Anda di halaman 1dari 17

PENGARUH AGREGAT HALUS ZIRCON

TERHADAP BETON MUTU TINGGI

Budi Tjahjono, S.Si, ST, Fatturahman, ST


Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Darwan Ali

Abstrak
Berbagai penelitian dan percobaan dibidang beton dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas
beton, teknologi bahan dan teknik-teknik pelaksanaan yang diperoleh dari hasil penelitian dan percobaan
tersebut dimaksudkan untuk menjawab tuntutan yang semakin tinggi terhadap pemakaian beton serta
mengatasi kendala-kendala yang sering terjadi pada pelaksanaan pekerjaan di lapangan. Salah satu cara
untuk meningkatkan kekuatan beton adalah meningkatkan pemadatannya, yaitu meminimumkan pori atau
rongga yang terbentuk di dalam beton. Penggunaan bahan tambah sirkon dapat membantu memecahkan
permasalahan tersebut.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan kuat desak beton mutu tinggi dan untuk mengetahui
sejauh mana pengaruh penggantian agregat halus atau pasir terhadap mutu kuat desak beton. Komposisi
campuran sirkon yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5% dan 10% untuk penggantian sebagian
agregat halus atau pasir dari berat sirkon. Benda uji yang digunakan adalah berbentuk kubus, mutu beton
yang direncanakan 45 MPa yang diuji pada umur 7 hari dengan terlebih dahulu dilakukan perawatan
sebelum pengujian. Penelitian ini menguji beton dengan benda uji kubus untuk uji tekan (diameter 150 mm,
dan tinggi 150 mm) sebanyak 9 sampel dan terdiri dari 3 variasi dan masing-masing variasi sebanyak 3
sampel. Dari penelitian diperoleh bahwa kuat desak beton yang tertinggi terdapat pada campuran beton
penggantian agregat halus dengan sirkon 5% yaitu sebesar 28,674 MPa dan kuat desak beton yang terendah
terdapat pada campuran beton penggantian agregat halus dengan sirkon 10% yaitu sebesar 22,659 MPa.
Bahwa dengan Beton yang menggunakan sirkon 5% dapat meningkatkan kuat tekan beton mutu tinggi
sebesar 8,9%, hal ini dapat terlihat dari hasil laboraturium dan hasil analisis polynomial pangkat dua.

Kata Kunci: Agregat Halus, Zircon, Kuat Tekan, Beton Mutu Tinggi

PENDAHULUAN
Beton telah lama dikenal dan merupakan sifatnya yang getas (brittle) tidak mampu
bahan bangunan yang sangat populer menahan tegangan tarik, bahan tersebut
digunakan dalam dunia jasa konstruksi. punya keterbatasan dalam pengggunaannya.
Banyak penelitian tentang beton yang sudah Dalam praktik sifat yang getas (brittle)
dilakukan dan akan terus berlanjut sebagai tersebut dapat ditanggulangi dengan
upaya untuk menjawab tuntutan pemakaian tulangan baja. Dalam
perkembangan zaman dan kondisi perencanaan struktur, tegangan tarik tidak
lingkungan. Diketahui bahwa kekuatan beton diperhitungkan dan beton dianggap hanya
banyak dipengaruhi oleh bahan mampu menahan tegangan desak. Pada
pembentuknya seperti air, semen dan agregat struktur yang didominasi tarik dan lentur
sehingga kontrol kualitas bahan-bahan lebih besar (misalnya balok) bagian tarik
tersebut harus diperhatikan dengan seksama, beton akan segera retak bila mendapat
agar diperoleh beton sesuai dengan yang tegangan. Secara struktural kondisi ini tidak
diharapkan. membahayakan karena tegangan tarik telah
ditahan sepenuhnya oleh tulangan.
Kelebihan lain dari beton adalah Terjadinya kontak antara tulangan dan
sifat-sifatnya yang tahan terhadap api, oksigen yang dapat menyebabkan korosi
mudah dibentuk, tahan cuaca, tidak berkarat, pada tulangan, sehingga luas tampang
dan mampu menahan tegangan desak yang tulangan baja menjadi berkurang.
cukup tinggi. Meski demikian karena

