Anda di halaman 1dari 9

TUGAS INDIVIDU

CRITICAL JURNAL REVIEW

(Ditujukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah PKN di Kelas Tinggi)

DOSEN PENGAMPU :
Nurhalimah Siahaan, S.Pd.,M.Pd.

DISUSUN OLEH :
NAMA : FARAH MAISYA KHAIR
NPM : 1902090005
KELAS : VI E PAGI PGSD

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
TAHUN 2021/2022
PENERAPAN METODE E-LEARNING
BERBASIS VIDEO CONFERENCE
UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR PPKN

Sri Kartiany
SMA Negeri 1 Singkawang
E-mail: sri,kartiany82@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model E-Learning berbasis
video conference dalam pembelajaran daring sehingga dapat meningkatkan
keaktifan belajar peserta didik pada mata pelajaran PPKn. Untuk mengatasi
keaktivan belajar peserta didik selama pembelajaran daring peneliti bersama
teman sejawat menerapkan model E-Learning berbasis video conference. Pada
siklus I aktivitas belajar siswa dari 48,57% menjadi 57,14%, pada siklus 2
aktivitas belajar siswa dari 62,85% menjadi 80%.Ada peningkatan sebanyak
18,43%. Dengan demikian penerapan model E-Learning berbasis video
conference pada mata pelajaran PPKn dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa
SMA Negeri 1 Singkawang

Kata Kunci: E-Learning, Video Conference, Aktivitas Belajar

Abstract
This study aims to determine the application of the E-Learning model based on
video conferencing in online learning so that it can increase the learning
activeness of students in PPKn subjects. To overcome the learning activeness of
students during online learning, researchers and peers apply the E-Learning
model based on video conferencing. In the first cycle student learning activities
from 48,57% to 57,14%, in cycle 2 student learning activities from 62,85% to
80%. there was an increase of 18,43%. Thus, the application of the E-Learning
model based on video conferencing in PPKn subjects can increase the learning
activities of SMA Negeri 1 Singkawang Students.

Keywords: E-Learning, Video Conference, Learning Activities

PENDAHULUAN manusia yang berkualitas juga.


