Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN GIZI TERAPI DIET PADA PASIEN HIPOTIROID

MATA KULIAH : DIETETIK PENYAKIT TIDAK MENULAR

Disusun Oleh Kelompok 1 :

1. Achmad Alfaridzi (P27835122001)


2. Adriana Lucky (P27835122004)
3. Afina Isnani Nurkhofiya (P27835122005)
4. Petrus Bala Tukan (P27835122038)
5. Yustikarini (P27835122050)

Tingkat 2 Reguler A

Dosen Pengajar :
Nurul Hindaryani, S.Pd, M.Gz

PROGRAM STUDI D3 GIZI

JURUSAN GIZI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

TAHUN 2024
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT. atas rahmat dan

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan Makalah Dietetik Penyakit

Tidak Menular dengan judul “Asuhan Gizi dan Terapi Diet Pada Pasien Hipotiroid”.

Penyusunan makalah ini dapat diselesaikan dengan baik atas bimbingan dan bantuan dari Ibu

Nurul Hindaryani, S.Pd, M.Gz selaku dosen pengajar pada mata kuliah Dietetik Penyakit

Tidak Menular.

Berkat bimbingan beliau penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan

tepat waktu. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,

sehingga diperlukan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk perbaikan penyusunan

makalah berikutnya. Penulis berharap makalah ini dapat diterima dan bermanfaat untuk para

pembacanya.

Surabaya, 03 Februari 2023

Kelompok 1
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hipotiroid adalah kelainan fungsi kelenjar tiroid yang ditandai dengan kurangnya
produksi hormone tiroid yaitu triiodotironin (T3) dan tiroksin (T4) yang diproduksi kelenjar
tiroid. Kekurangan hormon tiroid ini menyebabkan penurunan proses metabolisme
Karbohidrat, protein dan lemak, sehingga cenderung menyebabkan kegemukan. Iodium
merupakan mikronutrien yang menjadi bahan baku utama dalam pembentukan hormon tiroid.
Kekurangan maupun kelebihan asupan iodium merupakan salah satu etiologi hipotiroidisme.
Konsekuensi paling parah dari kekurangan iodium adalah kretinisme yaitu suatu sindrom
karena kekurangan hormone tiroid dengan manifestasi utama berupa retardasi mental dan
hambatan tumbuh kembang.

Pemeriksaan kadar TSH (Tyroid Stimulating Hormone) serum dan pemeriksaan kadar
free thyroxine (fT4) digunakan untuk menegakkan diagnosa hipotiroid. Penyebab atau
etiologi dari hipotiroid adalah hipotiroid primer, hipotiroid sekunder, hipotiroid tersier dan
hipotiroid perifer. Gejala yang timbul dari penderita hipotiroid adalah mudah lelah, lesu,
intoleran terhadap suhu dingin, adanya penambahan berat badan, konstipasi (sembelit), nyeri
sendi dan kram otot, gangguan pertumbuhan dan perkembangan (anak-anak), perubahan
suara, kulit kering, rambut rontok, gondok.

Penatalaksanaan diet pada penderita hipotiroid bertujuan untuk memberikan energy


cukup untuk memperbaiki status gizi, meningkatkan asupan iodium dan menurunkan berat
badan serta mengurangi gejala yang ada seperti melancarkan BAB dan menurunkan
kolesterol. Beberapa makanan yang dianjurkan yaitu makanan yang mengandung banyak
iodium, selenium, kalsium dan serat. Sedangkan makanan yang harus dihindari /dibatasi yaitu
jeroan, makanan berminyak/bersantan, tahu, tempe, kacang-kacangan, minuman berenergi,
mengandung pemanis buatan, soda, kopi, sayuran mentah seperti kubis putih, kubis
merah, brokoli, dan kol.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana asuhan gizi yang tepat untuk penderita Hipotiroid?
2. Apa diet yang tepat untuk penderita Hipotiroid?
3. Bagaimana kebutuhan zat gizi makro serta mikro penderita Hipotoroid?
4. Bagaimana penyusunan menu makanan sehari yangtepat untuk penderita Hipotiroid?

