Anda di halaman 1dari 24

SI TOMBOY YANG HIJRAH

Karya : Wilna Syahfutri Harahap

Di suatu keluarga yang sederhana hiduplah perempuan satu-satunya dikeluarga


pak Harpan dan ibu Ariani. Keluarga pak Harpan hidup rukun walau keterbatasan dalam
ekonomi, tetapi ibu Ariani sangat sayang kepada suaminya dan anak-anaknya walau
menerima takdir menikah dengan Harpan yang sangat sederhana. Namun keterbatasan
Harpan adalah orang yang sangat pekerja keras dan pantang menyerah untuk menafkahi
dan menyekolahkan anak-anannya.
Putri adalah anak perempuan satu-satunya di keluarga pak Harpan, ia sangat
menyayangi putri tunggalnya, ketika kecil Putri selalu bersama ayahnya kemanapun
ayah pergi putri selalu ikut dengannnya. Memang kedekatan mereka sangat erat dan
Harpan banyak menaruh harapan kepada putri tunggalnya yang ia cintai. Putri dikenal
dengan perempuan yang cantik dan sedikit tomboy, tidak heran di sekolahnya banyak
yang suka dengannya dan ingin mengenalnya dengan dekat.
Pada pagi hari putri bergegas ke sekolah bersama ayahnya mengendarai sepeda
motor yang sudah hampir tua, setelah sampai putri lalu mencium tangan ayahnya
kemudian berlari ke kelas dengan napas yang terhela-hela kecapekan.
Putri : Assalamu’alaikum, dengan napas yang terengah-engah
Anna : Wa’alaikumussalam put, loh kamu kenapa?
Kayak dikejar setan aja!
Fazril : iya nih, coba tarik napas …..
Putri : huuupppp……huuuuuu… Gak papa kok, aku pengen pemanasan aja biar sehat
olah raga lari biar pro untuk lomba lari 800 Meter minggu depan!.
Umar : Hahh!! 800 meter?
Wahh put, yakin kamu sanggup?
Putri : Yah, sanggup gak sanggup harus ditempuh. Toh ini kan untuk sekolah kita!
dengan acuh ia langsung duduk dan istirahat. Anna langsung lari menemui putri
kebetulan mereka sebangku di kelas 5 SD Negeri Bintang Mas.
Anna : Kamu yakin ngotot untuk ikut lomba lari itu put?
Putri : Kamu kenapa sih ann.. kamu gak percaya sama aku?
Lihat aja aku pasti menang ikut lomba itu dengan kesal putri pergi meninggalkan
anna.
Anna : ehh put mau kemana?
Putri : Kamar mandi!
5 menit lagi bel sekolah akan berbunyi menandakan apel pagi akan dilaksanakan
sebelum pembelajaran sekolah dimulai. Putri yang masih dikamar mandi segera
membersihkan dan merapikan baju yang kusut dan sepatu yang sedikit berdebu. Lalu
bergegas keluar pergi ke lapangan sekolah, sebentar lagi Senam akan dilaksanakan.
Ceng..ceng..ceng.. semua murid berhamburan lari untuk mengambil posisi tuk apel pagi
yang sangat menyenagkan. Putri kebetulan adalah salah satu pemandu senam di
sekolahnya, dengan lihai putri memperagakan gerakan-gerakan senam dengan baik.
Setelah selesai semua murid masuk ke kelasnya masing-masing untuk melaksanakan
pembelajaran pagi ini.
“Selamat pagi anak-anak…” sahut pak kevin dengan badan yang tegap, alis mata
yang tebal dan wajah yang tampan.
”Pagi pakk…” dibalas dengan semangat oleh murid kelas 5 SD Negeri Bintang Mas.
Pak Kevin : Oke, semua bawak baju olah raga kan?
“ bawak dong pak masa gak bawak” sahut salah satu murid.
Pak Kevin : kalau semua bawak baju, ayo sekarang yang belum ganti baju segera ganti
bajunya waktunya 5 menit dari sekarang. Maka semua murid berlari pergi ke kamar
mandi untuk ganti baju. Pak kevin memanggil salah satu murid, Putri!!
Putri : saya pak, kenapa ya pak?
Pak Kevin : Kamu kan sudah ganti baju ayo ikut sama bapak ke ruang olah raga, bantu
bapak mengambil peralatan olah raga.
Putri : Siap baik pak, dengan hati yang senang bisa dekat dengan guru olah raga
yang tampan di sekolahnya.
Setelah terkumpul peralatan olah raga di lapangan semua murid kelas 5 berbaris
untuk menunggu intruksi dari pak kevin, mereka melihat didepan mereka sudah ada
bola kasti dan tempong dan beberapa bendera. Mereka sudah mengetahui bahwa mereka
akan bermain bola ping-pong, salah satu dari mereka mengeluh.
Tanti : Huuuhh main ini lagi, capek deh! Dengan perasaan yang lemas dan malas.
Putri : Kenapa, gak usah manja deh main ginian aja kamu udah nyerah apa lagi lari 800
Meter? Kayaknya kamu udah gak jadi orang lagi deh, dasar anak manja! Dengan kesal
putri berpaling dan menjauh.
Kemudian pak Kevin datang langsung memberikan intruksi cara bermain bola
ping-pong yang baik dan benar kepada seluruh muridnya. Putri yang santai
memperhatikan apa yang dikatakan bapak tampan itu, sebenarnya putri sangat suka
pelajaran olah raga, bola ping-pong adalah salah satu permainan yang disukai putri
sejak lama tidak heran regu dia selalu menang dalam permainan ini. Apalagi belajar
dengan guru terfavoritnya semangatnya akan bertambah dan optimis untuk bisa menang
agar dapat nilai yang bagus dari pak kevin.
Pak Kevin membagi regu menjadi dua, regu pertama backnya adalah Putri
walaupun ia perempuan jangan diragukan lagi keahlihannya, dia percaya bahwa dia
akan bisa membawa regunya untuk menenang. Para lelaki salut dan suka dengan sikap
putri dan kemahirannya dalam bermain bola ping-pong, banyak yang menaruh hati
padanya dengan paras yang cantik dan mahir dalam bidang olah raga walaupun ia
terlahir dari keluarga yang sederhana. Regu yang kedua backnya adalah Fasya ia juga
mahir dalam bermain bola ping-pong dan siap melawan regu Putri. Pemain pertama
memulai permainan dengan sangat bagus setelang anggotanya lolos maka giliran putri
untuk memukul bola ketiga, pongg.. bola melambung sangat jauh sehingga lawan
kewalahan menangkap bolanya, kemudian putri bergegas cepat lari dan kembali dengan
aman dengan belagak untuk mempermainkan lawan berkata “Cemen” bola gitu aja gak
bisa nangkap dasar payah. Maka pak Kevin meniup pluit menandakan poin untuk regu
Putri, sorak meriah dari regu Putri, “Yey 1-0” salah satu anggota putri berkata “ kamu
hebat put kamu cocok jadi ketua kami”. Putri pun tersenyum dan bangga bisa
mendapatkan poin dari kerja kerasnya timnya.
