Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

BIDANG PUSKESMAS

DI PUSKESMAS JURANGOMBO

Laporan ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Kerja

Lapangan dan Syarat Mengikuti Ujian Kompetensi Farmasi

Disusun Oleh:

Nama : Muhammad Abi Permana


NISN : 0066422934

Program Studi : Farmasi

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN CITRA MEDIKA

KOTA MAGELANG

2024

PENGESAHAN LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

i
Nama : Muhamad Abi Permana
Nomor Induk Siswa : 0066422934
Nasional
Program Studi : Farmasi
Judul Laporan : Laporan Praktik Kerja Lapangan Bidang
Puskesmas

Telah disetujui dan disahkan oleh guru pembimbing pada:

Hari, Tanggal :
Tempat :

Mengesahkan,
Guru Pembimbing Pembimbing Lahan
SMK Citra Medika Kota Magelang Puskesmas Jurangombo

Zulkarnia Sofa, A. Md. Farm. Laeli Hidayati, Amd Far.

Menyetujui,
Wakil Kepala Bidang Humas/Hubin Ketua Program Studi Farmasi

Bagus Fidriansyah, S. Kom apt. Nur Salami Dwi Sakti, S.Far., Gr.

Kepala SMK Citra Medika Kota Magelang

Veronica Rani K K,S. Pd.,Gr.,M.Pd

ii
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, pen
ulis panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Puskesmas Jurangombo.

Laporan ini telah penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berb
agai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk itu penulis meny
ampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pemb
uatan laporan ini.

Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi penulisan maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka p
enulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki la
poran ini.

Akhir kata penulis berharap semoga laporan Praktik Kerja Lapangan di Puskesmas Ju
rangombo ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Magelang,17 Januari 2024

Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................


HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................
KATA PENGANTAR ...............................................................................................
DAFTAR ISI .............................................................................................................
DAFTAR TABEL .....................................................................................................
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .....................................................................................................
B. Tujuan dan Fungsi Praktik Kerja Lapangan ........................................................
C. Manfaat Praktik Kerja Lapangan .........................................................................
BAB II TINJAUAN UMUM
A. Puskesmas ...........................................................................................................
1. Definisi Puskesmas........................................................................................
2. Tujuan dan Fungsi Puskesmas.......................................................................
B. Profil Puskesmas Jurangombo.............................................................................
C. Pengelolaan Puskesmas.......................................................................................
1. Pengelolaan Sumber Daya Manusia..............................................................
2. Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Perbekalan Kesehatan.............................
D. Dasar Hukum Puskesmas.....................................................................................
BAB III PEMBAHASAN
A. Waktu, Tempat, dan Tanggal Pelaksanaan ...........................................................
B. Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Perbekalan Kesehatan di Puskesmas
Jurangombo..........................................................................................................
C. Evaluasi mutu pelayanan.....................................................................................
D. Strategi pengembangan........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................

iv
LAMPIRAN ..............................................................................................................

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu institusi yang menyi
apkan tenaga kerja yang siap kerja dan mampu menghasilkan lulusan sebagaim
ana yang di harapkan oleh dunia kerja. Begitu juga dengan Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) Farmasi yang merupakan sekolah untuk mendidik para siswa
dan tenaga tenaga kefarmasian yang diharapkan mampu menghasilkan tenaga
medis di bidang farmasi yang siap untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga pro
fesional di bidang pelayanan obat dan teknologi farmasi. Setara SMK Farmasi
perlu diadakannya Praktik Kerja Lapangan (PKL). Berdasarkan Permendikbud
Nomor 50 Tahun 2020 tentang Praktik Kerja Lapangan Bagi Peserta Didik, Pra
ktik Kerja Lapangan (PKL) adalah pembelajaran bagi peserta didik Sekolah M
enengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) yang dilaksanak
an melalui praktik kerja di dunia kerja dalam jangka waktu tertentu sesuai deng
an kurikulum dan kebutuhan kerja.

