Anda di halaman 1dari 20

Tugas Pengantar Kefarmasian

PENGERTIAN,KELEBIHAN DAN KEKURANGAN SEDIAAN


FARMASI

Disusun untuk memenuhi tugas


mata kuliah statistika

Oleh:
ALYA ZAKIRAH
NPM:2208109010002

JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM,BANDA ACEH
2023
SEDIAAN FARMASI BERDASARKAN BENTUK FISIK

I. Padat

a. USDF

1. Tablet
 Pengertian : Tablet adalah sediaan farmasi yang termasuk kedalam sediaan dengan
bentuk fisik padat.Sediaan ini dibuat dengan kempa-cetak memiliki bentuk rata dan
umumnya bulat.
 Keuntungan : keuntungan menggunakan tablet diantaranya ialah ketepatan dosis yang
diberikan kepada pasien,penyimpanan yang stabil,cara pemakaian yang mudah,segi harga
yang lebih murah disbanding dengan bentuk sediaan lainnya.
 Kerugian :kerugian dari menggunakan sediaan tablet adalah obat dalam bentuk tablet
cenderung memiliki dosis yang lumayan besar,zat aktif yang sulit dibasahi akan mudah
diformulasi,kesulitan menelan bagi anak-anak,oraang tua,dan lansia.
2. Kapsul
 Pengertian : Kapsul adalah sediaan farmasi yang termasuk kedalam sediaan dengan
bentuk fisik padat.Kapsul sendiri merupakan satu atau lebih sediaan yang dimasukkan
kedalam cangkang kecil yang terbuat dari gelatin.
 Kekurangan : Memberikan efek yang lebih cepat,rasa yang hambar tidak pahit dan tidak
manis,tahan terhadap kerusakan,serta penyerapan obat yang lebih tinggi karena kapsul
memiliki bioavailabilitas yang lebih tinggi dibading tablet.
 Kerugian : kekeurangan dari sediaan tablet adalah kurang tehan lama karena mudah
bereaksi dengan lingkungan,umur simpan yang juga tidak bisa terlalu lama,terkadang
dalam beberapa kapsul mengandung produk hewani yang tmugkin tidak cocok unruk
vegetarian ataupun vegan,harga kapsul juga cenderung lebih mahal dan yang terakhir
kapsul juga memiliki dosis yang rendah dikarenakan kapsul tidak mampu menampung
obat dengan dosis sebanyak kapsul.
3. Pil
 Pengertian : Pil adalah suatu sediaan farmasi yang termasuk ke dalam sediaan dengan
bentuk fisik padat.Pil merupakan sediaan yang memiliki bentuk bulat atau lonjong serta
mengandung satu atau lebih zat aktif di dalamnya.Berat yg dimiliki oleh pil biasanya
diantara 100 mg - 500 mg.
 Kelebihan : Kelebihan dari menggunakan pil adalah mudah ditelan oleh pasien,dapat
menutupi rasa obat yang tidak enak,pil juga relative lebih stabil dibandingkan sediaan
dalam bentuk serbuk atau solution,pil juga sangat baik untuk pasien yang membutuhkan
aksi cepat.
 Kerugian : sediaan pil tidak bisa menggunakan zat-zat yang mudah menguap,jika pil
dalam keadaan larutan pekat dapat mengiritasi lambung.

b.Bulk

 Penggunaan Tropikal
4. Bedak Tabur
 Pengertian : Bedak tabor adalah sediaan farmasi yang memiliki tekstur bubuk dan
diaplikasikan pada bagian tropical.
 Keuntungan : menyerap minyak,mudah digunakan atau diaplikasikan ke tempat yang
dibutuhkan.
 Kekurangan : bisa saja sediaan bedak tabur ini menimbulkan iritasi,dan juagkurang tahan
lama
5. Insuflasi
 Pengertian : Insufflasi adalah metode pemberian obat melalui udara atau gas yang
dihembuskan ke dalam tubuh melalui saluran pernapasan. Pada sediaan farmasi,
insufflasi sering digunakan untuk memberikan obat ke saluran pernapasan, seperti inhaler
atau nebulizer.
 Kelebihan : Cepat dan efektif,Pengiriman dosis yang tepat,Pengurangan efek
sampingMudah digunakan: Insufflasi sering digunakan dalam bentuk inhaler atau
nebulizer, yang mudah digunakan dan dapat dibawa ke mana saja,dan efektif untuk
penyakit pernapasan,Menjaga kestabilan obat.

 Kekurangan : Kesulitan dalam pengaturan dosis,Efek samping pada saluran pernapasan


Keterbatasan penggunaan, Kesulitan dalam penggunaan: Beberapa pasien mungkin mengalami
kesulitan dalam menggunakan perangkat insufflasi, terutama pada pasien yang mengalami
kesulitan pernapasan atau memiliki gangguan motorik.
Biaya: Insufflasi dalam sediaan farmasi dapat menjadi lebih mahal daripada metode pengobatan
lainnya seperti tablet atau suntikan.