46
Para peneliti terdahulu telah luar biasa tinggi sehingga digunakan untuk
melakukan percobaan untuk memperbaiki pelapis tanur.
sifat kekurangan dari beton dengan cara Zirkonium merupakan salah satu
penambahan berbagai bahan tambahan, baik unsur di alam yang memiliki sifat tahan
bahan yang bersifat kimiawi maupun mineral terhadap temperature tinggi. Zirkonium tidak
pada adukan beton. Beberapa bahan terdapat dalam bentuk bebas di alam
tambahan tersebut dianratanya adalah slag melainkan dalam bentuk zirkonium silikat
(limbah padat) yang merupakan hasil residu pada sirkon (ZrSiO4) dan zirkonium oksida
pembakaran tanur tinggi pada industri pada badelleyit (ZrO2). Zirkonium banyak
peleburan baja yang bentuknya menyerupai didapatkan dalam batuan vulkanik, basalt,
agregat kasar (Sukodarminto-Galuh.K 2009). dan batuan granit.
Pada penelitian kali ini matrial yang Zirkonium banyak digunakan dalam
digunakan adalah sirkon yang berperan industri High-tech karena sifat mekanik,
sebagai pengganti agregat halus. Ide dasar termal, elektrik, kimia, dan optiknya yang
penggantian agregat halus dengan sirkon mendukung. Unsur ini banyak digunakan
karena beberapa sifat dasar yang dimilikinya dalam produksi keramik dan reactor nuklir
yaitu tingkat kekerasan, berat jenis dan titik sebagai pelapis bahan bakar nuklir.
lebur yang lebih tinggi dari pada agregat Zirkonium juga digunakan untuk pembuatan
halus biasa, untuk mengetahui kontribusinya pompa, katup, dan penukar panas.
terhadap beton maka perlu dilakukan Berdasarkan sifat ketahanan terhadap api,
pengujian laboratorium, “Pengaruh zirkonium sering digunakan sebagai
Agregat Halus Sirkon Terhadap Beton komposisi utama peralatan perang, kotak
Mutu Tinggi”. sekring, dan terdapat pada peluru pyrophoric
Pasir sirkon adalah mineral yang pembuka vakum, serta sebagai eksitasi laser
menurut peraturan pemerintah Nomor 23 pada photografi. Penerapan perpaduan
Tahun 2010 digolongkan ke dalam mineral zirkonium murni, seperti perpaduannya
non logam, tetapi unsur Zr (Zirconium) dengan niobium akan menghasilkan super
dikelompokkan ke dalam mineral logam. konduktor, perpaduannya dengan titanium
Apabila mineral ini diolah secara kimiawi digunakan pada pesawat terbang, dan
menjadi ZrO2 + SiO2 maka ZrO2 yang perpaduannya dengan tembaga akan
diperoleh disebut Zirconia. Sirkon di memperbaiki sifat zirkonium tersebut.
Kalimantan Tengah terbentuk bersama-sama Berdasarkan ketahanannya terhadap
dengan batuan beku seri kalk alkali-alkali korosi, logam sirkon digunakan sebagai
(granit, grano, diorite dan monzoit). Apabila bahan tambahan pada pabrik pembuatan
batuan tersebut lapuk maka mineral- pompa, kran, pipa, alat penukar panas, dan
mineralnya akan lepas dan terbentuklah tangki bahan kimia, terutama asam sulfat dan
sirkon. Kekerasan sirkon berdasarkan skala asam hidroklorida. Penggunaan logam
mohs berkisar antara 6,5–7,5, berat jenis zirkonum ini juga digunakan oleh pabrik
berkisar antara 4,6–5,8 dan titik leburnya penghasil urea, hidrogen peroksida, metil
2500⁰C. metaklirat dan asam asetat. Zirkonium
Zirkonium adalah logam putih merupakan bahan yang mempunyai peran
keabuan yang jarang dijumpai di alam bebas. yang sangat strategis dalam berbagai industri
Ia memiliki lambang kimia Zr, nomor atom karena keunggulannya jika dibandingkan
40, massa atom relatif 91,224. Logam dengan bahan lain. Reactor nuklir
zirkonium digunakan dalam teras reaktor memerlukan materian tahan korosi, daya
nuklir karena tahan korosi dan tidak serap neutron yang rendah, sifat mekanik
menyerap neutron. Zircaloy merupakan yang sesuai, dapat digunakan sebagai bahan
aliase zirkonium yang penting untuk pendukung struktur, serta permukaan untuk
penyerapan nuklir, seperti menyalut bagian- perpindahan panas yang baik.
bagian bahan bakar. Zirkonium banyak Salah satu dampak terhadap
terdapat dalam mineral seperti sirkon dan lingkungan yang banyak disoroti dari
baddelyit. Baddeleyit sendiri merupakan kegiatan pertambangan emas, puya (sirkon),
oksida zirkonium yang tahan terhadap suhu biji besi dan lain-lain yaitu Kerusakan dan

47
pencemaran lingkungan hidup, berupa 6. Pengujian yang dilakukan adalah uji
terjadinya pengundulan hutan menjadi tekan;
padang pasir yang berjumlah ribuan hektar, 7. Uji tekan dilaksanakan pada saat sampel
dan pencemaran air sungai terutama oleh kubus beton berusia 7 hari;
unsur merkuri yang jauh diatas ambang 8. Pengambilan sampel material sirkon di
batas. Desa Tangar Km 28 Kecamatan Mentaya
Hulu.
PERUMUSAN MASALAH
Seperti yang telah diuraikan pada latar KAJIAN PUSTAKA
belakang diatas bahwa sircon mempunyai Beton didapat dari pencampuran bahan-bahan
tingkat kekerasan, berat jenis dan titik lebur agregat halus dan agregat kasar yaitu pasir, batu
yang lebih tinggi dari pada pasir biasa. atau bahan lainnya, dengan menambahkan
Pada penelitian ini yang menjadi secukupnya bahan perekat/pengikat semen dan air
permasalahan adalah : sebagai bahan pembantu guna keperluan reaksi
1. Apakah agregat halus berupa sirkon kimia selama proses pengerasan dan perawatan
mempunyai pengaruh yang sangat beton berlangsung.
dominan terhadap kuat tekan pada beton Sesuai dengan perkembangan teknologi beton
tersebut? yang demikian pesat, kriteria beton mutu tinggi
2. Bagaimana perkembangan kuat tekan sesuai dengan kemajuan tingkat mutu yang
beton dengan variasi penambahan berhasil dicapai. Pada tahun 1950an, beton dengan
agregat halus dengan sirkon pada umur 7 kuat tekan 30 Mpa sudah dikategorikan sebagai
hari? beton mutu tinggi. Pada tahun 1960an hingga
awal 1970an, kriterianya lebih lazim menjadi 40
TUJUAN PENELITIAN MPa. Saat ini, disebut mutu tinggi untuk kuat
Adapun tujuan penelitian ini adalah: tekan diatas 50 MPa, dan 80 Mpa sebagai beton
1. Untuk mengetahui pengaruh sirkon mutu sangat tinggi, sedangkan 120 Mpa bisa
terhadap kuat tekan beton mutu tinggi; dikategorikan sebagai beton bermutu ultra tinggi
2. Untuk mengetahui perkembangan kuat (Pujianto, As’at, 2009).
tekan beton mutu tinggi dengan variasi
agregat halus sirkon.