Kemudian regu kedua yang di ketuai oleh Fasya segera mengambil
posisi tuk menjadi back, dengan bermain cukup bagus salah satu anggota Fasya kurang
pandai dalam permainan bola ping-pong. Sudah dua kali ia gagal dalam memukul bola
dengan tempong namun tidak pernah tepat sasaran.
Fasya : Eca… focus dong! Kamu harus bisa membidik bolanya dengan bagus
supaya kita bisa menang mengalahkan regu belaguk itu, masa gara-gara kamu nanti aku
yang malu kalah melawan perempuan! Suara sedikit keras.
Eca : iiyyaa Fasy, aku coba main bagus deh kamu jangan marah sama aku dong
ini kan permainan ada menang ada kalah. (Menunduk dan merasa bersalah)
Fasya : pokoknya kamu harus bisa memukul bola itu melambung jauh.
Fasya yang sedikit jengkel perlahan bisa merelaxkan hati yang sudah takut akan
kalah dengan Putri, lalu eca memukul bola dengan sedikit keras namun Putri yang di
sana bisa meaklukkan lemparan bola yang dipukul eca, disitulah hati Fasya cemas akan
kekalahan regunya. Betul dugaan Fasya, eca yang berlari kencang dapat di bidik putri
dengan bagus eca yang terkejut dan jatuh mendapat lemparan bola dari Putri yang
mengenai kakinya. Kemudian regu putri berlari cepat untuk masuk ke star permainan
maka Priitt.. Priitt.. 2-0 untuk regu Putri sahut pak Kevin. Sorak semakin memanas dan
regu Putri Berterik Putri.. Putri.. membuat Fasya jengkel dengan hasil kekalahan
mereka. Kemudian Pak Kevin meniup pluit panjang tanda berakhirnya Mapel olah
raga. Pak Kevin langsung menghampiri Putri yang sedang istirat di lapangan.
Pak Kevin : Permainan kamu bagus put, bapak bangga sama kamu. Tersenyum
manis
Putri : Hehe Bapak bisa aja, ini berkat ajaran bapak kok kan putri bisa
menang karena didikan siapa kalau bukan bapak? Merayu dengan polosnya.
Pak Kevin : iya sih tapi kamu hebat loh, perempuan jarang loh jago main bola
ping-pong Cuma Putri yang bapak temui yang ahli dalam permainan ini.
Putri : makasih banyak pak, oh iya pergi dulu ya pak sudah mau masuk
pelajaran IPA, nanti saya ketinggalan lagi soalnya gurunya lumayan galak pak,
(bercanda), Permisi pak
jam 12.00 WIB menandakan bel sekolah akan berbunyi, putri yang tidak
sabaran selalu melihat jam tangnnya 5 menit lagi waktu bel akan segera berbunyi putri
yang tergesa-gesa untuk pulang beberapa kali melihat jam yang ada ditangannya.
“ceng..ceng..ceng..” Putri yang langsung berlari keluar kelas di ikuti oleh teman-
temannya, “put.. put, tunggu !” Sahut Putra diikuti 3 temannya yaitu Fazril,Umar Dan
Fatur. Putri dekat dengan 4 teman laki-lakinya di kelas dan rumah mereka juga hampir
bedekatan tidak heran 5 sejoli ini selalu kompak. Lalu putri menoleh kebelakang, “
nafas yang tergesa-gesa” Ehh Putra, ada apa?
Putra : kamu bisa hari ini main kerumahku?, Main kelereng di halaman
rumahku. Sahut putra dengan penuh harap.
Putri : emmm, berfikir lalu kemudian ia menganggukan kepalanya, ayo pasti
aku akan menang aku kan master kelereng. (tertawa kecil)
Putra : Oke put aku tunggu!
Kalian juga datang yah biar seru sahut putra kepada 3 temannya itu.
Salah satu dari mereka membalas “Oke siap Boss”.
Sampailah putri kerumahnya, “Assalamu’alaikum” lalu menyalam ibunya.
Ibu Ariani : Wa’alaikumussalam, eh Anak gadis mamak udah pulang!
Putri : Udah mak, oh iya habis makan putri diajak Putra main boleh gak
mak?
Ibu Ariani : Boleh, tapi Makan dulu baru habis itu pergi main, etsss ada
syaratnya.
Putri : Apa mak? (Penasaran)
Ibu Ariani : Putri harus ingat waktu yah, nanti jam 5 sore kamu harus pulang
bantu mamak beresin rumah.
Putri : iya deh putri nanti pulang jam 5 (sedikit jengkel karena harus
mengerjakan tugas ruamah).
Fazril, Umar Dan Fatur sudah sampai di rumah Putra, Tok..Tok Putra! Kami dah
stand by nih, lalu gak lama Putra membuka pintunya dan membawa kelereng setoples.
Umar terkejut melihat Putra “ wah Put banyak juga yah Kelerengmu, bagi-bagi dong”.
Lalu Putra menyahut “ beli dong biar tau harga” sedikit mengejek Umar.
Tidak lama kemudian Putri datang, “ main berapa kita? 10 bisa! Sahut putri
dengan menantang teman-temannya.
Fazril : okeh siapa takut!
Putra : bisa dong, dijamin aku yang menang.
Putri : ceahh lihat aja nanti, siapa yang menang diantara kita.
Setelah lama bermain yang mendapatkan lereng terbanyak adalah Putri tidak
heran walaupun ia perempuan kemahiran ia memainkan kelereng membuat lawannya
kalah dengannya. Teman-temannya sudah tau keahlian dia dalam bermain kelereng
tidak jarang ia di juluki Master Kelereng. Waktu menunjukkan pukul 17.00 WIB. Putri
sudah berjanji pada ibunya tuk pulang dan membantunya untuk membereskan rumah,
Putri pun permisi pada temannya “ weey aku pulang dulu yah udah jam 5, nanti aku
dimarahin mamakku”. Futur menjawab “iya put hati-hati yah” Putri membalasnya “ iya
tur kapan-kapan lagi yah kita main bareng”. Bergegas Putri berlari kencang
meninggalkan teman-temannya, dengan nafas yang terhela-hela ia sampai juga
kerumahnya. “Assalamu’alaikum” ibu Ariani menjawab “ Wa’alaikumussalam”.
Ibu Ariani : udah pulang Put?
Putri : hehe iya mak, lihat ni mak! (setoples besar berisikan kelereng)
Ibu Ariani : banyak kelerengmu, kamu mencuri put?
Putri : apaan sih mak, enggaklah masa anak secantik ini nyuri!
Ini hasil main sama teman-teman, mereka pada kalah melawan putri
mak. Dengan bangga dan tertawa kecil.
Ibu Ariani : sudah sekarang putri beresen rumah, mamak mau masak!
