Anda di halaman 1dari 15

BAB I PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Ranah politik menjadi arena yang sangat menarik untuk digeluti lebih serius oleh masyarakat. Banyak orang yang menganggap bahwa dengan terjun ke ranah ini, mereka bisa mendapatkan hidup yang lebih baik. Runtuhnya orde baru yang disusul dengan masa reformasi, memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam politik semakin luas. Masyarakat diberi kebebasan untuk bisa terjun ke ranah ini dengan berbagai cara yang telah ditentukan, misalnya, bebas membuat partai politik dan mengajukan diri menhadi CaLeg. Banyaknya partai politik yang terbentuk semakin membuka peluang bagi masyarakat untuk berpartisipasi pada ranah ini. Partai politik dijadikan kendaraan bagi seluruh masyarakat yang ingin berada di parlemen. amun hal di atas belum sepenuhnya terlaksana. !esempatan yang ada belum diberikan secara merata pada seluruh masyarakat. "alam hal ini ada perbedaan #uota bagi perempuan dan laki$laki yang akan duduk di parlemen. %leh karena itu, materi tentang komunikasi politik dan gender perlu dibahas agar kita dapat mengetahui hal$hal apa saja yang terdapat dan berpengaruh pada komunikasi politik dan gender tersebut. B. Rumusan Masalah Rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut& '. (pa yang dimaksud dengan komunikasi polik) *. Bagaimana kondisi perempuan dalam dunia politik) +. Bagaimana budaya politik bagi kaum perempuan) ,. Bagaimana komunikasi politik perempuan) -. (pa gambaran politisi perempuan dalam media) .. (pa contoh kasus dari komunikasi poltik dan gender)

'

C. Tujuan Penulisan /ujuan penulisan dari makalah ini adalah sebagai berikut& '. 0ntuk mengetahui kondisi perempuan dalam dunia politik *. 0ntuk mengetahui budaya politik bagi kaum perempuan +. 0ntuk mengetahui komunikasi politik perempuan ,. 0ntuk mengetahui gambaran politisi perempuan dalam media -. 0ntuk mengetahui contoh kasus yang berhubungan dengan komunikasi dan gender .. 0ntuk mengetahui contoh kasus yang berkaitan dengan komunikasi politik dan gender

BAB II ISI

A.

Pengertian

!munikasi P!litik

!omunikasi politik adalah fungsi penting dalam sistem politik. Pada setiap proses politik, komunikasi politik menempati posisi yang strategis. Bahkan, komunikasi politik dinyatakan sebagai 1urat nadi2 proses politik. Bagaimana tidak, aneka struktur politik seperti parlemen, kepresidenan, partai politik, lembaga swadaya masyarakat, kelompok kepentingan, dan warganegara biasa memperoleh informasi politik melalui komunikasi politik ini. 3etiap struktur jadi tahu apa yang telah dan akan dilakukan berdasarkan informasi ini. !omunikasi politik banyak menggunakan konsep$konsep dari ilmu komunikasi oleh sebab, ilmu komunikasi memang berkembang terlebih dahulu ketimbang komunikasi politik. !onsep$konsep seperti komunikator, pesan, media, komunikan, dan feedback sesungguhnya juga digunakan dalam komunikasi politik. /itik perbedaan utama adalah, komunikasi politik mengkhususkan diri dalam hal penyampaian informasi politik. 3ebab itu, perlu terlebih dahulu memberikan definisi komunikasi politik yang digunakan di dalam tulisan ini. R.M. Perloff mendefinisikan komunikasi politik sebagai proses dengan mana pemimpin, media, dan warganegara suatu bangsa bertukar dan menyerap makna pesan yang berhubungan dengan kebijakan publik. "alam definisi ini, Perloff menjadi media sebagai pihak yang ikut melakukan komunikasi politik. "efinisi komunikasi politik adalah seluruh proses transmisi, pertukaran, dan pencarian informasi 4termasuk fakta, opini, keyakinan, dan lainnya5 yang dilakukan oleh para partisipan dalam kerangka kegiatan$kegiatan politik yang terlembaga. "efinisi ini menghendaki proses komunikasi politik yang dilakukan secara terlembaga. 3ebab itu, komunikasi yang dilakukan di rumah antarteman atau antarsaudara tidak termasuk ke dalam fokus kajian. Meskipun demikian, konsep$konsep yang dikaji di dalam komunikasi politik sangat banyak, yang oleh sebab keterbatasan tempat, maka hanya akan diambil beberapa saja. B. !n"isi Perem#uan "alam Dunia P!litik Politik identik dengan laki$laki. Mitos yang berkembang dimasyarakat,
+

