Anda di halaman 1dari 7

BASA Vol. x, No.

y, Bulan Tahun • ISSN xxxx-xxxx • e-ISSN yyyy-yyyy

Peningkatan Pengelolaan Sarana Prasarana Sekolah Dalam Upaya Meningkatkan


Akreditasi Sekolah Di Madrasah Aliyah Attaraqqie Putri

Chaulia Zaskia Rosyada1, Echa Nizar Azita2, & Sinta Rokmahwati3

1Universitas
Islam Malang
2Universitas
Islam Malang
3Universitas Islam Malang

chauliazas@gmail.com echanizar@gmail.com ssintar@gmail.com

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana upaya


meningkatkan akreditasi sekolah dengan cara meningkatkan pengelolaan sarana dan
prasarana sekolah di Madrasah Aliyah Attaraqqie Putri. Metode penelitian yang
digunakan adalah deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data wawancara
mendalam dan dokumen. Hasil penelitian menunjukan bahwa sarana dan prasarana di
Madrasah Aliyah Attaraqqie Putri belum cukup untuk meningkatkan akreditasi sekolah.
Karena juga banyak sarana dan prasarana yang masih harus membutuhkan perbaikan.
Kata kunci: pengelolaan sarana dan prasarana, meningkatkan akreditasi.

Abstract: This study aims to describe how efforts to improve school accreditation by
improving the management of school facilities and infrastructure in Madrasah Aliyah
Attaraqqie Putri. The research method used is qualitative descriptive, with in-depth
interview data collection techniques and documents. The results showed that the facilities
and infrastructure in Madrasah Aliyah Attaraqqie Putri were not enough to improve school
accreditation. Because there are also many facilities and infrastructure that still need
improvement.
Keywords: management of facilities and infrastructure, improving accreditation.

PENDAHULUAN
Salah satu sistem yang paling mempengaruhi dan bergantung adalah sebuah pendidikan.
Proses pendidikan mengupayakan mencerdaskan anak bangsa sebagai tujuan utama lembaga
pendidikan. Berhasil atau tidak nya suatu lembaga pendidikan tergantung dan dipengaruhi oleh
kemampuan manajemen sarana dan prasarana sekolah yang memadai. Sarana dan prasarana
menajdi faktor utama untuk mendukung kelancaran suatu pembelajaran. Sarana dan prasarana
pendidikan merupakan fasilitas pendidikan yang sangat dibutuhkan dalam proses belajar mengajar
di lembaga pendidika dan merupakan salah satu sumber yang menjadi tolak ukur dari mutu
pendidikan itu sendiri yang perlu ditingkatkan secara terus menerus seiring perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Kebutuhan sarana dan prasarana sangat perlu dilaksanakan dalam
menunjang keterampilan siswa agar siap bersaing dengan lembaga lain terhadap pesatnya
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi. Dalam penyelenggaraan pendidikan
sarana dan prasarana sangat dibutuhkan untuk menghasilkan proses belajar mengajar yang efektif
dan kreatif. Dalam proses belajar sarana dan prasarana menjadi kunci utama yang sangat
fundamental dan hal yang sangat penting dalam menunjang kelancaran atau kemudahan dalam
proses pembelajaran.
Untuk mewujudkan dan mengatur hal tersebut pemerintah melalui PP No. 19 Tahun 2005
tentang Standar nasional Pendidikan, pasal 1 ayat (8) mengemukakan standar sarana dan prasarana
adalah Standar Nasional Pendidikan yang berkaitan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat
olah raga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat
berekreasi dan berkreasi, serta sumber belajar lain yang diperlukan untuk menunjang proses
pembelajaran termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. Pada Bab VII Pasal 42

