Anda di halaman 1dari 36

PERANCANGAN BUKU BERBASIS DIGITAL SEBAGAI MEDIA INFORMASI

WISATA PANTAI KABUPATEN TRENGGALEK

PROPOSAL PENELITIAN

Disusun Oleh:

Kharisma Permata Athami (160253604237)

PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

JURUSAN SENI DAN DESAIN

FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

2019
A. LATAR BELAKANG
Kabupaten Trenggalek adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur,
Indonesia. Pusat pemerintahannya berada di Kecamatan Trenggalek yang berjarak
180 km dari Surabaya, ibu kota Provinsi Jawa Timur. Kabupaten Trenggalek dengan
luas wilayah 126.140 Ha, dimana 2/3 bagian luasnya merupakan tanah pegunungan,
terbagi menjadi 14 kecamatan dan 157 Desa.
Dari berbagai sumber yang dapat saya kumpulkan, kawasan Trenggalek telah
dihuni selama ribuan tahun, sejak jaman pra-sejarah, dibuktikan dengan ditemukannya
artefak jaman batu besar di wilayah Trenggalek itu sendiri. Salah satu tokoh terkenal
di Trenggalek adalah Dyan Arya Menak Sopal lebih dikenal dengan nama Menak
Sopal, salah satu bupati atau penguasa Trenggalek. Menak Sopal dikenal sebagai
pahlawan bagi kaum tani di Trenggalek, usahanya untuk membangun sebuah dam
atau waduk beserta saluran irigasi yang menyertainya berkembang menjadi sebuah
legenda yang mengiringi tradisi sedekah bumi sampai saat ini dilaksanakan oleh kaum
tani di kelurahan Ngantru pada bulan Sela.
Trenggalek sendiri mempunyai banyak tempat peristirahatan dan tempat
wisata yang mempunyai keindahan alami dan masih asli belum terubah oleh keadaan
zaman, misalnya goa, pantai dan pegunungan yang asri. Salah satunya Goa lawa
merupakan salah satu gua terbesar dan terpanjangn di Asia Tenggara. Dan juga
terdapat banyak pantai pantai seperti Pantai Prigi, yaitu pusat pariwisata dan
perekonomian warga kecamatan Watulimo. Terdapat tempat pelelangan ikan dan
merupakan Pelabuhan Nusantara. Dan juga Pantai Pasir Putih yang kurang lebih 2 km
dari Pantai Prigi, terkenal karena pasirnya yang putih bersih. Ada juga Pantai Pelang
yaitu pantai yang terletak di Kecamatan Panggul, mempunyai keindahan yang luar
biasa. Pantai Pelang memiliki air terjun dan pulau kecil-kecil yang indah.
Berbagai pantai ini berpoteni menjadi objek wisata sejarah. Namun sangat
disayangkan, beberapa dari pantai-pantai yang terdapat di Trenggalek tidak semuanya
di rawat dan di kembangkan dengan baik. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk
menjaga dan melestraikan serta belum di optimalkan keberadaanya oleh Pemerintah
Kabupaten Trenggalek, inilah yang membuat pantai pantai lain perlahan terkikis
tergeser dengan pantai pusat yaitu Pantai Prigi yang selalu dikembangkan dan juga
oleh perkembangan zaman yang makin modern.
Sayangnya pantai-pantai kecil lainnya tidak dikembangkan dikarenakan
pemerintah hanya fokus terhadap pantai yang sudah mempunyai nama dan dikenal
banyak orang dan belum adanya kesadaran untuk memperluas daerah wisata pantai di
Trenggalek sendiri. Dari permasalahan tersebut akan sangat relevan apabila dibuat
sebuah perancangan desain buku digital dan cetak yang mampu mendokumentasikan
serta memberikan informasi mengenai wisata pantai di Kabupaten Trenggalek.
Perancangan ini dibuat untuk memebrikan alternatif baru untuk promosi wisata.pantai
serta memberikan informasi kepada generasi muda untuk melestarikan dan menjaga
budaya wisata secara baik.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat disimpulakn rumusan masalah apa saja yang
akan dibahas dalam skripsi perancangan ini, yaitu :
1. Bagaimana konsep perancangan desain buku berbasis digital sebagai media
infomasi tentang wisata pantai di Kbaupaten Trenggalek ?
2. Bagaimana proses perancangan buku berbasis digital sebagai media informasi
tentang wisata pantai di Kabupaten Trenggalek ?

C. Tujuan Perancangan
Tujuan Perancangan dari penyusunan skripsi perancangan ini adalah :
1. Untuk menyusun konsep desain perancangan buku berbasis digital sebagai media
informasi tentang wisata pantai Kabupaten Trenggalek.
2. Untuk menghasilkan sebuah buku berbasis digital sebagai media informasi
tentang wisata pantai Kabupaten Trenggalek.

D. Manfaat Perancangan
Secara keseluruhan, perancangan ini bermanfaat bagi khalayak luas yakni bagi
lembaga, instansi pendidikan maupun bagi sarana rancangan dengan tujuan untuk
memberikan informasi mengenai wisata pantai-pantai Kabupaten Trenggalek. Adapun
beberapa manfaat dari penyusunan skripsi perancangan ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi Masyarakat
Masyarakat akan semakin mengenal dan turut menjaga kelestarian pantai yang
menjadi destinasi wisata pantai di Kabupaten Trenggalek, disamping itu pula juga
untuk menyadarkan masyarakat akan kekayaan laut yang dimiliki Kabupaten
Trenggalek itu sendiri.
2. Bagi Klien
Klien disini adalah Dinas Pemuda, Budaya dan Pariwisata dan Balai Pelestarian
Cagar Budaya Kabupaten Trenggalek serta Perpustakan Kabupaten Trenggalek,
yang mana manfaatnya dapat membantu dalam mengangkat dan lebih
memperkenalkan lagi destinasi wisata pantai Kabupaten Trenggalek. Sehingga
para wisatawan lokal maupun domestik dapat mengetahui keadaan atau keindahan
pantai-pantai yang indah dan agar masyarakat sendiripun bisa merasakan dampak
ekonomi yang baik dari pembuatan perancangan ini.
3. Bagi Universitas
Manfaat bagi Universitas adalah dari hasil proposal ini nantinya, serta hasil
perancangan dan laporan nantinya dapat menjadi literatur bagi tambahan arsip
pengetahuan untuk perpustakaan Universitas
4. Bagi Program Studi
Manfaat perancangan ini bagi program studi adalah sebagai bahan pengetahuan
dan referensi maupun sebagai rujukan ketika akan melakukan perancangan suatu
desain, khususnya desain perancangan buku digital.
5. Bagi Perancang
Bagi perancang sendiri manfaat yang diperoleh adalah sebagai pengalaman dan
menambah pengetahuan dalam merancang suatu desain media promosi khususnya
untuk wisata pantai Kabupaten Trenggalek. Dengan demikian perancangan dapat
turur berperan serta dalam menjaga dan memperkenalkan wisata pantai yang
berada di Kabupaten Tenggalek.

