Anda di halaman 1dari 12

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE


provided by UAD Journal Management System

Bioavailabilitas Tablet Ibuprofen pada .... (Iis Wahyuningsih, dkk) 49

BIOAVAILABILITAS TABLET IBUPROFEN PADA


PEMBERIAN BERSAMAAN DENGAN EKSTRAK AIR
HERBA PEGAGAN (Centella asiatica (L) Urban) PADA
KELINCI JANTAN
THE EFFECT OF AQUEOUS EXTRACT OF Centella
Asiatica (L) Urban TO THE IBUPROFEN TABLET
BIOAVAILABILITY IN MALE RABBITS
Depprelia Wahyu Sutanti, Iis Wahyuningsih
Fakultas Farmasi, Universitas Ahmad Dahlan
Jl. Prof. Dr. Soepomo, Janturan, Yogyakarta
Email : avinagil@gmail.com.

Abstrak

Kecenderungan masyarakat menggunakan obat herbal bersamaan dengan obat


sintetik dapat mengakibatkan terjadi interaksi. Penelitian ini dimaksudkan untuk
mengetahui pengaruh ekstrak air herba pegagan (Centella asiatica (L) Urban)
terhadap bioavailabilitas tablet ibuprofen pada kelinci jantan, dimana ibuprofen dan
ekstrak air herba pegagan dimetabolisme oleh enzim CYP450 yang sama dengan
mekanisme yang berbeda. Penelitian ini menggunakan rancangan sama subyek dengan
design Cross Over menggunakan subyek uji 5 ekor kelinci jantan. Setiap kelinci
mendapatkan perlakuan yang sama. Sampel kontrol diberi tablet ibuprofen 400 mg,
sedangkan sampel perlakuan diberi tablet ibuprofen 400 mg bersamaan dengan
ekstrak air herba pegagan dengan konsentrasi 25 %b/v, 50 %b/v dan 100 %b/v.
Kemudian diambil darahnya pada jam ke 0; 0,5; 1; 1,5; 2; 2,5; 3; 3,5; 4; 6; 8; 10.
Konsentrasi ibuprofen dalam plasma diukur menggunakan spektrofotometri.
Konsentrasi ibuprofen yang diperoleh digunakan untuk mengukur parameter
bioavailabilitas ibuprofen meliputi : tmaks, Cpmaks, and AUC. Data parameter
bioavailabilitas yang dihasilkan dianalisis dengan uji ANOVA satu jalan dengan taraf
kepercayaan 95 %. Hasil penelitian menunjukkan, penggunaan tablet ibuprofen
bersama ekstrak air herba pegagan dapat meningkatkan nilai Cpmaks dan AUC, tetapi
tidak ada pengaruh terhadap nilai tmaks. Penggunaan ibuprofen bersama ekstrak air
herba pegagan 50 %b/v dan 100%b/v secara signifikan mempengaruhi bioavailabilitas
ibuprofen dalam darah.

Kata Kunci : bioavailabilitas, ibuprofen, Centella asiatica


50 Jurnal Ilmiah Kefarmasian, Vol. 3, No. 1, 2013 : 49-60

Abstract

The tendency to use herbal drug simultaneously with synthetic drug may result in
an interaction. Based on research, aqueous extract of Centella asiatica (L) Urban
contains saponin (asiaticoside and madecassoside) compounds that inhibit CYP450
and is a safe herbal alternative that is used for anti-inflammatory treatment. The aim of
this study was to investigate the effect of aqueous extract of Centella asiatica (L) Urban
to the ibuprofen tablet bioavailability in male rabbits. Both compounds are metabolized
by CYP450 enzymes in the same way with different mechanism. The cross over design
with the same subject was used in this study. The samples consisted of 400 mg ibuprofen
with 0%b/v, 25%b/v, 50%b/v dan 100%b/v aqueous extract of Centella asiatica (L)
Urban respectively. The blood were taken after 0; 0,5; 1; 1,5; 2; 2,5; 3; 3,5; 4; 6; 8; 10
hours after samples treatment, then the ibuprofen plasma concentration were
determined spectrophotometrically. The results then were used to evaluat the
bioavailability parameters: tmaks, Cpmaks, and AUC and were analyzed using ANOVA
test in the same way as well as the 95% trust standart. The results showed, the use of
ibuprofen tablet stimultaneously with aqueous extract of Centella asiatica (L) Urban
increased Cpmaks dan AUC, but there were no influence to the tmaks value. The use of
ibuprofen tablet stimultaneously with 50 %b/v and 100 %b/v aqueous extract of
Centella asiatica (L) Urban had a significant influence to the bioavailability of
ibuprofen.

