Anda di halaman 1dari 44

No. 09/01/Th.

XXVI, 30 Januari 2023

Hasil Long Form


Sensus Penduduk 2020
„ Angka Kelahiran Total (TFR) Indonesia Menuju Replacement Level
„ Penurunan Angka Kematian Bayi (IMR) Indonesia hampir 90 persen dalam
50 tahun terakhir.
„ Arus migrasi risen dan seumur hidup menunjukkan terjadinya proses
redistribusi penduduk Indonesia ke wilayah lain di luar Pulau Jawa
1. Fertilitas
1.1. Angka Kelahiran Total/Total Fertility Rate (TFR)
Angka Kelahiran Total (TFR) menggambarkan rata–rata jumlah anak yang dilahirkan hidup
oleh seorang perempuan selama masa reproduksinya. Tingkat fertilitas Indonesia hasil Sensus
Penduduk 1971 sampai Long Form Sensus Penduduk 2020 (LF SP2020) dapat dilihat pada
Gambar 1 yang menyajikan hasil estimasi TFR dengan metode Anak Kandung (Own Children
Method).
Fertilitas Indonesia menurun dalam lima dekade terakhir. Sensus Penduduk 1971 mencatat
angka TFR sebesar 5,61 yang berarti seorang perempuan melahirkan sekitar 5–6 anak selama
masa reproduksinya. Sementara Long Form SP2020 mencatat TFR sebesar 2,18 yang berarti
hanya sekitar 2 anak yang dilahirkan perempuan selama masa reproduksinya. Kondisi ini
menunjukkan bahwa hasil Long Form SP2020 menggambarkan kondisi fertilitas Indonesia
yang menuju Replacement Level.

Gambar 1 Tren TFR Indonesia SP1971 Sampai Long Form SP2020

2 Hasil Long Form Sensus Penduduk 2020


BRS No. 09/01/Th. XXVI, 30 Januari 2023
1.2. Angka Kelahiran Menurut Kelompok Umur Tertentu / Age Spesific Fertility Rate (ASFR)
Angka kelahiran menurut kelompok umur tertentu (Age Spesific Fertility Rate atau ASFR)
menunjukkan banyaknya kelahiran pada perempuan kelompok umur tertentu per 1.000
perempuan pada kelompok umur tersebut. ASFR Indonesia hasil Long Form SP2020 disajikan
pada Gambar 2. Grafik ASFR berbentuk U terbalik yang menggambarkan perbedaan pola
jumlah anak yang dilahirkan antar kelompok umur perempuan. Anak yang dilahirkan meningkat
sejalan dengan meningkatnya umur perempuan dan mencapai puncaknya pada perempuan
kelompok umur 25–29 tahun, kemudian setelah kelompok umur tersebut jumlah anak yang
dilahirkan mengalami penurunan.

130,62

97,91 101,4

58,13

26,64
17,89
2,75
15–19 20–24 25–29 30–34 35–39 40–44 45–49

Gambar 2 Angka Kelahiran menurut Kelompok Umur (ASFR) Indonesia Hasil Long Form
SP2020
Angka kelahiran sebesar 26–27 kelahiran diantara 1.000 perempuan umur 15–19 tahun, lalu
meningkat tajam menjadi sekitar 98 kelahiran per 1.000 perempuan pada umur 20–24, dan
mencapai puncaknya pada kelompok umur 25–29 tahun. Pada kelompok umur selanjutnya,
angka kelahiran menurun hingga sebesar 2–3 kelahiran per 1.000 perempuan umur 45–49
tahun. Dalam lima puluh tahun terakhir terjadi penurunan angka fertilitas remaja (ASFR
15–19 tahun) yaitu dari 155 dari hasil SP1971 menjadi 26,64 dari hasil Long Form SP2020
(Gambar 3).

180

160 155

140
116
120

100

80 71

60
44 41
40 27
20

0
SP 1971 SP 1980 SP 1990 SP 2000 SP 2010 LF SP2020

Gambar 3 Tren ASFR 15–19 Indonesia SP1971 Sampai Long Form SP2020

Hasil Long Form Sensus Penduduk 2020


BRS No. 09/01/Th. XXVI, 30 Januari 2023 3
1.3. Angka Kelahiran Kasar/Crude Birth Rate (CBR)
Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate atau CBR) adalah angka yang menunjukkan banyaknya
kelahiran pada tahun tertentu per 1.000 penduduk. Hasil Long Form SP2020 mencatat
terdapat 17,07 kelahiran hidup diantara 1.000 penduduk Indonesia. Provinsi Papua Barat
memiliki angka CBR paling tinggi sebesar 22,84 kelahiran hidup diantara 1.000 penduduk
dan angka CBR paling rendah berada di Provinsi DI Yogyakarta sebesar 13,69 kelahiran hidup
diantara 1.000 penduduk (Lihat Lampiran).

2. Mortalitas
2.1. Angka Kematian Penduduk Usia Dini
Angka Kematian Bayi (AKB) atau Infant Mortality Rate (IMR) adalah banyaknya kematian bayi
usia di bawah 1 tahun (0–11 bulan) per 1.000 kelahiran hidup pada satu tahun tertentu.
Dalam rentang 50 tahun (periode 1971–2022), penurunan AKB di Indonesia hampir 90
Persen. AKB menurun signifikan dari 26 kematian per 1.000 kelahiran hidup dari hasil Sensus
Penduduk 2010 menjadi 16,85 kematian per 1.000 kelahiran hidup dari hasil Long Form
SP2020. Peningkatan persentase bayi yang mendapat imunisasi lengkap serta peningkatan
rata–rata lama pemberian ASI menjadi salah satu yang mendorong bayi semakin mampu
bertahan hidup. Berdasarkan hasil Long Form SP2020, AKB tertinggi berada di Provinsi Papua
yaitu sebesar 38,17 kematian per 1.000 kelahiran hidup, sedangkan AKB terendah berada di
Provinsi DKI Jakarta sebesar 10,38 kematian per 1.000 kelahiran hidup (Lihat Lampiran).

19,83
16,85

9,30

2,98

IMR NMR CMR U5MR

Gambar 4 Angka Kematian Penduduk Usia Dini di Indonesia Hasil Long Form SP2020

Sementara Angka Kematian Neonatal (Neonatal Mortality Rate) sebesar 9,30 diantara 1.000
kelahiran hidup di Indonesia, artinya terdapat 9–10 bayi yang meninggal sebelum umur 1
Angka Kematian Anak Usia 1–4 Tahun (Child Mortality Rate) sebesar 2,98 artinya terdapat
sekitar 3 kematian anak umur 1–4 tahun per 1.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Balita
(Under 5 Mortality Rate) sebesar 19,83 artinya terdapat 19–20 kematian anak sebelum
mencapai umur tepat lima tahun per 1.000 kelahiran hidup.

4 Hasil Long Form Sensus Penduduk 2020


BRS No. 09/01/Th. XXVI, 30 Januari 2023
2.2. Angka Kematian Ibu/Maternal Mortality Ratio (MMR)
Angka kematian ibu (MMR) adalah kematian perempuan pada saat hamil atau kematian dalam
kurun waktu 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lamanya kehamilan atau
tempat persalinan, yakni kematian yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya,
tetapi bukan karena sebab–sebab lain seperti kecelakaan, terjatuh, dan lain lain. Hasil Long
Form SP2020 menunjukkan Angka Kematian Ibu di Indonesia sebesar 189 yang artinya
terdapat 189 kematian perempuan pada saat hamil, saat melahirkan atau masa nifas per
100.000 kelahiran hidup. Jika dibandingkan SP2010 dan SUPAS2015, Angka Kematian Ibu
Indonesia menunjukkan tren menurun. Penurunan angka kematian ibu dari hasil SP2010 dan
LF SP2020 mencapai 45 persen. Angka Kematian Ibu paling rendah berada di provinsi DKI
Jakarta sebesar 48 kematian perempuan pada saat hamil, saat melahirkan atau masa nifas
per 100.000 kelahiran hidup, dan yang paling tinggi berada di Provinsi Papua sebesar 565
kematian perempuan pada saat hamil, saat melahirkan atau masa nifas per 100.000 kelahiran
hidup (Lihat Lampiran).

400
346
350
305
300

250

200 189

150

100

50

0
SP2010 SUPAS2015 LFSP2020

Gambar 5 Angka Kematian Ibu Indonesia Hasil Long Form SP2020

3. Mobilitas
3.1. Migrasi Seumur Hidup
Migrasi didefinisikan sebagai perpindahan penduduk antarwilayah dalam jangka waktu
tertentu dengan adanya perubahan wilayah tempat tinggal. Penduduk yang wilayah tempat
tinggalnya pada saat pelaksanaan sensus/survei berbeda dengan wilayah tempat lahir
merupakan migran seumur hidup. Besaran migran seumur hidup dalam suatu populasi dikenal
sebagai angka migrasi seumur hidup.
Angka migrasi seumur hidup dihitung berdasarkan banyaknya penduduk yang mengalami
perpindahan tempat tinggal antarprovinsi. Hasil Long Form SP2020 menunjukkan bahwa
angka migrasi seumur hidup antarprovinsi secara nasional mengalami peningkatan sebesar dua
kali lipat dalam lima dekade terakhir (Gambar 6). Pada SP1971, angka migrasi seumur hidup

Hasil Long Form Sensus Penduduk 2020


BRS No. 09/01/Th. XXVI, 30 Januari 2023 5
antarprovinsi mencapai 4,90 persen, atau sekitar 5 dari 100 penduduk Indonesia tinggal di
luar provinsi tempat kelahirannya. Angka migrasi seumur hidup antarprovinsi hasil Long Form
SP2020 mencapai 9,83 persen, mengalami sedikit penurunan dibandingkan dengan periode
sebelumnya (SP2010). Dengan kata lain, sekitar 10 dari 100 penduduk Indonesia tinggal di
luar provinsi tempat kelahirannya.

11,77
9,92 9,83
8,22
6,94
4,90

SP 1971 SP 1980 SP 1990 SP 2000 SP 2010 LF SP2020 (2022)

Gambar 6 Tren migrasi seumur hidup antarprovinsi nasional SP1971 Sampai Long Form
SP2020
Pada tahun 2022 terdapat sekitar 27 juta penduduk yang merupakan migran seumur hidup
antarprovinsi. Secara nasional, wilayah yang menjadi tujuan utama migrasi seumur hidup
berada di bagian barat dari Pulau Jawa, yaitu Jawa Barat, DKI Jakarta dan Banten (Gambar 7).
Sementara itu, Provinsi Jawa Tengah menjadi daerah dengan kontribusi asal migran seumur
hidup terbesar di Indonesia diikuti oleh Jawa Timur dan DKI Jakarta.

Gambar 7 Arus Migrasi Masuk Seumur Hidup dan Migrasi Keluar Seumur Hidup Hasil
Long Form SP2020

6 Hasil Long Form Sensus Penduduk 2020


BRS No. 09/01/Th. XXVI, 30 Januari 2023
Meskipun besaran migrasi masuk dan keluar provinsi–provinsi di Pulau Jawa masih cukup
dominan, namun hasil Long Form SP2020 juga menunjukkan bahwa terjadinya proses
redistribusi arus migrasi yang semakin menyebar. Hal ini ditunjukkan dengan kontribusi
migrasi masuk seumur hidup menuju ke wilayah selain Pulau Jawa yang mencapai 49,98
persen. Sementara itu arus migrasi seumur hidup keluar dari Pulau Jawa yang mencapai 61,25
persen menunjukkan bahwa tiga dari lima kejadian migrasi keluar seumur hidup yang terjadi
di Indonesia mengarah keluar dari Pulau Jawa.

Migrasi Masuk Migrasi Keluar


DKI JAKARTA 29,39
39,77 DI YOGYAKARTA 20,17
KALIMANTAN UTARA 32,22 SUMATERA BARAT 15,77
31,18
JAWA TENGAH 14,32
KALIMANTAN TIMUR 30,99
SUMATERA UTARA 13,74
28,08
SULAWESI SELATAN 13,56
PAPUA BARAT 25,65
MALUKU 11,15
20,50
KALIMANTAN UTARA 9,61
BANTEN 18,77
SUMATERA SELATAN 9,34
18,17
BENGKULU KEPULAUAN RIAU 9,14
16,53
LAMPUNG 9,00
16,47
DI YOGYAKARTA 15,80 RIAU 8,59
15,39 BANGKA BELITUNG 8,21
LAMPUNG 14,47 SULAWESI TENGGARA 8,09
13,65 GORONTALO 8,00
SULAWESI BARAT 11,87 JAWA TIMUR 7,95
11,75 KALIMANTAN SELATAN 7,78
SUMATERA SELATAN 11,16 SULAWESI BARAT 7,77
10,96 KALIMANTAN TIMUR 7,10
JAWA BARAT 10,49 SULAWESI UTARA 6,86
7,51 JAMBI 6,77
SULAWESI UTARA 7,23 BENGKULU 6,76
7,09 BANTEN 6,49
MALUKU 6,99 PAPUA BARAT 6,47
6,23 BALI 6,24
KALIMANTAN BARAT 6,16 NUSA TENGGARA TIMUR 5,51
6,10 KALIMANTAN TENGAH 5,30
SULAWESI SELATAN 4,08 JAWA BARAT 5,26
3,96 SULAWESI TENGAH 5,18
NUSA TENGGARA TIMUR 3,77 ACEH 4,91
3,77 MALUKU UTARA 4,87
JAWA TENGAH 3,13 KALIMANTAN BARAT 3,75
2,36 NUSA TENGGARA BARAT 3,63
NUSA TENGGARA BARAT 2,27 PAPUA 2,83

Gambar 8 Angka Migrasi Masuk dan Migrasi Keluar Seumur Hidup Menurut Hasil Long
Form SP2020

Gambar 8 menunjukkan bahwa berdasarkan hasil Long Form SP2020, Kepulauan Riau (39,77
persen), Kalimantan Utara (32,22 persen) dan DKI Jakarta (31,18 persen) merupakan tiga
provinsi yang memiliki proporsi penduduk berstatus migran atau angka migrasi masuk seumur
hidup terbesar. Selain memiliki angka migrasi masuk seumur hidup yang tinggi, Provinsi DKI

Hasil Long Form Sensus Penduduk 2020


BRS No. 09/01/Th. XXVI, 30 Januari 2023 7
Jakarta juga merupakan salah satu pengirim migran seumur hidup terbesar (29,39 persen).
Dua wilayah lain yang memiliki angka migrasi keluar seumur hidup terbesar lainnya yaitu
Provinsi DI Yogyakarta (20,17 persen) dan Sumatera Barat (15,77 persen).
Kecenderungan suatu daerah untuk dikategorikan sebagai daerah pengirim atau penerima
seumur hidup dapat dilihat melalui indikator migrasi neto seumur hidup. Angka migrasi
seumur hidup neto bernilai positif menunjukkan bahwa lebih banyak migran seumur hidup
yang masuk dibandingkan yang keluar, sementara angka yang bernilai negatif menunjukkan
hal sebaliknya. Hasil Long Form SP2020 menunjukkan bahwa terdapat 22 provinsi dengan
migrasi seumur hidup antarprovinsi neto bernilai positif dan 12 provinsi dengan angka
bernilai negatif (Gambar 9). Provinsi Kepulauan Riau, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Timur
merupakan wilayah yang memiliki angka migrasi seumur hidup neto bernilai positif terbesar.
Sementara migrasi seumur hidup neto bernilai negatif terbesar terdapat di Provinsi Jawa
Tengah, Sumatera Utara, dan Sulawesi Selatan.

