Anda di halaman 1dari 6

Jurnal PPKn Vol. 10 No.

1 Januari 2022

PENERAPAN METODE E-LEARNING


BERBASIS VIDEO CONFERENCE
UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR PPKN

Sri Kartiany
SMA Negeri 1 Singkawang
E-mail: sri,kartiany82@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model E-Learning berbasis
video conference dalam pembelajaran daring sehingga dapat meningkatkan
keaktifan belajar peserta didik pada mata pelajaran PPKn. Untuk mengatasi
keaktivan belajar peserta didik selama pembelajaran daring peneliti bersama teman
sejawat menerapkan model E-Learning berbasis video conference. Pada siklus I
aktivitas belajar siswa dari 48,57% menjadi 57,14%, pada siklus 2 aktivitas belajar
siswa dari 62,85% menjadi 80%.Ada peningkatan sebanyak 18,43%. Dengan
demikian penerapan model E-Learning berbasis video conference pada mata
pelajaran PPKn dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa SMA Negeri 1
Singkawang

Kata Kunci: E-Learning, Video Conference, Aktivitas Belajar

Abstract
This study aims to determine the application of the E-Learning model based on
video conferencing in online learning so that it can increase the learning activeness
of students in PPKn subjects. To overcome the learning activeness of students
during online learning, researchers and peers apply the E-Learning model based
on video conferencing. In the first cycle student learning activities from 48,57% to
57,14%, in cycle 2 student learning activities from 62,85% to 80%. there was an
increase of 18,43%. Thus, the application of the E-Learning model based on video
conferencing in PPKn subjects can increase the learning activities of SMA Negeri
1 Singkawang Students.

Keywords: E-Learning, Video Conference, Learning Activities

PENDAHULUAN manusia yang berkualitas juga. Untuk


Peran pendidikan sendiri itu belajar sangat penting bagi diri
adalah dapat meningkatkan kualitas sendiri dan lingkungan sekitar.
sumber daya manusia, mewujudkan Pentingnya belajar untuk belajar
kesejahteraan umum dan (learning to learn) menumbuhkan
mencerdaskan kehidupan bangsa. sikap terbuka terhadap adanya
Masyarakat yang berpendidikan tentu perubahan dan tantangan globalisasi
memiliki kualitas hidup yang lebih yang semakin modern dan
baik dari pada yang tidak menantang.
berpendidikan, kesejahteraan batiniah Dalam UU RI No. 20 Tahun
dan lahiriah juga mempengaruhinya. 2003 tentang Sistem Pendidikan
Bangsa yang cerdas pasti Nasional, Pasal 1 menjelaskan
masyarakatnya memiliki sumber daya pendidikan adalah usaha sadar dan