Putri : hem, iya deh
Seminggu berlalu Putri yang semangat untuk tanding melawan para peserta
pilihan lomba lari 800 meter sudah mempersiapkan semua perlengkapan untuk lomba.
Dia adalah salah satu perwakilan lomba lari putri tingkat sekolah dasar di Sd Bintang
Mas, dengan semangat Putri selalu berdoa tuk bisa memberikan yang terbaik untuk
nama sekolah dan orang tuanya. 10 menit perlombaan akan dimulai putri yang santai
dari tadi sudah pemanasan agar lomba nanti tidak cedera.
Ibu Siti : Putri harus lihat lawannya, jangan sempat ketinggalan nanti usakan
jangan dibelakang pokoknya nanti putaran ke 2 Putri harus bisa menyamai lawan di
depan.
Putri : Iya buk, putri akan berusaha yang terbaik. Dengan penuh semangat
Ibu Siti adalah pelatih putri untuk lomba lari 800 m, ia jugalah mempercayakan
putri yang menjadi perwakilan dari SD Negeri Bintang Mas.
Lomba lari 800 m putri akan segera dimulai semua peserta sudah mengambil
posisi masing-masing, putri yang degdekan dan semangat yang tak pernah luntur sudah
siap mengambil posisi dengan baik. Wasit segera menghitung mundur, 3…2…1.. prittt
Putri langsung lari sekencang mugkin dan selalu mengingat perkataan dari bu
siti, putaran pertama sudah ditempuh saatnya beraksi tuk bisa menyamai lawan didepan
tetapi putri sedikit lambat dari 2 para peserta didepan lima meter lagi garis Finis sudah
di depan mata namun Putri belum bisa menyamai lawannya, Memang lawannya itu
larinya sangat cepat dari Putri.
Wasit : Pritt… juara 1 jatuh kepada SD Negeri Bintang Pajar, Juara 2 jatuh
kepada SD Negeri Bulan Sabit dann … juara 3 jatuh kepada… SD Negeri Bintang
Mas.. dengan suara keras dan memberikan selamat.
Putri yang ngosngosan menjatuhkan dirinya dan berbaring di tanah karena
kecapekan melawan para peserta lomba, ibu siti langsung datang dan memberikan
selamat kepada Putri.
Ibu Siti : Selamat putri kamu juara 3
Putri : haahehaa… nafasa yang terengah-engah, maaf ya buk putri belum bisa
juara 1 membawa nama baik sekolah kita.
Ibu Siti : iya gpp kok, juara 3 aja ibu sudah bangga sama Putri, mungkin tahun
depan putri bisa menang membawa nama sekolah yang penting harus semangat dan
jangan pantang menyerah, dan jangan lupa selalu bersyukur dan rendah hatilah ketika
nanti sudah juara.
Putri : iya buk, Putri selalu ingat apa kata ibu, terimakasih banyak buk berkat
didikan ibu putri bisa begini. Hormat dan patuh kepada gurunya.
Kesokan harinya Putri ke sekolah dengan ayahnya sesampainya disekolah ia
tidak lupa mencium tangan ayahnya dan lalu pergi kekelas namun kali ini dia tidak
berlalu namun berjalan santai, ketika dekat dengan pintu kelas selangkah ia masuk
kekelas tiba-tiba teman sekelasmya memberikan selamat kepada Putri karena sudah
mendapatkan juara 3 lomba lari 800 Meter kemarin.
Anna : kamu hebat put, Selamat putri cantik. Sedikit menggombal
Umar : wahh put, Keren banget kamu dapat juara 3 mantapp..
Putri : hehe makasih banyak weeyy, Allhamdulillah
Fazril : selamat ya put, sudah dapat juara 3 lomba lari 800 meter lagi!, mungkin
aku udah pingsan kalau ikut lomba itu. Tertawa bercanda.
Bel sekolah pun berbunyi menandakan bahwa hari ini akan berbaris didepan
sekolah untuk pengumuman lomba Lari yang diadakan kemarin. Barisan ssemua murid
sudah rapi, kepala sekolah yang membuka pembicaraandan memberikan motivasi untuk
anak didiknya agar bisa mencetak prestasi-prestasi yang membakan sekalah. Kemudian
pengumuman yang ditunggu-tunggu pun tiba.
Kepala Sekolah : Selamat kepada ananda Ahmad Putra Kamalek mendapatkan
Juara 1 Lomba Lari 1000 metet Putra.
Semua teman sekelas putra terkejut mendengar perkataan kepala sekolah,
apalagi Putri yang terheran-heran mendengar apa yang dikatakan kepala sekolah tadi.
Kepala Sekolah : Selamat Kepada Ananda Harpiani Putri Az-Zahra
mendapatkan Juara 3 Lomba Lari 800 meter Putri.
Kemudian mereka derbua disuruh kepala sekolah tuk berdiri didekatnya dan
memberikan selamat dan hadiah penghargaan atas apa yang diraih anak didiknya itu,
“Semangat terus dan selalu berprentasi agar menjadi motivasi untuk teman-temannya”
sahut kepala sekolah dengan bangga. Mereka berdua berkata “ Terimakasih banyak pak,
semoga kami bisa membuat yang terbaik lagi untuk sekolah ini”, karena berkat didikan
ibu dan bapak guru disini yang membuat kami bisa jadi begini pak, kami juga bangga
bisa mendapatkan didikan yang berkualitas disekolah ini, sahut Putri yang bijak dalam
bebicara.
Beberapa tahun kemudian kelulusan Murid SD Negerai Bintang Mas sudah
berlalu, betapa rindunya para anak didik akan sekolah mereka yang dulu. Kini mereka
akan meninggalkan sekolah tercinta dan akan melanjutkan ke jenjang berikutna.
Putri kebingungan ingin melanjutkan sekolah diamana, teman-teman sudah
memilih kemana mereka akan melanjutkan Sekolah Menengah Pertamanya. Putri
mencoba menanyakan ibunya, kemanakah ia akan melanjutkan sekolahnya.
Putri : mak, putri mau kemana lanjut sekolah ini?
Ibu Ariani : udah mamak daftar Putri ke MTs Negeri Pantastis, besok putri siap-
siap yah kita mau daftar ulang ke sekolah itu.
Putri : oh iya mak, Alhamdulillah, “putri merasa senang bisa lanjut sekolah
lagi”makasih yak mak, mamak ter the best lah pokoknya.
Ibu Ariani : iya nak, kamu harus bisa sukses walaupun kita susah mamak dan
ayah tetap berjuang untuk sekolah putri mamak satu-satunya dikeluarga kita.
Putri : Aamiin ya allah, tersenyum dan semangat atas apa yang dikatan ibunya
tadi.