40,55
KALIMANTAN TIMUR 29,52
28,6
RIAU 23,86
22,85
KALIMANTAN TENGAH 17,46
14,06
JAMBI 13,02
11,06
SULAWESI TENGGARA 9,55
9,36
PAPUA 8,73
8,14
LAMPUNG 6,19
5,68
SULAWESI BARAT 4,55
4,4
MALUKU UTARA 2,82
2,57
KALIMANTAN BARAT 2,54
2,03
SULAWESI UTARA 0,39
-0,15
ACEH -0,99
-1,39
NUSA TENGGARA TIMUR -1,82
-1,9
MALUKU -4,58
-5,33
JAWA TIMUR -5,89
-9,8
SULAWESI SELATAN -10,39
-10,93
JAWA TENGAH -12,26
-20 -10 0 10 20 30 40 50
Gambar 9 Persentase migrasi seumur hidup antarprovinsi neto hasil Long Form SP2020

Berdasarkan jenis kelamin, diketahui bahwa migrasi seumur hidup antarprovinsi lebih banyak
dilakukan oleh penduduk laki–laki dan berusia produktif. Jumlah migran seumur hidup berjenis
kelamin laki–laki mencapai 51,28 persen terhadap seluruh migran. Dilihat berdasarkan
kelompok generasi, migran seumur hidup antarprovinsi secara nasional didominasi oleh
Generasi–X dan generasi milenial. Gabungan migran seumur hidup yang berasal dari kedua
kelompok ini mencapai 16,9 juta jiwa atau 62,49 persen dari seluruh migran seumur hidup
antarprovinsi di Indonesia (Gambar 10).

8 Hasil Long Form Sensus Penduduk 2020


BRS No. 09/01/Th. XXVI, 30 Januari 2023
1,74
4,72 Post Gen Z
Gen Z
15,63
Milenial
15,43
Gen X
Baby Boomer
Preboomer

31,27
31,21

Gambar 10 Persentase migrasi seumur hidup antarprovinsi menurut generasi hasil Long
Form SP2020
Jika dibandingkan pada kelompok generasi masing–masing, penduduk Generasi–X memiliki
angka migrasi seumur hidup tertinggi. Persentase migran seumur hidup pada Generasi–X
mencapai 15,13 persen dari keseluruhan penduduk Generasi–X. Dengan demikian, setiap
15 dari 100 orang penduduk Generasi–X merupakan migran seumur hidup antarprovinsi.
Generasi Baby–boomer dan Preboomer berada pada posisi berikutnya dengan angka migrasi
seumur hidup antarprovinsi masing–masing sebesar 13,64 dan 12,33 persen terhadap
kelompok generasinya. Angka migrasi seumur hidup antarprovinsi memiliki proporsi yang
lebih rendah pada generasi yang lahir sebelum tahun 80–an ini sejalan dengan pertumbuhan
jumlah migran seumur hidup secara pesat pada periode 1970–2010.

Preboomer 12,33

Baby Boomer 13,64

Gen X 15,13

Milenial 12,17

Gen Z 5,87

Post Gen Z 2,90

0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00 12,00 14,00 16,00

Gambar 11 Angka migrasi seumur hidup antarprovinsi berdasarkan generasi hasil Long
Form SP2020

Hasil Long Form Sensus Penduduk 2020


BRS No. 09/01/Th. XXVI, 30 Januari 2023 9
3.2. Migrasi Risen
Penduduk yang wilayah tempat tinggalnya pada saat pelaksanaan sensus/survei berbeda
dengan wilayah tempat tinggal lima tahun yang lalu disebut sebagai migran risen. Besaran
migran risen dalam suatu populasi disebut sebagai angka migrasi risen. Populasi acuan dalam
penghitungan penduduk risen adalah penduduk berusia lima tahun ke atas.
Secara nasional, hasil Long Form SP2020 menunjukkan bahwa angka migrasi risen antarprovinsi
sebesar 1,80 persen. Dengan demikian sekitar dua dari 100 penduduk Indonesia merupakan
mereka yang bermigrasi antarprovinsi pada lima tahun terakhir. Sebelumnya, angka migrasi
risen antarprovinsi sempat mencapai 2,95 persen pada SP1980 dan meningkat menjadi 3,31
persen pada SP1990. Menurunnya angka migrasi risen antarprovinsi hasil Long Form SP2020
tersebut merupakan bagian dari tren yang telah terjadi sejak dekade 90–an, sekaligus
dipengaruhi oleh terjadinya peristiwa penting seperti pandemi Covid–19 (Gambar 12).

3,50

3,00 3,31
3,11
2,95
2,50
2,51
2,00

1,50 1,80

1,00

0,50

0,00
SP 1980 SP 1990 SP 2000 SP 2010 LF SP2020 (2022)

Gambar 12 Tren Angka Migrasi Risen Antarprovinsi Secara Nasional SP1980 Sampai Long
Form SP2020
Selama lima tahun terakhir terdapat sekitar 4,5 juta penduduk yang melakukan migrasi
antarprovinsi. Gambar 13 menunjukkan arus migrasi masuk dan keluar antar provinsi di
Indonesia. Jawa Tengah, Jawa Barat dan Jawa Timur merupakan tiga provinsi tujuan utama
migrasi risen antar provinsi. Sebaliknya, wilayah yang memberikan kontribusi terbesar
terhadap migrasi risen keluar adalah DKI Jakarta, diikuti oleh Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Hasil Long Form SP2020 juga menunjukkan bahwa perbandingan antara proporsi migrasi
masuk risen wilayah di luar Pulau Jawa mencapai 45,47 persen. Hal ini mengindikasikan
bahwa kesenjangan kontribusi migrasi risen antara Pulau Jawa dan luar Jawa juga semakin
mengecil.

10 Hasil Long Form Sensus Penduduk 2020


BRS No. 09/01/Th. XXVI, 30 Januari 2023
Gambar 13 Arus Migrasi Masuk Risen dan Migrasi Keluar Risen Hasil Long Form SP2020

Hasil Long Form SP2020 juga menunjukkan bahwa terdapat beberapa provinsi dengan
persentase migran masuk risen yang tinggi terhadap jumlah penduduk di wilayah tersebut
(Gambar 14).

Migrasi Masuk Migrasi Keluar


DI YOGYAKARTA 5,09 DKI JAKARTA 7,62
KEPULAUAN RIAU 4,75 KEPULAUAN RIAU 4,21
KALIMANTAN UTARA 3,92 KALIMANTAN UTARA 3,91
SUMATERA BARAT 3,45 KALIMANTAN TIMUR 3,56
PAPUA BARAT 3,27 KALIMANTAN TENGAH 2,97
NUSA TENGGARA BARAT 3,27 PAPUA BARAT 2,94
SULAWESI TENGGARA 3,06 DI YOGYAKARTA 2,93
KALIMANTAN TIMUR 2,93 RIAU 2,54
KALIMANTAN TENGAH 2,82 BANTEN 2,08
SULAWESI BARAT 2,61 SULAWESI BARAT 1,84
JAWA TENGAH 2,27 SUMATERA BARAT 1,83
NUSA TENGGARA TIMUR 2,23 JAMBI 1,82
BANGKA BELITUNG 2,22 SULAWESI SELATAN 1,81
RIAU 2,20 BALI 1,79
DKI JAKARTA 2,15 MALUKU 1,73
BANTEN 2,15 PAPUA 1,72
GORONTALO 1,86 SULAWESI TENGAH 1,58
BENGKULU 1,85 BENGKULU 1,54
SULAWESI SELATAN 1,83 SUMATERA UTARA 1,53
SULAWESI TENGAH 1,64 SULAWESI TENGGARA 1,49
JAMBI 1,59 SUMATERA SELATAN 1,44
JAWA BARAT 1,58 KALIMANTAN SELATAN 1,41
MALUKU 1,57
BANGKA BELITUNG 1,35
KALIMANTAN SELATAN 1,56
SULAWESI UTARA 1,28
LAMPUNG 1,52
MALUKU UTARA 1,28
SUMATERA UTARA 1,33
LAMPUNG 1,24
SULAWESI UTARA 1,27
JAWA TENGAH 1,21
MALUKU UTARA 1,27
GORONTALO 1,18
BALI 1,20
NUSA TENGGARA TIMUR 1,18
KALIMANTAN BARAT 1,16
JAWA BARAT 1,12
SUMATERA SELATAN 1,10
KALIMANTAN BARAT 0,86
PAPUA 0,98
ACEH 0,74
JAWA TIMUR 0,95
JAWA TIMUR 0,73
ACEH 0,79
NUSA TENGGARA BARAT 0,64

Gambar 14 Angka Migrasi Masuk dan Migrasi Keluar Risen Menurut Provinsi Hasil
Long Form SP2020

Hasil Long Form Sensus Penduduk 2020


BRS No. 09/01/Th. XXVI, 30 Januari 2023 11
Provinsi Yogyakarta memiliki angka migrasi risen antarprovinsi tertinggi (5,09 persen), diikuti
oleh Provinsi Kepulauan Riau (4,75 persen), dan Provinsi Kalimantan Utara (3,92 persen).
Sementara itu angka migrasi keluar risen antarprovinsi yang tertinggi terdapat di Provinsi DKI
Jakarta (8,07 persen). Provinsi Kepulauan Riau dan Provinsi Kalimantan Utara selain memiliki
angka migrasi masuk risen yang tinggi, juga sama–sama memiliki angka migrasi keluar risen
yang juga cukup besar masing–masing 4,19 persen dan 3,91 persen.
Kecenderungan suatu daerah untuk dikategorikan sebagai daerah pengirim atau penerima
migran selama lima tahun terakhir dapat dilihat melalui indikator migrasi neto risen. Angka
migrasi neto risen bernilai positif menunjukkan bahwa lebih banyak migran yang masuk
dalam periode lima tahun terakhir dibandingkan yang keluar, sementara angka yang bernilai
negatif menunjukkan hal sebaliknya. Hasil Long Form SP2020 menunjukkan bahwa terdapat
22 provinsi dengan migrasi risen antarprovinsi neto bernilai positif, dan 12 provinsi dengan
angka bernilai negatif (Gambar 15). Provinsi Nusa Tenggara Barat, DI Yogyakarta, dan Sumatera
Barat merupakan wilayah yang memiliki angka migrasi neto risen bernilai positif terbesar.
Sementara migrasi neto risen bernilai negatif terbesar terdapat di Provinsi DKI Jakarta, Papua,
dan Kalimantan Timur.

2,68
DI YOGYAKARTA 2,25
1,67
SULAWESI TENGGARA 1,6
1,07
JAWA TENGAH 1,07
0,88
SULAWESI BARAT 0,79
0,69
KEPULAUAN RIAU 0,56
0,46
PAPUA BARAT 0,34
0,32
KALIMANTAN BARAT 0,3
0,28
JAWA TIMUR 0,22
0,15
BANTEN 0,08
0,06
ACEH 0,05
0,02
KALIMANTAN UTARA 0,01
-0,01
SULAWESI UTARA -0,01
-0,15
MALUKU -0,16
-0,21
JAMBI -0,23
-0,34
RIAU -0,35
-0,6
KALIMANTAN TIMUR -0,66
-0,75
DKI JAKARTA -5,75
-7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4

Gambar 15 Persentase migrasi risen antarprovinsi neto hasil Long Form SP2020

Berdasarkan hasil Long Form SP2020 diketahui bahwa migrasi risen antarprovinsi lebih
banyak dilakukan oleh penduduk laki–laki dan penduduk berusia produktif. Jumlah migran
risen berjenis kelamin laki–laki mencapai 52,32 persen dari seluruh migran. Sementara itu jika
dilihat berdasarkan kelompok generasi, migran risen antarprovinsi secara nasional didominasi
oleh Generasi–Z dan generasi milenial. Gabungan migran risen yang berasal dari kedua
kelompok ini mencapai 3,3 juta jiwa atau 72,37 persen dari seluruh migran risen antarprovinsi
di Indonesia (Gambar 16).

12 Hasil Long Form Sensus Penduduk 2020


BRS No. 09/01/Th. XXVI, 30 Januari 2023
3,82 0,32 8,31
Post Gen Z

15,19 Gen Z
Milenial
27,30 Gen X
Baby Boomer
Preboomer

45,07

Gambar 16 Persentase migrasi risen antarprovinsi neto hasil Long Form SP2020

Jika dibandingkan pada kelompok generasi masing–masing, penduduk generasi milienial


memiliki angka migrasi risen tertinggi (Gambar 17). Persentase migran risen pada generasi
milenial mencapai 2,96 persen dari keseluruhan penduduk milenial. Dengan demikian, setiap
tiga dari 100 orang penduduk milenial merupakan migran risen antarprovinsi. Generasi–Z
dan Post Generasi–Z berada pada posisi berikutnya dengan angka migrasi risen antarprovinsi
masing–masing sebesar 1,75 dan 1,72 persen terhadap kelompok generasinya. Angka migrasi
risen antarprovinsi memiliki proporsi yang lebih rendah pada Generasi–X dan generasi
sebelumnya menunjukkan bahwa migrasi pada lima tahun terkahir lebih didominasi oleh

Preboomer 0,38

Baby Boomer 0,56

Gen X 1,24

Milenial 2,96

Gen Z 1,75

Post Gen Z 1,72

Gambar 17 Angka migrasi


0,00
risen
0,50
antarprovinsi
1,00
berdasarkan
1,50 2,00
generasi
2,50
hasil Long
3,00 3,50
Form
SP2020
3.3. Migrasi Internasional
3.3.1. Angka Migrasi Internasional
Long Form SP2020 mencatat migrasi internasional yang masuk ke Indonesia atau keluar
dari Indonesia pada periode tahun 2017–2022. Migrasi internasional didefinisikan sebagai
perpindahan penduduk dari negara satu ke negara lain untuk tinggal atau menetap di
negara tujuan minimal 1 tahun atau kurang dari 1 tahun tetapi bermaksud untuk menetap.
Berdasarkan hasil Long Form SP2020 pada periode 2017–2022 jumlah migran masuk
internasional sebanyak 443,9 ribu orang, sedangkan jumlah migran keluar internasional
sebanyak 591,4 ribu orang. Jumlah migran yang keluar lebih banyak 147,5 ribu orang yang
berarti lebih banyak penduduk yang berpindah keluar dari Indonesia.

