SPM Ho
SPM Ho
(HAND OUT)
=
=
=
=
Pengampu
Drs. Yuli Tri Cahyono, SH, MM, MBA, Ak, CA, CCD, CTLC, CMLC, CM, Adv.
e-mail: ytc115@ums.ac.id
Pengertian Sistem: seperangkat elemen yang saling berhubungan satu dengan lainnya,
sehingga membentuk suatu kesatuan yang tak dapat dipisahkan, yang secara
sinergis (bersama-sama) digerakkan sehingga memudahkan aliran
data/informasi/kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan/sasaran tertentu
secara efisien.
Istilah kunci:
Tujuan (goal): objek yang dituju masih belum spesifik (masih bersifat abstrak dan
umum) dan waktu ketercapaiannya relatif lama (tidak terukur untuk
mewujudkannya).
Sasaran (objectives): objek yang dituju spesifik (bersifat konkrit) dan terukur waktu
ketercapaiannya.
Efektif: kondisi tercapainya tujuan/sasaran.
Efisien: kondisi di mana dengan input (usaha/pengorbanan) minimal, tercapai
output (manfaat/hasil) yang maksimal. Dalam pengertian lain, kondisi dengan
input lebih kecil daripada umumnya, menghasilkan output yang lebih besar
daripada umumnya.
Ekonomis: penggunaan dana seminimal mungkin dalam mengelola input menjadi
output tertentu.
Data: fakta, kejadian/event, sumber yang belum diolah, sehingga belum
memberikan pengetahuan baru. Contoh: ”memperoleh laba yang optimal.”
Informasi: data yang sudah diolah, sehingga memberikan pengetahuan yang baru.
Contoh: ”memperoleh laba Rp 250.000.000 pada kuartal I periode 2021.”
Objek Sistem: pekerjaan yang rutin dilakukan oleh individu/kelompok dalam suatu organisasi.
Unsur Sistem:
a. Struktur: meliputi segala sesuatu yang ada dan diperlukan dalam penanganan sitem yang
bersangkutan, yaitu berupa: pelaku/orang, unit, peralatan/fasilitas, dokumen.
b. Prosedur: urutan kegiatan/proses/aktivitas disertai arus data/informasi yang harus dilakukan
untuk mencapai tujuan sistem.
Hirarki Sistem:
Suatu sistem merupakan bagian dari sistem yang lebih besar (core of system).
Suatu sistem yang besar dapat dirinci menjadi sistem-sistem yang lebih kecil (subsystem).
Contoh:
Sistem Pemasaran: terdiri Subsistem Distribusi, Subsistem Promosi, Subsistem Penjualan.
Sistem Pemasaran: merupakan bagian dari Sistem Manajemen.
Programming
└► Budgeting
Hal terpenting dalam SPM adalah terjadinya goal congruence, yaitu kesesuaian
antara sasaran individu/unit (objective) dengan tujuan organisasi (goal).
Akibat perbedaan durasi waktu pencapaian antara program dengan anggaran, di
tengah-tengah pelaksanaan kegiatan organisasi sering terjadi perbedaan arah
antara sasaran anggaran dengan tujuan program. Oleh karena itu perlu adanya
sinkronisasi/harmonisasi secara rutin/berkala, yaitu menyelaraskan antara arah
sasaran unit dan tujuan organisasi. Untuk itu harus diupayakan agar objective
setiap individu/unit tercapai lebih dahulu dengan harapan terwujudnya goal
organisasi. Dengan kata lain, goal organisasi akan tercapai jika objective dari
semua unit telah tercapai. Untuk itulah SPM diperlukan agar aktivitas semua
jenjang manajer terarah ke objective/goal yang telah ditentukan masing-masing.
3. Pusat Pertanggungjawaban
(Responsibility Center)
Definisi RC: unit organisasi yg dipimpin oleh manajer yg diberi wewenang & tanggungjawab.
Merupakan istilah untuk memperlakukan unit-unit yang ada sebagai unit yang
harus mempertanggungjawabkan besarnya input (biaya) dan atau output
(pendapatan, laba, return/kembalian ivestasi).
Jadi, pusat pertanggungjawaban bukanlah nama unit/bagian/divisi/departemen,
tetapi hanya suatu istilah untuk memperlakukan batasan tanggungjawab
unit/bagian/divisi/departemen saja dalam mengolah input/biaya menjadi
output/return.
Lingkup tanggungjawab manajer: adalah sebatas yang dapat dikendalikan/diatur
(controllable object/accident) oleh manajer unit yang dipimpinnya, sedangkan yang
uncontrollable object/accident tidak menjadi tanggungjawabnya.