Peran pendidikan sendiri Untuk itu belajar sangat penting bagi
adalah dapat meningkatkan kualitas diri sendiri dan lingkungan sekitar.
sumber daya manusia, mewujudkan Pentingnya belajar untuk belajar
kesejahteraan umum dan (learning to learn) menumbuhkan
mencerdaskan kehidupan bangsa. sikap terbuka terhadap adanya
Masyarakat yang berpendidikan perubahan dan tantangan globalisasi
tentu memiliki kualitas hidup yang yang semakin modern dan
lebih baik dari pada yang tidak menantang.
berpendidikan, kesejahteraan Dalam UU RI No. 20 Tahun
batiniah dan lahiriah juga 2003 tentang Sistem Pendidikan
mempengaruhinya. Bangsa yang Nasional, Pasal 1 menjelaskan
cerdas pasti masyarakatnya memiliki pendidikan adalah usaha sadar dan
sumber daya
terencana untuk mewujudkan system pembelajaran tidak menitik
suasana belajar dan proses beratkan pada pertemuan tatap muka
pembelajaran agar peserta didik langsung antara peserta didik dengan
secara aktif mengembangkan potensi guru, melainkan melalui proses
dirinya untuk memiliki kekuatan digital yang dapat diakses dimana
spiritual keagamaan, pengendalian saja dan kapan saja.
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak Keberhasilan e-learning tidak
mulia, serta keterampilan yang hanya bergantung pada konten atau
diperlukan dirinya, masyarakat, isi dari e-learning itu sendiri,
bangsa dan negara (Departemen melainkan bagaimana proses
Pendidikan Nasional, 2014). penyampaian materi yang diberikan
Aspek kognitif meliputi oleh pengajar kepada siswa, agar
tujuan-tujuan belajar yang siswa dapat memahami konten atau
berhubungan dengan memanggil isi materi yang disampaikan oleh
kembali pengetahuan dan pengajar. Model pembelajaran saat
pengembangan kemampuan ini berbasis online arti dari online
intelektual dan keterampilan. Aspek adalah adanya interaktifitas antara
afektif meliputi tujuan-tujuan belajar pengajar dan siswa walaupun tidak
yang menjelaskan perubahan sikap, berada dalam satu tempat, oleh
minat, nilainilai, dan pengembangan karena itu dengan adanya fasilitas
apresiasi serta penyesuaian. video conference dalam e-learning
Masa Pandemi Corona Virus akan membantu proses pembelajaran
19 (covid 19) ini membuat proses yang dilakukan, karena pengajar
pembelajaran yang biasanya akan terlibat langsung dengan siswa
dilaksanakan dengan tatap muka di dengan menggunakan video
depan kelas, tak dapat dilaksanakan conference. Aktifitas e-learning pada
lagi, hal ini karena adanya umumnya menggunakan forum,
khawatiran makin menyebarnya dengan forum siswa akan menunggu
covid19. Perlunya alternatif balasan komentar dari pengajar, oleh
pembelajaran untuk menunjang karena itu dengan adanya video
kualitas pembelajaran yang baik conference akan memudahkan
demi keberlangsungan pendidikan penyampaian informasi yang
putra dan putei bangsa indonesia. dilakukan oleh pengajar dan siswa.
Penerapan E-Learning Pada pembelajaran PPKn di
berbasis Video conference melalui perlukan pendalaman materi serta
LMS pada pembelajaran daring penjelasan kepada peserta didik agar
sangatlah berperan dalam proses peserta didik mampu menerapkan
pembelajaran. Learning Management materi yang didapatnya dalam
System (biasa disingkat LMS) adalah kehidupan sehari-harinya. Namun
aplikasi perangkat lunak untuk kenyataannya, masih banyak siswa
kegiatan “online”, program yang mengalami kesulitan dalam
pembelajaran elektronik (e-learning pembelajaran jarak jauh terutama
program) yaitu metode pembelajaran dalam hal keaktivan belajar peserta
yang memanfaatkan teknologi digital didik. Keaktifan yang dimaksud pada
sebagai proses pembelajaran jarak penelitian ini adalah keaktifan belajar
jauh dengan menggabungkan prinsip terdiri dari kata “Aktif” dan kata “
pembelajaran yang di padu dengan belajar”. Keaktifan belajar adalah
teknologi . Atau dengan kata lain suatu usaha atau kegiatan yang
dilakukan dengan giat belajar. tindakan kelas untuk meningkatkan
Menurut Hamalik keaktifan belajar keaktifan belajar siswa dalam
adalah suatu keadaan atau hal siswa pembelajaran daring melalui metode
dapat aktif dalam pembelajaran. E-Learning berbasis video
Bentuk-bentuk keaktifan siswa conference mata pelajaran PPKn.
dalam pembelajaran dapat dilihat penelitian ini dilakukan pada materi
dari keterlibatan siswa dalam proses Sistem Hukum dan Peradilan di
pembelajaran, seperti diskusi, Indonesia. Subjek penelitian adalah
mendengarkan penjelasan guru, siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1
memecahkan masalah, aktif Singkawang yang melibatkan 35
mengerjakan tugas, aktif mengajukan siswa. Penelitian dilakukan semenjak
pertanyaan, aktif menjawab masuk semester ganjil tahun 2020-
pertanyaan, dan aktif mengemukakan 2021. Instrumen pengumpulan data
pendapat. Menurut Gagne dan Briggs adalah lembar observasi pelaksanaan
(dalam Martinis, 2007) faktor-faktor proses pembelajaran daring melalui
keaktifan belajar adalah memberikan video conference, sedangkan teknik
dorongan atau menarik perhatian analisis data menggunakan teknik
siswa, menjelaskan tujuan analisis deskriptif kuantitatif dan
instruksional ( kemampuan dasar kualitatif menggunakan kreterian
kepada siswa), mengingatkan pencapaian.
kompetensi belajar pada siswa,
memberikan stimulus ( HASIL PENELITIAN DAN
masalah,topic, dan konsep yang akan PEMBAHASAN
dipelajari), memberi petunjuk kepada Penelitian ini dilaksanakan 2
siswa untuk mempelajarinya, siklus yaitu siklus I dan siklus II
memunculkan aktivitas, partisispasi masing-masing siklus terdiri dari 2
siswa dalam kegiatan pembelajaran, kali pertemuan. Tahapan penelitian
memberi umpan balik, melakukan tes yang dilakuakn pada siklus I
singkat diakhir pembelajaran, dan pertemuan ke satu adalah (1) tahap
menyimpulkan setiap materi yang perencanaan yaitu mengarahkan
disampaikan di akhir pembelajaran. menggunakan Metode E-learning
Dari pengertian di atas dapat berbasis video conference . Link
disimpulkan bahwa keaktifan belajar video Conference baik dengan
adalah suatu keadaan dimana siswa google meet atau zoom di
dapat melakukan berbagai kegiatan informasikan terlebih dahulu dengan
yang aktif baik jasmani maupun siswa sebelum siswa diajak untuk
rohani seperti pembelajaran dalam mengikuti materi pembelajaran dan
kelas, pembelajaran jarak jauh atau pemantapan materi.
yang lebih dikenal dengan (2) tahap pelaksanaan yaitu Pada
pembelajaran daring, memecahkan Siklus 1 pertemuan 1 siswa di minta
masalah, mengemukakan pendapat masuk ke link pertemuan, kegiatan
guna membantu memperoleh pembelajaran berlangsung secara
pemahaman kepada dirinya sendiri tatap muka virtual ,guru menjelaskan
terkait materi yang dibahas. materi dan sesekali melempar
pertanyaan kepad apeserta didik dan
METODE PENELITIAN peserta didik juga sesekali
Metode penelitian yang digunakan mengajukan pertanyaan kepada guru,
dalam penelitian ini adalah penelitian Guru mengarahkan dan membimbing
siswa, sehingga dengan suasana
seperti ini siswa akan lebih aktif
,
senang, menarik dan menyenangkan. hanya 17 (48,57%) siswa yang aktif ,
(3) Tahap Observasi melihat atau hal ini dapat terlihat dari keseriusan
mengamati aktivitas guru dan siswa bertanya, mengemukakan
aktivitas siswa selama proses pendapat, menjawab pertanyaan dan
pembelajaran berlangsung dengan berdiskusi dengan teman
video conference, (4) refleksi.Tahap sebayanya.Pertemuan ke-2 siswa
ini juga dilakukan untuk pertemuan yang aktif dalam kegiatan
yang ke -2. Tahap-tahap penelitian pembelajaran sebanyak 20 (57,14%)
ini sedikit berbeda karena siswa. Pada siklus I pertemuan ke-1
pembelajaran bukan dalam kelas atau dan ke-2 rata-rata 52,86% yang aktif.
pembelajaran secara klasikal Menurut Semiawan(1999) keaktifan
melainkan secara terpisah atau siswa belajar dapat ditunjukan oleh siswa
berada si rumah masing-masing. dalam kegiatan belajar
Berdasarkan hasil observasi
pertemuan pertama dari 35 siswa