perempuan tidak boleh bermain dan berkiprah di ranah politik. (kibatnya menjadi semakin sulit bagi perempuan untuk mengkonsooidasikan posisi dan kedudukannya dalam kancah ini. 3edikitnya proporsi keberadaan perempuan berperan dan berpartisipasi aktif di instiusi$institusi politik, semakin mempersempit ruang gerak,sekaligus suara perempuan yang terwakili. !ondisi inilah yang tidak menguntungkan bagi perempuan,tidak saja bagi eksistensi dan keterlibatan perempuan di arena politik negara,tetapi juga tidak optimalnya artikulasi politik dan kepentingan perempuan. 0saha untuk memperjuangkan jumlah peremouan duduk di lembaga parlemen dan pemerintahan,dilakukan agar keterwakilan jumlah dan suara perempuan seimbang dalam lembaga negara ini, namun,hasil yang diperoleh hanya sebatas kuantitas,atau numerik keterwakilan perempuan di lembaga legislatif. !uantitas ini belum memadai dibandingkan dengan kualitas suara dan peran$peran strategis perempuan sebagai pengambil kebijakan di domain politik. !ondisi ini dipicu oleh kurangnya suara perempuan yang terlibat dalam dunia pokitik untuk bersuara, atau dengan kata lain mempunyai kemampuan komunikasi politik yang kurang. "ominannya pernyataan politik yang diberikan oleh para aktor politik dan politisi laki$laki di media massa, semakin menyurutkan eksistensi perempuan. 3etelah pemilu *66, lalu,muncul wacana tentang kuota perempuan +67. 3ampai pada akhirnya 00 pemilu telah menetapkan kuota +67 perempuan harus dilakukan pada pemilu *668. amun apa yang terjadi , hampir semua partai politik tidak siap dengan para kader dan calon yang disiapkan untuk mengisi kuota ini. (kibatnya yang terjadi 9saling comot9 orang keluarga sendiri,putrinya,artis perempuan, dan sosok$sosok lainnya yang muncul menjadi 9kader dadakan9. 3ejak pemilu *66,, dukungan untuk mengisi +67 kuota perempuan di parlemen diharapkan menjadi lebih banyak. Perkembangannya, rata$rata kuota ini terpenuhi tidak hanya di pusat tetapi di daerah$ daerah juga, namun, kemampuan komunikasi politik yang dimiliki oleh perempuan di parlemen masih jauh dari yang diharapkan. !ekuatan lobi$lobi perempuan di parlemen masih jauh kalah dari kekuatan dan dominasi laki$laki dalam berbagai forum pengambikan keputusan di lembaga parlemen ini. !ondisi di atas mengalami pergeseran pada era pemilihan umum *6'6. :al ini terutama terjadi di daerah daerah di ;ndonesia. Pemilihan para kepala daerah selama tahun *6'6, misalnya menunjukkan peningkatan jumlah perempuan yang maju dan berhasil memenangkannya. "i jawa timur sebagai contohnya, dibandingkan gelombang
,

