Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS KEPENDUDUKAN

I.

DEFINISI DEMOGRAFI
United Nation (1958) dan International Union for the Scientific Study of Population/IUSSP
(1982), mendefinisikan demografi seagai studi ilmiah masalah penduduk yang berkaitan dengan
jumlah, struktur, serta pertumbuhannya. Masalah demografi lebih ditekankan pada studi
kuantitatif dari berbagai faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk, yaitu fertilitas,
mortalitas, dan migrasi. Ketiga faktor ini biasanya disebut sebagai variable demografi atau
komponen pertumbuhan penduduk. Ketiga komponen tersebut ditambah dengan faktorlain
seperti perkawinan, perceraian, mobilitas social (perubahan status sosial) akan menentukan
struktur atau komponen penduduk.
Ruang lingkup analisis kependudukan, meliputi:
(1) Menyiapkan data tentang jumlah penduduk nasional maupun regional
(2) Analisis data
(3) Rekomendasi dan kebijakan

1. UKURAN DALAM KOMPOSISI PENDUDUK


A. Umur Median (Median Age)
B. Rasio ketergantungan (dependency ratio)
C. Ratio Jenis Kelamin (sex ratio)
D. Angka Partisipasi Sekolah (kasar dan angka partisipasi murni)
E. Angka Melek huruf

A. Umur Median (Median Age)


Umur median adalah umur yang membagi penduduk menjadi dua bagian dengan jumlah
yang sama, yaitu bagian pertama lebih muda dan bagian kedua lebih tua daripada umur
median. Kegunaan umur median adalah untuk mengukur tingkat pemusatan penduduk
pada kelompok-kelompok umur tertentu.
Rumus untuk menghitung umur median adalah sebagai berikut.

Umur median = Md + N/2 - x/MdXi


Md = batas bawah kelomok umur yang mengandung N/2
N
= jumlah penduduk total
x = jumlahpenduduk kumulatif sampai dengan kelompok umur yang mengandung N/2
Md = jumlah penduduk pada kelompok umur dimana terdapat nilai N/2
I
= kelas interval umur

Dengan menggunakan umur median dapat ditentukan kategori penduduk suatu wilayah
dengan kategori berikut.
1. Penduduk muda jika umur median kurang dari 20 tahun (86.228.000 orang) atau
86.228.000
------------------.x 100 =44,05%
195.755.000
Masalah dan Solusi
Masalah
(1) Terdapat usia ketergantungan (dependency rasio)
(2) Usia balita
(3) Usia sekolah (TK, SD, SLTP, SLTA dan PT)
Solusi
(1) Investasi SDM
(2) Ibu sebagai pekerja domestic
(3) Sarana dan prasara pendidikan
2. Penduduk intermediate, jika umur median antara 20 30 tahun (48.441.000. orang)
atau
48.441.000
------------------ x = 24,75%
195.755.000
Masalah dan Solusi
Masalah
(1) Usia produktif
Solusi
(1) Pertumbuhan ekonomi dapat menciptakan lapangan pekerjaan yang seimbang
3. Penduduk tua, jika umur median > 30 tahun (60.086.000 orang) atau
60.086.000
----------------- x100 = 30,70%
195.755.000

Masalah dan Solusi


Masalah
(1) Terdapat usia produktif dan usia ketergantungan
Solusi
(1) Lapangan pekerjaan dan sarana/prasarana lansia
Tabel 1.1
Penduduk Indonesia, Tahun 1995(ribuan)
Kelompok Umur

