Anda di halaman 1dari 1

BAHAN SERMON DAERAH IV DAKOTA, MINGGU SEXAGESIMA, 04 PEBRUARI 2024

EP : MARKUS 1:29-39 EV : YESAYA 40:21-31


Nats ini termasuk pada bagian ke dua dari pembagian kitab Yesaya yang sering disebut dengan Deutro Yesaya (Psl 40-55).
Dalam Deutro Yesaya ini suasana dipenuhi dengan pembebasan, yakni pembebasan dari ketertindasan mereka di
pembuangan. Ibarat orang terhukum yang telah menjalani hukumannya, yang telah mendapatkan pengampunan dan
sebentar lagi akan mendapatkan kebebasan, begitulah suasana Bangsa Isreal (1-2). Untuk itu Tuhan menyampaikan kabar
sukacita, bahwa yang mereka tunggutunggu segera akan terwujud yakni pembebasan. Dalam Nats ini kita akan melihat
bagaimana kebesaran kuasa Allah tidak dapat dibandingkan dengan kusasa apapun di dunia ini (21-31).
1. Tuhan Berkuasa Atas Alam Semesta
Dalam ay 22 ditunjukkan bahwa Allah berkuasa atas bumi melalui perkataan “Dia yang bertakhta di atas bulatan bumi dan
atas segala isinya, Ia menjadi menara atas semua ciptaanNya. Hal ini juga mengingatkan kita pada apa yang dikatakan
pemazmur dalam Mzm 103:19 “Tuhan sudah menegakkan takhtaNya di sorga dan kerajaanNya berkuasa atas segala
sesuatu”. Ini membuktikan bahwa control atas bumi dan segala isinya ada pada Tuhan, apapun yang Ia inginkan pasti Dia
dapat perbuat atau lakukan. Sama halnya jika seseorang mempunyai sautu perusahaan yang besar, dia berhak
mengendalikan akan kemana perusahaan itu bergerak, hanya bedanya pemimpin perusahaan bias saja salah
menggerakkan laju perusahaan, namun Allah tidak mungkin salah menggerakkan apa yang akan Ia perbuat atas bumi..
Diterangkan juga bahwa Tuhanlah yang membentangakan langit seperti kain dan memasangnya seperti kemah kediaman.
Ini membuktikan bahwa memang kuasa Tuhan tiada tandingannya.
2. Tuhan Yang Menciptakan Alam Semesta
Kalau kita membaca bagaimana kekuasaan Tuhan yang mampu hanya dengan perkataan menjadikan semua ada. Sama
halnya dengan menciptakan benda-benda penerang pada cakrawala hanya dengan Firman ( Kej 1:14-14), itulah juga yang
hendak di kemukakan dalam ay.26 dengan ungkapan “sambil memanggil nama mereka sekalian”. Hal itu memungkinkan
kita untuk mengatakan bahwa Tuhan itu selalu memperhatikan keberadaan ciptaanNya dan dengan selalu cermat
memperhatikan satu persatu apa yang diperlukan alam semesta ini. Dalam ay.28 menyatakan bahwa Tuhan yang
menciptakan bumi dan isinya dan tidak akan pernah gagal dalam pekerjaannya, namun hasil ciptaanNya tersebut tidak
mungkin dapat mengatasi Dia. Dia adalah yang bijaksana yang melampaui segala pemikiran kita, sama halnya seperti apa
yang diungkapkan dalam ay.12
3. Tuhan Berkuasa atas Penguasa Dunia ini
Dalam ay 23-25 ini kelihatannya memperlihatkan keadaan yang jelas tentang suasana pembuangan, dimana Raja-raja
atau pembesarpembesar atau para penguasa berkuasa atas orangorang tertindas. Seluruhnya kekuasaan itu akan sirna
dan menjadi siasia sama halnya seperti jerami yang diterbangkan oleh badai. Sama halnya Nebukadnezar yang tinggi hati,
kemudian Tuhan mengambil daripadanya kekuasaan dan akhirnya meruntuhkannya (Daniel 4:19-37). Dan juga kita lihat
bagaimana kuasa Tuhan meruntuhkan hati Firaun yang membawa bangsa Israel keluar dari Mesir (Kel 9:12). Tiada
seorangpun penguasa dunia ini yang dapat disamakan dengan keagungan dan kekuasaan.
4. Tuhan Berkuasa atas Setiap Pribadi
Tidak ada seorangpun yang tersembunyi dihadapan Tuhan dan Tuhan tidak pernah gagal untuk memperhatikan dan
menolong umatNya baik secara kelompok maupun secara pribadi. Dia mengetahui setiap gerak-gerik langkah umatNya
sebab Dialah yang empunya bumi dan segala isinya serta yang diam didalamnya (Mzm 24:1) dan bahkan Dia telah
mengetahui seseorang sejak sebelum seseorang ada dalam kandungan (bnd Yer 1:5). Kita tidak mungkin mendikte atau
mengatasi Tuhan. Kita hanya boleh mengikuti apa yang telah Tuhan aturkan atas kita. Dalam aturan itulah umatnya yang
telah lesu namun bersabar mengikuti aturan dan selalu menantikan Tuhan. Ia akan memberikan kekuatan dimana
kekuatan dimana kekuatan itu akan datang berlipat ganda seperti kekuatan rajawali yang terbang tiada lesu (ay 29-31).
Kekuatan tersebut sama dengan sebuah dinamit Tuhan yang dahsyat yang tiada taranya yang menyusun kembali
prioritas dari hidup bangsa itu.
Banyak orang pada jaman sekarang terlalu mengandalkan teknologi dalam menjalankan kehidupannya. Memang
disatu sisi bahwa teknologi modern memudahkan dan membantu manusia lebih baik dan mudah, tetapi banyak juga
orang yang menyalahkan teknologi modern itu dalam rangka merusak hidup orang lain. Melalui jaringan Internet orang
dapat mencuri milik orang lain yang bukan miliknya yang kemudian menyalahgunakan data yang dicurinya. Tidak sedikit
lagi orang yang bahkan melupakan Tuhannya oleh karena temuan-temuan atau hasil-hasil “ciptaan” adalah dari hasil yang
telah “diciptakan” Tuhan. Tuhan adalah diatas segala-galanya.
Di dunia ini segalanya serba terbatas tiada yang kekal, baik kekuasaan, jabatan, pangkat. Dalam sekejap kalau
Tuhan mau semuanya yang ada pada kita bias lenyap dalam seketika, sama halnya seperti debu yang dihembuskan badai
yang hilang dalam sekejap. Untuk itu kekuasaan ataupun jabatan yang kita sandang bukanlah dipakai untuk “unjuk gigi”,
sebab pasti saja masih ada kekuasaan/jabatan yang lebih tinggi dari kekuasaan ataupun jabatan kita itu. Sebagaimana
kehidupan umat Tuhan yang menderita dipembuangan tetapi Tuhan dengan kasihNya datang juga memberikan
pertolongan dan kelepasan serta pembebasan kepada mereka yang tertindas. Ingatlah, tidak ada yang tersembunyi
dihadapan Tuhan. Dia mengetahui dan melihat apa yang ada dalam hati kita dan apa yang akan kita lakukan apalagi jika
kita hendak menandinginya. Biarlah kita merendahkan diri dihadapanNya dan pasrah akan apa yang akan Dia sampaikan
dan lakukan terhadap kita.
Amborgang, 26 Pebruari 2024
Pdt Anna Ria Siburian

Anda mungkin juga menyukai