BATASAN MASALAH Material penyusun beton mutu tinggi:


Pada penelitian ini diberikan a. Semen Portland (PC)
pembatasan masalah yang meliputi: Menurut (SII 0013-1981), semen portland
1. Membandingkan kuat tekan antara adalah semen hidraulis yang dihasilkan
sampel beton standar (agregat halusnya dengan cara menghaluskan klinker yang
berupa pasir pada umumnya) dengan terutama terdiri dari silikat-silikat kalsium
beton yang menggunakan sirkon sebagai yang bersifat hidraulis bersama bahan-bahan
agregat halusnya; yang biasa digunakan, yaitu gypsum.
2. Sampel benda ujinya kubus beton dengan b. Agregat halus dan agregat kasar
ukuran 15 × 15 × 15 cm³; Kualitas agregat halus berbentuk bulat,
3. Jumlah benda uji kubus beton 9 buah; modulus kehalusan 2,5 s/d 3,0. Sedangkan
4. Sampel kubus beton terdiri dari 3 buah kualitas agregat kasar merupakan butir yang
kubus dengan pasir biasa, 3 buah keras dan tidak berpori, bersih dari unsur
menggunakan kombinasi antara sirkon organik.
dengan pasir biasa dan 3 buah kubus lagi c. Air
menggunakan sirkon; Air yang digunakan harus bersih, tidak
5. Proporsi pemberian sirkonnya berfariasi mengandung lumpur, minyak, asam dan
yaitu pertama beton dengan campuran garam
sirkon 0%, kedua beton dengan d. Abu cangkang kelapa sawit.
campuran 5%, dan ketiga beton dengan Abu cangkang kelapa sawit mengandung
campuran 10%; unsur silika (SiO2) , jika ditambahkan dengan

48
campuran beton, maka akan mempengaruhi c. Agregat kasar (kerikil) dari Merak.
kekuatan pasta semen dan kekuatan beton. d. Air dari PDAM Kuala Pembuang.
Metode yang digunakan dalam analisis data e. Bahan Tambahan Agregat Halus Zircon dari
adalah metode regresi polynomial. Metode regresi Desa Tangar KM 28 Kecamatan Mentaya
polynomial merupakan model regresi linier yang Hulu.
dibentuk dengan menjumlahkan pengaruh masing- 2. Pemeriksaan Bahan
masing variabel prediktor (X) yang dipangkatkan Pemeriksaan bahan dilakukan dengan
meningkat sampai orde ke-m. Secara umum, rancangan percobaan di Laboratorium yang
model regresi polynomial ditulis dalam bentuk: meliputi:
Y= a. Pemeriksaan agregat halus : Analisa
saringan agregat halus, Berat jenis dan
Dimana : penyerapan agregat halus, Bobot isi agregat
Y = variable respons halus, dan Kadar air agregat halus.
a0 = intersep b. Pemeriksaan agregat kasar : Analisa
a1,a2,…,ak = koefisien-koefisien regresi saringan agregat kasat, Berat jenis dan
X = variable prediktor penyerapan agregat kasar, Bobot isi agregat
e = faktor pengganggu yang tidak kasar, dan Kadar air agregat kasar.
dapat dijelaskan oleh model c. Pemeriksaan kehalusan semen.
regresi. d. Pemeriksaan air : Pemeriksaan P H air,
Jumlah kuadrat sisa (Sr) Kadar bahan padat dalam air, Kadar organik
dalam air, dan Kadar bahan tersuspensi dalam
Sr= air.
3. Perencanaan Campuran (Mix Design)
Persamaan umum aljabar linear simultan regresi Metode perhitungan menggunakan cara yang
polinom adalah : dikeluarkan Badan Standardisasi Nasional (BSN)
dan dimuat dalam buku Standar Nasional
Indonesia (SNI) No. 03-6468-2000 Pd T-18-1999-
03, dengan judul buku “Tata Cara Perencanaan
Campuran Beton Berkekuatan Tinggi Dengan
Semen Portland dan Abu Terbang”.

Dalam persamaan matriks :

4. Pembuatan Benda Uji


Pembuatan benda uji yang akan dijadikan
bahan penelitian harus melalui prosedur
pembuatan. Setiap langkah pembuatan benda uji
harus dicatat dan difoto sebagai dokumentasi dan
Dari persamaan tersebut terdapat 3 variabel yang bahan evaluasi ketepatan pelaksanaannya.
tidak diketahui nilainya, . Untuk 5. Pencetakan Benda Uji
memecahkannya digunakan metode numeric yang Untuk pencetakan benda uji sendiri dilakukan
mana salah satu caranya adalah menggunakan setelah pencampuran semua bahan selesai dan
eliminasi gauss. sesuai dengan perencanaan komposisi beton yang
akan dibuat. Kemudian beton yang sudah dibuat
METODE PENELITIAN disimpan, untuk selanjutnya dilakukan pengujian
1. Bahan Penelitian benda uji.
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini 6. Perawatan Benda Uji
adalah: Semua benda uji mendapat perawatan yang
a. Semen Portland (PC) type I merk Gresik. sama yaitu dengan perendaman selama 7 hari.
b. Agregat halus (pasir) dari Pematang Panjang Perawatan ini dilakukan untuk mendapatkan
Kuala Pembuang. kekuatan tekan beton yang tinggi dan untuk

49
memperbaiki mutu dari keawetan beton,
ketahanan terhadap aus dan dimensi struktur.
Tujuan perawatan adalah mencegah pengeringan
yang bisa menyebabkan kehilangan air yang
dibutuhkan untuk proses pengerasan beton.
Pemeriksaan Bahan

7. Pengujian Benda Uji


Dalam pengujian ini difokuskan hanya untuk
menguji kuat tekan. Total semua benda uji yakni Perencanaan campuran (Mix
terdiri dari 9 buah sampel dengan 3 (tiga) variasi Design)
campuran yaitu campuran beton tanpa abu
cangkang kelapa sawit 0 %, campuran beton
dengan abu cangkang kelapa sawit 5% dan 10%
dari berat semen, masing-masing variasi terdiri Pembuatan Benda Uji
dari 3 sampel. Faktor air semen (fas) yang dipakai
dalam penelitian ini disamakan pada semua
variasi campuran.
a. Kuat Tekan Pencetakan benda uji
Pengujian kuat tekan terhadap benda uji
dilakukan untuk mengetahui seberapa kuat benda
uji tersebut menahan tekanan yang diberikan.
8. Cara Analsis Perawatan benda uji
Hasil nilai kuat tekan beton yang dihasilkan
pada pengujian beton normal (tanpa abu cangkang
kelapa sawit) dipakai sebagai acuan/pembanding
terhadap hasil nilai kuat tekan beton yang telah Pengujian kuat tekan
diberi bahan tambah abu cangkang kelapa sawit.
Kemudian dibuat grafik hubungan antara kadar
abu cangkang kelapa sawit terhadap kuat tekannya
pada setiap umur rencana. Dari hasil tersebut akan Kesimpulan
diketahui pada kadar berapa persen sehingga
menghasilkan kuat tekan beton optimum.