Hasil Long Form Sensus Penduduk 2020


BRS No. 09/01/Th. XXVI, 30 Januari 2023 13
Angka migrasi internasional digunakan untuk mengetahui rata–rata tahunan jumlah penduduk
yang berpindah negara tempat tinggal per 1.000 penduduk. Berdasarkan hasil Long Form
SP2020, angka migrasi masuk internasional sebesar 0,32 atau dapat diartikan untuk setiap
100.000 penduduk terdapat sekitar 32 orang yang berpindah tempat tinggal dari luar negeri
ke Indonesia. Sedangkan angka migrasi keluar internasional adalah sebesar 0,43 yang berarti
terdapat sekitar 43 penduduk Indonesia yang berpindah tempat tinggal ke luar negeri per
100.000 penduduk. Berdasarkan hasil tersebut, diperoleh angka migrasi neto internasional
adalah sebesar –0,11. Dibandingkan dengan hasil SUPAS2015, terdapat penurunan pada
angka migrasi masuk dan keluar hasil Long Form SP2020. Namun, penurunan angka migrasi
keluar terlihat lebih besar dibandingkan angka migrasi masuk (Gambar 18).

Gambar 18 Angka Migrasi Internasional Hasil SUPAS2015 dan Long Form SP2020

Kebijakan pembatasan mobilitas penduduk sebagai upaya mencegah penyebaran pandemi


Covid–19 secara global, khususnya pada kurun waktu 2020–2022 membuat perpindahan
penduduk baik yang masuk ke Indonesia maupun yang ke luar negeri mengalami penurunan.
Selain itu, kebijakan moratorium pengiriman Pekerja Migran Indonesia (PMI) khususnya pekerja
domestik ke beberapa negara tujuan utama juga berdampak pada penurunan penduduk yang
berpindah ke luar negeri.
Dalam kurun satu dekade terakhir, angka migrasi neto internasional Indonesia bertanda
negatif. Hal ini menunjukkan bahwa migrasi internasional di Indonesia berkontribusi secara
negatif terhadap pertumbuhan penduduk Indonesia yang ditandai dengan lebih banyaknya
penduduk yang bermigrasi ke luar negeri daripada yang berpindah ke Indonesia.

3.3.2. Stok Migran Internasional Menurut Kewarganegaraan dan Tempat Lahir


Selain arus migrasi internasional, Long Form SP2020 juga mengumpulkan informasi stok migran
internasional. Stok migran bisa dibedakan menjadi stok migran berdasarkan kewarganegaraan,
yaitu banyaknya penduduk berkewarganegaraan asing dan stok migran berdasarkan negara

14 Hasil Long Form Sensus Penduduk 2020


BRS No. 09/01/Th. XXVI, 30 Januari 2023
kelahiran, yaitu banyaknya penduduk yang lahir di luar negeri. Satuan jumlah migran baik pada
stok migran menurut kewarganegaraan maupun tempat lahir adalah per 1.000 penduduk.
Berdasarkan hasil Long Form SP2020, stok migran menurut kewarganegaraan adalah sebanyak
19,9 ribu orang atau sekitar 0,072 permil penduduk Indonesia. Angka tersebut dapat diartikan
bahwa dari 1.000.000 penduduk Indonesia terdapat sekitar 72 orang warga negara asing.
Warga negara asing yang ada di Indonesia cukup beragam, tetapi kebanyakan berasal dari
negara–negara di Kawasan Asia. Hal ini terlihat pada Gambar 19 yang menampilkan sepuluh
besar stok migran internasional menurut kewarganegaraan.
Stok migran internasional menurut tempat lahir menggambarkan besaran penduduk yang
lahir di luar negeri tanpa melihat kewarganegaraannya. Hasil Long Form SP2020 menunjukkan
penduduk yang lahir di luar negeri tercatat sebanyak 207,6 ribu orang atau sebesar 0,75

25
21,67

20 18,72

15

10

5,64
4,76 4,68
5 3,52 3,34 2,98 2,43 2,27 2,15

Gambar 19 Sepuluh Besar Stok Migran Internasional Menurut Kewarganegaraan Hasil


Long Form SP2020
per mil dari total penduduk. Ini menggambarkan bahwa terdapat sekitar 75 orang yang
lahir di luar negeri setiap seratus ribu penduduk Indonesia. Diperinci menurut jenis kelamin,
persentase penduduk laki–laki yang lahir di luar negeri sedikit lebih besar dibanding penduduk
perempuan, yaitu 51,81 persen.

3.4. Komuter
Kemudahan terhadap akses fasilitas transportasi yang semakin beragam jenisnya membuat
mobilitas penduduk menjadi semakin mudah, salah satunya komuter. Dalam Long Form SP2020,
komuter disajikan sebagai persentase penduduk umur 5 tahun ke atas yang bekerja/sekolah
di luar kabupaten/kota tempat tinggalnya dan secara rutin pergi–pulang pada hari yang sama
terhadap total penduduk umur 5 tahun ke atas di kabupaten/kota tempat tinggalnya.

Hasil Long Form Sensus Penduduk 2020


BRS No. 09/01/Th. XXVI, 30 Januari 2023 15
3,42

33,03 2,31 2,43

66,97
0,56
0,43

Post Gen Z Gen Z Milenial Gen X Preboomer &


Laki-laki Perempuan Baby Boomer

Gambar 20 Persentase Penduduk Umur 5 Tahun Ke Atas yang berstatus Komuter Menurut
Jenis Kelamin dan Pengelompokan Generasi Hasil Long Form SP2020

Berdasarkan hasil Long Form SP2020, jumlah komuter sebanyak 5,68 juta orang atau mencapai
2,24 persen dari keseluruhan jumlah penduduk umur 5 tahun ke atas. Angka tersebut dapat
diartikan sebanyak 2 orang dari 100 penduduk berumur 5 tahun ke atas beraktivitas di luar
kabupaten/kota tempat tinggalnya dan secara rutin pergi pulang di hari yang sama. Dirinci
menurut jenis kelamin, penduduk laki–laki yang melakukan komuter dua kali lebih banyak
dibanding penduduk perempuan. Sedangkan menurut pengelompokan generasi, proporsi
generasi milenial yang melakukan komuter paling tinggi dibandingkan generasi lainnya.

6,09
5,76

4,78
4,15

3,22 3,21 3,15 3,13


2,70

1,23

Gambar 21 Persentase Penduduk yang Melakukan Kegiatan Komuter Menurut


Wilayah Metropolitan Hasil Long Form SP2020

16 Hasil Long Form Sensus Penduduk 2020


BRS No. 09/01/Th. XXVI, 30 Januari 2023
Secara nasional sekitar tiga dari 100 orang generasi milenial merupakan pelaku komuter.
nasional, pemerintah menetapkan sepuluh Kawasan Strategis Nasional Perkotaan, yaitu:
Mebidangro, Patungraya Agung, Jabodetabekpunjur, Cekungan Bandung, Gerbangkertosusila,
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2017 terkait rencana tata ruang wilayah
Kedungsepur, Sarbagita, Banjarbakula, Bimindo, dan Mamminasata. Hasil dari Long Form
SP2020 menunjukkan bahwa kabupaten/kota yang tercakup dalam kawasan perkotaan
Sarbagita dan Jabodetabekpunjur merupakan dua wilayah metropolitan dengan persentase
tertinggi. Sekitar 6 dari 100 penduduk 5 tahun ke atas di kedua wilayah tersebut bekerja/
sekolah di kabupaten/kota yang berbeda dengan tempat tinggalnya dan pergi pulang secara
rutin pada hari yang sama.
Catatan:
1. Mebidangro mencakup Kota Medan, Kota Binjai, Kab. Deli Serdang, dan Kab. Karo.
2. Patungraya Agung mencakup Kota Palembang, Kabupaten Banyuasin, Kabupaten Ogan
Ilir, dan Kabupaten Ogan Komering Ilir.
3. Jabodetabekpunjur mencakup Provinsi DKI Jakarta, Kab. Bogor, Kota Bogor, Kota Depok,
Kab. Tangerang, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kab. Bekasi, Kota Bekasi, dan
Kab. Cianjur.
4. Cekungan Bandung mencakup Kab. Bandung, Kota Bandung, Kota Cimahi, Kab. Bandung
Barat, dan Kab. Sumedang
5. Gerbangkertosusila mencakup Kab. Gresik, Kab. Bangkalan, Kab. Mojokerto, Kota
Mojokerto, Kota Surabaya, Kab. Sidoarjo, dan Kab. Lamongan.
6. Kedungsepur mencakup Kab. Semarang, Kota Semarang, Kota Salatiga, Kab. Kendal, Kab.
Demak dan Kab. Grobogan.
7. Sarbagita mencakup Kota Denpasar, Kab. Badung, Kab. Gianyar, dan Kab. Tabanan.
8. Banjarbakula mencakup Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru, Kab. Banjar, Kab. Barito
Kuala, dan Kab. Tanah Laut.
9. Bimindo mencakup Kota Bitung, Kab. Minahasa, Kab. Minahasa Utara, Kota Tomohon,
dan Kota Manado.
10. Mamminasata mencakup Kota Makassar, Kab. Maros, Kab. Gowa, dan Kab. Takalar.

Hasil Long Form Sensus Penduduk 2020


BRS No. 09/01/Th. XXVI, 30 Januari 2023 17
4. Disabilitas
4.1. Prevalensi Disabilitas
Agenda SDGs secara jelas menekankan target berkelanjutan pada setiap orang tanpa
meninggalkan pihak–pihak tertentu (no one left behind) dalam proses pencapaiannya,
termasuk kelompok penyandang disabilitas. Penyandang disabilitas adalah setiap orang yang
mengalami keterbatasan fisik, intelektual, mental, dan/atau sensorik dalam jangka waktu lama
yang dalam berinteraksi dengan lingkungan dapat mengalami hambatan dan kesulitan untuk
berpartisipasi secara penuh dan efektif dengan warga negara lainnya berdasarkan kesamaan
hak (Undang–Undang No. 8 Tahun 2016). Informasi mengenai disabilitas yang dikumpulkan
dalam Long Form SP2020 dapat digunakan sebagai pendekatan dalam pencapaian salah satu
target pada rencana aksi nasional penyandang disabilitas 2021−2024.
Prevalensi disabilitas yang disajikan dari hasil Long Form SP2020 merupakan prevalensi
disabilitas umur 5 tahun ke atas, yaitu sebesar 1,43 persen. Hasil pendataan Long Form SP2020
mencatat tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara prevalensi disabilitas menurut kota–
desa dan jenis kelamin. Selisih prevalensi disabilitas antara laki–laki–perempuan dan antara
anak–pemuda sekitar 0,1 sampai 0,2 persen. Berdasarkan kelompok usia sasaran, prevalensi
disabilitas pada usia lansia jauh lebih besar dibandingkan dengan usia sasaran lainnya. Hal ini
selaras dengan menurunnya fungsi fisik maupun mental/emosi akibat proses penuaan. Tingkat
prevalensi yang tinggi disertai dengan ketidakmerataan akses bagi penyandang disabilitas
dapat berdampak pada tujuan pembangunan berkelanjutan dalam memenuhi indikator SDGs
lainnya.
Prevalensi Disabilitas Umur 5 Tahun ke Prevalensi Disabilitas Umur 5 Tahun ke Atas Prevalensi Disabilitas Umur 5 Tahun ke Atas pada Usia
Sasaran
Atas menurut Kota - Desa menurut Jenis Kelamin
1,53 6,33
1,48

1,34
1,40

0,52 0,63

Anak Pemuda Lansia


Kota Desa Laki-laki Perempuan (5-17 tahun) (16-30 tahun) (60+ tahun)

Gambar 22 Prevalensi Disabilitas Umur 5 Tahun Ke Atas di Indonesia Hasil Long Form
SP2020

4.2. Gambaran Penyandang Disabilitas


Penyandang disabilitas pada Long Form SP2020 terbagi menjadi 9 jenis yakni kesulitan/
gangguan dalam (i) penglihatan, (ii) pendengaran, (iii) komunikasi/bicara, (iv) berjalan/naik
tangga, (v) menggunakan jari/tangan, (vi) mengingat/konsentrasi, (vii) berpikir/belajar, (viii)
emosional, dan (ix) mengurus diri sendiri. Hasil Long Form SP2020 mencatat persentase
penduduk penyandang disabilitas berdasarkan jenis gangguan berkisar antara 0,22 persen

18 Hasil Long Form Sensus Penduduk 2020


BRS No. 09/01/Th. XXVI, 30 Januari 2023
sampai 0,68 persen. Secara umum, jenis kesulitan/gangguan yang paling banyak adalah
penduduk dengan gangguan berjalan/naik tangga yaitu sekitar 0,68 persen. Sedangkan jenis
kesulitan/gangguan yang relatif paling sedikit dialami yaitu gangguan emosional sekitar 0,22
persen.

Gambar 23 Gambaran Penyandang Disabilitas Umur 5 Tahun Ke Atas di Indonesia Hasil


Long Form SP2020

4.3. Gambaran Penyandang Disabilitas Menurut Jenis Kelamin


Sebaran penyandang disabilitas berdasarkan jenis kelamin ditunjukkan oleh Gambar 24. Se-
cara umum, penduduk perempuan umur 5 tahun ke atas lebih banyak mengalami ganggu-
an/kesulitan dibandingkan dengan penduduk laki–laki. Hal ini terjadi pada jenis gangguan
peglihatan, pendengaran, berjalan, menggunakan jari/tangan, mengingat/konsentrasi, dan
mengurus diri sendiri. Sebaliknya, gangguan/kesulitan emosi, berpikir/belajar lebih banyak
dialami oleh penduduk laki–laki umur 5 tahun ke atas dibandingkan dengan penduduk per-
empuan. Sementara untuk gangguan komunikasi/bicara menunjukkan hasil yang seimbang.
0,35
Kesulitan Mengurus Diri Sendiri
0,39

0,24
Gangguan Emosional
0,20

0,33
Gangguan Berpikir/Belajar
0,32

0,35
Gangguan Konsentrasi
0,39

0,28
Gangguan Jari/Tangan
0,32

0,57
Gangguan Berjalan
0,78

0,35
Gangguan Komunikasi/Bicara
0,35

0,34
Gangguan Pendengaran
0,39

0,33
Gangguan Penglihatan
0,44

Laki-laki Perempuan

Gambar 24 Persentase Penduduk dengan Disabilitas Menurut Jenis Kesulitan dan Jenis
Kelamin di Indonesia Hasil Long Form SP2020

Hasil Long Form Sensus Penduduk 2020


BRS No. 09/01/Th. XXVI, 30 Januari 2023 19
5. Pendidikan dan Bahasa
Pendidikan menjadi salah satu kunci dari arah pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM)
yaitu membangun SDM pekerja keras yang dinamis, produktif, terampil, menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi didukung dengan kerjasama industri dan talenta global.

