Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi Umum dan Perkembangan.
Dosen Pengampu:
OLEH:
OKTOBER 2023
1
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb.
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah S.W.T, atas rahmat dan hidayah-nya sehingga
kami dapat menyelasaikan Tugas Makalah yang berjudul “MASUKNYA ISLAM KE RIAU“
.Serta
tak lupa sholawat dan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad Swt atas petunjuk
dan
risalahnya, yang telah membawa zaman kegelapan ke zaman terang benderang.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh
karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami
dapat memperbaiki makalah kami ini. Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga
makalah
ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamu’alaikum wr.wb
Assalamualaikum wr.wb.
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah S.W.T, atas rahmat dan hidayah-nya sehingga
kami dapat menyelasaikan Tugas Makalah yang berjudul “MASUKNYA ISLAM KE RIAU“
.Serta
tak lupa sholawat dan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad Swt atas petunjuk
dan
risalahnya, yang telah membawa zaman kegelapan ke zaman terang benderang.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh
karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami
dapat memperbaiki makalah kami ini. Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga
makalah
ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamu’alaikum wr.wb
Assalamualaikum wr.wb.
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah S.W.T, atas rahmat dan hidayah-nya sehingga
kami dapat menyelasaikan Tugas Makalah yang berjudul “MASUKNYA ISLAM KE RIAU“
.Serta
tak lupa sholawat dan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad Swt atas petunjuk
dan
risalahnya, yang telah membawa zaman kegelapan ke zaman terang benderang.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh
karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami
dapat memperbaiki makalah kami ini. Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga
makalah
ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamu’alaikum wr.wb
2
Assalamualaikum wr.wb.
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah S.W.T, atas rahmat dan hidayah-nya sehingga
kami dapat menyelasaikan Tugas Makalah yang berjudul “MASUKNYA ISLAM KE RIAU“
.Serta
tak lupa sholawat dan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad Swt atas petunjuk
dan
risalahnya, yang telah membawa zaman kegelapan ke zaman terang benderang.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh
karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami
dapat memperbaiki makalah kami ini. Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga
makalah
ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamu’alaikum wr.wb
Assalamualaikum wr.wb.
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah S.W.T, atas rahmat dan hidayah-nya sehingga
kami dapat menyelasaikan Tugas Makalah yang berjudul “MASUKNYA ISLAM KE RIAU“
.Serta
tak lupa sholawat dan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad Swt atas petunjuk
dan
risalahnya, yang telah membawa zaman kegelapan ke zaman terang benderang.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh
karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami
dapat memperbaiki makalah kami ini. Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga
makalah
ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamu’alaikum wr.wb
Assalamualaikum wr.wb.
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah S.W.T, atas rahmat dan hidayah-nya sehingga
kami dapat menyelasaikan Tugas Makalah yang berjudul “MASUKNYA ISLAM KE RIAU“
.Serta
tak lupa sholawat dan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad Swt atas petunjuk
dan
risalahnya, yang telah membawa zaman kegelapan ke zaman terang benderang.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh
karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami
dapat memperbaiki makalah kami ini. Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga
makalah
ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamu’alaikum wr.wb
Assalamualaikum wr.wb.
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah S.W.T, atas rahmat dan hidayah-nya sehingga
kami dapat menyelasaikan Tugas Makalah yang berjudul “MASUKNYA ISLAM KE RIAU“
.Serta
3
tak lupa sholawat dan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad Swt atas petunjuk
dan
risalahnya, yang telah membawa zaman kegelapan ke zaman terang benderang.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh
karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami
dapat memperbaiki makalah kami ini. Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga
makalah
ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
Assalamualaikum wr.wb.
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah S.W.T, atas rahmat dan hidayah-nya sehingga
kami dapat menyelasaikan Tugas Makalah yang berjudul “Aliran Dalam Psikologi
Structuralism“ .Serta tak lupa sholawat dan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad
Swt atas petunjuk dan risalahnya, yang telah membawa zaman kegelapan ke zaman terang
benderang dan semoga kelak kita mendapatkan syafaatnya di Yaumul Akhir.