1.3 Tujuan

1. Dapat mengetahui dan menyelesaikan asuhan gizi yang tepat untuk kasus Hipotiroid.
2. Dapat menentukan diet yang tepat untuk penderita Hipotiroid.
3. Dapat menghitung kebutuhan zat gizi makro dan mikro untuk penderita Hipotiroid.
4. Dapat menyusun menu makanan yang tepat sesuai kebutuhan penderita Hipotiroid.
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Kasus
Nn. MT berusia 46 tahun, tinggal di Dusun Kretek I RT 02/03, Karangrejo,
Borobudur. Tamatan SMA dengan status belum menikah dan bekerja sebagai penjahit
(wiraswasta) dirumah dengan pendapatan Rp.1.500.000,00. Nn. MT didiagnosis menderita
Hipotiroid selama  9 bulan dan belum pernah mendapatkan edukasi gizi mengenai
hipotiroid. Berat badan Nn.MT yaitu 45,6 kg dengan tinggi badan 155 cm. Riwayat
pemeriksaan fisik klinis Nn.MT saat pertama kali melakukan kunjungan yaitu tekanan darah
116/61 mmHg dan nadi 79x/menit. Kadar TSH serum normal berkisar antara 0,3-4,0 IU/mL
dan FT4 yaitu 0,8-2,0 g/mL. Berikut adalah hasil pemeriksaan laboratorium Nn. MT :

Pemeriksaan 1 2 3
Serum TSH
11,45 2,42 27,73
(IU/mL)

FT4 (g/mL) 0,77 1,56 0,49

Nn.MT dulunya menggunakan garam batangan yang tidak beriodium, namun setelah
mengetahui bahwa menderita hipotiroid garam yang digunakan berganti menjadi Refina.
Nn.MT lebih sering mengkonsumsi makanan dengan digoreng dan bersantan. Santan yang
digunakan cenderung santan kental. Selain itu frekuensi konsumsi bahan makanan sumber
goiterogenik seperti bunga kol, sawi putih, kobis cukup sering yaitu 3-5x/minggu. Sumber
protein nabati Nn.MT yang biasa dikonsumsi yaitu tahu dan tempe merupakan sumber
protein.Konsumsi bahan makanan sumber iodium seperti ikan laut dan/atau proudk susu dan
olahannya tidak pernah.
2.2 PAGT
NCP / PAGT

(Nutrition Care Process / Proses Asuhan Terstandar)

Nama pasien : Nn. MT No. Register : -

Umur : 46 tahun Jenis kelamin : Perempuan

Assesment Diagnosis Gizi (PES) Intervensi Gizi Monitoring Evaluasi

Data Dasar Identifikasi Terapi Diet Terapi Edukasi


Masalah

Diagnosa Hipotiroid NI - 5.10.1 Tujuan Tujuan Dietary History


medis
Kekurangan intake  Mempertahankan status gizi  Mengurangi konsumsi  Memantau intake
mineral berupa yodium pasien makanan goiterogenik makanan sumber
Keluhan -
berkaitan dengan pasien yodium dan
utama Prinsip Diet
kurangnya  Menambah konsumsi goiterogenik pada
pengetahuan tentang  Diet TKTP makanan sumber pasien
Riwayat penyakit makanan sumber yodium
yodium, ditandai oleh Syarat Diet
- Dahulu: 9 bulan Sasaran
hipotiroid konsumsi yodium yang  Tinggi kalori  Pasien
tidak adekuat  Tinggi protein
Waktu
- Keluarga: -  Cukup natrium
Tempat
Bentuk Makanan
- Sekarang: Hipotiroid
Materi
 Biasa
A. BB : 45,6 kg  Edukasi makanan
Cara Pemberian
Antropometr goiterogenik
TB : 155 cm
i Frekuensi  Edukasi sumber

IMT : 19 (N) makanan beryodium


 3 kali makan, 2 kali selingan
Serun TSH sehari Bahan Makanan yang
B. Biokimia tidak dianjurkan
Ke-1: 11,45
Kebutuhan energy dan zat gizi
(↑)
 Makanan yang bersifat
Ke-2: 2,42 (N) IMT = BB/〖TB〗^2
goiterogenik
Ke-3: 27,73
(↑) = 45,6/〖(1,55)〗^2

FT4 = 19 (N)

Ke-1: 0,77 (↓)


Koreksi BB
Ke-2: 1,56 (N)
Ke-3: 0,49 (↓)
= (BB saat ini (kg))/(BB pd tabel
C. Klinis dan TD: 116/61 AKG (kg))
fisik mmHg (N)
= (45,6)/56
Nadi: 79x/mnt
= 0,8
(N)

