Anda di halaman 1dari 5

==================================================================================

STANDARD OPERATING PROCEDURE ( PROSEDUR KERJA STANDARD )

JUDUL PROSEDUR SOP PENGELASAN

NOMOR DOKUMEN IBM/SOP/MTC/1.0-002

DEPARTEMEN MAINTENANCE

SECTION / BAGIAN MEKANIK WELDER

TANGGAL TERBIT 25 JULI 2013

VERSI TERBARU 1.0.

HALAMAN 5 HALAMAN

LEVEL DOKUMEN RUTIN X URGENT

Dibuat Oleh, Diketahui Oleh


Disetujui Oleh

ARYANU RONI PERMADI KUSUMAH


MAINTENANCE PROJECT ENGINEER CHRISTOPHER SUMASTO TJIA
SUPPORT MANAGER DIRECTOR
Tanggal : 25 JULI 2013 Tanggal : Tanggal :

Riwayat Prosedur Tanggal Terbit Versi dan Perbaikan

IBM/SOP/MTC/1.0-002 25 JULI 2013 V-1.0 ( Original )

1 MEMBER OF PAM GROUP IBM/SOP/MTC/1.0-


002
==================================================================================

A. TUJUAN

 Untuk memberikan panduan bagi para welder dalam melakukan pekerjaan pengelasan
agar dapat dilaksanakan dengan kondisi terkontrol

B. RUANG LINGKUP

 Standard ini berlaku untuk semua alat pengelasan milik tambang


PT. INDRABAKTI MUSTIKA atau di bawah PAM GROUP MINING DIVISION.

C. PERINGATAN K3 UMUM ( POTENSI BAHAYA DAN ASPEK K3 LAINNYA )

 Potensi bahaya dan tingkat risiko yang ada di divisi Maintenance, diantaranya temperatur
tinggi, peralatan yang tajam, tabung bertekanan, yang memiliki resiko akan terjadinya
kebakaran dan ledakan. Selain itu, terdapat arus listrik dengan tegangan yang tinggi.

D. DASAR HUKUM K3 LINGKUNGAN

 UU TENTANG K3
 UU NO 01 TAHUN 1970 Tentang K3
 KEP. MEN 555/26/M.PE/1995 Tentang Peraturan K3 pertambangan Umum
 KEP. MENAKER 05/1996 Tentang Panduan Teknis SMK3
 OHSAS 18001 : 2007 Sistem Managemen K3

 UU LINGKUNGAN HIDUP
 UU NO 14 TAHUN 1982 Tentang Pokok – pokok Lingkungan Hidup
 UU NO 23 TAHUN 1997 Tentang Perlindungan Lingkungan Hidup
 UU NO 32 TAHUN 2009 Tentang Pengelolaan dan Perlindungan Lingkungan

E. ALAT PELINDUNG DIRI ( APD )

2 MEMBER OF PAM GROUP IBM/SOP/MTC/1.0-


002
==================================================================================

F. ALAT KERJA
 Mesin las
 Tabung Gas, Oxigen, Argon, Tungsten
 Chipping hammer.
 Gerinda tangan.
 Sikat kawat.
 Kuas.
 Lampu bakar.
 Thermo stick minimum preheat.
 Thermo stick maximum interpass.
 Welding gauge.

G. PROSEDUR STANDAR BAKU

1. Persiapan lain yang harus dilakukan adalah :


1.1. Harus lakukan tool box meeting oleh pengawas.
1.2. Gunakan APD yang telah ditentukan.
1.3. Pastikan mesin dapat beroperasi dengan baik.
1.4. Pastikan tidak ada kebocoran gas pada hose.
1.5. Periksa kontaktip, roller diffuser dan nozzle sesuai dengan kawat dan
mesin untuk proses las FCAW, GMAW.
1.6. Periksa besarnya flow shielding gas pada proses las MIG dan TIG.
1.7. Pasang clamp massa pada benda yang akan dilas, sedekat mungkin dengan
alur yang akan dilas
1.8. Gunakan kawat las yang sesua
1.9. Periksa wire feeder dalam kondisi yang baik.
1.10. Atur rolled tidak terlalu kencang dan kendor dengan cara pegang kawat las dan
jalankan dengan kecepatan rendah.