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh
karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah kami ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
4
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..............................................................................................................2
Daftar Isi........................................................................................................................3
Bab I Pendahuluan.........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..........................................................................................5
C. Tujuan Pembahasan.......................................................................................5
Bab II Pembahasan.........................................................................................................6
B. Pendekatan Structuralism.............................................................................6-7
Kesimpulan..........................................................................................................13
Daftar Pustaka.....................................................................................................14
5
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG.
Teori strukturalisme merupakan sebuah teori pendekatan terhadap teks-teks sastra yang
menekankan keseluruhan relasi antara berbagai unsur teks. Unsur-unsur teks secara berdiri
sendiri tidaklah penting. Unsur-unsur itu hanya memperoleh artinya di dalam relasi, baik
relasi asosiasi ataupun relasi oposisi. Relasi-relasi yang dipelajari dapat berkaitan dengan
mikroteks (kata, kalimat), keseluruhan yang lebih luas (bait, bab), maupun intertekstual
(karya-karya lain dalam periode tertentu).
Relasi tersebut dapat berwujud ulangan, gradasi, ataupun kontras dan parodi (Hartoko, 1986:
135-136). Istilah kritik strukturalisme secara khusus mengacu kepada praktik kritik sastra
yang mendasarkan model analisisnya pada teori linguistik modern. tetapi umumnya
strukturalisme mengacu kepada sekelompok penulis di Paris yang menerapkan metode dan
istilah-istilah analisis yang dikembangkan oleh Ferdinan de Saussure (Abrams, 1981: 188-
190). Strukturalisme menentang teori mimetik, yang berpandangan bahwa karya sastra adalah
( tiruan kenyataan), teori ekspresif, yang menganggap sastra pertama-tama sebagai ungkapan
perasaan dan watak pengarang, dan menentang teori-teori yang menganggap sastra sebagai
media komunikasi antara pengarang dan pembacanya.
Teori strukturalisme memiliki latar belakang sejarah evolusi yang cukup panjang dan
berkembang secara dinamis. Dimana dalam perkembangan itu terdapat banyak konsep dan
istilah yang berbeda-beda, bahkan saling bertentangan. Misalnya, strukturalisme di Perancis
tidak memiliki kaftan erat dengan strukturalisme ajaran Boas, Sapir, dan Whorf di Amerika.
Akan tetapi semua pemikiran strukturalisme dapat dipersatukan dengan adanya pembaruan
dalam ilmu bahasa yang dirintis oleh Ferdinand de Saussure. Walaupun terdapat banyak
perbedaan antara pemikir-pemikir strukturalis, namun semua itu memiliki persamaan bahwa
mereka semua memiliki kaitan tertentu dengan prinsip-prinsip dasar linguistik Saussure
(Bertens, 1985: 379-381). Inilah yang menjadi dasar dan pedoman dari pemikiran mereka
semua.
6
B. RUMUSAN MASALAH
Berlandaskan pada latar belakang, maka masalah pokok yang akan kita bahas dalam
makalah yang berjudul “ Aliran Dalam Psikologi Structuralism “ ini adalah sebagai berikut :
C. TUJUAN MASALAH
Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan pembahasan dan penulisan makalah ini
hendak mencapai hal-hal sebagai berikut:
7
BAB II
PEMBAHASAN
1
Laura. A. King, Psikologi Umum Sebuah Pandangan Apresiasif-Jakarta:Salemba Humanika,2014,h.12
8
Akhirnya, dia menegaskan bahwa tanda-tanda linguistik terdiri atas dua bagian,
sebuah penanda (pola suara dari sebuah kata, baik dalam proyeksi mental – seperti pada saat
kita membaca puisi untuk diri kita sendiri dalam hati – atau sebenarnya, realisasi fisik sebagai
bagian dari tindak tutur) dan signified (konsep atau arti kata). Ini sangatberbeda dari
pendekatan sebelumnya yang berfokus pada hubungan antara kata dan hal-hal di dunia
dengan referensinya (Roy Harris dan Talbot Taylor, [1989], hal 178-179).