Chaulia Zaskia Rosyada, Echa Nizar Azita, Sinta Rokmahwati | 1


BASA Vol. x, No. y, Bulan Tahun • ISSN xxxx-xxxx • e-ISSN yyyy-yyyy

dengan tegas disebutkan bahwa; (1) Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi
perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis
pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur
dan berkelanjutan.
Bermutunya suatu sekolah dapat diukur dengan adanya sarana dan prasarana yang memadai.
Salah satu kualitas lembaga pendidikan juga dapat dilihat dari lengkapnya sarana prasarana yang
dimiliki lembaga pendidikan. Peningkatan akreditasi sekolah juga dipengaruhi oleh kualitas sarana
dan prasarana yang dimiliki oleh lembaga pendidikan. Ketika sarana dan prasarana yang memadai
maka hasil yang dihasilkan juga akan bagus. Maka dengan adanya beberapa gedung laboratorium di
suatu lembaga pendidikan membuat peserta didik akan sangat terlatih dalam mengetik,
mengoperasikan alat elektronik dan sebagainya. Sedangkan lembaga pendidikan yang belum
memiliki fasilitas yang memadai, maka hasilnya juga akan tidak sama dengan lembaga pendidikan
yang memiliki fasilitas memadai. Dapat disimpulkan berarti sarana dan prasarana mempengaruhi
kualitas dan prestasi peserta didik.
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) akan semakin berhasil ketika ditunjang dengan sarana dan
prasarana sekolah yang memadai, sehingga pemerintah pun selalu berupaya untuk terus-menerus
melengkapi sarana dan prasarana sekolah bagi seluruh jenang tingkatan pendidikan, sehingga
kekayaan fisik negara yang berupa sarana dan prasarana sekolah sangat besar menurut Ari H.
Gunawan (1996:114)
Seperti halnya pada Madrasah Aliyah Attaraqqie, sekolah swasta yang berakreditasi B yang
berada di tengah tengah Kota Malang. Di MA Attaraqqie Putri ini dari segi fasilitas sarana dan
prasarana masih kurang atau belum memadai. Dari segi lingkungan gedung laboratorium yang
dimiliki belum lengkap. MA Attaraqqie Putri berusaha meningkatkan sarana prasarana sekolah
sebagai upaya meningkatkan akreditas sekolah dengan cara mengalokasikan pendapatan dana BOS
untuk memperbaiki fasilitas sekolah antara lain, membangun laboratorium komputer dan
laboratorium bahasa. Dengan meningkatkan kualitas sarana dan prasarana di MA Attaraqqie Putri
akan berpengaruh juga pada akreditasi yang akan diperoleh selanjutnya dan juga otomatis akan
meningkatkan proses belajar siswa.
Penelitian ini berupaya untuk mengungkapkan tentang upaya yang dilakukan untuk
meningkatkan akreditas sekolah dengan cara peningkatan pengelolaan sarana dan prasarana
sekolah. Karena mengingat pentingnya peranan sarana dan prasarana sekolah bagi kelancaran
proses belajar mengajar, maka diperlukan usaha-usaha untuk mencapai ke arah pengelolaan,
pengadaan, penggunaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah secara efektif dan efisien
mungkin. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriftif dengan cara
wawancara mendalam dan dokumentasi.

LANDASAN TEORI
1. Pengelolaan Manajemen Sarana dan Prasarana
Pengelolaan lembaga dan sarana prasarana pendidikan di sekolah pada dasarnya merupakan
salah satu bidang penelitian manajemen sekolah atau manajemen pendidikan, sekaligus menjadi
misi utama kepala sekolah dan kepala sekolah. Kualitas pendidikan dapat diukur dengan adanya
sarana dan prasarana yang memadai. Tetapi kenyataan yang ada dilapangan masih sangat banyak
lembaga pendidikan yang belum memiliki sarana dan prasarana yang belum optimal dan biasanya
cara pengelolaanya kurang baik. Oleh karena itu, perlu adanya pemahaman dan penerapan
pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan sekolah. Pengaturan isi sarana dan prasarana sekolah
menggunakan pendekatan manajemen khusus yang disebut juga manajemen fasilitas pendidikan.

