Anda di halaman 1dari 16

Jumal Bimbingan dan Konseling "PSIKOPEDAGOGIA" 2013, Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP UAD

2013, Vol. II, No. 2 ISSN : 2301-6167

Layanan Pendidikan bagi Anak Gifted

Education Services for Children Gifted

Muhammad Idrus
Magister Psikologi UAD

Abstrak

Banyak anak-anak berbakat tidak menerima layanan pendidikan yang sesuai untuk
mereka. Dengan mengabaikan untuk memberi mereka pendidikan yang layak yang
harus diterima, akan membuat anak-anak berbakat tidak dapat tumbuh dan
berkembang aspek bakat mereka. Monks mengajukan konsep "model Triadic bakat"
sebagai model perbaikan untuk "Tiga-cincin Konsepsi bakat "yang diusulkan oleh
Renzulli dengan menambahkan unsur keluarga, sekolah dan teman sebaya
(lingkungan atau lingkungan), untuk melengkapi konsep Renzulli yang terdiri dari
kreativitas, komitmen tugas, dan kemampuan atas rata-rata. Konsep biarawan
mempertimbangkan pendidikan yang layak bagi anak-anak berbakat untuk
mengembangkan bakat mereka, seperti kelas khusus, kelas akselerasi atau kelas
pengayaan.

Kata kunci: Model Triadic bakat, Tiga-Ring Konsepsi Bakat. Pendidikan Bagi Anak
berbakat

Abstract

Many gifted children are not receiving appropriate educational services for them. By
neglecting to give them the proper education which they should received, will
making gifted children can not growing and developing aspects of their
giftedness.Monks proposed the concept of "Triadic model of giftedness" as an
refinement model for the "Three -Ring Conception of giftedness" which proposed by
Renzulli by adding elements of family, school and peers (milieu or the environment),
to furnish the Renzulli concept which consists of creativity, task commitment, and
ability above average. Monks concepts consider the proper education for gifted
children to develop their giftedness, such as special classes, accelerated classes or
enrichment classes

Keyword: Triadic model of giftedness, Three-Ring Conceptions of Giftedness.


Pendidikan bagi anak gifted

1. Pendahuluan diungkap Bainbridge (Bainbridge,


Disadari bahwa setiap individu 2014), bahwa "....gifted children may
lahir dengan keistimewaan yang khas, not reach their potential if they are
dan tidak sama antar individu satu not provided with an appropriate
dengan lainnya. Berbagai educational environment...". Dengan
keistimewaan individual itulah yang begitu, sebagai syarat bagi
nanti pada akhirnya kelak akan keberkembangan potensi
menjadikan siapa dirinya. Hanya saja keberbakatan individu, maka layanan
segala keistimewaan tersebut tidak pendidikan yang sesuai dengan
dapat berkembang secara optimal jika kebutuhan individual anak gifted
tidak didukung dengan faktor-faktor harus terlebih dahulu diciptakan.
lain yang memungkin tumbuh- Selain itu, yang juga patut disadari
berkembangnya potensi istimewa oleh para orangtua dan pendidik
tersebut. Hal tersebut sebagaimana
116
PSIKOPEDAGOGIA ISSN: 2301-6167

adalah keistimewaan yang ada pada memiliki kecerdasan di atas rata-rata


diri anak akan memiliki keterbatasan, biasanya dengan IQ diatas 130, dan
sehingga jangan pernah berpikir memiliki bakat unggul di satu atau
bahwa anak-anak dengan kemampuan beberapa bidang, seperti seni, musik
istimewa dapat mengatasi masalah atau matematika.
yang dihadapinya dengan Menurut Semiawan dkk.
kemampuan yang dimilikinya sendiri, (Semiawan, Munandar, & Munandar,
bahkan tidak jarang justru karena 1984) anak berbakat berbeda dengan
kemampuan istimewanya menjadikan anak pintar.
anak-anak mengalami situasi "Bakat berarti punya potensi,
dilematis yang sulit dipecahkannya sedangkan pintar bisa didapat dari
sendiri. Hal tersebut sebagaimana tekun mempelajari sesuatu, tapi
diungkap Smutny (2000) bahwa meski tekun namun tak berpotensi,
karena keingin-tahuan mereka yang seseorang tak akan bisa optimal
intens terhadap sesuatu, seperti halnya anak berbakat.
memungkinkan mereka memperoleh Kalau anak tak berbakat musikal,
kesulitan dan karena mereka mereka misalnya. Biar dikursuskan musik
mungkin memiliki tingkat energi sehebat apa pun, ya,
super tinggi dan menjadi sangat kemampuannya sebegitu-begitu
sensitif dan perfectionistic. Pada saja. Tak akan berkembang
akhirnya anak-anak muda berbakat Sebaliknya, jika anak berbakat tapi
beresiko untuk kebosanan, frustrasi lingkungannya tak menunjang, is
dan depresi. pun tak akan berkembang."
Pada saat-saat seperti itu, orang tua Merujuk pendapat di atas
dan guru memiliki peran untuk keberbakatan yang dimiliki seseorang
membantu mengatasi masalah yang hanya akan dapat berkembang baik
dihadapi anak. Terkait dengan relasi jika lingkungan sekitarnya
orang tua, guru dan siswa dalam mendukung berkembangnya
pembelajaran, Ford dan Trotman keberbakatan yang dimilikinya,
(Ford, Ford, & Trotman, 2001) sebaliknya seberapapun besar bakat
menyatakan bahwa relasi yang positif yang dimiliki individu, akan tetapi
antara orang tua, guru dan siswa lingkungannya tidak kondusif bagi
menjadi dasar utama bagi berkembangnya bakatnya, maka bakat
keberhasilan siswa di sekolahnya. yang telah ada tidak dapat
Relasi orang tua-guru-siswa menjadi berkembang secara optimal. Bahkan
sangat penting bagi pertumbuhan dan mungkin akan hilang begitu saja.
keberkembangan keberbakatan yang Pada sisi ini, peran pemberian atau
dimiliki anak. Dengan begitu menjadi layanan pendidikan pada anak
penting bagi para orang tua menjadi berbakat, agar keberbakatan yang
kewajiban untuk secara cermat dimiliki individu dapat berkembang
mengamati anak-anaknya, sesuai dengan yang seharusnya.
memberikan layanan pendidikan yang
dibutuhkan, demikian juga hendaknya 2. Studi Literatur
para pendidik diharapkan dapat Pengertian Anak Gifted
menemukan dan memahami potensi Istilah anak gifted atau gifted
setiap individu didiknya children dalam bahasa Indonesia
Salah satu keistimewaan pada anak sering digunakan untuk menyebut
adalah adanya keberbakatan, atau anak berbakat, anak luar biasa, dan
banyak yang menyebutnya sebagai untuk anak-anak jenius. Beberapa
anak gifted. Anak berbakat (gifted) kalangan ahli anak berbakat sering