Keywords : bioavailability, ibuprofen, Centella asiatica

PENDAHULUAN Banyaknya senyawa aktif


farmakologi dalam obat herbal,
Jutaan orang menggunakan obat
berkemungkinan meningkatkan interaksi
herbal bersamaan dengan obat sintetik
yang terjadi. Secara teoritis interaksi
tanpa rekomendasi dokter (Gohil and
obat herbal dengan obat sintetik lebih
Patel, 2007). Masyarakat umum
tinggi daripada interaksi dua obat
beranggapan, obat herbal dapat
sintetik karena obat sintetik biasanya
mengurangi efek samping dari obat yang
hanya berisi kandungan kimia tunggal
diminum dan dapat meningkatkan
(Izzo, 2004). Penggunaan obat herbal
efektifitas dari pengobatan (Inamdar et
bersamaan dengan obat sintetik
al., 2008). Meskipun dianggap alami,
umumnya tidak terawasi oleh dokter atau
banyak obat herbal yang dapat
praktisi pengobatan herbal, hal tersebut
berinteraksi dengan obat lain
dapat mengakibatkan kerugian bagi
menyebabkan efek samping yang
pasien, jika obat herbal yang mereka
berbahaya dan atau mengurangi manfaat
gunakan dan obat sintetiknya memiliki
dari obat (Gohil and Patel, 2007).
interaksi potensial. Interaksi ini
Bioavailabilitas Tablet Ibuprofen pada .... (Iis Wahyuningsih, dkk) 51

umumnya tidak diketahui sampai pasien menentukan bioavailabilitas


tersebut mengalami sakit atau kejadian (Blazek-Welsh and Rhodes, 2001).
serius yang mengancam hidup pasien Seperti halnya ibuprofen, ekstrak
terjadi (Gohil and Patel, 2007). air herba pegagan juga memiliki aktifitas
Obat herbal dapat berinteraksi sebagai antiinflamasi (Somchit, et al,
dengan obat sintetik melalui interaksi 2004). Aktivitas antiinflamasi dari
farmakokinetik dan atau ekstrak air herba pegagan dapat
farmakodinamik (Rodda et al., 2010). dikaitkan dengan adanya glikosida
Interaksi farmakokinetik mengakibatkan seperti asiaticoside dan madecassoside
perubahan absorpsi, distribusi, (George et al., 2009). Assiaticoside
metabolisme atau ekskresi dari obat merupakan suatu inhibitor aktivitas
sintetik atau obat herbal sehingga dapat enzim CYP450 (CYP3A4 dan
mempengaruhi kerja obat secara CYP2C19), dapat menyebabkan
kuantitatif. Interaksi farmakodinamik interaksi dengan obat yang
mempengaruhi aksi obat secara dimetabolisme oleh enzim termasuk
kualitatif, baik melalui efek ibuprofen (Winitthana et al., 2009).
meningkatkan (aksi sinergis atau aditif) Enzim CYP450 tidak hanya terdapat di
atau efek antagonis (Gohil and Patel, hati tetapi juga banyak terdapat di usus
2007). (Obach et al., 2000). Enzim CYP450
Ibuprofen merupakan derivat dari berperan dalam proses metabolisme
asam propionat, yang secara luas obat, adanya inhibisi enzim CYP450
digunakan sebagai obat antiinflamasi menyebabkan berkurangnya
non-steroid, antipiretik dan analgetik metabolisme obat (Burnett et al., 2011).
(Dewland et al., 2009; Canaparo et al., Apabila ibuprofen diminum bersama
2000; Bushra and Aslam, 2010; dengan ekstrak air herba pegagan
Rainsford, , 2009). Ibuprofen merupakan kemungkinan metabolisme ibuprofen
obat kelas II berdasarkan yang terjadi di dalam usus berkurang
Biopharmaceutics Classification System sehingga ibuprofen berada dalam jumlah
(BCS), menunjukkan permeabilitas yang lebih banyak di usus akibat selanjutnya
tinggi dan disolusi rendah (Potthast et adalah jumlah ibuprofen yang
al., 2005). Permeabilitas yang tinggi terabsorpsi akan meningkat.
mengakibatkan ibuprofen mudah Berdasarkan pemikiran bahwa
menembus membran gastrointestinal masyarakat seringkali mengkonsumsi
mendekati hingga 100%. Dengan obat herbal bersamaan dengan obat
demikian, disolusi menjadi tahap sintetik, maka memungkinkan terjadinya
penentu kecepatan absorpsi (Newa et al., interaksi antara keduanya. Selama ini
2008). Obat-obat yang disolusinya masih sedikit informasi tentang interaksi
rendah menjadi suatu permasalahan antara obat herbal dan obat sintetik
dalam industri farmasi karena pada (Gohil and Patel, 2007). Selain itu, sifat
umumnya obat diabsorpsi dari saluran dari ibuprofen yang merupakan obat
cerna dengan mekanisme difusi pasif antiinflamasi dimana perubahan pada
sehingga kecepatan disolusi obat akan proses farmakokinetik akan menentukan
bioavailabilitas (Blazek-Welsh and
52 Jurnal Ilmiah Kefarmasian, Vol. 3, No. 1, 2013 : 49-60