Maka dari itu kelas XI SMK Citra Medika Kota Magelang melaksanakan
Praktik Kerja Lapangan (PKL). Dalam kesempatan kali ini penulis melaksana
kan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Puskesmas Jurangombo Kota Magelang.
Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan untuk dapat menambah pengeta
huan di bidang pekerjaan Farmasi, pengalaman serta sikap profesional dalam
melakukan suatu bidang pekerjaan. Selain itu, pelaksanaan PKL merupakan sa
rana pengenalan lapangan kerja bagi siswa farmasi karena secara langsung dap
at melihat, mengetahui, menerima dan menyerap teknologi kesehatan yang ada
di masyarakat, sehingga hal tersebut menjadi orientasi bagi mahasiswa farmasi
sebelum langsung bekerja di masyarakat.
Siswa bisa mempersiapkan dirinya dengan baik, termasuk dari segi kemam
puan, keterampilan, pengalaman, dan pengetahuan yang dimiliki. Sehingga sa

1
at sudah memasuki dunia kerja, siswa diharapkan bisa untuk bersaing secara s
ehat dalam dunia pekerjaan. Praktik Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan untu
k membantu menghubungkan antara dunia pendidikan dengan dunia kerja unt
uk saling mendukung kemajuannya. Terutama dari pengalaman yang di dapatk
an oleh siswa selama menjalani masa Praktik Kerja Lapangan (PKL).

B. Tujuan Praktik Kerja Lapangan


Adapun tujuan dilaksanakannya PKL ini adalah sebagai berikut :

2
1. Meningkatkan, memperluas, dan memantapkan keterampilan siswa sebagai be
kal memasuki lapangan kerja yang sesuai dengan kebutuhan program pendidik
anyang ditetapkan.
2. Mengenal kegiatan penyelenggaraan program kesehatan masyarakat secara me
nyeluruh baik ditinjau dari aspek administrasi, teknis maupun sosial budaya.
3. Memberikan kesempatan kerja secara terpadu dalam melaksanakan kegiataan
pelayanan kesehatan khususnya di bidang Farmasi di Puskesmas.
4. Memperoleh masukan dan umpan balik, guna memperbaiki dan mengembang
kan serta meningkatkan penyelenggaraan pendidikan SMK Citra Medika Kota
Magelang.
5. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mensosialisasikan diri pada ling
kungan kerja yang sebenarnya.

3
C. Manfaat Praktek Kerja Lapangan
1. Memberikan pengetahuan kepada siswa mengenai kegiatan kefarmasian khusu
snya di Puskesmas.
2. Untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama di sekolah secara langsun
g dilapangan.
3. Untuk mengetahui gambaran secara umum kegiatan kefarmasian di Puskesma
s dan dalam hal ini khususnya di Puskesmas Jurang Ombo.
4. Mengembangkan dan menerapkan disiplin ilmu pengetahuan yang telah diper
oleh selama PKL pada unit-unit pelayanan farmasi pada masyarakat sesuai de
ngan profesinya.
5. Untuk melatih siswa bersikap professional yang diperlukan siswa dalam
memasuki lapangan kerja di bidang farmasi khususnya di Puskesmas.
6. Memberikan pemahaman mengenai tugas dan tanggung jawab seorang tenaga
teknis kefarmasian atau asisten apoteker.
7. Meningkatkan sistem proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang
berkualitas.
8. Mengajarkan kepada siswa tentang pentingnya kerjasama dalam dunia kerja.
9. Memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai
bagian dari proses pendidikan

4
BAB II
TINJAUAN UMUM
A. Penjelasan Puskesmas
1. Definisi Puskesmas
Menurut PMK RI NO. 43 th 2019 Pusat kesehatan masyarakat (Puskesma
s) adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehat
an masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama dengan lebi
h mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya. Puskesma
s merupakan bagian integral dari pembangunan nasional, oleh karena itu keseh
atan adalah suatu aspek yang mempengaruhi kualitas dan produktivitas sumbe
r daya manusia dalam rangka mewujudkan masyarakat yang makmur dan seja
htera. Puskesmas mempunyai tugas pokok memberikan pembinaan kesehatan
masyarakat dan pelayanan kesehatan dasar. Upaya kesehatan wajib Puskesmas
yang disebut juga sebagai basic six meliputi usaha promosi Kesehatan, upaya
kesehatan lingkungan, kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana. Disa
mping itu upaya perbaikan gizi masyarakat pencegahan dan pemberantasan pe
nyakit menular serta pengobatan.
Pusat Kesehatan Masyarakat adalah unit pelaksana teknis dinas
kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di suatu wilayah kerja. Jadi dengan adanya Puskesmas di setiap
kecamatan atau tingkat lebih rendah lainnya diharapkan seluruh warga
mendapat akses kesehatan yang merata. Pada sarana kesehatan Puskesmas,
pelayanan kefarmasian merupakan salah satu faktor penting dalam menunjang
pelayanan kesehatan. Pelayanan kefarmasian merupakan kegiatan yang
terpadu dengan tujuan untuk mengidentifikasi, mencegah dan menyelesaikan
masalah obat dan masalah yang berhubungan dengan kesehatan. Puskesmas
memiliki satuan penunjang diantaranya dihapuskesmas pembantu dan
Puskesmas keliling.