117
ISSN: 2301-6167

membagi keberbakatan dalam Renzulli (Monks & Boxtel, 1985)


tingkatan IQ, yaitu 130 — 140 adalah mengidentifikasikan bahwa seorang
moderate gifted, 140- 150 adalah anak yang dapat dikatakan sebagai
highly gifted, dan > 150 adalah anak anak berbakat jika is mempunyai: (1)
jenius. inteligensia yang tinggi di atas rata-
Kurang lebih 2000 tahun lampau, rata (2) kreativitas yang tinggi; (3)
Plato (Akbar & Hawadi, 12 Januari komitmen pada tugas yang tinggi.
2002) mendeskripsikan orang-orang Gambaran model definisi yang
dengan intelektual yang superior diajukan oleh Renzulli ini kemudian
sebagai men of gold, untuk disebut sebagai The Three-ring
membedakannya dengan silver iron, conception of giftedness dari
atau brass. Anak-anak emas Plato ini Renzulli. Gambaran tersebut
adalah anak laki- laki dari Patrician sebagaimana gambar berikut:
class, yang jumlahnya sangat kecil
sekali dalam populasi dan sangat
selektif.
Ormrod (2009) mendefinisikan
keberbakatan sebagai kemampuan
atau bakat yang sangat tinggi di satu
atau lebih bidang (misalnya dalam
matematika, sains, menulis kreatif,
seni atau musik). Definisi tentang
gifted yang dilakukan oleh banyak
pakar psikologi biasanya selalu
dilakukan dengan menyebut kriteria three -ring conception of giftedness
tentang anak berbakat itu sendiri. (Renzulli, 1978)
Seperti definisi keberbakatan yang
diajukan oleh Marland (dalam Report Hanya saja sebagaimana
to congress of the United States by dipaparkan pada awal bahwa
the US Commisioner of Education keberkatan yang dimiliki oleh
(Marland, 1985), individu tidak dapat berkembang
"...children capable of high sempurna tanpa adanya dukungan
performance may not have dari keluarga, sekolah dan lingkungan
demonstrated it as high achievement, sekitar. Mengacu pada hal tersebut
but can have potential in any of the pada akhirnya Monks menambahkan
following areas singly or in aspek keluarga, sekolah, dan
combination. 1. general intellectual lingkungan dalam model yang dibuat
ability 2. specc academic aptitude 3. oleh Renzulli yang kemudian dikenal
creative or productive thinking 4. dengan nama Triadic model of
leadership ability 5. visual and giftedness atau dikenal juga dengan
performing arts 6. psychomotor istilah Triadik Renzulli-Monks.
ability Dijelaskan oleh Monks & Ypenburg
Dad paparan yang dikemukakan (dalam Maria) Bagaimana Pendidikan
oleh Marland ini, keberbakatan yang Cocok untuk Anak Berbakat
dimaknai sebagai anak yang memiliki dengan Perkembangan Disinkroni?,
kemampuan tinggi dapat dalam satu 11 Desember 2004) bahwa pada
bidang tertentu, tetapi tidak menutup model yang diajukan Renzulli,
kemungkinan kemampuan yang keberbakatan (giftedness) itu tidak
dimiliki lebih dari satu bidang. akan terwujud jika tidak mendapatkan
dukungan yang baik dari sekolah,

118
PSIKOPEDAGOGIA ISSN: 2301-6167

keluarga, dan lingkungan dimana si de Moosdijk, 2002 dalam Maria Van


anak tinggal, Gambar dari model Teil, 2004).
yang diajukan Monks sebagaimana Lebih lanjut dikutip Maria Van
berikut: Teil (Maria, Gifted atau Autisme:
Bagaimana membedakannya?, 11
December 2004) bahwa para individu
berbakat itu bukan hanya menerima
kesalahan diagnosis, tetapi juga
menerima overterapi yang tidak
jarang merupakan terapi non medik
dan radikal. Tidak jarang mereka
yang tergolong anak gifted, karena
perilakunya sering dikelompokkan
pada kelompok yang oleh van Vugt -
Triadic model of giftedness van de Moosdijk diistilahkan dengan
nama PDDNOS (Pervasive
Memahami yang dipaparkan Developmental Disorder Not
Monks dalam konsepnya di atas, Otherwise Specified) karena mereka
maka kita akan tersadarkan betapa tidak secara penuh dapat memenuhi
pentingnya pendidikan dalam proses kriteria autisme. Artinya, orang kerap
penumbuh-kembangkan keberkatan melihat para anak gifted ini sebagai
yang dimiliki individu. Tanpa adanya penyandang autis, meski tidak semua
pelayanan dan pemberian pendidikan karakteristik anak autis pada mereka.
yang tepat dan sesuai karakteristik
anak berbakat, maka yang akan Karakteristik Individu Gifted Dan
terjadi mungkin sebaliknya. Bukan Masalah Yang Dihadapi
hanya ketertutupan atau hilangnya Ada banyak hal yang menjadi
potensi individu yang dimaksud, karakteristik khas anak-anak gifted,
bahkan mungkin yang terjadi adalah beberapa di antaranya adalah:
sebaliknya dengan menganggapnya a. Kemampuan inteligensi umum
sebagai anak yang selalu bermasalah yang sangat tinggi, biasanya
atau anak yang mengalami gangguan ditunjukkan dengan perolehan tes
kepribadian. inteligensi yang sangat tinggi,
Pada sisi tersebut kerap terjadi misal IQ diatas 130.
kesalahan dalam diagnosa yang b. Bakat istimewa dalam bidang
dilakukan terhadap anak berbakat ini. tertentu, misalnya bidang bahasa,
Hal tesebut sebagaimana dikutip oleh matematika, seni, dan lain-lain.
Maria Van Teil (Maria, Gifted atau Hal ini biasanya ditunjukkan
Autisme: Bagaimana dengan prestasi istimewa dalam
membedakannya? 11 December bidang-bidang tersebut.
2004), bahwa banyak dilaporkan c. Kreativitas yang tinggi dalam
adanya overdiagnosa dan berpikir, yaitu kemampuan untuk
misdiagnosa terhadap anak-anak menemukan ide-ide baru.
gifted (anak berbakat atau anak luar d. Kemampuan memimpin yang
biasa) terutama yang saat balitanya menonjol, yaitu kemampuan untuk
mengalami perkembangan tidak mengarahkan dan mempengaruhi
sinkron (disinkronitas perkembangan) orang lain untuk bertindak sesuai
dan menerima berbagai diagnosa dengan harapan kelompok.
gangguan mental dan perilaku atau e. Prestasi-prestasi istimewa dalam
disorder (Webb, 2000; van Vugt-van bidang seni atau bidang lain,