pertama pilkada di propinsi ini tahun *66-$*66< , perempuan yang mencalonkan sebagai kandidat pada pilkada *6'6 meningkat tajam. Beberapa perempuan yang menjadi calon berangkat dari berbagai profesi , termasuk artis, dan akademisi. Catatan litbang menyebutkan sepanjang *66-$*66< hanya ada lima perempuan calon kepala daerah pada pilkada di jawa timur kala itu,dua diantaranya berhasil memenangi pemilukada. =umlah ini meningkat pada pemilukada *6'6. 3ampai awal juni *6'6 misalnya, dari '< jumlah pemilukada yang dilakukan, terdapat '' nama perempuan yang maju menjadi calon. "ari jumlah itu, tujuh kandidat perempuan yang maju diantaranya berhasil menjadi pemimpin dan wakil pemimpin daerah. >enomena tersebut menunjukkan bahwa perempuan yang maju menjadi pemimpin di daerah maupun pusat perkembangannya begitu sigjifikan. "i balik kontro?ersi dan konflik yang muncul seperti kasus bupati Banyuwangi Ratna (ni Lestari yang dihalangi maju kedua kali karena kasus korupsi lapangan terbang Banyuwangi dan bupati /uban :aeny Relawati yang menghadapi teror hingga rumahnya dibakar, serta kontro?ersi pencalonan bupati Pacitan, =ulia Pere@, semuanya menunjukkan bahwa perempuan mulai berbenah diri untuk maju dalam arena$arena politik yang masih kental dengan mitos patriarki dan kekerasan tersebut. C. Bu"a$a P!litik Bagi aum Perem#uan %&emale P!liti'al Culture(

Budaya politik terhadap eksistensi perempuan di ranah politik selama ini belum memberikan diskursus yang positif. ;ni karena posisi dan peran tradisional perempuan di ranah domestik lebih mengedepankan dibandingkan kedudukan dan posisi perempuan di ranah publik apalagi di bidang politik. %pini publik terhadap eksistensi perempuan dalam politik kurang mendukung. %pini mayoritas publik dengan keterlibatan perempuan dalam politik belum sampai pada tingkat mayoritas numerik. Perilaku memilih atau ?oting beha?ior juga tidak memberikan dukungan kepada perempuan$perempuan yang ada. !uatnya nilai patriarki dengan kepercayaan 9laki laki adalah imam9 begitu kuat,sehingga pada saat memilih pun, perempuan sendiri enggan memilih kaumnya. /ambahan lagi, banywk studi yang menunjukkan bahwa perempuan dalam arena politik seringkali harus berjuang untuk menerima lioutan media dan legitimasi publik dan media. Media massa dianggap sering menggambarkan politisi perempuan mempunyai masalah atau dikaitkan dengan isu$isu domestik berkaitan dengan perilaku anak dan suaminya. amun, media tidak melakukan hal seperti ini terhadap politisi laki laki.
-