Keesokan harinya pendaftaran ulang telah selesai, beberapa minggu lagi sekolah
akan berjalan aktif, betapa putri tak sabaran untuk bisa sekolah dan mengenal teman-
temannya dari berbagai tempat. Pada senin pagi MTs Negeri Pantastis mengadakan
Ta’aruf kepada seluruh peserta. Sekarang penampilan putri sudah sedikit berbeda
dikarenakan busana sekolah yang serba tertutup dan selalu disiplin ketika disekolah.
Sekolah pertama memang sangat menyenangkan bagi siapa saja yang telah
menempunya termasuk Putri yang terlihat gugup akan penampilannya yang sedikit
berbeda dari masa sebelumnya yang dulu dia adalam perempuan yang tomboy dan
pemberani. Disinilah putri sedikit merubah sikap dan penampilannya karena faktor
lingkungan sekolah dan peraturan sekolah yang membuatnya seperti itu. Putri duduk di
kelas VII B betapa ia sangat senang bisa melanjutkan sekolah disini, selang waktu
tibalah Ta’aruf (perkenalan) di kelasnya.
Buk Raisya : Assalamu’alaikum..
Siswa VII B : Wa’alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh.
Buk Raisya : bagai mana kabarnya anak ibuk?
Siswa VII B : Alhamdulillah sehat bu
Buk Raisyah : baik, sebelum kita memulai pembelajaran pada pagi hari ini
marilah kita mulai dengan membaca doa terlebih dahulu, berdoa dimulai.
Siswa VII B : Aamiin
Buk Raisya : sebelumnya perkenalkan nama ibu Raisya Saraswati, panggi aja
nama ibu Raisya. Baik ibu minta kepada semua siswa ibu nanti satu-persatu akan
memperkenalkan diri terlebih dahulu, dimulai dari kamu sebelah kanan ibuk.
Putri : Perkenalkan nama saya Harpiani Putri Az-Zahra, biasa dipanggil Putri
Hobi saya berolahraga, cita-cita ingin menjadi Polwan, dan saya dari
alumni SD Negeri Bintang Mas.
Siswa VII B : Hallo Putri..!
Buk Raisya : Oh kamu dari alumni SD Negeri Bintang Mas! Bagus oke kita lanjut lagi.
Setelah Ta’aruf selesai jam istirahat pun tiba, Putri langsung ke kantin sekolah
untuk memesan minuman dan snak, ia duduk di pojok kantin sendirian, kemudian
seseorang menghampiri dan memanggil namanya, maka putri pun sedikit terkejut
melihat seseorang yang datang kepadanya.
Putri : sedikit tersendak dan batuk melihat teman karipnya yang sudah lama tak Nampak
(meminum segelas teh), Putraa..! loh kamu sekolah disini juga?
Putra : hehe iya Put, sebenarnya aku maunya Pesantren tapi yah biasalah orang tua aku
belum mampu untuk aku sekolah disana.
Putri : gpp putra Disini juga bagus kok sekolahnya! Oh iya kamu kelasnya apa?
Putra : aku di kelas VII A, kamu dimana Put?
Putri : oh bersebelahan dong, kalau aku kelas VII B, kapan aku mampir deh ke kelas
kamu silaturrahmi (tertawa kecil).
Putra : oke put aku tunggu ya.
Satu tahun berlalu Putri sudah beranjak dewasa dan penampilan yang santun dan
rapi dengan seragamnya yang serba menutup aurat. Duduklah ia dibangku kelas VIII
pada pagi hari ketika sekolahnya ingin melaksanakan perlombaan ketika 17 agustus yag
diadakan hari ini, kebetulan tim futsal di kelasnya ikut dan tim tarik tambang putri,
ketika permainan futsal dimulai tim Futsal VIII B VS Futsal VIII A. Putra merupakan
salah satu pemain Futsal VIII A ini merupakan perlawanan yang sengit karena
berlawanan dengan kelas sebelah. Putri juga kebingungan memberikan support kepada
siapa, namun kecerdasan Putri untuk memilih adalah kelasnya sendiri walaupun hatinya
juga ingin memberikan semangat untuk teman karibnya itu.
Permainan sangat sengit, setelah beberapa menit tim B mencetak gool pertama,
sorak gembira dari kelas B begitu meriah “ goolll…” namun tim A tidak mau kalah
setelah permainan semankin memanas Tim A mencetak gool Pertamanya dengan sangat
cantik, tidak bisa dihadang oleh Tim B. Sorak gembira semakin panas “ gooll..”
Kekompakan dan kerja sama yang dilakukan Tim B membuahkan hasil yang
cemerlang mereka menang melawan Tim A dengan poin 2-1, betapa gembiranya kelas
B bisa menang dalam Futsal Putra yang diadakan disekolaah MTs Negeri Pantastis.
Berlanjut perlombaan tarik tambang Putri kelas B sudah siap tempur untuk mencetak
kemenangan salah satu pemainnya adalah Putri sendiri, dengan berdiskusi dan
menyusun strategi untuk bisa mengalahkan lawan, karena lawan mereka adalah Kelas
C, para peserta Tim C begitu besar-besar dan tegap mereka yakin mereka akan menang
melawan Tim B yang pesertanya kecil-kecil. Tetapi itu tidak menghentikan tekad
mereka tuk bisa menang melawan Tim C.
Setelah posisi sudah tepat semua saatnya wasit meniup peluit menandakan
pertandingan dimulai, Tim Putri yang sudah mengambil anjang-anjang menarik sekuat
tenaga tali tambang dan kerja sama mereka begitu bagus, supporter dari Tim B sangat
meriah dan heboh, dan akhirnya Tim B lah yang memenangkan lomba. Mereka tidak
menyangka bisa menang melawan Tim C yang begitu besar, namun mereka yang kecil
mampu menang melawannya. Betapa pentingnya kerja sama berdiskusi menyusun
strategi yang bagus adalah cara untuk mendapatkan hasil yang sempurna.
Satu tahun kemudian putri sudah duduk dibangku terakhir yaitu kelas IX,
kebetulan ayah Putri membolehkan putri untuk naik sepeda motor ke sekolah, namun
motor yang ingin dikendarai adalah motor besar, kebetulan Putri sudah lama juga
belajar naik motor besar itu, makanya ayahnya membolehkan ia mengendarainya untuk
pergi kesekolah. Keesokan harinya dengan motor besarnya dan helm yang keren dan
jaket membuat semua siswa mangaju kepada putri yang sedang mengendaai motornya
dengan santai. Kemudian memarkirkan motornya dibawah pohon dan segera masuk ke
kelas. Memang dari dulu Putri adalah perempuan yang pemberani dan tomboy, tidak
heran semua bisa ia lakukan dengan tekad yang kuat dan semangat yang membara.
Disinilah Putri mendapatkan cinta pertamanya ketika ia melihat cowok yang
tegap dan berwajah tampan sedang bermain bola basket dilapangan ketika jam istirahat,
hatinya bertanya-tanya dia siapa dan kelas apa? Kemudian dia bertanya kepada salah
satu teman disampingnya.
Putri : eh bell kamu tau gak itu siapa?
Bella : yang mana?
Putri : itu loh yang lagi main basket!
Bella : oohh Royhan! Kenapa kamu suka yah sama dia “ sedikit merayu “
Putri : enggak, kamu jangan ngada-ngada deh.
Bella : serius gak mau sama Royhan, dia udah ganteng, berwibawa pintar lagi
dia di kelas sebelah. Udah banyak loh yang suka sama dia secara dia itu Sempurna
“rasa berharap”
Putri : owh yaudah, makasih yah infonya!
Dengan cuek Putri pun pergi meninggalkan Bella, sebenarnya hatinya pun
inginkan Royhan bisa mengenalnya lebih jauh karena penasaraan dengan cowok
ganteng itu, mengangumi adalah sifat semua orang ketika melihat seseorang yang
berharga dimatanya, salah satunya adalah Putri baru pertama kali ia menemukan cowok
yang sefrekuensi dengannya tetapi keinginannya itu tak pernah kunjung datang karena
Royhan adalah pribadi yang cuek dan berkepala dingin. Sehingga Putri pun susah untuk
bisa mendalaminya lebih jauh lagi.
Beberapa tahun kemudian Putri sudah beranjak semakin dewasa sudah duduk
dia bangku SMA, kebetulan sekolahnya cukup dekat dengan rumahnya makanya
orang tuanya melanjutkan ia ke SMA Negeri Angkasa. Betapa senang hati Putri bisa
mengecam pendidikan di sekolah terfavorit se SMA di tempatnya. Putri duduk di
bangku IPS 1. Pada hari senin SMA Negeri Angkasa mengadakan MOS (Masa
Orientasi Sekolah) yang dipandu oleh OSIS, mereka disuruh untuk membawa peralatan
dan bekal ketika MOS nanti. Semua siswa/I semangat melaksanakan MOS yang
dilaksanakan di sekolah. Putri yang santai masuk ke kelas dan duduk di bangku depan,
beberapa menit kemudian MOS akan dilaksanakan dikelas masinng-masing. Putri
melihat seorang cowok yang pernah ia lihat sebelumnya samar-samar ia lihat dan
kemudian dia ingat bahwa itu adalah Royhan yang pernah ia kagumi di MTs Negeri
Pantastis, Putri tidak menyangka bahwa ia akan satu sekolah dengannya lagi dan
kebetulan Royhan juga merupakan kelas IPS1. Membuat hatinya semakin gak karuan
bisa sepuas hatinya melihat cowok ganteng sejagat raya.
Beberapa bulan kemudian sekolah berjalan dengan lancar saat pelajaran
berlangsung tidak sengaja Putri melirik Royhan yang sedang memandangnya dari tadi
ketika awal pembelajaran, sesekali ia memberanikan diri melihat balik Royhan namun
Roy berpura-pura melihat yang lain mengalihkan pandangnnay dari Putri, membuat
putri semakin penasaran ia kembali mengacuhkan wajahnya kedepan memperhatikan
guru yang sedang menjelaskan pelajaran. Setelah jam istirahat tiba, Putri yang malas ke
kantin memilih untuk duduk di kelas dengan androidnya sibuk melihat- lihat aplikasi,
tiba-tiba seseorang datang duduk disampingnya.
Royhan : ekhmm.. aku boleh duduk disini kan?
Putri : gak boleh, mau ngapain sih Roy aku pengen sendiri! Padahal hatinya
sudah degdekan setengah mati bisa langsung melihat dengan dekat laki-laki idamannya
waktu MTs lalu.
Royhan: mau lihat kamu! “Sedikit menggoda”
Putri : kamu jangan macam-macam yah, bisa gak sih kamu duduk di bangkumu
kan bisa juga lihat dari sana “seikit judes dan cuek”
Royhan : aku maunya disini, masa gak boleh kan ini sekolah sama-sama bayar
kok huu.. “ perasaan jengkel”
Putri : Terserah..!
Royhan : Put, tau gak bumi tanpa matahari itu seperti apa?
Putri : emang seperti apa? “Bertanya dengan polosnya”
Royhan : seperti kamu yang selalu menyinari hidupku setiap hari. “ tertawa
dengan gombalan mautnya”
Putri : Bacot!! Udahlah Roy aku gak mau dengar apa-apa lagi kamu sana deh ke
bangkumu aku mau sendiri disini.
Royhan : putri aku mau bilang sesuatu sama kamu.
Putri : hemm.. apa? Dengan malas, sebenarnya hatinya sudah tak terkendalikan
lagi saat mendengarkan gombalan Royhan tadi dan semakin penasarannya ia mendengar
kelanjutan pembicaran laki-laki pujaannya itu.
Royhan : “Pertama kali aku ketemu kamu, kau adalah cinta pandangan
pertamaku” dengan penuh harap Putri bisa menerimanya sebagai pacarnya.
Putri : dengan gugup dan tak sanggup lagi mau berkata apa, hatinya sudah
berdebar-debar kenjang tak karuan mendengar perkataan laki-laki idamannya itu. Ia
merasa melayang tinggi dan tidak percaya apa yang telah keluar dari mulut Roy.
Dengan cueknya dia berkata “ ohh iya!! Massa !! udah deh gak usah gombal udah biasa
ini terdengar ditelingaku jadi gak usah banyakan bacot”
Royhan : aku serius Put, kamulah cinta pertamaku!
Sawqi : ciee.. ciee udah jadian yah selamat yah.. “berjabat tangan dan memeluk
Roy”
Putri : hee Saw.. enak aja siapa bilang kami pacaran, siapa juga yang suka sama
dia iss “ jengkel”
Tiba-tiba bel sekolah berbunyi menandakan berakhirnya jam istirahat
kemudian semua siswa/I masuk ke dalam kelas dan kemudian duduk dibangkunya
masing-masing untuk melaksakan pembelajaran selanjutnya. Dari tadi perasaan putri
campur aduk antara bahagia dan bingung melanjutkan perasaannya dengan Roy atau
berakhir dengan bayangan harapan yang tak kunjung bersatu dengan jiwa raganya.
Keluarga Putri memang memiliki banyak peraturan yang sudah ditetapkan kedua orang
tuanya bahwa berpacaran adalah salah satu tindakan yang tidak disukai ayahnya apa lagi
ibunya, mereka selalu mengawasi dan memberikan peringatan kalau salah satu dari
mereka pernah membawa lelaki atau perempuan kerumah. anaknya itu akan diberi
hukuman dan diancam akan diusir dari rumah.
Memang keluarga Harpan sangat disiplin dan santun akan perintah agama yang
telah ditetapkan bahwa perbuatan itu akan membawa petaka dan dosa jariah untuk
keluargannya. Maka dari itulah hati Putri seketika kecewa mengingat peraturan
keluarganya yang taat akan agama, mau tidak mau apa boleh dikata Putri harus bisa
sabar dan berbesar hati atas apa yang telah terjadi di sekolahnya tadi. Takdir sudah
mempertemukan namun terhalang oleh protocol ketaatan.