D. Dietary history
BEE

- Dahulu: - Konsumsi = 655 + 9,6 (BB) + 1,7 (TB) – 4,7


garam non (U)
yodium.
= 655 + 9,6 (45,6) + 1,7 (155) –
- Tidak pernah 4,7 (46)
konsumsi
= 655 + 437,76 + 263,5 – 216,2
sumber
yodium (ikan = 1.140
laut, susu dan
olahannya) TEE

= BEE x FA x FS
- Sekarang - Konsumsi
garam yodium. = 1.140 x 1,3 x 1,2

- Konsumsi = 1.778,5
protein nabati.
Kebutuhan Protein
- Konsumsi
= 2,5 gr x BB
bahan
makanan = 2,5 x 45,6 kg
sumber
goiterogenik, = 64

seperti: bunga
+10% = 70,4
kol, sawi putih,
kobis. -10% = 57,6

Kebutuhan Lemak
- Hasil recall: -
= 30% x TEE

- Sosial Bekerja
= 30% x 1.778,5
ekonomi: sebagai
wiraswasta = 533,5
(penjahit)/
= 533,5/9
= 59,3

+10% = 65,2

-10% = 53,4

Kebutuhan KH

= 70% x TEE

= 70% x 1.778,5

= 1.244,9

= 1.244,9/4

= 311,2

+10% = 342,3

-10% = 280,1

Kebutuhan Natrium
= Koreksi BB x Natrium pd AKG

= 0,8 x 1.500

= 1.200

+10% = 1.320

-10% = 1.080

Kebutuhan Kalsium

= Koreksi BB x kalsium pd AKG

= 0,8 x 1.000

= 800

+10% = 880

-10% = 720

Kebutuhan Kalium

= Koreksi BB x kalium AKG


= 0,8 x 4.700

= 3.760

+10% = 4.136

-10% = 3.384

2.3 Kebutuhan Energi Dan Zat Gizi

Jenis Kelamin = Perempuan


Umur = 46 tahun
Tinggi Badan = 45,6 kg
Berat Badan = 155 cm

Kelompok BB
Natriu

Kalsiu
Protei
Energ

Lema

Kaliu
KH

Umur
m

m
n

k
i

kg kkal G g g mg Mg mg

30 – 49 th 56 2150 60 60 340 1500 4700 1000


BB
IMT = 2
TB
45 ,6
= 2
(1 , 55)
= 19 (N)

BB saat ini (kg)


Koreksi BB =
BB pd tabel AKG(kg)
45 , 6
=
56
= 0,8

BEE = 655 + 9,6 (BB) + 1,7 (TB) – 4,7 (U)


= 655 + 9,6 (45,6) + 1,7 (155) – 4,7 (46)
= 655 + 437,76 + 263,5 – 216,2
= 1.140
TEE = BEE x FA x FS
= 1.140 x 1,3 x 1,2
= 1.778,5

Kebutuhan Protein = 2,5 gr x BB


= 2,5 x 45,6 kg
= 64
-> +10% = 70,4
-10% = 57,6
Kebutuhan Lemak = 30% x TEE
= 30% x 1.778,5
= 533,5
533 ,5
=
9
= 59,3
-> +10% = 65,2
-10% = 53,4

Kebutuhan KH = 70% x TEE


= 70% x 1.778,5
= 1.244,9
1.244 , 9
=
4
= 311,2
-> +10% = 342,3
-10% = 280,1

Kebutuhan Natrium = Koreksi BB x Natrium pd AKG


= 0,8 x 1.500
= 1.200
-> +10% = 1.320
-10% = 1.080

Kebutuhan Kalsium = Koreksi BB x kalsium pd AKG


= 0,8 x 1.000
= 800
-> +10% = 880
-10% = 720
Kebutuhan Kalium = Koreksi BB x kalium AKG
= 0,8 x 4.700
= 3.760
-> +10% = 4.136
-10% = 3.384