5
2. Tujuan dan Fungsi Puskesmas
Puskesmas didirikan untuk memberikan pelayanan kesehatan dasar
menyeluruh paripurna dan terpadu bagi seluruh penduduk yang tinggal di
wilayah kerja Puskesmas. Program dan upaya kesehatan yang diselenggarakan
oleh Puskesmas merupakan program pokok (public health essential) yang
wajib dilakukan oleh pemerintah untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat
berikut tujuan dan fungsi Puskesmas:
a. Tujuan Puskesmas
 Untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki perilaku sehat yang
meliputi kesadaran kemauan dan kemampuan hidup sehat.
 Untuk mewujudkan masyarakat yang mampu menjangkau pelayanan
kesehatan bermutu.
 Untuk mewujudkan masyarakat yang hidup dalam lingkungan sehat.
b. Fungsi Puskesmas
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75
Tahun 2014 tentang Puskesmas, Puskesmas memiliki fungsi berupa:
 Penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat (UKM) tingkat pertama
di wilayah kerjanya.
 Penyelenggaraan upaya kesehatan perorangan (UKP) tingkat pertama
di wilayah kerjanya.
 Melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia
Puskesmas.
 Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan.
 Melaksanakan pencatatan pelaporan dan evaluasi terhadap akses mutu
dan cakupan pelayanan kesehatan.

6
B. Profil Puskesmas Jurangombo
Puskesmas Jurangombo merupakan puskesmas yang didirikan oleh
Dinas Kesehatan tahun 1983 sebagai puskesmas pembantu darı Puskesmas
Kerkopan. Lalu pada tahun 1999an dirubah atau dibangun kembali
menjadi Puskesmas Jurangombo yang merupakan Puskesmas induk yang
mempunyai Puskesmas pembantu yaitu terletak di Magersari dan Jagoan
yang berada di Magelang. Pada tahun 2006 Puskesmas Jurangombo
kembali direnovasi menjadi lebih luas dan bertingkat dua. Puskesmas
Jurangombo merupakan Puskesmas perkotaan yang terletak di Jl. Sunan
Gunung Jati No.48, Kel. Jurangombo Utara, Kec. Magelang Sel., Kota
Magelang. Kode Pos 56123. Telp. (0293) 3148544. Puskesmas
jurangombo memiliki visi misi sebagai berikut:
VISI :
Mewujudkan wilayah Puskesmas Jurangombo menjadi masyarakat yang
maju, sehat, dan bahagia.
MISI :
 Mewujudkan pusat kesehatan masyarakat dengan pendekatan
manajemen keluarga yang berkualitas.
 Memberdayakan keluarga dan masyarakat bersama lintas sektor dalam
mewujudkan masyarakat yang maju, sehat, dan bahagia
 Mewujudkan keluarga sehat melalui Upaya Kesehatan Perorangan dan
Upaya Kesehatan Masyarakat.

Setiap Puskesmas memiliki tujuan, tugas, dan fungsi yang berbeda beda
seperti Puskesmas Jurangombo yang memiliki tujuan, tugas dan fungsi
sebagai berikut:

Tujuan Puskesmas Jurangombo

Meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi


setiap warga di wilayah Puskesmas Jurangombo, untuk mewujudkan
masyarakat yang sehat secara mandiri.

7
Tugas Puskesmas Jurangombo

Melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan


pembangunan kesehatan di wilayah kerja dalam rangka mendukung
terwujudnya Kecamatan Magelang Selatan sehat.

Fungsi Puskesmas Jurangombo


Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya
Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya
C. Pengelolaan Puskesmas
1. Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Pelayanan kefarmasian di Puskesmas dilakukan oleh seorang
apoteker sebagai penanggung jawab dan tenaga fungsional, yang dapat
dibantu oleh tenaga teknis kefarmasian sesuai kebutuhan. Untuk
meningkatkan kompetensi atau kemampuan tenaga kefarmasian
tersebut dapat dilakukan dengan cara mengikuti pendidikan
lanjutan/program pendidikan dan pelatihan. Jumlah kebutuhan
apoteker di Puskesmas dihitung berdasarkan rasio kunjungan pasien,
baik rawat inap maupun rawat jalan serta memperhatikan
pengembangan Puskesmas. Rasio untuk menentukan jumlah apoteker
di Puskesmas bila memungkinkan diupayakan satu apoteker untuk 50
pasien per hari.
2. Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Perbekalan Kesehatan.
a. Perencanaan
Perencanaan merupakan proses kegiatan seleksi sediaan farmasi dan
bahan medis habis pakai untuk menentukan jenis dan jumlah sediaan
farmasi dalam rangka pemenuhan kebutuhan Puskesmas.
b. Permintaan
Permintaan diajukan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan kebijakan
pemerintah daerah setempat.

8
c. Penerimaan
Penerimaan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai adalah
suatu kegiatan dalam menerima sediaan farmasi dan bahan medis habis
pakai dari Instalasi Farmasi Kabupaten/kota atau hasil pengadaan
Puskesmas secara mandiri sesuai dengan permintaan yang telah
diajukan.
d. Penyimpanan
Penyimpanan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai
merupakan suatu kegiatan pengaturan terhadap setia farmasi yang
diterima agar aman (tidak hilang), terhindar dari kerusakan fisik
maupun kimia dan mutunya tetap terjamin, sesuai dengan persyaratan
yang ditetapkan.
e. Administrasi
Administrasi meliputi pencatatan dan pelaporan terhadap seluruh
rangkaian kegiatan dalam pengelolaan sediaan farmasi dan bahan
medis habis pakai, baik sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai
yang diterima, disimpan, didistribusikan, dan digunakan di Puskesmas
atau unit pelayanan lainnya.
f. Pemusnahan dan penarikan
Penarikan sediaan farmasi yang tidak memenuhi standar ketentuan
peraturan perundang-undangan dilakukan oleh pemilik izin edar
berdasarkan pemerintah penarikan oleh BPOM ( mandatory recall )
atau berdasarkan inisiasi sukarela oleh pemilik izin edar ( voluntary
recall ) dengan tetap memberikan laporan kepada kepala BPOM.
penarikan bahan medis habis pakai dilakukan terhadap produk yang
izin edarnya dicabut oleh menteri.
3. Pelayanan
Pelayanan farmasi klinik merupakan bagian dari pelayanan
kefarmasian yang langsung dan bertanggung jawab pada pasien
berkaitan dengan obat dan bahan medis habis pakai dengan maksud

9
mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien.
Pelayanan farmasi klinik di Puskesmas meliputi:
1. Pelayanan resep/pesanan
2. Pelayanan obat tanpa resep
3. Pelayanan residensial ( Home Care )
4. Pelayanan narkotika psikotropika
5. Promosi dan edukasi

4. Pencabutan Izin

D. Dasar Hukum Puskesmas


Dalam peran Puskesmas memiliki dasar hukum yang menjadi
landasan. dari dasar hukum tersebut tujuannya adalah meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. untuk mencapai tujuan
tersebut maka pemerintah bertanggung jawab merencanakan, mengatur,
menyelenggarakan membina dan mengawasi penyelenggaraan upaya
kesehatan yang merata dan terjangkau oleh masyarakat. selain itu juga
dibutuhkannya tenaga kesehatan untuk membantu dalam mencapai tujuan
derajat kesehatan masyarakat yang tinggi. karena tenaga kesehatan memiliki
peran penting dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.