6. Dentifrices
 Pengertian : Dentifrices adalah produk farmasi yang dirancang khusus untuk
membersihkan gigi dan rongga mulut. Dentifrices sering disebut sebagai pasta gigi, dan
biasanya mengandung bahan-bahan aktif seperti fluoride, abrasif, pengikat, pewarna, dan
bahan tambahan lainnya yang digunakan untuk membersihkan dan memutihkan gigi,
mencegah karies gigi, menghilangkan bau mulut, dan memberikan rasa segar pada mulut.

 Kelebihan : Mengandung bahan aktif: Dentifrices mengandung bahan aktif seperti


fluoride, triclosan, dan desensitizer, yang membantu mencegah karies gigi, mengurangi
plak, menghilangkan bau mulut, dan mengurangi sensitivitas gigi.
Membersihkan gigi dan mulut: Dentifrices membersihkan gigi dan mulut dengan efektif,
menghilangkan sisa makanan, bakteri, dan plak yang menempel pada gigi dan gusi.
Mudah digunakan: Dentifrices mudah digunakan dan dapat ditemukan di hampir semua
toko obat atau supermarket. Selain itu, pasta gigi dapat digunakan di rumah dan juga
mudah dibawa dalam perjalanan.Aman dan efektif: Dentifrices adalah produk farmasi
yang aman dan efektif dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut.Tersedia dalam berbagai
jenis: Dentifrices tersedia dalam berbagai jenis, seperti pasta gigi biasa, pasta gigi putih,
pasta gigi herbal, pasta gigi tanpa sodium lauryl sulfate, dan pasta gigi untuk gigi sensitif.
Hal ini memungkinkan pengguna untuk memilih jenis yang sesuai dengan kebutuhan dan
preferensi mereka.Membantu mencegah masalah gigi dan mulut: Dengan penggunaan
yang teratur, dentifrices dapat membantu mencegah masalah gigi dan mulut, seperti
karies gigi, radang gusi, dan bau mulut.
 Kekurangan : Terlalu banyak menggunakan dentifrices dapat menyebabkan kerusakan
pada email gigi: Terlalu banyak menggunakan dentifrices, terutama pasta gigi yang
mengandung partikel abrasif, dapat menyebabkan pengikisan email gigi dan sensitivitas
gigi.Beberapa orang dapat mengalami alergi terhadap bahan tertentu dalam dentifrices:
Beberapa orang dapat mengalami alergi terhadap bahan tertentu yang terkandung dalam
dentifrices, seperti sodium lauryl sulfate (SLS) atau mint. Jika mengalami reaksi alergi,
segera hentikan penggunaan dan konsultasikan dengan dokter atau apoteker.

7. Snuff
 Pengertian : Snuff adalah jenis sediaan farmasi yang terdiri dari bubuk halus yang dihirup
melalui hidung. Bubuk ini dapat terdiri dari berbagai bahan, termasuk tembakau yang
dihaluskan, bahan obat-obatan, atau campuran kedua jenis bahan tersebut.

 Kelebihan : Snuff dapat memberikan efek obat yang cepat. Karena zat aktif yang
terkandung dalam snuff dihirup langsung ke dalam hidung, maka efeknya dapat dirasakan
dengan cepat.Snuff dapat membantu mengatasi masalah pernapasan. Beberapa jenis snuff
mengandung bahan-bahan yang dapat membantu mengatasi masalah pernapasan, seperti
pilek atau alergi.Snuff memiliki daya tahan yang baik. Karena snuff berbentuk bubuk,
maka umumnya snuff dapat bertahan lama dengan penyimpanan yang tepat.

 Kekurangan : Snuff dapat menimbulkan efek samping. Beberapa jenis snuff mengandung
bahan-bahan yang dapat menimbulkan efek samping, seperti iritasi hidung atau batuk.
Snuff dapat menimbulkan ketergantungan. Beberapa jenis snuff yang mengandung
tembakau dapat menimbulkan ketergantungan jika digunakan dalam jangka panjang.
Snuff dapat menimbulkan risiko kesehatan. Penggunaan snuff yang berlebihan dapat
menimbulkan risiko kesehatan, seperti risiko kanker hidung atau gangguan pernapasan.

 Penggunaan Dalam

8. Granul
 Pengertian : Granul dalam sediaan farmasi adalah bentuk sediaan padat dengan ukuran
butiran yang lebih besar dibandingkan dengan bentuk sediaan tablet atau kapsul. Granul
terbentuk dari bahan aktif dan bahan tambahan lainnya seperti pengikat, pemanis, dan
bahan pengisi.

