Anda di halaman 1dari 2

OBSERVASI PENJUAL SAYUR

Jumat 1 oktober 2021 jam 10.00 Wib, lokasi tempat penjual galon, tukang sayur selalu
berhenti disini karena tempat nya tidak panas sebelumnya saya meminta izin untuk
mengamati saya di berikan izin.

Ibu tukang sayur bernama Ibu Usna memakai baju gamis dan sendal, Ibu pertama memakai
baju daster membeli ikan cuek ia bilang ikannya segar ia senang untuk di beri kucing kalo
tidak ada ikan cuek kucingnya tidak mau makan ibu-ibu yang lain senyum dan penjual
bilang “tante ini sayang bangat sama kucingnya” lalu ibu kedua juga membeli ikan cuek
bertanya harga nya berapa lalu di jawab harganya Rp. 7000 di tawar menjadi Rp.5000 tapi
penjual sayur tidak mau ia bilang ikan nya masih segar bu ambil untungnya juga sedikit , ibu
satu menangapi “zaman sekarang mah serba mahal bu ga ada yang murah” tapi ibu itu saya
lihat wajah nya kesal tapi tetap membeli, datang ibu ketiga membeli tomat di bilang berapa
harganya penjual bilang harganya Rp.2000 satu tapi di tawar jadi Rp.500 penjual juga tidak
menerima di bilang “modalnya juga ga segitu bu” ibu ini tetap membeli dua tomat. Setelah
tidak ada yang beli ibu Usna langsung pergi ke gang samping selesai jam 10.25 Wib.

Dari pengamataan terdapat momen yang sebagaimana adanya kasih sayang hubungan
manusia sayang kepada hewan peliharaan seberapa mahal ia tetap dan saya juga setuju
pendapat ibu pertama memang benar zaman sekarang serba mahal sekalipun dapat yang
murah juga pasti mendapat yang tidak bagus ada harga ada barang juga sebagai pembeli
jangan menawar dengan sadis kasihan kepada penjual yang menjual sayurnya tidak
mengambil untung yang besar.

Hari kedua sabtu 2 oktober 2021 jam 10.30 di lokasi yang sama datang bu Usna dengan
gerobak sayur memakai baju gamis coklat mengunakan tas nya bu Usna teriak sayur serta
mengedor rumah kerumah, datang pembeli pertama ibu memakai baju gamis serta ia
memilih sayuran, dan bu Usna datang di tanya ibu pertama “ kenapa siang datangnya jadi
binggung kita mau masak apa” di jawab “karena nyuci baju dan bebenah soalnya ga ada yang
mau bantu”, datang ibu kedua memakai baju tidur membeli cabe dan bicara “ utang saya
berapa satuin sama cabe ini bayar nya minggu, ibu Usna mencatat dan saya lihat ternyata bu
Usna membawa buku untuk menulis yang membayar utang saya pikir untuk mencatat hasil
penjualan, dan ibu pertama akhirnya membeli tempe dan kemiri dan jahe totalnya Rp. 9000.
Tapi di menawar Rp.7000 ibu usna bilang “tidak bisa udah pas segitu” tapi ibu ini kekeh
uang nya pas akhirnya hanya membeli tempe saja seharga Rp.5000 dan langsung pulang
dengan wajah kesal karena tidak ada lagi pembeli bu Usna langsung pergi ke tempat lain dan
saya mengucap terimakasih di perbolehkan mengamati penjulannya dan selesai di jam 11.00
wib.

Dari pengamatan momen saya salut karena walaupun sudah tua tetap semangat berjualan dan
saya masih pikirkan mengapa penjualan sayur masih ada yang berhutang yang saya tahu
berjual seperti ini untung ga besar lalu momen ketika tidak dapat diterima tawaran wajah
terlihat kesal seharusnya membeli harus sesuai membawa uang.

Anda mungkin juga menyukai