Chaulia Zaskia Rosyada, Echa Nizar Azita, Sinta Rokmahwati | 2


BASA Vol. x, No. y, Bulan Tahun • ISSN xxxx-xxxx • e-ISSN yyyy-yyyy

Institusi pendidikan mempunyai sarana penunjang proses belajar mengajar. Sarana adalah alat
langsung untuk mencapai tujuan pendidikan. Misalnya: ruang, buku, perpustakaan, laboratorium,
dan sebagainya.

Prasarana pendidikan adalah berbagai perangkat yang secara tidak langsung menompang
kelancaran kegiatan disuatu lembaga pendidikan, terutama yang berkaitan dengan kelancaran
kegiatan belajar mengajar di sekolah. Prasarana pendidikan merupakan sarana yang secara tidak
langsung ikut andil dalam jalannya proses pendidikan atau pengajaran. Diantaranya, ada halaman,
kebun, taman sekolah, jalan menuju sekolah, gedung laboratorium dan yang lainya, namun
konfigurasi tersebut dapat digunakan secara langsung untuk proses belajar mengajar, misalnya
taman sekolah untuk pelajaran biologi, halaman sekolah, taman bermain, dan lain-lain.

Proses pengelolaan Sarana dan Prasarana adalah suatu proses kerjasama untuk mencapai
seluruh sarana dan prasarana pendidikan secara efektif dan efisien. Pengelolaan sarana dan
prasarana adalah proses yang terdiri meliputi perencanaan, pengadaan, penggunaan dan
pengawasan. Dengan adanya Sarana dan prasarana pendidikan akan menunjang terselenggaranya
proses belajar mengajar secara maksimal. Bagi pengambil kebijakan Di sekolah, pengertian sarana
dan prasarana berarti bagaimana ikut serta dalam perencanaan, penggunaan dan evaluasi sarana
dan prasarana yang ada agar dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk mencapai tujuan
pendidikan.

2. Akreditasi Sekolah

Akreditasi adalah pengakuan suatu lembaga pendidikan oleh badan akreditasi. Akreditasi
ini terjadi setelah suatu lembaga ditetapkan memenuhi persyaratan dan standar tertentu. Akreditasi
dilakukan agar penyelenggaraan pendidikan pada semua lingkup mengacu pada Standar Nasional
Pendidikan, pemerintah membentuk Badan Akreditasi Nasional (BAN) yang namanya dibedakan
menurut satuan, jalur dan jenjang pendidikan. Akreditasi sekolah merupakan evaluasi (evaluasi)
yang sistematis dan komprehensif untuk menilai kesesuaian dan kinerja sekolah melalui kegiatan
self-assessment dan evaluasi eksternal (kunjungan). Akreditasi sekolah/madrasah adalah suatu
proses evaluasi menyeluruh mengenai kesesuaian suatu satuan atau program pendidikan, yang
hasilnya dilakukan dalam bentuk sertifikat akreditasi dan penilaian kesesuaian yang dikeluarkan
oleh badan profesional independen.

Pelaksanaan akreditasi sekolah harus berlandaskan kepada norma-norma yang sesuai


dengan tujuan dan fungsi akreditasi. Norma-norma pelaksanaan akreditasi adalah: 1) kejujuran,
independensi, profesionalisme, 3) keadilan, 4) keadilan, 5) kesejajaran, 6) keterbukaan, 7)
akuntabilitas, 8) bertanggung jawab, 9) bebas intimidasi, 10) menjaga kerahasiaan, dan 11)
keunggulan mutu. Pimpinan sekolah berperan penting dalam meningkatkan akreditasi sekolah.
Hasil sertifikasi diharapkan dapat digunakan untuk menginformasikan kesesuaian sekolah, kinerja
masyarakat, dan penetapan indikator selama masa kepemimpinan pimpinan sekolah. Selain itu, hasil
sertifikasi juga diperlukan sebagai masukan bagi pimpinan sekolah untuk menyusun program dan
anggaran pendapatan dan belanja sekolah. Sertifikasi merupakan sarana pengaturan mandiri
sekolah/madrasah untuk mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan serta melakukan upaya terus
menerus untuk meningkatkan kelebihan dan kekurangannya.