Rhodes, 2001), maka perlu dilakukan adalah pegagan serta untuk mengetahui
penelitian lebih lanjut mengenai jenisnya. Ekstrak air herba pegagan
pengaruh ekstrak air herba pegagan (Centella asiatica (L) Urban) dibuat
Centella asiatica (L) Urban) terhadap dengan cara penyarian dengan maserasi.
bioavailabilitas tablet ibuprofen.
2. Uji Pendahuluan
METODE PENELITIAN
a) Penentuan panjang gelombang
Alat serapan maksimum ibuprofen
dalam plasma darah
Alat-alat yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut Larutan ibuprofen diambil 100 ml
alat-alat gelas (glassware) Pyrex, scapel, dimasukkan ke dalam 900 ml
pipet mikro, tabung ependrof, vortex plasma darah dicampur meng-
(MX-S), sentrifuge (PLC-05), gunakan vortex, lalu ditambah 100
spektrofotometer (PharmaSpec ml HCl 1N dan dicampur kembali
UV-1700 Shimadzu), neraca analitik dengan vortex. Selanjutnya di-
(ANALITIK AND GR/202), pH meter ekstraksi dengan 2 ml kloroform
(PCT-403), Stirer (LMS-1003), sebanyak 3 kali, fase kloroform
ultrasonic (LC 30 H) dan alat Halogen diambil dan dikumpulkan. Fase
Moisturizer Analyzer. kloroform diuapkan sampai kering,
lalu ditambahkan 0,1 N NaOH 4 ml
Bahan dan digunakan untuk mencari
Hewan uji yang digunakan adalah panjang gelombang maksimum
kelinci jantan galur lokal dengan berat menggunakan spektrofotometer.
badan 1,5-1,8 kg. Bahan yang digunakan
adalah herba pegagan yang diperoleh b) Penentuan persamaan kurva baku
dari kaki gunung Ungaran, ibuprofen, ibuprofen dalam plasma darah,
tablet ibuprofen generik (Indofarma), perolehan kembali dan penentuan
kloroform p.a, Natrium Hidroksida stabilitas ibuprofen dalam plasma
p.a.,Asam Klorida (E. Merck) p.a., darah
heparin dan aquades.
3. Penentuan parameter
Jalannya Penelitian bioavailabilitas ibuprofen dalam
darah
1. Determinasi Tanaman dan Penelitian ini menggunakan 5
Pembuatan Ekstrak Air Herba ekor kelinci jantan galur lokal (n=5)
Pegagan (Centella asiatica (L) berat badan 1,5-1,8 kg, dengan CV untuk
Urban). ke-5 kelinci < 10 % diteliti menggunakan
rancangan Cross Over Design (Tabel I)
Determinasi tanaman dilakukan di
dengan 4 macam perlakuan, seperti
Laboratorium Biologi FMIPA Uni-
tersaji pada tabel I.
versitas Ahmad Dahlan untuk me-
mastikan tanaman yang digunakan
Bioavailabilitas Tablet Ibuprofen pada .... (Iis Wahyuningsih, dkk) 53

Tabel I. Rancangan Cross Over pada penentuan bioavailabilitas tablet ibuprofen pada
pemberian bersama ekstrak air herba pegagan (Centella asiatica (L) Urban).
Minggu ke
Kelinci ke
I II III IV
1 A B C D
2 B C D A
3 C D A B
4 D A B C
5 A B C D
A=Tablet ibuprofen 400 mg (kontrol), B= Pemberian tablet ibuprofen bersamaan dengan 5 ml ekstrak air
herba pegagan kadar 25 % b/v, C= Pemberian tablet ibuprofen bersamaan dengan 5 ml ekstrak air herba
pegagan kadar 50 % b/v, D= Pemberian tablet ibuprofen bersamaan dengan 5 ml ekstrak air herba pegagan
kadar 100 % b/v

