Abstrak
Abstract
The tendency to use herbal drug simultaneously with synthetic drug may result in
an interaction. Based on research, aqueous extract of Centella asiatica (L) Urban
contains saponin (asiaticoside and madecassoside) compounds that inhibit CYP450
and is a safe herbal alternative that is used for anti-inflammatory treatment. The aim of
this study was to investigate the effect of aqueous extract of Centella asiatica (L) Urban
to the ibuprofen tablet bioavailability in male rabbits. Both compounds are metabolized
by CYP450 enzymes in the same way with different mechanism. The cross over design
with the same subject was used in this study. The samples consisted of 400 mg ibuprofen
with 0%b/v, 25%b/v, 50%b/v dan 100%b/v aqueous extract of Centella asiatica (L)
Urban respectively. The blood were taken after 0; 0,5; 1; 1,5; 2; 2,5; 3; 3,5; 4; 6; 8; 10
hours after samples treatment, then the ibuprofen plasma concentration were
determined spectrophotometrically. The results then were used to evaluat the
bioavailability parameters: tmaks, Cpmaks, and AUC and were analyzed using ANOVA
test in the same way as well as the 95% trust standart. The results showed, the use of
ibuprofen tablet stimultaneously with aqueous extract of Centella asiatica (L) Urban
increased Cpmaks dan AUC, but there were no influence to the tmaks value. The use of
ibuprofen tablet stimultaneously with 50 %b/v and 100 %b/v aqueous extract of
Centella asiatica (L) Urban had a significant influence to the bioavailability of
ibuprofen.
Rhodes, 2001), maka perlu dilakukan adalah pegagan serta untuk mengetahui
penelitian lebih lanjut mengenai jenisnya. Ekstrak air herba pegagan
pengaruh ekstrak air herba pegagan (Centella asiatica (L) Urban) dibuat
Centella asiatica (L) Urban) terhadap dengan cara penyarian dengan maserasi.
bioavailabilitas tablet ibuprofen.
2. Uji Pendahuluan
METODE PENELITIAN
a) Penentuan panjang gelombang
Alat serapan maksimum ibuprofen
dalam plasma darah
Alat-alat yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut Larutan ibuprofen diambil 100 ml
alat-alat gelas (glassware) Pyrex, scapel, dimasukkan ke dalam 900 ml
pipet mikro, tabung ependrof, vortex plasma darah dicampur meng-
(MX-S), sentrifuge (PLC-05), gunakan vortex, lalu ditambah 100
spektrofotometer (PharmaSpec ml HCl 1N dan dicampur kembali
UV-1700 Shimadzu), neraca analitik dengan vortex. Selanjutnya di-
(ANALITIK AND GR/202), pH meter ekstraksi dengan 2 ml kloroform
(PCT-403), Stirer (LMS-1003), sebanyak 3 kali, fase kloroform
ultrasonic (LC 30 H) dan alat Halogen diambil dan dikumpulkan. Fase
Moisturizer Analyzer. kloroform diuapkan sampai kering,
lalu ditambahkan 0,1 N NaOH 4 ml
Bahan dan digunakan untuk mencari
Hewan uji yang digunakan adalah panjang gelombang maksimum
kelinci jantan galur lokal dengan berat menggunakan spektrofotometer.
badan 1,5-1,8 kg. Bahan yang digunakan
adalah herba pegagan yang diperoleh b) Penentuan persamaan kurva baku
dari kaki gunung Ungaran, ibuprofen, ibuprofen dalam plasma darah,
tablet ibuprofen generik (Indofarma), perolehan kembali dan penentuan
kloroform p.a, Natrium Hidroksida stabilitas ibuprofen dalam plasma
p.a.,Asam Klorida (E. Merck) p.a., darah
heparin dan aquades.