Contoh controllable object/accident: kerusakan mesin akibat kelalaian karyawan.
Contoh uncontrollable object/accident: kerugian yang diakibatkan oleh adanya
bencana alam. Misal hilangnya bahan baku akibat banjir/gempa/tanah longsor.
Objek tanggungjawab manajer meliputi pengolahan input menjadi output. Input
mewakili usaha/pengorbanan yang dinyatakan dalam biaya/beban, sedangkan output
meliputi hasil yang diperoleh (dinyatakan dalam pendapatan/laba/return/intangible
result).
Jenis RC:
a. Cost center (pusat biaya/pusat beban)
1).Engineered Cost Center (Pusat Biaya Teknis): antara input dan outputnya dapat
dirasiokan. Contoh: Bag. Produksi
2). Discretionary Cost Center (Pusat Biaya Kebijakan): antara input dan output tak
dapat dirasiokan (outputnya tidak kuantitatif). Contoh: Bag. Akuntansi, SDM.
b. Revenue center (Pusat Pendapatan). Contoh: Bag. Penjualan
c. Profit center (Pusat Laba). Contoh: Bag. Penjualan
d. Investment Center (Pusat Investasi). Contoh: Bag. Investasi.
Middle management kerja otak & otot/fisik (brain work & physical task)
Model Organisasi
1. Struktur organisasi fungsional
2. Struktur organisasi unit bisnis
3. Struktur organisasi divisional
4. Struktur organisasi matriks
5. Struktur organisasi tim kerja.
4. Penyusunan Program
(Programming)
Definisi Programming: proses penentuan/penyusunan program.
Program: rencara organisasi yang implementasinya lebih dari satu periode
akuntansi yang akan datang.
Merupakan bagian dari perencanaan (strategic planning).
Fungsi Program: sebagai pengatur, pengkoordinasi, pengendali semua kegiatan antar
unit/manajer selama periode yang ditentukan (lebih dari satu periode akuntansi).
Juga sebagai pedoman kerja & tolok ukur prestasi manajer atas.
Lingkup Program: satu organisasi secara keseluruhan
Implementasi Program: dalam siklus/perputaran kegiatan lebih dari satu periode akuntansi
Underwriter/Penanggungjawab Program: manajer puncak (top manager)
Jenis/sifat data dalam Program: kualitatif (berbentuk verbal atau dalam penjabaran kata)
Plan
(Planning)
Program
└► (Programming)
Budget
└► (Budgeting)
Strata Rencana
1. Plan: rencana jangka panjang yang masih bersifat global/umum yang ingin dicapai organisasi.
2. Strategic plan: bagian dari plan yang telah disertai langkah/cara/strategi untuk mencapainya.
3. Program: rencana yang implementasinya dalam jangka panjang
4. Budget/anggaran: rencana yang implementasinya dalam jangka pendek
Unit organisasi yang telah menyelesaikan kegiatannya (atau pada setiap akhir periode
akuntansi/tutup buku) wajib melaporkan kinerjanya kepada atasannya secara periodik.
Tahapan:
a. Manajer unit menyampaikan/menyerahkan berkas laporannya (LPJ) ke manajer di
atasnya.
b. Manajer di atasnya melakukan analisis dan evaluasi terhadap laporan tersebut.
c. Manajer di atasnya merangkum hasil analisis dalam sebuah Berita Acara Analisis
Hasil Kinerja Manajemen.
d. Membuat rekomendasi dari temuan yang ada.
Hasil analisis
a. Penilaian baik/buruknya (sukses/tidaknya) kinerja manajer (lower, middle, top manager)
b. Rekomendasi, dipakai sebagai perbaikan dalam penyusunan anggaran unit terkait
pada periode akuntansi berikutnya.
Tujuan TP: Terbentuknya harga transfer (transfer price) produk/jasa dari setiap tahap
kegiatan. Pada unit/kegiatan terakhir, harga transfer dari tahap-tahap
sebelumnya diakumulasikan/dijumlahkan sehingga menjadi harga pokok
produk/jasa yang selanjutnya dipakai sebagai dasar penentuan harga jual
produk/jasa.
Transfer Price: harga yang terbentuk dari proses transfer pricing, yang merupakan
akumulasi biaya produksi (beserta biaya tambahannya) dari suatu unit
manajemen yang satu dengan unit manajemen berikutnya dalam satu
organisasi.