E. Batasan Perancangan
1. Batasan Informasi
Wisata pantai di Kabupaten Trenggalek kurang lebih ada 32 pantai termasuk
pantai kecil yang tempatnya kecil sudah didata oleh Dinas Pariwisata Kabupaten
Trenggalek. Dari jumlah tersebut yang dijadikan objek untuk perancangan ini
adalah 5 dari pantai yang ada yaitu Pantai Pasir Putih, Pantai Karanggongso,
Pantai Pelang, Pantai Taman Kili-kili, Pantai Ngadipuro. Lima pantai itu dipilih
karena sudasan dan tempat yang bagus dan bisa dinikmati bersama keluarga dan
juga ada untuk pembelajaran di pantai kili-kili yang menjadi penangkaran penyu.
Disamping itu juga lima pantai itu dipilih karena dapat dijadikan sebagai wisata
minat khusus. Wisata ini lebih diutamakan pada wisatawan yang mempunyai
motivasi khusus dan juga untuk berlibur bersama keluarga.
2. Batasan Media
Promosi pada hakekatnya adalah suatu komunikasi pemasaran, artinya aktifitas
pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau
membujuk, dan untuk mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya
agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan
perusahaan yang bersangkutan, Tjiptono (2001:219)
a. Advertising Above the Line (ATL)
Iklan media above the line adalah media yang bersifat massa. Massa yang
dimaksud adalah bahwa khalayak sasaran berjumlah besar dan menerima
pesan iklan secara bersamaan. Media yang termasuk kategori above the line
yaitu : Tabloid, Majalah, TVC, Billboard, Poster, Media Sosial. Adapun juga
beberapa media yang akan digunakan yaitu media utama dan media
pendukung. Media utama adalah buku digital (ebook) keindahan pantai ini,
karena merupakan tujuan utama perancangan ini. Adapun beberapa kelebihan
dari buku digital ini adalah karena mudah untuk di share di berbagai media
online, dapat menjadi viral didunia maya karena sifatnya yang simple dan
praktis. Kemudian juga media berikunya merupakan media pendukung dari
media utama, yaitu seperti : X-banner dan Direct Advertising. Tujuan dari
adanya media pendukung ini adalah untuk menarik dan mempromosikan buku
digital ini kepada khalayak masyarakat.
b. Direct Advertising (iklan online)
Iklan online merupakan iklan yang cepet promosinya dan tidak menggunakan
banyak tahapan karena pemilik media dan pemasang iklan berhubungan
lansung untuk memenuhi kesepakatan dengan memiliki berbagai macam
kelebihan, diantaranya adalah dapat langsung kepada sasaran, lebih menarik
konsumen jika desainnya dibuat secara menarik, dapat dibaca berulang kali,
dan serta meminimalisir biaya cetak.
3. Batasan Teknologi
Dalam perancangan ini ada beberapa program software yang akan saya gunakan
untuk mendukung proses pembuatan buku digital ini. Software yang akan
digunakan antara lain adalah Adobe Phototshop dan Flip Book Marker. Adobe
Photoshop merupakan perangkat lunak editor citra buatan Adobe System yang
dikhususkan untuk mengedit foto ataupun gambar dan pembuatan efek. Perangkat
lunak ini banyak sekali digunakan oleh photografer dan perusahaan iklan sehingga
dianggap sebagai pemimpin pasar market leader. Versi kedelapan dari aplikasi ini
disebut dengan nama Photoshop Cs atau Photoshop Creative Suite, versi sembilan
disebut Adobe Photoshop CS2, versi sepuluh disebut Adobe Photoshop CS3, versi
kesebelas adalah Adobe Photoshop CS4, versi kedua belas adalah Adobe
Photoshop CS5, dan versi terbaru adalah Adobe Photoshop CC.
Selain itu Software Flip Book Maker juga sangat dibutuhkan untuk membuat buku
digital atau ebook yang tak lain merupakan media utama dari perancangan ini.
Flip Book Maker merupakan software yang dapat mengubah tampilan file PDF
menjadi lebih menarik seperti layaknya sebuah buku. Tidak hanya itu, Flip Book
Maker juga dapat membuat PDF menjadi seperti sebuah majalah, majalah digital,
flipbook, katalog perusahaan, katalog digital dan lain-lain.
Isyanto. 2013. Pembuatan Media Ajar Flip Book Maker, (online),
(http://isyanto.com/pembuatan-media-ajar-dengan-flip-book-maker.html.), diakses
2 Maret 2019.
F. Definisi Istilah
Terdapat dua macam definisi istilah, yaitu definisi istilah secara operasional dan
secara tekstual. Definisi istilah secara operasionalnya adalah sebagai berikut :
1. Perancangan adalah menurut Poerwadarminta (1986:78) dari kata rancang atau
perancangan yang berarti merencanakan mengatur segala sesuatunya terlebih
dahulu. Perancangan yang dimaksudkan disini yaitu untuk memberikan sebuah
informasi mengenai buku digital yang berisikan tentang wisata panatai di
Kabupaten Trenggalek.
2. Buku Digital adalah merupakan publikasi berupa teks dan gambar dalam bentuk
digital yang diproduksi, diterbitkan, dan dapat dibaca melalui komputer atau alat
digital lainnya (Andina 2011)
3. Desain adalah membuat suatu rancangan berupa gambar/sketsa yang melibatkan
unsur-unsur visual seperti garis, bentuk, batik, dan warna (Jervis dalam Sachari
1998:1).
4. Wisata adalah suatu kegiatan perjalanan yang dilakukan manusia baik perorangan
maupun kelompok untuk mengunjungi destinasi tertentu dengan tujuan rekreasi,
mempelajari keunikan daerah wisata, pengembangan diri dsb dalam kurun waktu
yang singkat atau sementara waktu. (UU RI no 10 th 2009).
5. Pantai merupakan daerah transisi antara daratan dan lautan. Pantai merupakan
primadona obyek wisata dengan potensi pemanfaatan, mulai dari kegiatan yang
pasif sampai aktif. (marno.lecture.ub.ac.id)
6. Kabupaten Trenggalek adalah Kabuoaten di Provinsi Jawa timur, Indonesia.
Dengan luas wilayah 126.140 Ha, dimana 2/3 bagian luasnya merupakan tanah
pegunungan, terbagi menjadi 14 Kecamatan dan 157 Desa. Sedangkan luas laut 4
mil dari daratan adalah 711,17 km. Jumlah penduduk tahun 2014 sebanyak
818.797 jiwa terdiri dari 50,34 % laki-laki dan 49,66 % wanita, dengan kepadatan
penduduk 649 jiwa. (online) (trenggalekkab.go.id).

TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menjelaskan landasan teori yang digunakan penulis untuk memecahkan
masalah melalui pembahasan yang bersifat teoritis. Didalam bab ini berisi tentang
dasat teori yang berhubungan dengan perancangan buku berbasis digital sebagai
media informasi wisata pantai kabupaten trenggalek.
A. Penelitian Terdahulu
Perancangan media Promosi sudah banyak dibuat seperti Dalam
Perancangan Media Promosi Perusahaan Arnis Wigati (AW) yang disusun oleh
Aziz Adisurianto Hakim, Universitas Telkom ini dapat disimpulkan bahwa
merancang media promosi efektif untuk meningkatkan brand awarness
perusahaan Arnis Wigati. Perusahaan ini memanfaatkan perancangan media
promosi dengan menggunakan strategi inbound marketing yang didalamnya
terdapat Blog dan Social Media Ads (Facebook ads, Instagram ads, Twitter ads,
Google ads), karena memiliki jangkauan yang luas dan mudah diterima oleh
target audiens. Berikut media yang digunakanyaitu penggunaan blog yang diisi
konten-konten berkualitas disesuaikan dengan hobi atau kebiasaan target audiens.
Pada blog, calon konsumen akan diminta untuk memasukkan email agar
berlangganan newsletter dari perusahaan Arnis Wigati dengan tujuan agar calon
konsumen semakin aware dengan produk perusahaan. Perusahaan ini juga
menggunakan social media ads yang akan muncul pada media sosial calon
konsumen Arnis Wigati dengan konten yang diambil dari blog untuk langsung
mengarahkan calon konsumen meuju blog ketika mengeklik iklan. Konsep
perancangan ini menyesuaikan dengan perilaku konsumen Arnis Wigati dengan
mengkombinasikan antara unsur kontemporer dan tradisional agar menarik
perhatian calon konsumen dan semakin aware dengan Arnis Wigati. Dalam
perancangan ini Konsep pesan utama akan mengangkat tema “Jelajah Nusantara
melalui tenun sebagai budaya modern yang mengikuti perkembangan zaman”.
Tema jelajah Nusantara ini digunakan karena dapat dengan mudah diterima oleh
calon konsumen Arnis Wigati yaitu masyarakat Indonesia. Konsep Kreatifnya
yaitu memakai tema pesta, yang dipilih identik dengan budaya Indonesia salah
satunya adalah acara pernikahan atau akrab dikenal di daerah perkotaan dengan
“Kondangan”. Konsep visual Arnis Wigati ini dengan menggabungkan antara
motif tradisional tenun dengan warna-warna kontemporer. Elemen yang
digunakan yaitu tenun Riau yang merupakan segala sesuatu yang berasal dari
alam. Warna yang digunakan adalah warna yang memberi kesan kontemporer.
Tipografi yang digunakan adalah font Nexa Bold karena memiliki keter-bacaan
mudah dengan karakter huruf lembut dan tegas serta modern. Layout yang
digunakan menyesuaikan sesuai dengan konsep yang diterapkan yaitu filosofis
tradisional dan kontemporer. Maka perancangan layout yang digunakan yaitu
layout asimetris yang identik dengan kesan modern. Illustrasi yang digunakan
adalah fotografi potrait dengan menggunakan model wanita.
Dalam Perancangan Media Promosi PT PETRONIKA Sebagai Upaya
Pembentukan Citra Perusahaan yang disusun oleh Norma Amaliah, Achmad
Yanu Alif Fianto dan Sigit Prayitno Yosep. S1 Desain Komunikasi Visual
STIKOM Surabaya. Pada Perancangan ini media promosi mengacu pada
perusahaan PT Petronika dimana dalam perancangan ini diharapkan mampu
membentuk citra perusahaan menjadi semakin baik dan meningkatkan jumlah
konsumen yang ingin menggunakan produk DOP PT Petronika dan menarik
minat investor untuk dapat bekerja sama dengan PT Petronika. Konsep dalam
perancangan media promosi PT Petronika ini untuk pembentukan citra
perusahaan adalah “trusted quality” atau kualitas terpercaya. Kata Kualitas
Terpercaya ini diambil untuk mendefinisikan kualitas produk yang dihasilkan
oleh PT Petronika yang sudah terpercaya dan diakui oleh konsumen dari dalam
dan luar negeri. Pengakuan itu terbukti dari beberapa penghargaan yang diperoleh
PT Petronika dan juga tidak ada keluhan dari konsumen setia. Mengutamakan
kualitas produk yang dihasilkan bisa menjadi deferensisasi dari produk
kompetitior. Selanjutnya konsep “trusted quality” diimplementasikan dalam
bentuk strategi kreatif dan strategi media. Media promosi yang digunakan dalam
perancangan ini disesuaikan dengan target market dan keefektifan dalam
menyampaikan informasi. Media promosi yang dibuat yaitu brosur, stationary set,
website, bussiness card, banner indoor, banner outdoor, neon box, kartu
karyawan, kartu pengunjung dan Marchendise. Headline yang dipilih dalam
perancangan ini adalah “Become our partner”, kata tersebut bersifat ajakan untuk
bekerja sama dengan PT Petronika. Sub Headline yang dipilih adalah “The Best
DOP for Your Best Product” yang menegaskan kualitas DOP yang dihasilkan
oleh PT Petronika. Typography yang digunakan dalam perancangan ini
menggunakan kesan tegas berdasarkan konsep trusted dengan
mempertimbangkan gaya desain, karakter huruf, fungsi dan keterbacaan.
Pemilihan warna yang digunakan dalam setiap media dan perancangan media
promosi PT Petronika berdasakan konsep dan alaisis keyword yaitu biru dan
orange. Elemen Bentuk visual yang digunakan dalama perancangan ini
berdasarkan konsep trusted quality dengan menggunakan tanda seru (!).
Visualisasi bentuk tanda seru yang digunakan dapat juga diartikan sebagai dasi.
Dasi memberikan kesan formalitas dan profesionalitas. Foto yang ditampilkan
adalah mengenai foto sekitar lokasi perusahaan. Foto yang menjadi poin utama
adalah tabung-tabung. Layout mengacu pada prinsip-prinsip desain yaitu
keseimbangan, tekanan, Irama, Kesatuan.
Dalam Perancangan Media Promosi Obyek Wisata Bahari Kepulauan
Derawan Kabupaten Berau yang disusun oleh Endy Ilham Desain Komunikasi
Visual, Universitas Pasudan. Pada Perancangan ini Media utama dari promosi
yang paling efektif adalah menggunakan media elektronik seperti iklan TV, agar
dapat menjangkau lebih luas wisatawan nusantara dan media pendukung lainnya.
Membuat rancangan media promosi bagi pariwisata yang sedang terkendala yaitu
ketidaktahuan sebagaian masyarakat Indonesia tentang obyek wisata ini.
Perancangan promosi yang dikemukakan bertujuan untuk menarik perhatian
wisatawan yang berada di Pulau Kalimantan dan wisatawan diluar Pulau
Kalimantan yang belum mengenal Kepulauan Derawan. Dengan
mempertimbangkan unsur typography, warna, komposisi, balance dan tidak
melupakan syarat yaitu mudah dibaca, kejelasan peran dan menarik. Dalam
perancangan ini commer insight nya yaitu setelah target utama maupun target
kedua diberitahui potensi-potensi yang ada dikepulauan derawan, kata yang ada
di benak mereka adalah, dominana mengatakan “membanggakan”. Strategi
Komunikasi yang digunakan dalam perancangan ini, yaitu melalui pendekatan
secara rasional dan emosional, karena target utama cenderung lebih
mengutamakan logika dan infromasi yang nyata mengenai wisata Bahari
Kepulauan Berau, sekaligus juga untuk membuat rasa kagum dan bangga
melihatnya, dengan menampilkan beberapa keindahan yang ditawarkan wisata
bahari ini, sehingga target utama berpotensi untuk berkunjung. Visual utama
berupa teknik fotography dan film dimana menampilkan keindahan alam dan
keindahan di bawah laut. Visual utama lebih banyak menampilkan daya tarik atau
potensi yang dimiliki obyek wisata Kepulauan Derawan. Visual pendukung
berupa Frame, motif-motif khas Kalimantan timur, logo, link media online, dll.
Motif yang dipakai di media-media sebagai visual pendukung adalah motif khas
Kalimantan timur, motif yang diadopsi dari motif suku dayak. Sedangakan untuk
frame dengan sudut yang melengkung adalah hasil dari analisis study indicator
target audience, yang lebih banyak melihat garis yang dinamis dan sedikit
memberi ruang untuk visual pendukung lainnya. Pemilihan huruf dalam
perancangan ini, harus memiliki tingkat dalam keterbacaan yang baik dan jelas.
Sehingga digunakan jenis huruf yang sesuai dengan karakter jelas, casual dan
dinamis. Pemilihan jenis huruf disesuaikan dengan karakter jenis huruf yang
sering target lihat yang didapat berdasarkan analisa study indicator dan sifat dari
target audience yang telah dilakukan. Warna yang digunakan untuk huruf,
disesuaikan warna latar agar tidak terjadi persamaan warna yang mengakibatkan
tidak jelas atau terbaca.
Dalam Perancangan Buku Berbasis Digital Sebagai Media Informasi
Wisata Pantai Kabupaten Trenggalek yang saya susun ini mengacu untuk
memberikan sebuah informasi kepada kalayak wisata dan masyarakat betapa
indah dan asrinya pantai pantai disekitar Trenggalek. Dan saya memilih Buku
Berbasis Digital karena pada era teknologi ini sudah banyak orang menggunakan
teknologi jadi itu menjadi target utama untuk promosi. Perancangan promosi ini
juga bertujuan menarik wisata yang juga dari luar negeri karena dengan teknologi
yang semakin luas ini kita dapat menjangkau semuanya. Dengan
mempertimbangan unsur typography, warna, komposisi layout, dan juga mudah
dipahami. Konsep dalam perancangan media promosi ini untuk pembentukan
citra khas pantai yang ada di Trenggalek, banyaknya tempat wisata yang bagus
dan indah. Konsep Buku Berbasis Digital ini dibuat segar dan tidak terkesan
formal, dan akan dibuat dalam 2 bahasa yaitu bahasa indonesia dan bahasa
inggris. Pembuatan Buku ini akan dikemas sedikit seperti buku cerita anak anak,
penambahan illustrasipun membuat buku ini menarik untuk dibaca. Motif yang
dipakai dalam buku ini motif motif khas daerah pesisir pantai yang ditunjuk
dalam buku ini. Juga dalam buku ini akan dicantumkan produk produk umkm
daerah tersebut untuk membantu agar wisatawan mencoba produk tersebut dan
mensejahterakan masyarakat sekitar pantai tersebut. Warna yang digunakan
dengan mengambil warna warna alam untuk terkesan menyatu dengan alam dan
membuat orang menjadi ingin kesana.

B. Telaah Pustaka
1. Perancangan/desain
a. Pengertian perancangan/desain
Dalam sebuah pemecahan masalah yang berkaitan dengan desain,
seorang desainer dituntut mampu menghadirkan problem solving/solusi dari
masalah yang sedang dihadapi. Dari permasalahan tersebut ide kreatif dan
inovatif nantinya sangat dibutuhkan dalam proses menghasilkan problem
solving, sehingga output dari problem solving dapat mejadi jawaban sekaligus
solusi untuk selanjutnya. Mengasilkan produk dari problem solving tidak
semata-mata tanpa dasar yang jelas namun melalui proses perancangan yang
dilakukan oleh perancang/desainer. Hal ini sesuai dengan konsep perncangan
yang terdapat pada Kamus Besar Bahasa Indonesia yang menyebutkan bahwa
definisi perancangan yaitu proses, cara, perbuatan merancang. Merancang
yaitu mengatur segala sesuatu sebelum bertindak, mengerjakan, atau
merencanakan (http://kbbi.web.id/rencana; diakses tanggal 26 maret 2019).
Sedangkan menurut menurut bin Ladjamudin menyebutkan bahwa
perancangan adalah tahapan perancangan (design) yang memiliki tujuan untuk
mendesain sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang
dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternative sistem yang
terbaik (2005:39). Dari pernyataan tersebut penulis menarik kesimpulan
bahwa perancangan berperan penting dalam menghasilkan problem solving.
Tanpa adanya sebuah desain atau rancangan dapat di mungkinkan segala
sesuatu menjadi kurang menarik. Perancangan dapat mengasilkan sistem
baru/produk baru yang lebih inovatif dan kreatif guna menjawab permasalahan
yang ada. (2001:346).

