Anda di halaman 1dari 3

KLINIK MATA EDC GROUP

Head Office :Jl Raya Veteran 435, Miagan, Mojoagung, Jombang.


Telp. 0821 4000 1606 , E-mail : edcgroup09@gmail.com

RETINOPATI DIABETIK
Batasan
Kelainan retina akibat Diabetes Mellitus.

Patofisiologi
Dasar kelainan Retinopati Diabetik (RD) adalah terjadinya mikroangiopati di pembuluh darah kapiler
retina, kelainan ini sering disebut dengan “Intra Retinal Microangiopathy” (microvascular abnormalities).
Mikroangiopati ini pada pemeriksaan histologi adalah hilangnya pericycte dan menebalnya dinding
pembuluh darah sehingga mengakibatkan mengecilnya lumen pembuluh darah kapiler bahkan dalam
keadaan yang berat terjadi pembuntuan pembuluh darah kapiler retina, keadaan ini diperberat dengan
terjadinya fenomena lumpur dari rheologi darah sehingga menimbulkan terbentuknya mikroaneurisma
dan daerah hipoksia di retina atau iskemi.

Gejala Klinis
Pada umumnya klasifikasi RD dibagi menjadi 2 :
1. Retinopati Diabetik Non Proliferatif (Background Diabetic Retinopathy), yang ditandai dengan
adanya mikroaneurisma, perdarahan retina, eksudat lunak, eksudat keras dan daerah yang
hipoksia atau iskemia
2. Retinopati Dibaetik Proliferatif, ditandai adanya pembuluh darah baru atau neovaskularisasi,
perdarahan di vitreous, perdarahan di subhyaloid jaringan ikat vitreo-retinal dan ablasi retina
Pada keadaan dimana sebelum terjadi proliferatif tetapi sudah banyak daerah yang mengalami
hipoksia disebut Retinopati Diabetik Pre Proliferatif.
Pemeriksaan Klinis
Selain pemeriksaan rutin dalam bidang Ilmu Penyakit Mata diperlukan pemeriksaan funduskopi secara
baik yaitu dengan melebarkan pupil yang maksimal dan memeriksa dengan oftalmoskop direk, indirek
dan lensa kontak 3 cermin dari Golmann. Untuk menegakkan dan mengetahui indikasi pengobatan perlu
dilakukan pemeriksaan Fundal Fluorescein Angiography (FFA). Pada pemeriksaan FFA, kita dengan jelas
dan gamblang dapat melihat adanya mikroaneurisma yang berdifusi atau tidak berdifusi, daerah
hipoksia atau iskemi, adanya neovaskularisasi di retina, di papil maupun di vitreous dan melihat pasti
adanya edema di makula atau di retina.

Pengobatan
Selain meregulasi kadar glukosa di darah untuk mencegah kebutaan akibat RD ini dilakukan
fotokoagulasi LASER di daerah hipoksia dan mikroaneurisma yang berdifusi dan adanya neovaskularisasi.

Tehnik fotokoagulasi :
Setelah pupil dilebarkan maksimal, dipasang lensa kontak 3 cermin dari Goldmann, sinar LASER
ditembakkan melalui lensa kontak, kornea, lensa, vitreous sampai retina.

Fotokoagulasi Fokal :
Untuk daerah retina yang hanya mengalami hipoksia atau mikroaneurisma yang berdifusi dan edema
macula.
Fotokoagulasi Paetinal :
Untuk RD yang sudah ada neovaskularisasi baik dipapil retina maupun vitreous. Jika sudah terjadi
perdarahan di vitreous dimana LASER tidak bisa menembus sampai di retina boleh dilakukan vitrektomi
Dosis LASER yang digunakan adalah sebagai berikut :
• Untuk daerah di sentral dekat makula penampang dari LASER (Spotsize) 50 mikron, makin ke
perifer makin melebar sampai 500 om.
• Sedangkan waktu dan daya LASER disesuaikan dengan hasil tembakan yang terlihat saat
melakukan fotokoagulasi yakni antara 0,1 – 0,2 detik dengan daya 200 – 1000 mW
• Jumlah tembakan LASER tergantung tehnik yang dipakai antara 200 – 2000 tembakan.
Penatalaksanaan
Setiap penderita Diabetes Mellitus yang sudah menderita lebih dari 5 tahun dan ada keluhan
penglihatan harus diperiksa fundus okuli dengan oftalmoskop. Jika didapatkan mikroaneurisma, eksudat,
perdarahan retina yang mengancam daerah makula harus dilakukan pemeriksaan FFA untuk mencari
indikasi adanya fotokoagulasi LASER.
Jika dilakukan fotokoagulasi LASER setiap 3 – 6 bulan diperiksa ulang untuk mengetahui kemajuan
pengobatan. Jika belum ada indikasi LASER sebaiknya diperiksa FFA setiap tahun.

Diagnosis Banding
• Mikroaneurisma dan perdarahan akibat retinopati hipertensi, oklusi vena retina
• Perdarahan vitreous dan neovaskularisasi akibat kelainan vitreo-retina yang lain
Prognosis
Sangat tergantung pada regulasi kadar gula yang baik dan ketepatan pengobatan dengan fotokoagulasi
LASER, lebih awal pengobatannya lebih baik prognosisnya.

Anda mungkin juga menyukai