Anda di halaman 1dari 1

A.

PENUTUP
Kearifan lokal masyarakat Mandailing tidak akan luntur dengan cara revitalisasi
kearifan lokal Mandailing sebagai sumber belajar bagi siswa khususnya Madrasah Ibtidaiyah
(MI). Kearifan lokal masyarakat Mandailing dijadikan sumber belajar sehingga dapat membantu
guru dalam mengintegrasikan antara budaya dan materi, tentunya akan membuat peserta didik
lebih mudah memahami materi dan juga tetap menjaga serta melestarikan budayanya dalam
kehidupan sehari-hari.
Macam-macam kearifan lokal masyarakat Mandailing, yaitu: (1) Ulos Mandailing, (2)
Bagas Godang, (3) Amak Lampiasan, (4) Makanan Kipang, (5) Marsialapari, (6) Harangan
Rarangan, (7) Lubuk Larangan, (8) Marmalim-malim, (9) Gordang Sambilam, (10) Marpokat,
(11) Naposo Nauli Bulung.
Keberagaman budaya adat Mandailing berperan penting dijadikan sumber belajar siswa
MI, karena kelak mereka dapat menjaga, melestarikan, dan mengembangkan budaya peninggalan
para leluhur mereka. Dikenalnya Indonesia oleh seluruh dunia karena memiliki budaya yang
banyak tetapi tetap menegakkan filsafat Pancasila sehingga ini yang menjadikan Indonesia lebih
baik dari Negara-negara lain. Oleh sebab itu yang membuat Indonesia tetap dihargai sampai
kapanpun hanyalah generasi bangsa termasuk siswa MI.
Maka dari itu untuk seluruh para pendidik, tanamkan nilai-nilai budaya Indonesia
kepada mereka generasi masa depan agar kelak tidak memudarkan identitas Indonesia yang
Bhinneka Tunggal Ika.

Anda mungkin juga menyukai