Tingkat 2 Reguler A
Dosen Pengajar :
Nurul Hindaryani, S.Pd, M.Gz
JURUSAN GIZI
TAHUN 2024
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT. atas rahmat dan
Tidak Menular dengan judul “Asuhan Gizi dan Terapi Diet Pada Pasien Hipotiroid”.
Penyusunan makalah ini dapat diselesaikan dengan baik atas bimbingan dan bantuan dari Ibu
Nurul Hindaryani, S.Pd, M.Gz selaku dosen pengajar pada mata kuliah Dietetik Penyakit
Tidak Menular.
Berkat bimbingan beliau penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan
tepat waktu. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,
sehingga diperlukan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk perbaikan penyusunan
makalah berikutnya. Penulis berharap makalah ini dapat diterima dan bermanfaat untuk para
pembacanya.
Kelompok 1
BAB 1
PENDAHULUAN
Hipotiroid adalah kelainan fungsi kelenjar tiroid yang ditandai dengan kurangnya
produksi hormone tiroid yaitu triiodotironin (T3) dan tiroksin (T4) yang diproduksi kelenjar
tiroid. Kekurangan hormon tiroid ini menyebabkan penurunan proses metabolisme
Karbohidrat, protein dan lemak, sehingga cenderung menyebabkan kegemukan. Iodium
merupakan mikronutrien yang menjadi bahan baku utama dalam pembentukan hormon tiroid.
Kekurangan maupun kelebihan asupan iodium merupakan salah satu etiologi hipotiroidisme.
Konsekuensi paling parah dari kekurangan iodium adalah kretinisme yaitu suatu sindrom
karena kekurangan hormone tiroid dengan manifestasi utama berupa retardasi mental dan
hambatan tumbuh kembang.
Pemeriksaan kadar TSH (Tyroid Stimulating Hormone) serum dan pemeriksaan kadar
free thyroxine (fT4) digunakan untuk menegakkan diagnosa hipotiroid. Penyebab atau
etiologi dari hipotiroid adalah hipotiroid primer, hipotiroid sekunder, hipotiroid tersier dan
hipotiroid perifer. Gejala yang timbul dari penderita hipotiroid adalah mudah lelah, lesu,
intoleran terhadap suhu dingin, adanya penambahan berat badan, konstipasi (sembelit), nyeri
sendi dan kram otot, gangguan pertumbuhan dan perkembangan (anak-anak), perubahan
suara, kulit kering, rambut rontok, gondok.
1.3 Tujuan
1. Dapat mengetahui dan menyelesaikan asuhan gizi yang tepat untuk kasus Hipotiroid.
2. Dapat menentukan diet yang tepat untuk penderita Hipotiroid.
3. Dapat menghitung kebutuhan zat gizi makro dan mikro untuk penderita Hipotiroid.
4. Dapat menyusun menu makanan yang tepat sesuai kebutuhan penderita Hipotiroid.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Kasus
Nn. MT berusia 46 tahun, tinggal di Dusun Kretek I RT 02/03, Karangrejo,
Borobudur. Tamatan SMA dengan status belum menikah dan bekerja sebagai penjahit
(wiraswasta) dirumah dengan pendapatan Rp.1.500.000,00. Nn. MT didiagnosis menderita
Hipotiroid selama 9 bulan dan belum pernah mendapatkan edukasi gizi mengenai
hipotiroid. Berat badan Nn.MT yaitu 45,6 kg dengan tinggi badan 155 cm. Riwayat
pemeriksaan fisik klinis Nn.MT saat pertama kali melakukan kunjungan yaitu tekanan darah
116/61 mmHg dan nadi 79x/menit. Kadar TSH serum normal berkisar antara 0,3-4,0 IU/mL
dan FT4 yaitu 0,8-2,0 g/mL. Berikut adalah hasil pemeriksaan laboratorium Nn. MT :
Pemeriksaan 1 2 3
Serum TSH
11,45 2,42 27,73
(IU/mL)
Nn.MT dulunya menggunakan garam batangan yang tidak beriodium, namun setelah
mengetahui bahwa menderita hipotiroid garam yang digunakan berganti menjadi Refina.