2. Melakukan pengelasan :

3 MEMBER OF PAM GROUP IBM/SOP/MTC/1.0-


002
==================================================================================
2.1. Pastikan alur atau permukaan yang akan dilas bersih dari karat, minyak,
dan lain-lain
2.2. Lakukan Pre Heat jika diperlukan
2.3. Pre Heat dilakukan sekurang-kurangnya 3 inch (75 mm) dari weld. Joint
(weld line) yang akan dilas sesuai minimum dari pre heat,
Gunakan thermo stick sesuai minimum pre heat.
2.4. Lakukan pengelasan dengan inter pass. Maximum inter pass harus
sesuai yaitu 315 0C untuk carbon steel, 150 0C untuk stainless steel.
2.5. Bersihkan dan perbaiki hasil las masing-masing interpass.
2.6. Periksa distorsi karena pengelasan dan aturan segment pengelasan
2.7. Welder harus mengerti dan peduli sequence-sequence pangelasan
karena pengelasan yang bagus akan tidak bisa dicapai jika tidak
menggunakan sequence pengelasan yang baik.
2.8. Lakukan backweld yang sesuai

2.9. Jangan sampai terjadi penyalaan las yang sesaat karena keteledoran
menaruh gun/handle sehingga terjadi las titik, karena akan
terjadi pemanasan dan pendinginan yang yang cukup cepat
sehingga terjadi pengerasan yang tinggi yang berbeda dengan
material induk dan juga dan menyebabkan inisiai korosi.

3. Melakukan inspeksi hasil pengelasan :


3.1. Inspeksi pengelasan secara visual
3.1.1 Pastikan tidak ada crack.
3.1.2 Pastikan tidak ada under cut.
3.1.3 Pastikan tidak ada overlap.
3.1.4 Pastikan tidak ada porosity atau pin hole.
3.1.5 Pastikan tidak ada luka pada plate di sekitar las-lasan
3.1.6 Semua terak las dihilangkan.
3.1.7 Pastikan sambungan las rata atau digerinda.
3.1.8 Pastikan panjang kaki lasan pada filled weld yang sesuai.

3.2 Jika hasil inspeksi tidak sesuai dengan kriteria-kriteria di atas maka welder
harus melakukan perbaikan pengelasan, dengan ketentuan sebagai berikut :
3.2.1 Hilangkan cacat las dengan chipping, gerinda atau gouging. Jika crack,
slag dan lain-lain tambahkan panjang penggerindaancrack/slag tersebut
2” (50.8 mm) sesudah dan sebelum crack / slag.
3.2.2 Lakukan pengelasan sesuai yang diinginkan.
3.2.3 Lakukan kembali inspeksi hasil pengelasan.

4. Melakukan aktifitas setelah pengelasan


4.1. Lakukan aktifitas-aktifitas berikut setelah pengelasan selesai dilakukan :
4.1.1. Gerinda stop – star kerak las-lasan.
4.1.2. Lepas gadangan, bersihkan spatter terak.
4.1.3. Jika ada preheat maka setelah pengelasan, tutup glass wool
untuk menghindari pendinginan yang cepat.
4.1.4. Dengan ini tugas welder melakukan pengelasan selesai.

4 MEMBER OF PAM GROUP IBM/SOP/MTC/1.0-


002
==================================================================================

H. FLOW CHART / DIAGRAM / GAMBAR

MULAI

PERSIAPAN
PENGELASAN

MELAKUKAN
PENGELASAN

MELAKUKAN
INSPEKSI HASIL
PENGELASAN

YA

MELAKUKAN
TIDAK MELAKUKAN
PEMBENAHAN,
PEMBERSIHAN PERBAIKAN ULANG

SELESAI

I. CATATAN DOKUMEN

5 MEMBER OF PAM GROUP IBM/SOP/MTC/1.0-


002

Anda mungkin juga menyukai