Setiap hari Putri selalu terbayang-bayang perkataan Roy yang membuatnya
terkadang tidak bisa tidur semalaman karena terngiang-iang dibenaknya kemudian ia
melihat Androidnya ada notifikasi dari Facebook, bahwa “Royhan Al-Qasim meminta
pertemanan dengan anda” seketika Putri menjerit dan langsung menutup mulutnya takut
terdengar oleh orang tuanya.
Putri : Ya allah inikah jodohku yang kau titipkan untu ku? Memohon untuk
dikabulkan. Kemudian ia langsung mengklik Konfir untuk bisa berteman balik dengan
Roy. Tiba-tiba muncul balon obrolan dari seseorang.
Royhan : Selamat malam Cantik (pesan dihapus)
Malam Putri
Putri : walaupun ia sudah melihat sekilas pesan pertama dari Roy, ia membalas
dengan cuek “Malam”
Royhan : lagi ngapain?
Putri : bukan urusanmu!
Royhan : oh oke, Btw besok ada PR gak?
Putri : ada Pr geografi halaman 10!
Royhan : kamu udah siap belum?
Putri : Udah!
Royhan : aku bisa minta jawabanmu gak besok?
Putri : enak aja, cari sendiri!
Royhan : oke kalau kamu gak ngasih gpp, tapi aku boleh dong minta ajarin sam
kamu untuk cari jawabannya?
Putri : emmm.. yaudah deh boleh.
Royhan : oke aku tunggu besok yah.
Royhan sengaja membuat rencana tadi untuk bisa dekat dengan putri yang ia
cintai, perasaannya tidak bisa dibohongi bahwa ia sangat sayang kepada Putri apa pun
yang putri katakana kepadanya ia akan melaksanakannya. Keesokan harinya Royhan
sengaja menunggu Putri di parkiran untuk bisa berjalan bersama dengannya. Tak lama
kemudian Putri pun sampai ke parkiran merapikan jilbab dan barunya yang sedikit
kusut kemudian berjalan perlahan, tiba-tiba Roy menyapanya.
Royhan : Put..! baru sampai?
Putri : iya emang kamu gak lihat apa? “dengan cueknya”
Royhan : aku lihat kok, kamu tambah cantik “ suara sedikit pelan”
Putri : apa.. apa aku gak dengar? Coba ulang “berpura-pura tidak dengar,
padahal Putri sudah mendengarnya walau dengan suara yang pelan”
Royhan: ehh enggak.. sekolah kita makin cantik aja! “mengeles pembicaraan”
Putri : biasa aja, gak ada perubahan pun!
Royhan: iyalah perubahan hanya ada pada dirimu saja dalam hidupku!
Putri : eaaaaa… Bacott..!!
Sampailah ke depan kelas keduanya masuk bersamaan kemudian salah satu
teman mereka berkata.
Andhin : ekhmm udah makin dekat aja nih, udah jadian yah?
Putri : hello.. kamu jangan pernah menambah cerita, dia jadi pacar ku engga lah
yaw “ cuek walau hati ingin memilikinya”
Kemudian keduanya duduk dibangku masing-masing, lalu Roy menghampiri
Putri dan membawa buku untuk mengerjakan PR geografi yang sudah di sepakati tadi
malam dengan putri.
Royhan : Put, nih bukunya ajarin dong aku gak dapat jawabannya?
Putri : nomor berapa sih?
Royhan: ini nomor 5!
Putri : coba sini bukunya, ia membaca soal dengan perlahan dan ingat apa
jawabannya dan tidak semudah itu ia langsung memberikannya, putri akan memberikan
jawabannya dengan menyuruh Royhan membaca halaman 6, Royhan membaca perlahan
dan mengetahui langsung apa jawaban soal nomor 5 tadi.
Royhan : ternyata kamu pintar juga ya put!
Putri : enggaklah, karena emang ada jawabnnya dibuku, kamu udah bisa bilang
aku pintar? “tertawa kecil”
Royhan : kamu memang pintar kok, aku yakin itu.
Bel pun berbunyi menunjukkan bahwa jam masuk sekolah, tak lama kemudian
guru datang kekelas Ips 1.
ibu Amira : Assalamu’alaikum semuanya..
Kelas Ips 1 : Wa’alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh buk!
Ibu Amira : apa kabar semuanya, sehat kan?
Kelas Ips 1: Alhamdulillah Sehat buk!
Ibu Amira : oke, oh iya hari ini dikumpul PR nya, karena kemarin ibu sudah
memberikan kalian tugas rumah. Royhan coba kumpul buku teman-temannya. Roy pun
mengangguk dan berkata iya buk.
Setelah terkumpul semua buku para siswa/I, sekarang ibu mau Putri yang
membagikan kembali buku temannya tetapi tidak boleh sama pemiliknya oke!
Laksanakan Put. Beberapa menit kemudian putri selesai membagikan buku sesuai
permintaan ibu Amira. Soalpun dijawab satu persatu dan para siswa/I langsung
mengecek tiap jawaban yang mereka koreksi. Selang waktu akhirnya semua jawaban
terselesaikan waktu penilaian dari ibu Amira atas koreksi siswanya tadi. Royhan dan
Putri mendapatkan nilai 100 dari Ibu Amira berkat bantuan dari Putri royhan
mendapatkan nilai yang bagus.

Beberapa tahun kemudian Putri sudah berada di kelas atas beberapa bulan lagi
sekolahnya akan mengadakan UN, persiapan dan kerja keras Putri untuk
mempersiapkan segalanya untuk kelulusannya sudah lama ia rancang untuk nanti bisa
mendapatkan nilai yang bagus. Penampilan putri lumayan berubah dengan jilbab yang
tak biasa memberanikan diri untuk memanjangkan jilbabnya ke sekolah tanpa berfikir
panjang, ketika tiba disekolah teman-teman Putri heran dengan penampilannya berbeda
hari ini, penampilannya anggun dan bersahaja. Yang biasanya ia memakai jilbab biasa
aja dan perangainya yang sedikit tomboy membuatnya berubah derastis entah apa yang
merasuki pikirannya saat itu.
Sebelum itu semua terjadi sebenarnya ia dipertemukan oleh teman adik kelasnya
yang kebetulan baru kenal karena ia kagum kepada Putri yang pandai dalam Berbeatbox
sudah lama Putri menguasai suara yang mengeluarkan music dari mulut, ia belajar
Otodidak dari aplikasi You Tube. Putri memang suka mencoba hal-hal yang jarang bisa
dilakukan banyak orang keseriusannya untuk bisa pandai Beatbox membuahkan hasil
beberapa bulan berlalu Putri sudah bisa membuat Beat-Beat yang asik yang membuat
pendengarnya menganggukan kepala dan menikmati music yang keluar dari mulutnya.