Menurut Bistrom, media massa dianggap sering mempertanyakan politisi perempuan dengan pertanyaan berbeda dengan yang ditanyakan kepada politisi laki laki. Media juga dianggap telah mendeskripsikan kepada politisi laki$laki. Media juga dianggap telah mendeskripsikan politisi perempuan dengan berbagai cara dan kata kata yang menekankan pada peran tradisional perempuan dirumah, persoalan penampilan mereka di publik, dan perilaku politisi perempuan di masyarakat, misal model rambutnya, gaunnya, atau kebiasaan jeleknya minum$minuman atau menghabiskan uang miliaran untuk belanja online, dsb. 3eperti yang terjadi di (merika , ketika media lebih menonjolkan masalah model rambut :illary Clinton yang akan maju menjadi senator politik daripada gerakan$ gerakan pokitiknya. Calon gubernur /eAas, (nn Richards dan anggota senat (merika Lynn Beakel yang ditonjolkan tentang isu koleksi pakaiannya, berat badannya dan penampilan fisik lainnya selama kampanye politik mereka di (merika. Perempuan yang maju di ranah politik juga sering dijadikan subjek perbedaan gender negatif atau 9negati?e gender distinctions9. =enis kelamin perempuan sering dijadikan alasan atau hambatan untuk masuk kedalam dunia politik. 3ebaliknya, para kandidat pokitikus laki laki di deskripsikan dalam istilah 9gender neutral terms9 atau terminologi gender yang lebih natural. Meskipun politisi laki$laki juga melakukan counter terhadap gambaran image mereka, tetapi secara umum kandidat laki$laki lebih memilih kebebasan dalammberpakaian dan bertingkah laku karena publik telah terkondisikan atau terbiasa untuk menerima laki$laki sebagai pemimpin. 4Bisstrom dalam Lee !aid, *66,&,,+5 D. !munikasi P!litik Perem#uan 3eringkali perempuan yang akan menjadi calon legislatif tidak mempunyai kemampuan komunikasi politik yang andal. /erkesan malu$malu dan tidak dapat meyakinkan publik pemilihnya bahwa ia layak untuk dipilih. Potensi perempuan sebagai komunikator politik perlu digarap. "alam banyak kasus,perempuan sendiri tidak hanya tidak mampu mengomunikasikan identitas dirinya sebagai perempuan tetapi juga mengomunikasikan agenda$agenda dan ?isi politiknya. Pesan perempuan dan perempuan adalah pesan yang perlu untuk diperjelas dan dipahami oleh perempuan. 3eringkali meskipun perempuan mempunyai ruang dan posisi yang menguntungkan di parlemen baik sebagai ketua fraksi atau ketua "PR" sendiri,perempuan belum mampu memperjuangkan suara perempuan, kebutuhan perempuan, dan proporsi pembagian persoalan kesejahteraan dan keadilan bagi
.

perempuan. !etika perempuan mempunyai andil untuk bicara, perjuangan terhadap kelompok perempuan dan anak$anak serta kaum minoritas yang lain , belum mampu secara maksimal di kedepankan , dibandinhkan persoalan atau masalah yang dihadapi umum yang lebih memihak kepentingan dominan laki laki. Perempuan sendiri masih enggan bersahabat dengan media. Perempuan harus berani tampil dan menunjukkan dirinya di media massa . /idak banyak perempuan yang sadar perlunya memasarkan citra diri sendiri di media massa. Banyak pernyataan politik penting yang dikutip dan dijadikan diskursus publik dilontarkan oleh laki$laki. (nggota legislatif,pengamat politik,menteri, dan pembuat kebijakan perempu#n,termasuk para bupati dan wali kota perempuan, sangat sedikit tampil di media massa dan dijadikan rujukan media dibandingkan dengan sosok laki$laki. 3ehingga keterwakilan perempuan di dunia politik pum menjadi bisuCsilent. Derakan politik yang dilakukan kaum perempuan merupakan dinamika positif bagi perkembangan politik kaum perempuan untuk membuktikan adanya kesetaraan dan kesederajatan antara politik laki$laki dan perempuan, terutama gerakan politik yang dilakukan dalam wilayah politik lokal dimana keberadaan perempuan tengah menjadi bagian penting dalam setiap proses politik yang terjadi. Bahkan, kaum perempuan kerapkali mampu mewarnai gerakan politik yang dilakukan, sehingga eksistensi perempuan mulai menjadi figur baru dalam konstelasi politik yang terus berkembang, terurama dalam momentum Pemilu dimana banyak kaum perempuan tampil sebagai caleg. !ajian terhadap politik perempuan pada dasarnya merupakan sesuatu yang menarik, mengingat perempuan berada di tengah arus budaya politik patriarkhi dimana masyarakat masih kurang responsif terhadap pemimpin perempuan. 0ntuk memberikan keyakinan yang maksimal terhadap masyarakat, kaum perempuan sejatinya, tidak pernah lepas dari taktis dan strategi yang dipakai, terutama menyangkut strategi komunikasi politik yang dilakukan oleh kaum perempuan pada Pemilu *668. Penelitian ini merupakan penelitian field research 4penelitian lapangan5, sedangkan pendekatan yang akan dipakai dalam penelitian ini ialah metode kualitatif, yaitu sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata$kata tertulis atau lisan dari indi?idu atau kelompok serta perilaku yang dapat diamati. 0ntuk mencapai tujuan penelitian agar sesuai dengan metode yang disampaikan. E. )am*aran P!litisi Perem#uan Dalam Me"ia 3eperti yang telah dijelaskan pada bagian atas, berbagai studi yang dilakukan di (merika dan di ;ndonesia sendiri, menunjukkan bahwa persoalan gender dan
E

