Anda di halaman 1dari 13

Karakteristik Organoleptik dan Kimia Ilabulo Ikan Patin, Harmain et al.

JPHPI 2017, Volume 20 Nomor 2


Available online: journal.ipb.ac.id/index.php/jphpi

KARAKTERISTIK ORGANOLEPTIK DAN KIMIA ILABULO IKAN PATIN


FORTIFIKAN

Rita Marsuci Harmain1*, Faiza Dali1, Nurjanah2, Agoes Mardiono Jacoeb2


1
Jurusan Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Negeri Gorontalo,
Jl. Jend Sudirman No.6 Kota Gorontalo, 96128, Telepon (0435) 821125, Fax (0435) 821752
2
Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Institut Pertanian Bogor, Kampus IPB Darmaga, Jalan Agatis, Bogor 16680 Jawa Barat
Telepon (0251) 8622915, Faks (0251) 8622916
*Korespondensi: rmarsuci@yahoo.com
Diterima: 15 Desember 2016/ Disetujui: 17 Agustus 2017

Cara sitasi: Harmain RM, Dali F, Nurjanah, Jacoeb AM. 2017. Karakteristik organoleptik dan kimia ilabulo
ikan patin fortifikan. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia. 20(2): 329-338.

Abstrak
Diversifikasi makanan tradisional ilabulo berbahan baku ikan patin (Pangasius sp.) berpotensi
dikembangkan di provinsi Gorontalo menggantikan ilabulo berbahan baku jeroan ayam. Tujuan penelitian
adalah membuat ilabulo menggantikan bahan baku jeroan ayam dengan bahan baku ikan patin fortifikasi
rumput laut Kappaphycus alvarezii dan tepung tulang patin serta menentukan karakteristik organoleptik dan
kimia ilabulo ikan patin fortifikan. Perlakuan fortifikasi yaitu kombinasi rumput laut K. alvarezii dan tepung
tulang patin A (5:10% ), B (10:15%) dan C (15:20%). Analisis organoleptik menggunakan skala hedonik
kriteria kesukaan pada kenampakan, tekstur, warna, aroma dan rasa. Hasil analisis organoleptik dilanjutkan
dengan uji Bayes, hasil uji terpilih dianalisis kimia menggunakan metode Association of Official Analitical
Chemist. Hasil penelitian karakteristikorganoleptik hedonik ilabulo ikan patin fortifikan kenampakan
dengan kriteria netral – suka (5,53–7,03), tekstur netral – agak suka (5,8–7,1), aroma agak suka (6,3–6,73),
warna netral – suka (6,1–7,03) dan rasa (6,07–6,53) netral – agak suka. Hasil uji Bayes diperoleh tekstur nilai
kepentingan 5, kenampakkan nilai kepentingan 5, aroma nilai kepentingan 4, warna nilai kepentingan 3 dan
rasa nilai kepentingan 2. Karakteristik kimia ilabulo ikan patin fortifikasi terpilih yaitu fortifikasi rumput
laut K. alvarezii 15% dan tepung tulang ikan patin (20%) (fortifikasi C) diperoleh nilai kadar air 56,46%, abu
11,54%, protein 7,78%, lemak 8,91%, serat kasar 0,61%, karbohidrat 22,07% dan kalsium 0,315%.

Kata kunci: fortifikasi, Gorontalo, ilabulo, Pangasius sp., proksimat

Organoleptic Characteristics and Chemicals Ilabulo Catfish Fortification

Abstract
Diversification of traditional food ilabulo made from raw catfish (Pangasius sp.) has the potential to be
developed in Gorontalo province to substitute chicken viscera. The research aimed to make ilabulo substitute
the raw material of chicken viscera with the catfish fortified Kappaphycus alvarezii seaweed and catfish
bone meal and to determine the organoleptic and chemical characteristics of ilabulo catfish fortification.
Fortified treatment is K. alvarezii and catfish bone (5 dan 10% ), B (10 and 15%) and C (15 dan 20%).
The organoleptic analysis used a hedonic scale of favorite criteria on the appearance, texture, color, flavor,
and taste. The results of organoleptic analysis continued with Bayes test. The chemical analysis used the
Association of Official Analytical Chemist method. The result of the hedonic characteristic of ilabulo catfish
fortification was on the appearance neutral criteria – like (5.53–7.03), texture neutral criteria – rather like
(5.8–7.1), aroma rather like (6.3–6.73), color neutral – like (6.1–7.03) and taste (6.07–6.53) neutral criteria –
rather like. The result of Bayes test obtained by a texture of importance value 5, appearance importance value
5, aroma of importance value 4, color of interest value 3 and taste of importance value 2. Characteristic of
ilabulo culture of selected fortified catfish that was the fortification of K. alvarezii seaweed 15% and catfish
bone flour (20%) (fortification C) obtained by water content 56.46%, ash 11.54%, protein 7.78%, fat 8.91%,
coarse fiber 0.61%, carbohydrate 22.07% and calcium 0.315 %.

Keywords: fortification, Gorontalo, ilabulo, Pangasius sp., proximate

Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 329


JPHPI 2017, Volume 20 Nomor 2 Karakteristik Organoleptik dan Kimia Ilabulo Ikan Patin, Harmain et al.

PENDAHULUAN (Zea mays), bawang putih, bawang merah,


Ilabulo sebagai salah satu makanan lada halus, cabe rawit, gula pasir, garam halus,
tradisional provinsi Gorontalo umumnya santan kelapa (Coconut Milk ACC Gorontalo),
berbahan baku jeroan ayam dan disajikan minyak nabati (Bimoli). Bahan dan alat uji
pada setiap perayaan, bercita rasa gurih dan kimia berdasarkan metode uji Association of
beraroma khas dan telah membudidaya. Official Analitical Chemist (AOAC) (2005).
Chien dan Karim (2016) mengemukakan Alat pembuatan ilabulo ikan patin
bahwa makanan selalu diperlukan untuk fortifikan yaitu processor (Philips Daily
kelangsungan hidup manusia, memiliki Collection food processor HR7627/00),
historis dan simbol budaya yang erat. Makanan blender (Phillips Daily Collection ProBlend
sebagai salah satu indikator hubungan sosial 4), grinder (MG700 Meat Grinder Stainless
pada perayaan pernikahan dan perayaan Steel), timbangan digital (T-Scale T-Touch
lainnya. Penelitian diversifikasi ilabulo bahan Pos Scale X7-10), presto (Maxim uk.24 cm),
baku jeroan ayam dengan bahan baku patin ayakan ukuran 100 mesh, serta scoorsheet
telah dilakukan oleh Harmain dan Yusuf (SNI 01-2346-2006).
(2012) yaitu formulasi dan karakterisasi
ilabulo berbahan baku ikan patin dengan Metode Penelitian
kriteria kesukaan yaitu agak suka sampai suka. Tahapan penelitian terdiri dari
Harmain (2014) melaporkan bahwa ilabulo pembuatan tepung tulang ikan patin dan
ikan patin mengandung asam lemak tak jenuh bubur rumput laut K. alvarezii serta fortifikasi
ω3 dan ω6 Polyunsaturated Fatty Acid (PUFA) ilabulo. Pembuatan tepung tulang ikan
22,07%. Asam lemak tak jenuh ω3 dan ω6 berdasarkan metode Elfauziah (2003) dan
tersebut bermanfaat bagi kesehatan. Zhang et Mulia (2004) yang dimodifikasi. Tulang
al. (2010) menyatakan bahwa kandungan ω3 ikan patin dibersihkan, direbus pada suhu
dan ω6 pada ikan dapat berfungsi mengurangi 100 oC selama 30 menit, dicuci dengan air
risiko kanker dan jantung koroner. bersih untuk memisahkan daging dan lemak
Pengembangan diversifikasi ilabulo yang menempel pada tulang ikan patin dan
ikan patin dengan memanfaatkan rumput diautoklaf pada suhu 121 oC selama 1 jam
laut Kappaphycus alvarezii bertujuan untuk untuk melunakkan tulang ikan patin, dicuci
meningkatkan tekstur yang lebih kenyal dan berulang kali sampai tidak tersisa lagi lemak
pemenuhan kebutuhan gizi sebagai sumber dan daging yang masih menempel. Tulang ikan
serat dan kalsium. Kumar et al. (2015) kemudian ditiriskan sampai tidak menetes lagi
menyatakan bahwa kandungan serat yang air yang ada pada tulang ikan patin, dipotong
terdapat pada K. alvarezii bervariasi antara kecil 5-10 cm, dikeringkan dengan oven
9,68±0,08 hingga 18,57±0,15 g/100 g. Limbah 105 oC selama 90 menit, dihaluskan dan
tulang ikan patin dapat dimanfaatkan berupa diayak 100 mesh.
tepung tulang untuk difortifikasi pada ilabulo. Pembuatan bubur rumput laut K. alvarezii
Tepung tulang ikan patin mengandung berdasarkan metode Harmain et al. (2016),
kalsium cukup tinggi yaitu 6,36% rumput laut K. alvarezii kering dibersihkan
(Harmain et al. 2016). dan dicuci sampai bersih, kemudian direndam
Penelitian ini bertujuan menentukan selama 2 hari dan dilakukan pergantian air
kombinasi perlakuan rumput laut K. alvarezii sebanyak 2 (dua) kali. Rumput laut K. alvarezii
dan tulang ikan patin yang disukai serta nilai selanjutnya dicuci kembali dengan air bersih,
proksimat ilabulo terpilih. dilakukan pengecilan ukuran 3-5 cm dan
diblender sehingga menghasilkan bubur
BAHAN DAN METODE rumput laut K. alvarezii.
Bahan dan Alat Pembuatan ilabulo ikan patin fortifikan
Bahan yang digunakan terdiri dari daging rumput laut K. alvarezii dan tepung tulang
lumat ikan patin (Pangasius sp.), rumput laut ikan patin menggunakan metode gelatinisasi
K. alvarezii kering, tepung tulang ikan patin, berdasarkan Harmain dan Yusuf (2012) yang
tepung sagu (Metroxylon sp.), tepung jagung dimodifikasi. Proses pembuatan ilabulo terdiri

330 Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia


Karakteristik Organoleptik dan Kimia Ilabulo Ikan Patin, Harmain et al. JPHPI 2017, Volume 20 Nomor 2

dari penumisan bumbu, penambahan daging N : Jumlah total data


lumat ikan patin, tepung jagung dan tepung T : Koreksi nilai yang sama
sagu. Fortifikasi rumput laut K. alvarezii dan H : H hitung (kriteria yang akan diuji)
tepung tulang ikan patin yaitu perlakuan Data yang diperoleh dianalisis
A (5:10%), B (10:15%) dan C (15:20%). menggunakan program perangkat lunak
Penambahan santan kelapa dan proses Statistical Package for the Social Sciences
gelatinisasi menggunakan suhu ±60 oC, proses (SPSS) serie 16. Hasil uji jika berbeda nyata
pengemasan menggunakan daun pisang dan dilanjutkan dengan uji lanjut multiple
proses pemanggangan pada suhu ±80 oC. comparison (uji Duncan) dengan rumus:

Metode analisis
Karakterisasi organoleptik hedonik
ilabulo ikan patin fortifikan kriteria kesukaan Keterangan:
berdasarkan kenampakan, tekstur, warna, Ri: rata-rata rangking dalam perlakuan
aroma dan rasa menggunakan skala hedonik ke-i
(skala 1 : amat sangat tidak suka, skala 2 Rj: rata-rata rangking dalam perlakuan
: sangat tidak suka, skala 3 : tidak suka, ke-j
skala 4 : agak tidak suka, skala 5 : netral, N: banyaknya data
skala 6: agak suka, skala 7: suka, skala 8 : Z: banyaknya perlakuan
sangat suka dan skala 9 : amat sangat suka). ni: jumlah data perlakuan ke-i
Parameter analisis uji organoleptik hedonik nj: jumlah data perlakuan ke-j
berdasarkan SNI 01-2346-2006 (BSN 2006).
Panelis yang digunakan adalah panelis Nilai kepentingan dan data perangkingan
semi terlatih sebanyak 30 orang mahasiswa berdasarkan skor tertinggi yang diperoleh
Jurusan Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas menggunakan uji Bayes (SNI 01-2346-2006)
Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas (BSN 2006). Uji Bayes merupakan salah
Negeri Gorontalo. satu metode pengambilan keputusan untuk
Ilabulo ikan patin fortifikan fortifikasi memilih salah satu perlakuan fortifikasi
terpilih berdasarkan hasil uji Bayes, dilakukan terpilih berdasarkan kepentingan dan skor
karakterisasi kimia. Analisis kimia yang tertinggi pada parameter kenampakan,
diuji yaitu kadar air, abu, protein, lemak, tekstur, warna, aroma dan rasa sesuai tujuan
kalsium dan karbohidrat berdasarkan penelitian.
analisis proksimat metode Association of
Official Analitical Chemist (AOAC) (2005) HASIL DAN PEMBAHASAN
dan analisis serat kasar berdasarkan metode Karakteristik Organoleptik Ilabulo
Sudarmadji et al. (1997). Ikan Patin (Pangasius sp.) Fortifikan
Formulasi ilabulo ikan patin fortifikan
Analisis Data yang berpengaruh pada kenampakan dan
Uji organoleptik hedonik dihitung warna adalah penambahan tepung sagu dan
menggunakan analisis statistik non parametrik jagung. Ilabulo umumnya menggunakan
Kruskal Wallis (Walpole 1993) dengan rumus tepung sagu sehingga berwarna cokelat agak
sebagai berikut: kehitaman setelah proses pemasakan dan
pemanggangan. Ilabulo dengan penambahan
tepung jagung memiliki warna kuning dan
masih terasa sepah sehingga kurang digemari.
Fortifikasi rumput laut K. alvarezii dan
T = (t – 1) (t + 1) tepung tulang ikan patin secara organoleptik
Keterangan: parameter warna mampu menetralisir warna
n¡ : Banyaknya pengamatan dalam ilabulo menjadi agak cokelat kekuningan
perlakuan ke – i dan dari parameter rasa ilabulo ikan patin
Ri : Jumlah rangking dalam contoh ke – i

Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 331


JPHPI 2017, Volume 20 Nomor 2 Karakteristik Organoleptik dan Kimia Ilabulo Ikan Patin, Harmain et al.

8
7,03b 7,1b 7,2b 7,03b 7,03b
7 6,53b 6,6b 6,73c 6,6ab 6,53c
6,3a 6,1a 6,07a
5,8a
6 5,53a
Nilai organoleptik hedonik

5
ikan patin fortifikan

4
8 8 8
7,1b7,2
b
7,03b 7,03b 7,17,03
b b 7,2
7,1 b b 7,2 b
7,03b 7,0
3 6,73 c
6,736,6
c ab
6,73 c
7 7 b
6,53 7 b
6,53 6,66,53
b b
6,6b a 6,6 b 6,6ab
6,3 6,3 a
6,16,3
a
a
2 6,1a 6,07a6,
5,8a 5,8a 5,8a
6 5,53a 6 5,53a 6 5,53a
1
5 5 5
0
4 4 4
Kenampakan Tekstur Aroma Warna Rasa
Parameter 3 3 3
Gambar 1 Histogram nilai organoleptik hedonik produk ilabulo
2 fortifikasi
2 2
rumput laut K. alvarezii
dan tepung tulang ikan patin dengan perbandingan A(5:10), B(10:15), C(15:20).
1 1 1

fortifikan sudah tidak terasa sepah. Hasil ikan 0patin memiliki


0 0 permukaan utuh dan
pengujian analisis organoleptik hedonik rata. Hal ini sejalan dengan
Kenampakan
Kenampakan penelitian
Tekstur TeksturBariah
Kenampakan Aroma
Tekstur Aroma Warna
Aroma Warna
ilabulo ikan patin fortifikan disajikan pada et al. (2015) yang menyatakan bahwa semakin
Gambar 1. tinggi konsentrasi karaginan edible coating
Parameter kenampakan, tekstur, pada otak otak ikan, semakin tinggi kesukaan
aroma, warna dan rasa berada pada kriteria panelis terhadap kenampakkan otak otak
netral hingga suka. Ilabulo ikan patin ikan.
secara oganoleptik hedonik disukai dengan Karaginan yang terkandung pada bubur
dilakukan fortifikasi rumput laut K. alvarezii rumput K. alvarezii mampu meningkatkan
dan tepung tulang ikan patin. Penjelasan kekuatan gel sehingga produk ilabulo ikan
berdasarkan parameter yaitu sebagai berikut: patin kompak dan padat, karena karaginan
berfungsi sebagai gelling agent. Karaginan
Kenampakkan juga mampu berinteraksi dengan protein
Nilai organoleptik hedonik kenampakan yang berasal dari bahan baku ikan patin yang
ilabulo ikan patin fortifikan pada kisaran turut berpengaruh dalam pembentukan gel.
5,53-7,03 dengan kriteria netral hingga suka. Winarno (2008) menyatakan pada umumnya
Analisis ragam menunjukkan perlakuan karaginan dapat berinteraksi dengan
fortifikasi ilabulo ikan patin berpengaruh makromolekul bermuatan, misalnya protein
nyata. Gambar 1 menunjukkan bahwa nilai sehingga menyebabkan berbagai pengaruh
kesukaan panelis terhadap kenampakan yaitu peningkatan viskositas, pembentukan
ilabulo ikan patin fortifikan tertinggi yaitu gel, pengendapan dan stabilisasi.
fortifikasi perlakuan rumput laut 15% dan
tulang ikan patin 20% (perlakuan C). Tekstur
Fortifikasi rumput laut K.alvarezii dan Kisaran nilai organoleptik hedonik tekstur
tepung tulang ikan patin mempengaruhi ilabulo ikan patin fortifikan yaitu 5,80-7,20
kenampakan ilabulo ikan patin. Kenampakan dengan kriteria netral hingga suka. Analisis
ilabulo ikan patin yang disukai panelis yaitu ragam menunjukkan bahwa fortifikasi ilabulo
utuh dan permukaan rata. Fortifikasi rumput ikan patin berpengaruh nyata. Gambar 1
laut K. alvarezii semakin tinggi, semakin menunjukkan bahwa tekstur ilabulo ikan patin
tinggi nilai kriteria kesukaan panelis terhadap fortifikan tertinggi ada pada fortifikasi C dan
kenampakan ilabulo ikan patin. Karaginan terendah fortifikasi A. Fortifikasi rumput laut
yang terkandung dalam bubur rumput laut K. K. alvarezii berpengaruh pada tekstur ilabulo
alvarezii mampu berikatan dengan pati sagu ikan patin fortifikan. Fortifikasi rumput laut
dan jagung yang menjadikan produk ilabulo K. alvarezii semakin tinggi, semakin tinggi

332 Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia


Karakteristik Organoleptik dan Kimia Ilabulo Ikan Patin, Harmain et al. JPHPI 2017, Volume 20 Nomor 2

nilai kesukaan panelis terhadap tekstur ilabulo karaginan tidak berpengaruh terhadap bau
ikan patin. Penambahan rumput laut K. otak-otak ikan.
alvarezii semakin tinggi maka tekstur ilabulo Aroma ilabulo ikan patin fortifikan
ikan patin semakin kenyal, kompak dan padat. dipengaruhi oleh penambahan bumbu dalam
Kandungan pati sagu yang terdiri dari formulasi dan penggunaan daun pisang sebagai
amilosa dan amilopektin mempengaruhi kemasan ilabulo pada saat pemanggangan.
sifat kelarutan dan derajat gelatinisasi pati. Aroma ilabulo ikan patin fortifikan berasal
Kusnandar et al. (2015) melaporkan bahwa dari bahan baku ikan patin yang terurai pada
pati sagu memiliki kandungan pati yang proses pengolahan karena terdapat reaksi
cukup tinggi yaitu 87,13%. Amilopektin pada penguraian senyawa protein dan lemak
tepung sagu yang mudah melekat dan sedikit menjadi senyawa volatil akibat degradasi
menyerap air. Fungsi karaginan mampu bahan pangan oleh panas. Winarno (2008)
menstabilkan produk ilabulo ikan patin. menyatakan bahwa aroma yang ditimbulkan
Kandungan karaginan pada rumput laut K. merupakan hasil kombinasi antara senyawa-
alvarezii semakin tinggi, produk ilabulo ikan senyawa volatil dari daging ikan yang berasal
patin menjadi kurang melekat namun lebih dari degradasi protein senyawa volatil seperti
kenyal dan padat. merkaptan, skatol, dan H2S.
Rumput laut K. alvarezii merupakan
salah satu jenis rumput laut merah Warna
(Rhodophyceae) penghasil karaginan. Jenis Nilai organoleptik hedonik warna
karaginan yang dihasilkan dari rumput ilabulo ikan patin fortifikan ada pada kisaran
laut K. alvarezii adalah kappa-karaginan. 6,10-7,03 dengan kriteria agak suka hingga
Djaeni et al. (2012) mengemukakan bahwa suka. Analisis keragaman ilabulo ikan patin
rumput laut dari kelompok Rhodopyceae fortifikan berpengaruh nyata. Gambar 1
(alga merah) menghasilkan karaginan yang menunjukkan bahwa nilai organoleptik
banyak digunakan dalam berbagai industri. hedonik tertinggi terhadap warna ilabulo
Penelitian Putra et al. (2015) menghasilkan ikan patin fortifikan yaitu fortifikasi C dan
bahwa semakin tinggi konsentrasi karaginan terendah fortifikasi A.
sebagai stabilizer terhadap otak otak ikan Pembentukan warna pada produk
kurisi (Nemipterus nematophorus) maka ilabulo ikan patin fortifikan salah satunya
nilai stabilitas emulsi karaginan semakin karena penambahan tepung sagu. Pada saat
tinggi. Menurut Aberle et al. (2001), pati proses pemasakan dan pemanggangan,
berkemampuan mengikat sejumlah besar ilabulo ikan patin fortifikan mengalami
air, namun kemampuan emulsifikasinya gelatinisasi terutama dari penambahan
rendah, sedangkan karaginan bersifat tepung sagu dan rumput laut K. alvarezii
sebagai hidrofilik, dapat mengikat air dan yang menjadikan produk ilabulo berwarna
menstabilkan sistem emulsi pada produk agak cokelat. Penambahan tepung jagung
emulsi. turut berkontribusi terhadap warna ilabulo
ikan patin yaitu pada saat proses pengadukan
Aroma adonan ilabulo yang menjadikan produk
Nilai organoleptik hedonik aroma ilabulo ilabulo ikan patin fortifikan menjadi agak
ikan patin fortifikan pada kisaran 6,30-6,73 cokelat kekuningan. Fortifikasi rumput laut
dengan kriteria agak suka hingga suka. Analisis K. alvarezii pada produk ilabulo ikan patin
ragam aroma ilabulo ikan patin fortifikan menetralkan warna cokelat menjadi produk
berpengaruh nyata. Gambar 1 menunjukkan ilabulo agak cokelat kekuningan.
bahwa nilai organoleptik hedonik tertinggi Gambar 1 menunjukkan bahwa semakin
terhadap aroma ilabulo ikan patin fortifikan tinggi fortifikasi rumput laut K. alvarezii dan
yaitu fortifikasi B dan terendah fortifikasi tepung tulang ikan patin, semakin tinggi nilai
A, tetapi Putra et al. (2015) menghasilkan kesukaan panelis terhadap warna ilabulo
bahwa perbedaan konsentrasi penambahan ikan patin fortifikan. Hal ini sejalan dengan

Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 333


JPHPI 2017, Volume 20 Nomor 2 Karakteristik Organoleptik dan Kimia Ilabulo Ikan Patin, Harmain et al.

penelitian Bariah et al. (2015) melaporkan Uji Bayes


bahwa semakin tinggi penambahan Hasil uji Bayes setelah dilakukan analisis
konsentrasi karaginan, semakin tinggi organoleptik hedonik berdasarkan tekstur,
kesukaan panelis terhadap warna otak – otak kenampakkan, rasa, warna dan aroma ilabulo
ikan. ikan patin fortifikan. Hasil uji Bayes ilabulo
ikan patin fortifikan ditunjukkan pada
Rasa Tabel 2.
Rata-rata nilai organoleptik hedonik Tabel 2 menunjukkan bahwa rangking
rasa ilabulo ikan patin fortifikan adalah 6,07– tertinggi ilabulo ikan patin fortifikan pada
7,03 dengan kriteria agak suka sampai suka. fortifikasi C (15:20) dan rangking terendah
Fortifikasi rumput laut K.alvarezii dan tepung pada fortifikasi A (5:10). Hal tersebut
tulang ikan patin berpengaruh terhadap rasa menunjukkan bahwa fortifikasi C sebagai
ilabulo ikan patin. Gambar 1 menunjukkan fortifikasi terpilih berdasarkan pertimbangan
bahwa nilai organoleptik hedonik ilabulo ikan parameter tekstur, kenampakan, rasa, warna
patin fortifikan tertinggi pada fortifikasi B dan dan aroma.
terendah pada fortifikasi A. Nilai kepentingan dan rangking
Hasil penelitian menunjukkan tertinggi ilabulo ikan patin pada fortifikasi
bahwa panelis lebih cenderung menyukai C (15:20) berdasarkan parameter tekstur
produk ilabulo ikan patin fortifikasi bubur dan kenampakan dengan nilai 5 (sangat
rumput laut K. alvarezii 10% dan tepung penting), rasa nilai 4 (penting), warna nilai
tulang ikan patin 15%. Komposisi bumbu, 3 (biasa) dan aroma nilai 2 (kurang penting).
penggunaan tepung sagu dan jagung juga Pemberian nilai kepentingan pada parameter
berkontribusi terhadap rasa ilabulo ikan tersebut ditentukan sesuai dengan tujuan
patin hasil fortifikasi. Rasa ilabulo ikan patin penelitian. Ilabulo ikan patin fortifikan
hasil fortifikasi pada saat proses pengolahan tekstur dan kenampakan adalah parameter
terutama pada pemasakan dan pemanggangan paling penting karena produk ilabulo yang
menggunakan kemasan daun pisang sehingga diharapkan dengan fortifikasi rumput laut
menimbulkan aroma dan rasa yang khas. Rasa K. alvarezii dan tepung tulang patin
juga berasal dari terhidrolisisnya protein pada menjadikan produk ilabulo lebih kenyal,
daging ikan menjadi asam amino glutamat kompak, padat dan kenampakkan permukaan
yang menimbulkan rasa gurih pada ilabulo rata yang merupakan salah satu tujuan
ikan patin hasil fortifikasi. Rasa sepah karena utama penelitian karakteristik organoleptik.
penambahan tepung jagung pada penelitian Fortifikasi rumput laut K.alvarezii turut
sebelumnya yang dilakukan Harmain dan berkontribusi pada pembentukan gel yaitu
Yusuf (2012) tidak berasa sepah lagi karena karagenan yang membentuk produk ilabulo
adanya fortifikasi rumput laut K. alvarezii lebih kenyal. Warna turut berkontribusi pada
sehingga menutupi rasa sepah tersebut. kenampakkan berasal dari warna transparan

