Anda di halaman 1dari 3

Nama : Erika Risnawati Butar – Butar

Nim : 352021020
Matakuliah : OPINI PUBLIK
Dosen : Dr. Ir.Royke Roberth Siahainenia, M.Si
Rizki Amalia Yanuartha, S.I.Kom., M.Sos.

PRABOWO ‘GEMOY’ MENJADI PANDANGAN


SIMBOL POLITIK DALAM PELPRES 2024

Pemilihan Presiden 2024 sudah semakin mendekat dan setiap perkataan dan
perbuatan calon presiden dan wakil presiden diawasi dengan ketat. Salah satu nama yang
muncul adalah paslon no 2 yaitu Prabowo Subianto yang dikenal tidak hanya karena
prestasinya di dunia politik, tetapi juga sebagai simbol politik melalui cara bicara dan gerak
tubuhnya dan di juluki oleh beberapa media sebagai “ gemoy” hal tersebut membuat
Prabowo Subianto menjadi simbol politik untuk memahami analisis semiotika dapat
mengungkap makna tindakannya.
Alasan saya memilih topik ini karena di media sosial sedang ramai-ramai berbicara
tingkah calon presiden dan wakil presiden urutan no 2 yaitu Prabowo dan Gibran. Gaya
berbicara dan gestur tubuh Pak Prabowo di wawancarai wartawan yang menimbulkan
tanggapan netijien dengn sebutan “gemoy”. Hal ini bisa menjadikan simbol politik serta
tergantung bagaimana individu menilai, sudut pandang nya. Jika padangan saya sebagai hal
positif dalam hal Jiwa kepimpianan, Prabowo Sugianto berjiwa militer selain tegas bisa lucu
yang natural tanpa paksaan dan sebagai tanda urutan no 2 Prabowo gemoy sebagai penanda
yang akan di ingat oleh Masyarakat. Jadi fenomena istilah “ gemoy ” tergantung dari sudut
pandang individu, kelompok dan masyarakat. Analisis semotika dapat membantu makna dari
fenomena ini.
Simbol dalam Semiotika
Secara etimologis, kata “semiotika” berasal dari kata Yunani “simeon” yang berarti
tanda. Namun, kata “semiotika” juga dapat berasal dari kata bahasa Inggris “semiotika”.
Semiotika dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tanda-tanda. Konsep dasar
semiotika yang ditemukan oleh Ferdinand de Saussure adalah tanda, penanda, petanda.
Menurutnya, semiotika adalah ilmu yang mempelajari tentang tanda-tanda kehidupan sosial
dan hukum-hukum yang mengaturnya. Suatu tanda mempunyai makna tertentu, karena sangat
dipengaruhi oleh peran bahasa. Menurut Pierce, dalam semiotika, tanda selalu bertumpu pada
logika, terutama logika manusia, untuk merasionalkan tanda-tanda yang ada di sekitarnya.
Pierce membagi tanda menjadi tiga hal, yaitu. ikon, indeks dan simbol Menurut Barthes,
semiotika adalah ilmu yang digunakan dalam penafsiran tanda, analisisnya adalah denotasi
dan konotasi.
Penjelasan
Dalam kegiatan pelaksanan tampak terlihat Probowo berjoget-joget hingga aksi nya
menjadi perhatian Masyarakat, namun ada alasan di balik itu, di lansir dari sumber berita
detik.com. Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto ditanya soal istilah 'gemoy' dan suka
berjoget yang dilekatkan dengan dirinya. Prabowo mengaku tidak mengerti istilah 'gemoy'.
Prabowo ditanya soal 'gemoy' dalam Dialog Terbuka Muhammadiyah Bersama Calon
Pemimpin Bangsa ditayangkan di akun YouTube TvMU, Jumat (24/11/2023). Prabowo
sendiri bingung untuk menjawab soal 'gemoy' "Kemudian yang terakhir. Gimana saya harus
jawab ya? Saya sendiri nggak ngerti apa itu gemoy, gemoy," kata Prabowo disambut tawa
hadirin. Prabowo juga menjawab soal dirinya yang kerap berjoget. Prabowo mengatakan
berjoget bagian dari alam bawah sadarnya, karena sejak kecil melihat keluarganya menonton
wayang. Soal masalah joget, saya sendiri sudah pernah cerita. Mungkin, masuk ke bawah
sadar saya. Karena ya dulu kakek saya, orang tua saya, zaman dulu kan nggak ada televisi,
nggak ada TikTok," ujar Prabowo. "Yang ada hanya wayang, jadi budaya kita ketika itu hanya
wayang, tiap kali saya datang ke rumah kakek saya, disambut seperti itu. Jadi mungkin di
bawah sadar saya kalau ada berita gembira, ya saya begitu," imbuhnya.

Fenomena ini menjadi fokus perdebatan di media sosial sehingga memicu berbagai
reaksi dan persepsi berbeda. Cara bicara dan gestur tubuh Prabowo Subianto dalam
wawancara dengan wartawan memunculkan istilah baru, yakni “gemoy”

Bagi sebagian individu ataupun kelompok dan Masyarakat istilah tersebut mungkin
memiliki arti negative atau bisa menjadi bahan politik kadidat capres lainya untuk dapat
menyampikan orasinya mengenai jiwa kepimpinan yang di butuhkan Masyarakat.

namun bagi sebagian lainnya, gestur gemoy yang dimiliki Prabowo bisa diartikan
sebagai keceriaan dan kealamian. Dalam analisis semiotika, fenomena tersebut dapat
diartikan sebagai penggunaan simbol-simbol yang dilakukan oleh Prabowo Subianto untuk
menyampaikan pesan dan mengkonstruksi citra. Semiotika, yang mempelajari tanda-tanda,
mengungkapkan bahwa tindakan-tindakan Prabowo, seperti berjoget dapat dilihat sebagai
simbol-simbol yang memiliki makna tertentu. Menurut Saussure, Pierce, dan Barthes, tanda
bisa berbentuk ikon, indeks, dan simbol, dan Prabowo bisa dengan sengaja menggunakan
gerak tubuhnya sebagai simbol untuk berkomunikasi dengan masyarakat.
Jadi, Prabowo Subianto yang menjadi simbol politik lewat istilah "gemoy" dapat
dilihat dari berbagai sudut pandang. Bagi sebagian orang, ini mungkin hanya lelucon atau
sesuatu yang tidak terlalu serius, dan mungkin merupakan strategi komunikasi yang
menggambarkan sisi humanis dan hangat dari seorang pemimpin, sebagian orang “ gemoy”
dalam kepimpinan Prabowo bisa di artikan konotasi negative yang tidak mencerminkan sosok
jiwa pemimpin.

Daftar Pustaka
Detik.com. (2023, November Jumat). https://news.detik.com/pemilu/d-7054158/prabowo-ungkap-
alasan-suka-joget-nggak-ngerti-apa-itu-gemoy. Retrieved from news.detik.com:
https://news.detik.com/pemilu/d-7054158/prabowo-ungkap-alasan-suka-joget-nggak-ngerti-
apa-itu-gemoy

Fiska, R. (2021). Pengertian Semiotika: Konsep Dasar, Macam, dan Tokoh Pencetusnya. Retrieved
from .gramedia.com: https://www.gramedia.com/literasi/semotika/

Anda mungkin juga menyukai