Chaulia Zaskia Rosyada, Echa Nizar Azita, Sinta Rokmahwati | 3


BASA Vol. x, No. y, Bulan Tahun • ISSN xxxx-xxxx • e-ISSN yyyy-yyyy

METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode Analisis Deskriptif Kualitatif. Data berasal dari hasil
wawancara dan dokumen. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar observasi,
wawancara dan dokumentasi. Untuk menganalisis data tentang sarana dan prasarana dalam
meningkatkan akreditasi di MA Attariqqie Putri mengggunakan teknik analisis deskriptif. Dan untuk
menganalisis data wawancara dan observasi yang telah dikumpulkan, penulis menggunakan teknik
analisis data kualitatif.

HASIL PENELITIAN
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa menejemen sarana dan prasarana yang telah
dilakukan di Madrasah Aliyah Attaraqqie Putri Kota Malang masih belum cukup untuk meningkatkan
hasil akreditasi. Karena seperti yang kita ketahui bahwal akreditasi dilihat dari seberapa lengkap
dan memadahi sarana prasarana di suatu sekolah.
Dari hasil observasi yang dilakukan oleh penulis kepada kepala madrasah dan staf TU
diketahui bahwa dalam menejemen sarana dan prasarana untuk upaya meningkatkan akreditasi
adalah adanya perencanaan sesuai dengan prosedur. Selanjutnya yang harus selalu ada aalah aturan
kedisiplinan dan kearsipan. Saat wawancara, staf TU membeberkan bahwa setiap 6 bulan sekali
harus disiplin melaporkan segala bentuk bukti atau kuitansi pengadaan barang sehingga dapat
dengan mudah dilihat pengalokasian dana BOS tersebut untuk apa saja. Kemudian tak lupa untuk
melakukan pemcatatan barang yang rusak atau sudah tak layak pakai. Semuga warga sekolah ikut
andil dalam perawatan srana prasarana sekolah, hal ini dapat meminimalisir biaya pengadaan dan
pemeliharaan jika ada kerusakan pada barang tersebut.
Di Madrasah Aliyah Attaraqqie Putri Kota Malang juga ada komite sekolah, komite sekolah
ini berasal dari orang tua dari siswa. Saat acara acara tertentu, komite sekolah akan menyumbang
kebutuhan berupa barang ataupun uang tunai. Di Madrasah Aliyah Attaraqque putri juga terdapat
beasiswa bagi mereka yag kurang mampu, beasiswa tersebut diberikan pada mereka penghafal Al-
Qur’an. Kepala sekolah juga menjelaskan bahwa pemerintah rutin memberikan anggaran
dana/bantuan berupa uang tunai yang dialokasikan untuk membangun gedung baru, membeli
komputer, dan membeli sarana dan prasarana yang masih belum dimiliki sekolah. Namun jumlah
ruang kelas belum sesuai dengan prosedur, karena ruangan ruangan masih harus bergantian dengan
siswa SD, SMP, dan SMA. Sehingga kegiatan pembelajaran harus bergantian. Ada beberapa ruangan
yang mengalami kerusakan, namun belum di renovasi.
Menurut Silalahi (2002) manajemen ialah proses perencanaan, pengorganisasian, pengisian
staf, pemimpin, dan pengontrolan untuk mengoptimalkan penggunaan sumber sumber dan
pelaksanaan tugas tugas dalam pencapaian tujuan secara efektif dan efisien. Dengan ini
menunjukkan bahwa setiap sekolah sangat memerlukan menejemen untuk mengatur pengeloaan
dan kerjasama yang baik agar tercapainya tujuan. Untuk itu, pengelolaan mestinya harus berjalan
dengan sistematis terutama pengelolaan di bidang pendidikan khususnya sarana dan prasarana
sekolah.
Adapun fungsi fungsi menjemen yang sudah diimplementasikan di Madrasah Aliyah Attaraqqie
Putri;

