Anggota Kelompok Melina Putri Sudjawindra 811422048 Tarti Fatriyani Manangin 811422154 Zen Nabilla A Mahmud 811422010 Indah Pratiwi S Suma 811422159 Muammar A Inayatullah 811422126 Paramitha Bakari 811422112 Sri Fanti Doka 811422053 Intan Husa 811422060 Nur Fazwa K Hasan 811422176 Nazwa T Ismail 811422101 Sri Yayunda Mohi 811420160 Definisi Social Planning Jack Rothman mengartikan pengorganisasian masyarakat sebagai bentuk intervensi pada tingkat masyarakat (community level) yang diarahkan untuk peningkatan atau perubahan lembaga-lembaga kemasyarakatan dan pemecahan masalah kesehatan. Indikator Social Planning -Media Perubahan -Kategori Tujuan Tindakan -Orientasi Terhadap Struktur Kekuasaan Masyarakat -Batasan Definisi Sistem Klien Dalam -Asumsi Mengenai Struktur Komunitas (Konstituensi) Komunitas dan Kondisi -Asumsi Mengenai Kepentingan dari Permasalahannya Kelompok-Kelompok di Suatu -Strategi Perubahan Dasar Komunitas -Karakteristik Taktik dan Teknik -Konsepsi Mengenai Populasi Klien Perubahan (Konstituensi) -Peran Praktisi yang Menonjol -Konsepsi Mengenai Peran Klien Contoh Kasus Social Planning Desa Kuala Dua Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat merupakan salah satu desa yang memiliki potensi dalam bidang pertanian, baik pertanian tanaman pangan maupun hortikultura. Desa Kuala Dua dikenal sebagai salah satu penghasil komoditas jahe terbesar di Kabupaten Kubu Raya, khususnya Kampung Kembang Wonosari. Pertanian jahe menjadi sumber 6 penghasilan utama bagi mayoritas masyarakat Kampung Kembang Wonosari yang secara keseluruhan berkecimpung pada bidang pertanian lahan gambut. Perumusan rencana intervensi dalam praktik pekerjaan sosial pengembangan masyarakat lokal dirumuskan dalam dua tugas, yakni perencanaan intervensi dan membangun komitmen kelompok dalam mencapai tujuan rencana intervensi komunitas. Perencanaan Intervensi Tahap perencanaan intervensi dilaksanakan dengan menggunakan Technology of Parcipation (ToP) sebagai media dalam merumuskan rencana intervensi dengan pelibatan masyarakat secara aktif. Pelibatan masyarakat ini dimaksudkan agar masyarakat dapat merumuskan rencana intervensi sesuai dengan permasalahan dan kebutuhan yang mereka hadapi, serta agar masyarakat memiliki perasaan kepemilikan terhadap program intervensi, sehingga akan berpengaruh kepada tanggun jawab mereka untuk melaksanakan dan mewujudkan program. Membangun Komitmen Kelompok Pembangunan komitmen kelompok dilaksanakan dengan harapan untuk mendukung keberhasilan pelaksanaan rencana intervensi yang dilaksanakan dengan penandatangan janji hati oleh TKM yang berasal dari anggota kelompok tani. Janji hati dilaksanakan pada tahap perencanaan program dengan tujuan untuk menumbuhkan komitmen dan tanggung jawab kepada TKM, serta memberikan penegasan bahwa program ini merupakan program yang berasal dari, dilaksanakan oleh, dan untuk masyarakat sendiri, khusunya Kelompok Tani Wonosari II. Kesimpulan Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa: Perencanaan sosial (Social Planning) menunjuk pada proses pragmatis untuk menentukan keputusan dan menetapkan tindakan dalam memecahkan masalah sosial tertentu seperti kemiskinan, pengangguran, kenakalan remaja, kebodohan (buta huruf), kesehatan masyarakat yang buruk (rendahnya usia harapan hidup, tingginya kematian bayi, kekurangan gizi) dan lain-lain. Hal yang membedakan dengan pengorganisasian lokal adalah orientasinya lebih kepada tugas.
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu