Anda di halaman 1dari 7

Nama : M Naufal labib A Ghaniy

NIM : 20221040040
UAS SEMIOTIKA VISUAL DESIGN

ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHES PADA SAMPUL MAJALAH TEMPO


EDISI 15-21 JANUARI 2024

PENDAHULUAN

Majalah Tempo, didirikan pada tahun 1971, merupakan salah satu majalah berita mingguan
ternama di Indonesia. Lahir di era Orde Baru, Tempo dikenal dengan jurnalismenya yang berani
dan kritis, menyuarakan aspirasi rakyat dan mengungkap kebenaran di tengah represi pemerintah.
Tak heran, Tempo mengalami pembredelan sebanyak dua kali, di tahun 1982 dan 1994, namun
bangkit kembali dengan semangat yang sama setelah Reformasi.

Banyak keunggulan dan karakteristik yang sangat khas dari majalah Tempo itu sendiri seperti,
jurnalisme investigasi, independensi, gaya bahasa, topik yang diangkat, platform. Tempo
merupakan sebuah platform yang berasaskan demokrasi dan merupakan aspirasi suara rakyat.

Majalah Tempo lebih dari sekadar media berita. Ia adalah simbol perlawanan, demokrasi, dan suara rakyat.
Dedikasi Tempo untuk jurnalisme berkualitas dan independen menjadikannya aset berharga bagi Indonesia,
dan inspirasi bagi jurnalis di seluruh negeri.

TEORI ROLAND BARHES

Roland Barthes (1915-1980) adalah seorang filsuf, kritikus sastra, dan semiotikus Prancis yang
terkenal dengan karyanya yang inovatif dalam bidang semiotika. Semiotika adalah ilmu yang
mempelajari tanda dan makna. Barthes percaya bahwa segala sesuatu di dunia ini dapat
diinterpretasikan sebagai tanda, dan ia mengembangkan metode untuk menganalisis makna dalam
berbagai bentuk teks, gambar, dan objek.

Barthes mengembangkan teorinya berdasarkan karya Ferdinand de Saussure, seorang linguis Swiss yang
dianggap sebagai bapak semiotika modern. Saussure membedakan antara penanda (signifier) dan petanda
(signified). Penanda adalah bentuk fisik dari tanda, seperti kata atau gambar, sedangkan petanda adalah
konsep atau makna yang diwakili oleh penanda. Sehingga barthes menambahkan dua unsur penting pada
teori Saussure yaitu, mitos, dan konotasi .Mitos sebagai sistem makna yang tertanam dalam budaya dan
ideologi. Mitos menggunakan tanda untuk menciptakan ilusi dan naturalisasi nilai-nilai sosial.dan konotasi
merupakan sebagai makna sekunder yang dikaitkan dengan tanda melalui budaya, pengalaman individual,
dan ideologi. Konotasi dapat bersifat subjektif dan bervariasi tergantung pada konteksnya. Yang hingga
saat ini pemikiran tersebut di namakan sebagai teori roland barthes.

SAMPUL MAJALAH TEMPO EDISI 21 JANUARI 2024

Sampul ini adalah sebuah implementasi penggambaran suasana


pada pilpres 2024 ketika calon urut no.dua yang merupakan
pasangan dari prabowo subianto dan Gibran rakabuming raka,
walikota solo dan putra presiden joko widodo. Sebagai putra
presiden Gibran yang merupakan cawapres dari prabowo
menggiring opini masyarakat terhadap isu politik dinasti. Tak
berhenti sampai situ isu politik dinasti ini mulai melunjak hingga
menjadi isu terkait dengan pasangan no urut dua, “prabowo dan
Gibran menang satu putaran” banyak factor yang memunculkan
isu kemenangan satu putaran tersebut, elektabilitas yang tinggi,
pengalaman dan popularitas, serta efek koalisi. Namun isu
kemenangan satu putaran ini memberikan spekulasi baru lagi
yang apabila terwujud akan berdampak pada isu politik dinasti, antiklimaks politik, dan popularisasi
politik yang akan menyebabkan ketegangan politik.

PENANDA

Penanda adalah sebuah (signifier), mencangkup aspek material bahasa, yakni apa yang dikatakan atau
didengarkan; dan apa yang ditulis atau dibaca. Ada 6 penanda dalam sampul majalah tempo tersebut, yaitu

1. Jokowi

2. Pompa angin

3. Gibran

4. Prabowo
5. kotak pemilu

6. linguistic

PERTANDA

Petanda (signified), mencakup aspek mental bahasa, yakni gambaran mental, pikiran, dan konsep. Ada 6
petanda dalam sampul majalah tempo tersebut.

1. Pak jokowi yang sedang berupaya keras


2. Pompa angin
3. Gibran yang sedang menyoraki bapaknya
4. Prabowo yang tampak bahagia
5. Kotak pemilu besar berisi angin
6. Lingusitik

PERTANDA DENOTATIF DAN KONOTATIF

Denotative merupakan sebuah kesamaan dari pertanda, dan konotatif merupakan lanjutan dari petanda,
yang menggambarkan hubungan ketika tanda tersebut bercampur dengan perasaan atau emosi.