Fungsi Menejemen Implementasi

1. Perencanaan (Planinng) - Pendataan sarana prasarana yang dibutuhkan


- Menyusun strategi pelaksanaanya
- Membeli sarana prasarana yang dibutuhkan

Chaulia Zaskia Rosyada, Echa Nizar Azita, Sinta Rokmahwati | 4


BASA Vol. x, No. y, Bulan Tahun • ISSN xxxx-xxxx • e-ISSN yyyy-yyyy

2. Pengorganisasian (organisation) - Mendistribusikan sarana prasarana yang telah


dibeli
- Penyusunan penanggung jawab setiap prasarana
- Pembangunan gedung laboratorium komputer dan
laboratorium bahasa
3. Pengarahan (actuating) - Mengajari dan memberi arahan pada siswa yang
masih belum paham dengan teknologi
4. Pengawasan (controling) - Melakukan pencatatan bila ada barang yang rusak
atau sudah tidak layak pakai
- Melaporkan arsip pembelian sarana prasarana
- Melaporkan jumlah barang yang ada

Dari hasil observasi tersebut, Madrasah Aliyah Attaraqque sudah melaksanakan manajemen
sarana prasarana sesuai dengan POAC. Dana BOS dari pemerintah dialokasikan untuk membeli
kebutuhan sarana prasarana dan pembangunann ruang kelas baru. Staf TU menjelaskan bahwa
mendapat 1.000.000/siswa dari dana BOS pemerintah. Bantuan ini nantinya akan realisasikan untuk
kebutuhan siswa. Madrasah Aliyah Attaraqque juga melaksanakan program RKAM dari kemenag
dimana setiap 6 bulan sekali seluruh guru dan staf melakukan rapat untuk mengevaluasi sarana dan
prasarana apa saja yang dibutuhkan, nantinya hasil rapat ini akan dilaporkan ke pusat.
Hasil dari analisis peningkatan pengelolaan sarana prasarana sekolah dalam upaya
meningkatkan akreditasi sekolah di Madrasah Aliyah Attaraqqie Putri peneliti akan
mendeksripsikan hasil observasi pada tabel berikut;

Tabel 1. Hasil Observasi


No Observasi Presentase

1. Analisis kebutuhan dan fungsi sarpas 80%

2. Perencanaan anggaran 80%

3. Pelaporan dan evaluasi 90%


4. Pengarsipan sarana dan prasarana 60%
5. Kondisi sarana prasarana 85%
6. Kondisi ruang kelas 70%
7. Kondisi ruang guru dan staf 75%
8. Pemeliharaan dan perwatan sarana prasarana 65%
9. Pembangunan ruangan/lapangan baru 55%
10.Kelengkapan kebutuhan sarana prasarana 70%

Dari tabel 1, dapat dilihat kondisi sarana dan prasarana di Madrasah Aliyah Attaraqqie Putri
Kota Malang cukup bagus yakni mendapat skor 85%. Untuk kelengkapan sarana prasarananya
mendapat skor 70%, skor ini cukup tinggi karena sudah memiliki komputer untuk melaksanakan
ujian secara online, disetiap kelas sudah memiliki LCD, dan sudah ada lab, namun ada yang sedikit

Chaulia Zaskia Rosyada, Echa Nizar Azita, Sinta Rokmahwati | 5


BASA Vol. x, No. y, Bulan Tahun • ISSN xxxx-xxxx • e-ISSN yyyy-yyyy

harus dievaluasi, seperti kurangnya loker untuk siswa dan staf sehingga banya barang
barang/dokumen yang tidak tertata dengan baik dan juga ada beberapa kipas untuk kelas yang
sudah rusak. Lalu untuk pengarsipan dan penghapusan sarana prasarana mendapatkan 60% karena
masih banya barang yang rusak, namun masih dibiarkan. Lalu yang mendapatkan skor paling rendah
adalah pembangunan ruangan/lapangan baru, karena mengingat sekolah ini belum memiliki
lapangan sehinga saat mata pelajaran PJOK berjalan kurang efektif. Juga kurangnya lahan parkir
untuk staf maupun siswa sehingga mereka harus memarkirkan kendaraan di bahu jalan, hal ini tentu
sangat membahayakan. Kondisi ruang staf juga perlu mendapatkan exstra perhatian karena masi
banya barang barang dan dokumen dokumen yang tidak sesuai dengan tempatnya. Namun untuk
pelaporan dan evaluasi memperoleh skor tinggi, yaitu 90%. Kebijakan eRKAM dari kementrian
agama juga sangat membantu dalam pelaporan dan evaluasi.
Dari pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa sarana dan prasarana di Madrasah
Aliyah Attaraqqie Putri belum cukup untuk meningkatkan akreditasi. Karena juga banyak sarana dan
prasarana yang masih harus membutuhkan perbaikan.