Selesai

Mulai Gambar 1 Bagan Alir Penelitian

Persiapan alat
Persiapan material dan bahan

50
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Perhitungan Perencanaan Campuran (Mix Design)
Hasil dari perencanaan campuran pada penelitian ini yang menggunakan metode dan peraturan SK
SNI-T-15-1990-tetang Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal, dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Hasil Perencanaan Campuran


No Uraian Tabel / Grafik / Perhitungan Nilai
1 Kuat tekan yang disyaratkan Ditetapkan 45 MPa
2 Deviasi standar Ayat 3.3.1 dan tabel 1 12 MPa
3 Nilai tambah - 12 MPa
4 Kuat tekan rata-rata yang ditargetkan 1+3 57 MPa
5 Jenis semen Ayat 3.3.2 Tipe I
6 Jenis agregat
Agregat halus Ditetapkan Pasir alam
Agregat kasar Ditetapkan Batu kerikil
7 Faktor air semen bebas Ditetapkan 0,31
8 Faktor air semen maksimum Ayat 3.3.2 0,60
9 Slump Ditetapkan dan ayat 3.3.3 60 - 180 mm
10 Ukuran maksimum agregat Ditetapkan dan ayat 3.3.4 20 mm
11 Kadar air bebas Tabel 6 dan ayat 3.3.4 205 Kg
12 Jumlah semen 11 : (8 atau 7) 661,2903 Kg
13 Jumlah semen minimum Ditetapkan 275 Kg
14 Jumlah semen (penyesuaian) Ditetapkan dan ayat 3.3.4 661,2903 Kg
tabel 3,4 dan 5
15 Faktor air semen yang disesuaikan - -
16 Susunan besar butir agregat halus Grafik 3 – 6 Daerah 4
17 Persen agregat halus Grafik 10 – 12 24,5 %
18 Berat jenis relatif agregat (SSD) - 2,542
19 Berat jenis beton Grafik 3 2500 Kg / m³
20 Kadar agregat gabungan 19 – (12 + 11) 1663,7097 Kg
21 Kadar agregat halus 17 x 20 407,6088 Kg
22 Kadar agregat kasar 20 – 21 1256,1009 Kg
2. Hasil Perhitungan Komposisi Beton Air = 0,3596 Liter
Komposisi beton mutu tinggi : Sirkon = 0.0771 Kg
Diketahui proporsi untuk 1 m³ beton adalah : Agregat halus = 1,4644 Kg
Semen = 661,2903 Kg Agregat kasar = 5,6801 Kg
Air = 106,5609 Liter Komposisi beton dengan bahan tambah material
Agregat halus = 456,7489 Kg sirkon 10% (untuk 1 beton)
Agregat kasar = 1683,0087 Kg + Diketahui komposisi beton mutu tinggi :
Semen = 2,2318 Kg
Total = 2907,6088 Kg Air = 0,3596 Liter
Berat 1 Benda Uji = Total Agregat Halus = 1,5415 Kg
Proporsi Campuran × Volume Kubus Agregat kasar = 5,6801 Kg
= 2907,6088 Untuk komposisi air, agregat halus dan agregat
× kasar tidak ada perubahan, tapi untuk komposisi
0,003375 pemakaian agregat halus berkurang 10% karena
= 9,8131 Kg 10% nya akan diisi dengan sirkon.
Semen = 2,2318 Kg
Dimensi kubus = 15 cm x 15 cm x 15 cm Air = 0,3596 Liter
= 0,15 m x 0,15 m x 0,15 m Sirkon = 10% x 1,5415
Volume kubus = Sisi x Sisi x Sisi = 0,1542 Kg
= 0,15 m x 0,15 m x 0,15 m Agregat halus = 1,5415 − 0,1542
= 0,003375 m³ = 1,3873 Kg
Jadi, untuk setiap 1 kali adukan memerlukan : Agregat kasar = 5,6801 Kg
Semen = 661,2903 x 0,003375 Jadi, keperluan komposisi untuk membuat beton
= 2,2318 Kg dengan bahan tambah sirkon 10% (untuk 1
Air = 106,5609 x 0,003375 beton) yaitu :
= 0,3596 Liter Semen = 2,2318 Kg
Agregat halus = 456,7489 x 0,003375 Air = 0,3596 Liter
= 1,5415 Kg Sirkon = 0,1542 Kg
Agregat kasar = 1683,0087 x 0,003375 Agregat halus = 1,3873 Kg
= 5,6801 Kg Agregat kasar = 5,6801 Kg
Komposisi beton dengan bahan tambah material Dalam penelitian ini dibuat benda uji dengan 3
sirkon 5% (untuk 1 beton) variasi campuran, yang masing-masing
campuran terdiri dari 3 sampel, sehingga total
Diketahui komposisi beton mutu tinggi : benda uji sebanyak 9 buah. Untuk total
Semen = 2,2318 Kg komposisi yang digunakan yaitu :
Air = 0,3596 Liter Agregat Halus
Agregat halus = 1,5415 Kg Sirkon 0% = 1,5415 Kg x 3 buah =
Agregat kasar = 5,6801 Kg 4,6245 Kg
Untuk komposisi air, agregat halus dan agregat Sirkon 5% = 1,4644 Kg x 3 buah =
kasar tidak ada perubahan, tapi untuk komposisi 4,3932 Kg
pemakaian agregat halus berkurang 5% karena Sirkon 10% = 1,3873 Kg x 3 buah =
5% nya akan diisi dengan sirkon. 4,1619 Kg +
Semen = 2,2318 Kg
Air = 0,3596 Liter
Sirkon = 5% x 1,5415 = 13,1797 Kg
= 0.0771 Kg Untuk semen total kebutuhan sebesar 13,1797
Agregat halus = 1,5415 − 0.0771 Kg
= 1,4644 Kg Sirkon
Agregat kasar = 5,6801 Kg Sirkon 5% = 0.0771 Kg x 3 buah
Jadi, keperluan komposisi untuk membuat beton Sirkon 10% = 0,1542 Kg x 3 buah
dengan bahan tambah sirkon 5% (untuk 1 beton) = 0,6939 Kg
yaitu : Untuk sirkon total kebutuhan sebesar 0,6939 Kg.
Semen = 2,2318 Kg Semen = 2,2318 Kg x 9 buah
= 20,0862 Kg hari nilai kuat tekan benda uji rata-rata adalah
Untuk semen total kebutuhan sebesar 20,0862 391,255 kg/cm2.
Kg
1. Beton Dengan Bahan Tambah Sirkon 5%
Air = 0,3596 Ltr x 9 buah
Beton dengan bahan tambah sirkon 5% adalah
= 3,2364 Liter
beton yang di buat dengan menggunakan sirkon
Untuk air total kebutuhan sebesar 3,2364 Liter
sebagai pengganti sebagian agregat halus
sebanyak 5% dari berat agregat halus. Dari hasil
Agregat kasar = 5,6801 Kg x 9 buah
pengujian kuat tekan beton yang telah
= 51,1209 Kg
ditambahkan sirkon sebanyak 5% pada sebagian
Untuk agregat kasar total kebutuhan sebesar
agregat halusnya, didapat hasil kuat tekan beton
51,1209 Kg.
pada umur 7 hari kemudian kuat tekan beton
dikonversikan ke umur 28 hari. Kuat tekan beton
dengan bahan tambah sirkon 5% pada umur 7
3. Hasil Uji Kuat Tekan Beton
hari dan 28 hari.
Beton Normal Mutu tinggi
Dari hasil pengujian kuat tekan beton normal
Tabel 2 Kuat Tekan Beton Beton Dengan
mutu tinggi umur 7 hari kemudian
Bahan Tambah Sirkon 5% Umur 7
dikonversikan ke umur 28 hari, kuat tekan ini
hari dan 28 hari
dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Kuat Tekan Beton Mutu Tinggi
Kuat Tekan
No Benda Uji
7 Hari 28 Hari

1 (BN 1) 255,555 382,822

2 (BN 2) 259,111 388,148


Dari data hasil pengujian tersebut dibuat
3 (BN 3) 268,888 402,795 grafik hubungan antara umur beton + sirkon
5% dan kuat tekan beton + sirkon 5%.

Dari data hasil pengujian tersebut dibuat grafik


hubungan antara umur beton normal dan kuat tekan
beton normal mutu tinggi, dpat dilihat dari gambar
2.

Grafik Hubungan Antara Kuat Tekan Beton


Dengan Bahan Tambah Sirkon 5% Pada Umur 7
Hari dan 28 Hari
Dari grafik tersebut dapat dilihat nilai kuat tekan
Gambar 1. Hubungan antara Umur Beton Mutu benda uji beton dengan bahan tambah sirkon 5%
Tinggi dan Kuat Tekan pada umur 7 hari rata- rata adalah 286,7403 kg/cm2
Dari grafik diatas dapat dilihat nilai kuat tekan sedangkan pada umur 28 hari nilai kuat tekan benda
benda uji beton normal pada umur 7 hari rata- rata uji rata-rata adalah 429,537 kg/cm2.
adalah 261,1847 kg/cm2 sedangkan pada umur 28
2. Beton Dengan Bahan Tambah Sirkon 10% sedangkan pada umur 28 hari nilai kuat tekan benda
uji rata-rata adalah 339,4353 kg/cm2
Beton Dengan Bahan Tambah Sirkon 10% adalah
beton yang di buat dengan menggunakan sirkon
3. Perbandingan Kuat Tekan Benda Uji Untuk
sebagai pengganti sebagian agregat halus
Semua Variasi Umur 7 Hari dan 28
sebanyak 10% dari berat agregat halus. Dari hasil
Hari.
pengujian kuat tekan beton yang telah
ditambahkan sirkon sebanyak 10% pada sebagian
Perbandingan kuat dengan benda uji digunakan
agregat halusnya, didapat hasil kuat tekan beton
untuk menghitung analisis polynomial yaitu
pada umur 7 hari kemudian kuat tekan beton
untuk membandingkan antara hasil perhitungan
dikonversikan ke umur 28 hari. Kuat tekan beton
dan hasil pengujian
dengan tambahan sirkon 10% pada umur 7 hari
dan 28

Tabel 3 Kuat Tekan Beton Beton Dengan


Bahan Tambah Sirkon 10% Umur
7 hari dan 28 hari

Dari data hasil pengujian tersebut dibuat grafik


hubungan antara umur benda uji dan kuat tekan
rata-rata benda uji.
Dari data hasil pengujian tersebut dibuat
grafik hubungan antara umur beton dengan
bahan tambah sirkon 10% dan kuat tekan
beton dengan bahan tambah sirkon 10%.

Dari gambar grafik diatas dapat diambil


kesimpulan bahwa :
a. Beton normal memiliki kuat tekan rata-
rata sebesar 261,1847 kg/cm2 untuk 7 hari
sedangkan umur 28 hari kuat tekan rata-
rata 391,2550 kg/cm2 dan menjadi acuan
perbandingan terhadap kuat tekan rata-
rata benda uji.
b. Beton dengan bahan tamabah sirkon 5%
Grafik Hubungan Antara Kuat Tekan Beton umur 7 hari mengalami kenaikan kuat
Dengan Bahan Tambah Sirkon 10% Pada Umur tekan rata-rata sebesar 25,5556 kg/cm 2
7 Hari dan 28 Hari sedangkan umur 28 hari mengalami
Dari grafik tersebut dapat dilihat nilai kuat tekan kenaikan kuat tekan rata-rata sebesar
benda uji beton dengan bahan tambah sirkon 10% 38,282 kg/cm2 dari beton normal yang
pada umur 7 hari rata- rata adalah 226,5923 kg/cm2 menjadi acuan perbandingan.
c. Beton dengan bahan tambah sirkon 10%
umur 7 hari mengalami penurunan kuat
tekan rata-rata sebesar 34,5924 kg/cm 2
sedangkan umur 28 hari mengalami
penurunan kuat tekan rata-rata sebesar
60,148 kg/cm2 dari beton normal yang
menjadi acuan perbandingan.

