Biografi Pendiri
Pada tanggal 4 Juli 1960 dengan Surat Keputusan Menteri Sosial, Martosiam
ditetapkan sebagai Perintis Kemerdekaan Indonesia ex Digulis yang karena jasa
besarnya telah ikut andil dalam memperjuangkan kemerdekaan. Nama dan
tandatangannya juga di abadikan di Museum Palagan Ambarawa berikut alat-
alat pribadi selama perjuangan yakni berupa tas dan pisau.
Tahun 1977 oleh Bupati Semarang dipanggil untuk mendirikan IPSI Cabang
Ambarawa. Karena di Ambarawa belum ada perguruan pencak silat, maka
nama perkumpulan Cepaka Putih berubah nama menjadi Langen Putro Utomo
dan pencak SH yang diajarkannya disebut Langen Joyo Gendilo. Setelah itu,
Langen Putro Utomo menjadi berkembang pesat di Amabarawa dan memiliki
murid-murid dari Australia sebanyak 30 orang dan dari Inggris sebanyak 1
orang.
Logo Pertama pada tahun 1974 Oleh Raden Logo kedua pada tahun 1975 Oleh Raden
Sutrisno Probokusumo Sutrisno Probokusumo
Logo ketiga pada tahun 1977 Oleh Raden Logo keempat pada tahun 2013 OlehTeguh
Sutrisno Probokusumo Wardoyo
Pada tahun 1988 seusai Sang Pengasuh Yaitu Bapak Marto Siam wafat Padepokan Pencak Silat
Langen Putro Utomo pun seakan akan ikut mati dikarenakan murid-murid sudah mulai
memisahkan diri dan pergi dari kota Ambarawa.
Masa Kembali nya Pencak Silat Langen Putro Utomo
Bangkitnya pencaksilat langen putro utomo tidak lepas dari peran seorang murid sekaligus cucu
dari adik sepupu Marto Siam yaitu Teguh Wardoyo.
Berangkat dari keluarga yang berasal masih memiliki hubungan saudara dengan seorang
keturunan dari keluarga Keraton SOLO maupun Mataram seperti Marto Siam,
Pada tahun 1975, Teguh Wardoyo mulai belajar ilmu pencak silat pada usia 14 tahun, sewaktu
masih menginjak bangku SMP di salah satu sekolah swasta di ambarawa tepatnya di SMP Islam
Sudirman Ambarawa.
Mulai mengkuti beberapa ajang pertandingan pencak silat ditingkat POPDA pada tahun 1980,
menjadi coordinator pelatih pencak silat di karesidenan semarang pada tahun 1986, hingga
menjadi salah satu wasit juri di Kabupaten Semarang pada tahun 2001
Memulai masa merintis kembali pencak silat langen putro utomo dengan mengajarkan ilmu
pencak silat di sekolahan dasar maupun menengah mulai dari
Tahun 1998 mengajarkan pencak silat lento di SMP N 1 Bawen selama 2 tahun
Tahun 2010 mengajarkan pencak silat lento di SD N 01 Kranggan Ambarawa selama 6 bulan
Tahun 2013 mengajarkan pencak silat lento di SMPN 5 Ambarawa selama 5 tahun
Tahun 2014 mengajarkan pencak silat lento di SMP ISSUDA selama 4 tahun
Serta melakukan pelatihan tertutup di rumahnya di desa berokan bawen mengjarkan ilmu pencak
silat langen putro utomo kepada tetangga bahkan anak kandungnya sendiri dari tahun 1992
Pada tahun 2015 sembari mengajarkan pencak silat di sekolah menengah sebagai ekstrakurikuler
Teguh Wardoyo mencoba kembali membuka latihan pencak silat langen putro utomo di kota
Ambarawa kota sebagai kelahiran pencak silat ini. Bertempat di Kelurahan Kranggan
Ambarawa, dengan anggota murid dari Siswa Siswi yang mengikuti ekstra pencak silat yang
tersebar di beberapa sekolahan di amabarawa maupun masyarakat sekitar kota ambarawa itu
sendiri, dengan dibantu rekan seangkatan nya yaitu Suyono atau lebih dikenal sebagai NOLIK.
Teguh Wardoyo wafat pada 26 september 2018 kemudian tugas sebagai seorang pelatih pun
dilimpahkan kepada anak laki-laki sekaligus murid dibantu dengan Suyono sebagai Dewan
Pelatih hingga sekarang.