Pemikiran Saussure ternyata mempengaruhi banyak linguis pada kurun waktu
terjadinya Perang Dunia I dan Perang Dunia II. Di Amerika Serikat, misalnya, Leonard
Bloomfield mengembangkan linguistik structural versinya sendiri. Selain itu, ada pula linguis
lainnya seperti Louis Hjlemslev dari Denmark dan Alf Sommerfelt dari Norwegia. Di
Perancis, Antoine Meillet dan Émile Benveniste melanjutkan pemikiran Saussure ini. Tapi
yang paling penting dan masih tetap relevan hingga saat ini adalah Mahzab Praha dengan
tokoh sentralnya seperti Roman Jakobson dan Nikolai Trubetzkoy, melalui penelitian yang
telah dilakukannya.
Salah satu contoh yang dianggap penting adalah dalam hal fonemik.Mahzab Praha ini
tidak seperti halnya mahzab yang lain yang hanya menyusun daftar suara yang ada dalam
suatu bahasa, melainkan berusaha meneliti bagaimana mereka ada keterkaitan antara satu
dengan yang lainnya. Mereka menyatakan, bahwa suara dalam bahasa tertentu hanya dapat
dianalisis jika ada pembandingnya. Contohnya adalah dalam bahasa Inggris, bunyi / p / dan /
b / dilafalkan berbeda, seperti pada kata « Bat » dan « Pat ». Menganalisis suara dalam hal
fitur kontrastif juga membuka ruang lingkup komparatif yang dapat memperjelas kita.
Misalnya, kesulitan orang Jepang dalam hal membedakan fonem / r / dan / l / dalam bahasa
Inggris. Ini diakibatkan karena kedua fonem ini tidak kontrastif dalam bahasa Jepang.
Pendekatan semacam ini pada saat itu menjadi hal yang aktual. Fonologi dapat menjadi dasar
paradigmatik untuk strukturalisme dalam sejumlah bidang yang berbeda.
B. Pendekatan Structuralism.
Tujuan dari aliran strukturalisme adalah untuk menemukan unit-unit atau elemen-
elemen yang membangun pikiran2. 2
Maka Aliran Strukturalis atau Strukturalisme merupakan suatu pendekatan ilmu humanis
yang mencoba untuk menganalisis bidang tertentu (misalnya, mitologi) sebagai sistem
kompleks yang saling berhubungan. Bisa juga dikatakan Psikologi struktural atau
strukturalisme merupakan studi analitis tentang generalisasi pikiran manusia dewasa melalui
metode introspeksi. Dalam hal ini psikologi dimaksudkan untuk mempelajari isi (konten)
pikiran.
2
B.P. Dwi Yanti, Hendro Prabowo, Ira Puspitawati, Psikologi Umum I, ( Jakarta, Desember 1996),h 17.
9
murid yang dimiliki oleh Wundt. Tetapi dia berupaya membawa psikologi Wundt ke amerika
dengan mempertahankan konsep aslinya. Inilah alasan kenapa Tichener menjadi salah satu
tokoh sentral dalam Structurism. Maka Wilhelm Wund dan Edward Bradford Tictener,
adalah dua tokoh penting yang telah menggeluarkan banyak ide-ide dan gagasan-gagasan
dalam mengembangkan Aliran Structuralism.
Wilhelm Wundt.
Wilhelm Wundt atau yang biasa dipanggil Wundt, dilahirkan di Neckarau, Baden,
Jerman pada 16 Agustus 1832 dan meninggal pada 31 Agustus 1920. Wundt lulus dari
University of Heidelberg dengan gelar dokter. Ia melanjutkan studi singkat dengan Johannes
Müller dan fisikawan Hermann von Helmholtz. Setelah mengambil posisi di Universitas
Liepzig, Wundt mendirikan laboratorium psikologi pertama di Leipzig, Jerman. Pendirian
laboratorium ini umumnya dianggap sebagai awal resmi psikologi sebagai bidang ilmu
pengetahuan yang terpisah dari filsafat dan fisiologi. Strukturalisme tidak lepas dari Wundt,
meskipun ia bukan pencetus istilah “strukturalisme”, ia merupakan pencetus keberadaan
psikologi. Strukturalisme merupakan pengembangan dari ide yang telah ia kemukakan
mengenai psikologi.