Dari kesimpulan diatas dapat


disimpulkan bahwa hasil kuat tekan meningkat
seiring bertambahnya umur benda uji. Hal ini
terjadi pada benda uji dengan menggunakan
M =
bahan tambah sirkon sebanyak 5%, akan tetapi
pada penambahan sirkon sebanyak 10% benda
= 5,00
uji mengalami penurunan kuat tekan.
=
4. Analisis Regresi Polynomial Kuat Tekan 7 = 15 – (5,00 . 3)
Hari = 0,00
Operasi perhitungan regresi polinomial pangkat =
dua umur 7 hari.
= 125 – (5,00 . 15)
= 50,00
=
= 1125 – (5,00 . 125)
= 500,00
=
= 3699,6250 – (5,00 .
 Xi = 15  Xi = 10625 n =3 774,5173)
 Xi ² = 125  Xi . Yi = 3699,6250 Yi = = -172,9615
774,5173
 Xi ³ = 1125  Xi ² . Yi = 29827,7417 Maka di dapat matrik baru :

Diperoleh persamaan aljabar liniear simultanya


sebagai berikut :
3 a + 15 a + 125 a = 774,5173
15 a + 125 a + 1125 a = 3699,6250
125 a + 1125 a + 10625 a = 29827,7417
Kemudian dicari lagi :
Maka ada 3 persamaan dengan 3 variabel yang tidak
M =
diketahui nilainya, yaitu a , a , a persamaan
tersebut dapat dinyatakan dalam persamaan matriks = 41,67
sebagai berikut :
=
= 125 – (41,67 . 3)

= 0,00
=
Untuk memecahkan masalah tersebut digunakan
= 1125 – (41,67 . 15)
metode matriks yang mana salah satu caranya adalah
dengan menggunakan Eliminasi Gauss yaitu dengan
= 500,00
menggunakan persamaan dari yang terbesar ke
persamaan yang kecil. =
= 10625 – (41,67 . 125)
Pada persamaan (3) didapat :
= 5416,6677 416,66 a = -714,2233
=
= 29827,7417 – (41,67 . a =
774,5173)
= -2443,8382 a = - 1,7141

Maka di dapat matrik baru : dari nilai a distribusi ke persamaan (2) didapat :
0 a + 50 a + 500 a = - 172,9615
0 + 50 a + 500 (-1,7141) = - 172,9615
50 a + 857,05 = - 172,9615
50 a = - 172,9615 + 857,05
Kemudian dicari lagi :
=
M =
a = 13,6817
= 10,00
=
= 0 – (10,00 . 0) Kemudian nilai a dan a distribusikan kepersamaan
= 0,00
(1)
=
3 a + 15 a + 125 a = 774,5173
= 500 – (10,00 . 50)
3 a + 15 (13,6817) + 125 (- 1,7141) = 774,5173
= 0,00 3 a + 205,2255 – 214,2625 = 774,5173
= 3 a - 9,037 = 774,5173 +
= 5416,6667 – (10 . 500) 9,037
3a = 765,4803
= 416,6667
= a = 261,1847
= -2443,8383 – (10,00 . (–
172,9615)) Maka nilainya adalah :
= -714,2233 a = 261,1847
a = 13,6817
Maka didapat matrik akhir :
a = - 1,7141

Maka persamaan regresi polinomnya sebagai


berikut:
Y = a +a .X+a .X

Dari persamaan matrik di atas dengan ditulis Y = 261,1847 + 13,6817. X – 1,7141. X


kembali ke persamaan aljabar yang baru di
hasilkan : Dari hasil perhitungan regresi polinomial umur 7
hari didapat persamaan kuat tekan Y =
3 a + 15 a + 125 a = 774,5173 261,1847 + 13,6817. X² – 1,7141. X², dari
persamaan tersebut dapat dihitung kuat tekan beton
0 a + 50 a + 500 a = - 172,9615 bila ditambahkan dengan sirkon sebagai pengganti
0 a + 0 a + 416,66 a = -714,2233 pada sebagian pasir diatas persen penelitian.
Dari data hasil perhitungan regresi polinomial umur Operasi perhitungan regresi polinomial pangkat
7 hari dengan menggunakan persamaan yang sudah dua umur 28 hari.
didapat diatas, dapat dilihat pada tabel

Dari data hasil perhitungan regresi polinomial,  Xi = 15  Xi = 10625 n =3


seperti terlihat dapat dibuat grafik perbandingan  Xi ² = 125  Xi . Yi = 5542,0383 Yi =
perhitungan kuat tekan dengan hasil uji kuat tekan 1160,22733
umur 7 hari. Hasil perhitungnn regresi polynomial  Xi ³ = 1125  Xi ² . Yi 44681,9583
dengan metode analisis, seperti terlihat pada gambar: Diperoleh persamaan aljabar liniear simultanya
sebagai berikut :
3 a + 15 a + 125 a = 1160,22733
15 a + 125 a + 1125 a = 5542,0383
125 a + 1125 a + 10625 a = 44681,9583
Maka ada 3 persamaan dengan 3 variabel yang
tidak diketahui nilainya, yaitu a , a , a
persamaan tersebut dapat dinyatakan dalam
persamaan matriks sebagai berikut :
Grafik Perhitungan Kuat Tekan dengan Hasil
Uji Kuat Tekan Umur 7 Hari Dengan Metode
Analisis

Untuk memecahkan masalah tersebut digunakan


metode matriks yang mana salah satu caranya
adalah dengan menggunakan Eliminasi Gauss
yaitu dengan menggunakan persamaan dari yang
terbesar ke persamaan yang kecil.