Tabel 1.Kategori Tingkat Kaktifan Belajar Siswa


No Rentang Skor Kategori
1. 85%-100% Sangat Tinggi
2. 69%-84% Tinggi
3. 53%-68% Cukup
4. 37%- 52% Rendah
5. 20%- 36% Sangat Rendah
Jadi hasil observasi pada hasil pertemmuan ke-1 pada siklus II
siklus I 52,86% dibulat kan menjadi siswa yang aktif dalam kegiatan
53% menurut kategori di atas adalah pembelajaran virtual sebanyak 22
termasuk kategori cukup.Setelah (62,85%) siswa, sedangkan pada
hasil diketahui maka perlu dilakukan pertemuan ke-2 siswa yang aktif
refleksi untuk mengoreksi kelemahan dalam kegiatan pembelajaran 28
dan kendala yang terjadi pada siklus (80%) siswa. Rata-rata hasil
I kemudian mencari solusi yang nanti observasi pada siklus II adalah
akan diterapkan pada siklus II 71,43%. Hasil siklus II termasuk
dengan harapan hasilnya mengalami dalam kategori tinggi. Dari hasil
peningkatan. observasi siklus I dan siklus II
Dalam pelaksanaan siklus II, keaktifan belajar siswa mengalami
guru melakukan langkah-langkah peningkatan sebesar 18,43%. Berikut
yang sama dengan langkah-langkah tabel rekapitulasi keaktifan belajar
pada siklus I namun ada perbaikan siswa kelas XI IPA 1 pada siklus I
pelaksanaan berdasarkan hasil dan siklus II.
refleksi pada siklus I. berdasarkan

Tabel 2. Rekapitulasi Hasil Observasi Keaktifan Siswa


Pertemuan Pertemuan Rata-
No Siklus Kategori
ke-1 ke-2 rata
1 I 48,57% 57,14% 52,86% Cukup
2 II 62,85% 80% 71,43% Tinggi
3 peningkatan 18,43%
Berdasarkan tabel 2 diatas maka
dapat digambarkan pada grafis
sebagai berikut:
100
80
60
40
pertemuan 1
pertemuan 2
20
0