Kadar ibuprofen dalam darah Java (Backer, 1965) adalah sebagai


ditetapkan seperti point 3a, lalu kadarnya berikut:
ditentukan menggunakan garis regresi 1b-2b-3b-12b-13b-14b-17b-18b-
linear dari kurva baku. Parameter 19b-20b-21b-22b-23b-24b-25b-26b-27
bioavailabilitas meliputi tmaks, Cpmaks b-28b-29b-30b-31b-32b-74a-75b-76a-7
yang diperoleh dari grafik dan AUC 7b-104b-106b-107a-108b-109a-110b-1
yang diperoleh dengan metode 15a-116b-117b-118b Apiaceae
trapezoid. 1b-18b-19b-20b Centela
4. Analisis Data 1. Centela asiatica (L) Urban
Data yang diperoleh dianalisis Berdasarkan hasil determinasi
secara statistik dengan uji homogenitas tersebut dapat diperoleh kepastian bahwa
varian (uji Levene) dan uji terdistribusi tanaman yang digunakan dalam
normal (Kolmogorof Smirnov), penelitian ini benar-benar Centella
dilanjutkan dengan analisis varian satu asiatica (L) Urban.
jalan (ANOVA) dan Post Hoc Test
(LSD) untuk mengetahui perbedaan Panjang Gelombang Serapan
antar perlakuan dengan taraf Maksimum Ibuprofen dalam Plasma
kepercayaan 95 % atau uji Kruskal Walls Darah
dilanjutkan dengan uji Mann Whitney.
Pada penelitian ini diperoleh
panjang gelombang serapan maksimum
HASIL DAN PEMBAHASAN
dari larutan standar ibuprofen 195 µg/ml
dalam plasma darah adalah 273,0 nm
Determinasi Tanaman dengan absorbansi 0,402, seperti nampak
Hasil determinasi tanaman pada gambar 1.
pegagan berpedoman pada buku Flora of
54 Jurnal Ilmiah Kefarmasian, Vol. 3, No. 1, 2013 : 49-60

persamaan garis yang diperoleh


menunjukkan adanya hubungan yang
signifikan antara konsentrasi larutan
standar ibuprofen dengan absorbansi.
Persamaan ini digunakan untuk
menghitung kadar ibuprofen.

Perolehan Kembali
Penentuan harga perolehan
kembali bertujuan untuk mengetahui
Gambar 1. Spektra panjang gelombang ketepatan suatu metode analisis. Ke-
maksimal ibuprofen dalam plasma darah tepatan adalah kedekatan hasil yang
diperoleh dengan harga yang sebenar-
nya. Persyaratan perolehan kembali
Persamaan Kurva Baku Ibuprofen metode analisis adalah 90-110% (acuan).
dalam Plasma Darah Pada penelitian harga perolehan kembali
yang dihasilkan memenuhi syarat
Pada penelitian ini, diperoleh akurasi, hal ini berarti bahwa hasil yang
persamaan regresi kurva baku sebagai teramati dalam penetapan kadar pada
berikut: Y = 0,00257 X + 0,00563, penelitian ini mendekati harga sebenar-
dimana X = kadar (µg/ml) dan Y = nya. Data selengkapnya dapat dilihat
absorbansi dengan harga koefisien pada tabel II.
korelasi, r = 0,999 sedangkan r tabel =
0,878 (n=5 dan P = 95%). Harga Stabilitas Ibuprofen
koefisien korelasi dari kurva baku yang
diperoleh lebih besar dari r tabel Uji stabilitas ini dilakukan untuk
sehingga dapat disimpulkan bahwa memperkirakan kestabilan ibuprofen

Tabel II. Harga perolehan kembali ibuprofen


Absorbansi hasil Perolehan
Konsentrasi
No Absorbansi ekstraksi dalam kembali
(µg/ml)
plasma (% recovery)
1 75 0,300 0,257 85,667
0,295 98,333
0,287 95,667
Mean ± SD 0,279 ± 0,020 93,222 ± 6,678
2 195 0,564 0,509 90,248
0,587 104,078
0,507 89,894
Mean ± SD 0,279 ± 0,020 94,740 ± 8,089
3 315 0,851 0,834 98,002
0,838 98,472
0,858 100,823
Mean ± SD 0,843 ± 0,013 99,099 ± 1,511
Bioavailabilitas Tablet Ibuprofen pada .... (Iis Wahyuningsih, dkk) 55