b. Unsur-unsur perancangan/desain
1. Garis (Line)
Garis merupakan unsur desain yang paling dasar, dimana garis terbentuk
dari 2 titik atau lebih yang berhubungan satu sama lain. Dalam sebuah
desain, garis membentuk pola visual sebuah objek. Hal ini diperkuat
dengan pendapat Lupton (2008:16) yang mengatakan bahwa garis
merupakan rangkaian tak terhingga dari titik dan hubungan diantara dua
titik. Garis secara strukturnya memiliki lebar, ketebalan dan tekstur. Garis
dapat digunakan untuk menjelaskan berbagai macam hal yaitu untuk
mengekspresikan emosi, menggambar kan bentuk atau tepi, dan
menjelaskan sebuah bidang.
Selain itu menurut Hashimoto (2009:6), terdapat dua jenis garis yaitu garis
visual dan garis tersirat. Garis visual adalah garis yang dapat terlihat secara
langsung. Garis tersirat adalah garis yang tidak dapat dilihat secara
langsung, garisini memiliki panjang namun lebarnya tidak tersirat. Bentuk
garis ini adalah hubungan yang transparan antara elemen-elemen yang
membentuk sebuah garis
2. Bidang (Shape)
Bidang secara umum dapat diartikan sebuah kumpulan dua garis atau lebih
yang saling terhubung satu sama lain di setiap ujungnya hingga memiliki
panjang dan lebar. Jika dilihat secara sekilas bidang umumnya berbentuk
dua dimensi mengikuti bentuk objek aslinya. Contohnya bidang sebuah
balon adalah berbentuk oval yang sedikit mengerucut di bagian bawahnya.
Sedangkan menurut Sanyoto (2005: 117), bidang adalah suatu bentuk raut
pipih, datar sejajar dengan dimensi panjang dan lebar serta menutup
permukaan. Bentuk-bentuk yang pipih/gepeng, seperti tripleks, kertas,
karton, seng, papan tulis, dan bidang datar lainnya.”
3. Tekstur (Testure)
Tekstur merupakan bentuk bidang pada permukaan objek yang dapat
dirasakan dengan cara diraba. Menurut Suparta (2010: 01), tekstur adalah
sifat atau kualitas permukaan (nilai raba) suatu benda seperti kasar, halus,
licin, dan berkerut.
4. Ruang (Space)
Ruang merupakan jarak antara suatu objek dengan objek lainnya. Ruang
juga memiliki peranan penting dalam pengaturan tata letak pada sebuah
objek yang berkaitan langsung dengan estetika sebuah desain secara
visual.
5. Ukuran (Size)
Ukuran merupakan definisi dari besar kecilnya sebuah obyek. Dengan
adanya ukuran pada suatu objek, maka objek yang dirancang dapat
menciptakan kontras dan penekanan (emphasis) sehingga orang akan tahu
mana yang akan dilihat atau dibaca terlebih dahulu.
6. Warna (Colour)
Warna merupakan salah satu unsur desain yang mempengaruhi estetika
sebuah desain secara visual.
c. Prinsip-prinsip perancangan/desain
1. Kesatuan/unity
Kesatuan dalam sebuah desain dapat diartikan keterkaitan, kecocokan,
keutuhan, ketunggalan dari sebuah objek yang membentuk sebuah
komposisi desain. Sanyoto (2009: 213) bependapat bahwa prinsip
kesatuan sesungguhnya ialah adanya saling hubungan antar unsur yang
disusun.
2. Keseimbangan/balance
Menurut Sanyoto (2009:237), karya seni/desain harus memiliki
keseimbangan, agar enak dilihat, tenang, tidak berat sebelah, tidak
menggelisahkan, tidak nggelimpang (jomplang, jw). Keseimbangan
dalam desain dapat dikatakan kesesuaian antara objek-objek yang ada,
tidak berat sebelah secara visual. Perancangan dapat dikatakan
seimbang jika terdapat keseimbangan antara tulisan, warna, atau pun
gambar sesuai dengan proporsi. Selain itu penting juga sebuah
perancang memperhatikan unsur-unsur desain seperti ruang, ukuran,
bidang dsb agar karya/objek yang dihasilkan tidak muncul kesan berat
sebelah.
3. Irama/rhytme
Irama dalam desain dapat diartikan sebagai pengulangan atau variasi
dari komponen-komponen/objek-objek dalam desain secara visual.
Irama dihasilkan oleh unsur-unsur desain yang berbeda dengan pola
yang berirama dan unsur-unsur desain serupa serta konsistensi.
Definisi irama menurut KBBI: “gerakan berturut-turut secara teratur;
turun naik lagu (bunyi dan sebagainya) yang beraturan; ritme”(KBBI,
2016).
4. Penekanan/accentuation/emphasis
Dalam setiap unsur desain ada hal yang perlu ditonjolkan lebih dari
yang lain. Tujuan utama dari penekanan ini adalah untuk mengarahkan
pandangan khalayak kepada objek desain sacara visual. Tapi yang
perlu diingat adalah tidak semua unsur desain harus ditonjolkan karena
bila itu terjadi, desain akan terlihat terlalu ramai dan pesan tidak dapat
disampaikan, hal ini tentu berlawanan dengan salah satu prinsip desain
yaitu kesederhanaan. Menurut Wibowo (2013:106), tidak semua
komponen grafis sama pentingnya, audience harus fokuskan atau
arahkan pada satu titik dan kontras pada penekanan karena ada
perbedaan drastis atau konflik pada komponen desain grafis.
5. Kesederhanaan/simplicity
Semakin sederhana karya/desain yang dibuat maka tercapainya tujuan
dari dibuatnya karya tersebut akan cepat tersampai dan semakin
efektif. Efektifitas akan memberikan nilai lebih bagi sebuah karya,
karena kecerdasan seniman/desainer tercermin dari karya yang
dihasilkannya. Hal ini sesuai dengan pendapat Sanyoto (2009:263)
yang mengatakan bahwa definisi sederhana adalah tidak lebih dan
tidak kurang, jika ditambah terasa menjadi ruwet dan jika dikurangi
terasa ada yang hilang.
d. Gaya desain
Menurut Sunarto (2013:27), secara umum gaya desain atau gaya seni adalah
suatu cara ekspresi atau sikap estetik yang khas dan unik pada suatu karya seni
yang muncul karena teknik penciptaan, konsep visual, atau estetikanya.
Arts and Crafts Movement

Art Nouveau
Menurut Sosrojudho (2010:42), art nouveau adalah sebuah aliran seni yang
memiliki gaya dekoratif tumbuhan (flora) yang meliuk-liuk.
Dada
Menurut Sosrojudho (2010:72), dada adalah sebuah aliran seni antiestetis dan
antiseni. aliran ini cenderung menganut pemikiran yang absurdcdan nihilis.
De Stijl
Menurut Sosrojudho (2010:74), de stijl merupakan aliran seni aliran seni yang
tidak representatif, tidak ilustratif, ataupun naratif. Secara visual gaya desain
yang menggunakan aliran ini menggunakan objek-objek yang berbentuk
geometris.
Plakatstil
Menurut Sosrojudho (2010:83), ciri dari gaya desain ini ialah memanfaatkan
satu objek utama tanpa elemen dekoratif ataupun background lain yang dapat
mengganggu kehadiran objek utama tersebut. Tujuan penggunaan gaya desain
ini biasanya adalah untuk menarik audien dalam waktu sesingkat mungkin dan
informasi yang terdapat di dalamnya dapat ditelaah dengan mudah.
Bauhaus
Secara visual gaya bauhaus terkesan bebas tetapi formal dan hati-hati. Gaya
ini banyak ditandai dengan penggunaan tipografi sanserif di setiap objek yang
dibuat selain itu kesadaran tinggi mengenai ruang kertas (ruang kosong).
Setiap objek disusun tanpa aturan grid, tetapi dengan cara menciptakan
koneksi logis sehingga tetap tampak ada keteraturan dan keterkaitan antar
objek.
Futurisme
Menurut Sunarto (2013:102), desain grafis futurisme berangkat dari teori
energi universal harus tampak pada karya lukis dan karya grafis sebagai suatu
sensasi dinamik dan bahwa gerak dan cahaya dapat meluluhkan benda-benda
yang solid. Sehingga jika ditelaah gaya desain ini menggambarkan kehidupan
yang modern. Selain itu terdapat permainan font di dalamnya sebagai sarana
ekspresi dari desainer.
Art Deco
Ciri utama art deco banyak mengunakan gradasi warna yang halus serta warna
yang mengesankan dengan efek kilauan atau lengkungan logam sehingga
menimbulkan kesan kemewahan
2. Buku
Sejak dahulu, telah banyak ahli yang menaruh perhatian pada buku teks dan
juga mengemukakan pengertiannya. Berikut ini beberapa diantaranya. Ada yang
mengatakan bahwa “buku teks adalah rekaman pikiran rasial yang disusun buat
maksud-maksud dan tujuan-tujuan intruksional” (Hall Quest dalam Tarigan,
2009:12). Ahli yang lain menjelaskan bahwa “buku teks adalah buku standar/buku
setiap cabang khusus studi” dan dapat terdiri atas dua tipe, yaitu buku
pokok/utama dan suplemen/tambahan. (Lange dalam Tarigan, 2009:12).Buku
adalah buah pikiran yang berisi ilmu pengetahuan hasil analisis terhadap
kurikulum secara tertulis. Buku disusun menggunakan bahasa sederhana, menarik,
dan dilengkapi gambar serta daftar pustaka (Kurniasih, 2014: 60).