52
Jurnal PPKn Vol. 10 No. 1 Januari 2022

terencana untuk mewujudkan suasana system pembelajaran tidak menitik


belajar dan proses pembelajaran agar beratkan pada pertemuan tatap muka
peserta didik secara aktif langsung antara peserta didik dengan
mengembangkan potensi dirinya guru, melainkan melalui proses
untuk memiliki kekuatan spiritual digital yang dapat diakses dimana saja
keagamaan, pengendalian diri, dan kapan saja.
kepribadian, kecerdasan, akhlak Keberhasilan e-learning tidak
mulia, serta keterampilan yang hanya bergantung pada konten atau isi
diperlukan dirinya, masyarakat, dari e-learning itu sendiri, melainkan
bangsa dan negara (Departemen bagaimana proses penyampaian
Pendidikan Nasional, 2014). materi yang diberikan oleh pengajar
Aspek kognitif meliputi kepada siswa, agar siswa dapat
tujuan-tujuan belajar yang memahami konten atau isi materi
berhubungan dengan memanggil yang disampaikan oleh pengajar.
kembali pengetahuan dan Model pembelajaran saat ini berbasis
pengembangan kemampuan online arti dari online adalah adanya
intelektual dan keterampilan. Aspek interaktifitas antara pengajar dan
afektif meliputi tujuan-tujuan belajar siswa walaupun tidak berada dalam
yang menjelaskan perubahan sikap, satu tempat, oleh karena itu dengan
minat, nilainilai, dan pengembangan adanya fasilitas video conference
apresiasi serta penyesuaian. dalam e-learning akan membantu
Masa Pandemi Corona Virus proses pembelajaran yang dilakukan,
19 (covid 19) ini membuat proses karena pengajar akan terlibat
pembelajaran yang biasanya langsung dengan siswa dengan
dilaksanakan dengan tatap muka di menggunakan video conference.
depan kelas, tak dapat dilaksanakan Aktifitas e-learning pada umumnya
lagi, hal ini karena adanya khawatiran menggunakan forum, dengan forum
makin menyebarnya covid19. siswa akan menunggu balasan
Perlunya alternatif pembelajaran komentar dari pengajar, oleh karena
untuk menunjang kualitas itu dengan adanya video conference
pembelajaran yang baik demi akan memudahkan penyampaian
keberlangsungan pendidikan putra informasi yang dilakukan oleh
dan putei bangsa indonesia. pengajar dan siswa.
Penerapan E-Learning Pada pembelajaran PPKn di
berbasis Video conference melalui perlukan pendalaman materi serta
LMS pada pembelajaran daring penjelasan kepada peserta didik agar
sangatlah berperan dalam proses peserta didik mampu menerapkan
pembelajaran. Learning Management materi yang didapatnya dalam
System (biasa disingkat LMS) adalah kehidupan sehari-harinya. Namun
aplikasi perangkat lunak untuk kenyataannya, masih banyak siswa
kegiatan “online”, program yang mengalami kesulitan dalam
pembelajaran elektronik (e-learning pembelajaran jarak jauh terutama
program) yaitu metode pembelajaran dalam hal keaktivan belajar peserta
yang memanfaatkan teknologi digital didik. Keaktifan yang dimaksud pada
sebagai proses pembelajaran jarak penelitian ini adalah keaktifan belajar
jauh dengan menggabungkan prinsip terdiri dari kata “Aktif” dan kata “
pembelajaran yang di padu dengan belajar”. Keaktifan belajar adalah
teknologi . Atau dengan kata lain suatu usaha atau kegiatan yang

