Anda di halaman 1dari 8

Pengantar Penulis

BismilLah..

AlhamdulilLah, shalli wasallim ‘ala sayyidina wa maulana Muhammad RasulilLah.

Allah yang maha Rahim, sekalipun tak pernah ingkar atas janji pada setiap apapun

yang telah diusahakan. Demi Dzat yang maha menjamin cinta, syukurku pada-Mu

atas kekasih sejati seluruh alam. Syukurku pada-Mu atas cinta berwujud Thaha,

Khairul Anbiya’. AlhamdulilLah, alhamdulilLah, alhamdulilLah ya Rabbul Izzah.

Shalawat dan salam tercurah, tumpah, semerbak memenuhi hati untuk sebaik-

baik manusia, Nabi Muhammad shallalLahu ‘alaihi wa salam. Semoga, semoga, semoga

kita menjadi umat yang tak mengecewakan beliau di dunia hingga akhirat. Semoga

kita menjadi bagian dari golongan orang-orang beruntung yang mendapat

syafaatnya.

Buku ini saya persembahkan untuk kekasih hati saya yang selalu berhasil

membuat tangis saya tumpah, pecah sebab merindukannya, tentu pada beliau Nabi

Allah Muhammad saw. Kemudian, saya haturkan setiap ketiknya untuk cinta pertama

saya, Bapak Nur Hamid bin Abdusshomad yang telah membekali saya cinta dan

meyakinkan saya bahwa mencintai Nabi Muhammad dengan sebenar-benarnya rasa

cinta akan membuat saya semakin jatuh cinta. Maka dengan penuh cinta, saya mohon

pada para pembaca agar menghadiahi tujuh ayat mujarab untuk bapak saya yang

telah nyaman dalam dekapan Allah.

Begitu pula untuk ibu Usfuriyah yang senantiasa sabar dalam menghadapi

saya yang kadang kacau ini serta menjadi manusia yang cintanya melimpah ruah

untuk saya. Juga untuk saudara dan saudari saya yang tidak lelah dalam merangkul,

memeluk, walau sesekali memukul saya dengan mesra. Untuk guru-guru saya yang
memperkenalkan saya pada Allah dan indah akhlak Nabi saw serta untuk teman-

teman yang membaca ini.

Buku ini merupakan torehan kedua setelah saya diberi kesempatan

menyelesaikan buku “Membaca Diri” beberapa bulan lalu. Buku ini ialah buku luapan

cinta saya untuk Nabi Muhammad saw. Buku yang membahas tentang bagaimana

perasaan saya, tentang betapa terharunya saya, tentang betapa beruntungnya saya

yang semoga menjadi salah satu umat yang diakui oleh Nabi Muhammad saw dan

mendapat syafaatnya.

Keterbatasan diri saya yang tak terhindari, menggiring diri ini agar memohon

maaf apabila dalam saya mengungkapkan perasaan saya melalui puisi-puisi ini terlalu

berlebihan. Karena saya sendiripun tak mampu membendung setiap kelebihan cinta

Nabi pada setiap manusia, sekalipun pada saya yang berlumur dosa.

Saya mohon agar sejenak mendoakan penulis dan keluarganya, semoga karya

ini menjadi karya yang bermanfaat dan berkah untuk semuanya. Terimakasih sudah

mendoakan. Semoga doa baik kembali pada kalian. Aamiin.

Selamat mencipta cinta!

Salam sayang,

Afifahae_
CAHAYA HATI

Sorot rembulan masuk

Menyeruak ruang sesak

Membelah relung padam

Mengabarkan

Cahaya hati telah datang

Shallu ‘ala RasulilLah

Shallu ‘ala RasulilLah

Shallu ‘ala RasulilLah

Semilak awan menyingkir

Sepoi silir semilir bergulir

Kicau saur menyaur

Berbagi kabar

Cinta

Lahir
Gembala Cinta

Coklat tanah bekas pijakmu, ya Rasul

Membentuk semburat senyum dalam pandang

Bertabur menyapa mata menebar Bahagia

Belai lembut tanganmu, ya Nabi

Menuntun jalan terindah kehidupan

Membuka ruang padang, benderang

Unta dan gerombolan domba

Tersedu, berdendang, berlari bebas

Dengan kasih sayang

Kasih sayangmu, ya Habibi

Memporak-porandakan benci seluruh alam

Mencipta cinta pada setiap gembala

Hamba
Cintaku, Kekasih Hati

Shallu ‘ala man baka syauqan liru’yatina

Habibi,

Cinta meluap melupakan perih

Mengetuk suka

Mengutuk duka

Sayangku,

Segala lara telah kau rasa

Penuh senyum dengan rela

Lihatlah kami, cinta

Menahan kuat rasa-rasa

Berharap kau tiada kecewa

Duhai kekasih hati,

Tiada yang layak dinanti

Kecuali pertemuan kita yang abadi

Tiada yang pantas ditunggu

Kecuali tatap mata kita yang saling bertemu

Tiada yang patut takut

selama masing-masing hati kami

saling terpaut
Kubah Hijau

Di negeri bertanah lapang itu

Membentang luas kerinduan

Menembus bias pengharapan

Menara-menara menjulang

Melingkar

Memelukmu dalam dekap kubah hijau

Menggapai langit

Meraba asa

Menyampaikan seluruh riuh

Shalawat cinta

Riwayatmu, risalahmu

Meringkus luka

Mencipta bahagia

Sedang tentang rindu yang tak berkesudahan

Shallu ‘ala Nuril Anwar

Shallu ‘ala Sayyidil Mukhtar

Shallu ‘ala Khairil Akhyar


Shalawatku

Ya Rasul, siapalah aku

Seberani ini merindukanmu

Mengaku cinta padamu

Mengaku ingin bersamamu

Mengaku-ngaku

Ya Sayyidal Mursaliin

Shalawatku barangkali

Menjadi sebab turunnya syafaatmu

Shalawatku barangkali

Menjadi sebab kau memandangku

Shalawatku barangkali, ya Rasul

Menjadi sebab-sebab kebaikan

Ya Abal Hasanain,

‘alaikas salaam.

Anda mungkin juga menyukai