5.1. Pendidikan Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas


Pendidikan tertinggi yang ditamatkan adalah jenjang pendidikan tertinggi yang ditamatkan
oleh seseorang, yang ditandai dengan sertifikat/ijazah. Hasil Long Form SP2020 menunjukkan
tingkat pendidikan penduduk Indonesia usia 15 tahun ke atas didominasi oleh pendidikan
menengah. Dari 100 penduduk berusia 15 tahun ke atas, terdapat sekitar 32 orang yang
menamatkan SM/Sederajat dan hanya ada 9 orang yang menamatkan Perguruan Tinggi (PT).
Pada gambar 25 dapat dilihat informasi mengenai perbedaan tingkat pendidikan berdasarkan
tipe daerah. Di daerah perkotaan sebagian besar penduduk usia 15 tahun ke atas merupakan
tamatan SM/Sederajat, sedangkan di perdesaan di dominasi oleh tamatan SD/Sederajat.
Selain itu, persentase penduduk di perdesaan yang tidak pernah sekolah dan tidak tamat SD
lebih tinggi dibandingkan di perkotaan.

Gambar 25 Persentase Penduduk Umur 15+ Menurut Pendidikan yang Ditamatkan


Menurut Wilayah di Indonesia Hasil Long Form SP2020

5.2. Tingkat Pendidikan Antar Generasi


Hasil Long Form SP2020 menunjukkan adanya peningkatan tingkat pendidikan dari wak-
tu ke waktu. Hal ini bisa ditunjukkan dengan semakin meningkatnya tingkat pendidikan
pada generasi yang lebih muda. Mayoritas tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan
oleh Generasi Baby Boomer yang lahir pada tahun 1946–1964 dan Generasi X yang la-
hir tahun 1965–1980 adalah SD/Sederajat, sementara tingkat pendidikan tertinggi yang
ditamatkan oleh generasi milenial yang lahir tahun 1981–1996 adalah SM/Sederajat.

20 Hasil Long Form Sensus Penduduk 2020


BRS No. 09/01/Th. XXVI, 30 Januari 2023
47,23

38,01 37,00

25,78
21,83 22,62

17,22
15,91
12,18
9,09 9,24 10,04
6,71 6,32
3,05 3,00 3,52 4,05
1,44 2,25 1,68
0,08 0,06 0,04 0,47 0,61 0,57

Tidak/belum pernah Tidak tamat SD SD/sederajat SMP/sederajat SM/sederajat DI/DII/DIII DIV/S1 Profesi S2/S3
sekolah

Milenial Generasi X Baby Boomer


(Lahir 1981-1996) (Lahir 1965-1980) (Lahir 1946-1964)

Gambar 26 Tingkat Pendidikan yang Ditamatkan pada Generasi Milenial, Generasi X, dan
Baby Boomer Hasil Long Form SP2020 (Persen)

5.3. Kemampuan Berbahasa Indonesia dan Penggunaan Bahasa Daerah


Indonesia merupakan negara dengan berbagai macam suku bangsa, dengan bahasa Indonesia
sebagai bahasa persatuan. Hasil Long Form SP2020 menunjukkan bahwa mayoritas penduduk
Indonesia mampu berbahasa Indonesia. Selain berbahasa Indonesia, sebagian penduduk juga
tetap mempertahankan kelestarian bahasa daerah melalui penggunaan dalam berkomunikasi
dengan keluarga dan tetangga/kerabat.

Kemampuan Berbahasa Indonesia Penggunaan Bahasa Daerah Penggunaan Bahasa Daerah di Tetangga/Kerabat
di Keluarga

97,24% 73,87% 71,93%

Penduduk Indonesia menggunakan Penduduk Indonesia menggunakan


Penduduk Indonesia bisa Bahasa daerah untuk berkomunikasi Bahasa daerah untuk berkomunikasi
menggunakan Bahasa Indonesia dengan keluarga dengan tetangga/kerabat

Gambar 27 Kemampuan Berbahasa Indonesia, Penggunaan Bahasa Daerah di Keluarga


dan Tetangga/Kerabat di Indonesia Hasil Long Form SP2020 (Persen)

5.4. Kemampuan Berbahasa Indonesia dan Penggunaan Bahasa Daerah Menurut Generasi
Di tengah maraknya penggunaan bahasa asing untuk berkomunikasi, Bahasa Indonesia sebagai
bahasa nasional serta bahasa daerah sebagai simbol budaya perlu untuk terus dijaga antar
generasi. Kemampuan berbahasa Indonesia pada generasi yang lebih muda menunjukkan
peningkatan kecuali generasi Post Gen Z yang masih berumur kurang dari 10 tahun. Lebih
dari 90 persen generasi Post Gen Z hingga generasi Baby Boomer dapat berkomunikasi
dengan Bahasa Indonesia, namun generasi Pre–boomer yang mampu berbahasa Indonesia
hanya sekitar 80 persen

Hasil Long Form Sensus Penduduk 2020


BRS No. 09/01/Th. XXVI, 30 Januari 2023 21
Sementara itu, terkait dengan penggunaan Bahasa daerah, persentase penutur bahasa daerah
antar generasi Pre–boomer yang lahir tahun 1945 dan sebelumnya ke generasi Post Gen Z
yang lahir tahun 2013 dan seterusnya semakin berkurang. Penggunaan Bahasa daerah baik
di keluarga maupun di tetangga/kerabat menunjukkan persentase yang semakin menurun.
Persentase Penduduk dengan Persentase Penduduk dengan Persentase Penduduk dengan
Kemampuan Berbahasa Indonesia Penggunaan Bahasa Daerah di Keluarga Penggunaan Bahasa Daerah di Tetangga/Kerabat

91,39 62,94 61,7

99,52 72,21 69,9

99,61 73,95 72,26

98,61 77,31 75,24

93,30 82,56 80,32

80,07 87,13 85,24

Gambar 28 Kemampuan Berbahasa Indonesia, Penggunaan Bahasa Daerah di Keluarga


dan Tetangga/Kerabat menurut Generasi Hasil Long Form SP2020 (Persen)

6. Perumahan
6.1. Ketahanan Bangunan
Ketahanan bangunan merupakan salah satu komponen penentu rumah layak huni. Persentase
rumah tangga yang menempati rumah yang memenuhi syarat ketahanan bangunan sebesar
85,23 persen. Adapun menurut wilayah, persentase wilayah perkotaan dan perdesaan
masing–masing sebesar 85,83 persen dan 84,46 persen.

85,83

84,46

Perkotaan Perdesaan

Gambar 29 Persentase Rumah Tangga yang Menempati Rumah yang Memenuhi Syarat
Ketahanan Bangunan Menurut Wilayah di Indonesia Hasil Long Form SP2020

6.2. Bahan Bangunan Utama Atap, Dinding, Lantai Rumah Terluas


Ketahanan bangunan dilihat dari bahan bangunan utama dari atap, dinding, dan lantai
rumah terluas. Apabila dilihat dari bahan bangunan tersebut, persentase rumah tangga yang
menempati rumah dengan atap yang memenuhi syarat ketahanan bangunan berupa beton,
genteng, kayu/sirap, atau seng sebesar 91,29 persen. Adapun persentase rumah tangga yang

22 Hasil Long Form Sensus Penduduk 2020


BRS No. 09/01/Th. XXVI, 30 Januari 2023
menempati rumah dengan dinding yang memenuhi syarat ketahanan bangunan berupa
tembok, plesteran anyaman bambu/kawat, kayu/papan, atau batang kayu sebesar 96,10
persen. Sementara itu, persentase rumah tangga yang menempati rumah dengan lantai
yang memenuhi syarat ketahanan bangunan berupa marmer/granit, keramik, parket/vinil/
karpet, ubin/tegel/teraso, kayu/papan, atau semen/bata merah sebesar 95,91 persen.

Gambar 30 Persentase Rumah Tangga yang Menempati Rumah dengan Bahan Bangunan
Utama Atap, Dinding, Lantai Rumah Terluas yang Memenuhi Syarat Ketahanan
Bangunan di Indonesia Hasil Long Form SP2020

7. SDGs Tujuan 3
Seluruh isu kesehatan dalam SDGs diintegrasikan dalam satu tujuan yakni tujuan nomor 3,
yaitu menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua orang di
segala usia. Salah satu tantangan dalam pemenuhan target SDGs adalah isu ketersediaan
data dengan disagregasi hanya tersedia di tingkat tertentu. Long Form SP2020 menjawab
kebutuhan data hingga level yang lebih rendah. Long Form SP2020 dapat menyajikan AKI
hingga level provinsi. Sementara level penyajian U5MR dan IMR hasil Long Form SP2020
hingga level kabupaten/kota.
Tujuan SDGs Target 3.1 pada tahun 2030 adalah mengurangi rasio angka kematian ibu
hingga kurang dari 70 per 100.000 kelahiran hidup. Hasil Long Form SP2020 mencatat nilai
AKI Indonesia adalah sebesar 189 per 100.000 kelahiran hidup, sementara Provinsi Papua
mempunyai AKI tertinggi (565) dan Provinsi DKI Jakarta mempunyai AKI terendah (48).

565

343
316
264 266 274
246 255 257 261
224 226 230
195 198 200 201
177 177 178 179 183 184 187 189 192 192 194
158 175
127 142
85
48 58
Kalsel

Sulut
DIY

Jambi
Kaltim
Sumbar

Sulsel

Sumut
Jateng

Indonesia

Sultra

Malut
Jakarta

Sumsel

Kalteng
Bali
Banten

Riau

Jabar

Lampung

Kalbar

NTB

Sulteng

NTT
Kepri

Gorontalo

Papbar
Kaltara

Babel

Maluku

Sulbar

Papua
Bengkulu

Jatim

Aceh

Gambar 31 Angka Kematian Ibu (AKI) menurut Provinsi di Indonesia Hasil Long Form
SP2020

Hasil Long Form Sensus Penduduk 2020


BRS No. 09/01/Th. XXVI, 30 Januari 2023 23
Target SDGs 3.2 pada tahun 2030 adalah mengakhiri kematian bayi baru lahir dan balita yang
dapat dicegah dengan menurunkan Angka Kematian Neonatal hingga 12 kematian per 1000
kelahiran hidup dan Angka Kematian Balita hingga 25 kematian per 1000 kelahiran hidup.
Anak Balita atau bawah lima tahun adalah semua anak termasuk bayi yang baru lahir, yang
berusia 0 sampai menjelang tepat 5 tahun (4 tahun, 11 bulan, 29 hari). Angka Kematian Balita
(AKBa) adalah jumlah kematian anak berusia 0–4 tahun selama satu tahun tertentu per 1.000
kelahiran hidup.
Angka kematian neonatal Indonesia hasil Long Form SP2020 sebesar 9,30 per 1000 kelahiran
hidup. AKBa Indonesia hasil Long Form SP2020 sebesar 19,83 per 1000 balita, sementara
Provinsi Papua mempunyai AKBa tertinggi (49,04) dan Provinsi DKI Jakarta mempunyai AKBa
terendah (12,02).
Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat setelah bayi lahir sampai bayi belum
berusia tepat satu tahun. Angka Kematian Bayi Indonesia hasil Long Form SP2020 sebesar
16,85, sementara Provinsi Papua mempunyai AKB tertinggi (38,17) dan Provinsi DKI Jakarta
mempunyai AKB terendah (10,38).
Target 3.6 pada tahun 2020 adalah mengurangi hingga setengah jumlah kematian dan
cedera dari kecelakaan lalu lintas secara global. Hasil Long Form SP2020 mencatat sebanyak
1,63 persen kematian yang terjadi akibat kecelakaan lalu lintas seperti tertabrak, jatuh, atau
menabrak saat mengendarai kendaraan bermotor di jalan raya.
Target 3.9 pada tahun 2030, secara signifikan mengurangi jumlah kematian dan kesakitan
akibat bahan kimia berbahaya, serta polusi dan kontaminasi udara, air, dan tanah. Hasil Long
Form SP2020 mencatat sebanyak 0,16 persen kematian yang diakibatkan oleh keracunan.
Indikator 3.2.1*(b) AKB
Indikator 3.2.1*(a) AKBa
Papua 38,17
Papua 49,04 37,06
47,23 Maluku 29,82
Maluku 36,54 29,47
35,85 Sulbar 29,21
Sulbar 35,49 28,61
34,58 Sulteng 27,72
Sulteng 33,44 25,67
30,72 NTB 24,64
NTB 29,37 23,29
27,93 Bengkulu 19,73
Bengkulu 23,38 19,41
22,88 Sumut 18,28
Sulsel 21,49 18,2
21,37 Kalteng 17,95
Kalteng 21,19 17,47
20,44 Sulut 17,23
Sulut 20,4 17,22
20,1 Jambi 16,99
Jambi 19,98 16,85
19,83 Sumsel 16,78
Babel 19,67 16,75
19,62 Kaltara 16,65
Kaltara 19,43
19,19 16,35
Lampung 18,3 Lampung 15,69
18,24 15,69
Kaltim 18,04 Kaltim 15,51
16,15 13,83
Jabar 15,91 Jabar 13,56
15,64 13,49
Kepri 15,43 Kepri 13,31
15,37 13,26
Jateng 14,81 Jateng 12,77
12,62 10,9
Jakarta 12,02 Jakarta 10,38

Gambar 32 Angka Kematian Balita (AKBa) dan Angka Kematian Bayi (AKB) menurut
Provinsi di Indonesia Hasil Long Form SP2020

24 Hasil Long Form Sensus Penduduk 2020


BRS No. 09/01/Th. XXVI, 30 Januari 2023
Jumlah provinsi dengan ASFR 15–19 dan TFR di atas angka nasional lebih banyak dibandingkan
yang berada di bawah angka nasional. Selisih ASFR 15–19 antara provinsi tertinggi dan
terendah cukup besar. ASFR 15–19 menggambarkan tingkat kelahiran remaja. ASFR 15–19
tertinggi terdapat di Provinsi Kalimantan Tengah sebesar 63,13, sementara ASFR terendah
terdapat di Provinsi DKI Jakarta sebesar 7,90. Terdapat 13 provinsi dengan ASFR 15−19 di
bawah angka nasional dan 21 provinsi dengan ASFR 15–19 di atas angka nasional. Pemerataan
penanganan tingkat kelahiran remaja menjadi isu. Long Form SP2020 mencatat TFR di seluruh
provinsi di Indonesia berada di bawah 3. TFR tertinggi di provinsi NTT (2,79), sementara TFR