119
ISSN: 2301-6167

misalnya seni musik, drama, tari, pendekatan terhadap tugas


lukis, dan lain-lain. f. Standar performa yang tinggi
Ormrod (Ormrod, 2008) (kadangkala terlalu perfeksionis)
mengidentifikasi beberapa kelebihan g. Konsep diri yang positif,
yang dimiliki anak gifted ini yaitu: khususnya dalam kaitan dengan
a. Perbendaharaan kata yang kaya, dengan usaha-usaha akademis
kemampuan berbahasa yang h. Perkembangan social dan
tinggi dan keterampilan membaca penyesuaian emosi di atas rata-
di atas rata-rata rata (meskipun beberapa anak
b. Pengetahuan umum yang kaya berbakat yang ekstrim mungkin
mengenai dunia mengalami kesulitan karena
c. Kemampuan belajar lebih cepat, mereka sangat berbeda dari
mudah, mandiri disbanding teman-teman sebayanya.
teman-teman sebayanya Ohio Association for Gifted
d. Proses kognitif dan strategi Children (www.oagc.com, 2000)
belajar yang lebih canggih dan mengemukakan karakteristik dan
efisien perilaku yang positif anak berbakat,
e. Fleksibilitas yang lebih besar yaitu sebagai berikut.
dalam hal gagasan dan
Karakteristik Tingkah Laku yang Positif
1. Belajar dengan cepat/mudah 1. Mengingat dan menguasai fakta-fakta secara
2. Dapat membaca secara intensif cepat
3. Memiliki perbendaharaan kata 2. Membaca banyak buku dan menggunakan
yang bias perpustakaan pribadi
4. Memiliki banyak informasi 3. Dapat mengkomunikasikan berbagai
5. Memiliki perhatian yang cukup gagasan dengan baik
lama 4. Cepat mengingat dan merespon
6. Memiliki rasa ingin tahu atau 5. Menyelesaikan tugas-tugas
interes terhadap berbagai hal 6. Banyak mengajukan pertanyaan, atau
7. Bekerja secara mandiri memperoleh berbagai gagasan
8. Senang mengamati 7. Merancang sesuatu di luar tugasnya
9. Memiliki rasa humor 8. Mengenal masalah
10. Mengerti atau mengenal 9. Dapat menertawakan diri sendiri
hubungan-hubungan 10. Dapat memecahkan masalah-masalah sosial
11. Memiliki prestasi akademik sendiri
yang tinggi 11. Dapat mengerjakan tugas-tugas sekolah
12. Lancar dalam berbahasa dengan baik
13. Individualistik 12. Memiliki perbendaharaan kata yang luas,
14. Memiliki motif intrinsik dan dapat mengarahkan teman sebaya
dengan cam yang positif
13. Senang mempertahankan pendapat sendiri,
dan memiliki sedikit teman
14. Memerlukan sedikit bantuan guru

120
PSIKOPEDAGOGIA ISSN: 2301-6167

Ellen Winner (Ormrod, 2008), bidang tertentu, Selain hal istimewa


seorang ahli bidang kreativitas dan anak sebagai karakteristik anak gifted,
berbakat, mendeskripsikan tiga kriteria dalam kehidupan empiris anak gifted
yang menjadi ciri anak berbakat: juga mengalami masalah justru
a. Dewasa lebih dini (procecity). terkait dengan karakteristik yang
Kecenderungan yang muncul pada dimilikinya Hasill penelitian yang
anak berbakat adalah anak dilakukan oleh Ohio's State Board of
mengalami masa dewasa sebelum Education (Ohio Gifted Task Force,
waktunya apabila diberi kesempatan 2002) mengindikasikan bahwa
untuk menggunakan bakat atau banyak anak berbakat mengalami
talenta mereka. Konsekuensi logis "drop out" dari sekolah, karena tidak
adanya proses ini adalah mereka memperoleh layanan akademik atau
mulai menguasai satu bidang tertentu pembelajaran yafig dibutuhkan; anak
lebih awal dibandingkan dengan berbakat yang tidak mendapatkan
teman-teman sebayanya yang tidak tantangan, atau stimulasi yang dapat
berbakat. Hanya saja, mesh mereka mengembangkan potensinya,
lahir dengan bakat alami yang cenderung kurang siap menerima
dimiliki dalam bidang tertentu, tantangan, tugas-tugas di sekolah
menjadi kewajiban bagi para orang yang lebih tinggi; 85 % anak
tua, pendidik untuk dapat lebih berbakat mengalami
menembangkan kemampuan bakat "underachiever", karena mereka
tersebut dengan menyediakan tidak memperoleh layanan
layanan pendidikan yang sesuai dan pendidikan yang diharapkan; mereka
dibutuhkan mereka. sering mengalami rasa bosan, kurang
b. Kecenderungan individu gifted bersemangat, frustrasi, rasa marah,
dalam belajar terlihat dengan lebih dan merasa kurang berharga.
kuatnya dorongan belajar menuruti Mengutip paparan yang diajukan
kemauan mereka sendii. Lazimnya Nurturing The Social Emotional
anak berbakat akan belajar secara Development of Gifted Children
berbeda dengan anak lain yang tak ((Maria, Bagaimana Pendidikan yang
berbakat pada umumnya. Dengan Cocok untuk Anak Berbakat dengan
begitu pada dasarnya mereka tidak Perkembangan Disinkroni?, 11
model scafolldingl dalam belajar Desember 2004) tampak jelas betapa
(teknik untuk mengubah level pada satu sisi banyak faktor yang
bantuan untuk belajar) dan orang dimiliki oleh anak gifted merupakan
dewasa. Kuatnya dorongan belajar faktor kuat atau keistimewaannya,
atas kemauan sendiri ini pada namun pada lain sisi hal tersebut justru
akhirnya sering menjadikan para diprediksi akan menjadi peluang
anak gifted tidak mau menerima timbulnya masalah yang akan dan hams
instruksi dari orang lain secara detil. dihadapi para anak gifted ini.
Hanya saja, mesh dalam bidang- Gambarannya dapat dilihat pada tabel
bidang tertentu yang diidentifikasi berikut ini:
keberbakatan mereka-mereka dapat
berprestasi dengan membuat
penemuan atau memecahkan
masalah sendiri dengan cara yang
unik, namun boleh jadi kemampuan
mereka di bidang normal.
c. Anak-anak gifrted memperlihatkan
minat yang besar dan obsesif pada