Lebih terperinci lagi, ada ahli yang mengemukakan bahwa “buku teks adalah
buku yang dirancang buat penggunaan di kelas, dengan cermat disusun dan
disiapkan oleh para pakar atau para ahli bidang itu dan diperlengkapi dengan
sarana-sarana pengajaran yang sesuai dan serasi”. (Bacon dalam Tarigan,
2009:12).

a. Fungsi buku
1.mencerminkan suatu sudut pandangan,
2.menyediakan suatu sumber yang teratur dan bertahap,
3.menyajikan pokok masalah yang kaya dan serasi,
4.menyediakan metode dan sarana pengajaran,
b. Jenis jenis buku
a. Novel adalah sebuah karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif; biasanya
dalam bentuk cerita. Penulis novel disebut novelis. Kata novel berasal dari
bahasa Italia novella yang berarti “sebuah kisah, sepotong berita”. Novel
lebih panjang (setidaknya 40.000 kata) dan lebih kompleks dari cerpen, dan
tidak dibatasi keterbatasan struktural dan metrikal sandiwara atau sajak.
Umumnya sebuah novel bercerita tentang tokoh-tokoh dan kelakuan mereka
dalam kehidupan sehari-hari, dengan menitik beratkan pada sisi-sisi yang
aneh dari naratif tersebut. Novel dalam bahasa Indonesia dibedakan dari
roman. Sebuah roman alur ceritanya lebih kompleks dan jumlah pemeran atau
tokoh cerita juga lebih banyak.Majalah adalah penerbitan berkala yang berisi
bermacam-macam artikel dalam subyek yang bervariasi.
b. Cergam
Arswendo Atmowiloto (1986) mengungkapkan bahwa cergam sama dengan
komik, gambar yang dinarasikan, kisah ilustrasi, picto-fiksi dan lain-lain.
c. Komik

Komik adalah suatu bentuk seni yang menggunakan gambar-gambar tidak


bergerak yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk jalinan cerita.
Biasanya, komik dicetak di atas kertas dan dilengkapi dengan teks. Komik
dapat diterbitkan dalam berbagai bentuk, mulai dari strip dalam koran, dimuat
dalam majalah, hingga berbentuk buku tersendiri.

Buku dalam arti luas mencakup semua tulisan dan gambar yang ditulis dan
dilukiskan atas segala macam lembaran papyrus, lontar, perkamen dan kertas
dengan segala bentuknya: berupa gulungan, di lubangi dan diikat dengan atau
dijilid muka belakangnya dengan kulit, kain, karton dan kayu. (Ensiklopedi
Indonesia (1980, hlm. 538)). H.G. Andriese dkk menyebutkan buku
merupakan “informasi tercetak di atas kertas yang dijilid menjadi satu
kesatuan”.Unesco pada tahun 1964, dalam H.G. Andriese dkk. Memberikan
pengertian buku sebagai “Publikasi tercetak, bukan berkala, yang sedikitnya
sebanyak 48 halaman”.
Sesuai dengan tiga definisi buku di atas, maka buku diartikan sebagai
kumpulan kertas tercetak dan terjilid berisi informasi dengan jumlah halaman
paling sedikit 48 halaman yang dapat dijadikan salah satu sumber dalam
proses belajar dan membelajarkan.
Definisi buku pelajaran atau buku teks pelajaran menurut Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional No. 11 Tahun 2005 :Buku pelajaran adalah buku acuan
wajib untuk digunakan di sekolah yang memuat materi pembelajaran dalam
rangka peningkatan keimanan dan ketakwaan, budi pekerti dan kepribadian,
kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, kepekaan dan
kemampuan estetis, potensi fisik dan kesehatan yang disusun berdasarkan
standar nasional pendidikan.

d. Ensiklopedia
Ensiklopedia atau ensiklopedi, adalah sejumlah buku yang berisi penjelasan
mengenai setiap cabang ilmu pengetahuan yang tersusun menurut abjad atau
menurut kategori secara singkat dan padat.

Etimologi
Kata “ensiklopedia” diambil dari bahasa Yunani; enkyklios paideia
(ἐγκύκλιος παιδεία) yang berarti sebuah lingkaran atau pengajaran yang
lengkap. Maksudnya ensiklopedia itu sebuah pendidikan paripurna yang
mencakup semua lingkaran ilmu pengetahuan. Seringkali ensiklopedia
dicampurbaurkan dengan kamus dan ensiklopedia-ensiklopedia awal memang
berkembang dari kamus. Perbedaan utama antara kamus dan ensiklopedia
ialah bahwa sebuah kamus hanya memberikan definisi setiap entri atau
lemma dilihat dari sudut pandang linguistik atau hanya memberikan kata-kata
sinonim saja, sedangkan sebuah ensiklopedia memberikan penjelasan secara
lebih mendalam dari yang kita cari. Sebuah ensiklopedia mencoba
menjelaskan setiap artikel sebagai sebuah fenomena. Atau lebih singkat:
kamus adalah daftar kata-kata yang dijelaskan dengan kata-kata lainnya
sedangkan sebuah ensiklopedia adalah sebuah daftar hal-hal yang kadang kala
dilengkapi dengan gambar untuk lebih menjelaskan.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa buku adalah helai kertas
berjilid yang berisikan tulisan untuk dibaca atau kosong untuk ditulis.

Menurut Surahman dalam Fella tahun 2014, Secara umum buku dibagi menjadi
empat jenis, yaitu

a. Buku sumber, yaitu buku yang biasa dijadikan rujukan, referensi, dan sumber untuk
kajian ilmu tertentu, biasanya berisi suatu kajian ilmu yang lengkap.
b. Buku bacaan, adalah buku yang hanya berfungsi untuk bahan bacaan saja, misalnya
cerita, legenda, novel, dan lain sebagainya.
c. Buku pegangan, yaitu buku yang bisa dijadikan pegangan guru atau pengajar dalam
melaksanakan proses pengajaran.
d. Buku buku teks, yaitu buku yang disusun untuk proses pembelajaran, dan berisi
bahan-bahan atau materi pelajaran yang akan diajarkan.
3. Digital

Digital berasal dari kata Digitus, dalam bahasa Yunani berarti jari jemari. Apabila
kita hitung jari jemari orang dewasa, maka berjumlah sepuluh (10). Nilai sepuluh
tersebut terdiri dari 2 radix, yaitu 1 dan 0, oleh karena itu Digital merupakan
penggambaran dari suatu keadaan bilangan yang terdiri dari angka 0 dan 1 atau off
dan on (bilangan biner). Semua sistem komputer menggunakan sistem digital
sebagai basis datanya. Dapat disebut juga dengan istilah Bit (Binary Digit).

Peralatan canggih, seperti komputer, pada prosesornya memiliki serangkaian


perhitungan biner yang rumit. Dalam gambaran yang mudah-mudah saja, proses
biner seperti saklar lampu, yang memiliki 2 keadaan, yaitu Off (0) dan On (1).
Misalnya ada 20 lampu dan saklar, jika saklar itu dinyalakan dalam posisi A,
misalnya, maka ia akan membentuk gambar bunga, dan jika dinyalakan dalam
posisi B, ia akan membentuk gambar hati. Begitulah kira-kira biner digital
tersebut.

Konsep digital ini ternyata juga menjadi gambaran pemahaman suatu keadaan
yang saling berlawanan. Pada gambaran saklar lampu yang ditekan pada tombol
on, maka ruangan akan tampak terang. Namun apabila saklar lampu yang ditekan
pada tombol off, maka ruangan menjadi gelap. Kondisi alam semesta secara
keseluruhan menganut sistem digital ini. Pada belahan bumi katulistiwa,
munculnya siang dan malam adalah suatu fenomena yang tidak terbantahkan.
Secara psikologis, manusia terbentuk dengan dua sifatnya, yaitu baik dan buruk.
Konsep Yin dan Yang ternyata juga bersentuhan dengan konsep digital ini.

Teknologi digital memiliki beberapa keistimewaan unik yang tidak dapat


ditemukan pada teknologi analog, yaitu :
a. Mampu mengirimkan informasi dengan kecepatan cahaya yang
mengakibatkan informasi dapat dikirim dengan kecepatan tinggi.

b. Penggunaan yang berulang-ulang terhadap informasi tidak mempengaruhi


kualitas dan kuantitas informasi itu sendiri.

c. Informasi dapat dengan mudah diproses dan dimodifikasi ke dalam berbagai


bentuk.

d. Dapat memproses informasi dalam jumlah yang sangat besar dan


mengirimkannya secara interaktif.
__Pada saat ini semakin banyak penggunaan teknik analog dan digital dalam suatu
system untuk memanfaatkan keunggulan masing- masing. Tahapan terpenting
adalah menentukan bagian mana yang menggunakan teknik analog danbagian
mana yanhg menggunakan teknik digital. Dan dapat diramalkan di masa depan
bahwa teknik digital akan menjadi lebih murah dan berkualitas. Contoh Sistem
Digital:
1.Jam digital
2. Kamera digital
3. Penunjuk suhu digital
4. Kalkulator digital
5. Computer
6. HP
7. Radio digital

4. Media

Kata media berasal dari bahasa Latin yaitu medius yang artinya tengah,
perantara atau pengantar. Kata media, merupakan bentuk jamak dari kata
“medium”, yang secara etimologi berarti perantara atau pengantar.Kamus Besar
Ilmu Pengetahuan (dalam Dagun, 2006:634)media merupakan
perantara/penghubung yang terletak antara dua pihak, atau sarana komunikasi
seperti koran, majalah, radio, televisi, film, poster, dan spanduk. Menurut Arsyad
(2002: 4)media adalah semua bentuk perantara yang digunakan oleh manusia
untuk menyampaikan atau menyebar ide, gagasan atau pendapat, sehingga ide,
gagasan atau pendapat yang dikemukakan itu sampai kepada penerima yang
dituju.Dalam konteks dunia pendidikan, Gerlach & Ely (dalam Arsyad, 2002: 3)
mengungkapkan bahwa media secara garis besar adalah manusia, materi, atau
kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh
pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan
lingkungan Sekolahmerupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media
dalam proses pembelajaran cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis,
photografis, atau elektronis

untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau


verbal.Dari beberapa penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa media adalah
alat untuk menyampaikan informasi kepada penerima dan segala sesuatu yang
dapatdigunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga
dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatianagar terjadi komunikasi yang efektif
dan efisien.