 Kelebihan : Peningkatan stabilitas: Granul dapat meningkatkan stabilitas bahan aktif yang
terkandung di dalamnya, sehingga dapat memperpanjang umur simpan produk.
Penyerapan yang lebih cepat: Ukuran butiran yang lebih besar pada granul dapat
memungkinkan bahan aktif diserap lebih cepat oleh tubuh.
Penyesuaian dosis yang lebih mudah: Granul dapat dibuat dalam berbagai ukuran butiran
yang berbeda, sehingga memungkinkan penyesuaian dosis yang lebih mudah.
 Kekurangan : Sulit untuk ditelan: Ukuran butiran yang lebih besar dapat membuat granul
sulit untuk ditelan, terutama bagi orang yang memiliki masalah dalam menelan obat.
Proses produksi yang lebih rumit: Proses pembuatan granul lebih rumit dan
membutuhkan peralatan khusus untuk menghasilkan butiran yang konsisten.
Biaya produksi yang lebih tinggi: Produksi granul membutuhkan peralatan khusus dan
proses produksi yang lebih rumit, sehingga biaya produksi dapat lebih tinggi
dibandingkan dengan bentuk sediaan lainnya seperti tablet atau kapsul.

9. Fine Powder
 Pengertian : Fine powder dalam sediaan farmasi adalah bentuk sediaan obat yang
berupa serbuk halus dengan ukuran partikel yang sangat kecil, biasanya kurang dari 10
mikrometer. Fine powder dapat digunakan untuk beberapa tujuan, seperti untuk
membuat suspensi, kapsul, tablet, dan sediaan inhalasi.

 Kelebihan : Larut lebih cepat: Ukuran partikel yang sangat kecil memungkinkan obat
lebih mudah larut dan terserap oleh tubuh. Hal ini dapat meningkatkan efek obat dan
mempercepat onset aksi.
Distribusi yang lebih baik: Fine powder dapat didistribusikan secara merata dalam
sediaan farmasi seperti suspensi, kapsul, atau tablet.Penggunaan inhalasi: Fine powder
sering digunakan untuk sediaan inhalasi, karena ukuran partikel yang kecil
memungkinkan obat untuk mencapai area yang lebih dalam di saluran napas.
 Kekurangan : Pengendalian kualitas: Ukuran partikel yang sangat kecil dapat membuat
fine powder lebih sulit untuk dikontrol kualitasnya, karena perbedaan ukuran partikel
yang kecil dapat mempengaruhi sifat fisik, kimia, dan farmakokinetik dari obat.

 Kestabilan: Fine powder cenderung lebih mudah teroksidasi atau terhidrolisis, yang dapat
mengurangi stabilitas dan efektivitasnya.Pemrosesan: Pembuatan fine powder
membutuhkan teknologi dan peralatan khusus untuk menghasilkan ukuran partikel yang
sangat kecil, sehingga biaya produksi fine powder dapat lebih mahal dibandingkan
dengan sediaan obat lainnya.

II. Semi-Solid

10. Salep
Olesan atau salep (ointments) adalah sediaan farmasi yang terdiri dari campuran bahan aktif dan
basis oles yang digunakan untuk aplikasi topikal pada kulit. Basis oles terdiri dari campuran
minyak dan lilin yang mencair pada suhu tubuh dan menempel pada kulit untuk membantu
penyerapan bahan aktif.

Kelebihan dari olesan termasuk:

1. Memiliki waktu kontak yang lebih lama dengan kulit, sehingga memberikan efek terapeutik yang
lebih lama dibandingkan dengan sediaan topikal lainnya.
2. Mampu menembus lebih dalam ke dalam kulit dibandingkan krim dan losion, sehingga bahan
aktif dapat diserap lebih baik.
3. Lebih cocok digunakan pada kulit yang kering dan bersisik, karena dapat membantu
melembapkan kulit.
4. Tidak mudah menguap dan cenderung lebih stabil dalam penyimpanan.

Namun, ada juga beberapa kekurangan dari olesan, yaitu:


1. Terkadang dapat meninggalkan bekas pada pakaian atau benda lainnya karena tidak mudah
diserap oleh kulit sepenuhnya.
2. Tidak cocok digunakan pada kulit yang berminyak atau berjerawat, karena dapat menyumbat
pori-pori dan memperparah kondisi kulit tersebut.
3. Kadang-kadang lebih sulit diterapkan dibandingkan sediaan topikal lainnya karena
konsistensinya yang lebih kental.

11. Krim

Krim dalam sediaan farmasi adalah bentuk sediaan semisolid yang biasanya terdiri dari
campuran minyak dan air yang stabil. Krim digunakan untuk pengobatan topikal, yaitu
pengobatan yang diterapkan langsung ke kulit untuk menangani masalah kesehatan yang
berkaitan dengan kulit.

Kelebihan dari krim dalam sediaan farmasi antara lain:

1. Mudah digunakan: Krim mudah dioleskan ke kulit dan mudah diserap oleh kulit.
2. Tahan lama: Krim dapat bertahan cukup lama dan umumnya tidak mengering.
3. Menyediakan perlindungan tambahan: Krim dapat membantu melindungi kulit dari faktor
lingkungan seperti sinar UV dan polusi.
4. Dapat dikombinasikan dengan bahan aktif: Krim dapat dikombinasikan dengan berbagai bahan
aktif untuk mengobati berbagai masalah kulit.