dalam keadaan kering sebelum lebih besar daripada kecepatan eliminasi


penambahan 4 ml NaOH 0,1 N apabila (acuan). Setelah obat yang siap
cuplikan tidak segera dibaca diabsorpsi tinggal sedikit maka absorpsi
absorbansinya. Stabilitas ini dinyatakan akan menjadi lambat sehingga kadar obat
dengan persen degradasi terhadap kadar dalam darah akan menurun.
awal t= 1 jam dan hasilnya dapat dilihat Salah satu manfaat dari ekstrak air
pada tabel III. herba pegagan adalah memberikan efek
Tabel III menunjukkan bahwa antiinflamasi Winitthana et al., 2009;
ibuprofen dalam keadaan kering sebelum (George, 2009) sehingga dilakukan
penambahan 4 ml NaOH 0,1 N relatif perlakuan ibuprofen bersama dengan
lebih stabil apabila disimpan di dalam ekstrak air herba pegagan untuk me-
lemari es. Penyimpanan dalam lemari es ngetahui perubahan parameter
akan menurunkan nilai degradasi bioavailabilitas dari ibuprofen. Tampak
ibuprofen yang tidak bisa langsung gambar 1, bahwa pemberian ibuprofen
dibaca absorbansinya. bersama dengan ekstrak air herba
pegagan baik kadar 25 %b/v, 50 %b/v
Penentuan Kadar Ibuprofen pada maupun 100 %b/v dapat berpengaruh
Masing-masing Perlakuan pada profil obat, pada umumnya kadar
obat dalam darah mengalami
Hasil penetapan kadar ibuprofen
peningkatan seiring meningkatnya
dalam plasma darah pada masing-masing
konsentrasi ekstrak air herba pegagan
perlakuan disajikan dalam gambar 1.
yang diberikan, tetapi waktu untuk
Kadar ibuprofen pada perlakuan mendapatkan kadar puncak pada
kontrol mulai naik pada jam ke-2 dengan masing-masing perlakuan hampir sama.
kadar puncak dalam plasma darah
Perlakuan B merupakan pemberi-
sebesar 165,90 µg/ml. Kadar yang
an tablet ibuprofen bersama ekstrak air
diperoleh lebih kecil dibandingkan per-
herba pegagan 25 %b/v, kadar puncak
lakuan yang lain. Hal ini kemungkinan
yang diperoleh yaitu sebesar 185,51
karena belum adanya interaksi antara
µg/ml pada jam ke-2. Perlakuan C
ibuprofen dengan ekstrak air herba
merupakan pemberian bersama ekstrak
pegagan, sehingga kecepatan absorpsi
air herba pegagan 50 %b/v, kadar puncak
obat tidak terganggu. Kadar obat dalam
yang diperoleh yaitu sebesar 242,48
darah akan naik bila kecepatan absorpsi
µg/ml pada jam ke-2. Perlakuan D

Tabel III. Harga persen degradasi ibuprofen terhadap kadar awal pada variasi waktu
dan suhu
Lama pengujian
Kondisi suhu Absorbansi % degradasi
(jam)
1 0,380 0
Suhu kamar (± 25 OC) 12 0,235 38,158
24 0,161 57,632
Freezer (-20 OC) 24 0,295 22,368
56 Jurnal Ilmiah Kefarmasian, Vol. 3, No. 1, 2013 : 49-60