Dalam Buku Pengantar Ilmu Komunikasi (Cangara, 2006 : 119), media adalah
alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator
kepada khalayak. Ada beberapa pakar psikologi memandang bahwa dalam
komunikasi antarmanusia, maka media yang paling dominasi dalam
berkomunikasi adalah pancaindera manusia seperti mata dan telinga. Pesan –
pesan yang diterima selanjutnya oleh pancaindera selanjutnya diproses oleh
pikiran manusia untuk mengontrol dan menentukan sikapnya terhadap sesuatu,
sebelum dinyatakan dalam tindakan.

Dari beberapa pendapat ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa media adalah
alat, sarana, perantara, dan penghubung untuk menyebar, membawa atau
menyampaikan sesuatu pesan (message) dan gagasan kepada penerima.

5. Wisata

Wisata dalam bahasa Inggris disebut tour yang secara etimologi berasal dari kata
torah (ibrani) yang berarti belajar, tornus (bahasa latin) yang berarti alat untuk
membuat lingkaran dan dalam bahasa Perancis kuno disebut tour yang berarti
mengelilingi sirkuit. Pada umumnya orang memberi padanan kata wisata dengan
rekreasi, wisata adalah sebuah perjalanan, namun tidak semua perjalanan dapat
dikatakan wisata (Suyitno,2001).

Menurut Fandeli (2001),wisata adalah perjalanan atau sebagai dari kegiatan


tersebut dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek
dan daya tarik wisata. Wisata memiliki karakteristik -karakteristik antara lain :
a. Bersifat sementara, bahwa dalam jangka waktu pendek pelaku wisata akan
kembali ke tempat asalnya.
b. Melibatkan komponen -komponen wisata, misalnya sarana transportasi,
akomodasi, restoran, objek wisata, toko cinderamata dan lain-lain.
c. Umumnya dilakukan dengan mengunjungi objek wisata dan atraksi wisata.
d. Memiliki tujuan tertentu yang intinya untuk mendapatkan kesenangan.

e. Tidak untuk mencari nafkah ditempat tujuan, bahkan keberadaannya dapat


memberikan kontribusi pendapatan bagi masyarakat atau daerah yang
dikunjungi (Suyitno, 2001).
6. Pantai

Pengertian pantai beda dengan pesisir. Tidak sedikit yang mengira bahwa
kedua istilah tersebut memiliki arti yang sama, karena banyak istilah tentang
pantai dan pesisir yang digunakan dalam berbagai tulisan seperti beach,
coast,chare,coastline, shore line, strand,kust dsb.
Menurut Sandy (1996), pantai adalah bagian dari muka bumi dari muka air
laut rata-rata terendah sampai muka air laut pada saat surut hingga batas tertinggi
atau efektif yang dapat dicapai gelombang, yaitu meliputi :
a. Pantai bagian depan (foreshore0, yaitu daerah antara pasang tersurut sampai
daerah pasang.
b. Pantai bagian belakang (backshore), yaitu daerah antara pasang tertinggi
sampai daerah tertinggi terkena ombak
c. Pantai lepas (offshore), yaitu daerah yang meluas dari titik pasang surut
terendah kea rah laut.

Berikut adalah manfaat pantai yang sudah kami rangkum dari berbagai sumber

a. Menjadi tempat areal tambak garam


b. Daerah pertanian pasang surut
c. Wilayah perkebunan kelapa dan pisang
d. Menjadi tempat objek pariwisata
e. Daerah pengembangan industri sebuah kerajinan rakyat yang bercorak khas
daerah pantai
Berikut adalah Ciri-Ciri Pantai

a. Memiliki garis pantai yang permanen dan juga terjaga dengan baik.
Garis pantai yang dimaksud disini adalah wilayah ataupun batasan yang
memisah antara daratan dan lautan.
b. Tanah yang berpasir. Akibat ekosistem pantai batu ini memiliki tanah yang
berpasir, maka menyebabkan tanah tersebut memiliki kandungan unsur hara
yang minim (karena tanag memiliki pori- pori besar) dan mempunyai
permeabilitas tanah yag sangat baik.
c. Terdapat tumbuhan yang memiliki akar napas yang berfungsi untuk
beradaptasi sebab didaerah pasang laut itu berlumpur.
d. Memiliki muara
e. Terdapat ekosistem mangrove di sekitar pantai yang mempunyai fungsi
sebagai penahan ombak laut yang bisa mengikis pesisir dari pantai tersebut .

7. Kabupaten Trenggalek
Kabupaten di Provinsi Jawa timur, Indonesia. Dengan luas wilayah 126.140
Ha, dimana 2/3 bagian luasnya merupakan tanah pegunungan, terbagi menjadi 14
Kecamatan dan 157 Desa. Sedangkan luas laut 4 mil dari daratan adalah 711,17
km. Jumlah penduduk tahun 2014 sebanyak 818.797 jiwa terdiri dari 50,34 %
laki-laki dan 49,66 % wanita, dengan kepadatan penduduk 649 jiwa.

Iklim
Lokasi Kabupaten Trenggalek berada di sekitar garis Katulistiwa, maka seperti
Kabupaten-kabupaten lainnya di Jawa Timur yang mempunyai perubahan Iklim
sebanyak 2 jenis setiap tahunnya yakni musim kemarau dan musim penghujan.
Bulan September – April merupakan musim penghujan, sedangkan musim
kemarau terjadi pada bulan Mei–Agustus.

Keadaan Cuaca dan Curah Hujan


Data cuaca dan curah hujan menunjukkan pola musim penghujan dan musim
kemarau setiap tahunnya.

Daratan dan Kecamatan


Dilihat dari susunan explorasi tanah di atas, kelihatannya akan sulit untuk
mengembangkan daerah ini menjadi daerah produsen pertanian tanaman pangan.
Pada tahun 2008 pengusahaan tanah untuk sawah tercatat hanya sebanyak 9,57
persen dari luas daerah. Dari apa yang telah diuraikan diatas mungkin akan lebih
menguntungkan bila pengusahaan tanah lebih dikembangkan untuk usaha-usaha
lain yang bukan pertanian tanaman pangan saja, misalnya tanaman perkebunan
(cengkeh, kopi, dll), tanaman keras dan hortikultura (durian, mangga, dll).

Hal ini mengingat kondisi tanah yang banyak mengandung berbagai ragam
barang galian yang tersebar di seluruh wilayah kecamatan. Dilihat dari
penggunaan tanah di wilayah Kabupaten Trenggalek, terlihat paling banyak
adalah Hutan Negara yaitu 48,31 persen dari wilayah Kabupaten. Sebagian dari
wilayah hutan tersebut terdapat lahan kritis. Selain itu terdapat hutan rakyat
dengan luas 16.607,5 Ha. dengan produksinya antara lain sengon, akasia, mahoni,
jati, dll, dengan produksi kayu bulat dan kayu bakar.

Gunung dan Sungai


Salah satu faktor penting yang mempengaruhi tingkat kesuburan tanah adalah
banyaknya gunung berapi yang masih aktif serta aliran sungai yang cukup besar.
Gunung berapi dan sungai yang lebar berfungsi sebagai sarana penyebaran zat-zat
hara yang terkandung dalam material hasil letusan gunung berapi. Kabupaten
Trenggalek tidak mempunyai gunung berapi yang masih aktif, yang ada hanya
gunung-gunung kecil yang tidak aktif dan lebih mirip disebut perbukitan. Dari
gunung-gunung kecil tersebut banyak terkandung bahan tambang, misalnya
marmer, mangan, kaolin, dan lainlain. Sedangkan sungai di Kabupaten
Trenggalek terdiri atas 28 sungai dengan panjang antara 2,00 Km hingga 41,50
Km. Adapun sumber air yang tercatat sejumlah 361 mata air yang tersebar di
masing-masing kecamatan dan sebagian besar sudah dimanfaatkan.
METODOLOGI DAN PERANCANGAN