Nn.MT lebih sering mengkonsumsi makanan dengan digoreng dan bersantan. Santan yang
digunakan cenderung santan kental. Selain itu frekuensi konsumsi bahan makanan sumber
goiterogenik seperti bunga kol, sawi putih, kobis cukup sering yaitu 3-5x/minggu. Sumber
protein nabati Nn.MT yang biasa dikonsumsi yaitu tahu dan tempe merupakan sumber
protein.Konsumsi bahan makanan sumber iodium seperti ikan laut dan/atau proudk susu dan
olahannya tidak pernah.
2.2 PAGT
NCP / PAGT
FT4 = 19 (N)
D. Dietary history
BEE
= BEE x FA x FS
- Sekarang - Konsumsi
garam yodium. = 1.140 x 1,3 x 1,2
- Konsumsi = 1.778,5
protein nabati.
Kebutuhan Protein
- Konsumsi
= 2,5 gr x BB
bahan
makanan = 2,5 x 45,6 kg
sumber
goiterogenik, = 64
seperti: bunga
+10% = 70,4
kol, sawi putih,
kobis. -10% = 57,6
Kebutuhan Lemak
- Hasil recall: -
= 30% x TEE
- Sosial Bekerja
= 30% x 1.778,5
ekonomi: sebagai
wiraswasta = 533,5
(penjahit)/
= 533,5/9
= 59,3
+10% = 65,2
-10% = 53,4
Kebutuhan KH
= 70% x TEE
= 70% x 1.778,5
= 1.244,9
= 1.244,9/4
= 311,2
+10% = 342,3
-10% = 280,1
Kebutuhan Natrium
= Koreksi BB x Natrium pd AKG
= 0,8 x 1.500
= 1.200
+10% = 1.320
-10% = 1.080
Kebutuhan Kalsium
= 0,8 x 1.000
= 800
+10% = 880
-10% = 720
Kebutuhan Kalium
= 3.760
+10% = 4.136
-10% = 3.384
Kelompok BB
Natriu
Kalsiu
Protei
Energ
Lema
Kaliu
KH
Umur
m
m
n
k
i
kg kkal G g g mg Mg mg
2.5 Perencanaan
2.5.1 Perencanaan Menu
Labu kuning 40 4 sdm 15,6 0,4 0,2 3,5 0,3 4,2 131,1
Roti Tawar 40 2 lembar 110 3,5 1,2 21 243,6 4 45,2
Selingan Pumpkin 2,4
Agar-agar 4 1 sdt 6,2 0,1 0,2 1,0 12,8 0,6
Sore pudding
Pukul gula 10 1 sdm 38,7 0,0 0,0 10,0 0,1 0,1 0,2
16.00 SKM 20 2 sdm 64 1,6 1,7 11 24,4 60 69,8
Susu Skim Susu Skim 200 1 gls 69,8 6,8 0,4 9,8 104 246 332
Sub Total 306,2 13 4 56,5 385,1 315 581
Makan Mashed 1 bh 105
malam Kentang 100 93 2 0,1 22 5 5
Potato sedang
pukul 1 potong 278,3
18.00
Salmon 60 kecil 78,4 11 3,8 0,0 38 9,8
Steak Salmon ekor
Mentega 10 2 sdm 71 0,0 8,1 0,0 22 0,6 0,7
1 Dandang 1
2 Panci 2
3 Wajan 2
4 Spatula besi 2
5 Spatula kayu 2
6 Peniris minyak 1
7 Pengaduk sayur 2
8 Teflon 2
9 Gelas ukur 1
10 Timbangan 1
11 Pisau 3
12 Talenan 3
13 Baskom 4
14 Mangkok plastik 4
15 Piring plastik 4
16 Centong nasi 1
17 Mangkuk sup 3
18 Sendok makan 4
19 Garpu makan 4
20 Sendok teh 2
21 Sendok saji 3
22 Garpu saji 3