limpapeh
Jembatan ini diresmikan oleh Soesilo Soedarman pada tanggal 3 Maret

1992. Jembatan ini berfungsi sebagai penghubung antara kebun binatang

dan benteng Fort De Kock.

6. Benteng Fort De Kock

Benteng ini didirikan pada tahun 1852 oleh kapten Bauer dengan nama

Benteng Sterreschat yang kemudian dikenal dengan nama Benteng Fort De

Kock. Benteng ini terletak di bukit Jirek. Pada zaman militer bangunan ini

digunakan untuk keperluan pertahanan militer belanda.

B. Analisis Data

Dari data-data yang diperoleh, selanjutnya dapat diambil suatu proses analisa

untuk merinci data sesuai dengan permasalahannya. Analisis data merupakan suatu

proses yang dilakukan setelah data-data selesai dikumpulkan. Tujuannya agar aspek-

aspek terkait yang dimiliki pada data tersebut dapat diketahui dan dicari korelasinya.

Salah satu metode analisis data yang bisa dipergunakan adalah metode SWOT. Analisis

SWOT adalah bagian dari studi mengenai aspek kekuatan suatu produk , aspek

kelemahan produk, aspek ancaman/ pesaing produk, dan peluang produk terhadap

konsumen. Berikut adalah analisis data dari Objek Wisata TMSBK :

1. Strength (Kekuatan)

a. Taman KebunBinatang (Taman MargaSatwadanBudayaKinantan),

didirikansejak 3 juli 1929, oleh 4 orang Belandayaitu J Hock

(seorangdokterhewan), Gravenzande (Asisten Resident Agam), J HJ

Schalling (Sekretaris van de Gemeente road Fort de Cock) dan Edward

Jacobson (pengusaha kaya).


b. TMSBK termasuksalahsatuObjekWisatatertua di Indonesia.

c. Merupakansatu-satunyaObjekWisata Safari yang paling strategis di Pulau

Sumatera karenaterletak di pusatkota.

d. Suasana alam yang sangat asri dan sejuk, karena topografi Kota Bukittinggi

yang dikelilingi oleh perbukitan hijau yang sangat indah.

e. TMSBK merupakanlembaga yang

memanfaatkankoleksisatwanyasebagaiobyekuntukmemahamidanmenghayati

perikehidupanuntuktujuankonservasi,

pengembanganilmupengetahuandanteknologidansaranarekreasiedukatif yang

sehat.

f. Didalam kawasan TMSBK ini menghadirkan wisata sejarah dan budaya

Minangkabau.

2. Weakness (Kelemahan)

a. Fasilitas yang ada kurang memadai, kurang terawat dan kurang terjaga

kebersihannya.

b. Media informasi yang ada di TMSBK kurang memadai dan letaknya tidak

strategis.

c. Promosi yang sudah dilakukan oleh pengelola masih kurang, karena media

yang dipergunakan hanya berupa brosur dan buku saku yang hanya tersedia

di TMSBK. Itupun tidak memuat informasi yang akurat, sehingga banyak

wisatawan kurang tertarik untuk berkunjung ke TMSBK.

d. Pelaksanaan event yang kurang beragam.


3. Opportunities (Kesempatan)

Wisata yang ditawarkan dapat menjadi salah satu cara generasi muda untuk menambah

pengetahuan mengenai sejarah nasional, budaya Minangkabau sertamengenalberbagaijenissatwa

yang ada di TMSBK.

4. Threaths (Ancaman)

Banyaknya objek wisata lain yang ada di Kota Bukittinggi dapat mempengaruhi jumlah

pengunjung ke TMSBK.

C. Kesimpulan Analisis Data

TMSBK merupakan objek wisata yang kaya akan ilmu pengetahuan. Hal inilah yang

membuat TMSBK berbeda dengan obyek wisata lain yang ada di Kota Bukittinggi. Berbagai

keunggulan yang ada perlu dijaga dan dilestarikan, agar

keberadannyasenantiasadapatdinikmatiolehgenerasipenerus di masa yang akandatang.

Saat ini TMSBK sedang merencanakan berbagai event baru. Tujuannya yang tak lain

adalah untuk memajukan TMSBK.

Semuaprogramdiatastidakakandapatmencapaitujuannyatanpaadanyasebuahpromosi yang

baik. Olehkarenaituperludiciptakansebuahsaranaberpromosi yang baru dan

sesuaidenganperkembanganzaman.

Karenabagaimanapunpromosimenjadipenentuutamabilainginmenjualsesuatuprodukbarangatau

jasa kepadapublik.

MelaluiperancanganGrafisLingkunganSebagaiMedia PromosiObjekWisata TMSBK,

diharapkanmampumeningkatkanjumlahwisatawan yang berkunjungke TMSBK

danKotaBukittinggi pun semakin di kenalsebagaiobjekwisata yang bernuansapendidikan.

Anda mungkin juga menyukai