komunikasi politik adalah persoalan yang serius . Masih banyak liputan media massa yang tidak memberikan keuntungan bagi kaum perempuan yang terlibat dalam kepemimpinan politik. 3ehingga pada akhirnya gambaran ini akan bisa mempengaruhi opini publik yang beredar di masyarakat. Frika >alk 4*66<5 melakukan studi tentang gender dan liputan media di (merika ketika senator (merika 3erikat :illary Clinton mencalonkan diri menjadi presiden dari partai "emokrat bersaing dengan %bama pada bulan januari *66E, >alk melihat ada tidaknya perbedaan media mengupas dua calon yang berbeda kelamin 4battle of seAes5. >alk mengkaji liputan media tentang pengumuman candidacy %bama dan :illary ini di enam surat kabar yang beredar di (merika 3erikat. %leh karena itu mayoritas publik tidak bisa bertemu langsung dengan kandidat, maka gambaran media tentang kandidat pada permulaan kampanye menjadi hal yang sangat penting untuk mengetahui respon pemilih. "alam kesimpulan penelitiannya, >alk mengemukakan bahwa meskipun memimpin dalam polling saat itu, :illary Clinton memperoleh liputan yang lebih sedikit dibandingkan obama. :illary juga lebih sering memiliki julukan yang rendah dan menjatuhkan, serta dipanggil dengan nama pertamanya. :al yang berbeda dilakukan pada %bama yang lebih banyak dikutip , diberitakan, dan posisi$posisinya yang banyak dikutip media. Menurut >alks pers tidak hanya penting untuk mengkonstruksi ide khalayak tentang kandidat, tetapi juga penti telah membentuk pemahaman budaya khalayak tentang gender dan perempuan. !ondisi ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan yang ada di ;ndonesia. !hrisna 3en 4*66*5 pernah menulis tentang tekanan$tekanan publik dan media terhadap pencalonan Megawati sebagai presiden ;ndonesia. ;su yang banyak di angkat oleh media ketika itu adalah isu$isu yang berkaitan dengan 9haram9 seorang pemimpin perempuan di ;ndonesia, pemberitaan media massa yang lebih cenderung mendukung suara dominan yang menentang kepemimpinan politik perempuan di ;ndonesia. 0paya menggulingkan Megawati dari kandidat presiden perempuan ketika itu cukup kuat, yang pada akhirnya media massa berhasil membentuk agenda publik untuk memusuhi perempuan menjadi pemimpin politik di ;ndonesia, Partisipasi politik perempuan tidak saja dilakukan dengan memberikan suara saja, tetapi juga dilakukan dengan cara perempuan mencalonkan dirinya dalam kancah politik. 3elama ini jumlah keerlibatan perempuan di dunia politik memang menunjukkan progres yang menggembirakan. /etapi, kondisinya tidak menunjukkan perubahan yang signifikan, terlebih ketika media massa tidak menunjukkan perubahan yang signifikan. /erlebih ketika media massa tidak menunjukkan dukungannya melaui
<

teknik liputan dan framing atau kerangka mengupas perempuan dalam diskursus politik. &. Ham*atan "an ele*ihan Perem#uan "alam Berk!munikasi P!litik

