Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 2

HUKUM TATA PEMERINTAHAN

AULIA DOFANI RAMADANA


042345763
1.Jelaskan siapa yang menjadi subjek penegakan dari Peraturan Gubernur tersebut, baik tentang Hari
Penggunaan Busana tradisional maupun penggunaan tulisan-huruf Jawa kuna pada penulisan nama
jalan!Jelaskan bentuk pendelegasian wewenang dalam peristiwa terbitnya Peraturan Gubernur tentang
Hari Penggunaan Busana ataupun penggunaan huruf Jawa kuno tersebut!Jelaskan hubungan antara
Peraturan Gubernur tentang Hari Penggunaan Busana tradisional tersebut, dengan Pasal-2 dan Pasal 3
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik!Jelaskan relevansi Asas Delegatus
Non-Potest Delegare yang harus diperhatikan terhadap peristiwa peraturan gubernur di atas

JAWAB:
Dalam pembentukan peraturan perundang-undangan terdapat wewenangpembentukan yang diberikan
kepada pemerintah daerah (peraturandelegasi), seperti peraturan daerah atau peraturan kepala daerah
dankeputusan kepala daerah. Kegunaannya, agar pemerintah daerah dapatmembuat aturan yang lebih
aspiratif memahami dan mengerti masyarakatsetempat (di daerahnya). Contohnya, Peraturan Gubernur
Bali tentangHari Penggunaan Busana Adat Bali. Pengaturan penggunaan busana adatini, tidak
diberlakukan untuk semua orang di wilayah Bali tetapi hanyaberlaku untuk orang dan kelompok tertentu
saja. Demikian pula di DIYogyakarta terdapat Pergub yang mengatur pemakaian busana tradisionalpada
hari kerja tertentu dan penggunaan huruf Jawa kuno (Ha-Na-Ca-Ra-Ka) untuk penulisan nama-nama
jalan,1.Jelaskan siapa yang menjadi subjek penegakan dari PeraturanGubernur tersebut, baik tentang Hari
Penggunaan Busanatradisional maupun penggunaan tulisan-huruf Jawa kuna padapenulisan nama jalan!
Jawab: Yang menjadi subjek penegakan dari peraturan gubernurtersebut adalah gubernur dan juga
masyarakat karena kembali lagipada pengertian subjek hukum adalah manusia atau badan hukumyang
dapat mempunyai hak-hak dan kewajiban-kewajiban. Disinigubernur memiliki hak dan kewajiban untuk
membuat aturan yangaspiratif memahmi dan mengerti masyarakat setempat, kemudianmasyarakat juga
memiliki hak untuk mengeluarkan pendapat merekatentang apa yang dirasa kurang dipahami dan juga
memiliki kewajibanuntuk menaati peraturan yang sudah dibuat.2.Jelaskan bentuk pendelegasian
wewenang dalam peristiwaterbitnya Peraturan Gubernur tentang Hari Penggunaan Busanaataupun
penggunaan huruf Jawa kuno tersebut!Jawab: Disini gubernur mendelegasikan wewenang
kepadapemerintah daerah tentang Hari Penggunaan Busana ataupunpenggunaan huruf Jawa kuno, dapat
dilihat bahwa pemerintah daerahmendapatkan wewenang untuk mempertahankan budaya yang sudahada
agar dapat dilestarikan serta menjadi hal yang selalu digunakanpara masyarakat pada hari yang sudah
ditetapkan. Hal tersebutdilakukan pemerintah daerah agar para warga senantiasa tetap
mempertahankan budaya yang sudah ada agar tetap diingat untukgenerasi kedepannya.3.Jelaskan
hubungan antara Peraturan Gubernur tentang HariPenggunaan Busana tradisional tersebut, dengan Pasal-
2 dan Pasal3 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang PelayananPublik!Jawab: Busana Adat Bali
adalah pakaian khas daerah Bali yang bercirikhas adat Bali digunakan sebagai wujud pelindungan budaya
yangmencerminkan sifat kesantunan, keteduhan, kedamaian, dankebanggaan bagi pemakainya.
Pelindungan adalah upaya menjaga danmemelihara kelestarian Busana Adat Bali melalui
upayapengembangan, pembinaan, pemanfaatan, pendidikan, dan penelitian.Pengembangan adalah upaya
pemerkayaan dan penyebarluasanpemakaian Busana Adat Bali agar sejalan dengan pemajuankebudayaan
Bali dan Indonesia. Pembinaan adalah upaya untukmeningkatkan mutu penggunaan Busana Adat Bali
melaluipembelajaran di lingkungan pendidikan formal, non formal, lembagasosial kemasyarakatan, dan
masyarakat.Disini pelayanan publik memiliki hubungan dengan peraturangubernur karena terpenuhinya
pelayanan publik untukmempertahankan apa yang sudah menjadi adat Bali, mempertahankanapa yang
menjadi kekayaan adat Bali dan juga membantu memperluaspemakaian Busana Adat Bali.4.Jelaskan
relevansi Asas Delegatus Non-Potest Delegare yang harusdiperhatikan terhadap peristiwa peraturan
gubernur di atas.Jawab: dalam teori delegasi terdapat prinsip/asas “delegatus nonpotest delegare”. Legal
maxim tersebut bermakna pejabat ataulembaga yang menerima delegasi tidak boleh mendelegasikan
lagikewenangan untuk mengatur. Asas ini harus jadi acuan, tetapi dalampraktik disimpangi. Berpijak
pada pemikiran di atas, salah satu halterpenting yang harus dibangun adalah kontrol (pembatasan)
terhadapperaturan delegasi. Hal tersebut bertujuan untuk menjamin validitas(keabsahan dan keberlakuan)
peraturan delegasi dan mengurangipotensi terjadinya eksesivitas dari peraturan delegasi.

Anda mungkin juga menyukai