Indikator 3.7.2 ASFR 15-19 Indikator 3.7.2(2) TFR

Kalteng 63,13 NTT 2,79


59 2,76
Jambi 50,47 Papbar 2,66
46,91 2,58
Gorontalo 46,27 Sultra 2,57
45,1 2,52
Sulbar 43,54 Sumut 2,48
42,77 2,47
Kalbar 42,71 Sumbar 2,46
42,4 2,43
Sulteng 38,77 Aceh 2,42
38,17 2,35
Papbar 37,5 Kalbar 2,33
36,99 2,32
Sumsel 36,5 Kalteng 2,31
34,51 2,31
Lampung 34,5 Gorontalo 2,3
33,86 2,3
Jatim 31,34 Riau 2,28
29,5 2,28
NTT 27,93 Jambi 2,28
26,64 2,24
Riau 25,51 Sumsel 2,23
25,01 2,22
Jabar 24,46 Kepri 2,21
23,09 2,18
Kaltim 22,28 Indonesia 2,18
21,32 2,11
Bali 19,76 Sulut 2,1
18,2 2,09
Aceh 16,4 Bali 2,04
14,17 2,01
Kepri 12,99 Jatim 1,98
11,54 1,89
Jakarta 7,9 Jakarta 1,75

Gambar 33 Angka Kelahiran Total (TFR) dan Tingkat Kelahiran Remaja (ASFR 15—19
tahun) Hasil Long Form SP2020

Catatan:
Rangkaian kegiatan SP2020 dilaksanakan dalam dua tahapan. Tahapan pertama adalah
pendataan penduduk dengan menggunakan kuesioner short form dan instrumen lainnya yang
telah dilaksanakan pada tahun 2020. Tahapan kedua adalah pendataan secara sampel dengan
menggunakan kuesioner yang memuat pertanyaan yang lebih banyak dan lebih kompleks
atau disebut sebagai long form. Awalnya, pendataan Long Form SP2020 akan dilaksanakan
pada tahun 2021, tetapi akibat pandemi COVID-19 maka pendataan Long Form SP2020
dilaksanakan pada tahun 2022.
Hasil Long Form Sensus Penduduk 2020
BRS No. 09/01/Th. XXVI, 30 Januari 2023 25
Lampiran 1 Angka Kelahiran Kasar (CBR) Menurut Provinsi Hasil Long
Form SP2020

Angka Kelahiran Kasar


Provinsi
(CBR)
(1) (2)

Aceh 19,64
Sumatera Utara 19,69
Sumatera Barat 19,07
Riau 18,71
Jambi 18,40
Sumatera Selatan 17,41
Bengkulu 18,56
Lampung 17,76
Kepulauan Bangka Belitung 18,23
Kepulauan Riau 18,97
DKI Jakarta 13,94
Jawa Barat 16,81
Jawa Tengah 15,70
DI Yogyakarta 13,69
Jawa Timur 14,62
Banten 16,51
Bali 14,42
Nusa Tenggara Barat 19,38
Nusa Tenggara Timur 22,02
Kalimantan Barat 18,96
Kalimantan Tengah 19,16
Kalimantan Selatan 17,98
Kalimantan Timur 17,70
Kalimantan Utara 19,40
Sulawesi Utara 15,56
Sulawesi Tengah 18,49
Sulawesi Selatan 17,94
Sulawesi Tenggara 21,03
Gorontalo 18,99
Sulawesi Barat 21,07
Maluku 20,97
Maluku Utara 20,59
Papua Barat 22,84
Papua 22,03
INDONESIA 17,07

Sumber: Diolah dari data Long Form SP2020

26 Hasil Long Form Sensus Penduduk 2020


BRS No. 09/01/Th. XXVI, 30 Januari 2023
Lampiran 2 Angka Kelahiran Total (TFR) dan Tingkat Kelahiran Remaja
(ASFR 15−19 Tahun) Menurut Provinsi Hasil Long Form
SP2020

Angka Kelahiran Total Tingkat Kelahiran Remaja


Provinsi
(TFR) (ASFR 15-19 Tahun)
(1) (2) (3)

Aceh 2,42 16,40


Sumatera Utara 2,48 21,32
Sumatera Barat 2,46 14,17
Riau 2,28 25,51
Jambi 2,28 50,47
Sumatera Selatan 2,23 36,50
Bengkulu 2,30 38,17
Lampung 2,28 34,50
Kepulauan Bangka Be- 2,24 36,99
Kepulauan Riau 2,21 12,99
DKI Jakarta 1,75 7,90
Jawa Barat 2,11 24,46
Jawa Tengah 2,09 23,09
DI Yogyakarta 1,89 11,54
Jawa Timur 1,98 31,34
Banten 2,01 18,20
Bali 2,04 19,76
Nusa Tenggara Barat 2,43 46,91
Nusa Tenggara Timur 2,79 27,93
Kalimantan Barat 2,33 42,71
Kalimantan Tengah 2,31 63,13
Kalimantan Selatan 2,31 45,10
Kalimantan Timur 2,18 22,28
Kalimantan Utara 2,35 33,86
Sulawesi Utara 2,10 42,77
Sulawesi Tengah 2,32 38,77
Sulawesi Selatan 2,22 29,50
Sulawesi Tenggara 2,57 34,51
Gorontalo 2,30 46,27
Sulawesi Barat 2,58 43,54
Maluku 2,52 25,01
Maluku Utara 2,47 42,40
Papua Barat 2,66 37,50
Papua 2,76 59,00
INDONESIA 2,18 26,64

Sumber: Diolah dari data Long Form SP2020

Hasil Long Form Sensus Penduduk 2020


BRS No. 09/01/Th. XXVI, 30 Januari 2023 27
Lampiran 3 Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), dan Angka
Kematian Balita (AKBa) Menurut Provinsi Hasil Long Form SP2020

Angka Kematian Ibu Angka Kematian Bayi Angka Kematian Balita


Provinsi
(AKI) (AKB) (AKBa)
(1) (2) (3) (4)

Aceh 201 19,41 22,88


Sumatera Utara 195 18,28 21,37
Sumatera Barat 178 16,35 19,19
Riau 158 15,69 18,24
Jambi 177 16,99 19,98
Sumatera Selatan 175 16,78 19,62
Bengkulu 179 19,73 23,38
Lampung 192 15,69 18,30
Kepulauan Bangka Be- 198 16,75 19,67
Kepulauan Riau 142 13,31 15,43
DKI Jakarta 48 10,38 12,02
Jawa Barat 187 13,56 15,91
Jawa Tengah 183 12,77 14,81
DI Yogyakarta 58 10,90 12,62
Jawa Timur 184 13,49 15,64
Banten 127 13,83 16,15
Bali 85 13,26 15,37
Nusa Tenggara Barat 257 24,64 29,37
Nusa Tenggara Timur 316 25,67 30,72
Kalimantan Barat 246 17,47 20,44
Kalimantan Tengah 200 17,95 21,19
Kalimantan Selatan 224 17,22 20,10
Kalimantan Timur 177 15,51 18,04
Kalimantan Utara 194 16,65 19,43
Sulawesi Utara 230 17,23 20,40
Sulawesi Tengah 264 27,72 33,44
Sulawesi Selatan 192 18,20 21,49
Sulawesi Tenggara 226 23,29 27,93
Gorontalo 266 29,47 35,85
Sulawesi Barat 274 29,21 35,49
Maluku 261 29,82 36,54
Maluku Utara 255 28,61 34,58
Papua Barat 343 37,06 47,23
Papua 565 38,17 49,04
INDONESIA 189 16,85 19,83

Sumber: Diolah dari data Long Form SP2020

28 Hasil Long Form Sensus Penduduk 2020


BRS No. 09/01/Th. XXVI, 30 Januari 2023
Lampiran 4 Indikator Migrasi Seumur Hidup, Migrasi Risen, dan Migrasi Total Per 100
Penduduk Hasil Long Form SP2020

Angka Migrasi Seumur Hidup Angka Migrasi Risen Angka


Provinsi Tempat Tinggal
Migrasi
Sekarang Migrasi Migrasi Migrasi Migrasi Migrasi Migrasi
Total
Masuk Keluar Neto Masuk Keluar Neto
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Aceh 3,96 4,91 -0,99 0,79 0,74 0,05 4,30


Sumatera Utara 3,77 13,74 -10,93 1,33 1,53 -0,21 5,65
Sumatera Barat 7,09 15,77 -9,80 3,45 1,83 1,67 12,17
Riau 28,08 8,59 23,86 2,20 2,54 -0,35 26,42
Jambi 18,17 6,77 13,02 1,59 1,82 -0,23 18,10
Sumatera Selatan 11,16 9,34 2,03 1,10 1,44 -0,34 11,75
Bengkulu 16,53 6,76 11,06 1,85 1,54 0,32 17,14
Lampung 14,47 9,00 6,19 1,52 1,24 0,28 14,73
Kepulauan Bangka Belitung 15,39 8,21 8,14 2,22 1,35 0,88 16,03
Kepulauan Riau 39,77 9,14 40,55 4,75 4,21 0,56 38,96
DKI Jakarta 31,18 29,39 2,57 2,15 7,62 -5,75 29,87
Jawa Barat 10,49 5,26 5,68 1,58 1,12 0,46 10,27
Jawa Tengah 3,13 14,32 -12,26 2,27 1,21 1,07 7,23
DI Yogyakarta 15,80 20,17 -5,33 5,09 2,93 2,25 18,94
Jawa Timur 2,36 7,95 -5,89 0,95 0,73 0,22 3,62
Banten 18,77 6,49 14,06 2,15 2,08 0,08 16,87
Bali 6,10 6,24 -0,15 1,20 1,79 -0,60 6,23
Nusa Tenggara Barat 2,27 3,63 -1,39 3,27 0,64 2,68 8,23
Nusa Tenggara Timur 3,77 5,51 -1,82 2,23 1,18 1,07 7,24
Kalimantan Barat 6,16 3,75 2,54 1,16 0,86 0,30 7,54
Kalimantan Tengah 20,50 5,30 17,46 2,82 2,97 -0,15 19,95
Kalimantan Selatan 11,75 7,78 4,40 1,56 1,41 0,15 11,67
Kalimantan Timur 30,99 7,10 29,52 2,93 3,56 -0,66 29,63
Kalimantan Utara 32,22 9,61 28,60 3,92 3,91 0,01 32,20
Sulawesi Utara 7,23 6,86 0,39 1,27 1,28 -0,01 8,03
Sulawesi Tengah 13,65 5,18 9,36 1,64 1,58 0,06 13,83
Sulawesi Selatan 4,08 13,56 -10,39 1,83 1,81 0,02 6,49
Sulawesi Tenggara 16,47 8,09 9,55 3,06 1,49 1,60 18,32
Gorontalo 6,23 8,00 -1,90 1,86 1,18 0,69 7,54
Sulawesi Barat 11,87 7,77 4,55 2,61 1,84 0,79 13,77
Maluku 6,99 11,15 -4,58 1,57 1,73 -0,16 8,18
Maluku Utara 7,51 4,87 2,82 1,27 1,28 -0,01 8,09
Papua Barat 25,65 6,47 22,85 3,27 2,94 0,34 25,21
Papua 10,96 2,83 8,73 0,98 1,72 -0,75 10,41
INDONESIA 9,83 − − 1,80 − − 10,95

Hasil Long Form Sensus Penduduk 2020


BRS No. 09/01/Th. XXVI, 30 Januari 2023 29
Lampiran 5 Tabel Relative Standard Error (RSE) Indikator Migrasi Seumur Hidup dan Migrasi
Risen Hasil Long Form SP2020

Migrasi Seumur Hidup Migrasi Risen


Provinsi Tempat Tinggal
Sekarang Angka Migrasi Seumur
RSE (%) Angka Migrasi Risen RSE (%)
Hidup
(1) (2) (3) (4) (5)

Aceh 3,96 1,50 0,79 3,48


Sumatera Utara 3,77 1,16 1,33 2,13
Sumatera Barat 7,09 1,31 3,45 1,94
Riau 28,08 0,83 2,20 2,55
Jambi 18,17 1,19 1,59 3,26
Sumatera Selatan 11,16 1,16 1,10 3,05
Bengkulu 16,53 1,18 1,85 3,23
Lampung 14,47 0,73 1,52 2,65
Kepulauan Bangka Belitung 15,39 1,54 2,22 3,81
Kepulauan Riau 39,77 0,69 4,75 3,11
DKI Jakarta 31,18 0,57 2,15 3,20
Jawa Barat 10,49 0,76 1,58 1,78
Jawa Tengah 3,13 0,81 2,27 1,23
DI Yogyakarta 15,80 1,28 5,09 2,47
Jawa Timur 2,36 0,95 0,95 1,62
Banten 18,77 1,08 2,15 3,61
Bali 6,10 2,11 1,20 4,25
Nusa Tenggara Barat 2,27 2,30 3,27 2,00
Nusa Tenggara Timur 3,77 1,86 2,23 1,91
Kalimantan Barat 6,16 2,15 1,16 3,49
Kalimantan Tengah 20,50 1,13 2,82 3,12
Kalimantan Selatan 11,75 1,16 1,56 3,01
Kalimantan Timur 30,99 0,76 2,93 3,47
Kalimantan Utara 32,22 1,04 3,92 3,37
Sulawesi Utara 7,23 1,56 1,27 4,58
Sulawesi Tengah 13,65 1,19 1,64 3,13
Sulawesi Selatan 4,08 1,31 1,83 2,02
Sulawesi Tenggara 16,47 0,99 3,06 2,37
Gorontalo 6,23 2,18 1,86 4,12
Sulawesi Barat 11,87 1,45 2,61 3,32
Maluku 6,99 2,28 1,57 4,29
Maluku Utara 7,51 1,89 1,27 4,15
Papua Barat 25,65 0,97 3,27 2,94
Papua 10,96 1,14 0,98 3,49

Sumber: Diolah dari data Long Form SP2020

30 Hasil Long Form Sensus Penduduk 2020


BRS No. 09/01/Th. XXVI, 30 Januari 2023
Lampiran 6 Persentase Penduduk menurut Provinsi, Status Komuter, dan Jenis Kelamin Hasil
Long Form SP2020

Komuter Nonkomuter Komuter+Nonkomuter


Provinsi Tempat Tinggal
Sekarang
Laki-Laki Perempuan Jumlah Laki-Laki Perempuan Jumlah Laki-Laki Perempuan Jumlah