3. Penentuan parameter
Jalannya Penelitian bioavailabilitas ibuprofen dalam
darah
1. Determinasi Tanaman dan Penelitian ini menggunakan 5
Pembuatan Ekstrak Air Herba ekor kelinci jantan galur lokal (n=5)
Pegagan (Centella asiatica (L) berat badan 1,5-1,8 kg, dengan CV untuk
Urban). ke-5 kelinci < 10 % diteliti menggunakan
rancangan Cross Over Design (Tabel I)
Determinasi tanaman dilakukan di
dengan 4 macam perlakuan, seperti
Laboratorium Biologi FMIPA Uni-
tersaji pada tabel I.
versitas Ahmad Dahlan untuk me-
mastikan tanaman yang digunakan
Bioavailabilitas Tablet Ibuprofen pada .... (Iis Wahyuningsih, dkk) 53
Tabel I. Rancangan Cross Over pada penentuan bioavailabilitas tablet ibuprofen pada
pemberian bersama ekstrak air herba pegagan (Centella asiatica (L) Urban).
Minggu ke
Kelinci ke
I II III IV
1 A B C D
2 B C D A
3 C D A B
4 D A B C
5 A B C D
A=Tablet ibuprofen 400 mg (kontrol), B= Pemberian tablet ibuprofen bersamaan dengan 5 ml ekstrak air
herba pegagan kadar 25 % b/v, C= Pemberian tablet ibuprofen bersamaan dengan 5 ml ekstrak air herba
pegagan kadar 50 % b/v, D= Pemberian tablet ibuprofen bersamaan dengan 5 ml ekstrak air herba pegagan
kadar 100 % b/v
Perolehan Kembali
Penentuan harga perolehan
kembali bertujuan untuk mengetahui
Gambar 1. Spektra panjang gelombang ketepatan suatu metode analisis. Ke-
maksimal ibuprofen dalam plasma darah tepatan adalah kedekatan hasil yang
diperoleh dengan harga yang sebenar-
nya. Persyaratan perolehan kembali
Persamaan Kurva Baku Ibuprofen metode analisis adalah 90-110% (acuan).
dalam Plasma Darah Pada penelitian harga perolehan kembali
yang dihasilkan memenuhi syarat
Pada penelitian ini, diperoleh akurasi, hal ini berarti bahwa hasil yang
persamaan regresi kurva baku sebagai teramati dalam penetapan kadar pada
berikut: Y = 0,00257 X + 0,00563, penelitian ini mendekati harga sebenar-
dimana X = kadar (µg/ml) dan Y = nya. Data selengkapnya dapat dilihat
absorbansi dengan harga koefisien pada tabel II.
korelasi, r = 0,999 sedangkan r tabel =
0,878 (n=5 dan P = 95%). Harga Stabilitas Ibuprofen
koefisien korelasi dari kurva baku yang
diperoleh lebih besar dari r tabel Uji stabilitas ini dilakukan untuk
sehingga dapat disimpulkan bahwa memperkirakan kestabilan ibuprofen
Tabel III. Harga persen degradasi ibuprofen terhadap kadar awal pada variasi waktu
dan suhu
Lama pengujian
Kondisi suhu Absorbansi % degradasi
(jam)
1 0,380 0
Suhu kamar (± 25 OC) 12 0,235 38,158
24 0,161 57,632
Freezer (-20 OC) 24 0,295 22,368
56 Jurnal Ilmiah Kefarmasian, Vol. 3, No. 1, 2013 : 49-60
yang dikandung juga lebih banyak. Akan AUC dan Cpmaks serta terjadi perubahan
tetapi, nilai AUC perlakuan pemberian pada nilai tmaks. Hasil yang tidak sejalan
bersama ekstrak air herba pegagan ini, kemungkinan disebabkan adanya
50%b/v lebih kecil dibanding perlakuan perbedaan senyawa yang terkandung di
pemberian 100 %b/v, hal ini kemungkin- dalam air perasan temulawak, perbedaan
an adanya variasi biologis dari setiap dosis ibuprofen yang diberikan dan
kelinci. Uji Mann Whitney menunjukkan perbedaan metode penelitian yang
bahwa tidak ada perbedaan yang digunakan, serta perbedaan subyek
signifikan antara perlakuan kontrol dan penelitian. Penelitian Priyanto, dkk
pemberian bersama tablet ibuprofen menggunakan tikus sebagai subyek
dengan ekstrak air herba pegagan 25 penelitian sedangkan dalam penelitian
%b/v dan 50 %b/v, tetapi ada perbedaan ini menggunakan subyek uji kelinci.