merupakan pemberian bersama ekstrak signifikan antara perlakuan kontrol dan


air herba pegagan 100 %b/v, kadar pemberian bersama tablet ibuprofen
puncak yang diperoleh yaitu 286,13 dengan ekstrak air herba pegagan 25
µg/ml pada jam ke-2. Pada setiap %b/v tetapi ada perbedaan yang
perlakuan, mulai terjadi peningkatan signifikan antara perlakuan kontrol dan
kadar ibuprofen dalam plasma darah pemberian bersama dengan ekstrak air
pada jam ke-0,5 dan mencapai puncak herba pegagan 50 %b/v dan 100 %b/v.
pada jam ke-2, lalu terjadi penurunan Hal tersebut menunjukkan adanya
kadar ibuprofen dalam plasma darah perlakuan peningkatan konsentrasi
setelah jam ke-2. ekstrak air herba pegagan, memungkin-
kan terdapatnya lebih banyak zat aktif.
Penentuan parameter bioavailabilitas Salah satu zat aktif dari ekstrak air herba
ibuprofen pegagan yaitu saponin jenis asiaticoside
dan madecassoside yang memiliki
Parameter bioavailabilitas
aktifitas sebagai antiinflamasi ((Zheng
meliputi tmaks, Cpmaks dan Area Under
dan Qin, 2007; James and Dubery,
Curve (AUC0-8) yang ditentukan dengan
2009). Assiaticoside merupakan suatu
menggunakan metode trapezoid (Patel et
inhibitor aktivitas enzim CYP450
al., 2010) dari kadar rata-rata yang
(CYP3A4 dan CYP2C19) (Winitthana et
diperoleh (acuan), karena hasil yang
al. 2009). Enzim CYP450 banyak
didapat sangat variatif sehingga peneliti
terdapat di dalam hati maupun usus
kesulitan dalam menganalisis data, maka
(acuan). Enzim ini berperan di dalam
tmaks dan Cpmaks diperoleh dari rata-rata
proses metabolisme. Adanya inhibisi
setiap perlakuan dengan melihat kurva.
enzim CYP450 menyebabkan
Hasil selengkapnya dapat dilihat pada
berkurangnya metabolisme obat baik
tabel IV.
metabolisme yang terjadi di hati maupun
Hasil percobaan memperlihatkan di usus. Apabila ibuprofen diminum
harga tmaks ibuprofen pada kontrol dan bersama dengan ekstrak air herba
semua perlakuan hampir sama. Uji pegagan kemungkinan metabolisme
Kruskal Walls menghasilkan nilai ibuprofen yang terjadi di dalam usus
signifikansi untuk harga tmaks lebih besar berkurang sehingga terjadi peningkatan
dari 0,05, maka dapat diambil ke- ibuprofen yang berada di usus, akibat
simpulan bahwa tidak ada perbedaan selanjutnya akan terjadi peningkatan
tmaks pada tiap perlakuan. ibuprofen yang terabsorpsi.
Pemberian tablet ibuprofen Nilai AUC terkecil diperoleh dari
bersama ekstrak air herba pegagan perlakuan kontrol, yaitu 1161,78
mengalami peningkatan nilai Cpmaks bila µg/ml.jam dan nilai AUC terbesar
dibandingkan dengan kontrol. Nilai diperoleh dari perlakuan pemberian
Cpmaks ibuprofen terbesar diperoleh dari bersama ekstrak air herba pegagan 100
perlakuan pemberian tablet ibuprofen %b/v, yaitu 1737,04 µg/ml. Nilai AUC
bersama ekstrak air herba pegagan 100 ibuprofen meningkat seiring dengan
%b/v. Uji Post Hoc Test (LSD) mem- peningkatan konsentrasi ekstrak air
buktikan tidak ada perbedaan yang herba pegagan karena kadar zat aktif
Bioavailabilitas Tablet Ibuprofen pada .... (Iis Wahyuningsih, dkk) 57

yang dikandung juga lebih banyak. Akan AUC dan Cpmaks serta terjadi perubahan
tetapi, nilai AUC perlakuan pemberian pada nilai tmaks. Hasil yang tidak sejalan
bersama ekstrak air herba pegagan ini, kemungkinan disebabkan adanya
50%b/v lebih kecil dibanding perlakuan perbedaan senyawa yang terkandung di
pemberian 100 %b/v, hal ini kemungkin- dalam air perasan temulawak, perbedaan
an adanya variasi biologis dari setiap dosis ibuprofen yang diberikan dan
kelinci. Uji Mann Whitney menunjukkan perbedaan metode penelitian yang
bahwa tidak ada perbedaan yang digunakan, serta perbedaan subyek
signifikan antara perlakuan kontrol dan penelitian. Penelitian Priyanto, dkk
pemberian bersama tablet ibuprofen menggunakan tikus sebagai subyek
dengan ekstrak air herba pegagan 25 penelitian sedangkan dalam penelitian
%b/v dan 50 %b/v, tetapi ada perbedaan ini menggunakan subyek uji kelinci.
yang signifikan antara kontrol dan Penelitian yang dilakukan oleh
pemberian bersama dengan ekstrak air Doshi dan Deshpande (2007) dengan
herba pegagan 100 %b/v. subyek uji kelinci menyebutkan bahwa

