NIM : 017232351 Prodi : ILMU PEMERINTAHAN Tugas : 2
Yang menjadi Subjek Penegakkan Hukum pada Peraturan Gubernur tentang
Hari Penggunaan Busana Adat atau Pakaian Tradisonal adalah orang-orang yang berada di Lingkungan Lembaga Pemerintahan dan Lembaga Swasta pada hari kerja tertentu dan hari perayaan tertentu kecuali tugasnya mengharuskan unutk menggunakan seragam khusus tertentu atau karena alsan keagamaan. Sementara penggunaan huruf Jawa kuno pada penulisan nama jalan adalah pemerintah kabupaten/ kota yang berada di wilayah Provinsi DIY.
Bentuk pendelegasian wewenang dari peraturan Gubernur tentang Hari
Penggunaan Busana ataupun penggunaan huruf kuno pada nama jalan adalah pemberian kewenangan kepada Pemerintah Daerah untuk mengatur dan menetapkan sendiri Pakaian Dinas/ Kerja bagi penyelenggara Pelayanan Publik dan Nama Jalan sesuai dengan kearifan lokal daerah setempat.
Peraturan Gubernur tentang Penggunaan Busana Tradisional mengatur tentang
kewajiban Lembaga Pemerintahan dan Lembaga Swasta untuk menggunakan Pakaian Adat pada saat penyelenggaraan Pelayanan Publik. Sementara itu Undang-undang nomor 29 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik bermaksud untuk memberikan kepastian hukum pada saat Penyelenggaraan Pelayanan Publik dan bertujuan demi terwujudnya batasan dan hubungan yang jelas tentang hak, tanggung jawab, kewajiban dan kewenangan seluruh pihak yang terkait dengan penyelenggaraan pelayanan publik. Jadi, Penyelenggara Pelayanan Publik pada provinsi tersebut sudah mendapatkan kepastian hukum unutk menggunakan busana tradisional dan berkewajiban untuk menjalankannya sesuai dengan Pergub tersebut.
Pakaian Dinas Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Dalam Negeri
dan Pemerintah Daerah sudah di tetapkan berdasarkan Peraturan Menteri dalam Negeri. Permendagri tersebut memberi kewenangan kepada pemerintah daerah untuk menetapkan busana tradisonal unutk dipakai sebagai Pakaian dinas pada hari-hari tertentu. Berdasarkan Permendagri tersebut, Peraturan Gubernur adalah pendelagasian kewenangan unutk mengatur pakaian dinas Pegawai Negeri Sipil berupa Pakaian Tradisional yang di pakai pada hari Kamis atau hari-hari tertentu, sedangkan pakaian dinas diluar hari kamis mengacu pada permendagri. Relevansi Asas Delegatus Non Potest Delegare (tidak ada kewenangan yang didelegasikan dapat didelegasikan lebih lanjut) yaitu Gubernur tidak mendelagasikan kewenangan kepada Pemerintah dibawahnya unutk mengatur pakaian tradisonal karena pakaian tradisonal daerah sudah melekat dan dibedakan berdasrkan masing-masing Provinsi.