121
ISSN: 2301-6167

Masalah Yang Mungkin Dapat bertumpu pada diri sebayanya, tidak bisa
Terjadi Akibat Faktor Kuat sendiri kompromi
Anak Berbakat Bermacam-macam Tampil tidak
Faktor Kuat Kemungkinan minat & kemampuan; terorganisasi &
Masalah berubah-ubah berantakan; frustrasi
Mudah Tidak sabaran; tidak karena kekurangan
menerima/mengingat menyukai latihan waktu
informasi dasar Rasa humor tinggi Sebagiannya dapat
Rasa ingin tahu tinggi; Bertanya yang tidak- salah menangkap
mencari yang tidak/memalukan; humomya; mencari
bermakna minatnya berlebihan perhatian di kelas
Motivasi dan dalam Kemauan tinggi; dengan "melawak"
tidak suka campur
tangan orang lain Sumber: Nurturing The Social Emotional
Senang menyelesaikan Tidak suka hal-hal Development of Gifted Children
masalah; dapat rutin; ((Maria, Bagaimana Pendidikan
membuat konsep, mempertanyakan yang Cocok untuk Anak Berbakat
abstraksi & sintesa cara pengajaran
dengan Perkembangan
Mencari hubungan Tidak menyukai hal
Disinkroni?, 11 Desember 2004)
sebab akibat yang tidak jelas dan
tidak logis, misalnya
tradisi dan perasaan Sebagai misal adanya karekteristik
Menekankan Kawatir sekali akan mudah menerima atau mengingat
kejujuran, keadilan, masalah informasi justru di satu sisi
dan kebenaran kemanusiaan menumbuhkan rasa ke-tidak sabaran
Senang Membuat peraturan dalam diri individu anak gifted. Bagi
mengorganisir remit; tampil bossy anak gifted tidak banyak mengalami
berbagai hal kesukaran untuk menyerap ataupun
Kosakatanya banyak; Memanipulasi mengolah informasi yang mereka
informasinya luas & menggunakan terima, sehingga bagi mereka saat guru
mendalam bahasa; bosan menerangkan satu materi tertentu cukup
dengan teman
satu kali diterangkan/dijelaskan, dan
sekolah &
sebayanya
mereka akan segera mengerti atau
Harapan tinggi akan Tidak toleransi, memahami informasi.
diri sendiri dan orang perfeksionis, bisa Bukan hanya itu, informasi yang
lain menjadi depresi mereka terima ini selanjutnya diolah
Kreatif/banyak akal; Dianggap mereka yang kemudian dikembangkan
senang menggunakan mengganggu dan seeara leih baik. Sebaliknya, bagi
caranya sendiri diluar "jalur" individu normal, menerima, menyerap
Konsentrasinya Lupa kewajiban dan dan mengolah informasi tentunya bukan
intensif; mencurahkan orang lain saat hal yang mudah jika dibandingkan
perhatian yang besar sedang konsentrasi; dengan mereka yang gifted. Mengingat
dan sulit dibelokkan tidak suka kesulitan-kesulitan yang dihadapi anak
pada hal yang diminati disela/diganggu; "biasa nomal" ini, tentunya guru akan
keras kepala
mengulang penjelasannya. Masalah
Sensitif, empati; ingin Sensitif terhadap
diterima oleh orang kritik atau penolakan yang kemudian timbul pada anak gifted
lain dari sebayanya adalah mereka akan mengalami
Energy, semangat Frustrasi karena tidak kebosanan, jika diharuskan mendengan
tinggi serta sangat alert ada kegiatan; tampak penjelasan yang sama secara berulang.
seperti hiperaktif Dengan mengutip Jean-Charles
Independen, memilih Menolak masukan Terrasier, Maria Van Teil menyatakan
bekerja sendiri; dari orang tua dan bahwa saat ini sering ditemui adanya

122
PSIKOPEDAGOGIA ISSN: 2301-6167

anak gifted yang mengalami Hasil penelitian Judith Reuver


disinkronisasi, yaitu adanya ketidak (Maria, Bagaimana Pendidikan yang
sinkronan perkembangan anak-anak Cocok untuk Anak Berbakat dengan
gifted yang kemudian berakibat dalam Perkembangan Disinkroni?, 11
berbagai perkembangan perilaku yang Desember 2004) menunjukkan bahwa
menyimpang dari pola umum, sekaligus anak-anak yang mempunyai profil tidak
juga mengakibatkan berbagai prestasi harmonis itu belum tentu akan
yang tidak seimbang dari anak-anak ini menyebabkan learning disabilities,
dan berbuntut pada kefrustrasian, sedangkan kesulitan membaca,
agresivitas, penarikan dan isolasi diri, mengeja, berhitung, dan menghapal
pelepasan energi secara negatif, rendah lebih banyak disebabkan karena gaya
diri, jatuhnya prestasi di sekolah, dan berpikir anak gifted yang simultan dan
mudah tersinggung. Pada akhirnya global (gestalt) yang disebabkan karena
situasi ini menyebabkan potensi is adalah seorang anak yang visual
keberbakatannya menjadi tertutupi oleh learner.
masalah yang dimilikinya Dipahami bahwa dalam model
Selain itu, Van der Kolk-Woltha.r persekolahan yang biasanya, peserta
(Maria, Gifted atau Autisme: didik diajarkan untuk berpikir dengan
Bagaimana membedakannya?, 11 cara runtut, Tinier, konvergen, dan
December 2004) juga menyatakan sekuensial. Pada sisi lain, anak-anak
bahwa pada anak gifted terjadi juga gifted memiliki model berpikir
kesulitan dalam proses bermain dengan simultan, global dan divergen. Adanya
teman sebayanya. Berbagai kesulitan perbedaan cara berpikir ini
bermain dengan teman sebaya, bukan menyebabkan anak gifted tidak mampu
hanya karena anak-anak ini mempunyai menyesuaikan diri dengan anak-anak
seleksi permainan yang sangat tinggi, pada umumnya. Ketidak mampuan
tetapi juga karena gaya berfikir yang menyesuaikan diri ini pada akhirnya
berbeda (global dan perfeksionis), gerak akan menjadikan anak-anak gifted
motorik yang berbeda, tetapi juga anak- mengalami tekanan, kesulitan untuk
anak ini eigenwijs (mengikuti keinginan berkonsentrasi, berperilaku berbeda,
dirinya sendiri), dalam bermain yang pada ujung-ujungnya akan
bersama tidak mau dicampuri. mengakibatkan terjadinya gangguan
Bukan hanya itu, ada juga individu pada prestasi. Bahkan tidak jarang
gifted yang disebut Twice Exceptional karena kesulitan mereka untuk
Gifted (anak gifted dengan berkonsentrasi anak gifted ini sering
keistimewaan ganda) atau kadang didiagnosis mengalami gangguan
disebut juga Gifted with Learning konsentrasi, dan karena perilaku mereka
Disable (anak gifted dengan gangguan juga diagnosis hiperaktif, dalam bahasa
belajar) (Maria, Bagaimana Pendidikan psikologi mereka mengalami ADHD
yang Cocok untuk Anak Berbakat (Attention deficit hiperactive disorder).
dengan Perkembangan Disinkroni?, 11 Dengan kemampuan keberbakatan
Desember 2004). Lebih lanjut diungkap yang dimilikinya, seorang anak kerap
Maria bahwa sekalipun dalam berbagai mengalami hal-hal yang tidak
tes inteligensia menunjukkan profil diharapkan dalam proses interaksinya
verbal dan performal yang tidak dengan teman sebayanya. Dipahami
harmonis ternyata bukan berarti bahwa anak yang diindikasikan
kemudian anak ini kelaknya akan memiliki keberbakatan (gifted)
mengalami learning disabilities biasanya memiliki beberapa
(kesulitan belajar seperti disleksia, kemampuan di atas teman-temanya.
diskalkulia, disgrafia). Perkembangan dan cara berpikir

