Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 1

HUKUM TATA PEMERINTAHAN

NAMA : HARY RESTU PERMANA


NIM : 051442331

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN


FAKULTAS HUKUM, ILMU SOSIAL, DAN ILMU
POLITIK

UNIVERSITAS TERBUKA
UPJJ BANDUNG
2023
Tugas 1

Wacana:

Dalam pembentukan peraturan perundang-undangan terdapat wewenang pembentukan yang


diberikan kepada pemerintah daerah (peraturan delegasi), seperti peraturan daerah atau peraturan
kepala daerah dan keputusan kepala daerah. Kegunaannya, agar pemerintah daerah dapat
membuat aturan yang lebih aspiratif memahami dan mengerti masyarakat setempat (di
daerahnya). Contohnya, Peraturan Gubernur Bali tentang Hari Penggunaan Busana Adat Bali.
Pengaturan penggunaan busana adat ini, tidak diberlakukan untuk semua orang di wilayah Bali
tetapi hanya berlaku untuk orang dan kelompok tertentu saja. Demikian pula di DI Yogyakarta
terdapat Pergub yang mengatur pemakaian busana tradisional pada hari kerja tertentu dan
penggunaan huruf Jawa kuno (Ha-Na-Ca-Ra-Ka) untuk penulisan nama-nama jalan,

Jelaskan siapa yang menjadi subjek penegakan dari Peraturan Gubernur tersebut, baik tentang
Hari Penggunaan Busana tradisional maupun penggunaan tulisan-huruf Jawa kuna pada
penulisan nama jalan!

1. Jelaskan bentuk pendelegasian wewenang dalam peristiwa terbitnya Peraturan Gubernur


tentang Hari Penggunaan Busana ataupun penggunaan huruf Jawa kuno tersebut!
2. Jelaskan hubungan antara Peraturan Gubernur tentang Hari Penggunaan Busana
tradisional tersebut, dengan Pasal-2 dan Pasal 3 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009
tentang Pelayanan Publik!
3. Jelaskan relevansi Asas Delegatus Non-Potest Delegare yang harus diperhatikan terhadap
peristiwa peraturan gubernur di atas.

Selamat Mengerjakan!
Jawaban :

Yang menjadi subjek penegakkan dari peraturan gubernur tersebut adalah kelompok
tertentu misalnya. Pejabat pemerintah dan badan badan pemerintah yang berada di
lingkungan lembaga pemerintah dan lingkungan lembaga swasta.

1) Jadi kepada pemerintah juga diberikan tugas membentuk undang – undang dan
peraturan peraturan atau istilah hukumnya tugas legislative melalui delegasi.
Penyerahan atau pelimpahan kekuasaan atau wewenang membuat undang –
undang kepada badan – badan pemerintahan disebut delegasi perundang undangan
(delegatie van wetgeving). Untuk melaksanakan peraturan peraturan pemerintah
melakukan perbuatan konkret. Perbuatan biasa (feitelijke hendelingen) yaitu yang
bukan termasuk perbuatan hukum tidak relevan (tidak penting) karena perbuatan-
perbuatan biasa berupa perbuatan perbuatan yang tidak membawa akibat hukum.

2) Pasal 2 : undang – undang tentang pelayanan public dimaksudkan untuk member


kepastian hukum dalam hubungan masyarakat dan penyelenggara dalam
pelayanan public
Pasal 3 : tujuan undang undang dalam pelayanan public adalah :
a. Terwujudnya batasan dan hubungan yang jelas tentang hak, tanggung jawab,
kewajiban, dan kewenangan seluruh pihak yang terkait dengan
penyelenggaraan pelayanan public
b. Terwujudnya system penyelenggaraan pelayanan publik yang layak sesuai
dengan asas asas umum pemerintahan dan korporasi yang baik
c. Terpenuhinya penyelenggaraan pelayanan public sesuai dengan peraturan
perundang – undangan dan;
d. Terwujudnya perlindungan dan kepastian hukum bagi masyarakat dalam
penyelenggaraan public.

Hubungan pasal tersebut dengan peraturan gubernur tentang hari penggunaan


busana tradisional adalah dimana adanya batasan tentang peraturan yang dimana
hanya mengharuskan dan melibatkan lingkungan lembaga pemerintah dan
lingkungan lembaga swasta.

3) Pendelegasian kewenangan pelayanan perizinan di atas melanggar atau tidak


menerapkan asas delegates non potest delegare (kekuasaan yang didapat dari
delegasi tidak boleh didelegasikan lebih lanjut). Akan tetapi, pendelegasian
kewenangan pelayanan perizinan tetap berlaku secara sah.

Anda mungkin juga menyukai