Namun, kekurangan dari krim dalam sediaan farmasi antara lain:

1. Berpotensi menyebabkan iritasi kulit: Beberapa krim dapat menyebabkan iritasi kulit pada
beberapa individu.
2. Berpotensi meningkatkan resiko infeksi: Krim dapat menjadi media yang baik untuk
pertumbuhan bakteri dan jamur jika tidak digunakan secara benar.
3. Harga relatif mahal: Krim biasanya lebih mahal daripada sediaan farmasi lainnya seperti tablet
atau kapsul.
4. Efektivitas yang bervariasi: Efektivitas krim dapat bervariasi tergantung pada bahan aktif dan
formulasi krim yang digunakan.

Gel

Gel dalam sediaan farmasi adalah bentuk obat yang terdiri dari campuran homogen antara bahan
aktif dan basis gel yang kental dan lengket. Basis gel biasanya terbuat dari polimer, air, dan
bahan tambahan lainnya seperti pengemulsi, pengawet, dan pewarna.

Keuntungan dari menggunakan gel dalam sediaan farmasi adalah:

1. Penyerapan yang cepat: Gel memiliki konsistensi yang lebih ringan dan lebih mudah menyebar
dibandingkan krim atau salep, sehingga mudah diserap oleh kulit atau jaringan tubuh lainnya.
2. Penggunaan yang mudah: Gel dapat dengan mudah diaplikasikan pada permukaan kulit atau
jaringan tubuh lainnya, karena konsistensinya yang lengket.
3. Tidak meninggalkan residu: Gel biasanya tidak meninggalkan residu minyak atau lemak pada
kulit atau jaringan tubuh lainnya, sehingga nyaman digunakan dan tidak meninggalkan bekas
pada pakaian atau linen.
4. Stabilitas yang baik: Gel dapat diatur kekuatan konsistensinya dan biasanya memiliki stabilitas
yang baik terhadap faktor-faktor lingkungan seperti suhu dan kelembaban.
5. Pengiriman obat yang tepat: Gel memungkinkan pengiriman obat yang tepat pada lokasi yang
ditargetkan, sehingga pengobatan menjadi lebih efektif dan efisien.

12. Pasta

Pasta farmasi adalah bentuk sediaan obat yang berupa campuran homogen antara bahan obat dan
bahan pengikat dalam bentuk pasta. Pasta farmasi umumnya digunakan untuk aplikasi topikal
pada kulit dan selaput lendir.

Beberapa kelebihan pasta farmasi adalah:


1. Dapat digunakan pada area yang luas: Pasta farmasi dapat digunakan pada area kulit yang luas,
sehingga cocok untuk pengobatan kondisi seperti psoriasis atau dermatitis yang melibatkan area
kulit yang luas.
2. Penggunaan yang mudah: Pasta farmasi mudah digunakan, dan mudah untuk diaplikasikan pada
area yang diinginkan.
3. Tidak beresiko terhirup: Pasta farmasi dapat menghindari terhirup oleh pasien karena tidak
menghasilkan aerosol.

Beberapa kekurangan pasta farmasi adalah:

1. Tidak cocok untuk beberapa kondisi: Pasta farmasi mungkin tidak cocok untuk beberapa kondisi
kesehatan, tergantung pada karakteristik fisik dan kimia dari bahan obat dan pengikat yang
digunakan.
2. Pemakaian yang berpotensi menyebabkan iritasi kulit: Pasta farmasi bisa menyebabkan iritasi
pada kulit jika digunakan terlalu lama atau jika pasien memiliki kulit yang sangat sensitif.
3. Tidak dapat menembus jaringan yang lebih dalam: Karena bentuknya yang lebih kental, pasta
farmasi mungkin tidak dapat menembus ke jaringan yang lebih dalam dengan baik dibandingkan
dengan bentuk sediaan lain seperti krim atau lotion.

III. Liquid

a. MLDF

 Penggunaan Dalam

13. Sirup
Syrup adalah sediaan farmasi berbentuk cairan kental dengan rasa manis, yang biasanya
mengandung zat aktif obat yang larut dalam sirup, serta bahan tambahan lain seperti pemanis,
pewarna, pengawet, dan pengental. Syrup umumnya digunakan untuk memberikan dosis obat
yang mudah diukur dan mudah ditelan, terutama pada anak-anak atau orang dewasa yang
kesulitan menelan tablet atau kapsul.
Kelebihan dari syrup adalah:

1. Mudah ditelan: Syrup sangat mudah ditelan, terutama oleh anak-anak dan orang dewasa yang
kesulitan menelan tablet atau kapsul.
2. Dosis yang mudah diukur: Sirup mengandung dosis obat yang sudah terukur, sehingga
penggunaannya lebih mudah dan akurat.
3. Cepat diserap oleh tubuh: Sirup cepat diserap oleh tubuh, sehingga obat dapat bekerja dengan
cepat.
4. Rasa yang enak: Sirup memiliki rasa yang enak sehingga lebih disukai oleh anak-anak.