Siklus 1 Siklus 2

Grafik1. Rekapitulasi Hasil Observasi keaktifan belajar siswa

E-Learning berbasis video sedangkan siklus II diperoleh rata-


conference dapat meningkatkan rata 71,43%. Jadi pembelajaran
keaktifan belajar siswa pada masa daring dengan video conference
pencegahan covid-19 mata pelajaran dapat meningkatkan keaktifan belajar
PPKn karena dalam pelaksanaannya siswa kelas XI IPA 1 sebesar
seolah-olah membawa aktivitas 18,43%.
belajar siswa seperti pembelajaran
tatap muka dan membuat DAFTAR PUSTAKA
pembelajaran lebih interaktif dan Endang Fatmawati, 2015. Technologi
menyenangkan tidak membosankan Acceplance Model(TAM)
sehingga setiap siswa dapat Untuk Menganalisis
berinteraksi dengan teman dan guru , Penerimaan terhadap Sistem
mengajukan segala hal yang kurang Informasi Perpustakaan.
dipahami dan langsung mendapatkan Jurnal Iqra”vollume 09
feedback dari guru. No.01.
Ghada Al Hudhud, 2015. Aspect
KESIMPULAN Oriented Design For Team
Simpulan yang diperoleh dari Learning Management
penelitian ini adalah terdapat System. Computer in Human
peningkatan aktifitas belajar siswa Behaviour Elsevier Ltd.
dalam pembelajaran daring melalui (pp.627-63).
video conference pada masa Peraturan Pemerintah Nomor 13
pencegahan penyebaran Covid-19 Tahun 2015 Tentang
mata pelajaran PPKn kelas XI IPA 1 perubahan Kedua atas
SMA Negeri 1 Singkawang semester Peraturan Pemerintah Nomor
ganjil tahun pelajaran 2020-2021. 19 Tahun 2005 tentang
Setelah pelaksanaan pembelajaran standar Nasional Pendidikan.
daring menggunakan video Prawiradilaga, Dewi Salwa, 2013.
conference pada siklus I diperoleh Mozaik Teknologi Pendidikan
rata-rata 52,86% dari 35 siswa, E-Learning. Jakarta:
Prenadamedia Group
Rusman, 2013.Belajar dan Suprihatiningsih, 2016. Perspektif
Pembelajaran berbasis Manajemen Pembelajaran
komputer mengembangkan program Keterampilan.
Profesionalisme Guru Abad Yogyakarta: Deepublish
21. Bandung: Alfabeta Undang-Undang Republik Indonesia
Sudirman, (2010). Interaksi dan Nomor 20 Tahun 2003
Motivasi Belajar. Jakarta : tentang Sistem Pendidikan
Rajawali Pers. Soli Nasional. Pasal 3
Judul PENERAPAN METODE E-LEARNING BERBASIS VIDEO
CONFERENCE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN
BELAJAR PPKN

Penulis Sri Kartiany

Identitas Jurnal PPKn Vol. 10 No. 1 Januari 2022

Tahun 2022
Tujuan Penulis Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model E-
Learning berbasis video conference dalam pembelajaran daring
sehingga dapat meningkatkan keaktifan belajar peserta didik
pada mata pelajaran PPKn.

Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan keaktifan belajar
siswa dalam pembelajaran daring melalui metode E-Learning
berbasis video conference mata pelajaran PPKn

Hasil dan Pembahasan Penelitian berhasil menunjukkan keaktifan belajar peserta didik
pada pembelajaran PKN dengan penerapan model E-Learning
berbasis video conference dalam pembelajaran daring.

Kesimpulan Simpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah terdapat


peningkatan aktifitas belajar siswa dalam pembelajaran daring
melalui video conference pada masa pencegahan penyebaran
Covid-19 mata pelajaran PPKn kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1
Singkawang semester ganjil tahun pelajaran 2020-2021. Setelah
pelaksanaan pembelajaran daring menggunakan video conference
pada siklus I diperoleh rata-rata 52,86% dari 35 siswa, sedangkan
siklus II diperoleh ratarata 71,43%. Jadi pembelajaran daring
dengan video conference dapat meningkatkan keaktifan belajar
siswa kelas XI IPA 1 sebesar 18,43%.

Kelebihan - Data-data yang digunakan cenderung lengkap, ada nya


tabel, keterangan pada tabel serta grafik hasil observasi.
- Adanya referensi yang cukup dan detail di jurnal tersebut
Kekurangan - Terdapat kesalahan tanda baca yang digunakan
- Jurnal ini masih belum mampu menjelaskan secara detail
tentang proses penelitian serta metode yang digunakan.

Anda mungkin juga menyukai