Wundt biasa juga disebut sebagai bapak psikologi. Ia merupakan guru dari E.B Titchener.
Wundt memiliki latar belakang kedokteran dan filsafat. Ia berjasa dalam melepaskan
psikologi dari ranah filsafat, bahwa ia tertarik untuk memperdalam mengenai aspek kejiwaan
manusia tersebut. Subject matter psikologi ialah kesadaran (Schultz&Schultz, 2008). Wundt
membuat physiological psychology sebagai konsep dasar dari psikologi, “Physiological
psychology is, therefore, first of all psychology. It has in view the same principal object upon
which all other forms of psychological exposition are directed: the investigation of conscious
processes in the modes of connexion peculiar to them.” (Wundt, 1902). Idenya ialah bahwa
pengalaman kesadaran dapat dipecah menjadi beberapa elemen inti, sama seperti senyawa
kimia yang dapat dipecahkan menjadi elemen yang lebih kecil dan mendasar (Hall, 1998). Ia
berfokus pada kesadaran, bahwa terdapat aspek yang intangible dalam suatu pengalaman.
Menurut Razali, Jantan & Hashim (2004), pengalaman ini harus dikaji terlebih dahulu mana
yang boleh dikaji seseorang ke muka umum, dan mana yang tidak boleh. Untuk menelitinya,
10
Wundt menggunakan metode introspeksi dan eksperimen. Dalam metode introprksi subyek
dilatih untuk mencatat seobyektif mungkin apa yang mereka alami dalam hubungannya
dalam suatu stimulus tertentu, bukan tentang arti yang berhubungan dengan stimulus tertentu.
Contohnya subyek di beri cahaya berwarna, suara atau bau dan di minta untuk menerangkan
secepat mungkin.3
Edward Bradford Titchener atau yang sering kita panggil Titchener merupakan
tokoh strukturalisme. Titchener lahir pada 11,Januari 1867 di Chichester, Inggris. Titchener
menempuh pendidikan di Universitas Oxford dari tahun 1885-1890. Di Oxford inilah
ketertarikan Titchener ke bidang filsafat dan psikologi timbul setelah menerjemahkan edisi
ketiga Wundt yang berjudul Principle of Physiological. Namun karena Titchener tidak
menemukan orang di Inggris yang bisa mengajarinya psikologi, dia lalu memutuskan pergi ke
Universitas Leipzig di Jerman tahun 1890 untuk berguru secara langsung kepada Wundt.
Titchenermeraih gelar doktor di tahun 1892. Setelah mendapat gelar doktor dari Wundt,
Titchener kembali lagi ke Inggris sebentar untuk menjadi dosen biologi. Namun karena
Inggris tidak menerima psikologi, Titchener bertolak ke Amerika untuk mengajar di
Universitas Cornell di New York. Di Unversitas Cornell ini lah Titchener mengembangkan
strukturalisme sampai ia meninggal pada 3 Agustus 1927.4
Tugas eksperimental pertama psikologi Titchener adalah menemukan elemen kesadaran yaitu
sensasi yang semua proses kompleksnya dapat dikurangi. Awal tahun 1897, Titchener
membuat katalog tentang elemen apa saja yang dapat ditemukan di panca indra yang berbeda.
Dalam penelitianya Titchener menggunakan metode introspektif untuk mempelajari rasa. Ia
melatih responden penelitian untuk mengidentifikasi dan mencatat sensasi rasa mereka.