Namun, ada beberapa kekurangan dari penggunaan syrup, antara lain:

1. Kurang stabil: Sirup kurang stabil dan mudah rusak jika disimpan dalam waktu yang lama atau
jika disimpan pada suhu yang tidak sesuai.
2. Mudah terkontaminasi: Syrup mudah terkontaminasi jika tidak disimpan dengan baik, sehingga
dapat menyebabkan infeksi atau penyakit.
3. Kandungan gula yang tinggi: Syrup mengandung pemanis yang tinggi, sehingga dapat
menyebabkan masalah bagi penderita diabetes atau orang yang sensitif terhadap gula.
4. Mahal: Syrup umumnya lebih mahal daripada bentuk sediaan lain seperti tablet atau kapsul.

14. Linctus
Linctus adalah sediaan farmasi yang berbentuk cairan kental dan digunakan untuk pengobatan
batuk. Linctus mengandung bahan aktif yang berfungsi untuk meredakan batuk, seperti antitusif
atau ekspektoran, dan biasanya mengandung pemanis atau flavoring untuk meningkatkan
citarasa dan daya terima.

Kelebihan dari linctus adalah mudah digunakan dan dapat memberikan efek yang cepat dalam
meredakan batuk. Linctus juga dapat diberikan kepada pasien yang sulit menelan pil atau tablet.
Selain itu, linctus juga dapat diambil dalam dosis yang lebih akurat dibandingkan dengan tablet
atau kapsul.
Namun, kekurangan dari linctus adalah dapat menimbulkan efek samping jika digunakan secara
berlebihan atau tidak sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Beberapa efek samping yang
mungkin terjadi antara lain kantuk, pusing, mual, muntah, dan diare. Selain itu, karena
mengandung pemanis dan flavoring, linctus dapat meningkatkan risiko terjadinya karies gigi jika
digunakan secara terus-menerus dalam jangka waktu yang lama.

15. Obat tetes

Obat tetes adalah obat yang disediakan dalam bentuk cairan dan diberikan melalui tetes pada
mata, telinga, hidung, atau mulut. Kelebihan dari obat tetes adalah:

1. Dapat bekerja dengan cepat: Obat tetes biasanya dapat bekerja lebih cepat karena langsung
masuk ke dalam sistem tubuh melalui daerah yang membutuhkan.
2. Dapat diaplikasikan dengan mudah: Karena obat tetes dikemas dalam botol dengan aplikator
tetes, maka mudah untuk mengaplikasikannya dengan tepat.
3. Memiliki dosis yang tepat: Obat tetes biasanya dikemas dalam botol dengan ukuran tetes yang
standar, sehingga dosis yang diberikan dapat diatur dengan lebih tepat.

Namun, kekurangan dari obat tetes adalah:

1. Mudah terkontaminasi: Obat tetes dapat mudah terkontaminasi oleh bakteri atau kuman jika
tidak disimpan atau digunakan dengan benar.
2. Sulit disimpan: Obat tetes seringkali harus disimpan pada suhu tertentu atau dalam kemasan
tertentu, sehingga sulit untuk disimpan dalam situasi tertentu, seperti saat bepergian.
3. Tidak cocok untuk semua kondisi: Obat tetes mungkin tidak cocok untuk semua kondisi atau
keluhan kesehatan, sehingga mungkin diperlukan jenis obat yang berbeda untuk setiap kasus.
17.Elixir
Elixir dalam sediaan farmasi adalah bentuk obat cair yang mengandung bahan aktif dan bahan
tambahan lainnya seperti pengawet, pemanis, dan zat pewarna. Elixir biasanya digunakan untuk
menangani masalah perut, tenggorokan, dan saluran napas.

Kelebihan elixir adalah mudah ditelan dan diserap oleh tubuh, cepat bereaksi dalam tubuh karena
bentuk cairannya, dan memiliki rasa yang enak sehingga mudah diterima oleh pasien.
Namun, kekurangan elixir adalah kecenderungan untuk lebih mudah rusak dibandingkan dengan
bentuk obat lainnya seperti tablet atau kapsul, karena mudah terkontaminasi oleh udara dan sinar
matahari. Selain itu, karena mengandung bahan tambahan seperti pemanis dan zat pewarna,
elixir mungkin tidak cocok untuk orang yang memiliki alergi atau sensitivitas terhadap bahan-
bahan tersebut.

 Penggunaan luar
18. Liniment
Liniment dalam sediaan farmasi adalah bentuk obat yang digunakan untuk penggunaan topikal
pada kulit. Liniment biasanya berupa campuran minyak dan alkohol, dengan atau tanpa bahan
aktif obat seperti anti-inflamasi atau analgesik.