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Aceh 59,91 40,09 100,00 50,00 50,00 100,00 50,12 49,88 100,00
Sumatera Utara 65,82 34,18 100,00 49,75 50,25 100,00 50,08 49,92 100,00
Sumatera Barat 62,04 37,96 100,00 50,10 49,90 100,00 50,31 49,69 100,00
Riau 69,41 30,59 100,00 51,08 48,92 100,00 51,15 48,85 100,00
Jambi 69,54 30,46 100,00 50,71 49,29 100,00 50,92 49,08 100,00
Sumatera Selatan 66,97 33,03 100,00 50,79 49,21 100,00 50,94 49,06 100,00
Bengkulu 63,72 36,28 100,00 50,99 49,01 100,00 51,12 48,88 100,00
Lampung 67,15 32,85 100,00 50,99 49,01 100,00 51,19 48,81 100,00
Kepulauan Bangka Belitung 64,88 35,12 100,00 51,12 48,88 100,00 51,37 48,63 100,00
Kepulauan Riau 68,31 31,69 100,00 50,94 49,06 100,00 51,00 49,00 100,00
DKI Jakarta 66,81 33,19 100,00 49,32 50,68 100,00 50,26 49,74 100,00
Jawa Barat 71,19 28,81 100,00 50,05 49,95 100,00 50,70 49,30 100,00
Jawa Tengah 61,19 38,81 100,00 49,91 50,09 100,00 50,19 49,81 100,00
DI Yogyakarta 60,50 39,50 100,00 48,46 51,54 100,00 49,38 50,62 100,00
Jawa Timur 68,33 31,67 100,00 49,44 50,56 100,00 49,79 50,21 100,00
Banten 71,42 28,58 100,00 50,05 49,95 100,00 50,91 49,09 100,00
Bali 61,72 38,28 100,00 49,74 50,26 100,00 50,21 49,79 100,00
Nusa Tenggara Barat 65,42 34,58 100,00 49,74 50,26 100,00 50,00 50,00 100,00
Nusa Tenggara Timur 60,99 39,01 100,00 49,82 50,18 100,00 49,89 50,11 100,00
Kalimantan Barat 67,38 32,62 100,00 51,16 48,84 100,00 51,36 48,64 100,00
Kalimantan Tengah 78,59 21,41 100,00 51,81 48,19 100,00 51,90 48,10 100,00
Kalimantan Selatan 69,53 30,47 100,00 49,97 50,03 100,00 50,55 49,45 100,00
Kalimantan Timur 78,70 21,30 100,00 51,86 48,14 100,00 52,02 47,98 100,00
Kalimantan Utara 81,82 18,18 100,00 52,80 47,20 100,00 52,81 47,19 100,00
Sulawesi Utara 63,40 36,60 100,00 50,87 49,13 100,00 51,11 48,89 100,00
Sulawesi Tengah 64,59 35,41 100,00 51,19 48,81 100,00 51,30 48,70 100,00
Sulawesi Selatan 68,01 31,99 100,00 49,28 50,72 100,00 49,53 50,47 100,00
Sulawesi Tenggara 69,27 30,73 100,00 50,37 49,63 100,00 50,58 49,42 100,00
Gorontalo 58,90 41,10 100,00 50,14 49,86 100,00 50,39 49,61 100,00
Sulawesi Barat 54,14 45,86 100,00 50,70 49,30 100,00 50,71 49,29 100,00
Maluku 58,94 41,06 100,00 50,50 49,50 100,00 50,57 49,43 100,00
Maluku Utara 67,42 32,58 100,00 51,15 48,85 100,00 51,18 48,82 100,00
Papua Barat 64,78 35,22 100,00 52,71 47,29 100,00 52,79 47,21 100,00
Papua 60,88 39,12 100,00 53,34 46,66 100,00 53,35 46,65 100,00
INDONESIA 66,97 33,03 100,00 50,11 49,89 100,00 50,49 49,51 100,00

Sumber: Diolah dari data Long Form SP2020

Hasil Long Form Sensus Penduduk 2020


BRS No. 09/01/Th. XXVI, 30 Januari 2023 31
Lampiran 7 Persentase Penduduk menurut Provinsi, Pendidikan yang Ditamatkan dan
Wilayah Hasil Long Form SP2020

Tidak/Belum Pernah Sekolah Tidak Tamat SD SD/Sederajat


Provinsi
Perkotaan Perdesaan Jumlah Perkotaan Perdesaan Jumlah Perkotaan Perdesaan Jumlah

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Aceh 4,93 2,02 1,67 2,66 4,75 4,04 14,04 26,28 22,13
Sumatera Utara 0,81 2,85 1,70 2,78 6,54 4,43 14,44 23,11 18,24
Sumatera Barat 1,15 2,18 1,68 5,31 12,07 8,78 15,79 26,64 21,37
Riau 1,26 2,86 2,22 3,03 6,98 5,40 14,41 32,15 25,05
Jambi 1,32 2,89 2,35 3,82 6,97 5,90 16,92 33,47 27,85
Sumatera Selatan 1,01 2,49 1,94 3,59 8,76 6,81 18,75 37,55 30,47
Bengkulu 1,67 3,88 3,14 3,83 8,47 6,92 13,92 30,67 25,09
Lampung 1,32 2,30 1,98 5,12 7,72 6,86 20,90 33,48 29,32
Kepulauan Bangka Belitung 1,74 3,41 2,44 5,89 12,43 8,65 23,54 41,35 31,07
Kepulauan Riau 2,42 8,27 3,19 4,33 14,72 5,70 12,49 32,33 15,11
DKI Jakarta 0,61 - 0,61 2,18 - 2,18 11,31 - 11,31
Jawa Barat 1,21 2,15 1,42 3,56 5,60 4,02 27,79 51,12 33,08
Jawa Tengah 2,45 3,81 3,11 5,88 8,18 7,00 27,66 41,58 34,39
DI Yogyakarta 2,53 8,11 4,05 4,06 6,64 4,76 13,93 27,93 17,74
Jawa Timur 2,78 6,81 4,61 5,58 10,07 7,61 24,79 38,06 30,80
Banten 1,33 3,27 1,86 3,54 5,40 4,05 21,00 48,30 28,48
Bali 3,72 6,97 4,79 4,67 8,04 5,78 18,81 31,22 22,91
Nusa Tenggara Barat 6,74 10,9 8,85 8,96 12,56 10,78 20,37 25,50 22,96
Nusa Tenggara Timur 1,79 6,16 5,00 4,56 10,71 9,08 14,89 35,37 29,94
Kalimantan Barat 3,35 6,54 5,38 6,03 12,4 10,08 20,74 35,33 30,00
Kalimantan Tengah 1,18 2,10 1,71 4,24 7,84 6,32 20,59 38,98 31,22
Kalimantan Selatan 1,20 2,75 2,00 5,05 10,08 7,64 21,25 39,03 30,41
Kalimantan Timur 1,29 3,32 1,93 3,31 9,17 5,14 16,36 32,39 21,37
Kalimantan Utara 2,27 8,20 4,45 5,24 12,66 7,97 19,84 27,96 22,82
Sulawesi Utara 0,55 0,94 0,73 2,99 5,61 4,20 15,28 28,35 21,31
Sulawesi Tengah 1,03 2,91 2,31 3,66 6,55 5,64 18,76 37,57 31,64
Sulawesi Selatan 2,26 7,16 4,98 4,69 10,29 7,80 18,42 31,59 25,73
Sulawesi Tenggara 2,33 3,83 3,26 4,64 8,20 6,86 14,07 27,21 22,26
Gorontalo 0,81 1,66 1,29 8,04 19,27 14,37 25,43 37,75 32,37
Sulawesi Barat 3,19 6,69 5,94 7,52 11,73 10,83 24,40 31,20 29,75
Maluku 0,75 2,75 1,99 2,21 4,29 3,51 11,91 27,41 21,55
Maluku Utara 1,03 1,70 1,51 2,88 6,85 5,77 13,09 31,29 26,32
Papua Barat 1,68 9,41 6,08 3,06 9,39 6,66 11,77 24,24 18,86
Papua 6,50 37,64 4,45 10,46 8,76 11,81 23,21 19,98
INDONESIA 1,83 5,14 3,27 4,32 8,53 6,15 21,95 36,22 28,14
Sumber: Diolah dari data Long Form SP2020

32 Hasil Long Form Sensus Penduduk 2020


BRS No. 09/01/Th. XXVI, 30 Januari 2023
Lampiran 7 Persentase Penduduk menurut Provinsi, Pendidikan yang Ditamatkan dan
Wilayah Hasil Long Form SP2020 (Lanjutan)

SMP/Sederajat SM/Sederajat DI/DII/DIII


Provinsi
Perkotaan Perdesaan Jumlah Perkotaan Perdesaan Jumlah Perkotaan Perdesaan Jumlah

(1) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)

Aceh 19,54 25,05 23,19 44,35 34,65 37,94 4,56 2,22 3,01
Sumatera Utara 20,33 25,04 22,39 48,92 36,61 43,53 2,90 1,76 2,40
Sumatera Barat 19,04 23,28 21,22 40,82 28,39 34,42 4,26 1,80 3,00
Riau 18,91 24,04 21,99 46,93 28,51 35,89 3,78 1,51 2,42
Jambi 19,13 24,11 22,42 42,37 26,61 31,97 3,80 1,49 2,27
Sumatera Selatan 17,80 22,84 20,94 43,56 24,39 31,61 3,76 1,16 2,14
Bengkulu 17,70 23,71 21,70 40,81 27,03 31,62 3,65 1,39 2,14
Lampung 22,70 29,11 26,99 37,20 23,76 28,21 3,21 1,08 1,78
Kepulauan Bangka Belitung 18,47 18,19 18,35 38,34 20,67 30,87 3,61 1,03 2,52
Kepulauan Riau 15,89 15,99 15,90 52,22 23,48 48,42 3,63 1,51 3,35
DKI Jakarta 17,78 - 17,78 50,65 - 50,65 5,07 - 5,07
Jawa Barat 21,63 23,76 22,11 35,75 14,84 31,01 3,05 0,64 2,51
Jawa Tengah 22,88 25,05 23,93 31,35 18,10 24,94 2,56 0,82 1,72
DI Yogyakarta 17,24 25,30 19,43 42,49 27,18 38,32 4,85 1,47 3,93
Jawa Timur 20,95 22,83 21,80 35,12 18,90 27,77 2,16 0,71 1,50
Banten 21,29 24,84 22,26 40,97 16,06 34,15 3,09 0,49 2,38
Bali 15,01 18,76 16,25 41,34 28,15 36,98 5,15 2,75 4,36
Nusa Tenggara Barat 19,37 19,82 19,60 32,24 24,22 28,19 2,20 1,27 1,73
Nusa Tenggara Timur 15,76 17,95 17,37 42,06 22,54 27,72 4,31 1,55 2,28
Kalimantan Barat 18,93 21,49 20,55 37,53 20,43 26,67 3,63 1,24 2,11
Kalimantan Tengah 21,02 24,72 23,16 37,38 22,20 28,61 3,16 1,19 2,02
Kalimantan Selatan 20,15 21,63 20,91 37,21 21,65 29,20 3,38 1,13 2,22
Kalimantan Timur 19,19 21,82 20,01 45,61 28,23 40,18 3,68 1,41 2,97
Kalimantan Utara 20,20 20,15 20,18 38,47 23,65 33,02 3,14 1,92 2,69
Sulawesi Utara 20,02 24,72 22,19 47,28 33,05 40,72 2,85 1,66 2,30
Sulawesi Tengah 18,48 21,46 20,52 40,94 25,42 30,31 3,08 1,48 1,98
Sulawesi Selatan 17,24 19,12 18,28 39,42 24,40 31,08 3,15 1,57 2,27
Sulawesi Tenggara 16,58 21,92 19,91 40,92 29,59 33,86 3,53 1,85 2,48
Gorontalo 17,10 15,11 15,98 34,35 20,26 26,41 2,40 0,88 1,55
Sulawesi Barat 17,35 18,91 18,58 31,53 24,45 25,95 2,66 1,46 1,71
Maluku 14,91 21,24 18,85 50,14 35,69 41,15 3,65 2,30 2,81
Maluku Utara 17,44 22,69 21,26 46,67 30,16 34,67 3,22 1,87 2,23
Papua Barat 18,55 21,72 20,35 46,39 26,73 35,21 3,61 1,95 2,67
Papua 15,82 15,07 15,28 45,34 11,77 21,28 3,49 0,59 1,41
INDONESIA 20,34 23,08 21,53 38,87 22,45 31,74 3,18 1,15 2,30
Sumber: Diolah dari data Long Form SP2020

Hasil Long Form Sensus Penduduk 2020


BRS No. 09/01/Th. XXVI, 30 Januari 2023 33
Lampiran 7 Persentase Penduduk menurut Provinsi, Pendidikan yang Ditamatkan dan
Wilayah Hasil Long Form SP2020 (Lanjutan)

DIV/S1 Profesi S2/S3


Provinsi
Perkotaan Perdesaan Jumlah Perkotaan Perdesaan Jumlah Perkotaan Perdesaan Jumlah

(1) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) (27) (28)