1. Jokowi
-Denotatif : pak jokowi yang merupakan seorang presiden dengan tahta yang paling luhur dalam
sistem kewarganegaraan, sedang berada di bawah dan sedang bersusah payah memompa
kedudukan orang lain.
-konotatif : sebagai presiden pak jokowi mendukung penuh anaknya yaitu Gibran dengan prabowo
dalam pilpres 2024. Agar paslon no.urut dua bisa menang dalam sekali putaran
-mitos : pekerja tambal angin yg susah payah dan kerja keras demi mendapatkan sesuatu yang ingin
diperoleh

Para orang-orang bengkel ini merupakan perkerja keras mengeluarkan banyak tenaga demi
memperoleh keinginan nya yaitu pundi-pundi rupiah. Tidak jarang dari mereka yang bermandikan
keringat setiap kali sedang berkerja.
2. Pompa angina
-denotatif : pompa angin adalah benda untuk memompa sesuatu dengan angin.
-konotatif : alat pemberi dukungan untuk peningkatkan kemenangan capres no urut 2, yatu
prabowo-gibran
-mitos : alat untuk mempermudah dalam mengisi kembali sesuatu barang yang kekurangan angin
seperti ban motor dan lainya.

penggunaan mesin pada pompa angin biasanya tidak akan menggunakan tenaga yang cukup
banyak, beda hal nya dengan pompa angin manual yang mengharuskan seseorang menggunakan
tenaga untuk mendorong dan menarik pompa tersebut.
3. Gibran
-denotatif : Gibran sebagai anak presiden pak jokowi seakan sedang meneriaki semangat untuk
bapaknya demi selalu mendukung Gibran dan prabowo.
-konotatif : sebagai anak dari presiden pak jokowi Gibran meminta agar bapaknya ikut mendukung
Gibran dan pasangan capres nomor urut dua agar bisa memenangkan suara dalam satu kali putaran.
-mitos : supporter yang sedang memberikan semangat kepada seorang bintang, artis, maupun
seseorang yang berpengaruh.

Pendukung adalah individu atau kelompok yang memberikan bantuan atau dorongan kepada
seseorang, suatu tujuan, atau suatu organisasi. Mereka dapat memberikan dukungan dalam berbagai
bentuk,

4. Prabowo
-denotatif : prabowo sebagai mantan mentri pertahanan Indonesia sedang tersenyum melihat ke
arah pak jokowi dan terlihat “gemoy”
-konotatif: prabowo sebagai competitor pak jokowi dalam pilpres sebelumnya, kini di dukung
penuh oleh bapak jokowi dengan diadanya Gibran salah satu keluarga pak jokowi itu sendiri.
-mitos : tingkah dan watak seperti anak kecil yang sering di sebut “gemoy”

"gemoy" adalah istilah slang yang digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang menggemaskan,
lucu, dan mengundang rasa gemas. Istilah ini seringkali digunakan untuk menggambarkan anak-
anak, terutama balita, yang memiliki ciri-ciri fisik atau tingkah laku yang dianggap menggemaskan.

5. Kotak pemilu
-denotatif : kotak pemilu yang seharusnya kokoh namun terlihat kusut dan meleyot.
-konotatif : kotak suara di jadikan sebagai wadah dari segala bentuk support pak jokowi sebagai
presiden dalam memberikan dukungan penuh untuk capres pasangan no urut dua.
-Mitos : kotak rahasia yang tidak bisa digunakan secara bebas oleh siapapun dan bersifat sangat
rahasia
Brankas besi adalah kotak yang kokoh dan tahan api yang digunakan untuk menyimpan
barang berharga seperti uang, perhiasan, dan dokumen penting. Brankas biasanya terbuat
dari baja dan memiliki kunci kombinasi atau elektronik untuk membukanya.

6. Pesan linguistic
Pesan linguistic yang derdapat dalam sampul majalah tempo tersebut mendefinisikan keadaan
pilpres 2024 kali ini, dimana Pak Jokowi sebagai Presiden Indosia menggunakan jabatanya yaitu
presiden sebagai wadah seakan ingin membuat dinasti politik dengan dihadirkanya Gibran
rakabuming raka sebagai cawapres dari pasangan no urut dua bapak prabowo. Dengan begitu
terlihat mencolok adanya isu tentang dukungan pak jokowi dalam maju nya Gibran pada pilpres
2024. Hingga banyak isu bertebaran termasuk dengan adanya isu “pasangan no urut dua menang
satu kali putaran” isu ini diyakini menjadi symbol dari peran pak jokowi sebagai presiden yang
memiliki banyak relasi dan power untuk mewujudkan isu tersebut.
Judul majalah dicetak dengan huruf besar dan tebal, semakin besar huruf tersebut di cetak maka
semakin menjadi titik inti pembahsan dari majalah tersebut. seperti“ angan-angan satu putaran” ,
“ancaman baru undang-undang ITE”, penetrasi generasi Goto dan Tiktok”, “TEMPO” penggunan
bold/tebal bertujuan menjadikan teks point of interest, yang biasanya menjadi inti pembahasan.
Sedangkan teks lainya menggunakan font sans serif dan dicetak biasa saja, seperrti “15-21 januari
2024”, “enak di baca dan perlu”.

METONIMI DAN METAFORA

A.Metonimi Mengomunikasikan dengan asosiasi. Metonimi dalam sampul tersebut :

-penggunaan kotak suara yang terlihat meleyot, dan rapuh tersebut menngimplementasikan dari kotak suara
yang sudah lagi dalam bentuk aslinya yang kokoh, rapat, dan rahasia.

B.Metafora Mengomunikasikan dengan analogi.

-pompa angina, mendefiniskan sebuah dorongan dan bentuk symbol support pak jokowi kepada pasangan
capres no urut dua.

-kotak suara yang dinaiki oleh prabowo dan Gibran merupakan analogi dari tahta presiden yang sedang
merka perebutan dalam pilpres 2024 ini.

Anda mungkin juga menyukai