Kelebihan dari penggunaan liniment adalah:

1. Efektif untuk Pengobatan Lokal: Liniment sangat efektif untuk pengobatan lokal, khususnya
untuk kondisi yang berkaitan dengan otot dan sendi, seperti nyeri otot, radang sendi, dan kejang
otot.
2. Penyerapan Cepat: Liniment diserap dengan cepat oleh kulit dan memungkinkan bahan aktif obat
untuk mencapai target dengan cepat.
3. Pemakaian Mudah: Liniment mudah dioleskan dan tidak perlu dibersihkan setelah penggunaan.

Namun, kekurangan dari penggunaan liniment adalah:

1. Berpotensi Menyebabkan Reaksi Kulit: Beberapa bahan dalam liniment dapat menyebabkan
reaksi kulit, seperti ruam atau iritasi.
2. Aroma yang Kuat: Liniment sering memiliki aroma yang kuat dan tidak menyenangkan.
3. Tidak Cocok untuk Semua Jenis Kondisi: Liniment mungkin tidak cocok untuk semua jenis
kondisi medis. Beberapa kondisi memerlukan pengobatan dengan bentuk sediaan lain, seperti
tablet atau suntikan.

19.Obat kumur
Obat kumur adalah sediaan farmasi yang digunakan untuk membersihkan dan menyegarkan
mulut, serta membunuh bakteri dan virus yang dapat menyebabkan infeksi dan penyakit pada
mulut dan gigi. Obat kumur biasanya mengandung bahan aktif seperti alkohol, klorheksidin, atau
fluoride.

Kelebihan obat kumur antara lain:

1. Membunuh bakteri dan virus pada mulut dan gigi


2. Menyegarkan napas dan mencegah bau mulut
3. Mencegah plak dan karang gigi
4. Mudah digunakan dan dapat diakses dengan mudah di toko-toko obat atau apotek.

Namun, obat kumur juga memiliki beberapa kekurangan, di antaranya:

1. Obat kumur hanya bersifat sementara dan tidak dapat menggantikan perawatan gigi yang rutin
seperti menyikat gigi dan membersihkan gigi secara teratur.
2. Beberapa jenis obat kumur mengandung alkohol yang dapat menyebabkan mulut menjadi kering
atau iritasi pada orang yang sensitif terhadap alkohol.
3. Penggunaan obat kumur yang terlalu sering dapat mengganggu keseimbangan bakteri di dalam
mulut dan mengurangi kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan penyakit.
4. Obat kumur yang mengandung fluoride dapat menyebabkan kerusakan gigi jika digunakan
dalam jumlah yang berlebihan.
20.Lotion
Lotion dalam sediaan farmasi adalah salah satu bentuk obat topikal atau produk perawatan kulit
yang memiliki konsistensi yang lebih encer dan lebih ringan daripada krim. Lotion biasanya
terbuat dari campuran air, minyak, dan bahan aktif lainnya yang digunakan untuk mengobati
kondisi kulit tertentu atau menjaga kelembaban kulit.

Kekurangan dari lotion adalah:

1. Kurang efektif untuk kondisi kulit yang lebih serius karena konsistensinya yang lebih ringan.
2. Lotion dengan kandungan minyak yang tinggi dapat meninggalkan rasa lengket pada kulit.
Kelebihan dari lotion adalah:

1. Konsistensinya yang ringan membuatnya mudah menyerap pada kulit.


2. Lotion umumnya memiliki kandungan air yang lebih tinggi daripada krim, sehingga dapat
melembabkan kulit dengan lebih baik.
3. Lotion juga dapat lebih mudah menembus ke dalam kulit dan menghantarkan bahan aktif ke
lapisan kulit yang lebih dalam.
21.Spray
Spray dalam sediaan farmasi adalah salah satu bentuk sediaan obat yang diberikan dalam bentuk
semprotan (spray) dan umumnya digunakan untuk aplikasi topikal (pada permukaan kulit atau
selaput lendir).

Kelebihan dari sediaan srpay adalah:

1. Memudahkan penggunaan: Sediaan spray memungkinkan penggunaan obat secara lebih mudah
dan cepat dibandingkan dengan sediaan lain seperti krim atau salep.
2. Distribusi yang merata: Semprotan spray dapat meratakan obat pada area yang lebih luas
daripada sediaan topikal lainnya seperti salep.
3. Penyerapan yang lebih baik: Sediaan srpay dapat menyerap lebih cepat ke dalam kulit atau
selaput lendir, sehingga efeknya bisa lebih cepat dirasakan.
4. Steril: Karena sediaan spray dihasilkan dengan teknologi canggih, maka sediaan ini dijamin steril
dan bebas dari kontaminasi.

