Anda di halaman 1dari 18

LUKAS 2:1-5

Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh


mendaftarkan semua orang di seluruh dunia. 2Inilah pendaftaran yang pertama kali
diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria. 3Maka pergilah semua
orang mendaftarkan diri, masing-masing di kotanya sendiri. 4Demikian juga Yusuf
pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama
Betlehem, karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud 5supaya
didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tunangannya, yang sedang mengandung.
EMPAT PROBLEM

a. Kirenius baru menjabat sebagai Gubernur Siria pada tahun 6 M,Yesus


dilahirkan pada masa Herodes Agung yang meninggal tahun 4 SM.
b. Tidak ada sensus yang diadakan satu kali untuk seluruh wilayah Romawi;
sensus diadakan per daerah.
c. Tidak ada sensus yang diadakan selama Herodes Agung berkuasa hingga
tahun 4 M.
d. Sensus Romawi tidak mengharuskan Yusuf kembali ke Betlehen, Maria tidak
perlu ikut sensus itu.
John H. Roads, “Josephus Misdated the Census of Quirinius,” JETS, 54.1 (March 2011): 65-87.
KONSENSUS: KRONOLOGI LUKAS SALAH?

 Robert H. Stein (Southern Baptist Theological Seminary): “This statement is a


crux interpretum due to the historical problems incurred in this text. These
problems include the lack of an extrabiblical reference to a universal census of
the whole Roman Empire and the unusual nature of Joseph’s returning to his
birthplace for the census and Mary’s normally unnecessary presence at the
census.”
 Luke Timothy Johnson (Candler School of Theology): “Certainly, on the basis of
exhaustive research, Luke's dates seem out of kilter: Quirinius and the census
under him do not match the other dates.”
KONSENSUS: KRONOLOGI LUKAS SALAH?

 Dr. Michael R. Licona vs Bart D. Ehrman (21 Februari 2018) mengakui bahwa
Lukas mungkin salah dalam hal kronologi Sensus Kirenius.
 Daniel Schwartz (Hebrew University): “It seems fair to say that the scholarly
concensus today, shared even by many conservative Christian scholars, is that
Luke is wrong.”

Pertanyaan: Mengapa harus mengasumsikan kronologi Josephus benar dan


kronologi Lukas pasti salah?
KRONOLOGI JOSEPHUS: PROBLEM SERIUS

 Pembangunan Bait Suci Samaria:


➢ The discoveries on Mt. Gerizim reveal Josephus’s error in attributing
this to the time of Sanballat, governor of Samaria during the reign of
Darius III (336-330 b.c.e.), when the land of Israel was conquered by
Alexander the Great. The temple on Mt. Gerizim was built during the
time of Nehemiah and his contemporary, Sanballat the Horonite (mid-
fifth century b.c.e.).” (191).
➢ Josephus “…erroneously believed that Shechem, not Samaria, was the
capital of the Samaritan people during the Persian period and
immediately preceding the conquest by Alexander.” (192).
Yitzhak Magen, “The Dating of the First Phase of the Samaritan Temple on Mount Gerizim in Light of the
Archaeological Evidence,” in Oded Liphschits, Gary N. Knoppers, and Rainer Albertz (eds.), Judah and the
Judeans in the Fourth Century B.C.E. (Winona Lake, Indiana: Eisenbrauns, 2007), 157-212.
KRONOLOGI JOSEPHUS: PROBLEM SERIUS

 Riwayat Tobiad:
➢ “Josephus’ tendency to err in matters of chronology is not
limited to documents of a diplomatic nature. One glaring
example will suffice. The saga of the Tobiad family is placed by
Josephus after the marriage of the Seleucid princess Cleopatra,
daughter of Antiochus III the Great, to king Ptolemy V Epiphanes.
Yet, scholars en masse have rejected Josephus’ chronology,
placing the story of the Tobiads in the third century bce, at the
time when Coele-Syria was part of the Ptolemaic kingdom.”
(141).
Dov Gera, “Unity and Chronology in the Jewish Antiquities,” in Jack Pastor, Pnina Stern, and Menahen Mor
(eds.), Flavius Josephus: Interpretation and History (Leiden: Brill, 2011), 125-148.
KRONOLOGI JOSEPHUS: PROBLEM SERIUS