PENUTUP
Perencanaan sarana dan prasarana di Madrasah Aliyah Attaraqie Putri dilakukan oleh kepala
sekolah dan staf sekolah untuk menyusun daftar kebutuhan sarana dan prasarana sekolah sesuai
dengan kebutuhan sekolah dan modal yang ada atau potensi maju. Perencanaan ini biasanya disusun
untu jangka waktu satu tahun pembelajaran. Fasilitas direncanakan berdasarkan kebutuhan, bukan
standar dalam praktik akreditasi. kemudian akan memberikan perkiraan biaya tahunan untuk upaya
penerapan. Di bidang infrastruktur, kepala sekolah membentuk komite untuk menyelidiki
kebutuhan bangunan khusus, mengatur kunjungan ke sekolah untuk dijadikan model, dan membuat
gambar (proyeksi dan reguler) gedung sekolah beserta perlengkapannya. Rencana yang
dilaksanakan meliputi renovasi gedung, ruang belajar, dan laboratorium.

Pemeliharaan sarana dan prasarana di Madrasah Aliyah Attaraqie Putri dilaksanakan oleh
Kepala Sekolah dengan menunjuk beberapa staff sekolah untuk pemeliharaan sarana dan prasarana
secara berkala dan tidak terjadwal. Setiap terjadinya kerusakan barang yang ada disekolah akan
dilaporkan kepada kepala sekolah dan dilakukan tindak lanjut perbaikan berupa usulan perbaikan
atau penggantian sarana atau prasarana akan disampaikan kepada instansi yang lebih tinggi. Dana
pemeliharaan berasal dari pemerintah (dana BOS), donatur dan komite sekolah.

DAFTAR RUJUKAN

Ainiyah Qurrotul, Husnaini Korida (2019). Implementasi Manajemen Sarana dan Prasarana
Pendidikan dalam Peningkatan Mutu Pembelajaran di SMAN Bareng Jombang. Jombang. Al-
Idaroh

Khairuddin. (2014). Pengelolaan Sarana dan Prasarana Sekolah dalam Peningkatan Akreditasi
Madrasah Aliyah. Jurnal Serambi ilmu

Megasari Rika. (2014). Peningkatan Pengelolaan Sarana dan Prasarana Pendidikan Untuk
Meningkatkan Kualitas Pembelajaran di SMPN 5 Bukittunggi. Kota Bukittinggi. Jurnal
Administrasi Pendidikan

Chaulia Zaskia Rosyada, Echa Nizar Azita, Sinta Rokmahwati | 6


BASA Vol. x, No. y, Bulan Tahun • ISSN xxxx-xxxx • e-ISSN yyyy-yyyy

Suranto Iwan Dwi, Annur Saipul, Ibrahim, Alfyanto Afif. (2022). Pentingnya Manajemen Sarana dan
Prasarana dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan. Kota Palembang. Jurnal Kiprah
Pendidikan.

Tanjung Zona Firima, Annisa Muhsinah, Ridwan. (2016). Analisia Sarana dan Prasarana Sekolah
Dasar Berdasarkan Tingkat Akreditasi di Kota Tarakan. Kota Tarakan. Jurnal Pendidikan
Indonesia

Chaulia Zaskia Rosyada, Echa Nizar Azita, Sinta Rokmahwati | 7

Anda mungkin juga menyukai