Metode TP:
a. Negosiasi → proses penentuan harga transfernya dilakukan dengan tawar-menawar
antar manajer unit yang terlibat.
b. Arbitrase → proses penentuan harga transfernya dilakukan oleh tim internal (tim
arbiter) yang ditunjuk oleh manajer atas. Biasanya dipakai jika negosiasi tidak dapat
dilakukan atau karena dalam negosiasi tidak tercapai kesepakatan kedua belah
pihak
Pengaturan TP:
1. Jika biaya produksi > harga pasar
Dengan perhitungan ekonomis, kecenderungannya unit Pembeli akan memilih membeli
di luar, karena lebih hemat biaya. Akibatnya unit Penjual akan lebih baik jika dihentikan
produksinya.
Harga pasar RP 73.000
Unit Penjual Unit Pembeli
Pengaturan agar semua unit tetap melakukan kegiatan sesuai yang dianggarkan
adalah: unit Pembeli boleh membeli dari luar dengan prosentase sesuai kebijakan
manajer (misal 25% dari kebutuhan), yang 75% tetap dari unit sendiri (Penjual). Jadi
ada 2 dasar harga.
2. Jika biaya produksi < harga pasar
Dengan pertimbangan ekonomis, kecenderungannya unit Penjual akan memilih
menjual ke luar, karena lebih menguntungkan. Akibatnya unit Pembeli akan lebih baik
jika dihentikan produksinya.
Pengaturan agar semua unit tetap melakukan kegiatan sesuai yang dianggarkan
adalah: unit Penjual boleh menjual ke luar dengan prosentase sesuai kebijakan
manajer (misal 25% dari total produk yang dibutuhkan oleh unit Pembeli), sedangkan
yang 75% tetap dikirim ke unit sendiri (Pembeli). Jadi ada 2 dasar harga.
Definisi Pengendalian Operasional: merupakan proses untuk memastikan bahwa tugas yang
dilakukan oleh keseluruhan unit manajemen operasional telah dilaksanakan secara
efisien dan efektif.
Pengendalian Tugas (pada prinsipnya sama dengan Pengendalian Operasional)
merupakan bagian dari Pengendalian Operasional yang berorientasi pada
transaksi/tugas yang lebih spesifik dari suatu unit manajemen operasional.
Tolok ukur: agar tugas dilaksanakan secara efisien dan efektif, organisasi harus menciptakan
lingkungan kerja yg sehat dan mendukung (LKSM).
LKSM yang terpenuhi akan menciptakan suasana kerja yang kondusif, rasa
nyaman/senang/tenang/enjoy, pekerjaan mudah/lancar dilakukan, tidak ada
kekhawatiran jika terjadi kecelakaan kerja, terpenuhi kebutuhan untuk beribadah, rasa
tenang kelak sesudah purna tugas, bangga terhadap tempat kerjanya. LKSM juga
dapat menjamin tidak terjadinya sentimen pribadi antar kayawan lama dengan yang
baru, atau pimpinan dan bawahan, atau tenaga ahli dengan karyawan biasa. Selain itu
dengan fasilitas yang ada, karyawan merasa bangga bahwa dengan identitas/atribut
yang disandangnya menunjukkan bahwa ia adalah seorang karyawan di organisasi
yang bonafide. Secara psikologis karyawan juga merasa memiliki organisasi dan
diperhatikan prestasi kerjanya dengan adanya sistem perpindahan karyawan yang baik.
Faktor LKSM:
a. Kompensasi: adalah imbalan yang diberikan kepada karyawan atas waktu, tenaga, dan
pikiran yang diberikan kepada pemberi kerja.
Meliputi kompensasi resmi (gaji, tunjangan, insentif) & kompensasi tak resmi (penghargaan).
Strategi organisasi terhadap karyawannya: strategi tinggi, rendah, atau strategi pasar.
b. Fasilitas: segala bentuk peralatan/perbekalan/sarana/prasarana yang dimiliki organisasi yang
disediakan sebagai pendukung pelaksanaan tugas karyawan.
Peruntukan fasilitas: meliputi tujuan memperlancar pekerjaan, memotivasi kerja, kenyamanan
bekerja, perlindungan keselamatan kerja, pencegahan kecelakaan kerja, motif prestise,
jaminan hari tua, kebutuhan rohani.
c. Sanksi: konsekuensi yang diberikan kepada karyawan akibat melakukan kesalahan yang
dapat merugikan organisasi. Sanksi dijatuhkan agar karyawan tahu bahwa yang dilakukannya
adalah salah.
d. Perpindahan karyawan: penataan posisi karyawan, meliputi:
1) Rotasi (job rotation): perpindahan karyawan pada strata manajemen yang sama,untuk
keperluan cek dan recek atau menghilangkan kejenuhan tugas karyawan.
2) Mutasi (mutation): perpindahan karyawan ke bidang lain, biasanya sebagai akibat adanya
suatu permasalahan.
