Beberapa tahun kemudian Putri sudah berada di kelas atas beberapa bulan lagi
sekolahnya akan mengadakan UN, persiapan dan kerja keras Putri untuk
mempersiapkan segalanya untuk kelulusannya sudah lama ia rancang untuk nanti bisa
mendapatkan nilai yang bagus. Penampilan putri lumayan berubah dengan jilbab yang
tak biasa memberanikan diri untuk memanjangkan jilbabnya ke sekolah tanpa berfikir
panjang, ketika tiba disekolah teman-teman Putri heran dengan penampilannya berbeda
hari ini, penampilannya anggun dan bersahaja. Yang biasanya ia memakai jilbab biasa
aja dan perangainya yang sedikit tomboy membuatnya berubah derastis entah apa yang
merasuki pikirannya saat itu.
Sebelum itu semua terjadi sebenarnya ia dipertemukan oleh teman adik kelasnya
yang kebetulan baru kenal karena ia kagum kepada Putri yang pandai dalam Berbeatbox
sudah lama Putri menguasai suara yang mengeluarkan music dari mulut, ia belajar
Otodidak dari aplikasi You Tube. Putri memang suka mencoba hal-hal yang jarang bisa
dilakukan banyak orang keseriusannya untuk bisa pandai Beatbox membuahkan hasil
beberapa bulan berlalu Putri sudah bisa membuat Beat-Beat yang asik yang membuat
pendengarnya menganggukan kepala dan menikmati music yang keluar dari mulutnya.
Penampilannya selalu memukau dan membuat orang kagum dengannya dan
banyak juga dari SMA Negeri Angkasa yang akrab dengannya dan ingin belajar
Beatbox dengannya akibat penampilannya yang memukau saat giliran kelasnya untuk
melaksanakan PD (Pengembangan Diri) disetiap kelas mulai dari kelas X, XI dan XII
semua akan mendapatkan giliran untuk menampilkan yang terbaik. Disinilah
penampilan memukau Putri muncul dan membuat ia menjadi terkenal karena
penampilan itu.
Pertemuan itulah membuat ia mengenal adik kelasnya yang dia juga merupakan
menyukai Beatbox dan salah satu penggemar Putri. Mereka berdua menjadi akrab dan
mengenal lebih jauh antara satu sama lain.
Maryam : kak aku juga ada teman yang bisa Beatbox kayak kakak?
Putri : oh iya , siapa dek? Kenalin dong biar bisa Batle kan keren!
Maryam : tapi umurnya lebih tua dari kakak, aku coba izin dulu ya kak untuk
minta nomor WA nya supaya kakak berdua bisa kenal dan akrab. Oh iya kak hamper
lupa kakak itu sudah kuliah dan dia juga pakai cadar loh kak!
Putri : Wow, bercadar dek?
Maryam : iya kak, Maryam serius!
Putri : wah pasti kakak itu cantik deh, udah pandai Beatbox, bercadar lagi duhh
idaman para lelaki ajnabi!
Maryam : hehe iya kak, semoga kak juga seperti kak Aisyah yah?
Putri : Aamiin ya rabbal’alamin, oke dek, makasih ya infonya
Maryam : iya kak, sama-sama
Memang hati putri terketuk mendengar perkataan adiknya itu membuatnya
semakin penasaran untuk bisa langsung berjumpa dengannya walau belum kenal. Tiba-
tiba pasan dari Maryam tiba ia membagian kontak seseorang yang bertuliskan Kak
Aisyah, kemudian berkata Maryam “ini kak kontak kak Aisyah semoga makin akrab ya
kak” putri pun langsung membalas “siap dek”. Tidak berlama-lama lagi ia langsung saja
menchat dan berkata.
Putri : Asslamu’alaikum kak, Perkenalkan saya Putri kak temannya adik kakak
namanya Maryam, salam kenal ya kak!
Aisyah : Wa’alaikumussalam, oh Maryam iya salam kenal kembali dek Putri!
Putri : Btw kakak bisa juga ya Beatbox? Coba dong kak Beatbox sedikit!
Aisyah : eh kakak mana pandai Beatbox dek “sedikit merendah”
Putri : ahhh kakak bohong kakak bisa kok Maryam yang bilang kakak itu pandai
Beatbox “sedikit jengkel”
Aisyah : beneran kakak gak bisa dek! Putri bisa Beatbox?
Putri : hehe Sedikit kak “sangat merendah”
Aisyah : adiklah terlebih dahulu, terus nanti giliran kakak
Putri : tidak berlama-lama putri langsung mengirim Voice Note nya kepada kak
aisyah “ sekarang gentian!
