permisivisme
Sinergisme
antagonisme
lebih dari sekedar menghasilkan efek maksimal berlawanan molekul
menguatkan Suatu hormon tidak dapat yg satu mengurangi
Misalnya : glukagon dan menghasilkan efek secara penuh jika efektifitas molekul yg
epinefrin sama-sama tdk ada hormon kedua lainnya
meningkatkan gula Contoh interaksi hormon tiroid Terjadi ketika 2 molekul
darah jika berada pd sel dan pematangan sistem reproduksi berkompetisi pada
sasaran pada wkt oleh GRH reseptor yg sama*
bersamaan efeknya lebih Dalam endokrinologi
besar Jika hanya hormon tiroid : tidak
terjadi perkembangan sist reproduksi dua hormon dianggap
antagonis fungsional jika
Jika hanya hormon reproduksi: memiliki aksi fisiologis yg
perkebangan sist reproduksi tertunda berlawanan*
Jika keduanya ada: perkembangan
sist reproduksi normal
Kortisol
Growth hormon
Epinefrin
Rasa Syaraf
kekelenjar
takut/stres simpatis
Meningkat di
Epinefrin
darah 300x
Efek pada sistem organ
• Efek simpatis dan epinefrin meningkatkan kecepatan dan kekuatan
kontraksi jantung, meningkatkan CO dan vasokontriktor generalisata
yg menyebabkan peningkatan resistensi perifer total Meningkatkan
TD tersedia cukup gaya dorong untuk memaksa darah ke organ2 yg
paling vital dalam menghadapi situasi darurat
• Sementara itu vasodilatasi arteri koronaria dan PD otot rangka yg
dipicu oleh epinefrin dan faktor metabolik lokal menggeser darah
ke otot rangka dan jantung dari bagian tubuh lain yg mengalami
vasokontriksi sehingga darah memintas ke area yg plg
membutuhkan
Efek pada sistem organ
• Epinefrin berperan dalam pemeliharaan TD arteri
• Epinefrin menyebabkan dilatasi saluran nafas mengurangi
resistensi yg dihadapi oleh aliran udara masuk dan keluar paru
• Mengurangi aktivitas saluran pencernaan dan menghambat
pengosongan kandung kemih 2 aktivitas yg ditunda selama situasi
berjuang dan berlari
Efek metabolik
• Secara umum menyebabkan
mobilisasi cepat simpanan KH dan
lemak untuk menyediakan energi yg
dpt digunakan untuk menunjang
kerja otot.
• Secara spesifik meningkatkan
kadar glukosa darah melalui
mekanisme merangsang
glukoneogenesis dan glukogenolisis
di hati dan otot rangka
d
Vander, 11th e
Efek lain
• Epinefrin bekerja pada SSP menimbulkan keadaan terjaga dan
meningkatkan kewaspadaan memungkinkan kita berfikir cepat
membantu mengatasi ancaman kedaruratan
• Membantu mengeluarkan keringat membuang panas tambahan yg
dihasilkan oleh aktivitas otot
• Epinefrin bekerja pada otot polos mata menyebabkan dilatasi pupil
dan pendataran lensa penglihatan lebih luas gambaran
ancaman bahaya keseluruhan dapat cepat diketahui
kortisol
• Disebut juga glukokortikoid
• Dikenal dg hormon stres yg memediasi stres jangka panjang
• Efek metabolik paling penting: efek pelindung terhadap hipoglikemia*
• Secara umum kortisol bersifat katabolik
Efek kortisol terhadap metabolisme karbohidrat
• Perangsangan glukoneogenesis pembentukan karbohidrat dari
protein dan beberapa zat lain oleh hati disebabkan 2 efek kortisol:
1. Kortisol meningkatan enzim yang dibutuhkan untuk mengubah asam amino
menjadi glukosa dalam sel hati
2. Kortisol menyebabkan pengangkutan asam-asam amino dari jaringan
ekstrahepatik, terutama otot akibatnya asam amino >> dlm plasma
masuk ke glukoneogenesis meningkatkan pembentukan glukosa
• Efek peningkatan Glukoneogenesis:
Pengaruh kortisol jumlah penyimpanan glikogen dalam sel hati meningkat
membuat hormon glikolitik lain (spt: epinefrin dan glukagon) memobilisasi
glukosa pada saat diperlukan (seperti pada keadaan puasa atau diantara
makan)
• Penurunan pemakaian glukosa oleh sel
Kortisol menekan proses oksidasi nikotinamid-adenin-dinukleotida (NADH)
untuk membentuk NAD+ karena NADH harus dioksidasi agar menimbulkan
glikolisis efeknya mengurangi pemakaian glukosa oleh sel
• Peningkatan konsentrasi glukosa darah dan “diabetes adrenal”
Peningkatan glukoneogensis dan berkurangnya kecepatan pemakaian glukosa
oleh sel dapat meningkatkan konsentrasi gula darah merangsang sekresi
insulin peningkatan kadar insulin plasma menimbulkan efek normal
(menurunkan gula darah)
TAPI karena banyaknya kortisol sensitifitas jaringan otot dan hati menurun
efek perangsangan insulin pada ambilan dan pemakaian glukosa menurun
karena kadar lemak yg tinggi akibat pengaruh kortisol memobilisasi lipid
dari simpanan lemak merusak kerja insulin pada jaringan peningkatan
konsentrasi gula darah (50% atau lebih diatas normal) diabetes adrenal
Efek kortisol terhadap metabolisme protein
• Pengurangan protein sel
Kortisol menekan pembentukan RNA dan sintesis protein disebagian