Penampilannya selalu memukau dan membuat orang kagum dengannya dan
banyak juga dari SMA Negeri Angkasa yang akrab dengannya dan ingin belajar
Beatbox dengannya akibat penampilannya yang memukau saat giliran kelasnya untuk
melaksanakan PD (Pengembangan Diri) disetiap kelas mulai dari kelas X, XI dan XII
semua akan mendapatkan giliran untuk menampilkan yang terbaik. Disinilah
penampilan memukau Putri muncul dan membuat ia menjadi terkenal karena
penampilan itu.
Pertemuan itulah membuat ia mengenal adik kelasnya yang dia juga merupakan
menyukai Beatbox dan salah satu penggemar Putri. Mereka berdua menjadi akrab dan
mengenal lebih jauh antara satu sama lain.
Maryam : kak aku juga ada teman yang bisa Beatbox kayak kakak?
Putri : oh iya , siapa dek? Kenalin dong biar bisa Batle kan keren!
Maryam : tapi umurnya lebih tua dari kakak, aku coba izin dulu ya kak untuk
minta nomor WA nya supaya kakak berdua bisa kenal dan akrab. Oh iya kak hamper
lupa kakak itu sudah kuliah dan dia juga pakai cadar loh kak!
Putri : Wow, bercadar dek?
Maryam : iya kak, Maryam serius!
Putri : wah pasti kakak itu cantik deh, udah pandai Beatbox, bercadar lagi duhh
idaman para lelaki ajnabi!
Maryam : hehe iya kak, semoga kak juga seperti kak Aisyah yah?
Putri : Aamiin ya rabbal’alamin, oke dek, makasih ya infonya
Maryam : iya kak, sama-sama
Memang hati putri terketuk mendengar perkataan adiknya itu membuatnya
semakin penasaran untuk bisa langsung berjumpa dengannya walau belum kenal. Tiba-
tiba pasan dari Maryam tiba ia membagian kontak seseorang yang bertuliskan Kak
Aisyah, kemudian berkata Maryam “ini kak kontak kak Aisyah semoga makin akrab ya
kak” putri pun langsung membalas “siap dek”. Tidak berlama-lama lagi ia langsung saja
menchat dan berkata.
Putri : Asslamu’alaikum kak, Perkenalkan saya Putri kak temannya adik kakak
namanya Maryam, salam kenal ya kak!
Aisyah : Wa’alaikumussalam, oh Maryam iya salam kenal kembali dek Putri!
Putri : Btw kakak bisa juga ya Beatbox? Coba dong kak Beatbox sedikit!
Aisyah : eh kakak mana pandai Beatbox dek “sedikit merendah”
Putri : ahhh kakak bohong kakak bisa kok Maryam yang bilang kakak itu pandai
Beatbox “sedikit jengkel”
Aisyah : beneran kakak gak bisa dek! Putri bisa Beatbox?
Putri : hehe Sedikit kak “sangat merendah”
Aisyah : adiklah terlebih dahulu, terus nanti giliran kakak
Putri : tidak berlama-lama putri langsung mengirim Voice Note nya kepada kak
aisyah “ sekarang gentian!
Aisyah : mendonload vn dari Putri dan mendengar suara Beatboxnya dan
membalas “ Wow Maa syaa allah adek bagus banget kakak jadi insecure mendengarnya
Putri : makasih kak, sekarang giliran kakak dong udah gak sabaran nih
Aisyah : mengirim Voice Note nya kepada Putri dan berkata “ impas ya dek”
Putri : Keren, kakak juga bagus kok Beatboxnya.
Akhirnya mereka saling mengenal satu sama lain dan terkadang Kak Aisyah
memberikan nasehat untuk Putri ketika Putri curhat dengannya dan selalu mengarahkan
Putri kejalan yang benar.
Dari semua itulah perubahan Putri drastis berubah dan berkat Allah Subhanahu
Wa Ta’ala membukakan pintu hati putri dan mendapat hidayah tuk berubah walau
berawal dari jilbab panjang, namun itu sangat Putri nikmatin dengan hati yang lapang
dan bersyukur sudah bisa dipertemukan oleh orang yang tepat dan membuat dirinya
banyak belajar dari kak Aisyah. Sejak itulah Putri ingin sekali memakai cadar, karena
menurutnya orang yang bercadar itu adalah perempuan yang terjaga, dihormati, anggun
dan mempunyai pendirian seperti para istri-istri Rasulullah.
Besok merupakan pelaksanaan untuk UN di sekolahnya Putri sudah dari tadi
malam sibuk dengan buku-bukunya mengerjakan soal-soal dan membaca buku untuk
menghadapi ujian Besok. Tiada henti ia belajar dan menghafal materi untuk bekal ia
menjawab soal-soal ujian Nasional besok. Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu tiba
saatnya Putri beraksi dan bertempur untuk menjawab satu persatu soal UN, dengan
tenang ia mampu menyelesainya ujian dengan aman. Akhirnya kelulusan SMA Negeri
Angkasa tiba semua siswa/I senang dan bahagia dengan kelulusannya.
Ketika libur tiba kak Aisyah menyuruh Putri tuk datang kerumahnya untuk
manjalin kedekatan lagi dengannya, Putri yang ingin sekelah bertemu dengan kak
Aisyah keesokan harinya ia memberanikan diri untuk datang kerumahnya walaupun
jarak antara rumah mereka cukup jauh. Beberapa menit kemudian Putri sampai
kerumah kak Aisyah.
Putri : Assalamu’alaikum
Aisyah : Wa’alaikumussalam,
Putri : kak Aisyahnya ada kak? “bertanya dengan polosnya”
Aisyah : ini kak Aisyah “menunjukkan dirinya dan tertawa kecil”
Putri : ohh maaf kak namanya Putri belum kelan kali sama kakak, kan baru ini
kita bisa jumpa
Aisyah : hehe iya dek gpp, sama siapa kesini?
Putri : sendiri kak!
Aisyah : aduh kamu pemberani juga yah?
Putri : udah biasa kak ngejomblo dari lahir ! “ tertawa terbahak-bahak”
Aisyah : Putri!! Gak boleh tertawa berlebihan loh itu akan menimpuan dosa,
mau dapat dosa?
Putri : enggak dong, hehe maaf kakak kelepasan “sedikit malu” ini cadar yah
kak? “putri menunjuk “
Aisyah : iya dek, itu cadar pertama kakak sedih banget pokoknya kalau diingat-
inagt perjuangan kakak untuk bercadar, berat banget ujiannya dek, gak dari teman
sekelas, warga kampung bahkan orang terdekat kita lagi yang menghina kita karena
penampilan kita yang serba tertutup ini. Padahalkan ini sunnah Rasulullah seharusnya
ini yang dipertahankan bukan malah dicaci maki “ jengkel”
Putri : iya benar banget kak, duh Putri jadi terharu mendengar perkataan kakak
tadi, emangnya kakak sudah berapa lama pakai cadar?