Berikut beberapa dasar hukum puskesmas:

1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran


Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5063) 2. Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar
Pelayanan Minimal
3. Peraturan Walikota Magelang No 27 Tahun 2021 tentang Kedudukan
Struktur Organisasi Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Kesehatan
Kota Magelang

10
4. Peraturan Walikota Magelang No. 6 Tahun 2022 perubahan atas peraturan
Walikota Magelang No. 42 tahun 2018 tentang tarif pelayanan kesehatan
pada Badan Layan Umum daerah unit kerja pusat kesehatan layanan
masyarakat pada Dinas Kesehatan Kota Magelang
5. Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2015 tentang Kementerian Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 59)

11
BAB III
PEMBAHASAN
A. Waktu, Tempat, dan Teknis Pelaksanaan
1. Waktu Pelaksanaan PKL
Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) bertempat di pusat
pelayanan kesehatan puskesmass Jurangombo, khususnya bagian instalasi
farmasi yang melayani kebutuhan obat bagi masyarakat yang
memeriksakan diri ke puskesmas tersebut.
Adapun jadwal secara spesifik waktu kerja di puskesmas Jurangombo:
Tanggal : 15 januari s.d 17 februari
Hari : Senin s.d Sabtu
Waktu : Senin s.d Sabtu 07.00 – 14.00
2.Tempat pelaksanaan PKL
Pelaksanaan praktek kerja lapangan bertempat di pusat pelayanan
Kesehatan puskesmas jurangombo tepatnya di Jl. Sunan Gunung Jati No.
48 Jurangombo Utara kecamatan Magelang, khususnya bagian instalasi
farmasi yang melayani kebutuhan obat bagi masyarakat yang
memeriksakan diri ke puskesmas Jurangombo.
3.Teknis Pelaksanaan
Kegiatan PKL di Puskesmas Jurangombo dilaksanakan secara
berkelompok. Kelompok ini terdiri dari 4 siswa yang dibagi menjadi 3
tempat dengan diterapkan sistem rolling setiap harinya. Dengan 3 unit
sebagai berikut;
a) Instalasi Farmasi puskesmas Jurangombo Selatan
b) Instalasi Farmasi puskesmas pembantu Karet Jurangombo Selatan
c) Instalasi Farmasi puskesmas pembantu Magersari Jurangombo Selatan
Setiap unit memiliki tugas dan peran yang hampir berbeda-beda beserta
aturan yang juga hampir berbeda-beda, oleh karena itu semua siswa PKL
dianjurkan untuk mematuhi segala tata tertib dalam setiap unit tersebut.

12
B . Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Perbekalan Kesehatan di
Puskesmas Jurangombo
a. Perencanaan
Menurut Permenkes nomor 30 tahun 2014 perencanaan yakni kegiatan
seleksi obat dalam menentukan jumlah dan jenis obat dalam memenuhi
kebutuhan sediaan farmasi di Puskesmas dengan pemilihan yang tepat agar
tercapainya tepat jumlah, tepat jenis, serta efisien. perencanaan obat dilakukan
dengan tujuan untuk mendapatkan peningkatan efisiensi penggunaan obat,
peningkatan penggunaan obat secara rasional, dan perkiraan jenis dan jumlah
obat yang dibutuhkan.
b. Permintaan
Permintaan merupakan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan obat yang
sudah direncanakan dengan pengajuan permintaan kepada dinas kesehatan
Kabupaten/Kota sesuai peraturan kebijakan pemerintah setempat. Permintaan
obat dari sub unit ke kepala Puskesmas dilakukan secara periodik
menggunakan LPLPO sub unit.
c. Penerimaan
Penerimaan obat adalah kegiatan menerima obat dari Instalasi Farmasi
(IF) Kabupaten/Kota sesuai dengan permintaan yang sudah diajukan oleh
Puskesmas (Pemenkes 2019). Pada kegiatan penerimaan obat harus menjamin
jumlah, mutu, waktu, penyerahan, spesifikasi, kesesuaian jenis dan harga yang
tertera pada pesanan, penerimaan setelah mendapatkan persetujuan dari kepala
dinas kesehatan kabupaten kota atau pejabat yang diberi wewenang. Petugas
penerima obat wajib melakukan pengecekan terhadap obat yang diserah
terimakan sesuai dengan isi dokumen dan ditandatangani oleh petugas
penerima serta diketahui oleh kepala Puskesmas. Petugas penerima dapat
menolak apabila terdapat kekurangan dan kerusakan obat. Setiap penambahan
obat dicatat dan dibukukan pada buku penerimaan obat dan kartu stok.
d. Penyimpanan
Penyimpanan adalah suatu kegiatan pengaturan obat agar terhindar dari
kerusakan fisik maupun kimia, agar aman dan mutunya terjamin.