1. Model Skripsi
Model Pengembangan produk yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Research and Development . Model Research and Development yang
digunakan pada penelitian ini sesuai dengan alur dari Thiagarajan yakni 4-D
(Four-D Models). Alur pegembangan Thiagarajan menurut Trianto (2010:
189) model pengembangan ini terdiri atas empat tahapan, yaitu tahap define
(pendefinisian), design (perancangan), develop (pengembangan) dan
disseminate (penyebaran). Pada tahap define (pendefinisian) dilakukan dengan
analisis awal, analisis konsep dan merumuskan tujuan perancangan. Pada
tahap design (perancangan) dilakukan penyusunan instrumen, pemilihan
media, pemilihan format dan rancangan produk awal. Tahap develop
(pengembangan) meliputi tahap penilaian ahli dan uji coba pengembangan.
Tahap terkahir adalah tahap disseminate (penyebaran). Tahap disseminate
merupakan tahap penggunaan rancangan yang telah dikembangkan pada skala
yang lebih luas misalnya di kelas lain, di sekolah lain, dan oleh guru lain. Pada
perancangan ini, model penelitian pengembangan 4D yang digunakan hanya
sampai pada tahap develop.
Perancangan ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan ini
bersifat fleksibel dan berubah-ubah sesuai kondisi lapangan (Sarwono, 2010:
95). Untuk merancang buku berbasis digital dibutuhkan penelitian yang
mendalam pada wisata (objek yg di teliti) mulai dari visi misi, strategi kreatif,
hingga media promosi apa yang sudah digunakan. Untuk mendukung sumber
data yang diambil melalui metode kualitatif, digunakan juga data kuantitatif
yaitu kuesioner sehingga dapat mendukung metode kualitatif.
Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan produk branding berupa
buku digital yang digunakan sebagai media promosi baru sebuah objek wisata
yang telah ada.
a. Tahap Define
Tahapan ini memiliki tujuan untuk menetapkan dan menegaskan syarat-syarat
pengembangan. Tahapan ini biasanya dinamakan dengan analisis kebutuhan.
Terdapat lima langkah dalam analisis kebutuhan diantaranya analisis ujung-
depan (front-end analysis), analisis siswa (learner analysis), analisis tugas (task
analysis), analisis konsep (concept analysis), dan penentuan tujuan
pembelajaran (specifying instructional objectives) (Thiagarajan dkk. 1974,
hlm. 6).
b. Tahap Design
Tahapan ini memiliki tujuan untuk merancang produk awal. Fase ini dapat
dilakukan jika perumusan tujuan pembelajaran telah dirumuskan Ada empat
langkah dalam tahapan ini yaitu uji penyusunan kriteria (constructing
criterion-referenced test), pemilihan media (media selection), pemilihan format
(format selection), dan perancangan awal (initial design) (Thiagarajan dkk.
1974, hlm. 7).
c. Tahap Develop
Tahapan ini memiliki tujuan yaitu untuk memodifikasi media awal yang telah
dirancang dan mengetahui kelayakan dari media tersebut. Langkah-langkah
pada tahapan ini diantaranya penilaian ahli (expert appraisal) dan tes
pengembangan (developmental testing) (Thiagarajan dkk. 1974, hlm. 7).\
d. Tahap Dissemination
Tahap ini berisi kegiatan menyebarluaskan media yang telah teruji untuk
dimanfaatkan orang lain. Thiagarajan membagi tahap dissemination dalam tiga
kegiatan yaitu: validation testing, packaging, diffusion dan adoption.

A. Prosedur perancangan
Latar belakang :
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan kebutuhan secara lengkap
kemudian dianalisis dan didefinisikan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh
rancangan yang akan dibuat. Dalam pengumpulan data kebutuhan dapat
dilakukan dengan teknik wawancara, teknik observasi, dan teknik kuisoner.

Ruang Lingkup :
Adapun ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas dalam
perancagan ini yaitu megenai media promosi yang akan dibangun untuk
Wisata Wisata Pantai Kabupaten Trenggalek beserta bentuk informasi yang
akan diterapkan pada media pendukung promosi.

Analisis data :
Analisis data bertujuan untuk memunculkan dan menetapkan masalah
dasar yang dihadapi dalam proses pembelajaran, sehingga diperlukan suatu
pengembangan bahan ajar. Analisis ini akan didapatkan gambaran untuk
konsep perancangan yang akan dibuat.

Konsep dan Media :


Konsep perancangan merupakan suatu proses penggabungan dan
pemilihan dari beberapa analisis, konsep perancangan yang muncul juga
berdasarkan tema yang diusung. Konsep ini akan dijadikan sebagai acuan atau
pedoman dalam menyusun perancangan. Penyajian konsep dipaparkan dalam
bentuk sketsa dan gambar. Desain planning, permulaan perancangan dimulai
dari desain atau rencana rough draft.

Rancangan Awal :
Rancangan awal yaitu akan dirancang skets yang harus disiapkan
sebelum melaksanakan layout dan validasi desaain media buku digital.
Kegiatan ini bertujuan agar rancangan desain yang akan dikembangkan sesuai
dengan langkah-langkah dan komponen komponen.
Validasi Desain :
Persetujuan pihak yang bersangkutan mengenai rancangan buku
berbasis digital wisata mencakup beberapa hal, yaitu meliputi kesesuaian
konsep, tujuan dan isi. Validasi ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan.

Uji Pengembangan :
Tahap pengembangan merupakan tahap implementasi dari
perencanaan media yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya

Aplikasi :
Tahap bagaimana rancangan diaplikasikan sesuai dengan media yang
terdapat pada konsep perancangan.

B. Sistematika Perancangan

SISTEM
N TAHAP
O AN PROSE
TEKNIK
S

1 Pra Ide Observas


Produksi Konsep i, survey,
Sketsa wawanca
ra,
angket

2 Produksi Gambar Photosho


Colouri p, digital
ng print
Layout
Mockup
3 Pasca Cetak Digital
Produksi Jilid print

2. Teknik Pengumpulan Data


Data yang diperoleh mempunyai peran yang penting untuk merancang
buku berbasis digital sebagai media informasi wisata pantai Kabupaten
Trenggalek. Data mengenai buku berbasis digital diperoleh melalui
pengamatan angsung pada tempat wisata, segmentasi pasar.
Data yang digunakan untuk menyusun Perancangan Buku Berbasis Digital
Sebagai Media Informasi Wisata Pantai Kabupaten Trenggalek ini berasal dari
sumber data primer dan sekunder. Sumber primer adalah sumber data dari
pihak yang langsung bersangkutan ataupun dari wawancara terhadap
koresponden. Sedangkan data sekunder adalah data yang berasal dari sumber
data yang telah dipublikasikan ke umum seperti buku atau dokumen. Data
sekunder diperoleh dari studi pustaka, atau dari data-data yang sudah tersedia
di publik seperti internet, data pemerintah nasional/lokal, dan dari internet
yang terpercaya sumbernya
a. Data Primer
1. Depth Interview dengan ketua pariwisata Kabupaten Trenggalek
2. Observasi dengan melakukan eksplorasi/menjelajah potensi-potensi
wisata pantai di Kabupaten Trenggalek yang menarik untuk dijadikan
topic pantai utama.
3. Survei pemilihan layout buku kepada masyarakat Kabupaten
Trenggalek
4. Menyebarkan kuisioner on-line yang disebar untuk warga kabupaten
Trenggalek untuk mengambil keputusan desain buku yang paling
banyak disukai.
5. Eksperimental Visual dengan cara mengukur efek visual suatu variabel
tidak tetap terhadap variable tetap.
6. Uji Buku kepada responden dengan kuisioner visual untuk
memeroleh penilaian masyarakat terhadap buku digital tersebut.
7. Melakukan desain ulang buku dikarenakan adanya beberapa
penilaian yang kurang sesuai.
b. Data Sekunder
Penelitian ini mendapkan sumber-sumber data sekunder dari studi literatur dan
studi karakter yang sudah ada dan dinilai berhasil. Diantaranya :
1. Studi Literatur : Layout Buku, Desain Karakter, Identitas, Sejarah dan
profil wisata pantai Kabupaten Treggalek
2. Studi Eksisting : Panduan Wisata Alam Air Terjun Garut, Buku
Panduan digital wisata kuliner pedas di Surabaya
Data ini berguna untuk mengetahui konsep awal yang akan digunakan untuk
merancang buku berbasis digital sebagai media informasi wisata pantai
Kabupaten Trenggalek. Beberapa teknik yang akan digunakan untuk
mengambil data yaitu:
a. Wawancara
Wawancara atau interview adalah metode pengumpulan data yang
menghendaki komunikasi langsung antara penyelidik dengan subjek atau
informan (Yatim, 2001: 15). Metode ini merupakan proses tanya jawab lisan,
dimana dua orang atau lebih berhadap-hadapan secara fisik. Wawancara ini
digunakan agar peneliti dapat menegetahui lebih dalam tentang objek yang
diteliti. Pada penelitian ini wawancara yang digunakan adalah wawancara
terstruktur dimana pewawancara menggunakan pertanyaan yang telah
disiapkan sebelumnya. Adapun informan yang dipilih adalah Kepala Dinas
Kepariwisataan Kabupaten Trenggalek yang memahami tentang program
Wisata di Trenggaek terutama pada visi misi, strategi kreatif yang dilakukan
dalam kurun waktu mulai tahun 2008 hingga saat ini.
b. Observasi
Observasi (pengamatan) adalah suatu cara pengumpulan data dengan
mengadakan pengamatan langsung terhadap suatu objek dalam suatu periode
tertentu dan mengadakan pencatatan secara sistematis tentang hal-hal tertentu
yang diamati. Observasi dilakukan pada objek yang diteliti langsung yaitu
Wisata Pantai Kabupaten Trenggalek.
c. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan cara menyiapkan
pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan objek penelitian yang
kemudian diberikan kepada responden. Untuk pemilihan responden sendiri
digunakan sebuah metode yaitu random sampling cluster pada SMK negeri
Trenggalek. Kuesioner disini digunakan sebagai data pendukung saja untuk
menguatkan sumber data.
d. Studi Eksisting dan Kepustakaan
Studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi
penelaahan terhadap buku-buku, literatur-literatur, catatan-catatan, dan
laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan.
(Nazir, 1988: 111). Langkah selanjutnya adalah melakukan kajian yang
berkaitan dengan teori yang berkaitan dengan topik penelitian. Dalam
pencarian teori, peneliti akan mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya
dari kepustakaan yang berhubungan. Sumber-sumber kepustakaan dapat
diperoleh dari buku, jurnal, majalah, hasil-hasil penelitian (tesis dan disertasi),
dan sumber-sumber lainnya yang sesuai (internet, koran, dll).
e. Dokumen
Data dokumen merupakan data sekunder. Agar dokumen menjadi valid,
maka data harus otentik, kredibel, respresentatif, dan bermakna. Dokumen
harus penuh arti, artinya dokumen harus ditafsirkan, tidak digunakan secara
mentah. Dokumen merupakan data yang diperoleh dari buku, foto, video,
arsip lainnya, merupakan alat untuk mengetahui sejauh mana media promosi
yang digunakan. Teknik dokumen yang digunakan adalah
a. Dokumen formal
Merupakan dokumen yang dikeluarkan oleh lembaga atau badan
pemerintahan seperti media promosi, surat-surat, peraturan pemerintah,
dan peraturan lainnya ang bersifat resmi.
b. Dokumen informal
Yaitu dokumen yang semata-mata merupakan catatan resmi,seperti
catatan waktu tahapan media promosi.