Jumlah Penduduk

Kumulatif

% kumulatif

04

20.452

20.452

10.50

59

21.788

42.240

21.69

10 14

23.709

65.949

33.86

15 19

20.279

86.228

44.28

20 24

17.151

103.379

53.08

25 29

16.308

119.687

61.46

30 34

14.982

134.669

69.15

35 39

14.119

148.788

76.40

40 44

11.103

159.891

82.10

45 49

8.251

168.142

86.34

50 54

7.120

175.262

89.99

55 59

6.195

181 .457

93.17

60 64

5.182

186.639

95.83

65 69

3.556

190.195

97.66

70 74

2.448

192.643

98.02

75 +

2.112

194.755

100.00

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Jumlah

194.755

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Dari tabel 1.1dapat dihitung umur median dengan tahapan-tahapan sebagai berikut.
N/2 = 194.755.000/2 = 97.377.500
Angka 97.377.500 berada pada kelompok umur 20-24 tahun dengan jumlah kumulatif 103.379.000.
Dengan demikian,
Md = 20 (batas bawah)
Dari kelompok umur 20-24 tahun akan dicari nilai x sebagai bagian umur median dengan ilustrasi
sebagai berikut.
Umur

20

Jumlah Penduduk 86.228.000

x?
97.377.000

24

103.379.000

24 20
103.379.000 - 86.228.000
17.151.000
---------- = ------------------------------------ = ---------------X 20
97.377.000 - 86.228.000
11.149.000
11.149.500
X = 20 + ---------------- x 5
17.151.000

Md = x = 20 + (0,6500787 x 5) = 20 + 3,25 = 23,25 = 23,3


Dengan demikian, umur median penduduk Indonesia pada tahun 1995 adalah 23,3 tahun, yang berarti
setengah penduduk Indonesia pada tahun 1995 berrusia di bawah 23,3 tahun dan setengahnya lagi
berusia lebih tua dari 23,3 tahun. Umur median ini terletak diantara 20 dan 30 tahun. Dengan demikian,
penduduk Indonesia dapat dikategorikan sebagai penduduk intermediate, yaitu transisi dari penduduk
muda (young population) ke penduduk tua (old population)

B. RASIO KETERGANTUNGAN (DEPENDENCY RATIO)


Rasio ketergantungan (dependency ratio) adalah angka yang menyatakan perbandingan antara
banyaknya penduduk usia nonproduktif ( penduduk usia di bawah 15 tahun dan penduduk usia 65 tahun
atau lebih). Secara matematis rumus untuk menghitung rasio ketergantungan adalah sebagai berikut.
Total dependency = youth dependency + aged dependency
= (Po-14/P15-64 x 100) + (P65+/P15-64 x 100)

= Po-14 + P65+/P15-65 x 100

Rasio ketergantungan atau rasio beban tanggungan yang dibicarakan dalam studi demografi sering
disebut age dependency ratio . Hal ini disebabkan rasio ini lebih merupakan perbandingan antara
penduduk muda dan penduduk tua dengan penduduk usia kerja. Meskipun tidak akurat secara ekonomi,
rasio ketergantungan dapat menggambarkan banyaknya penduduk yang harus ditanggung oleh
penduduk usia kerja.
Dengan memperhatikan kedua rasio ketergantungan tersebut, untuk usia muda dan usia lanjut, kita
dapat mengetahui kelompok umur mana yang berkontribusi paling besar atau sedikit dalam rasio
ketergantungan total. Dengan menggunakan data penduduk Indonesia tahun 2000, maka dapat dihitung
rasio ketergantungan tersebut.
Dependency tahun 2000

=( 65,23+10,22/136,64)x100 = 55,22

Youth dependency tahun 2000 =( 65,23/136,64) x 100 = 47,74


Aged dependency tahun 2000 = (10,22/136,64) x 100 = 7,48
Hasilnya, tahun 2000 rasio ketergantungan adalah 55 per 100 penduduk usia kerja. Artinya, setiap 100
penduduk usia produktif di Indonesia mempunyai tanggungan sekitar 55 penduduk usia nonproduktif.
48 diantaranya berasal dari kelompok usia muda, dan 8 lainnya berasal dari kelompok usia lanjut.

II.