Aisyah : sudah 1 tahun dek Alhamdulillah
Putri : Wah lama juga ya kak, semoga Putri bisa seperti kakak yah “berharap tuk
bercadar”
Aisyah : Aamiin ya Allah, putri mau bercadar? Harus punya nyali yang besar
dek tuk bisa memakai penutup wajah ini, karena banyak yang harus kita jaga nanti kalau
kita sudah bercadar, dari segi berjalan, menundukkan pandangan kepada yang bukan
makhramnya, menjaga lisan dan lain-lain. Yakin putri sanggup!! “ menyakinkan Putri”
Putri : iya kak Putri pengen banget bisa pakai cadar, karena perasaan putri
berbeda kalau orang pakai cadar terasa adam dihati dan elok dipandang mata. In syaa
allah Putri sanggup kak, tetapi kakak harus terus ingatin Putri ya kak supaya Putri gak
terjerumus dari perbuatan maksiat.
Aisyah : Maa syaa allah, secepatnya Putri akan menjadi wanita bercadar yang
berpendirian seperti Putri Rasulullah Fatimah Az-Zahra. Aamiin
Putri : Aamiin ya roabbal ’alamin
Beberapa bulan kemudian akhirnya Putri nekat untuk bercadar sembunyi-
sembunyi, sebab orang tuanya belum mengizinkan ia tuk bercadar tetapi Putri tidak
menyerah untuk bisa meyakinkan orang tuanya untuk bisa menerimanya dengan hati
yang lapang. Kak Aisyah tiba-tiba mengajak Putri untuk kajian mingguan di kampung
sebelah dan putri pun izin kepada orang tuanya tuk pergi dengan kak Aisyah ikut
pengajian. Orang tua Putri mengizinkan dan disinilah Putri berpura-pura memakai
masker namun masker bukan sekedar masker Masker ini juga bisa dibuat cadar. Ketika
mereka pergi agak jauh dari rumah Putri langsung merombaknya dengan cadar, betapa
sulit perjuangan Putri tuk bisa hijrah.
Tetapi itu tidak akan menjadi penghalang baginya untuk hijrah kejalan Allah,
dengan perjuangan dan semangat yang tinggi Putri mampu melewati semuanya dengan
sabar dan berikhtiar atas cobaan yang selalu menghantiu iman dan pikirannya.
Pengumuman kelulusan SNMPTN sedah keluar Putri langsung mengecek apakah iya
lulus di salah satu universitas ia daftar waktu itu.
Putri : Alhamdulillah Putri LULUS mak di Universitas Negeri Pajajaran
“gembira bahagia”
Ibu Ariani : Alhamdulillah nak, emang kakak ngambil apa disana?
Putri : Prodi Pendidikan Bahasa Arab Mak!
Ibu Ariani : kamu yakin milih itu kak! “curiga anak tidak akan mampu
pendidikan itu karena latar belakang anaknya yang lulusan dari Sekolah Umum”
Putri : yakin Putri pasti bisa, tidak ada yang tak mungkin mak, kalau Allah
berhehendak KUN maka jadilah ia.
Ibu Ariani : iya ya, mamak bangga sama Putri, Semoga menjadi anak yang
sukses dan berbakti kepada kedua orang tua
Putri : Aamiin ya Allah, iya mak makasih banyak doanya semoga
terkabulkan.Amiin
Disinilah kesempatan Putri tuk menyempurnakan niat baiknya dari dulu tuk
hijrah kejalan Allah. Putri sudah membeli perlengkapan dan kebutuhannya tuk kuliah
di UNPAJ, terutama persedian cadar, gamis dan jilbab super jumbo. Akhirnya Putri pun
sampai di Universitas yang lama ia impikan itu. Memandangi kota yang bersih dan
cantik membuat Putri semakin senang bisa kuliah disini. Beberapa bulan kemudian libur
kuliah pun tiba Putri yang sudah Rindu akan keluarganya ingin segera pulang menemui
semua anggota keluarganya terutama kedua orang tuanya.
Sampailah ia dekat rumahnya dan berjalan 5 meter dari tempat bus ia diturukan
ke rumahnya tetapi ia memberanikan diri tuk bercadar langsung di hadapan orang
tuanya, dan melihat reaksi dari mereka apa yang terjadi. Dan ternyata ia masuk kedalam
rumah mengucapkan salam dan dibalas oleh orang tuanya dan Putri pun menunduk,
tiba-tiba.
Pak Harpan : ohh udah pulang anak ayah, “memeluk dan mencium kepala
anaknya”
Ibu Ariani : sama siapa pulang kak?
Putri : sama teman mak anak kampung sebelah, dia juga kuliah di UNPAJ jadi
kami barengan aja pulangnya” bahagia “
Pak Harpan : iyalah nak, gimana kuliahnya lancar?
Putri : Alhamdulillah Lancar yah.
Ibu Ariani : Syukurlah kalau begitu, yaudah sanah ganti baju habis itu kakak
makan, udah mamak siapkan makanan kesukaan kakak!
Putri : yey … ayam semur maknyusss!!

Betapa tidak menyangkanya Putri atas kejadian barusan terjadi, ia heran


mengapa orang tuanya bisa menerimanya dengan baik padahal dulu ayah menentang
putri tuk bercadar. Mengapa semua berbanding tebalik, Putri pun sangat bersyukur
kepada Allah sudah berikan kemudahan untuk berhijrah walau pertama ujian selalu
datang membabi buta. Kerja keras dan ikhtiar yang dijalani Putri membuahkan hasil
dan beribu doa yang ia minta kepada Allah untuk bisa meluluhkan hati orang tuanya
untuk menutup aurat dengan rapat-rapat, dan bahkan rintangan dan tantangan yang ia
lewati begitu sulit tuk ditempuh akhirnya Allah memberikan hidayah kepada orang
tuanya untuk menerima pilihan yang telah ditetapkan Putri tunggalnya itu. Kemudian
kedua orang tuanya sampai sekarang bisa menerimanya dengan sepenuh hati dan
bahkan mendukung anaknya tuk tetap istiqomah.
Dari kisah Putri kita dapat banyak mengambil pelajaran yang dulunya ia adalah
perempuan yang Tomboy namun ketika ia beranjak dewasa Allah membuka hati setiap
hamba yang ia kehendaki walau latar belakangnya dahulu seperti laki-laki namun itu
sangat mudah bagi Allah tuk merubah siapa saja yang ia kehendaki. Kegigihan Putri
juga dapat diajungi jempol karena pilihan dan keberaniannya tuk hijrah kejalan Allah
sungguh luar biasa membuat banyak pelajaran dan ilmu yang bermanfaat. Dan ada
sedikit Pribahasa “Jangan Pernah Melihat Seseorang dari Covernya Saja Namun
Lihatlah Lebih dalam Lagi Supaya Kamu Mengenal Isi Hati Yang Sebenarnya”.

Anda mungkin juga menyukai