Dari kedua grafik tersebut diatas dapat


dibandingkan nilai kuat tekan benda uji pada umur
7 hari dengan menggunakan metode analisis dan
fitting adalah sama, yaitu untuk kuat tekan beton
normal mutu tinggi adalah 261,1847, kuat tekan
beton dengan bahan tambah sirkon 5% adalah
286,7403 kg/cm2 dan kuat tekan beton dengan
bahan tambah sirkon 10% adalah 226,5923 M =
kg/cm2.
= 5,00
=
= 15 – (5,00 . 3)
5. Analisis Regresi Polynomial Kuat Tekan 28 = 0,00
Hari
=
= 125 – (5,00 . 15)
= 50,00 = 5416,6667 – (10 . 500)
=
= 1125 – (5,00 . 125) = 416,6667
= 500,00 =
= = - 3664,7132 – (10,00 . –
= 5542,0383 – (5,00 . 259,0984)
1160,2273) = - 1073,7292
= - 259,0984
Maka di dapat matrik baru : Maka didapat matrik akhir :
Dari persamaan matrik di atas dengan ditulis
kembali ke persamaan aljabar yang baru di
hasilkan :
3 a + 15 a + 125 a = 1160,22733
0 a + 50 a + 500 a = - 259,0984
Kemudian dicari lagi :
0 a + 0 a + 416,66 a = - 6255,6985
M =

= 41,67 Pada persamaan (3) didapat :


= 416,66a = - 6255,6985
= 125 – (41,67 . 3)
a =
= 0,00
= a = - 2,5769
= 1125 – (41,67 . 15) dari nilai a distribusi ke persamaan (2) didapat :
= 500,00
0 a + 50 a + 500 a = - 259,0984
=
= 10625 – (41,67 . 125) 0 + 50 a + 500 (-2,5769) = - 259,0984
= 5416,6677 50 a + 1288,45 = - 259,0984
= 50 a =- 259,0984 + 1288,45
= 44681,9583 – (41,67 . 1160,2273)
= - 3664,7132 =
Maka di dapat matrik baru :
a = 20,5871
Kemudian nilai a dan a distribusikan
kepersamaan (1)
3 a + 15 a + 125 a =
Kemudian dicari lagi : 1160,2273
3 a + 15 (20,5871) + 125 (-2,5769) =
M =
1160,2273
= 10,00 3 a + 308,8055 – 322,1125 = 1160,2273
= 3 a - 13,307 = 1160,2273 +
= 0 – (10,00 . 0) 13,307
= 0,00 3 a = 1173,5343
= a = 391,1781
= 500 – (10,00 . 50) Maka nilainya adalah :
= 0,00 a = 391,1781
= a = 20,5871
a = - 2,5769 Grafik Perhitungan Kuat Tekan dengan
Maka persamaan regresi polinomnya sebagai Hasil Uji Kuat Tekan Umur 7 Hari Dengan
berikut : Metode Fitting
Y =a +a .X+a .X Dari kedua grafik tersebut diatas dapat dibandingkan
Y = 391,1781 + 20,5871. X - 2,5769. X nilai kuat tekan benda uji pada umur 28 hari dengan
menggunakan metode analisis dan fitting adalah
Dari hasil perhitungan regresi polinomial umur 28 sama, yaitu untuk kuat tekan beton normal adalah
hari diatas, didapat persamaan kuat tekan Y = 391,1781 kg/cm2, kuat tekan beton dengan bahan
391,1781 + 20,5871. X² - 2,5769. X²,dari tambah sirkon 5% adalah 429,6911 kg/cm2 dan kuat
persamaan tersebut dapat dihitung kuat tekan beton tekan beton dengan bahan tambah sirkon 10%
bila ditambahkan dengan sirkon sebagai pengganti adalah 339,3591 kg/cm2.
pada sebagian agregat halus diatas persen
penelitian. Hasil Perhitungan Regresi Polinomial 6. Analisis Regresi Polynomial Untuk Kuat
Kuat Tekan Beton umur 28 hari dapat dilihat pada Tekan Optimum pada umur 7 hari
table
Berdasarkan hasil regresi polynomial
berpangkat dua untuk kuat tekan optimum pada
umur 7 hari dapat dilihat pada tabel

Dari data hasil perhitungan regresi polinomial,


seperti terlihat pada tabel dan dapat dibuat grafik
perbandingan perhitungan kuat tekan dengan hasil
uji kuat tekan umur 7 hari. Hasil perhitungnn
regresi polynomial dengan metode analisis, seperti
terlihat pada gambar.

Grafik Perhitungan Kuat Tekan dengan Hasil


Uji Kuat Tekan Umur 28 Hari Dengan Metode
Analisis

Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai kuat tekan


optimum untuk umur 7 hari adalah campuran 4 %
agregat halus sirkon sebesar 288,488 kg/cm².
Seperti yang terlihat grafik dibawah ini.
7. Analisis Regresi Polynomial Untuk Kuat
Tekan Optimum pada umur 28 hari