FERTILITAS
Fertilitas (kelahiran) merupakan salah satu komponen pertumbuhan penduduk yang bersifat
menambah jumlah penduduk. Fertilitas adalah kemampuan menghasilkan keturunan yang
dikaitkan dengan kesuburan wanita atau disebut juga fekunditas. Akan tetapi dalam
perkembangan ilmu demografi, fertilitas lebih diartikan sebagai hasil reproduksi yang nyata
(bayi lahir hidup) dari seorang wanita atau sekelompok wanita
2.1 Angka kelahiran Menurut Umur (Age Specific Fertility Rate/ASFR)
Angka kelahiran menurut kelompok umur (Age Specific Fertioity Rate) menunjukan
banyaknya kelahiran dari perempuan pada suatu kelompok umur pada suatu tahun
tertentu per 1000 perempuan pada kelompok umur dan pertengahan tahun yang sama.
Rumus untuk menghitung ASFR adalah
ASFR = bi/Pi*x k
Di mana
bi = jumlah kelahiran dari perempuan pada kelompok umur i pada tahun tertentu
Pi* = jumlah penduduk perempuan pada kelompok umur i pada pertengahan tahun

yang sama
i = kelompok umur
k = bilangan konstanta biasanya 1000
Tabel 2.1
Perhitungan Angka Kelahiran Menurut Umur (ASFR)
Provinsi DKI, Tahun 1995
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
Umur Perempuan
Jumlh Peddk Perempuan
Jmlh Kelahiran
ASFR
(1)
(2)
(3)
(4)=[(3) : (2)] X 1000
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------15 19
585.414
15.221
26
20 24
589.946
57.225
97
25 29
505.509
61.672
122
30 34
399.754
33.979
85
35 39
330.342
13.544
41
40 44
257.850
2.579
10
45 49
188.589
754
4
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Jumlah
2.857.404
184.974
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Tabel 2.1 menunjukkan bahwa setiap 1000 perempuan pada kelompok umur 15 19
tahun terdapat 26 kelahiran. Kelompok umur 20 24 tahun meningkat menjadi 97 kelahiran. Dan
tingkat kelahiran tertinggi adalah pada kelompok umur 25 29 tahun yakni sebesar 122 kelahiran per
1000 perempuan. Selanjutnya terjadi penurunan menjadi 85 kelahiran setiap 1000 perempuan pada
kelompok umur 30 34 tahun. Sedangkan kelahiran terrendah yakni hanya 4 kelahiran adalah setiap
1000 perempuan pada kelompok umur 45 = 49 tahun, untuk data di DKI Jakarta, tahun 1995.

2.1 Angka Fertilitas Total (Total Fertility Rate/TFR)


TFR adalah jumlah anak yang rata-rata akan dilahirkan oleh seorang perempuan pada
akhir reproduksi apabila perempuan tersebut mengikuti pola fertilitas pada saat TFR dihitung. TFR
merupakan pengukuran sintetis yang menyatakan fertilitas pada akhir reproduksi (completed fertility)
dari suatu kohor hipotesis perempuan. TFR dihitung dengan cara menghitung angka kelahiran menurut
umur (ASFR) kemudian dikalikan dengan interval kelompok umur( biasanya lima tahun).
Secara matematis ditulis sebagai berikut:
7
TFR = 5 ASFR
i=1
Di mana

ASFR = angka kelahiran untuk perempuan pada kelompok umur I


I = 1 = kelompokumur 20 24 tahun.i = 7 untuk kelompok umur 45 49 tahun
Dengan menggunakan data ASFR Tabel 2.1, TFR DKI Jakata tahun 1995 dapat diperoleh dengan cara
sebagai berikut.
TFR = 5(26 + 97 + 122 + 85 + 41 + 10 + 4)
= 5 x 385
= 1.925 per 1000perempuan usia 15 49 tahun atau
= 1,9 anak untuk setiap perempuan usia 15 49 tahun
Nilai TFR 1,9 dapat diartikan bahwa rata-rata setiap perempuan DKI Jakarta mampu menyelsaikan masa
reproduksinya (15 49 tahun) akan mempunyai anak antara 1 dan 2 orang.
.

Anda mungkin juga menyukai