123
ISSN: 2301-6167

mereka yang terkadang "nyeleneh" tidak bisa digantikan karena adanya


menurut anggapan umum yang pujian, penghargaan, atau hadiah
sebenarnya menjadi salah satu ciri 9) sangat kuat dengan keinginan dan
mereka yang berpikir kreatif. Lantas kearah perfeksionisme
apa yang terjadi pada mereka? Sudah 10) mempunyai daya ingat yang sangat
dapat diduga, akan banyak muncul label kuat
negatif pada mereka karena perilaku 11) mempunyai hubungan emosi yang
mereka tersebut. kuat dengan apa yang tengah
dikerjakannya, misalnya dalam
Mengenali Anak Berbakat bidang ilmu-ilmu mumi, bahasa,
Anak yang memiliki bakat istimewa seni, musik, sosial, bidang
umumnya bukan hanya dapat belajar psikomotor atau praktis
dan mengolah informasi secara lebih 12) sangat baik dalam hal : bicara,
cepat dibanding dengan teman melakukan abstraksi, generalisasi
sebayanya, tetapi juga sering milai dan hal yang sederhan sampai
menggunakan cara yang berbeda dan yang istimewa, pemahaman
teman-teman seusianya dalam terhadap pengertian-pengertian,
menghadapi masalah yang sama. Tentu dan peletakan hubungan
saja hal ini terkadang membuat guru di 13) mempunyai rasa ingin tahu
sekolah mengalamai kesulitan, bahkan intelektualitas yang besar
sering merasa terganggu dengan anak- 14) mudah menerima pelajaran
anak seperti itu. Sebab dipahami 15) mempunyai bidang minatan yang
biasanya para guru lebih menginginkan Inas
adanya kebersamaan dalam proses 16) mempunyai perhatian yang besar
pembelajarannya yang sebenarnya hal pada pemecahan masalah dan
ini hanya untuk mempermudah sang melakukan realisasi berbagai
guru Baja. Freeman (Freeman, 1985) minatnya
menambahkan beberapa karakteristik 17) penggunaan bahasa baik secara
gejala anak yang memiliki kualitas maupun kuantitas berada
keberbakatan: di atas teman sebaya
1) seringkali lahir sebagai bayi besar 18) mandiri dan sangat efektif dalam
dan berat bekerj a
2) sering menunjukkan bunyi-bunyian 19) dapat membaca di usianya yang
(menangis, membuat bunyi- masih sangat dini
bunyian) 20) mempunyai kemampuan observasi
3) banyak gerak dan hidup, yang baik
mempunyai banyak energi 21) menunjukkan inisiatif dan
4) sangat dini sudah menginginkan orijinalitas dalam kerja intelektual
dan dapat mengangkat kepala 22) bereaksi secara alert dan cepat
5) menunjukkan perhatian yang besar mendapatkan ide-ide baru
dan ingin melihat segala sesuatu 23) cepat mengingat sesuatu
6) sangat tidak sabaran dan selalu 24) mempunyai perhatian yang besar
tegang dalam hal-hal kemanusian
7) sangat dini sudah mempunyai 25) mempunyai imajinasi yang luar
kontak mata biasa
8) menginginkan penerapan segera 26) mudah mengikuti petunjuk yang
apa yang diketahuinya, atau sibuk kompleks
menerapkan ke suatu tujuan, 27) pembaca cepat
semuanya itu atas kebutuhan 28) mempunyai banyak hobby
dorongan motivasi intemalnya, dan 29) senang membaca berbagai macam

124
PSIKOPEDAGOGIA ISSN: 2301-6167

hal "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka


30) menggunakan perpustakaan secara lapangkanlah niscaya Allah akan memberi
efektif kelapangan untukmu. dan apabila
31) sangat pandai dalam dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka
matematika/berhitung, terutama berdirilah, niscaya Allah akan
dalam hal pemecahan masalah. meninggikan orang-orang yang beriman di
Saat anak gifted di kelas-kelas antaramu dan orang-orang yang diberi
Taman Kanak-Kanak atau Sekolah ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan
Dasar anak-anak berbakat sering tidak Allah Maha mengetahui apa yang kamu
menunjukkan prestasi yang menonjol. kerjakan.
Sebaliknya justru menunjukkan Pada bagian akhir ayat di atas
perilaku yang kurang menyenangkan, ditegaskan oleh Allah SWT, bahwa
misalnya: tulisannya tidak teratur, mereka yang beriman dan berilmu akan
mudah bosan dengan cara guru diangkat derajatnya (diberi kelebihan dari
mengajar, terlalu cepat menyelesaikan orang-orang yang tidak memiliki ilmu)
tugas tetapi kurang teliti, dan beberapa derajat. Secara tersirat ayat ini
sebagainya. Mereka cenderung menunjukkan penghargaan lebih Allah
memiliki minat dan perhatian pada hal- SWT pada mereka yang berilmu. Selain
hal yang justru tidak diajarkan di kelas. itu, wahyu yang pertama diterima oleh
Tulisan anak berbakat sering kurang Nabi Muhammad SAW adalah ayat yang
teratur karena ada perbedaan mendorong untuk belajar, yaitu :
perkembangan antara perkembangan
kognitif (pemahaman, pikiran) dan
perkembangan motorik, dalam hal ini
gerakan tangan dan jari untuk menulis.
Perkembangan pikirannya jauh lebih
cepat daripada perkembangan Artinya: (1) Bacalah dengan
motoriknya. Demikian juga seringkali (menyebut) nama Tuhanmu yang
ada perbedaan antara perkembangan Menciptakan; (2). Dia telah menciptakan
kognitif dan perkembangan bahasanya, manusia dari segumpal darah; (3) Bacalah,
sehingga dia menjadi berbicara agak dan Tuhanmulah yang Maha pemurah; (4)
gagap karena pikirannya lebih cepat Yang mengajar (manusia) dengan
daripada alat-alat bicara di mulutnya. perantaran kalam; (5) Dia mengajar
kepada manusia apa yang tidak
Pembahasan diketahuinya.
Islam menyadari bahwa kedudukan Wahyu di atas tidak ditujukan pada
orang yang berilmu begitu penting dalam individu tertentu dengan klasifikasi
struktur masyarakat, sehingga Allah SWT tertentu, tetapi untuk semua manusia.
dalam bagian akhir ayat 11 Surat Al Dengan begitu, tidak ada pengecualian
Mujadilah, yang bunyinya: bagi individu manapun termasuk yang
memiliki kebutuhan khusus untuk
menempuh jalur pendidikan. Bahkan
secara khusus dalam Al-Qur'an dipaparkan
peristiwa saat Nabi Muhammad SAW
ditegur oleh Allah SWT karena pada
awalnya tidak memperhatikan seorang
buta yang bernama Abdullah bin Ummi
Maktum. Dia datang kepada
Artinya: Hai orang-orang beriman Rasulullah s.a.w. meminta ajaran-ajaran
apabila kamu dikatakan kepadamu: tentang Islam; lalu Rasulullah s.a.w.