3. Promosi (promotion): perpindahan karyawan ke strata manajemen yang lebih tinggi,
biasanya karena prestasi kerja yang bagus atau sudah waktunya naik pangkat.
e. Rekrutmen (recruitment): penjaringan karyawan akibat adanya karyawan yang pensiun atau
ekspansi organisasi yang memerlukan tenaga kerjatambahan.
Tolok ukur LKSM: bahwa tugas akan dapat dijalankan dengan efisien dan efektif jika:
a. Kompensasi diberikan dengan strategi yang tepat
b. Fasilitas yang diberikan lengkap dan memadai.
c. Sanksi diberikan secara adil, seimbang, bertahap, konsisten, dekat dengan saat pelanggaran.
d. Perpindahan naker sesuai saat dan keperluan, pertimbangan prestasi.
e. Rekrutmen dilakukan secara transparan, prosedural, sesuai kebutuhan/penempatan.
Pengendalian Mutu (Quality Control)
Definisi: Merupakan bagian dari pengendalian tugas yang berfokus pada pengaturan terhadap
upaya mempertahankan/meningkatkan kualitas produk/jasa.
Untuk pengelolaan dalam pengendalian mutu ini dilakukan oleh organisasi dalam wadah internal
organisasi yang disebut Manajemen Mutu (Quality Management) yang kegiatannya mulai
dari merencanakan, mengorganisir, mengontrol, hingga melakukan penilaian/evaluasi
terhadap mutu atas produk/jasa yang dihasilkan organisasi.
Biaya mutu (Cost of quality): meliputi biaya yang dikeluarkan untuk mempertahankan kualias
produk/jasa. Contoh: biaya perbaikan, biaya kegagalan, biaya penilaian, biaya
pengendalian, garansi, biaya penggantian spareparts.
Standar Mutu (Quality standard): Setiap jenis organisasi mempunyai standar mutu sendiri-sendiri
sebagai tolok ukur perusahaan untuk bersaing secara global. Dalam hal ini dikenal
istilah ISO (International Standard Organization), yaitu suatu organisasi negara-negara
yang bergerak di bidang pengembangan standarisasi organisasi untuk mendukung
berlangsungnya perdagangan internasional. Hasilnya adalah permufakatan standar
untuk berbagai hal yang berkaitan dengan berbagai aspek organisasi. Adapun contoh
jenis standar mutu adalah:
ISO 31000: untuk manajemen resiko
ISO 14001: untuk manajemen lingkungan
ISO 45001: untuk manajemen keselamatan dan kesehatan
ISO 9001: untuk manajemen mutu.
Untuk mengurangi biaya mutu, ada metode yang disebut JIT (just in time) yang dimaksudkan
sebagai metode untuk efisiensi biaya persediaan. Contoh, pembangunan gedung kantor
(yang pengecorannya menggunakan mesin molen langsung di proyek yang akan dicor
dengan beton). Juga, pengaspalan hotmix jalan (yang aspal dan pasirnya tidak ditimbun dan
diolah di tepi jalan, tetapi sudah dicampur di mesin pengaspal yang diangkut dengan
dumptruck, sehingga dari mobil hotmix langsung keluar menjadi jalan beraspal hotmix).
Jadi JIT akan mengurangi/reduksi waktu tunggu, over persediaan dan produksi,
pengangkutan, gerak yang tidak dibutuhkan, serta cacat hasil produksi.
10. Analisis SWOT
(SWOT Analysis)
Definisi SWOT Analysis: merupakan bagian dari proses manajemen strategik organisasi yang
bertujuan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang dimiliki organisasi
serta menentukan stategi organisasi.
Peranan/Manfaat SWOT Analysis: berperan penting dalam bisnis, karena bertujuan untuk
membuat kerangka situasi dan kondisi dalam suatu organisasi dari sudut pandang
strength, weakness, opportunity, dan threat. SWOT Analysis merupakan sebuah
metode yang digunakan untuk menentukan strategi organisasi.
Strategi merupakan pendekatan yang diputuskan manajemen sebagai
tindakan/cara untuk mencapai tujuan jangka panjang suatu organisasi.
Substansi SWOT Analysis: Terdiri dari faktor, fungsi/aspek, dan kondisi
1. Faktor
a. Strength (kekuatan)
Faktor internal yang berpengaruh positif terhadap organisasi. Meliputi kelebihan apa saja
yang dimiliki organisasi dari segi teknologi, kualitas output, lokasi strategis, atau unsur
kekuatan lainnya yang lebih menekankan pada keunggulan organisasi.
b. Weakness (kelemahan)
Faktor internal yang berpengaruh negatif dalam diri organisasi, seperti kelemahan proses
bisnis, jenis material, jumlah/kualitas SDM, ketiadaan asset vital, dll.
c. Opportunity (peluang).