Tabel 1 Hasil uji Bayes ilabulo ikan patin fortifikan


Fortifikasi
No Parameter
A B C
1 Tekstur 0,263 0,526 0,790
2 Kenampakan 0,263 0,526 0,790
3 Rasa 0,210 0,421 0,631
4 Warna 0,158 0,316 0,474
5 Aroma 0,105 0,211 0,316
Total 1 2 3
Rangking 3 2 1
Keterangan: ilabulo ikan patin fortifikasi rumput laut K. alvarezii dan tepung tulang
patin: fortifikasi A (5:10), B (10:15) dan C (15:20)

334 Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia


Karakteristik Organoleptik dan Kimia Ilabulo Ikan Patin, Harmain et al. JPHPI 2017, Volume 20 Nomor 2

rumput laut K. alvarezii dan warna keputihan Kadar Air


tepung tulang ikan patin yang menetralisir Tabel 3 menunjukkan hasil analisis rata–
warna ilabulo sangat cokelat akibat rata kadar air ilabulo ikan patin fortifikasi
penambahan tepung sagu menjadi produk terpilih (fortifikasi C) lebih rendah daripada
ilabulo ikan patin fortifikan ini berwarna agak ilabulo ikan patin tanpa fortifikasi, namun
cokelat. kadar abu, lemak, protein, serat kasar,
Nilai kepentingan parameter rasa dan kalsium lebih tinggi dibanding tanpa
menempati urutan kedua setelah tekstur dan fortifikasi. Kadar air ilabulo ikan patin
kenampakan ilabulo ikan patin fortifikan. fortifikan masih memenuhi syarat mutu dan
Penambahan tepung jagung masih agak keamanan pangan syarat mutu dan keamanan
terasa walaupun telah ternetralisir oleh pangan dengan kadar air maksimal 60%
rumput laut K. alvarezii dan bumbu. Proses (BSN 2013).
pemasakan dan pemanggangan ilabulo ikan Kadar air ilabulo ikan patin fortifikan
patin fortifikan juga turut mempengaruhi tidak jauh berbeda dengan penelitian Putra
penilaian kepentingan rasa, walaupun aroma et al. (2015) yang menghasilkan kadar air
menempati urutan terendah, namun secara 56,57% pada konsentrasi penambahan
karakteristik organoleptik hedonik ada pada karaginan 1,5% pada otak–otak ikan kurisi.
kriteria agak suka sampai suka. Konsentrasi penambahan karaginan semakin
Penentuan ilabulo ikan patin fortifikan tinggi, semakin tinggi kadar air pada otak–
formulasi C sebagai formula terpilih otak ikan kurisi. Kandungan gugus sulfat pada
dilakukan untuk pengambilan keputusan karagenan bermuatan negatif di sepanjang
terbaik dari sejumlah pilihan dengan metode rantai polimer dan bersifat hidrofilik yang
Bayes. Marimin (2004) menyatakan bahwa dapat mengikat air atau gugus hidroksil
pengambilan keputusan untuk memilih lainnya.
konsentrasi yang terbaik pada tahap
penentuan formulasi menggunakan metode Kadar Abu
Bayes. Nilai kadar abu ilabulo ikan patin
fortifikasi terpilih lebih tinggi dari ilabulo ikan
Komposisi Kimia Ilabulo Ikan Patin patin tanpa fortifikasi. Nilai kadar abu tersebut
(Pangasius sp.) Fortifikan Fortifikasi dikarenakan selain penambahan tepung
Terpilih tulang ikan patin juga karena penambahan
Fortifikasi terpilih ilabulo ikan patin yaitu rumput laut K. alvarezii. Nilai kadar abu
fortifikasi rumput laut K.alvarezii 15% dan ilabulo ikan patin fortifikasi terpilih juga
tepung tulang ikan patin 20% (fortifikasi C). lebih tinggi dari penelitian Putra et al. (2015)
Komposisi kimia ilabulo ikan patin fortifikasi dengan nilai kadar abu 1,98% pada konsentrasi
terpilih dan tanpa perlakuan fortifikasi penambahan karaginan 1,5%. Nilai kadar
disajikan pada Tabel 3. abu otak-otak ikan semakin tinggi diduga
karena semakin meningkatnya konsentrasi

Tabel 2 Komposisi kimia ilabulo ikan patin fortifikasi terpilih dan tanpa fortifikasi
Kadar Kadar Kadar
Kadar Kadar Kadar (Ca)
No Sampel Protein Karbohidrat Serat
Air (%) Abu (%) Lemak (%) (%)
(%) (%) (%)
Fortifikasi
1 56,46 11,54 8,91 7,78 22,07 0,61 0,315
(C)
Tanpa
2 60,81 1,48 4,79 6,94 25,23 0,46 0,28
fortifikasi

Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 335


JPHPI 2017, Volume 20 Nomor 2 Karakteristik Organoleptik dan Kimia Ilabulo Ikan Patin, Harmain et al.

penambahan karagenan pada otak-otak bahan makanan yang umum dikomsumsi oleh
ikan, konsentrasi penambahan karagenan manusia adalah pati salah satunya pati yang
mengurangi konsentrasi penggunaan tepung berasal dari sagu. Pati sagu memiliki kadar
tapioka. karbohidrat yang lebih tinggi dari beras yaitu
80,35% - 85,90% yang dapat diolah menjadi
Kadar Lemak berbahai bahan makanan.
Kadar lemak ilabulo ikan patin fortifikan
fortifikasi terpilih memenuhi syarat mutu dan Kadar Serat
keamanan pangan produk otak-otak ikan yang Tabel 1 menunjukkan bahwa ilabulo
disyaratkan kadar lemak maksimal 16,0% ikan patin fortifikan fortifikasi terpilih
(BSN 2013). Penelitian Putra et al. (2015) menghasilkan kadar serat lebih tinggi bila
menghasilkan nilai kadar lemak 2,26% pada dibandingkan tanpa fortifikasi. Kadar serat
otak – otak ikan kurisi dengan penambahan ilabulo ikan patin fortifikan fortifikasi
konsentrasi karaginan 1,5%. Semakin tinggi terpilih lebih tinggi berasal dari rumput
penambahan konsentrasi karaginan tidak laut K. alvarezii. Penelitian Chaidir (2006)
mempengaruhi nilai kadar lemak otak – otak melaporkan bahwa kandungan serat pada
ikan kurisi. Hal ini karena karaginan lebih rumput laut K.alvarezii terdiri dari serat larut
bersifat hidrofilik yang dapat mengikat air 5,57%, serat tidak larut 3,87%.
daripada mengikat lemak.
Kadar Kalsium (Ca)
Kadar Protein Ilabulo ikan patin fortifikan fortifikasi
Kadar protein ilabulo ikan patin fortifikan terpilih menghasilkan kadar kalsium lebih
fortifikasi terpilih masih memenuhi syarat tinggi bila dibandingkan tanpa fortifikasi
mutu dan keamanan pangan SNI 7757:2013 seperti ditunjukkan pada Tabel 1. Hal tersebut
otak–otak ikan. syarat mutu dan keamanan karena selain terdapat kandungan kalsium
pangan SNI 7757:2013 otak – otak ikan kadar pada ikan patin juga berasal dari tepung
protein minimal 5% (BSN 2013). Putra et al. tulang ikan patin dan rumput laut K. alvarezii.
(2015) melaporkan bahwa nilai kadar protein Kadar kalsium ilabulo ikan patin
pada otak – otak ikan kurisi adalah 12,95%. fortifikan fortifikasi terpilih masih memenuhi
Karagenan berkemampuan mengikat air syarat mutu dan keamanan pangan SNI
sehingga dapat menahan protein yang dapat 7757:2013 otak – otak ikan yaitu maksimal
larut dalam air saat perebusan. Nilai kadar 2%. Fortifikasi tepung tulang ikan patin selain
protein semakin tinggi otak-otak ikan diduga menambah kalsium pada produk ilabulo juga
karena semakin meningkatnya konsentrasi untuk memanfaatkan limbah tulang ikan
penambahan karagenan pada otak-otak setelah proses preparasi ikan. Gobinathan
ikan. Konsentrasi penambahan karagenan et al. (2009) mengemukakan bahwa kalsium
mengurangi konsentrasi penggunaan tepung merupakan salah satu nutrient esensial yang
tapioka. sangat dibutuhkan untuk berbagai fungsi
tubuh.
Kadar Karbohidrat
Nilai kadar karbohidrat ilabulo ikan patin KESIMPULAN
fortifikasi lebih rendah dengan ilabulo ikan Karakteristik organoleptik hedonik
patin tanpa fortifikasi. Hal ini diduga karena ilabulo ikan patin fortifikan pada kenampakan
adanya penambahan rumput laut K. alvarezii kriteria netral – suka (5,53–7,03), tekstur
yang mengandung karaginan. kriteria netral – agak suka (5,8–7,1), aroma
Tepung sagu sebagai salah satu sumber kriteria agak suka (6,3–6,73), warna kriteria
karbohidrat yang ditambahkan pada netral – suka (6,1–7,03) dan rasa (6,07–6,53)
saat proses pembuatan ilabulo ikan patin kriteria netral – agak suka. Fortifikasi terpilih
selan sebagai penghasil energi juga untuk ilabulo ikan patin yaitu fortifikasi rumput laut
menambah bobot ilabulo ikan patin. Huwae K. alvarezii 15% dan tepung tulang ikan patin
(2014) mengemukakan bahwa jenis utama 20% (fortifikasi C). Karakteristik kimia produk

336 Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia


Karakteristik Organoleptik dan Kimia Ilabulo Ikan Patin, Harmain et al. JPHPI 2017, Volume 20 Nomor 2

ilabulo ikan patin fortifikan memenuhi syarat Engineering. 8(3).


mutu dan keamanan pangan berdasarkan SNI Elfauziah R. 2003. Pemisahan kalsium dari
7757:2013 otak – otak ikan dengan parameter tulang kepala ikan patin (Pangasius sp.)
uji kadar air maksimal 60%, kadar abu [skripsi] : Bogor (ID): Institut Pertanian
maksimal 2,0%, kadar protein minimal 5,0% Bogor.
dan kadar lemak maksimal 16,0%. Gobinathan P, Murali PV, Panneerselvam
R. 2009. Interactive effects of calcium
UCAPAN TERIMA KASIH chloride on salinity-induced proline
Ucapan terima kasih kepada semua pihak metabolism in Pennisetum typoidies.
yang telah membantu dalam menyelesaikan Advances in Biological Research 3(5-
tulisan ini. Penelitian ini didanai oleh Hibah 6):168-173.
Penelitian Kerjasama Antar Perguruan Tinggi Harmain R, Yusuf N. 2012. Formulasi
(PEKERTI) dengan mitra kerjasama Institut Produk Ilabulo Ikan Patin (Pangasius
Pertanian Bogor Tahun Anggaran 2016. sp.). Laporan Penelitian PNBP. Gorontalo
(ID): Universitas Negeri Gorontalo.
DAFTAR PUSTAKA Harmain R. 2014. Analisis Asam Lemak
Aberle ED, HB Hendrick, JC Forrest, MD Tak Jenuh Omega-3 dan Omega-6 pada
Judge and RA Merkel. 2001. Principles of Produk Ilabulo Ikan Patin (Pangasius sp.)
Meat Science. W. H. Freeman and Co, San sebagai Pangan Fungsional. Gorontalo
Fransisco. (ID): Universitas Negeri Gorontalo.
[AOAC] Association of Official Analitical Harmain R, Dali F, Nurjanah, Jacob AM.
Chemist.2005.Official Methods of 2016. Kajian dan Pengembangan
Analysis of the Assosiation of Official Makanan Tradisional Ilabulo sebagai
Analytical Chemist 18th Edition. Pangan Fungsional yang di Fortifikasi
Gaithersburg USA: AOAC International. Rumput Laut Kappaphycus alvarezii dan
[BSN] Badan Standarisasi Nasional. 2006. Tepung Tulang Ikan Patin (Pangasiussp.).
SNI 01-2346-2006. Petunjuk Pengujian [Laporan Hasil Penelitian] : Universitas
Organoleptik dan atau Sensori. Jakarta Negeri Gorontalo.
(ID): Badan Standarisasi Nasional. Huwae BR. 2014. Analisis kadar karbohidrat
[BSN] Badan Standarisasi Nasional. 2013.SNI tepung beberapa jenis sagu yang
7757:2013. Syarat Mutu dan Keamanan dikonsumsi masyarakat Maluku.
Pangan Otak – Otak Ikan. Jakarta (ID): Biopendix. 1(1): 59-60.
Badan Standarisasi Nasional. Kumar KS, Ganesan K, Subba Rao PV.
Bariah EIQ, Berhimpon S, Mongi EL. 2015. 2015. Seasonal variation in nutritional
Karakteristik organoleptik otak – otak composition of Kappaphycus alvarezii
ikan yang diberi edible coating karaginan (Doty) Doty-an edible seaweed. Journal
dengan penambahan asap cair. Jurnal of Food Science and Technology. 52(5):
Media Teknologi Hasil Perikanan. 3(1). 2751-2760.
Chaidir A. 2006. Kajian Rumput Laut Sebagai Kusnandar F, Hastuti HP,Syamsir E. 2015. Pati
Sumber serat alternatif untuk minuman resisten sagu hasil proses hidrolisis asam
berserat. [tesis]. Bogor (ID): Institut dan autoclaving-cooling. Jurnal Teknologi
Pertanian Bogor. dan Industri Pangan 26(1): 52-62.
Chien YNg, Karim SAB. 2016. Historical and Marimin. 2004. Teknik dan Aplikasi
contemporary perspectives of the Nyonya Pengambilan keputusan Kriteria
food culture in Malaysia. Journal of Ethnic Majemuk.http://books.google.co.id/
Foods. books.html
Djaeni M, SB. Sasongko, AA. Prasetyaningrum, Mulia. 2004. Kajian potensi limbah tulang ikan
X. Jin, and A.J. van Boxtel. 2012. patin (Pangasius sp) sebagai alternatif
Carrageenan drying with dehumidified sumber kalsium dalam produk mi kering
air: drying characteristics and product [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian
quality. International Journal of Food Bogor.

Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 337


JPHPI 2017, Volume 20 Nomor 2 Karakteristik Organoleptik dan Kimia Ilabulo Ikan Patin, Harmain et al.

Putra DAP, Agustini TW, Wijayanti I. 2015. Gadjah Mada.


Pengaruh penambahan karagenan Walpole. 1993. Pengantar Statistik Edisi ke-
sebagai stabilizer terhadap karakteristik 3. Jakarta (ID): PT Gramedia Pustaka
otak-otak ikan kurisi (Nemipterus Utama.
nematophorus). Jurnal Pengolahan dan Winarno FG. 2008. Kimia Pangan dan Gizi.
Bioteknologi Hasil Perikanan. 4(2): 1-10. Bogor (ID): Mbrio Press.
Sudarmadji S, Haryono, Suhardi.1997. Zhang W, Xiao S, Samaraweera H, Lee EJ, Ahn
Prosedur Analisa Untuk Bahan Makanan DU. 2010. Improving functional value
dan Pertanian. Fakultas Teknologi of meat products. Journal Meat Science.
Pertanian. Yogyakarta (ID): Universitas 86:15-31.

338 Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia

Anda mungkin juga menyukai