53
Jurnal PPKn Vol. 10 No. 1 Januari 2022

dilakukan dengan giat belajar. tindakan kelas untuk meningkatkan


Menurut Hamalik keaktifan belajar keaktifan belajar siswa dalam
adalah suatu keadaan atau hal siswa pembelajaran daring melalui metode
dapat aktif dalam pembelajaran. E-Learning berbasis video conference
Bentuk-bentuk keaktifan siswa dalam mata pelajaran PPKn. penelitian ini
pembelajaran dapat dilihat dari dilakukan pada materi Sistem Hukum
keterlibatan siswa dalam proses dan Peradilan di Indonesia. Subjek
pembelajaran, seperti diskusi, penelitian adalah siswa kelas XI IPA
mendengarkan penjelasan guru, 1 SMA Negeri 1 Singkawang yang
memecahkan masalah, aktif melibatkan 35 siswa. Penelitian
mengerjakan tugas, aktif mengajukan dilakukan semenjak masuk semester
pertanyaan, aktif menjawab ganjil tahun 2020-2021. Instrumen
pertanyaan, dan aktif mengemukakan pengumpulan data adalah lembar
pendapat. Menurut Gagne dan Briggs observasi pelaksanaan proses
(dalam Martinis, 2007) faktor-faktor pembelajaran daring melalui video
keaktifan belajar adalah memberikan conference, sedangkan teknik analisis
dorongan atau menarik perhatian data menggunakan teknik analisis
siswa, menjelaskan tujuan deskriptif kuantitatif dan kualitatif
instruksional ( kemampuan dasar menggunakan kreterian pencapaian.
kepada siswa), mengingatkan
kompetensi belajar pada siswa, HASIL PENELITIAN DAN
memberikan stimulus ( PEMBAHASAN
masalah,topic, dan konsep yang akan Penelitian ini dilaksanakan 2
dipelajari), memberi petunjuk kepada siklus yaitu siklus I dan siklus II
siswa untuk mempelajarinya, masing-masing siklus terdiri dari 2
memunculkan aktivitas, partisispasi kali pertemuan. Tahapan penelitian
siswa dalam kegiatan pembelajaran, yang dilakuakn pada siklus I
memberi umpan balik, melakukan tes pertemuan ke satu adalah (1) tahap
singkat diakhir pembelajaran, dan perencanaan yaitu mengarahkan
menyimpulkan setiap materi yang menggunakan Metode E-learning
disampaikan di akhir pembelajaran. berbasis video conference . Link
Dari pengertian di atas dapat video Conference baik dengan google
disimpulkan bahwa keaktifan belajar meet atau zoom di informasikan
adalah suatu keadaan dimana siswa terlebih dahulu dengan siswa sebelum
dapat melakukan berbagai kegiatan siswa diajak untuk mengikuti materi
yang aktif baik jasmani maupun pembelajaran dan pemantapan materi.
rohani seperti pembelajaran dalam (2) tahap pelaksanaan yaitu Pada
kelas, pembelajaran jarak jauh atau Siklus 1 pertemuan 1 siswa di minta
yang lebih dikenal dengan masuk ke link pertemuan, kegiatan
pembelajaran daring, memecahkan pembelajaran berlangsung secara
masalah, mengemukakan pendapat tatap muka virtual ,guru menjelaskan
guna membantu memperoleh materi dan sesekali melempar
pemahaman kepada dirinya sendiri pertanyaan kepad apeserta didik dan
terkait materi yang dibahas. peserta didik juga sesekali
mengajukan pertanyaan kepada guru,
METODE PENELITIAN Guru mengarahkan dan membimbing
Metode penelitian yang digunakan siswa, sehingga dengan suasana
dalam penelitian ini adalah penelitian seperti ini siswa akan lebih aktif ,

54
Jurnal PPKn Vol. 10 No. 1 Januari 2022

senang, menarik dan menyenangkan. hanya 17 (48,57%) siswa yang aktif ,


(3) Tahap Observasi melihat atau hal ini dapat terlihat dari keseriusan
mengamati aktivitas guru dan siswa bertanya, mengemukakan
aktivitas siswa selama proses pendapat, menjawab pertanyaan dan
pembelajaran berlangsung dengan berdiskusi dengan teman
video conference, (4) refleksi.Tahap sebayanya.Pertemuan ke-2 siswa
ini juga dilakukan untuk pertemuan yang aktif dalam kegiatan
yang ke -2. Tahap-tahap penelitian ini pembelajaran sebanyak 20 (57,14%)
sedikit berbeda karena pembelajaran siswa. Pada siklus I pertemuan ke-1
bukan dalam kelas atau pembelajaran dan ke-2 rata-rata 52,86% yang aktif.
secara klasikal melainkan secara Menurut Semiawan(1999) keaktifan
terpisah atau siswa berada si rumah belajar dapat ditunjukan oleh siswa
masing-masing. dalam kegiatan belajar
Berdasarkan hasil observasi
pertemuan pertama dari 35 siswa

Tabel 1.Kategori Tingkat Kaktifan Belajar Siswa


No Rentang Skor Kategori
1. 85%-100% Sangat Tinggi
2. 69%-84% Tinggi
3. 53%-68% Cukup
4. 37%- 52% Rendah
5. 20%- 36% Sangat Rendah
Jadi hasil observasi pada hasil pertemmuan ke-1 pada siklus II
siklus I 52,86% dibulat kan menjadi siswa yang aktif dalam kegiatan
53% menurut kategori di atas adalah pembelajaran virtual sebanyak 22
termasuk kategori cukup.Setelah hasil (62,85%) siswa, sedangkan pada
diketahui maka perlu dilakukan pertemuan ke-2 siswa yang aktif
refleksi untuk mengoreksi kelemahan dalam kegiatan pembelajaran 28
dan kendala yang terjadi pada siklus I (80%) siswa. Rata-rata hasil observasi
kemudian mencari solusi yang nanti pada siklus II adalah 71,43%. Hasil
akan diterapkan pada siklus II dengan siklus II termasuk dalam kategori
harapan hasilnya mengalami tinggi. Dari hasil observasi siklus I
peningkatan. dan siklus II keaktifan belajar siswa
Dalam pelaksanaan siklus II, mengalami peningkatan sebesar
guru melakukan langkah-langkah 18,43%. Berikut tabel rekapitulasi
yang sama dengan langkah-langkah keaktifan belajar siswa kelas XI IPA
pada siklus I namun ada perbaikan 1 pada siklus I dan siklus II.
pelaksanaan berdasarkan hasil
refleksi pada siklus I. berdasarkan

Tabel 2. Rekapitulasi Hasil Observasi Keaktifan Siswa


Pertemuan Pertemuan Rata-
No Siklus Kategori
ke-1 ke-2 rata
1 I 48,57% 57,14% 52,86% Cukup
2 II 62,85% 80% 71,43% Tinggi
3 peningkatan 18,43%

55
Jurnal PPKn Vol. 10 No. 1 Januari 2022

Berdasarkan tabel 2 diatas maka dapat


digambarkan pada grafis sebagai
berikut:
100
80
60
pertemuan 1
40
pertemuan 2
20
0
Siklus 1 Siklus 2

Grafik1. Rekapitulasi Hasil Observasi keaktifan belajar siswa

E-Learning berbasis video sedangkan siklus II diperoleh rata-


conference dapat meningkatkan rata 71,43%. Jadi pembelajaran
keaktifan belajar siswa pada masa daring dengan video conference dapat
pencegahan covid-19 mata pelajaran meningkatkan keaktifan belajar siswa
PPKn karena dalam pelaksanaannya kelas XI IPA 1 sebesar 18,43%.
seolah-olah membawa aktivitas
belajar siswa seperti pembelajaran DAFTAR PUSTAKA
tatap muka dan membuat Endang Fatmawati, 2015. Technologi
pembelajaran lebih interaktif dan Acceplance Model(TAM)
menyenangkan tidak membosankan Untuk Menganalisis
sehingga setiap siswa dapat Penerimaan terhadap Sistem
berinteraksi dengan teman dan guru , Informasi Perpustakaan.
mengajukan segala hal yang kurang Jurnal Iqra”vollume 09 No.01.
dipahami dan langsung mendapatkan Ghada Al Hudhud, 2015. Aspect
feedback dari guru. Oriented Design For Team
Learning Management
KESIMPULAN System. Computer in Human
Simpulan yang diperoleh dari Behaviour Elsevier Ltd.
penelitian ini adalah terdapat (pp.627-63).
peningkatan aktifitas belajar siswa Peraturan Pemerintah Nomor 13
dalam pembelajaran daring melalui Tahun 2015 Tentang
video conference pada masa perubahan Kedua atas
pencegahan penyebaran Covid-19 Peraturan Pemerintah Nomor
mata pelajaran PPKn kelas XI IPA 1 19 Tahun 2005 tentang
SMA Negeri 1 Singkawang semester standar Nasional Pendidikan.
ganjil tahun pelajaran 2020-2021. Prawiradilaga, Dewi Salwa, 2013.
Setelah pelaksanaan pembelajaran Mozaik Teknologi Pendidikan
daring menggunakan video E-Learning. Jakarta:
conference pada siklus I diperoleh Prenadamedia Group
rata-rata 52,86% dari 35 siswa,

56
Jurnal PPKn Vol. 10 No. 1 Januari 2022

Rusman, 2013.Belajar dan Suprihatiningsih, 2016. Perspektif


Pembelajaran berbasis Manajemen Pembelajaran
komputer mengembangkan program Keterampilan.
Profesionalisme Guru Abad Yogyakarta: Deepublish
21. Bandung: Alfabeta Undang-Undang Republik Indonesia
Sudirman, (2010). Interaksi dan Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Motivasi Belajar. Jakarta : Sistem Pendidikan Nasional.
Rajawali Pers. Soli Pasal 3

57

Anda mungkin juga menyukai