Aceh 12,74 4,93 7,58 0,10 0,02 0,05 1,02 0,08 0,40
Sumatera Utara 9,20 4,00 6,93 0,07 0,02 0,05 0,56 0,07 0,34
Sumatera Barat 12,38 5,48 8,83 0,12 0,03 0,07 1,14 0,13 0,62
Riau 10,77 3,85 6,62 0,07 0,02 0,04 0,82 0,08 0,37
Jambi 11,67 4,32 6,81 0,12 0,03 0,06 0,85 0,12 0,37
Sumatera Selatan 10,49 2,72 5,65 0,08 0,02 0,04 0,95 0,08 0,40
Bengkulu 16,64 4,72 8,69 0,17 0,03 0,07 1,61 0,11 0,61
Lampung 8,73 2,45 4,52 0,08 0,02 0,04 0,74 0,08 0,30
Kepulauan Bangka Belitung 7,93 2,81 5,77 0,08 0,02 0,06 0,39 0,09 0,26
Kepulauan Riau 8,49 3,64 7,85 0,08 0,01 0,07 0,46 0,04 0,40
DKI Jakarta 11,37 - 11,37 0,09 - 0,09 0,94 - 0,94
Jawa Barat 6,47 1,81 5,41 0,05 0,01 0,04 0,48 0,07 0,39
Jawa Tengah 6,67 2,37 4,59 0,08 0,03 0,05 0,47 0,07 0,28
DI Yogyakarta 13,07 3,20 10,38 0,12 0,01 0,09 1,72 0,15 1,29
Jawa Timur 8,05 2,52 5,54 0,07 0,03 0,05 0,50 0,08 0,31
Banten 8,12 1,55 6,32 0,07 0,02 0,06 0,60 0,06 0,45
Bali 10,36 3,97 8,25 0,09 0,01 0,06 0,86 0,12 0,62
Nusa Tenggara Barat 9,48 5,58 7,51 0,09 0,04 0,07 0,53 0,10 0,32
Nusa Tenggara Timur 15,64 5,62 8,28 0,16 0,03 0,07 0,84 0,06 0,27
Kalimantan Barat 9,01 2,50 4,88 0,08 0,01 0,04 0,71 0,05 0,29
Kalimantan Tengah 11,42 2,90 6,49 0,08 0,02 0,05 0,93 0,05 0,42
Kalimantan Selatan 10,82 3,61 7,11 0,08 0,03 0,05 0,86 0,09 0,46
Kalimantan Timur 9,79 3,55 7,84 0,09 0,02 0,07 0,69 0,10 0,50
Kalimantan Utara 10,13 5,33 8,36 0,06 0,01 0,04 0,65 0,11 0,45
Sulawesi Utara 10,06 5,41 7,92 0,08 0,06 0,07 0,88 0,20 0,56
Sulawesi Tengah 12,83 4,48 7,12 0,08 0,03 0,04 1,13 0,11 0,43
Sulawesi Selatan 13,37 5,67 9,10 0,17 0,04 0,10 1,28 0,16 0,66
Sulawesi Tenggara 16,17 7,14 10,54 0,15 0,05 0,09 1,61 0,21 0,74
Gorontalo 10,75 4,91 7,46 0,10 0,02 0,06 1,02 0,14 0,53
Sulawesi Barat 12,05 5,43 6,84 0,07 0,02 0,03 1,24 0,12 0,36
Maluku 15,19 6,18 9,59 0,08 0,02 0,04 1,17 0,11 0,51
Maluku Utara 14,41 5,31 7,79 0,09 0,05 0,06 1,17 0,10 0,39
Papua Barat 13,95 6,38 9,65 0,11 0,05 0,07 0,88 0,13 0,45
Papua 11,56 1,20 4,14 0,14 0,03 0,06 0,88 0,03 0,27
INDONESIA 8,77 3,31 6,40 0,08 0,03 0,06 0,67 0,09 0,42
Sumber: Diolah dari data Long Form SP2020

34 Hasil Long Form Sensus Penduduk 2020


BRS No. 09/01/Th. XXVI, 30 Januari 2023
Lampiran 8 Persentase Penduduk menurut Provinsi, Pendidikan yang Ditamatkan dan
Generasi Hasil Long Form SP2020

Tidak/Belum Pernah Sekolah Tidak Tamat SD SD/Sederajat


Provinsi
Baby Baby Baby
Milenial Generasi X Milenial Generasi X Milenial Generasi X
Boomer Boomer Boomer

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

Aceh 0,70 1,77 5,28 1,88 4,63 11,89 14,21 32,04 48,60
Sumatera Utara 1,17 1,75 4,04 2,78 4,54 11,03 12,01 23,17 40,41
Sumatera Barat 1,03 1,51 3,94 5,42 9,30 21,45 16,14 25,11 38,19
Riau 1,29 2,32 6,57 3,30 6,10 14,33 19,77 34,22 47,34
Jambi 0,89 2,45 8,16 2,80 6,99 17,13 22,79 38,96 47,99
Sumatera Selatan 0,90 1,83 5,39 3,69 7,83 17,11 25,84 40,99 50,68
Bengkulu 1,38 3,26 9,95 3,55 8,05 19,71 20,28 34,44 43,03
Lampung 0,54 1,58 6,17 2,43 7,30 20,74 21,50 40,67 52,17
Kepulauan Bangka Belitung 1,24 2,71 6,83 5,89 10,02 20,17 29,40 39,92 45,64
Kepulauan Riau 1,53 3,65 11,84 3,14 7,06 18,65 10,73 19,64 33,02
DKI Jakarta 0,26 0,47 1,40 0,79 2,03 5,13 5,21 13,18 27,84
Jawa Barat 0,45 1,27 4,61 1,75 4,44 10,60 25,68 44,50 57,28
Jawa Tengah 0,58 1,98 9,54 2,03 6,98 19,78 25,32 49,78 52,41
DI Yogyakarta 0,37 1,83 10,16 0,88 3,48 13,18 6,86 22,30 36,39
Jawa Timur 1,06 3,84 13,11 2,85 7,88 18,64 22,14 41,38 48,07
Banten 0,66 1,72 6,86 1,72 4,80 12,11 23,49 38,21 47,72
Bali 1,40 3,17 13,91 2,60 5,17 15,24 15,80 27,83 44,13
Nusa Tenggara Barat 2,66 11,75 30,97 6,91 16,57 24,61 22,94 32,14 26,96
Nusa Tenggara Timur 2,88 5,48 13,59 6,77 11,66 19,47 27,76 42,33 44,24
Kalimantan Barat 2,22 5,72 17,77 6,78 12,08 23,04 30,77 37,82 37,49
Kalimantan Tengah 0,88 1,59 5,06 4,08 7,21 15,24 29,17 40,53 49,41
Kalimantan Selatan 1,08 2,01 5,44 4,19 8,91 20,37 27,44 38,89 45,76
Kalimantan Timur 0,86 1,77 6,28 2,89 5,78 14,15 16,56 28,38 41,32
Kalimantan Utara 2,87 5,08 12,51 5,70 9,44 18,39 20,07 29,75 36,40
Sulawesi Utara 0,49 0,66 1,32 2,29 4,37 8,86 15,17 24,83 39,73
Sulawesi Tengah 1,67 2,53 4,50 3,93 5,97 12,53 27,85 41,14 52,74
Sulawesi Selatan 2,26 5,01 14,51 4,93 9,07 18,10 24,64 32,96 37,41
Sulawesi Tenggara 1,30 3,23 11,99 4,25 8,31 19,74 19,38 31,32 37,41
Gorontalo 0,84 1,35 2,88 12,54 17,13 27,00 29,53 43,59 47,00
Sulawesi Barat 3,28 7,39 18,19 8,74 14,23 24,00 30,99 39,01 38,70
Maluku 1,44 2,21 4,57 2,19 3,98 8,59 15,11 29,13 48,11
Maluku Utara 0,96 1,58 4,13 3,77 7,33 16,06 22,05 38,03 50,44
Papua Barat 4,48 8,41 13,87 4,66 7,98 15,63 15,03 23,67 33,06
Papua 26,94 34,59 38,99 8,26 8,63 10,42 19,52 20,79 22,34
INDONESIA 1,44 3,05 9,09 3,00 6,71 15,91 21,83 38,01 47,23
Sumber: Diolah dari data Long Form SP2020

Hasil Long Form Sensus Penduduk 2020


BRS No. 09/01/Th. XXVI, 30 Januari 2023 35
Lampiran 8 Persentase Penduduk menurut Provinsi, Pendidikan yang Ditamatkan dan
Generasi Hasil Long Form SP2020 (Lanjutan)

SMP/Sederajat SM/Sederajat DI/DII/DIII


Provinsi
Baby Baby Baby
Milenial Generasi X Milenial Generasi X Milenial Generasi X
Boomer Boomer Boomer

(1) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)

Aceh 19,94 23,04 13,58 44,66 28,40 13,47 5,35 2,60 1,85
Sumatera Utara 18,76 21,26 17,68 50,28 39,50 19,92 3,82 2,34 1,79
Sumatera Barat 18,51 19,49 12,87 38,42 32,84 15,73 4,72 2,73 2,36
Riau 20,54 19,65 11,57 39,85 29,13 14,78 3,91 2,17 1,57
Jambi 22,98 19,33 9,82 35,19 24,31 11,10 3,76 1,91 1,66
Sumatera Selatan 21,37 17,44 9,68 35,57 24,22 11,53 3,36 1,80 1,49
Bengkulu 21,05 18,59 9,24 34,91 26,43 10,93 3,43 1,39 1,77
Lampung 31,98 21,72 8,44 33,30 22,38 7,74 2,85 1,45 1,39
Kepulauan Bangka Belitung 15,95 14,32 9,60 33,85 24,74 13,40 4,14 2,44 1,58
Kepulauan Riau 11,32 12,68 11,65 55,84 45,46 18,81 4,85 3,50 1,66
DKI Jakarta 12,40 16,92 17,48 57,90 47,18 32,11 6,54 6,18 4,64
Jawa Barat 24,20 15,22 7,98 36,09 25,08 12,73 3,53 2,87 1,93
Jawa Tengah 31,13 16,97 6,75 30,53 17,89 7,27 2,62 1,65 1,19
DI Yogyakarta 19,44 19,53 12,06 47,33 35,90 16,93 5,71 4,40 3,43
Jawa Timur 26,09 17,98 7,42 35,85 21,64 8,35 2,49 1,33 0,90
Banten 22,41 16,73 9,00 38,92 28,13 15,90 3,26 2,75 2,29
Bali 15,47 14,67 6,35 43,92 37,44 11,69 7,01 3,48 1,71
Nusa Tenggara Barat 20,16 12,97 4,80 31,28 18,95 7,05 2,82 1,14 1,09
Nusa Tenggara Timur 13,56 12,25 6,69 29,11 18,85 10,63 3,91 2,01 1,80
Kalimantan Barat 20,53 16,49 7,40 28,12 21,17 9,38 3,35 1,68 1,59
Kalimantan Tengah 23,07 19,28 11,18 29,89 21,96 11,88 2,99 1,94 1,79
Kalimantan Selatan 21,19 17,79 9,38 30,84 23,48 12,21 3,56 1,74 1,63
Kalimantan Timur 16,70 18,36 12,65 45,43 34,31 18,38 4,78 2,68 1,74
Kalimantan Utara 16,77 17,65 12,49 35,96 27,31 14,67 4,45 2,38 1,59
Sulawesi Utara 19,13 22,27 19,66 46,50 36,90 21,73 3,23 2,31 2,32
Sulawesi Tengah 18,63 18,09 11,50 32,54 23,04 12,43 3,28 1,54 1,59
Sulawesi Selatan 16,38 15,14 8,23 32,79 25,59 12,77 3,77 1,87 1,88
Sulawesi Tenggara 16,95 17,45 9,12 35,42 26,68 13,50 4,37 1,69 2,01
Gorontalo 12,70 11,63 7,97 27,75 18,23 9,83 2,67 1,06 1,18
Sulawesi Barat 15,30 14,05 7,00 26,34 17,52 7,31 3,13 1,11 1,48
Maluku 14,83 17,21 12,99 44,62 34,76 17,99 4,49 2,29 2,56
Maluku Utara 17,17 19,59 13,30 38,05 23,84 12,18 3,94 1,57 1,16
Papua Barat 16,94 17,21 13,45 38,83 29,19 17,20 4,19 2,50 1,71
Papua 13,70 12,62 10,51 23,62 16,72 12,55 1,91 1,39 1,36
INDONESIA 22,62 17,22 9,24 37,00 25,78 12,18 3,52 2,25 1,68
Sumber: Diolah dari data Long Form SP2020

36 Hasil Long Form Sensus Penduduk 2020


BRS No. 09/01/Th. XXVI, 30 Januari 2023
Lampiran 8 Persentase Penduduk menurut Provinsi, Pendidikan yang Ditamatkan dan
Generasi Hasil Long Form SP2020 (Lanjutan)

DIV/S1 Profesi S2/S3


Provinsi
Baby Baby Baby
Milenial Generasi X Milenial Generasi X Milenial Generasi X
Boomer Boomer Boomer

(1) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26) (27) (28)

Aceh 12,62 6,91 4,79 0,09 0,05 0,01 0,55 0,56 0,52
Sumatera Utara 10,73 6,86 4,55 0,07 0,07 0,03 0,38 0,51 0,55
Sumatera Barat 14,79 8,03 4,73 0,12 0,08 0,04 0,85 0,89 0,69
Riau 10,79 5,80 3,45 0,05 0,04 0,03 0,50 0,56 0,36
Jambi 10,97 5,49 3,80 0,10 0,05 0,03 0,52 0,51 0,30
Sumatera Selatan 8,75 5,21 3,57 0,06 0,03 0,04 0,47 0,64 0,50
Bengkulu 14,42 6,92 4,76 0,14 0,06 0,02 0,85 0,86 0,59
Lampung 6,96 4,46 2,94 0,06 0,04 0,03 0,37 0,41 0,38
Kepulauan Bangka Belitung 9,07 5,41 2,61 0,09 0,05 0,03 0,38 0,39 0,13
Kepulauan Riau 12,01 7,32 3,80 0,09 0,04 0,15 0,48 0,65 0,43
DKI Jakarta 15,92 12,61 9,65 0,09 0,10 0,12 0,90 1,31 1,63
Jawa Barat 7,88 5,96 4,16 0,05 0,05 0,04 0,37 0,60 0,67
Jawa Tengah 7,37 4,31 2,69 0,08 0,06 0,04 0,34 0,38 0,34
DI Yogyakarta 17,39 10,79 6,44 0,18 0,07 0,06 1,85 1,71 1,34
Jawa Timur 9,07 5,49 3,09 0,07 0,05 0,04 0,39 0,42 0,38
Banten 8,97 6,95 5,27 0,07 0,05 0,08 0,49 0,66 0,77
Bali 12,92 7,46 6,03 0,09 0,07 0,06 0,79 0,71 0,87
Nusa Tenggara Barat 12,67 6,00 4,15 0,12 0,05 0,02 0,45 0,43 0,35
Nusa Tenggara Timur 15,47 7,00 3,29 0,14 0,03 0,04 0,40 0,38 0,26
Kalimantan Barat 7,81 4,57 2,91 0,06 0,03 0,03 0,36 0,44 0,39
Kalimantan Tengah 9,39 6,69 4,92 0,07 0,05 0,02 0,45 0,75 0,49
Kalimantan Selatan 11,15 6,45 4,46 0,07 0,04 0,04 0,48 0,69 0,71
Kalimantan Timur 12,18 7,86 4,54 0,11 0,04 0,06 0,49 0,81 0,87
Kalimantan Utara 13,57 7,54 3,45 0,08 0,02 0,00 0,51 0,82 0,50
Sulawesi Utara 12,53 7,81 5,43 0,10 0,08 0,04 0,57 0,78 0,90
Sulawesi Tengah 11,56 6,90 4,13 0,08 0,04 0,01 0,47 0,74 0,57
Sulawesi Selatan 14,38 9,23 5,99 0,15 0,09 0,11 0,70 1,05 0,99
Sulawesi Tenggara 17,29 9,88 5,41 0,18 0,07 0,04 0,85 1,36 0,79
Gorontalo 13,27 6,06 3,61 0,12 0,02 0,00 0,58 0,94 0,53
Sulawesi Barat 11,75 5,97 3,03 0,05 0,02 0,01 0,40 0,71 0,27
Maluku 16,66 9,39 4,56 0,08 0,05 0,01 0,58 0,98 0,61
Maluku Utara 13,46 7,25 2,41 0,12 0,05 0,01 0,47 0,76 0,32
Papua Barat 15,29 10,08 4,41 0,14 0,07 0,03 0,45 0,90 0,64
Papua 5,77 4,62 3,38 0,08 0,08 0,01 0,19 0,57 0,44
INDONESIA 10,04 6,32 4,05 0,08 0,06 0,04 0,47 0,61 0,57
Sumber: Diolah dari data Long Form SP2020

Hasil Long Form Sensus Penduduk 2020


BRS No. 09/01/Th. XXVI, 30 Januari 2023 37
Lampiran 9 Persentase Penduduk 2 Tahun ke Atas menurut Provinsi, Kemampuan
Berbahasa Indonesia, dan Penggunaan Bahasa Daerah Hasil Long Form SP2020

Penduduk dengan Penduduk dengan Penduduk dengan


Provinsi Kemampuan berbahasa Penggunaan bahasa Penggunaan bahasa daerah
Indonesia daerah di keluarga di tetangga/kerabat

(1) (2) (3) (4)

Aceh 97,35 76,58 77,08


Sumatera Utara 98,59 40,21 39,08
Sumatera Barat 97,11 93,78 94,37
Riau 98,99 52,07 42,38
Jambi 97,01 83,97 78,41
Sumatera Selatan 96,69 95,09 93,94
Bengkulu 98,73 88,42 86,39
Lampung 99,74 68,23 64,93
Kepulauan Bangka Belitung 98,22 93,87 93,19
Kepulauan Riau 99,41 33,27 23,58
DKI Jakarta 99,94 4,22 0,48
Jawa Barat 97,63 72,45 71,00
Jawa Tengah 96,49 96,25 96,36
DI Yogyakarta 97,11 88,86 88,36
Jawa Timur 94,93 94,58 94,24
Banten 98,60 51,94 49,97
Bali 96,30 89,18 85,92
Nusa Tenggara Barat 91,85 92,43 92,26
Nusa Tenggara Timur 97,14 65,33 63,27
Kalimantan Barat 97,40 78,90 75,34
Kalimantan Tengah 98,12 82,77 73,16
Kalimantan Selatan 95,53 93,40 90,68
Kalimantan Timur 99,58 31,31 20,42
Kalimantan Utara 99,68 25,02 16,04
Sulawesi Utara 98,67 90,48 90,08
Sulawesi Tengah 99,12 38,55 32,65
Sulawesi Selatan 97,65 66,71 65,47
Sulawesi Tenggara 99,36 46,66 42,41
Gorontalo 99,71 35,85 39,09
Sulawesi Barat 98,39 65,49 61,58
Maluku 99,11 89,05 88,34
Maluku Utara 98,96 82,00 81,38
Papua Barat 99,66 30,26 20,42
Papua 96,42 61,29 53.02
INDONESIA 97,24 73,87 71,93
Sumber: Diolah dari data Long Form SP2020

38 Hasil Long Form Sensus Penduduk 2020


BRS No. 09/01/Th. XXVI, 30 Januari 2023
Lampiran 10 Persentase Penduduk 2 Tahun ke Atas menurut Provinsi, Kemampuan
Berbahasa Indonesia, Penggunaan Bahasa Daerah, dan Generasi Hasil Long
Form SP2020

Penduduk dengan Kemampuan Berbahasa Indonesia


Province
Post Gen Z Gen Z Milenial Gen X Baby Boomer Pre Boomer

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Aceh 88,17 99,46 99,76 99,36 96,25 88,80


Sumatera Utara 96,21 99,52 99,33 98,80 97,66 95,57
Sumatera Barat 87,70 99,27 99,48 98,84 95,96 89,22
Riau 95,96 99,73 99,85 99,68 98,30 93,09
Jambi 86,98 99,30 99,61 98,92 95,70 86,92
Sumatera Selatan 84,17 99,13 99,60 99,31 97,15 91,08
Bengkulu 94,17 99,70 99,82 99,64 98,46 93,10
Lampung 99,37 99,94 99,92 99,94 99,51 95,86
Kepulauan Bangka Belitung 91,35 99,45 99,69 99,40 98,20 93,17
Kepulauan Riau 97,94 99,83 99,88 99,69 98,77 95,23
DKI Jakarta 99,72 99,95 99,98 99,98 99,98 99,84
Jawa Barat 89,00 99,54 99,81 99,36 96,15 87,73
Jawa Tengah 89,76 99,53 99,63 98,69 91,23 71,54
DI Yogyakarta 95,46 99,75 99,76 99,16 93,13 70,09
Jawa Timur 88,02 99,52 99,51 96,87 86,32 66,56
Banten 94,90 99,68 99,86 99,40 96,65 89,33
Bali 90,09 99,54 99,41 98,44 90,50 71,53
Nusa Tenggara Barat 77,22 99,23 98,86 93,15 76,51 60,83
Nusa Tenggara Timur 92,55 99,39 99,45 98,11 93,24 81,11
Kalimantan Barat 89,13 99,49 99,62 99,01 95,40 87,02
Kalimantan Tengah 90,90 99,45 99,66 99,37 97,95 92,52
Kalimantan Selatan 81,42 98,74 99,32 98,16 94,11 85,81
Kalimantan Timur 98,42 99,85 99,94 99,87 99,25 95,68
Kalimantan Utara 99,56 99,81 99,88 99,79 98,90 95,46
Sulawesi Utara 92,56 99,58 99,79 99,62 99,24 98,66
Sulawesi Tengah 98,24 99,35 99,37 99,37 98,95 96,57
Sulawesi Selatan 98,06 99,69 99,48 98,01 90,48 76,22
Sulawesi Tenggara 99,61 99,86 99,84 99,61 96,65 87,68
Gorontalo 99,79 99,89 99,89 99,75 98,99 96,10
Sulawesi Barat 97,51 99,57 99,47 98,44 94,18 84,37
Maluku 95,33 99,71 99,80 99,75 99,55 99,06
Maluku Utara 94,53 99,65 99,90 99,85 99,67 98,41
Papua Barat 99,16 99,86 99,81 99,65 99,36 98,15
Papua 94,93 97,64 97,31 95,83 93,55 96,60
INDONESIA 91,39 99,52 99,61 98,61 93,30 80,07
Sumber: Diolah dari data Long Form SP2020

Hasil Long Form Sensus Penduduk 2020


BRS No. 09/01/Th. XXVI, 30 Januari 2023 39
Lampiran 10 Persentase Penduduk 2 Tahun ke Atas menurut Provinsi, Kemampuan
Berbahasa Indonesia, Penggunaan Bahasa Daerah, dan Generasi Hasil Long
Form SP2020 (Lanjutan)
Penduduk dengan Penggunaan Bahasa Daerah di Keluarga
Province
Post Gen Z Gen Z Milenial Gen X Baby Boomer Pre Boomer

(1) (8) (9) (10) (11) (12) (13)

Aceh 64,44 75,53 78,11 80,69 85,51 90,89


Sumatera Utara 29,15 39,62 39,73 43,38 52,02 59,18
Sumatera Barat 87,07 94,40 93,74 95,18 97,27 97,89
Riau 36,06 48,66 53,51 59,10 70,90 77,31
Jambi 75,51 83,27 84,67 86,72 90,16 93,49
Sumatera Selatan 92,28 95,47 95,30 95,81 96,27 96,15
Bengkulu 79,56 88,71 88,73 90,97 93,59 95,05
Lampung 47,24 65,41 69,97 75,96 81,78 84,73
Kepulauan Bangka Belitung 90,72 94,87 94,00 94,72 93,59 92,04
Kepulauan Riau 22,75 30,85 33,54 36,28 51,81 57,09
DKI Jakarta 0,82 2,29 4,94 6,16 6,81 5,67
Jawa Barat 63,99 72,44 71,96 73,94 79,95 84,83
Jawa Tengah 91,72 96,26 96,47 97,23 98,09 98,31
DI Yogyakarta 77,45 85,49 88,79 92,32 95,32 97,67
Jawa Timur 88,29 94,44 94,91 96,01 96,78 96,97
Banten 42,68 52,80 53,22 52,73 57,67 66,00
Bali 78,82 88,07 89,06 91,45 94,89 97,52
Nusa Tenggara Barat 86,75 92,55 93,37 93,94 95,35 96,71
Nusa Tenggara Timur 50,77 65,62 65,02 71,35 77,67 82,39
Kalimantan Barat 70,06 79,19 79,86 82,08 82,09 79,53
Kalimantan Tengah 67,73 82,61 84,19 86,92 91,31 93,63
Kalimantan Selatan 88,11 93,75 93,71 94,80 96,53 97,04
Kalimantan Timur 13,91 25,40 33,04 40,58 47,20 56,81
Kalimantan Utara 8,96 19,14 26,37 33,86 42,59 56,45
Sulawesi Utara 89,11 90,73 90,47 90,84 90,61 91,74
Sulawesi Tengah 15,78 31,02 41,54 51,03 59,98 68,20
Sulawesi Selatan 42,95 63,22 68,35 75,14 81,47 87,47
Sulawesi Tenggara 14,43 39,01 52,18 63,61 74,62 83,85
Gorontalo 5,08 17,40 38,25 58,36 71,70 77,02
Sulawesi Barat 37,21 61,29 69,41 79,36 87,93 91,38
Maluku 84,14 88,45 89,97 90,54 92,21 93,31
Maluku Utara 73,78 81,46 83,06 85,45 87,35 90,26
Papua Barat 12,41 25,79 33,08 39,90 46,14 52,43
Papua 43,05 61,40 64,72 69,49 66,93 55,42
INDONESIA 62,94 72,21 73,96 77,32 82,59 87,15
Sumber: Diolah dari data Long Form SP2020

40 Hasil Long Form Sensus Penduduk 2020


BRS No. 09/01/Th. XXVI, 30 Januari 2023
Lampiran 10 Persentase Penduduk 2 Tahun ke Atas menurut Provinsi, Kemampuan
Berbahasa Indonesia, Penggunaan Bahasa Daerah, dan Generasi Hasil Long
Form SP2020 (Lanjutan)

Penduduk dengan Penggunaan Bahasa Daerah dengan Tetangga/Kerabat


Province
Post Gen Z Gen Z Milenial Gen X Baby Boomer Pre Boomer

(1) (14) (15) (16) (17) (18) (19)

Aceh 64,36 74,77 79,76 82,28 85,72 89,93


Sumatera Utara 28,19 37,75 39,48 43,03 49,41 54,00
Sumatera Barat 87,47 94,40 95,29 95,89 97,43 97,69
Riau 30,05 38,25 44,59 48,06 57,81 66,19
Jambi 71,06 77,60 79,63 80,70 84,19 88,28
Sumatera Selatan 91,11 94,31 94,30 94,57 95,08 94,64
Bengkulu 77,86 86,36 87,36 88,58 90,76 92,95
Lampung 44,77 60,62 68,52 72,87 76,33 80,35
Kepulauan Bangka Belitung 89,73 94,25 93,03 93,93 94,38 93,34
Kepulauan Riau 19,96 22,93 21,47 24,15 37,88 43,10
DKI Jakarta 0,03 0,16 0,57 0,88 0,84 0,82
Jawa Barat 63,20 71,00 70,63 72,17 78,24 83,19
Jawa Tengah 91,65 96,08 96,94 97,45 98,05 98,25
DI Yogyakarta 76,85 82,97 89,01 92,74 95,39 97,65
Jawa Timur 87,95 93,71 94,84 95,79 96,42 96,63
Banten 41,80 50,94 51,55 49,95 54,77 64,16
Bali 75,89 84,21 85,32 88,36 92,71 96,33
Nusa Tenggara Barat 87,01 91,93 93,54 93,96 94,46 95,76
Nusa Tenggara Timur 49,70 62,84 63,38 69,53 74,66 79,87
Kalimantan Barat 67,25 75,26 76,64 78,08 78,97 77,96
Kalimantan Tengah 61,26 73,32 73,55 76,40 81,94 85,35
Kalimantan Selatan 86,04 90,79 90,92 91,77 94,31 94,19
Kalimantan Timur 10,48 16,13 21,48 25,88 31,10 41,15
Kalimantan Utara 5,68 11,72 16,47 22,12 28,91 44,17
Sulawesi Utara 88,68 90,38 89,97 90,44 90,29 91,28
Sulawesi Tengah 13,06 24,31 36,35 44,42 51,26 59,43
Sulawesi Selatan 42,43 60,82 68,02 74,33 79,39 85,13
Sulawesi Tenggara 12,46 32,98 49,22 59,84 67,88 76,50
Gorontalo 4,34 16,13 44,33 66,52 76,20 77,53
Sulawesi Barat 35,64 56,35 66,92 74,81 81,99 88,73
Maluku 83,59 87,65 89,24 89,91 91,46 92,66
Maluku Utara 72,80 80,25 82,81 85,40 87,05 90,69
Papua Barat 8,62 17,38 22,47 26,85 30,22 37,06
Papua 36,99 53,49 56,25 59,71 57,42 44,37
INDONESIA 61,70 69,91 72,28 75,26 80,35 85,28
Sumber: Diolah dari data Long Form SP2020

Hasil Long Form Sensus Penduduk 2020


BRS No. 09/01/Th. XXVI, 30 Januari 2023 41
42 Hasil Long Form Sensus Penduduk 2020
BRS No. 09/01/Th. XXVI, 30 Januari 2023
Gambar 34 Infografis Long Form SP2020

Hasil Long Form Sensus Penduduk 2020


BRS No. 09/01/Th. XXVI, 30 Januari 2023 43
Untuk informasi lebih lanjut silakan hubungi: Konten Berita Resmi Statistik
dilindungi oleh Undang-Undang,
hak cipta melekat pada Badan
Dr. Ali Said, M.A. Pusat Statistik. Dilarang
Direktur Statistik Kependudukan dan mengumumkan, mendistribusikan,
Ketenagakerjaan mengomunikasikan, dan/atau
menggandakan sebagian atau
(021) 3810291-4, Ext. 4100
seluruh isi tulisan ini untuk tujuan
ali@bps.go.id komersial tanpa izin tertulis dari
Badan Pusat Statistik.
Untuk layanan perpustakaan, penjualan data mikro, publikasi
elektronik, publikasi cetakan, dan peta digital wilayah kerja statistik
sesuai peraturan yang berlaku maupun konsultasi statistik dapat
menghubungi Pelayanan Statistik Terpadu (PST) di pst.bps.go.id

Jl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710


Telp : (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax : (021) 3857046
Homepage : http://www.bps.go.id E-mail : bpshq@bps.go.id

Anda mungkin juga menyukai