Bentuk Data

1. Verbal
Wisata Pantai di Kabupaten Trenggalek menjanjikan keindahan pantai,
Siapa sangka Kabupaten yang kecil tersimpan keindahan pantai yang
sempurna. Namun,karena belum dikelola sepenuhnya oleh pemerintah
setempat, jadi perlulah kita untuk mempersiapkan segala kebutuhan guna
menikmati liburan Pantai secara sempurna. Mungkin nama Trenggalek tidak
sepopuler Bali, Malang atau Jogja sebagai destinasi wisata favorit para
pelancong. Tapi, kabupaten di Jawa Timur ini ternyata menyimpan banyak
surga tersembunyi yang sangat eksotis.Keindahan alam di pesisir Kabupaten
Trenggalek tak kalah indah dari pantai-pantai populer di Indonesia. Bahkan,
Pantai di Trenggalek terbilang masih sangat bersih karena belum terlalu
banyak dijamah oleh wisatawan.
Satu di antara pantai yang memiliki pesona luar biasa di Trenggalek
adalah Pantai Karanggongso atau yang biasa disebut Pantai Pasir Putih oleh
warga setempat. Pantai Karanggongso memiliki garis pantai yang cukup
panjang dan diselimuti pasir putih bertekstur halus. Di tepinya, berjajar
barisan pepohon kelapa yang membuat suasana teduh. Air laut di pantai
Karanggongso berwarna biru kehijauan.
Jika kamu berencana piknik ke wilayah Jawa Timur, pantai cantik di
Trenggalek ini wajib masuk dalam daftar destinasi wisata yang kamu
kunjungi. Saking cantiknya, pantai Karanggongso menjadi destinasi hits yang
foto-fotonya mulai banyak dibagikan pecinta jalan-jalan di Instagram.
Dengan hastag #karanggongsobeach, kamu bisa menemukan banyak foto
Pantai Karanggongso Trenggalek di Instagram. Di Pantai Karanggongso,
kamu bisa melakukan berbagai aktivitas seru mulai dari menyewa ban untuk
berenang atau menyewa perahu untuk menjelajah pantai. Dengan membayar
Rp 20 ribu per orang, kamu bisa menjelajahi beberapa lokasi cantik di sekitar
Pantai Karanggongso. Mulai dari Watu Dukun, Watu Bentis, Pantai Asmara,
dan Goa Merah. Akses menuju pantai Karanggongso pun tidak sulit.
Jaraknya kurang lebih 40 kilometer dari pusat kota Trenggalek. Hanya butuh
waktu sekitar 45 menit untuk menuju ke Pantai Karanggongso dengan mobil
atau motor.

2. Data Visual
Data visual berupa foto dokumentasi lokasi dan suasana di tempat wisata
yang akan digunakan dalam perancangan Buku Berbasi Digital Sebagai
Media Informasi Wisata Pantai Kabupaten Trenggalek.
C. Analisis Data
Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode
SWOT. Teknik analisis data ini terutama dipergunakan untuk menilai dengan
tujuan meminimalkan resiko yang mungkin akan terjadi. Langkahnya adalah
dengan mengoptimalkan segi positif yang mendukung serta meminimalkan
segi negatif yang berpotensi menghambat pelaksanaan keputusan
perancangan yang telah diambil.
Analisis data yang digunakan dalam perancangan buku digital
sebagai media promosi ini menggunakan analisis SWOT, yakni strengths
(kekuatan), weakness (kelemahan), opportunuties (peluang), dan threats
(ancaman). Analisis SWOT digunakan sebagai alat formulasi strategi. Freddy
Rangkuti (2006: 18) analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor
secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini
didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan Strenghts dan
Opportunities, namun secara bersamaan dapat meminimalkan Weakness dan
Threats. Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal berupa
peluang dan ancaman, dengan faktor internal yaitu kekuatan dan kelemahan.
SWOT dipilih karena dari tiga teori tersebut karena untuk
menganalisis perancangan dalam segi Strength, Weakness, Opportunities dan
Threats adalah :
A. Strength/Kelebihan dari perancangan ini ialah menggunakan rancangan
buku yang modern dengan warna khas yang menyesuaikan Pantai
Khas Trenggalek tersebut, dapat memperkokoh identitas suatu tempat
wisata dan dapat menjadi alat untuk mengenalkan potensi lainnya.
B. Weakness/Kekurangan dari perancangan ini butuh biaya yang sangat besar
serta tergantung bagaimana target pencapaian branding ini sendiri serta
kondisi lapangan yang masih belum maksimal.
C. Weakness/Kekurangan dari perancangan ini butuh biaya yang agak besar
serta tergantung bagaimana target pencapaian branding ini sendiri serta
kondisi lapangan yang masih belum maksimal.
D. Opportunities/Kesempatan perancangan ini dapat menjadikan Pantai
Trenggalek bersaing dengan pantai-pantai yang lain, konsep yang kuat akan
menarik minat konsumen karena identitas tempat wisata tersebut telah
dikemas menarik.
E. Threats, kondisi lapangan yang masih belum sepenuhnya maksimal dan
matang.
DAFTAR PUSTAKA

[1] Nesabamedia, 2019. Pengertian Buku Digital Beserta Fungsi dan Jenis-jenis Buku
Digital yang Paling Umum , (Online), (https://www.nesabamedia.com/pengertian-
buku-digital/), diakses 23 Maret 2019.

[2] Centrausaha, 2019. Membuat Analisis SWOT: Pengertian, Manfaat dan Contoh
Penerapannya, (Online), (https://centrausaha.com/analisis-swot/), diakses 23 Maret
2019.

[3] Ilmuseni, 2019. Unsur-Unsur Desain Grafis dan Prinsipnya, (Online),


(https://centrausaha.com/analisis-swot/), diakses 23 Maret 2019

[4] Pelajaran.id, 2016. Pengertian buku teks menurut para ahli dan jenis-jenis buku, (online),
(https://www.pelajaran.id/2016/02/pengertian-buku-teks-menurut-para-ahli-dan-jenis-
jenis- buku-teks.html), diakses 24 April 2019

[5] Media Pembelajaran, 2012. Definisi buku, (online),


(https://muhfurqanmediapembelajaran.wordpress.com/2012/05/15/definisi-buku/),
diakses 24 April 2019.

[6] Waras Budiyono Blogspot, 2013. Pengertian Analog da Digital, (online), (http://waras-
budiyono.blogspot.com/2013/01/pengertian-analog-dan-digital.html), diakses 24
April 2019.

[7] Gusdanela Blogspot, 2014. Pengertian media menurut para ahli, (online),
(http://gusdanela.blogspot.com/2014/02/pengertian-media-menurut-beberapa-
ahli.html), diakse 25 April 2019.

[8] Atobasahona, 2016. Pengertian wisata alam dan pariwisata,(online),


(https://www.atobasahona.com/2016/07/pengertian-wisata-alam-dan-pariwisata.html),
diakses 25 April 2019.

[9] Rumus.id, 2019. Pengertian Pantai, (online), (https://rumus.co.id/pantai-adalah/#!),


diakses 25 April 2019.

[10] Pemerintah Kabupaten Trenggalek, 2019. Geografi, (online),


(https://www.trenggalekkab.go.id/menu?page=25&cat=18), diakse 25 April 2019.

Anda mungkin juga menyukai