Faktor eksternal yang berpengaruh positif bagi organisasi, seperti kehadiran acara atau
fenomena yang dapat menjadi kesempatan promosi, meningkatnya jumlah permintaan,
situasi pasar, situasi ekonomi-politik-budaya yang mendukung.
d. Threat (ancaman).
Faktor eksternal yang berpengaruh negatif bagi organisasi, seperti banyaknya pesaing,
ketersediaan sumberdaya, jangka waktu minat konsumen, tren pasar yang melemah,
perubahan politik-teknologi-sosial-budaya yang tidak mendukung usaha, serta perilaku
konsumen yang menurunkan permintaan.
2. Fungsi/aspek
Terdiri dari berbagai aspek yang ada di dalam (profil organisasi) atau di luar (lingkungan
organisasi), seperti lokasi, SDM, peralatan/perbekalan, dana, manajemen, pemerintah,
pesaing, pemasok, pelanggan, segmen pasar, kondisi ekonomi, sosial, dll.
3. Kondisi
Menggambarkan berbagai informasi sehubungan dengan keberadaan organisasi dalam
hubungannya dengan berbagai fungsi/aspek dalam fakta yang ada.
Kegunaan Secara umum: SWOT Analysis dipakai untuk:
a. Menganalisis kondisi internal dan eksternal organisasi
b. Mengetahui posisi organisasi di antara organisasi-organisasi lain
c. Mengetahui kemampuan organisasi dalam menjalankan kegiatannya dihadapkan dengan
para pesaingnya.
Media SWOT Analysis
Pada umumnya SWOT Analysis digambarkan dengan tabel pada ukuran kertas yang besar
untuk memudahkan menganalisis hubungan antar berbagai faktor dan fungsi/aspeknya.
SWOT Analysis
No Fungsi/Kondisi Internal Eksternal Keterangan.
Strength Weakness Opportunity Threat
1 Fungsi Lokasi
-Tempat usaha erletak di tepi jalan raya dua arah √
2 Fungsi SDM
-Semua karyawan belum bersertifikat √
-Pengalaman kerja & skill SDM sudah di atas
rata-rata √
3 Fungsi Pesaing
-Di seberang jalan sudah ada usaha semacam √
usaha kita
-Kualitas produk pesaing di bawah produk kita
Fungsi Pemasok √
-Banyak toko penyedia bahan baku
4 √
Fungsi Pelanggan
5 -Sekitar lokasi usaha sudah banyak √
perumahan.
Strategi yang terbentuk dari SWOT Analysis
Dari isian pada tabel SWOT Analysis, setelah dijumlahkan akan menghasilkan
perbandingan antara S vs W dan O vs T sehingga dapat ditentukan satu di antara
empat posisi yang merupakan strategi apa yang harus dilakukan untuk keberhasilan
pengembangan usaha kita.
Strength
Kuadran II Kuadran I
DIVERSIFIKASI EKSPANSI
Threat Opportunity
Kuadran III Kuadran IV
GULUNG TIKAR STABILISASI
Weakness
Keterangan gambar:
1. S > W dan O > T ………(Kuadran I) ----→ Strategi Ekspansi (expansion)
Membuka kantor cabang, meningkatkan jumlah produk, memperluas segmen
pasar, mengakuisisi perusahaan lain. Contoh: Indofood, Astra, Unilever.
2. S > W dan O < T ………(Kuadran II) ----→ Strategi Diversifikasi (diversification)
Menambah jenis/komposisi produk semacam, menambah alternatif
ukuran/tipe/aroma/rasa/warna/kualitas produk. Contoh: perusahaan penghasil
produk shampoo, sabun cair, minyak goreng, rokok, sirup, air mineral, ponsel.
3. S < W dan O > T ………(Kuadran IV) ----→ Strategi Stabilisasi (stabilization)
Tetap selalu memproduksi produk unggulan yang fanatik type klasik. Contoh:
perusahaan mobil Mercedes Benz, Volvo, BMW, usaha makanan tradisional,
bisnis barang antik.
4. S < W dan O < T ………(Kuadran III) ----→ Gulung Tikar (out of business)
Melakukan kuasi reorganisasi (penataan/perampingan modal) atau menutup
usaha. Contoh: Bank Lehman Brothers, Kodak, perusahaan film MGM, Wartel,
studio foto, koran/majalah, becak.
-terimakasih-
YTC-2021