Hasilnya adalah identifikasi empat unsur rasa: pahit, manis, asin dan asam.5
3
Laura. A. King, Psikologi Umum Sebuah Pandangan Apresiasif-Jakarta:Salemba Humanika,2014,h.12
4
Muhammad Zulfa Alfaruqy, S.Psi., M.A. Buku Ajar Sejarah Dan Aliran Psikologi (Semarang, November
2021).h 70
5
Laura. A. King, Psikologi Umum Sebuah Pandangan Apresiasif-Jakarta:Salemba Humanika,2014,h.12
11
Sehingga Titchener mendefinisikan sensasi sebagai elemen yang paling sederhana
yang ditemukan dari pengalaman. Tugas keduanya yaitu menentukan bagaimana sensasi
dasar terhubung untuk membentuk persepsi, ide, dan gambar yang kompleks. Tugas ketiga
yaitu menjelaskan cara kerja pikiran. Titchener percaya bahwa psikologi membutuhkan lebih
dari sekedar deskripsi. Penjelasan harus dicari dalam fisiologi.
Berikut ini merupakan tabel untuk merangkum persamaan ataupun perbedaan antara ide dan
gagasan dari Wilhelm Wundt dan Edward Bradford Titchener:
12
comparison. feelings, impression dan expression
Elemen dasar dari pengalaman ialah Elemen dasar dari kesadaran ialah
kualitas dan Intensitas. kualitas, intensitas, durasi, kejelasan,
dan perpanjangan
Menjelaskan mengenai kesadaran Menjelaskan mengenai kesadaran
Menggunakan metode introspeksi Menggunakan metode introspeksi
dan eksperimen dalam mengolah dan eksperimen dalam mengolah
pengalaman kesadaran. pengalaman kesadaran
Menempatkan posisi psychophysical Menempatkan posisi psychophysical
parallelism dalam menjelaskan parallelism dalam menjelaskan
mind-body problem. mind-body problem
D. Konsep Strukturalism.
Dalam konsep dan sistem ini. Psikologi strukturalisme dari Wundt dan Titchener memiliki 3
tujuan :
13
memikirkan (intropeksi) mengenai apa yang sedang terjadi secara mental seiring berbagai
kejadian yang terjadi. Misalnya individu di hadapkan pada bunyi sesuatu yang tajam dan
berulang-ulang dan di minta melaporkan apapun perasaan sadar yang di hasilkan oleh bunyi
tersebut. Hal yang membuat metode ini ilmiah adalah laporan diri sistematis dan rinci yang di
tuntut dari orang tersebut dalam lingkungan laboratorium yang terkontrol.7
Disamping kelemahan psikologi struktural dalam pandangan fungsionalisme yaitu
hanya sekedar mempelajari isi dan struktur yang terlibat dalam proses-proses mental,
psikologi struktural memiliki kontribusi positif dalam bidang ilmu psikologi. Sistem ini
mendorong psikologi menjadi ilmu pengetahuan. Wundt mendeklarasikan sebuah disiplin
formal yakni psikologi yang didasarkan pada formulasi-formulasi ilmiah sehingga psikologi
diakui sebagai ilmu pengetahuan.
BAB III
7
Laura. A. King, Psikologi Umum Sebuah Pandangan Apresiasif-Jakarta:Salemba Humanika,2014,h 12
14
PENUTUP
KESIIMPULAN.
15
DAFTAR PUSTAKA
Muhammad Zulfa Alfaruqy, S.Psi., M.A. Buku Ajar Sejarah Dan Aliran Psikologi
(Semarang, November 2021).
B.P. Dwi Yanti, Hendro Prabowo, Ira Puspitawati, Psikologi Umum I, ( Jakarta, Desember
1996).
Nazala Wahda Izzati, Nofi Arum Aqilla, Novi Aghata Nur Khamalia, Arbaiyah Yusuf, Jurnal
Ilmiah Wahana Pendidikan ,Interpretasi Teori Belajar Perspektif Psikologi Strukturalisme
Pada Mahasiswa Abad 21 (Agustus 2023)
Achmad Agin R, Nurlin Sahab, Novita Firdasari, Fadel Muhammad, M. Aris Suleman,
Makalah Psikologi Strukturalisme, Unifersitas HALUOLEO.
16