0ntuk melihat bagaimana perempuan dibandingkan laki$laki dalam melakukan komunikasi politik, maka kita harus mengidentifikasi apa hambatan perempuan dalam melakukan komunikasi politik. Beberapa hambatan perempuan juga kelebihan perempuan teridentifikasi di bawah ini& a. :ambatan !ultural 3ecara kultural, perempuan distereotypekan sebagai orang yang& pemalu, takut, suka menangis. 3edang laki$laki identik dengan& berani, pantang menyerah, tidak pernah menangis. ;nilah yang menyebabkan perempuan mempunyai kendala dalam melakukan komunikasi politik karena perempuan sering minder, tak punya keberanian dan rendah diri ketika mendapatkan kritikan. :ambatan kultural lain, perempuan juga distereotypekan sebagai ibu rumah tangga, pekerja domestik, tak pantas tampil di publik dibandingkan laki$laki. ;nilah yang menyebabkan perempuan mendapatkan banyak kritik ketika tampil di muka publik. Mereka juga distereotypekan sebagai orang yang& tak pantas memimpin. ;dentitas inilah yang menyebabkan perempuan menjadi enggan untuk berbicara terbuka, malu, tidak percaya diri. Bahkan di (merika ada stereotype tentang Cinderella compleAe untuk perempuan. Baitu perempuan identik dengan orang yang malu, tak percaya diri kemudian dipinang menjadi seorang putri karena menikah dengan bangsawan kaya. b. :ambatan Pengetahuan 3elain secara kultural, perempuan juga mempunyai banyak hambatan pengetahuan. Banyak perempuan yang tidak punya waktu untuk pergi dari rumah karena ia bertanggungjawab secara domestik. Perempuan yang bekerja di luar juga tak banyak mempunyai akses untuk berkomunikasiC berjaringanC mencari pengetahuan karena ia juga harus mengurusi urusan domestik. ;nilah yang menyebabkan laki$laki mempunyai banyak pengetahuan dan banyak waktu untuk berjaringan. "alam berkomunikasi secara politik, ini menyebabkan perempuan menjadi minder ketika melakukan kampanye politik. ;ndentifikasi tentang politik yang kotor dan korup juga menyebabkan perempuan menjadi takut untuk berkiprah di dunia politik. "alam berkomunikasi secara
8

politik, di satu sisi ini merupakan hambatan bagi perempuan untuk maju dalam berpolitik. Begitu juga dalam hal mendapatkan akses. "i media, karena tak banyak tampil di depan publik dan merasa tak punya pengetahuan cukup maka perempuan tak berani berbicara di depan media. ;ni mengakibatkan banyak laki$laki yang mengisi media untuk berkomunikasi secara politik. "alam komunikasi modern, para kandidat di (merika sejak tahun '886 menggunakan internet, website dan kemudian tahun$tahun berikutnya menggunakan yotube, ?ideostyle untuk melakukan kampanye. ampaknya ini

agak sulit dilakukan oleh banyak kandidat perempuan di ;ndonesia dan beberapa negara miskin lainnya. "i ;ndonesia misalnya, akses internet baru menyentuh kandidat di perkotaan,sedangkan banyak perempuan di daerah masih kesulitan untuk mendapatkan akses internet karena persoalan infrastruktur. "i perkotaan sendiri, perempuan juga banyak yang masih mendapatkan hambatan karena teknologi adalah wilayah laki$laki. Misalnya& beberapa perempuan boleh menggunakan handphone, namun jika suaminya sudah tidak lagi memakainya. ). ele*ihan Perem#uan %Persuasi+ "an Melakukan Praktek terha"a# Isu( amun sejumlah penelitian lain juga menyebutkan bahwa dengan kondisi ini perempuan harus melihat kelebihannya, yaitu& perempuan lebih pandai untuk berkomunikasi secara personal, tidak sombong dan acuh, inilah yang menyebabkan perempuan lebih dekat dengan publik ketika berkampanye. !elebihan lain, karena setiap hari berpraktek dengan lingkungannya, ini menjadikan perempuan sangat paham bagaimana mengelola isu dan berpraktek secara isu, misalnya& melakukan komunikasi politik dengan membawa isu kemiskinan, kesehatan, dll. H. C!nt!h asus