Berdasarkan hasil regresi polynomial


berpangkat dua untuk kuat tekan optimum pada
umur 28 hari dapat dilihat pada tabel adalah Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai kuat tekan
sebagai berikut: optimum untuk umur 28 hari adalah campuran 4 %
agregat halus sirkon sebesar 436,296 kg/cm². Seperti
yang terlihat grafik dibawah ini.
KESIMPULAN 3. Pada saat pengujian sebaiknya semua
Pada bab ini terdiri dari kesimpulan dari variasi sampel diuji kuat desak dan
hasil penelitian benda uji dan saran terhadap tegangan regangannya.
hal-hal yang terkait dengan penggunaan 4. Perlu dilakukan penelitian selanjutnya
bahan tambah sirkon terhadap kuat desak dengan variasi sirkon yang berbeda lagi.
beton yang dapat dijadikan sebagai anjuran 5. Pemakaian bahan tambah sirkon dalam
bagi penelitian selanjutnya. campuran terutama di lapangan harus
Berdasarkan hasil pengujian dan diawasi dengan ketat, karena pemakaian
pembahasan yang dilakukan terhadap beton bahan tambah yang berlebihan sangat
normal dengan bahan tambah sirkon sebagai berpengaruh terhadap sifat-sifat beton
pengganti pada sebagian agregat halus, maka terutama kuat desaknya.
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 6. Untuk penelitian selanjutnya harus lebih
1. Beton yang menggunakan sirkon 5% memperhatikan tekstur dan kekuatan dari
dapat meningkatkan kuat tekan beton agregat kasar agar diperoleh hasil yang
mutu tinggi sebesar 8,9%, hal ini dapat lebih baik.
terlihat dari hasil laboraturium dan hasil
analisis polynomial pangkat dua. DAFTAR REFERENSI
2. Beton yang menggunakan sirkon dapat (Sukodarminto-Galuh.K 2009) adukan beton
menghasilkan beton mutu tinggi. Hal ini dengan bahan tambah slag (limbah padat)
dapat dilihat dari data hasil pengujian hasil residu pembakaran tanur tinggi pada
berikut ini: industri peleburan baja.
a. Untuk beton normal (tanpa bahan Antono, A, 1995, TEKNOLOGI BETON,
tambah) pada umur 7 hari memiliki Penerbit Universitas Atma Jaya,
kuat tekan rata-rata 261,1847 kg/cm2 Yogyakarta.
dan umur 28 hari 391,2550 kg/cm2. Antono, A, 1995, BAHAN KONSTRUKSI
b. Untuk beton dengan menggunakan TEKNIK SIPIL, Penerbit Universitas
bahan tambah sirkon sebanyak 5% Atma Jaya, Yogyakarta.
pada umur 7 hari memiliki kuat Murdock, L. J., dan Brook, K. M., 1986, BAHAN
tekan rata-rata 286,7403 kg/cm2 dan DAN PRAKTEK BETON,
umur 28 hari 429,5370 kg/cm2. Terjemahan, Erlangga, Jakarta.
c. Untuk beton dengan menggunakan Murdock, L. J., dan Brook, K. M., 1991, BAHAN
bahan tambah sirkon sebanyak 10% DAN PRAKTEK BETON, Erlangga,
pada umur 7 hari memiliki kuat Jakarta.
tekan rata-rata 226,5923 kg/cm2 dan Mulyono, Tri, 2003, TEKNOLOGI BETON, Andi
umur 28 hari 339,4353 kg/cm2. Offist, Yogyakarta.
Smith, M. J, BAHAN KONSTRUKSI DAN
SARAN STRUKTUR TEKNIK, 1985.
Dari uaraian di atas dengan merujuk pada ,SK SNI 03-6468-2000 (Pd T-18-19999-
pembahasan dan hasil penelitian ternyata 03), TATA CARA PERHITUNGAN
masih banyak kekurangan dari penelitian ini, CAMPURAN BETON BERKEKUATAN
maka untuk mendapatkan hasil penelitian TINGGI, Yayasan Penyelidik
yang lebih baik lagi diperlukan saran-saran Masalah Bangunan, Bandung.
yang bersifat membangun seperti yang DPU, 1992, Tata Cara Pembuatan Rencana
disebutkan sebagai berikut: Campuran Untuk Beton Normal, SK SNI
1. Hendaknya dalam pembuatan beton mutu 03-2834-1992, yayasan LPMB, Bandung.
tinggi pengerjaannya harus sangat teliti DPU, 1990, Metode Pengujian Tentang
dan ketat. Ana-lisis Saringan Agregat Halus dan
2. Agar memperoleh sampel yang baik Kasar, SK SNI 03-1968-1990 , yayasan
perlu diperhatikan pada saat pengadukan LPMB, Bandung.
dan pemadatan, karena apabila dalam DPU, 1990, Metode Pengujian Berat
pemadatan tidak baik, sampel akan Jenis dan Penyerapan Air Agregat Kasar
mengalami keropos dan ini akan sangat , SK SNI 03-1969-1990 , yayasan
mempengaruhi hasil uji. LPMB, Bandung.
DPU, 1990, Metode Pengujian Slump Beton, SK 15 – 1990 – 03). Yayasan LPMB.
SNI 03-1972-1990, yayasan LPMB, Bandung.
Bandung. Tjokrodimulyo, Kardiyono, 1992, TEKNOLOGI
Mulyono, Tri, 2003, TEKNOLOGI BETON, BETON, Biro Penerbit, Yogyakarta.
Andi Offist, Yogyakarta. SUMBER : Tjokrodimulyo, Kardiyono, 1992, TEKNOLOGI
Laporan Wartawan Bangka Pos BETON, Buku Ajar Jurusan Teknik Sipil
Rusmiadi BANGKAPOS.COM, Fakultas Teknik UGM, Yogyakarta.
BELITUNG Tjokrodimulyo, Kardiyono, 1996, TEKNOLOGI
http://bangka.tribunnews.com/2012/04/11/i BETON, NAFIRI, Yogyakarta.
ngin-tahu-kegunaan-mineral-zirkon Tjokrodimulyo, Kardiyono, 1995, TEKNOLOGI
Departemen Pekerjaan Umum 1989, “Peraturan BETON, Jurusan Teknik Sipil
Beton Bertulang” (PBI 1989). Yayasan Fakultas Teknik UGM, Yogyakarta.
LPMB. Bandung. Antono, A, 1995, TEKNOLOGI BETON,
Dipohusodo, I. 1996 “Struktur Beton Bertulang” Penerbit Universitas Atma Jaya,
PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Yogyakarta.
Liliana, Frieda. “Petunjuk Praktikum Beton” Seminar Nasional Sains dan Teknologi-II 2008
Laboratorium Beton, Fakultas Teknik, Universitas Lampung, 17-18 ovember
Universitas Palangkaraya. 2008
Sugiyono. “Statistika untuk Penelitian” CV. Keramik Mutu Tinggi” (Prof. Dr. Muhammad
Alfabeta. Bandung Zarlis, M.Sc; Drs. Nasir Saleh, M.Eng.Sc
Departemen Pekerjaan Umum 1990, “Tata Cara 2008).
Pembuatan Beton Normal (SK – SNI.T – Institute

Anda mungkin juga menyukai