Anda di halaman 1dari 3

Nama: Dian pangestu

Npm: 21250014

Prodi: PAI A1/ Semester 4

Matkul: Dasar-dasar Pendidikan Islam

Soal!

1. Jelaskan pengertian kurikulum dalam pendidikan islam, implementasinya


seperti apa? Dan contoh nyatanya?
2. Apa saja tujuan dari evaluasi pendidikan islam dan bagaimana melakukan
evaluasi yang efektif dan sebutkan contoh evaluasi yang dapat
dilaksanakan dalam pembelajaran islam!

Jawab!

1. Kurikulum pendidikan Islam adalah bahan-bahan pendidikan Islam berupa kegiatan,


pengetahuan dan pengalaman yang dengan sengaja dan sistematis diberikan kepada
anak didik dalam rangka mencapai tujuan pendidikan Islam. Kurikulum pendidikan
Islam bertujuan menanamkan kepercayaan dalam pemikirandan hati generasi muda,
pemulihan akhlak danmembangunkan jiwa rohani. Ia juga bertujuanuntuk
memperoleh pengetahuan secarakontinu, gabungan pengetahuan dan kerja,
kepercayaan dan akhlak, serta penerapanamalan teori dalam hidup.
kurikulum pendidikan agama Islam itu adalah ajaran pokok Islam yang meliputi
masalah aqidah (keimanan), syari'ah (keislaman), dan akhlak (ihsan). Tiga ajaran
pokok kemudian dijabarkan dalam bentuk rukun iman, Islam, dan Ihsan. Dari
ketiganya lahirlah ilmu tauhid, ilmu fiqh, dan ilmu akhlak.

2. Pendidikan Islam secara rasional–filosofis adalah bertujuan untuk membentuk al-


insan al-kamil atau manusia paripurna. Beranjak dari konsep ini, pendidikan Islam
hendaknya diarahkan pada dua dimensi, yaitu: Pertama, dimensi horizontal dan
kedua, dimensi vertical. Pada dimensi horizontal pendidikan hendaknya dapat
mengembangkan pemahaman tentang kehidupan konkrit yang terikat dengan diri,
sesama manusia dan alam semesta. Untuk itu akumulasi berbagai pengetahuan,
keterampilan, dan sikap mental merupakan bekal utama dalam hubungan ini.
Sedangkan pada dimensi vertikal, selain menjadi alat untuk melestarikan sumber daya
alami, pendidikan juga hendaknya menjadi jembatan dalam mencapai hubungan yang
abadi dengan pencipta.
Cara melakukan evaluasi yang efektif:
1. Evaluasi hendaknya didasarkan atas hasil pengukuran yang komperhensif.Yaitu
pengukuran yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
2. Evaluasi harus dibedakan antara penskoran dengan angka dan penilaian dengan
kategori. Penskoran berkenan dengan aspek kuantitatif dan penilaian berkenan
dengan aspek kualitatif.
3. Dalam proses pemberian nilai hendaknya diperhatikan dua macam penilaian,
yaitu penilaian yang berkenan dengan hasil belajar dan penempatan peserta didik.
4. Pemberian nilai hendaknya merupakan bagian integral dari proses belajar-
mengajar.
5. Penilaian hendaknya bersifat komparabel atau dapat dibandingkan antara satu
tahap penilaian dengan tahap lainya.
6. Sistem penilaian yang dipergunakan hendaknya jelas bagi siswa dan bagi pengajar
sendiri, sehingga tidak membingungkan.

Contoh evaluasi yang dapat dilaksanakan dalam pembelajaan islam:

Klasifikasi dilihat dari fungsinya.

a. Evaluasi formatif yaitu evaluasi yang menetapkan tingkat penguasaan peserta didik
dan menentukan bagian-bagian tugas yang belum dikuasai dengan tepat.

b. Evaluasi sumatif, yaitu penilaian secara umum tentang keseluruhan hasil dari
proses belajar mengajar yang dilakukan pada setiap akhir periode belajar mengajar
secara terpadu.

c. Evaluasi diagnostik ialah penilaian yang dipusatkan pada proses belajar mengajar
dengan Tadarus Tarbawi. melokalisasikan suatu titik keberangkatan yang cocok.
d. Evaluasi penempatan (placement evaluation) yang menitik beratkan pada penilaian
berbagai permasalahan yang berkaitan dengan: 1) Ilmu pengetahuan dan keterampilan
peserta didik yang di perlukan untuk awal proses belajar mengajar. 2) Pengetahuan
peserta didik tentang tujuan pengajaran yang telah di tetapkan sekolah. 3) Minat dan
perhatian, kebiasaan bekerja, corak kepribadian yang menonjol yang mengandung
konotasi kepada suatu metode tertentu

Anda mungkin juga menyukai