Anda di halaman 1dari 3

STUDI KASUS II

1) Tujuan Proses
Untuk memaksimalkan angka oktan dengan mengubah bagian parafinik dan naftenik dari
umpan nafta menjadi naftenik dan aromatik. Proses ini melibatkan katalis asam dengan
temperatur dan tekanan tertentu.

2) Reaksi-reaksi Utama dan Jenis Katalis

Reaksi Utama

a) Dehydrogenation of naphthenes b) Dehydromerization of naphthenes

c) Isomerization of paraffins d) Dehydrocyclization of paraffins

e) Hydrocracking and hydrogenolysis f) Coke formation

Disamping reaksi pembentukan aromatik, terjadi juga reaksi samping, yaitu hyrocracking
dan conformation.
Rute reaksi yang terjadi dalam reaktor platforming

Jenis Katalis

 Katalis terdiri dari base material sebagai


penyangga dan active material yang
tersebar di permukaan penyangga.

Bahan dasar: Al2O3


Katalis Aktif: Pt (Logam) – Chloride

 Keseimbangan antara metal dan chloride


diatur dengan injeksi water dan chloride
 Ukuran katalis 1-2 mm

Tabel 1 Katalis untuk reaksi aromatisasi

Promoted By
Reaction Catalyst Temperature Pressure
Naphthenes Dehydrogenation M High Low
*
Naphthenes Isomerization A Low -
Paraffin Isomerization A Low* -
Paraffin Dehydrocyclization M/A High Low
Hydrocracking A High High
Demethylation M High High
Aromatic Dealkylation M/A High High
* Low temperature favor higher iso/normal ratios; rate of isomerization increases
with increasing temperature.
3) Penjelasan Proses dan Aliran Proses
Proses:
Feed naphtha bergabung dengan recycle H2 kemudian masuk ke dalam combined feed
exchanger (CFE). Hidrogen yang digunakan dalam reaksi mayoritas adalah hidrogen yang
dihasilkan dari reaksi aromarisasi yang kemudian di recycle kembali ke dalam feed untuk
mempertahankan aktivitas dan stabilitas katalis (berkaitan dengan pembentukan coke akibat
reaksi hydrocracking).
Selanjutnya, feed masuk ke dalam charge heater untuk dinaikkan temperaturnya sampai
temperatur reaksi. Setelah mencapai suhu reaksi, umpan dimasukkan ke dalam reaktor. Di
RU IV, terdapat 3 unit platforming (2 reaktor untuk konversi component fuel dan 1 untuk
component petrochemical). Di masing-masing reaktor akan dilakukan reheat karena reaksi
aromatisasi sifatnya endotermis sehingga terjadi penurunan temperatur di outlet reaktor. Oleh
karena itu, dibutuhkan energi atau panas kembali supaya dapat kembali ke temperatur reaksi
di reaktor berikutnya. Kemudian, outlet dari reaktor kembali ke CFE untuk didinginkan dan
panasnya dimanfaatkan oleh feed. Selanjutnya, outlet CFE masuk ke dalam gas/liquid
separator untuk memisahkan hidrogen dengan komponen liquid yang mayoritas adalah
campuran LPG dan reformat. Kemudian, outlet separator masuk ke dalam stabilizer untuk
diambil kompinen LPG-nya sehingga reformat yang dihasilkan dapat memenuhi spesifikasi.
Selain itu, dilakukan regenerasi katalis. Proses regenarasi ini ada yang berlangsung secara
kontinu atau fixed bed (Kasim dan Dumai).

Susunan reaktor:
Susunan reaktor diatur R1 < R2 < R3< R4 untuk mengatur pasokan energi dan konversi supaya
tidak terlalu besar. Jika reaktor disusun dengan ukuran yang sama, pasokan energinya akan
mengalami penurunan lebih jauh (∆T) akibatnya energi yang digunakan untuk memanaskan
akan lebih besar untuk membawa ke temperatur reaksi.

Anda mungkin juga menyukai