Anda di halaman 1dari 20

Biofarmasetika

Definisi
Biofarmasetika adalah ilmu yang mempelajari

tentang hubungan antara sifat fisikokimia


formulasi dengan bioavailabilitas obat
(Shargel & Andrew, 2005)
Biofarmasetika adalah studi tentang relasi
sifat / keadaan (bentuk obat), dan intensitas
efek biologis yang ditimbulkannya, diteliti
pada hewan dan manusia.
(Wagner, J.G. (1961) Journal of
Pharmaceutical Sciences)

Definisi
Biofarmasetika adalah studi tentang

faktor-faktor yang mempengaruhi


bioavailabilitas suatu (produk/sediaan)
obat di dalam manusia dan hewan dan
menggunakan informasi ini untuk
mengoptimalkan aktivitas farmakologis
dan aktivitas therapeutik suatu produk
obat di dalam pengobatan klinik.
(Journal of Pharmacokinetics and
Biopharmacuetics, 1973)
3

Diagnosa
akurat
Proses
Statu
Terapi
s
Obat
klinis
tepat

Karakter obat

(Joenoes, 2006)

Molekul aktif harus diketahui dan harus digunakan

secara rasional, rasio keuntungan penggunaan


dibandingkan kerugian bahaya/racunnya.
Obat harus diformulasi dengan membuat suatu
bentuk sediaan sesuai dan mengandung dosis
tepat, serta diberikan dengan cara tepat sehingga
mencapai organ/jaringan sasaran yang dituju.
Dosis regimen obat diperhitungkan obat efektif
dalam tubuh, ditentukan/disesuaikan dengan
kebutuhan fisiologis/patologis dan klinis

Lachman dkk, 2007


Sifat fisika kimia obat dan bahan-

bahan penambah menetapkan laju


pelepasan obat dari bentuk
sediaan dan transport berikutnya
melewati membran-membran
biologis,
Fisiologis dan kenyataan biokimia
menentukan nasib obat dalam
tubuh
6

Biofarmasetika
Pengkajian faktor-faktor

fisiologis dan farmasetik yang


mempengaruhi pelepasan obat
dan absorbansi dari bentuk
sediaan

Biofamasetika
(Shargel & Andrew, 2005)
Mengatur pelepasan obat

sedemikian rupa ke sirkulasi


sistemik agar diperoleh
pengobatan yang optimal pada
kondisi klinik tertentu

10

11

Sifat
fisika
kimia

Kuantita
tif
absorpsi

In
vitro

In
vivo

Teknik
farmakokinetika

Farmakokinetika

12

Kendalika
n
13

Desain produk

Shargel & Andrew, 2005


Dengan memilih secara teliti rute

pemberian obat dan rancangan secara


tepat produk obat,

14

Bioavailabilitas obat aktif dapat


diubah
dari absorbsi yang cepat dan
absorbsi lengkap menjadi lambat,
kecepatan absorbsi diperlambat
atau bahkan tidak terjadi sama

15

Joenoes,
2006

Formulasi obat
Pemilihan bahan baku zat aktif

(sumbernya) yang paling baik


dengan melihat kecepatan
disolusinya.
Kecepatan disolusi zat aktif dari
sediaan dalam saluran pencernaan
makanan cukup erat kaitannya
dengan kecepatan absorbsi oba
tersebut dalam tubuh.
16

Formulasi obat
Evaluasi sifat/kualitas sediaan

dalam tahap pengembangan.


Sediaan padat oral (tablet,
kapsul, kaplet) dengan efek
sistemik
Menentukan profil disolusi
zat aktif dari masing-masing
formula yang dicoba.
17

Formulasi obat
Penilaian tahap akhir mutu sediaan (oral

sistemik).
Pemeriksaan mutu dengan menilai
bioavailabilitasnya.
Penilaian bioavailabilitas dilakukan
secara komparatif terhadap
bioavailabilitas sediaan lain (bentuk
sediaan dan komposisi zat aktif sama),
produk pabrik farmasi lain yang patut
dijadikan sebagai patokan (bioekivalen)
18

Formulasi obat
Penilaian ketepatan aturan dosis

(dosage regimen).
Data farmakokinetika dan therapeutic
window, aturan dosis obat dinilai
kembali,
Dosis obat tidak efisien atau
mungkin akan timbul efek-efek yang
tidak diharapkan,
Dosis terlalu kecil sehingga obat
tidak akan bekerja secara efektif
19

(Anonim2,
2010).

20

Anda mungkin juga menyukai