Aisyah : mendonload vn dari Putri dan mendengar suara Beatboxnya dan
membalas “ Wow Maa syaa allah adek bagus banget kakak jadi insecure mendengarnya
Putri : makasih kak, sekarang giliran kakak dong udah gak sabaran nih
Aisyah : mengirim Voice Note nya kepada Putri dan berkata “ impas ya dek”
Putri : Keren, kakak juga bagus kok Beatboxnya.
Akhirnya mereka saling mengenal satu sama lain dan terkadang Kak Aisyah
memberikan nasehat untuk Putri ketika Putri curhat dengannya dan selalu mengarahkan
Putri kejalan yang benar.
Dari semua itulah perubahan Putri drastis berubah dan berkat Allah Subhanahu
Wa Ta’ala membukakan pintu hati putri dan mendapat hidayah tuk berubah walau
berawal dari jilbab panjang, namun itu sangat Putri nikmatin dengan hati yang lapang
dan bersyukur sudah bisa dipertemukan oleh orang yang tepat dan membuat dirinya
banyak belajar dari kak Aisyah. Sejak itulah Putri ingin sekali memakai cadar, karena
menurutnya orang yang bercadar itu adalah perempuan yang terjaga, dihormati, anggun
dan mempunyai pendirian seperti para istri-istri Rasulullah.
Besok merupakan pelaksanaan untuk UN di sekolahnya Putri sudah dari tadi
malam sibuk dengan buku-bukunya mengerjakan soal-soal dan membaca buku untuk
menghadapi ujian Besok. Tiada henti ia belajar dan menghafal materi untuk bekal ia
menjawab soal-soal ujian Nasional besok. Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu tiba
saatnya Putri beraksi dan bertempur untuk menjawab satu persatu soal UN, dengan
tenang ia mampu menyelesainya ujian dengan aman. Akhirnya kelulusan SMA Negeri
Angkasa tiba semua siswa/I senang dan bahagia dengan kelulusannya.
Ketika libur tiba kak Aisyah menyuruh Putri tuk datang kerumahnya untuk
manjalin kedekatan lagi dengannya, Putri yang ingin sekelah bertemu dengan kak
Aisyah keesokan harinya ia memberanikan diri untuk datang kerumahnya walaupun
jarak antara rumah mereka cukup jauh. Beberapa menit kemudian Putri sampai
kerumah kak Aisyah.
Putri : Assalamu’alaikum
Aisyah : Wa’alaikumussalam,
Putri : kak Aisyahnya ada kak? “bertanya dengan polosnya”
Aisyah : ini kak Aisyah “menunjukkan dirinya dan tertawa kecil”
Putri : ohh maaf kak namanya Putri belum kelan kali sama kakak, kan baru ini
kita bisa jumpa
Aisyah : hehe iya dek gpp, sama siapa kesini?
Putri : sendiri kak!
Aisyah : aduh kamu pemberani juga yah?
Putri : udah biasa kak ngejomblo dari lahir ! “ tertawa terbahak-bahak”
Aisyah : Putri!! Gak boleh tertawa berlebihan loh itu akan menimpuan dosa,
mau dapat dosa?
Putri : enggak dong, hehe maaf kakak kelepasan “sedikit malu” ini cadar yah
kak? “putri menunjuk “
Aisyah : iya dek, itu cadar pertama kakak sedih banget pokoknya kalau diingat-
inagt perjuangan kakak untuk bercadar, berat banget ujiannya dek, gak dari teman
sekelas, warga kampung bahkan orang terdekat kita lagi yang menghina kita karena
penampilan kita yang serba tertutup ini. Padahalkan ini sunnah Rasulullah seharusnya
ini yang dipertahankan bukan malah dicaci maki “ jengkel”
Putri : iya benar banget kak, duh Putri jadi terharu mendengar perkataan kakak
tadi, emangnya kakak sudah berapa lama pakai cadar?
Aisyah : sudah 1 tahun dek Alhamdulillah
Putri : Wah lama juga ya kak, semoga Putri bisa seperti kakak yah “berharap tuk
bercadar”
Aisyah : Aamiin ya Allah, putri mau bercadar? Harus punya nyali yang besar
dek tuk bisa memakai penutup wajah ini, karena banyak yang harus kita jaga nanti kalau
kita sudah bercadar, dari segi berjalan, menundukkan pandangan kepada yang bukan
makhramnya, menjaga lisan dan lain-lain. Yakin putri sanggup!! “ menyakinkan Putri”
Putri : iya kak Putri pengen banget bisa pakai cadar, karena perasaan putri
berbeda kalau orang pakai cadar terasa adam dihati dan elok dipandang mata. In syaa
allah Putri sanggup kak, tetapi kakak harus terus ingatin Putri ya kak supaya Putri gak
terjerumus dari perbuatan maksiat.