Gambar 2 . Kurva kadar ibuprofen dalam plasma sebagai fungsi waktu,


pada masing-masing perlakuan kelinci jantan secara oral
dengan dosis 400 mg

Hasil penelitian ini sama dengan harga tmaks ibuprofen dalam plasma
hasil yang diperoleh Priyanto, dkk tercapai pada jam ke-1,5 dengan Cpmaks
(2011) bahwa tablet ibuprofen yang ibuprofen sebesar 30,91 µg/ml. Perbeda-
diberikan bersamaan dengan air perasan an ini kemungkinan disebabkan per-
temulawak dapat mempengaruhi bio- bedaan dosis yang diberikan. Selain itu
availabilitas ibuprofen dalam darah. metode pengukuran yang digunakan
Tetapi pengaruhnya berbeda, ekstrak air berbeda, pengukuran dengan mengguna-
pegagan cenderung mengakibatkan kan kromatografi cair kinerja tinggi akan
AUC dan Cpmaks ibuprofen meningkat memberikan hasil yang lebih baik.
sedangkan air perasan temulawak Indeks terapi ibuprofen dalam
mengakibatkan penurunan parameter darah pada manusia yaitu pada kadar
58 Jurnal Ilmiah Kefarmasian, Vol. 3, No. 1, 2013 : 49-60

Tabel IV. Harga purata parameter bioavailabilitas ibuprofen pada kelinci jantan

Perlakuan
Parameter A B C D
Mean ± SE Mean ± SE Mean ± SE Mean ± SE
Cpmaks (µg/ml) 185,902 ± 201,466 ± 8,008* 248,316 ± 2,019# 287,692 ±
8,483 7,722#
tmaks (jam) 2,2 ± 0,122 2,2 ± 0,122* 1,9 ± 0,100* 2,1 ± 0,100*

AUC0-8 1161,78 1390,30 1189,59 1737,04

(µg/ml.jam) ± 166,43 ± 526,57* ± 94,680* ± 97,613#

Keterangan : * tidak ada perbedaan bermakna dengan perlakuan A (p> 0,05)


# ada perbedaan bermakna dengan perlakuan A (p< 0,05)

10-50 µg/ml dan kadar toksik > 100 bahkan melebihi kadar toksiknya dalam
µg/ml (Davies, 1998), sedangkan pada darah, faktor lain pun ikut menentukan
penelitian ini kadar maksimum hasil penetapan kadar ibuprofen dalam
ibuprofen dalam darah pada berbagai darah, seperti metode pengukuran yang
perlakuan begitu bervariasi, kadar digunakan dan formulasi dalam sediaan
maksimum ibuprofen pada keempat (Hetal et al., 2010).
kelompok perlakuan berada di luar
indeks terapi ibuprofen dan bahkan KESIMPULAN
melebihi kadar toksik dari ibuprofen,
1. Penggunaan tablet ibuprofen bersama
untuk kontrol sebesar 185,902 µg/ml,
ekstrak air herba pegagan dapat
perlakuan pemberian tablet ibuprofen
meningkatkan nilai Cpmaks dan AUC,
bersamaan dengan ekstrak air herba
tetapi tidak ada pengaruh terhadap
pegagan 25 %b/v sebesar 201,466 µg/ml,
nilai tmaks.
perlakuan pemberian tablet ibuprofen
bersamaan dengan ekstrak air herba 2. Penggunaan ibuprofen bersama
pegagan 50 %b/v sebesar 248,316 µg/ml, ekstrak air herba pegagan 50 %b/v
dan perlakuan pemberian tablet dan 100%b/v secara signifikan
ibuprofen bersamaan dengan ekstrak air mempengaruhi bioavailabilitas
herba pegagan 100 %b/v sebesar ibuprofen dalam darah.
287,692 µg/ml, hal ini terjadi tentunya
karena penelitian ini menggunakan DAFTAR PUSTAKA
subyek penelitian yang berbeda, yaitu
Backer, and Van den Brink, 1965, Flora
menggunakan kelinci dimana memiliki
of Java, vol. II, N.V.P. Noordhoff,
volume distribusi yang lebih kecil
Groningen, The Netherlands,
daripada manusia, sehingga kadar
172-173.
ibuprofen dalam darah pun menjadi
tinggi berada di luar indeks terapi dan
Bioavailabilitas Tablet Ibuprofen pada .... (Iis Wahyuningsih, dkk) 59

Blazek-Welsh and Rhodes., 2001, Pharmaceutical Sciences, 69 (6):