yang signifikan antara kontrol dan Penelitian yang dilakukan oleh
pemberian bersama dengan ekstrak air Doshi dan Deshpande (2007) dengan
herba pegagan 100 %b/v. subyek uji kelinci menyebutkan bahwa
Hasil penelitian ini sama dengan harga tmaks ibuprofen dalam plasma
hasil yang diperoleh Priyanto, dkk tercapai pada jam ke-1,5 dengan Cpmaks
(2011) bahwa tablet ibuprofen yang ibuprofen sebesar 30,91 µg/ml. Perbeda-
diberikan bersamaan dengan air perasan an ini kemungkinan disebabkan per-
temulawak dapat mempengaruhi bio- bedaan dosis yang diberikan. Selain itu
availabilitas ibuprofen dalam darah. metode pengukuran yang digunakan
Tetapi pengaruhnya berbeda, ekstrak air berbeda, pengukuran dengan mengguna-
pegagan cenderung mengakibatkan kan kromatografi cair kinerja tinggi akan
AUC dan Cpmaks ibuprofen meningkat memberikan hasil yang lebih baik.
sedangkan air perasan temulawak Indeks terapi ibuprofen dalam
mengakibatkan penurunan parameter darah pada manusia yaitu pada kadar
58 Jurnal Ilmiah Kefarmasian, Vol. 3, No. 1, 2013 : 49-60
Tabel IV. Harga purata parameter bioavailabilitas ibuprofen pada kelinci jantan
Perlakuan
Parameter A B C D
Mean ± SE Mean ± SE Mean ± SE Mean ± SE
Cpmaks (µg/ml) 185,902 ± 201,466 ± 8,008* 248,316 ± 2,019# 287,692 ±
8,483 7,722#
tmaks (jam) 2,2 ± 0,122 2,2 ± 0,122* 1,9 ± 0,100* 2,1 ± 0,100*
10-50 µg/ml dan kadar toksik > 100 bahkan melebihi kadar toksiknya dalam
µg/ml (Davies, 1998), sedangkan pada darah, faktor lain pun ikut menentukan
penelitian ini kadar maksimum hasil penetapan kadar ibuprofen dalam
ibuprofen dalam darah pada berbagai darah, seperti metode pengukuran yang
perlakuan begitu bervariasi, kadar digunakan dan formulasi dalam sediaan
maksimum ibuprofen pada keempat (Hetal et al., 2010).
kelompok perlakuan berada di luar
indeks terapi ibuprofen dan bahkan KESIMPULAN
melebihi kadar toksik dari ibuprofen,
1. Penggunaan tablet ibuprofen bersama
untuk kontrol sebesar 185,902 µg/ml,
ekstrak air herba pegagan dapat
perlakuan pemberian tablet ibuprofen
meningkatkan nilai Cpmaks dan AUC,
bersamaan dengan ekstrak air herba
tetapi tidak ada pengaruh terhadap
pegagan 25 %b/v sebesar 201,466 µg/ml,
nilai tmaks.
perlakuan pemberian tablet ibuprofen
bersamaan dengan ekstrak air herba 2. Penggunaan ibuprofen bersama
pegagan 50 %b/v sebesar 248,316 µg/ml, ekstrak air herba pegagan 50 %b/v
dan perlakuan pemberian tablet dan 100%b/v secara signifikan
ibuprofen bersamaan dengan ekstrak air mempengaruhi bioavailabilitas
herba pegagan 100 %b/v sebesar ibuprofen dalam darah.
287,692 µg/ml, hal ini terjadi tentunya
karena penelitian ini menggunakan DAFTAR PUSTAKA
subyek penelitian yang berbeda, yaitu
Backer, and Van den Brink, 1965, Flora
menggunakan kelinci dimana memiliki
of Java, vol. II, N.V.P. Noordhoff,
volume distribusi yang lebih kecil
Groningen, The Netherlands,
daripada manusia, sehingga kadar
172-173.
ibuprofen dalam darah pun menjadi
tinggi berada di luar indeks terapi dan
Bioavailabilitas Tablet Ibuprofen pada .... (Iis Wahyuningsih, dkk) 59