2.4 Susunan Distribusi Zat Gizi Dalam 1 Hari

Waktu % Energi Protein Lemak KH Na Ca


K
Makan AKG (kkal) (g) (g) (g)
Makan 444,62 16 14,82 77,8 300 200 940
25 + 489,09 + 17,6 + 16,30 + 85,58 + 330 + 220 + 1.034
Pagi
- 400,162 - 14,4 - 13,34 - 70,02 - 270 - 180 - 846
Selingan 177,85 6,4 5,93 31,12 120 80 376
10 + 195,63 + 7,04 + 6,52 + 34,23 + 132 + 88 + 413,6
Pagi
- 160,06 - 5,76 - 5,33 - 28 - 108 - 72 - 338,4
Makan 533,55 19,2 17,79 93,36 360 240 1.128
30 + 586,90 + 21,12 + 19,57 + 102,7 + 396 + 264 + 1.240
Siang
- 480,2 - 17,28 - 16,01 - 84,02 - 324 - 216 - 1.015
Selingan 177,85 6,4 5,93 31,12 120 80 376
10 + 195,63 + 7,04 + 6,52 + 34,23 + 132 + 88 + 413,6
Sore
- 160,06 - 5,76 - 5,33 - 28 - 108 - 72 - 338,4
Makan 444,62 16 14,82 77,8 300 200 940
25 + 489,09 + 17,6 + 16,30 + 85,58 + 330 + 220 + 1.034
Malam
- 400,162 - 14,4 - 13,34 - 70,02 - 270 - 180 - 846

● + artinya +10% & - artinya -10%

berat bersih bahan (g)


● Rumus menghitung zat gizi dari bahan makanan : x kandungan gizi di TKPI
100

2.5 Perencanaan
2.5.1 Perencanaan Menu

Waktu Menu Bahan Berat URT Jumlah Zat Gizi


Energi Protein Lemak KH Na Ca K
(g)
Kkal g g g Mg mg Mg
Nasi Beras 35 1 ctg rc 126,3 2,3 0,2 28 0 4 40,5

Makaroni 25 2,5 sdm 88,3 3 0,4 18 0,8 4,5 19,5

Telur puyuh 30 3 btr 55,5 4 4 0,4 43,8 19,2 66,6


Makan Sup makaroni
Pagi telur puyuh, 24,2
tahu, wortel Tahu 20 1 ptg kcl 15,2 1,6 1 0,4 1,4 21
Pukul
07.00 Wortel 30 3 sdm 10,8 0,3 0,1 2,3 18 12,3 87

Buah naga 100 1 bh sdg 71 1,7 3,1 9,1 10 13 128


Jus buah naga
Gula 10 1 sdm 38,7 0,0 0,0 10,0 0,1 0,1 0,2

Sub Total 406,3 13,4 9 68,2 74,5 74,1 366


Labu kuning 30 3 sdm 12 0,3 0,2 3 0,3 4,2 131,1
Selingan Terigu 30 3 sdm 109,2 3,1 0,3 23 0,6 4,5 32
Pancake labu
Pagi
kuning Telur 30 ½ btr 46,5 3,8 3,2 0,3 37,2 15 37,8
Pukul
09.00 Gula 10 1 sdm 38,7 0,0 0,0 10,0 0,1 0,1 0,2
Susu Susu segar 100 1 gls 61 3,2 3,5 4,3 150 115 140
Sub Total 267,4 10,4 7,2 40,6 188,2 139 341,3
Nasi Beras 35 1 ctg rc 126,3 2,3 0,2 28 0 4 40,5
Makan Tahu 30 1 ptg kcl 22,8 2,4 1,4 0,6 37,2 15 37,8
Siang Tumis toge
toge 20 2 sdm 24,4 2,6 1,3 1,9 3,8 33,2 18,6
Pukul Tahu
12.00 Minyak 5 1 sdm 43,1 0,0 5,0 0,0 0 0,3 0
Ayam tim Ayam 50 1 ptg 22,2 12,1 0,1 0,0 36,5 6,5 91
paha
terong ungu atas
Terong ungu 30 2 ptg 8,4 0,2 0,1 2 0,9 1,8 74
Telur ayam 60 1 butir 93,1 7,6 6,4 0,7 74,4 30 76
Steamed egg
1 kotak 37,8
tofu tahu 30 22,8 2,4 1,4 0,6 37,2 15
sedang
Pisang 396
Pisang ambon 100 1 buah 92,0 1,0 0,5 23,4 1 6
ambon
Sub Total 460,3 29,2 16,4 59,4 191,1 112 772,5

Labu kuning 40 4 sdm 15,6 0,4 0,2 3,5 0,3 4,2 131,1
Roti Tawar 40 2 lembar 110 3,5 1,2 21 243,6 4 45,2
Selingan Pumpkin 2,4
Agar-agar 4 1 sdt 6,2 0,1 0,2 1,0 12,8 0,6
Sore pudding
Pukul gula 10 1 sdm 38,7 0,0 0,0 10,0 0,1 0,1 0,2
16.00 SKM 20 2 sdm 64 1,6 1,7 11 24,4 60 69,8