125
ISSN: 2301-6167

bermuka masam dan berpaling model pendidikan sangat sejalan


daripadanya, karena beliau sedang dengan konsep-konsep pendidikan
menghadapi pembesar Quraisy dengan dalam ajaran agama Islam. Berkenaan
pengharapan agar pembesar-pembesar hal itu tampak adanya kesejalanan
tersebut mau masuk Islam. antara model pendidikan inklusif
dengan ajaran dalam agama Islam
terkait dengan konsep global bahwa
pendidikan merupakan hak bagi semua,
education for all.
2. Menyadari bahwa pendidikan
merupakan hak bagi setiap individu
tanpa memandang ras, agama, budaya,
ataupun kecacatan fisik yang
dimilikinya, maka pada dasamya proses
pendidikan dan hak memperoleh akses
pendidikan menjadi hak setiap
individu. Artinya, siapapun, di
Artinya: (I) Dia (Muhammad) bermuka manapun dan dalam kondisi apapun
masam dan berpaling; (2) Karena telah tidak boleh termarjinalkan (non-
datang seorang buta kepadanya; (3) segregasi) dalam memperoleh akses
Tahukah kamu barangkali is ingin pendidikan. Dengan begitu bagi mereka
membersihkan dirinya (dari dosa); (4) yang mengalami hambatan secara fisik
Atau Dia (ingin) mendapatkan pengajaran, tidak lalu dengan sendirinya juga
lalu pengajaran itu memberi manfaat dipinggirkan dalam memperoleh akses
kepadanya? pendidikan. Bagi mereka yang
Dan ayat-ayat di atas, ada beberapa hal berkebutuhan khusus-juga diberi hak
yang dapat disimpulkan terkait - dengan untuk memperoleh akses pendidikan,
pendidikan bagi mereka yang dan saat mereka masuk dalam
berkebutuhan khusus: komunitas pendidikan harus mendapat
I. Dalam perspektif Islam pendidikan perlakuan yang sama dengan yang
bukan hanya sekadar hak tetapi juga normal, tanpa membedakan.
merupakan kewajiban sebagai prasyarat 3. Simpulan lain yang patut dikedepankan
untuk memahami kewajiban Islam. adalah adanya kesamaan pandang
Dalam konsep pendidikan inklusi antara pendidikan inklusif dengan
pendidikan merupakan hak asasi ajaran Islam dalam memandang
manusia. Pernyataan pendidikan individu peserta didik. Islam
sebagai hak atau kewajiban bukan mengajarkan bahwa setiap individu
sesuatu yang perlu diperdebatkan memiliki posisi yang sama di hadapan
karena perbedaan hanya terletak pada Allah SWT sebagaimana tercantum
sudut pandang terhadap substansi yang dalam bagian akhir surat al Hujurat
sama: `pendidikan sebagai hak' lebih ayat 13 yang berbunyi :
antroposentris dan `pendidikan sebagai
kewajiban' lebih teosentris. Pada sisi ini
setiap individu siapapun berhak untuk
memperoleh pendidikan, dan sudah
seharusnya akses terhadap pendidikan
tidak terhalangi hanya karena faktor-
faktor ketidak-mampuan fisik (cacat) Artinya: Hai manusia, Sesungguhnya
yang dideria oleh individu. Dan sisi ini, Kami menciptakan kamu dari seorang
elan pendidikan inklusif sebagai sebuah laki-laki dan seorang perempuan dan

126
PSIKOPEDAGOGIA ISSN: 2301-6167

menjadikan kamu berbangsa -bangsa lembaga tempat bekerja dan masyarakat;


dan bersuku-suku supaya kamu saling 6) menyesuaikan diri dengan keadaan
kenal-mengenal. Sesungguhnya orang dan tuntutan dari lingkungannya; dan; 7)
yang paling mulia di antara kamu disisi mengembangkan segala potensi dan
Allah ialah orang yang paling taqwa kekuatan yang dimilikinya secara
diantara kamu. Sesungguhnya Allah optimal. Adanya fasilitas memadai dapat
Maha mengetahui lagi Maha Mengenal. digunakan untuk membantu anak dalam
Islam mengakui setiap individu mengembangkan kemampuan secara
memiliki potensi yang khas, yang optimal.
membedakan dirinya dengan orang lain Winner (Ormrod, 2008), menyatakan
mungkin karena jenis kelamin, bahwa sering kali anak-anak berbakat
kebangsaan, ras, adat budaya, ataupun akan terisolasi secara sosial dan tidak
agama- tetapi memiliki derajat dan mendapat tantangan yang berarti di
martabat yang sama, dan yang kelas. Terlebih jika model pengajaran
membedakannya adalah sisi yang diberikan guru tidak memiliki daya
ketaqwaannya. Dan sisi ini, baik tank. Tentunya situasi ini menjadikan
pendidikan inklusif ataupun ajaran Islam mereka cepat merasa bosan, tidak
mengajarkan kesamaan dalam termotivasi, cenderung mengganggu
memandang setiap individu dengan teman-teman lainnya. Pada ujung-
potensinya yang khas. ujungnya karena perilaku mereka inilah
Thomas Jefferson (1743-1826) banyak kalangan pendidikan
pernah mengajukan konsepnya yang menggolongkan mereka sebagai anak
dikenal dengan istilah Diffusion of "nakal".
Education yang menekankan bahwa Sebenarnya kondisi anak gifted yang
setiap orang seharusnya mendapatkan tidak tertantanglah yang menjadikan
kesempatan untuk mengembangkan mereka berperilaku "nakal", bolos
bakat-bakat yang tidak sama, sehingga sekolah, mengganggu teman atau
mereka pun akan menerima pelayanan bersikap pasif. Untuk itu sudah
pendidikan yang sesuai dengan seharusnyalah kepada mereka diberikan
kebutuhannya. Demikian pula halnya layanan pendidikan yang dapat menarik
dengan anak-anak gifted ini, sudah minat mereka, menantang dan
seharusnya dan sepantasnya mereka meningkatkan daya kreativitas mereka.
mendapatkan layanan pendidikan yang Model pendidikan tradisional dengan
sesuai untuk menumbuh-kembangkan memasukkan mereka pada sekolah
potensi keberbakatan yang mereka. Hal reguler memiliki titik lemah. Pertama,
ini sejalan dengan pendapat Purwanta anak berbakat mungkin akan mengalami
(2012), bahwa untuk mencapai tujuan- frustasi, karena mereka tidak
tujuan tersebut, anak hendaknya mendapatkan layanan pendidikan yang
difasilitasi untuk mendapatkan mereka harapkan. Kedua, karena rasa
kesempatan 1) mengenal dan memahami frustasi mereka ini, maka perilaku yang
potensi, kekuatan, dan tugas-tugas justru muncul adalah perilaku
perkembangannya; 2) mengenal dan mengganggu teman-temannya, dan jika
memahami potensi atau peluang yang ini terjadi dengan sendirikan' kelas juga
ada di lingkungannya; 3) mengenal dan akan terganggu. Ketiga, muncul rasa
menentukan tujuan dan rencana bosan yang pada akhirnya menjadikan
hidupnya serta rencana pencapaian mereka enggan untuk masuk kelas.
tujuan tersebut; 4) memahami dan Untuk itu, bagi mereka yang
mengatasi kesulitan-kesulitan sendiri; 5) diidentifikasi memiliki keberbakatan,
menggunakan kemampuannya untuk maka layanan pendidikan yang dapat
kepentingan dirinya, kepentingan dilakukan antara lain:

127
ISSN: 2301-6167

a. Mengelompokkan pada kelas khusus, b. Bentuklah kelompok belajar yang


yaitu siswa yang diidentifikasi terdiri dan siswa-siswa yang memiliki
memiliki keberbakatan dimasukkan minat dan kemampuan yang serupa;
dalam kelas khusus, dengan para c. Ajarkan keterampilan kognitif yang
peserta didik yang memiliki tingkat kompleks dalam konteks mata
kemampuan yang sama. Adanya pelajaran tertentu;
kemampuan yang sama ini akan d. Berikanlah kesempatan untuk
menjadikan setiap individu dalam melakukan kajian secara mandiri
kelas tersebut merasa tertantang, dan tentang satu topik tertentu;
pada akhirnya mereka akan e. Dorong siswa untuk menerapkan
menunjukkan kemampuan mereka sasaran yang tinggi
yang sebenarnya. Metode kelas f. Mencari sumber daya dari luar.
khusus ini tentunya tidak Supriyadi (1992) dalam tulisannya
memungkinkan dengan jumlah peserta mengemukakan bahwa program
didik yang banyak, tetapi terbatas pendidikan anak-anak berbakat mungkin
pada anak-anak pilihan yang oleh berupa :
Plato disebut sebagai "men of gold". a. program pengayaan dalam kelas biasa;
Tentunya desain kelas khusus bukan b. tersedianya guru tertentu yang
hanya sekadar mengelompokkan anak bertugas sebagai konsultan bagi anak-
gifted dalam kelompok yang sama anak berbakat;
saja, tetapi juga hams mendesain c. tersedianya ruangan yang berisi
ulang model pembelajarannya, sumber-sumber belajar yang dapat
kurikulum yang digunakan, sistem mereka manfaatkan untuk pengayaan;
evaluasi yang diterapkan, model d. tersedianya mentor khusus untuk
pemberian tugas. melatih mereka dalam keterampilan-
b. Program Akselerasi. Program keterampilan tertentu, dan mentor ini
akselerasi adalah memindahkan murid bukan staf pengajar, melainkan ahli
secepat mungkin sesuai dengan yang disewa oleh sekolah untuk
kemajuan belajar dan kemampuan kepentingan anak;
yang dimiliki individu belajar. e. studi mendiri dalam bentuk proyek,
Pemindahan dalam proses ini misalnya proyek penelitian tentang
memasukkan individu belajar pada jenis bebatuan, flora, fauna, dll;
kelas sesuai dengan kemampuan yang f. kelas-kelas khusus berdasarkan minat
dimiliki oleh yang bersangkutan. siswa, misalnya kelas untuk mata
Tentunya proses pemindahan ini dapat pelajaran matematika, fisika, biologi,
dilakukan jika telah terlebih dahulu geografi, sejarah, drama, dan taxi.
dilakukan tes akademik pada peserta Selain itu kiat lain dapat berupa:
didik tersebut, sehingga yang a) Memberi kesadaran kepada mereka
bersangkutan dapat ditempatkan untuk tidak menjadi Mr/Mrs.
sesuai dengan kemampuan yang Perfeksionis. Hal ini penting untuk
dimiliki. dilakukan agar mereka juga menyadari
Terkait dengan strategi khusus untuk keterbatasan kemampuan yang mereka
meningkatan perkembangan keberbakatan miliki, sehingga seandainya mereka
yang dimiliki nak-anak gifted ini, Ormrod membuat satu kesalahan dalam
(2008) mengajukan beberapa alternatif pengerjaan tugas-tugasnya, maka hal
cara yaitu : itu hendaklah ditanggapi sebagai suatu
a. Berikan tugas-tugas yang kewajaran, dan jangan dijadikan
terindividualisasi, yaitu tugas yang sebagai penghambat untuk melakukan
disesuaikan dengan kemampuan kreativitas berikutnya.
individual peserta didik; b) Merujuk pada model triadik yang

128
PSIKOPEDAGOGIA ISSN: 2301-6167

diajukan Monk dan Renzulli, maka hams dapat dikembangkan agar siswa
pemberdayaan aktif aspek keluarga, dapat belajar dengan senang di kelas.
sekolah dan lingkungan masyarakat Terkait dengan penciptaan lingkungan
menjadi sangat penting. Hal ini belajar kondusif ini, Gallagher (Gallagher,
dibutuhkan agar siswa memiliki 1985) mengemukakan beberapa hal yang
peluang seluas-luasnya untuk terkait dengan upaya menciptakan
mengembangkan keberbakatan yang lingkungan belajar yang kondusif bagi
dimiliki. Dengan begitu jangan sampai anak berbakat, yaitu sebagai berikut.
terjadi satu aspek tertentu tidak a. Memberikan program pengayaan,
mendukung aspek lain, atau bahkan dalam hal ini guru memberikan
masing-masing aspek saling materi atau pelajaran khusus dalam
menjatuhkan. Tentunya situasi tidak rangka membantu perkembangan anak.
dapat mendukung optimalisasi b. Menugaskan "guru konsultan", yaitu
keberkembangan aspek keberbakatan guru yang memiliki keterampilan
yang dimiliki siswa. khusus untuk memberikan materi atau
c) Orangtua sebagai pendidik pertama dan pelajaran yang tepat kepada anak.
utama, hendaklah dapat menemu kenali c. Menyediakan ruang sumber
potensi keberbakatan yang dimiliki (laboratorium), di mana anak dapat
anak, sehingga potensi ini dapat mengembangkan keterampilan atau
dikembangkan sejak awal masa kanak- kemampuan tertentu.
kanak. Banyak hasil penelitian d. Menggunakan mentor (resource
merekomendasikan tentang pentingnya person), warga masyarakat yang
pola pengasuhan untuk keberhasilan memiliki keterampilan atau kompetensi
individu. Selain itu peran orang dalam hal tertentu yang sangat
terdekat (signifikan people), teman dibutuhkan untuk membantu
sebaya, lingkungan sekitar (budaya perkembangan anak, seperti ilmuwan,
setempat) penting bagi pengembangan dan seniman
keberbakatan anak gifted ini. e. Memberikan latihan kepada anak untuk
d) Mengingat keberbedaan yang dimiliki melakukan studi mandiri (independent
anak berbakat ini, maka desain study), seperti melakukan penelitian
pembelajaran yang seharusnya mereka tentang transportasi.
terima adalah: f. Menyediakan kelas-kelas khusus
e) Kurikulum yang terdiferensiasi, yang berdasarkan minat siswa, seperti kelas
memiliki tingkat fleksibilitas tinggi, fisika, biologi, matematika, kimia,
sehingga memungkinkan anak gifted sejarah, dan seni.
ini melakukan proses pembelajaran Penciptaan lingkungan belajar yang
dengan tidak terikat pada jenjang dan kondusif bagi anak berbakat dapat juga
kelas tertentu untuk masa yang lama; berupa:
f) Penciptaan lingkungan belajar yang a. Menciptakan iklim kelas yang
kondusif. mengundang atau mendorong anak
Dalam tulisannya Idrus (2001) untuk belajar secara inquiry (terdapat
menyatakan bahwa lingkungan belajar gambar-gambar, buku-buku, alat-alat
bukan hanya sekadar lingkungan fisik musik, dsb.).
yang terdiri dan penataan ruang, kursi, b. Menggunakan pengajaran tematik yang
meja, papan dan alat bantu lain yang bersifat kontekstual.
berada di kelas, ataupun yang berada di c. Mengembangkan cakupan materi
luar kelas, namun juga lingkungan pelajaran secara luas.
emosional berupa interaksi antara d. Menyediakan puast-pusat kegiatan
pendidik-siswa, siswa-siswa. Sebagai untuk mengerjakan tugas-tugas atau
pendidikan komponen lingkungan tersebut pengembangan diri.