13
Penyimpanan obat harus mempertimbangkan berbagai hal yaitu bentuk dan
jenis sediaan, mudah atau tidaknya meledak atau terbakar, stabilitas, narkotika
dan psikotropika disimpan dalam lemari khusus cara penyimpanan obat di
puskesmas:
a. Persediaan obat dan bmhp Puskesmas disimpan di gudang obat yang
dilengkapi lemari dan rak-rak penyimpanan obat.
b. Suhu ruang penyimpanan harus dapat menjamin kestabilan obat.
c. Sediaan farmasi dalam jumlah besar disimpan di atas pallet, teratur dengan
memperhatikan tanda-tanda khusus.
d. Penyimpanan sesuai alfabet atau kelas terapi dengan sistem, First Expired
First Out (FEFO) high alert dan life saving (obat emergency)
e. Sediaan psikotropik dan narkotik disimpan dalam lemari terkunci dan
kuncinya dipegang oleh apoteker atau tenaga teknis kefarmasian yang
dikuasakan.
f. Sediaan farmasi dan BMHP yang mudah terbakar, disimpan di tempat
khusus dan terpisah dari obat lain.
g. Tersedia lemari pendingin untuk penyimpanan obat tertentu yang disertai
dengan alat pemantau dan kartu suhu yang diisi setiap harinya.
h. Jika terjadi pemadaman listrik, dilakukan tindakan pengamanan terhadap
obat yang disimpan pada suhu dingin. Sedapat mungkin, tempat penyimpanan
obat termasuk dalam prioritas yang mendapatkan listrik cadangan.
i. Obat yang mendekati kadaluwarsa (3 sampai 6 bulan sebelum tanggal
kadaluwarsa tergantung kebijakan puskesmas) di berikan penandaan khusus
dan di letakkan ditempat yang mudah terlihat supaya bisa di gunakan terlebih
dahulu sebelum kadaluwarsa.
j. Inspeksi/ pemantauan secara berkala terhadap tempat penyimpanan obat.

e. Administrasi (Pencatatan dan pelaporan)


Tujuan pencatatan dan pelaporan adalah bukti bahwa pengelolaan obat dan
bmhp telah dilakukan, sebagai sumber data untuk melakukan pengaturan dan
pengendalian dan sumber data untuk pembuatan laporan. Pencatatan,

14
pelaporan, pengarsipan merupakan rangkaian kegiatan penata laksanakan obat
secara tertib, yang diterima, disimpan, didistribusikan, dan digunakan di
puskesmas. Kegiatan administrasi terdiri dari pencatatan dan pelaporan semua
kegiatan pelayanan kefarmasian di puskesmas.
 Pencatatan
Pencatatan merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk memonitor
keluar dan masuknya obat di puskesmas. Pencatatan dapat dilakukan dengan
menggunakan bentuk digital maupun manual. Pada umumnya pemasukan dan
pengeluaran obat dicatat dalam buku catatan pemasukan dan pengeluaran obat
dan kartu stok. Petugas kefarmasian harus mencatat setiap penerimaan dan
pengeluaran obat di puskesmas.
 Pelaporan
Pelaporan adalah kumpulan catatan dan pendataan kegiatan administrasi
sediaan farmasi, tenaga dan perlengkapan kesehatan yang disajikan kepada
pihak yang berkepentingan.

f. Pemusnahan
Pemusnahan Obat adalah suatu tindakan perusakan dan pelenyapan terhadap
Obat, kemasan, dan/atau label yang tidak memenuhi standar dan/atau
persyaratan keamanan, khasiat, mutu, dan label sehingga tidak dapat
digunakan lagi.

15
16

Anda mungkin juga menyukai