Anda di halaman 1dari 4

Yang Sedang-Sedang SajaRenungan Harian 21 Februari

2018
Pancaran Air Hidup • 21 February 2018 • Dewan Pembinaan Teologi GKJW

Bacaan : Amsal 30 : 1-9 | Pujian: KJ 299


Nats: “Jauhkanlah dari padaku kecurangan dan kebohongan. Jangan berikan kepadaku
kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku.“ (ayat
8)
“Hidup ini jangan serba terlalu, yang sedang-sedang saja. Karena semua yang serba terlalu
bikin sakit kepala. Terlalu kaya.. jangan terlalu! Terlalu miskin.. jangan! Terlalu tinggi?
(jangan!) Terlalu rendah? (jangan!) Terlalu besar? (jangan!) Terlalu kecil? (jangan!). Kamu
pilih yang mana? (kanan, kanan) Kamu suka yang mana? (kiri, kiri) Kalau saya punya usul:
yang tengah-tengah saja .. ho .. ho …” Demikian cuplikan lagu dangdut yang
pernah dipopulerkan Vetty Vera di era tahun 2000an.
Seorang tokoh di Alkitab, Agur, juga memiliki pemikiran yang sama
ketika ia memohon kepada Tuhan, “Jangan berikan kepadaku
kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang
menjadi bagianku.” Agur melihat tantangan yang didatangkan oleh
kekayaan maupun kemiskinan. Karena, menjadi kaya seringkali
membuat manusia lupa diri, menjadi sombong dan angkuh sehingga
melupakan sang penciptanya, juga menjadi kikir, melupakan
sesamanya yang kekurangan. Sebaliknya, ketika dalam keadaan
berkekurangan dapat bermuara pada tindakan yang tidak terpuji,
mencemarkan dan mempermalukan nama Tuhan.

Doa Agur menjadi doa yang sangat penting bagi keluarga-keluarga


Kristen di masa sekarang ini, masa dimana orang paling sulit
mengucapkan kata “cukup”. Cukup bukanlah soal berapa jumlahnya.
Cukup hanya bisa diucapkan oleh orang yang bisa bersyukur,
mensyukuri semua yang dimiliki.
Karena sesungguhnya kekayaan yang hakiki bukanlah dengan banyaknya harta, namun adalah
hati yang selalu merasa cukup dan bersyukur. Dengan selalu merasa cukup dan bersyukur,
akan menjadikan kita manusia yang berbahagia. Jadi kalau saya
punya usul: yang sedang-sedang saja … ho … ho … [Retno]
“Ketidakpuasan membuat orang kaya menjadi miskin, kepuasan membuat orang miskin menjadi
kaya.”

BERKEJARAN DENGAN WAKTU


Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 31 Desember 2018

Baca: Mazmur 90:1-17

"Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin, apabila berlalu, atau
seperti suatu giliran jaga di waktu malam." Mazmur 90:4

Hari ini kita sudah berada di penghujung tahun 2018! Hampir semua orang
berkata: "Ga terasa ya...waktu begitu cepat." Dari hari ke minggu, dari minggu ke
bulan, dan dari bulan ke tahun, semua berjalan seolah-olah hanya sekejap mata!
Rasa-rasanya baru kemarin kita merayakan perayaan tahun baru, tapi kini hanya
tinggal hitungan jam, menit dan detik, tahun 2018 segera berakhir dan kita akan
memasuki tahun yang baru. Musa pun menyadari betapa cepatnya hari-hari yang
dijalani manusia: "Engkau menghanyutkan manusia; mereka seperti mimpi,
seperti rumput yang bertumbuh, di waktu pagi berkembang dan bertumbuh, di
waktu petang lisut dan layu." (Mazmur 90:5-6).

Satu hal yang tak boleh kita lupakan adalah mengucap syukur kepada Tuhan!
Bersyukur atas penyertaan Tuhan, dan bersyukur atas campur tangan Tuhan di
sepanjang tahun 2018; tanpa Tuhan, kita tidak akan mampu menjalani hari-hari
kita, "Sesungguhnya, Allah adalah penolongku; Tuhanlah yang menopang aku."
(Mazmur 54:6). Karena waktu itu teramat singkat dan berlalunya buru-buru,
marilah kita: 1. Pergunakan waktu sebaik mungkin, "...perhatikanlah dengan
saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti
orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah
jahat." (Efesus 5:15-16). Jangan lagi suka menunda-nunda apa yang bisa
dikerjakan sekarang, dengan alasan masih ada hari esok, padahal tak seorang pun
tahu secara pasti apa yang akan terjadi di kemudian hari, apakah kita masih
memiliki kesempatan ataukah tidak, "Janganlah memuji diri karena esok hari,
karena engkau tidak tahu apa yang akan terjadi hari itu." (Amsal 27:1).

2. Kumpulkan harta di sorga (Matius 6:19-20). Sebelum semuanya terlambat


dan timbul penyesalan, mari perbaharui komitmen kita untuk hidup menyenangkan
hati Tuhan dengan meninggalkan cara hidup duniawi. Jadikan kegagalan dan
kesalahan di hari-hari kemarin sebagai pelajaran berharga untuk kita menatap hari
esok.

"Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh


hati yang bijaksana." Mazmur 90:12
Posted by Air Hidup Blog at 1:00 AM 4 comments: Links to this post

2 Timotius 2:7
SETIAP orang mempunyai kerinduan untuk berhasil dalam menjalani kehidupan ini. Orangtua
menyekolahkan anaknya di berbagai jenjang pendidikan supaya kelak boleh meraih cita-cita
mereka, anak-anak juga diperlengkapi dari segi iman dalam setiap ibadah, mulai dari Sekolah
Minggu, Remaja, Pemuda.
Begitu juga orang tua dalam wadah Pria/Kaum Bapa dan Wanita/Kaum Ibu. Semua itu punya tujuan
supaya setiap orang percaya mempunyai pengertian, baik dari segi iman dan ilmu pengetahuan.
Ada tradisi dikalangan orang Israel yakni mereka menjadikan keluarga sebagai wadah utama untuk
mendidik anak-anak melalui pengajaran nilai-nilai moral dan etika bahkan contoh serta teladan yang
baik. Disamping itu juga orangtua memegang peranan yang sangat penting untuk mendidik anak-
anak dalam berbagai kesempatan (Ul. 6:4-9).
Bagian Alkitab di hari ini memberikan pengertian kepada keluarga-keluarga Kristen, untuk
senantiasa membangun persekutuan yang kuat dan erat di dalam Tuhan, karena hanya dari Dialah
sumber pengertian itu, seperti juga yang dikatakan dalam Amsal 1:7a, “Takut akan Tuhan adalah
permulaan pengetahuan”.
Sebab dunia sekarang ini menawarkan banyak pengertian yang melenceng dari Firman Tuhan,
pengertian yang hanya mengandalkan hikmat manusia yang pada akhirnya membuat manusia jatuh
lebih jauh dalam dosa. Oleh karena itu, mulailah dari keluarga pengajaran yang benar di dalam
Tuhan Yesus, mintalah Dia selalu memperlengkapi kita dengan hikmat-Nya. Amin.
Doa : Ya Tuhan, perlengkapilah kami dengan hikmat-Mu supaya kami hidup dalam pengertian
untuk melakukan apa yang Engkau kehendaki. Amin.

Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul RENUNGAN: Hidup dalam
Pengertian, http://manado.tribunnews.com/2018/02/23/renungan-hidup-dalam-pengertian.

Editor: Aswin_Lumintang

Anda mungkin juga menyukai