129
ISSN: 2301-6167

e. Menyiapkan tempat duduk (kursi meja) pada anak-anak ini menjadi sangat
yang dapat dirubah posisinya secara penting, agar mereka tidak rendah diri
fleksibel. dalam pergaulannya.
f. Menyiapkan materi pelajaran atau Teman sebaya dan lingkungan juga
kegiatan khusus bagi siswa yang dapat memiliki peran yang signifikan dalam
mengerjakan atau menyelesaikan proses pengembangan anak-anak
pelajarannya lebih cepat dari yang lain. dengan kemampuan istimewa ini.
g. Menciptakan suasana ruangan kelas Perlakuan yang sama adalah yang
yang menyenangkan, seperti sangat diharapkan oleh mereka yang
penggunaan musik untuk menyertai diindikasi memiliki keberbakatan,
anak belajar. penerimaan dengan setulusnya menjadi
h. Menghadirkan guru yang memang kunci keberhasilan pergaulan mereka.
profesional dalam membina anak-anak Pada nisi tersebut peran teman sebaya
berbakat. Selama ini dalam sekolah- menjadi sangat penting, agar anak-anak
sekolah umum jarang atau bahkan tidak berbakat ini tidak terisolir.
memiliki guru yang memiliki
kemampuan untuk membimbing anak 4. Referensi
dengan kemampuan keberbakatan. Akbar, R., & Hawadi. (12 Januari 2002).
Guru atau pembimbing yang qualified Konsepsi Program percepatan Belajar
akan memungkinkan potensi bagi Anak Berbakat Intelektual.
Seminar Program Akselerasi Jenjang
keberbakatan berkembang secara SLTP. SMU. Jakarta: Gedung
optimal. UKRIDA, Jakarta.
Bainbridge, C. (2014). Retrieved August
3. Kesimpulan 31, 2014, from Educational Options
Keberbedaan anak berbakat ini and Issues of Gifted Children:
hendaknya dijadikan sebagai sebuah http://giftedkids.about.com/od/educat
rahmat dengan cara memberikan ionoptions/u/education.htm
layanan pendidikan yang sesuai dengan Children, 0. A. (2000). Retrieved April 17,
kemampuan dan tingkat perkembangan 2014, from What to Expect When:
yang dimiliki anak-anak gifted tersebut. You're Raising A Gifted Child:
Kesalahan diagnosis dan pelayanan www.oagc.com
yang diterima anak akan menjadikan Ford, D. Y., Ford, D. Y., & Trotman, M.
F. (2001). Teachers of Gifted
mereka frustasi, rendah diri dan hilang
Students:
potensi keberbakatannya. Suggested Multicultural Characteristics
Orang tua sebagai pendidik utama and Competencies. Roeper Review:.
dan pertama hendaklah secara dini A Journal on Gifted Education.
menemu-kenali karakteristik anak- anak www.roeperreview.org, Pp. 235-239.
mereka yang memiliki kecenderungan Freeman, J. (1985). The psychology of
berbakat, sehingga dapat memberikan gifted children Perspective on
layanan pendidikan yang sesuai dengan Development and Education. Great
kebutuhan mereka. Britain: St. Edmunsburry Press.
Adapun guru dan sekolah, tentunya Gallagher, J. J. (1985). Teaching The
memiliki peran yang tidak sedikit untuk Gifted Child. Massachussetts: Allyn
and Bacon,Inc.
lebih berkembangnya anak-anak ini Idrus, M. (2001). Desain belajar yang
dengan memberikan model menyenangkan. Jurnal studi Isalam
pembelajaran yang lebih Mukaddiman No. 11 Th. VII/200.
mengakomodasi potensi yang dimiliki. Kopertais III dan PTAIS Yogyakarta.
Mengubah paradigma anak berbakat Johnsen, S. (2005).Within-class
sebagai para trouble maker si pembuat Acceleration. Gifted Child Today.
onar, dan menghilangkan segala label Winter, 2005; 28, 1, p. 5.

130
PSIKOPEDAGOGIA ISSN: 2301-6167

Maria, J. V. (11 December 2004). Gifted Findings and Recommendations).


atau Autisme: Bagaimana Ohio.
membedakannya? Seminar Gifted- Ormrod, J. E. (2008). Educational
Autisme-ADHD Penanganan dan Psychology Developing Lerners. New
Permasalahannya. Yogyakarta: York: Merrill Prentice Hall.
Fakultas Kedokteran Universitas Purwanta, Edy. (2012). Upaya
Gadjah Mada Yogyakarta. Meningkatkan Eksplorasi Karier
Maria, J. V. (11 Desember 2004). Anak Berkebutuhan Khusus.
Bagaimana Pendidikan yang Cocok PPSIKOPEDAGOGIA Jurnal
untuk Anak Berbakat dengan Bimbingan dan Konseling, Vol.1 (2):
Perkembangan Disinkroni? Seminar 1-9.
Gified-Autisme-ADHD Penanganan Semiawan, C. R., Munandar, A., &
dan Permasalahannya. Yogyakarta: Munandar, S. C. (1984). Memupuk
Fakultas Kedokteran Universitas bakat dan kreativitas siswa sekolah
Gadjah Mada Yogyakarta. menengah: petunjuk bagi guru dan
Marland, S. J. (1985). Education of the orang tua. Jakarta: PT. Gramedia.
Gifted and Talented. Volume 1. Smutny, J. F. (2000, Mei). Gifted
Report to the Congress of the United Education Digest. Retrieved August
States by the US Commissioner of 31, 2014, from Teaching Young
Education, US Government Printing Gifted Children in the Regular
Office,. In J. Freeman, The Classroom ERIC EC Digest #E595
psychology of gifted children. Pengarang: Mei 2000 ERIC
Perspec. Great Britain: St. Clearinghouse on Disabilities and
Edminsburry. Gifted Education http://ericec.org
Monks, J. F., & Boxtel, H. W. (1985). Supriadi, D. (1992). Perspektif Psikologis
Gifted Adolescents: A developmental dan Sosial Pendidikan Anak-anak
Perspective. In J. Freeman, The Berbakat. Konvensi Nasional
psychology of gifted children. Pendidikan Indonesia II. Medan.
Perspective on Development and http://www.gifted.uconn.ed/siegle/TAG/Di
Education. Great Britain: St. ge sts/e595.html
Edmunsburry Press. www.oagc.com . (2000). What to Expect
Ohio Gifted Task Force. (2002). Gifted in When...You're Raising A Gifted
the 21'st Century (A Report of Child. Ohio: Ohio Association for
Gifted Children.

131

Anda mungkin juga menyukai