 Usia Herodes Agung saat menjadi penguasa Galilea:


➢ Josephus (Ant. XIV.9.2) menyatakan Herodes berusia 15
tahun saat itu, tetapi lebih tepat Herodes berusia 25 tahun
saat menjadi penguasa Galiela

Emil Schurer, The History of the Jewish People in the Age of Jesus Christ, Volume I, Revised and editetd by
Geza Vermes, Fergus Millar, and Matthew Black (London: Bloomsbury, 2014), 275n29.
SENSUS KIRENIUS: MEREKONSTRUKSI JOSEPHUS

 Problem kronologis kisah duplikatif (Ant. 18):


➢ Agripa I pergi ke Yudea sebagai duta tahun 38 M (18.238-239) →
Duplikasinya (19:.292-299): Agripa I pergi ke Yudea untuk menjadi penguasa
(41-44 M).
➢ Vitellius singgah ke Yudea dalam perjalanan perangnya (36 M) dimana ia
mendapat kabar tentang kematian Kaisar (18.122-126) → Duplikasi dari
peristiwa pada tahun sebelumnya ketika Vitelius ke Yerusalem untuk
menurunkan Pilatus dari jabatannya (37 M), saat Pilatus dalam perjalanan ke
Roma, saat itulah Kaisar Tiberius meninggal (18.90-95).
SENSUS KIRENIUS: MEREKONSTRUKSI JOSEPHUS

 Kisah terkait Kirenius diduplikasi sebanyak tiga kali:


➢ Ant. 17.148-167
➢ Ant. 17.269-285
➢ JW. 2.117-118; Ant. 18.4-23
SENSUS KIRENIUS: MEREKONSTRUKSI JOSEPHUS

 Catatan #1 (Ant. 17.148-167) → Tahun terakhir Herodes Agung:


➢ Yudas putra Saforean bersama Matahias (pengajar Taurat) mengumpulkan
pengikut untuk menurunkan patung rajawali yang ditempatkan Herodes
Agung di gerbang Bait Suci.
➢ Herodes Agung memerintahkan pasukannya membakar mereka hidup-hidup.
➢ Herodes menurunkan Imam Besar sebelumnya dan mengangkat Joazar
sebagai Imam Besar akibat pemberontakan itu.
SENSUS KIRENIUS: MEREKONSTRUKSI JOSEPHUS

 Catatan #2 (Ant. 17.269-285) → Masa Herodes Arkhelaus setelah kematian


Herodes Agung:
➢ Yudas orang Galilea putra Hizkia memimpin pemberontakan di Yudea
melawan penjaga Gudang senjata Herodes Arkhelaus.
➢ Yudas didukung orang-orang Saforis dan Galilea.
➢ Saat itu, Akrhelaus sedang di Roma meminta restu ayahnya untuk menjadi
penguasa.
➢ Arkhelaus melengserkan Joazar sebelum dan sesudah ia berangkat ke Roma
atas alasan-alasan yang berbeda.
SENSUS KIRENIUS: MEREKONSTRUKSI JOSEPHUS

 Catatan #3 (JW. 2.117-118; Ant. 18.4-23) → Sensus Kirenius, Coponius menjadi


prefek Yudea (6 M):
➢ Pengajar Taurat dari Galilea Bernama Yudas bersama seorang pengajar Taurat
lain Bernama Sadducand mengumpulkan pengikut untuk memberontak
terhadap penetapan pajak terkait sensus yang diadakan Kirenius.
➢ Imam Besar Joazar membujuk orang-orang mengikuti sensus itu namun
Kirenius melengserkan Joazar sebelum sensus itu selesai diadakan.
➢ Peristiwa itu terjadi sebelum Herodes Arkhelaus dibuang.
SENSUS KIRENIUS: MEREKONSTRUKSI JOSEPHUS

 Beberapa kejanggalan:
➢ Ketiga peristiwa itu terkait dengan pemberontakan orang bernama Yudas;
➢ Ketiga peristiwa itu terjadi pada masa kepemimpinan Imam Besar yang sama,
Joazar.
➢ Anehnya, Joazar (Imam Besar yang sama) digulingkan atas peristiwa
pemberontakan Yudas pada masa penguasa yang berbeda → pada catatan #2
(Herodes Arkhelaus) dan #3 (Kirenius) → James C. VanderKam: “It is more
difficult to understand why Quirinius would have deposed the high priest who has
just proved so helpful in making the census palatable in the Judeans.” (From Joshua
to Caiaphas: High Priests after the Exile, 419).
SENSUS KIRENIUS: MEREKONSTRUKSI JOSEPHUS