Inilah ,-. Cal!n Angg!ta DPR untuk Sum*ar =umat, *+ (gustus *6'+ '8&+* G;B RANAHBERITA$$ !omisi Pemilihan 0mum 4!P05 Pusat menetapkan ...6E calon legislatif 4caleg5 dalam daftar calon tetap 4"C/5 anggota "PR R;. Para caleg dari '* partai politik peserta Pemilu *6', tersebut akan memperebutkan -.6 kursi "PR R;.
'6

1"C/ "PR R; Pemilu *6', berjumlah ...6E orang yang akan memperebutkan -.6 kursi "PR R; di EE daerah pemilihan di seluruh ;ndonesia,9 ujarnya !etua !P0 R; :usni !amil Manik, usai menggelar rapat pleno penetapan "C/ di =akarta, !amis 4**C<5. /otal caleg yang diusulkan partai politik sebanyak ...,' orang. !P0 mencoret ++ caleg karena tidak memenuhi syarat, sementara satu orang caleg mengundurkan diri sehingga "C/ "PR R; untuk Pemilu *6', menjadi ...6E orang. "ari jumlah tersebut, sebanyak '.E orang, merupakan caleg yang akan dipilih di dua daerah pemilihan 4dapil5 Pro?insi 3umatera Barat 43umbar5. ama$nama calon legislatif tersebut bisa dilihat di link berikut, berdasar nomor urut partai& '. Partai asdem *. Partai !ebangkitan Bangsa 4P!B5 +. Partai !eadilan 3ejahtera 4P!35 ,. Partai "emokrasi ;ndonesia 4P";5 Perjuangan -. Partai Dolkar .. Partai Derindra E. Partai "emokrat <. Partai (manat asional 4P( 5 8. Partai Persatuan Pembangunan 4PPP5 '6. Partai :anura ',. Partai Bulan Bintang 4PBB5 '-. Partai !eadilan dan Persatuan ;ndonesia 4P!P;5 Para caleg yang terdaftar dalam "C/ tersebut, sudah resmi menjadi caleg dan akan dipilih oleh masyarakat pada pemilu *6',. Mereka terdiri atas '6E laki$laki dan .6 perempuan 4+-,8+75, akan memperebutkan ', kursi, yakni delapan kursi di "apil 3umbar ; dan enam kursi di "apil 3umbar ;;. "apil ; 3umbar meliputi '' kabupatenCkota, yakni !abupaten !epulauan Mentawai, Pesisir 3elatan, 3olok, 3olok 3elatan, 3ijunjung, "harmasraya dan /anah "atar serta !ota Padang, 3olok, 3awahlunto dan Padangpanjang.
''

3ementara, "apil ;; terdiri atas < kabupatenCkota, yaitu !abupaten Pasaman, Pasaman Barat, Lima Puluh !ota dan Padang Pariaman serta !ota Bukittinggi, Payakumbuh dan Pariaman. Bila dibandingkan dengan nama$nama yang tercantum dalam daftar calon sementara 4"C35 yang ditetapkan !P0 pada =uni *6'+ lalu, ada penambahan < orang. "elapan orang tersebut seluruhnya merupakan caleg P( di "apil 3umbar ; yang

sempat dicoret ketika !P0 mengumumkan "C3. :ak$hak mereka menjadi caleg kembali dipulihkan setelah ada keputusan Badan Pengawas Pemilu dan "ewan !ehormatan Penyelenggara Pemilu. 3elain penambahan tersebut, satu orang caleg P!B juga diganti. %H"m/E",( 3umber& 000.ranah*erita.'!m Analisa asus "ari kasus diatas dapat dilihat bahwa calon caleg terdiri dari '6E laki$laki dan .6 perempuan. =umlah caleg perempuan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya terdapat peningkatan. Peningkatan ini dapat berawal dari keinginan perempuan sebagai kelompok yang dianggap subordinat untuk dapat menyampaikan aspirasinya dalam perpolitikan di ;ndonesia. =ika dilihat dari prosesnya, informasi yang diberikan oleh media akan mempengaruhi kogniis khalayak, menambah pengetahuan khalayak tentang perpolitikan, dalam hal ini adalah terbukanya peluang partisipasi politik bagi perempuan. /erpaan terus menerus yang diberikan tentang issu ini akan memperkuat nilai$nilai yang ada pada perempauan atau mengubah nilai$nilai tersebut. 3ebagai contoh anggapan$anggapan bahwa perempuan tidak mampu terjun ke ranah politik, sedikit dmei sedikit terkikis dengan informasi yang di dapat melalui media. Ffek yang terakhir yaitu partisipasi. ;nformasi yang terus bertambah dan nilai yang telah berubah membawa dampak pada partisipasi politik perempuan. !eyakinan akan kemampuan yang ditimbulkan dari media telah membuat perempuan berbondong$bondong untuk menjadi calon legislati?e di pemilu *6',. :al ini juga tidak terlepas dari pemerintah yang membuka peluang sebesar +67 dan peran media sebagai alat persuasi?e yang dapat mempengaruhi kognisi masyarakat dan akhirnya dapat menyentuh tataran
'*

perilaku khalayak perempuan untuk berani terjun ke ranah politik. :al ini sebagai bukti bahwa media massa memiliki pengaruh yang sangat kuat sebagai alat propaganda dalam berbagai aspek terutama !omunikasi Politik.

'+

BAB III PENUTUP esim#ulan "efinisi komunikasi politik adalah seluruh proses transmisi, pertukaran, dan pencarian informasi 4termasuk fakta, opini, keyakinan, dan lainnya5 yang dilakukan oleh para partisipan dalam kerangka kegiatan$kegiatan politik yang terlembaga Politik identik dengan laki$laki. Mitos yang berkembang dimasyarakat, perempuan tidak boleh bermain dan berkiprah di ranah politik. (kibatnya menjadi semakin sulit bagi perempuan untuk mengkonsooidasikan posisi dan kedudukannya dalam kancah ini. 3edikitnya proporsi keberadaan perempuan berperan dan berpartisipasi aktif di instiusi$institusi politik, semakin mempersempit ruang gerak,sekaligus suara perempuan yang terwakili Budaya politik terhadap eksistensi perempuan di ranah politik selama ini belum memberikan diskursus yang positif. ;ni karena posisi dan peran tradisional perempuan di ranah domestik lebih mengedepankan dibandingkan kedudukan dan posisi perempuan di ranah publik apalagi di bidang politik Potensi perempuan sebagai komunikator politik perlu digarap. "alam banyak kasus,perempuan sendiri tidak hanya tidak mampu mengomunikasikan identitas dirinya sebagai perempuan tetapi juga mengomunikasikan agenda$agenda dan ?isi politiknya.

',

DA&TAR PUSTA A 3ubiakto, :enry, H ;da, Rachmah. *6'*. Komunikasi Politik, Media, dan Demokrasi. =akarta& !encana Prenada Media Droup. 3anit, (rbit. *66+. Sistem Politik Indonesia Kestabilan, peta Kekuatan Politik dan Pembangunan. =akarta& Rajawali Pers immo, "an. *66-. Komunikasi Politik,komunikator, pesan dan media. Remaja Rosdakarya, Bandung&

'-

Anda mungkin juga menyukai