Maltodextrin Based Proniosomes, 824-827.
AAPS PharmSci, 3(1):1. George, Joseph, Ramaswamy, 2009,
Burnett, Pillai, Bitto, Squadrito,and Anti Allergic, Anti Pruritic, and
Levy, 2011, Evaluation of Anti Inflammatory Activities of
CYP450 Inhibitory Effects and Centella Asiatica Extracts, Afr. J.
Steady State Pharmacokinrtics of Trad., 6(4): 554-559.
Genistein in Combination With Gohil, and Patel, 2007, Herb-Drug
Cholecalciferol and Citrated Zinc Interactions, Indian Journal of
Bisglycinate in Postmenopausal Pharmacology, 39(3):129-139.
Women, International Journal of
Women’s Health, 3: 139-150. Hetal, Bindesh, and Sneha; 2010,
Technique for Oral
Bushra, and Aslam, 2010, Clinical Bioavailability Enhancement of
Pharmacology of Ibuprofen, Drugs, International Journal of
Oman Medical Journal, 25(3): Pharmaceutical Sciences Review
155-161. and Research, 4(3): 203-223.
Canaparo, Muntoni, Zara, Pepa, Berno, Inamdar, Edalat, Kotwal, Pawar, 2008,
Costa, and Eandi, 2000, Herbal Drugs in Milieu of Modern
Determination of Ibuprofen in Drugs, International Journal of
Human Plasma by Green Pharmacy, 2(1):2-8.
High-Performance Liquid
Chromatography: Validation and Izzo, 2004, Herb-Drug Interactions,
Application in Pharmacokinetic Fundamental & Clinical
Study, Biomed.Chromatogr., 14: Pharmacology, 19: 1–16.
219–226. James, and Dubery, 2009, Pentacyclic
Davies, 1998, Clinical pharmacokinetics Triterpenoids from the Medicinal
of ibuprofen, The first 30 years, Herb Centella asiatica (L.) Urban,
Clinical Pharmacokinetic, Molecules, 14: 3922-3941.
34:101–154. Newa, Bhandari, Kim, Im, Kim, Yoo,
Dewland, Reader, Berry, 2009, Woo, Choi, and Yong, 2008,
Bioavailability of Ibuprofen Enhancement of Solubility,
Following Oral Administration of Dissolution and Bioavailability of
Standard Ibuprofen, Sodium Ibuprofen in Solid Dispersion
Ibuprofen or Ibuprofen Acid Systems, Chem. Pharm. Bull.
Incorporating Poloxamer in 56(4): 569-574.
Healthy Volunteers, BMC Obach, Zhang, Dunbar, Kaminsky,
Clinical Pharmacology, 9(19): 2000, Metabolic Characterization
1-10. of the Major Human Small
Doshi, and Deshpande, 2007, In Vivo Intestinal Cytochrome P450S,
Pharmacokinetic of Prodrug of Aspet Journal, 29(3): 347-352.
Ibuprofen, Indian Journal of
60 Jurnal Ilmiah Kefarmasian, Vol. 3, No. 1, 2013 : 49-60

Patel, Aneja, Tiwari, 2010, Safety, Infiammopharmacol, 17:


Bioavailability and 275–342.
Bioequivalence Trials and Its Rodda, Molmoori, Samala, Banala,
Necessity, International Journal Ciddi, 2010, An Insight into Herb
of Pharmacy and Pharmaceutical - Drug Interactions, International
Sciences, 2(3): 1-8. Journal of Pharmaceutical
Potthast, Dressman, Junginger, Midha, Sciences and Nanotechnology,
Oeser, Shah, Vogelpoel, Barends, 2(4): 689-706.
2005, Immediate Release Solid Somchit, Sulaiman, Zuraini, Samsuddin,
Oral Dosage Forms: Ibuprofen, J Somchit, Israf, Moin, 2004,
Pharm Sci, 94:2121–2131. Antinociceptive and
Priyanto, Supandi, Kristantinah, 2011, Antiinflammatory Effects of
Pengaruh Pemberian Perasan Centella Asiatica, Indian J.
Temulawak (Curcuma Pharmacol, 36(6):377-380.
xanthorrhiza) Terhadap Winitthana, Tantisira, Niwattisaiwong,
Parameter AUC dan Cmaks Lawanprasert, 2009, Effects of
Ibuprofen yang Diberikan Secara Asiaticoside and Madecassoside
Oral pada Tikus Jantan Galur on Human Cytochrome P450,
Wistar, Thai J. Pharmacol, 31(1):111.
http://www.foxitsoftware.com
(diakses tanggal 30 September Zheng, Qin, 2007, Chemical
2011). Components of Centella Asiatica
and Their Bioactivities, J Chin
Rainsford, 2009, Ibuprofen:
Pharmacology, Efficacy and
Integr Med, 5(3): 348-351.

Anda mungkin juga menyukai