Namun, kelemahan sediaan spay adalah:

1. Biaya yang lebih mahal: Sediaan srpay umumnya lebih mahal dibandingkan dengan sediaan
topikal lainnya seperti krim atau salep.
2. Dapat menyebabkan iritasi: Beberapa orang dapat mengalami iritasi pada kulit atau selaput lendir
akibat penggunaan sediaan spray.
3. Tidak cocok untuk beberapa jenis obat: Tidak semua jenis obat dapat diformulasikan dalam
bentuk sediaan spray, sehingga beberapa obat mungkin tidak tersedia dalam sediaan ini.
4. Tidak cocok untuk beberapa kondisi medis: Beberapa kondisi medis tertentu mungkin
memerlukan sediaan obat yang berbeda, sehingga sediaan spray mungkin tidak cocok untuk
kondisi tersebut.

b. BLDF
23.Emulsi
Emulsi dalam sediaan farmasi adalah campuran dua atau lebih zat yang umumnya tidak dapat
dicampur, seperti minyak dan air, yang dibuat menjadi campuran homogen dengan bantuan agen
emulsifikasi. Dalam emulsi, satu fase terdispersi dalam fase yang lain, dengan partikel-partikel
kecil dari satu fase yang tersebar secara merata di dalam fase yang lain.

Keuntungan dari penggunaan emulsi dalam sediaan farmasi adalah bahwa mereka dapat
digunakan untuk memfasilitasi pengiriman obat yang sulit larut, meningkatkan bioavailabilitas,
dan menghasilkan efek yang lebih cepat. Selain itu, emulsi juga dapat meningkatkan stabilitas
dan konsistensi produk.

Namun, kelemahan dari emulsi dalam sediaan farmasi adalah bahwa mereka dapat menjadi tidak
stabil atau pecah, dengan partikel-partikel dalam emulsi yang bergabung kembali dan
mengendap. Hal ini dapat mengurangi efektivitas produk dan mengurangi umur simpannya.
Selain itu, pembuatan emulsi yang stabil dapat memerlukan waktu dan usaha yang signifikan,
serta penggunaan agen emulsifikasi yang cukup banyak, yang dapat mempengaruhi kualitas dan
keamanan produk.

24. Suspensi
Suspensi adalah sediaan farmasi yang terdiri dari partikel padat yang dihamburkan dalam cairan.
Partikel padat ini umumnya tidak larut dalam cairan, sehingga dapat terlihat sebagai butiran-
butoran atau tercampur dengan cairan secara homogen. Suspensi biasanya digunakan untuk
menghasilkan sediaan yang dapat disuntikkan, diminum, atau dioleskan pada kulit.

Kelebihan suspensi sebagai sediaan farmasi adalah:


1. Suspensi dapat meningkatkan stabilitas sediaan. Partikel padat dapat membantu mencegah
degradasi kimia dan fisika dari bahan aktif yang terlarut dalam cairan.
2. Suspensi dapat meningkatkan bioavailabilitas bahan aktif. Suspensi dapat meningkatkan laju
penyerapan dan memperpanjang waktu kerja bahan aktif karena partikel padat dapat membantu
menjaga konsentrasi bahan aktif dalam cairan.
3. Suspensi dapat digunakan untuk menghasilkan sediaan farmasi dengan dosis yang bervariasi.
Dengan mengatur jumlah partikel padat dalam cairan, dosis yang dihasilkan dapat disesuaikan
dengan kebutuhan pasien.

Namun, suspensi juga memiliki kekurangan, antara lain:

1. Suspensi dapat mengalami sedimentasi. Partikel padat dalam suspensi dapat mengendap jika
dibiarkan selama beberapa waktu, sehingga mengurangi homogenitas sediaan dan memerlukan
pengocokan sebelum digunakan.
2. Suspensi dapat menyebabkan iritasi. Partikel padat dalam suspensi dapat menyebabkan iritasi
pada kulit atau selaput lendir jika digunakan dalam bentuk sediaan topikal.
3. Suspensi dapat memerlukan agen pengemulsi. Untuk menghindari sedimentasi dan
meningkatkan stabilitas sediaan, suspensi sering memerlukan agen pengemulsi, yang dapat
menambah biaya dan kompleksitas produksi sediaan farmasi.

Sebelum mengonsumsi atau menggunakan sediaan suspensi, sebaiknya konsultasikan dengan


dokter atau apoteker terlebih dahulu untuk mendapatkan informasi dan saran yang tepat
mengenai penggunaan sediaan tersebut.

28.Emulsi
Emulsi dalam sediaan farmasi adalah campuran dua atau lebih zat yang umumnya tidak dapat
dicampur, seperti minyak dan air, yang dibuat menjadi campuran homogen dengan bantuan agen
emulsifikasi. Dalam emulsi, satu fase terdispersi dalam fase yang lain, dengan partikel-partikel
kecil dari satu fase yang tersebar secara merata di dalam fase yang lain.

Keuntungan dari penggunaan emulsi dalam sediaan farmasi adalah bahwa mereka dapat
digunakan untuk memfasilitasi pengiriman obat yang sulit larut, meningkatkan bioavailabilitas,
dan menghasilkan efek yang lebih cepat. Selain itu, emulsi juga dapat meningkatkan stabilitas
dan konsistensi produk.