besar jaringan ektrahepatik (otot dan jaringan limfoid ) penurunan
penyimpanan protein diseluruh sel tubuh kecuali protein dalam hati,
sementara terjadi peningkatan katabolisme protein yg sudah ada
didalam sel menyebabkan kelemahan otot (ex, tidak dapat berdiri)
dan fungsi imunitas jaringan limfoid menurun
• Meningkatkan protein hati dan protein plasma
Kortisol meningkatkan pengangkutan asam amino ke sel hati dan
meningkatkan jumlah enzim-enzim hati yg dibutuhkan untuk sintesis
protein protein hati meningkat protein yg dihasilkan oleh hati akan
dilepaskan ke dalam darah protein plasma jd meningkat
• Memobilisasi asam amino dari jaringan non hepatik, meningkatkan
asam amino ke sel hati dan meningkatkan asam amino darah
Kortisol menekan pengangkutan asam amino ke dalam sel otot dan
ektrahepatik konsentrasi asam amino intrasel menurun sintesis protein
menurun
Tapi proses katabolisme protein tetap terjadi didalam sel terus melepaskan
asam amino dari protein yg ada asam amino berdifusi keluar sel
meningkatkan konsentrasi asam amino dalam plasma peningkatan asam
amino yg diangkut oleh kortisol ke hati dipakai oleh hati --> akibatnya :
1. Peningkatan kecepatan deaminasi asam amino oleh hati
2. Peningkatan sintesis protein dalam hati
3. Peningkatan pembentukan protein plasma oleh hati
4. Peningkatan perubahan asam amino menjadi glukosa glukoneogenesis
Efek kortisol terhadap metabolisme lemak
• Mobilisasi asam lemak
Kortisol memobilisasi asam lemak dari jaringan lemak peningkatan
konsentrasi asam lemak bebas diplasma meningkatkan pemakaian
energi meningkatkan oksidasi asam lemak dalam sel membantu
menggeser sistem metabolisme dari penggunaan glukosa menjadi
penggunaan asam lemak (butuh wkt beberapa jam) penyimpanan
glukosa di tubuh dan glikogen jangka panjang
• Obesitas akibat kortisol berlebihan
• Penyebab belum diketahui
• Rangsangan asupan makan berlebihan Peningkatan asupan
makanan disertai pembentukan lemak yg lebih cepat daripada
mobilisasi dan oksidasinya
https://abisjatuhbangunlagi.files.wordpress.com/2012/12/18.jpg
Efek kortisol pada adaptasi stres
• Beberapa jenis stres yg dapat
meningkatkan pelepasan kortisol:
1. hampir semua jenis trauma
2. Infeksi
3. Kepanasan atau kedinginan yg hebat
4. Penyuntikan norepinefrin dan obat-
obat simpatomimetik lainnya
5. Pembedahan
6. Penyuntikan bahan yg bersifat
nekrolisis di bawah kulit
7. Mengekang seekor hewan shg tidak
dapat bergerak
8. Setiap penyakit yg menyebabkan
kelemahan
Efek anti inflamasi dan immunosupresi
• Kortisol mencegah perkembangan inflamasi melalui proses:
1. Menstabilkan membran lisosom
Kortisol Membran lisosom intrasel menjadi sulit pecah enzim proteolitik sedikit
yg dikeluarkan oleh sel-sel rusak yg dapat menyebabkan inflamasi
2. Menurunkan permiabilitas kapiler
Enzim proteolitik yg dikeluarkan sedikit mencegah terjadinya kehilangan plasma ke
dalam jaringan
3. Menurunkan migrasi SDP ke daerah inflamasi dan fagositosis sel yg rusak
Kortisol menghilangkan pembentukan prostaglandin dan leukotrien vasodilatasi,
permiabilitas kapiler dan mobilitas SDM menurun
4. Menekan sist imun
Limfosit T ditekan jml sel T dan antibodi berkurang didaerah inflamasi reaksi
jaringan menurun inflamasi tidak berlanjut
5. Menurunkan demam
Kortisol menurunkan pelepasan interleukin-1 dari SDP perangsangan sistem
pengatur temperatur dihipotalamus menurun penurunan temperatur
mengurangi derajat vasodilatasi
• Kortisol menyebabkan penyembuhan inflamasi
• Ketika sudah timbul inflamasi tubuh akan melawan semua stres fisik
sewaktu banyak kortisol disekresikan:
• adanya pengangkutan asam amino dan pemakaiannya untuk memperbaiki jaringan
yg rusak karena ada proses glukoneogenesis cadangan glukosa tersedia dalam
sistem metabolisme kritis
• adanya peningkatan asam lemak untuk energi sel
• Adanya efek kortisol menginaktivasi atau membuang produk inflamasi
• Efek kortisol terhadap sel darah dan imunitas pada penyakit infeksi
Kortisol mengurangi jumlah eosinofil dan limfosit darah mencegah
pelepasan sitokin dan produksi antibodi oleh WBC dan menginhibisi respon
inflamasi dengan menurunkan mobilitas dan migrasi leukosit
Growth hormon
• Disebut juga hormon somatotropik atau somatotropin
• Menyebabkan seluruh jaringan tubuh mampu untuk tumbuh dengan
menambah ukuran sel,meningkatkan proses mitosis, menambah
jumlah sel dan diferensiasi
• Molekul protein kecil yg terdiri dari 191 asam amino yg dihubungkan
dg rantai tunggal
• Berat molekul 22,005
• Waktu paruh 6-20 menit
• Pada orang dewasa pengeluaran hormon pertumbuhan harian
diperkirakan 0,2 – 1,0 mg/hari
Regulasi
Sekresi GH