Aisyah : Maa syaa allah, secepatnya Putri akan menjadi wanita bercadar yang
berpendirian seperti Putri Rasulullah Fatimah Az-Zahra. Aamiin
Putri : Aamiin ya roabbal ’alamin
Beberapa bulan kemudian akhirnya Putri nekat untuk bercadar sembunyi-
sembunyi, sebab orang tuanya belum mengizinkan ia tuk bercadar tetapi Putri tidak
menyerah untuk bisa meyakinkan orang tuanya untuk bisa menerimanya dengan hati
yang lapang. Kak Aisyah tiba-tiba mengajak Putri untuk kajian mingguan di kampung
sebelah dan putri pun izin kepada orang tuanya tuk pergi dengan kak Aisyah ikut
pengajian. Orang tua Putri mengizinkan dan disinilah Putri berpura-pura memakai
masker namun masker bukan sekedar masker Masker ini juga bisa dibuat cadar. Ketika
mereka pergi agak jauh dari rumah Putri langsung merombaknya dengan cadar, betapa
sulit perjuangan Putri tuk bisa hijrah.
Tetapi itu tidak akan menjadi penghalang baginya untuk hijrah kejalan Allah,
dengan perjuangan dan semangat yang tinggi Putri mampu melewati semuanya dengan
sabar dan berikhtiar atas cobaan yang selalu menghantiu iman dan pikirannya.
Pengumuman kelulusan SNMPTN sedah keluar Putri langsung mengecek apakah iya
lulus di salah satu universitas ia daftar waktu itu.
Putri : Alhamdulillah Putri LULUS mak di Universitas Negeri Pajajaran
“gembira bahagia”
Ibu Ariani : Alhamdulillah nak, emang kakak ngambil apa disana?
Putri : Prodi Pendidikan Bahasa Arab Mak!
Ibu Ariani : kamu yakin milih itu kak! “curiga anak tidak akan mampu
pendidikan itu karena latar belakang anaknya yang lulusan dari Sekolah Umum”
Putri : yakin Putri pasti bisa, tidak ada yang tak mungkin mak, kalau Allah
berhehendak KUN maka jadilah ia.
Ibu Ariani : iya ya, mamak bangga sama Putri, Semoga menjadi anak yang
sukses dan berbakti kepada kedua orang tua
Putri : Aamiin ya Allah, iya mak makasih banyak doanya semoga
terkabulkan.Amiin
Disinilah kesempatan Putri tuk menyempurnakan niat baiknya dari dulu tuk
hijrah kejalan Allah. Putri sudah membeli perlengkapan dan kebutuhannya tuk kuliah
di UNPAJ, terutama persedian cadar, gamis dan jilbab super jumbo. Akhirnya Putri pun
sampai di Universitas yang lama ia impikan itu. Memandangi kota yang bersih dan
cantik membuat Putri semakin senang bisa kuliah disini. Beberapa bulan kemudian libur
kuliah pun tiba Putri yang sudah Rindu akan keluarganya ingin segera pulang menemui
semua anggota keluarganya terutama kedua orang tuanya.
Sampailah ia dekat rumahnya dan berjalan 5 meter dari tempat bus ia diturukan
ke rumahnya tetapi ia memberanikan diri tuk bercadar langsung di hadapan orang
tuanya, dan melihat reaksi dari mereka apa yang terjadi. Dan ternyata ia masuk kedalam
rumah mengucapkan salam dan dibalas oleh orang tuanya dan Putri pun menunduk,
tiba-tiba.
Pak Harpan : ohh udah pulang anak ayah, “memeluk dan mencium kepala
anaknya”
Ibu Ariani : sama siapa pulang kak?
Putri : sama teman mak anak kampung sebelah, dia juga kuliah di UNPAJ jadi
kami barengan aja pulangnya” bahagia “
Pak Harpan : iyalah nak, gimana kuliahnya lancar?
Putri : Alhamdulillah Lancar yah.
Ibu Ariani : Syukurlah kalau begitu, yaudah sanah ganti baju habis itu kakak
makan, udah mamak siapkan makanan kesukaan kakak!
Putri : yey … ayam semur maknyusss!!