Susu Skim Susu Skim 200 1 gls 69,8 6,8 0,4 9,8 104 246 332
Sub Total 306,2 13 4 56,5 385,1 315 581
Makan Mashed 1 bh 105
malam Kentang 100 93 2 0,1 22 5 5
Potato sedang
pukul 1 potong 278,3
18.00
Salmon 60 kecil 78,4 11 3,8 0,0 38 9,8
Steak Salmon ekor
Mentega 10 2 sdm 71 0,0 8,1 0,0 22 0,6 0,7

Wortel rebus wortel 30 2 ptg 10,8 0,3 0,18 2,37 18 12,3 87


besar
Semangka 100 1 ptg 32,0 0,6 0,4 7,2 2 116 8
Jus Semangka
gula 10 1 sdm 38,7 0,0 0,0 10,0 0,1 0,1 0,2
Sub Total 324,4 14,3 13 42 85,1 144,4 479,5
Total 1.764,6 75 50 282 924 784,5 2.540,3
Kebutuhan 1.778,5 70,4 59,3 311,2 1.200 800 3.760
% 99 % 106 % 84 % 90 % 77 % 98% 67 %
AKG 2150 60 60 340 1500 4700 1000
2.5.2 Perencanaan Bahan makanan

No. Bahan makanan Berat kotor Berat bersih


1 Beras 35 35
2 Makaroni 25 25
3 Telur puyuh 33 30
4 Tahu 80 80
5 Wortel 75 60
6 Buah naga potong 100 100
7 Gula 40 40
8 Tepung terigu 30 30
9 Labu kuning 90 70
10 Telur 101 90
11 Susu segar 100 100
12 Toge 20 20
14 Minyak 5 5
15 Ayam 56 50
16 Terong ungu 34 30
17 Pisang potong 100 100
18 Roti tawar 40 40
19 Agar-agar 4 4
20 Susu kental manis 20 20
21 Susu skim 200 200
22 Kentang 119 100
23 Salmon 60 60
24 Mentega 10 10
25 Semangka potong 100 100

2.5.3 Perencanaan Anggaran

No. Bahan makanan Berat bersih Harga satuan Harga total


1 Beras 35 13.000 371
2 Makaroni 25 5.000 200
3 Telur puyuh 30 35.000 1.166
4 Tahu 80 5.000 62
5 Wortel 60 5.000 83
6 Buah naga potong 100 6.000 6.000
7 Gula 40 13.000 325
8 Tepung terigu 30 11.000 366
9 Labu kuning 70 10.000 142
10 Telur 90 29.000 322
11 Susu segar 100 10.000 10.000
12 Toge 20 5.000 250
14 Minyak 5 14.000 2.800
15 Ayam 50 35.000 700
16 Terong ungu 30 10.000 333
17 Pisang potong 100 5.000 5.000
18 Roti tawar 40 20.000 500
19 Agar-agar 4 7.000 1.750
20 Susu kental manis 20 2.000 100
21 Susu skim 200 12.000 12.000
22 Kentang 100 18.000 180
23 Salmon 60 35.000 583
24 Mentega 10 2.000 200
25 Semangka potong 100 2.000 2.000
Total harga 45.633

2.5.4 Perencanaan Alat

No Alat masak dan hidang Jumlah


.

1 Dandang 1

2 Panci 2

3 Wajan 2

4 Spatula besi 2

5 Spatula kayu 2

6 Peniris minyak 1

7 Pengaduk sayur 2

8 Teflon 2

9 Gelas ukur 1

10 Timbangan 1

11 Pisau 3

12 Talenan 3

13 Baskom 4

14 Mangkok plastik 4

15 Piring plastik 4
16 Centong nasi 1

17 Mangkuk sup 3

18 Sendok makan 4

19 Garpu makan 4

20 Sendok teh 2

21 Sendok saji 3

22 Garpu saji 3

23 Oval plate bnb 5


DAFTAR PUSTAKA

(Adnan, 2021)Adnan, M. (2021). ASUHAN GIZI PADA HIPOTIROID Nutritional Care On


Hypothyroid Miftahul Adnan Universitas Muhammadiyah Semarang. Journal of
Nutrition and Health, 9(1), 19–24.

Anda mungkin juga menyukai