 Rekonstruksi Sensus Kirenius pada masa Herodes Agung:


➢ Tokoh utama pemberontakan dalam ketiga catatan itu adalah Yudas →
Catatan #1:Yudas anak Saphoraeus; Catatan #2:Yudas orang Galilea – varian
lain,Yudas the son of Sepphorean (Ant. 17.149) – di Galilea ada sebuah desa
kecil Bernama Sepphoris; dan Catatan #3:Yudas dari Galilea.
➢ Yudas memiliki partner yang sama: Seorang pengajar Taurat (dalam Catatan
#3: Sadducand).
➢ Sensus Kirenius dalam catatan #3 dikaitkan dengan pemberontakan Yudas
yang notabene telah dieksekusi oleh Herodes Agung sebelum ia meninggal
(catatan #1) → Yudas yang sudah mati itu tidak mungkin memimpin
pemberontakan pada masa Herodes Arkhelaus dan Coponius (6 M).
SENSUS KIRENIUS: MEREKONSTRUKSI JOSEPHUS

 Rekonstruksi Sensus Kirenius pada masa Herodes Agung:


➢ Tokoh yang aktif pada masa pemerintahan Herodes Agung dan terlibat dalam
meredakan pemberontakan, yaitu Sabinus (yang tidak lain dari Kirenius):
Kirenius Sabinus
Prokurator (Ant. 18.1) Prokurator (JW. 2.16)
Consular rank (Ant. 18.1) Consular rank (Ant. 17.219-223)
Menangani pajak di Yudea (Ant. 1-10) Menangani pajak di Yudea (Ant. 17.219-22)
Menangani masalah pasca kematian Diutus menangani masalah pasca kematian
Herodes Agung/meninjau kekayaan Herodes/meninjau kekayaan Arkhelaus pasca
Arkhelaus setelah dibuang (Ant. 18.1- dibuang (Ant. 17.219-223)
10)
SENSUS KIRENIUS: MEREKONSTRUKSI JOSEPHUS

 Rekonstruksi Sensus Kirenius pada masa Herodes Agung:


➢ Ketiga catatan itu memiliki kaitan tematik terkait Joazar (Imam Besar) →
Catatan #1: Pengangkatan Joazar sebagai Imam Besar hanya masuk akal jika
dikaitkan dengan Catatan #3 bahwa ia membujuk orang-orang Yahudi
mengikuti sensus pada masa Kirenius. Menurut Ant. 17.206, 213, para pengikut
Yudas dan Mathaias menuntut agar Imam Besar yang diangkat Herodes Agung
digulingkan, dan ini menjelaskan mengapa di Catatan #2 Arkhelaus
menurunkan Joazar dari jabatan Imam Besar.
SENSUS KIRENIUS: MEREKONSTRUKSI JOSEPHUS

 Rekonstruksi Sensus Kirenius pada masa Herodes Agung:


➢ “The Will of Herod the Great” memuat daftar kekayaan kerajaannya sebelum
kematiannya → Catatan ini tidak dapat ia miliki jika tidak pernah ada sensus
yang diadakan selama ia berkuasa → Brook W.R. Pearson, “The Lucan
Censuses, Revisited,” The Catholic Quarterly, 61.2 (April 1999): 266.
Dengan menggunakan rekonstruksi sumber terhadap kronologi Josephus, ada indikasi-indikasi yang
sangat kuat bahwa: a) Kronologi Josephus salah terkait Sensus Kirenius; b) ketiga kisah duplikatif
dalam tulisan Josephus jika direkonstruksi secara historis, terlihat harmonis dengan catatan Lukas
mengenai Sensus Kirenius; c) Lagi pula ada bukti tekstual yang lebih awal dari tulisan Josephus
tentang Sensus Kirenius, yaitu Lukas (60an M); dan d) hal ini menjadi indikator kuat mengenai
tahun kelahiran Yesus Kristus, yaitu tahun 6-4 sM sebelum kematian Herodes Agung.

Anda mungkin juga menyukai