TUJUAN PERCOBAA-WPS Office
TUJUAN PERCOBAA-WPS Office
DASAR TEORI
Kalor merupakan suatu kuantitas atau jumlah panas baik yang diserap maupun dilepaskan oleh suatu
benda Kalor berbeda dengan suhu, karena suhu adalah ukuran dalam satuan derajat panas Dari sisi
sejarah kalor merupakan asal kata caloric ditemukan oleh ahli kimia perancis yang bernama
Antonnie laurent lavoiser (1743 - 1794). Kalor memiliki satuan Kalori (kal) dan Kilokalori (Kkal).
Satu kalori didefinisikan sebagai banyaknya kalor yang diperlukan untuk memanaskan 1 gram
air sehingga suhunya naik 1 oC. Jumlah energy panas yang dibutuhkan untuk menaikkan tempertur
suatu zat adalah sebanding dengan perubahan temperature suatu zat dan massanya (Giancoli, 1997):
Q = m . c . ΔT
Dengan :
Dimana c merupakan kalor jenis suatu zat yang memiliki artian bahwa banyaknya kalor yang
diperlukan atau dilepaskan untuk menaikkan atau menurunkan suhu satu satuan massa zat itu sebesar
satu satuan suhu. Berikut merupakan kalor jenis yang dimiliki oleh beberapa zat:
Kalor merupakan salah satu bentuk energi, berarti kalor merupakan suatu besaran fisika yang dapat
diukur. Alat yang digunakan untuk mengukur kalor disebut kalorimeter. Kalorimeter merupakan
suatu alat yang berfungsi untuk mengukur kalori jenis suatu zat. Salah satu bentuk kalorimeter
adalah kalorimeter campuran. Kalorimeter ini terdiri dari sebuah bejana logam yang kalor jenisnya
diketahui. Bejana ini biasanya ditempatkan dalam bejana lain yang agak lebih besar. Kedua bejana
dipisahkan oleh bahan penyekat misal gabus atu wol. Kegunaan bejana luar adalah sebagai isolator
agar pertukaran kalor dengan sekitar kalorimeter dapat dikurangi. Suatu calorimeter memiliki
kapasitas yang berbeda-beda, bergantung pada bahan yang dimilikinya. Kapasitas kalor dapat
didefinisikan sebagai banyaknya kalor yang diperlukan atau dilepaskan untuk mengubah suhu benda
sebesar satu satuan suhu. Secara matematis kapasitas kalor dapat dirumuskan dengan persamaan :
Dimana :
Bila dua benda atau lebih mempunyai suhu yang berbeda-beda dan saling bersinggungan, maka
akhirnya kedua benda tersebut akan berada dalam kesetimbangan (mempunyai suhu yang sama). Hal
ini terjadi disebabkan karena adanya perpindahan kalor di antara benda-benda tersebut. Benda yang
suhunya tinggi melepaskan kalor, sedangkan benda yang suhunya rendah akan menyerap kalor.
Jumlah kalor yang dilepas dan diterima telah dinyatakan oleh Joseph Black dalam suatu azas yang
disebut "azas black" atau hukum pertukaran panas yang berbunyi “Pada pencampuran dua zat,
banyaknya kalor yang dilepas zat yang suhunya lebih tinggi sama dengan banyaknya kalor yang
diterima zat yang suhunya lebih rendah”. Rumusnya dapat diformulasikan sebagai berikut:
Dengan :
Dimana :
-Air biasa
-Air panas
-Air es
-Sirup
-Termos
-Timbangan digital
-Gelas plastik
-Tissue
-Termometer digital
LANGKAH KERJA
Timbang kalorimeter dan catat massanya. Anggap suhu awal kalorimeter = suhu ruangan.
Masukkan 200 gram air panas ke dalam kalorimeter. Catat massa dan suhunya.
Campurkan air biasa dengan air panas. Aduk perlahan. Tunggu kira-kira 3 menit, catat suhu
akhir pencampuran.
Ulangi langkah 1 sampai dengan 4 untuk air panas dan air dingin.
Masukkan 200 gram air biasa ke dalam kalorimeter. Catat massa dan suhunya.
Campurkan air biasa dengan susu. Aduk perlahan. Tunggu kira-kira 5 menit, catat suhu akhir
pencampuran.
Dengan menggunakan data kapasitas panas kalorimeter dari langkah A.8, hitung kalor jenis susu.
Masukkan 200 gram air biasa ke dalam kalorimeter. Catat massa dan suhunya.
Campurkan air biasa dengan sirop. Aduk perlahan. Tunggu kira-kira 5 menit, catat suhu akhir
pencampuran.
Dengan menggunakan data kapasitas panas kalorimeter dari langkah A.8, hitung kalor jenis susu.
HASIL PENGAMATAN