Namun, kelemahan dari emulsi dalam sediaan farmasi adalah bahwa mereka dapat menjadi tidak
stabil atau pecah, dengan partikel-partikel dalam emulsi yang bergabung kembali dan
mengendap. Hal ini dapat mengurangi efektivitas produk dan mengurangi umur simpannya.
Selain itu, pembuatan emulsi yang stabil dapat memerlukan waktu dan usaha yang signifikan,
serta penggunaan agen emulsifikasi yang cukup banyak, yang dapat mempengaruhi kualitas dan
keamanan produk.

IV. Gaseous

29.Inhaler

Inhaler adalah alat yang digunakan untuk mengirimkan obat-obatan melalui saluran udara ke
dalam paru-paru. Inhaler umumnya digunakan untuk mengobati penyakit pernapasan seperti
asma, bronkitis kronis, dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).

Kekurangan inhaler adalah sebagai berikut:

1. Memerlukan keterampilan khusus: Penggunaan inhaler memerlukan keterampilan khusus untuk


memastikan bahwa obat dihantarkan dengan benar ke paru-paru. Beberapa orang mungkin
kesulitan menggunakan inhaler dengan benar.
2. Biaya: Inhaler dapat mahal dan memerlukan penggantian yang sering. Biaya inhaler dapat
menjadi kendala bagi beberapa orang yang membutuhkan obat-obatan inhalasi secara teratur.
3. Efek samping: Seperti halnya obat-obatan lain, inhaler dapat menyebabkan efek samping seperti
sakit kepala, jantung berdebar-debar, atau gemetar.

Kelebihan inhaler adalah sebagai berikut:


1. Cepat dan efektif: Inhaler bekerja dengan cepat dan secara efektif untuk memberikan obat
langsung ke paru-paru, sehingga menghasilkan efek yang lebih cepat dibandingkan dengan obat
lain yang diberikan secara oral.
2. Mudah digunakan: Inhaler sangat mudah digunakan dan dapat dibawa ke mana saja. Inhaler
portabel memungkinkan pasien untuk membawa obat-obatan mereka saat bepergian atau bekerja.
3. Dosis yang tepat: Inhaler memungkinkan pemberian dosis yang tepat dari obat-obatan, sehingga
membantu mengurangi kemungkinan overdosis atau di bawah dosis.
4. Meminimalkan efek samping: Inhaler membantu mengurangi efek samping yang mungkin terjadi
pada obat-obatan yang diberikan secara oral, karena dosisnya langsung dihantarkan ke paru-paru,
sehingga obat tidak perlu melalui saluran pencernaan dan sistem pencernaan.

30.Aerosol
Aerosol dalam sediaan farmasi adalah bentuk sediaan obat yang terdiri dari campuran zat obat
dan gas yang dimampatkan di dalam suatu wadah tekanan yang dilengkapi dengan katup
semprot. Ketika katup semprot ditekan, gas bertekanan tinggi akan melepaskan campuran zat
obat dan gas tersebut dalam bentuk semprotan halus yang bisa dihirup atau disapukan pada area
yang diinginkan.

Kelebihan dari aerosol adalah:

1. Penyerapan yang cepat: Aerosol memungkinkan obat untuk masuk ke dalam tubuh melalui
saluran pernapasan atau kulit dalam waktu yang sangat cepat, karena bentuk semprotannya
memungkinkan obat untuk masuk ke dalam tubuh dengan lebih cepat dibandingkan dengan
bentuk sediaan obat lainnya.
2. Kemudahan penggunaan: Aerosol mudah digunakan dan transportabel, karena sediaan obat ini
tidak memerlukan air atau alat pengukur khusus untuk mengambil dosis yang diperlukan. Selain
itu, bentuk semprotannya juga memungkinkan pengguna untuk menjangkau area yang sulit
dijangkau dengan bentuk sediaan obat lainnya.
3. Konsistensi dosis: Aerosol memungkinkan konsistensi dosis yang lebih baik, karena jumlah obat
dalam setiap semprotan dapat dikontrol dengan sangat baik, sehingga mengurangi risiko
overdosis atau di bawah dosis.

Namun, ada juga beberapa kekurangan aerosol, seperti:


1. Biaya: Aerosol umumnya lebih mahal daripada bentuk sediaan obat lainnya, karena memerlukan
teknologi dan peralatan khusus untuk produksinya.
2. Penggunaan yang tidak benar: Aerosol dapat digunakan dengan cara yang tidak benar, seperti
menghirup semprotan terlalu dalam atau tidak cukup dalam, yang dapat mengakibatkan efek
samping yang tidak diinginkan atau kegagalan dalam mencapai efek terapeutik yang diharapkan.
3. Potensi bahaya lingkungan: Beberapa jenis gas yang digunakan dalam aerosol dapat memiliki
efek negatif pada lingkungan, seperti berkontribusi pada penipisan lapisan ozon atau
menghasilkan emisi gas rumah kaca. Oleh karena itu, produsen aerosol harus memastikan bahwa
gas yang digunakan dalam sediaan farmasi mereka tidak berbahaya bagi lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai