Proposal Bab.1
Proposal Bab.1
Oleh :
RAHIMINSYAH
NIM : 20.230.02
dalam dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan negara
memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih
pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur
Peranan dan kedudukan Aparatur Sipil Negara (ASN) sangat penting dan
berubah.
Untuk mencapai tujuan organisasi sesuai dengan apa yang diharapkan, maka
kinerja pegawai yang optimal sangat dibutuhkan kinerja (prestasi kerja) adalah hasil
kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai seorang pegawai dalam melaksanakan
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan padanya (Prabu, dalam
Anggita dkk 2013 : 161). Namun pada prakteknya,terkadang banyak kendala yang
mempengaruhi kinerja pegawai seperti kepemimpinan,disiplin, motivasi, lingkungan
sebagaainya. Dalam penelitian ini masalah yang akan diteliti adalah gaya
ataupun upaya untuk meningkatkan prestasi kerja, baik pada tingkat individual,
kepemimpinan secara efektif pula, dan pada gilirannya tujuan organisasi akan
tercapai.
Disiplin dalam organisasi memiliki tujuan agar setiap pegawai yang berada
dalam organisasi bersedia dengan ikhlas dan sukarela mematuhi, serta mentaati setiap
tata tertib dan peraturan yang berlaku tanpa adanya unsure paksaan. Sastrohadiwiryo
dalam Irmawati (2014 : 115) berpendapat bahwa disiplin kerja sebagai suatu sikap
baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan
menerima sanksi apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang diberikan.
berlaku dalam waktu yang relatif singkat dengan metode yang lebih
melaksanakan pekerjaan saat ini. Pelatihan memiliki orientasi saat ini dan
Kantor Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Musi Rawas adalah salah satu
pangan serta aksesibilitas pangan. Adapun tugas pokok Dinas Ketahanan Pangan
diartikan sebagai sebuah pandangan untuk selalu berfikir, kerja keras, bekerja
sepenuh waktu, disiplin, jujur, loyalitas tinggi, dan penuh dedikasi demi
Dari observasi dan informasi yang didapatkan dari Kepala Sub Bagian
menurun, paling mudah terlihat dari ketepatan waktu datang ke kantor , dimana
dari total pegawai yang ada rata-rata setiap harinya ada 6% - 10% pegawai yang
datang terlambat. Selain dilihat dari keterlambatan dalam waktu datang kantor,
dapat diukur melalui penyelesaian tugasnya secara efektif dan efisien serta
melakukan peran dan fungsinya dan itu semua berhubungan linear dan
peraturan, pengaruh yang berasal dari lingkungannya, teman sekerja yang juga
menurun semangatnya dan tidak adanya contoh yang harus dijadikan acuan dalam
kerja pada jam kerja dengan persentase tertinggi yakni sebesar 20 persen, diikuti
oleh terlambat masuk kerja sehingga tidak dapat mengikuti kegiatan apel sebesar
10 persen, tidak masuk kerja tanpa alasan yang jelas sebesar 5 persen dan tidak
teman kerjanya dan sebagainya. Selain itu, masih ada pegawai yang tidak mampu
meningkatkan prestasi kerjanya, inisiatif atau prakarsa yang kurang, dan kurang
kerjasama antara sesama pegawai sehingga masih ada gap yang ditunjukan
Beban pekerjan yang tidak seimbang karena didapati pekerjaan yang menumpuk
disalah seorang pegawai sehingga tidak dapat terselesaikan dengan baik. Kualitas
pada saat kurang motivasi dan pengawasan, oleh karena itu Dinas Ketahanan
Pangan Kabupaten Mus Rawas harus melakukan audit system secara menyeluruh
Hal ini sering menimbulkan kejenuhan bagi pegawai karena selalu menangani
bagian itu saja,tanpa ada variasi pekerjaan maupun promosi perkerjaan yang
berhubungan dengan jenjang karir. Selain itu juga terdapat beberapa macam faktor
lain yang membuat hal ini terjadi. Seperti kurangnya motivasi dari pegawai untuk
bekerja lebih giat. Hal ini disebabkan karena pengaruh dari teman sekerja yang
menjadi penyebab kurangnya motivasi dan semangat para pegawai untuk bekerja
secara maksimal. Selain itu juga beban kerja yang dirasa cukup tinggi oleh para
pegawai. Beban kerja yang tinggi tidak diikuti dengan jumlah insentif atau
terhadap menurunnya kualitas , kuantitas dan terget tujuan organisasi yang telah
tegasnya pemimpin dalam memberikan sanksi kepada pegawai yang tidak disiplin
juga membuat beberapa dari pegawai merasa iri terhadap temannya yang tidak
disiplin namun tidak diberi sanksi yang tegas oleh pemimpin sehingga
menyebabkan pegawai lain juga ikut-ikutan untuk tidak disiplin dalam hal ini
Pangan Kabupaten Musi Rawas belum optimal, sehingga perlu perubahan kearah
yang lebih baik. Misalnya masih ada pegawai yang tidak mentaati jam kerja,
seperti pulang sebelum waktunya, meninggalkan tempat kerja pada waktu jam
kerja masih adanya pegawai yang suka duduk santai pada jam kerja, semangat
proses penyusunan laporan dari jadwal yang sudah ditetapkan. Kondisi ini
organisasi. Hal tersebut terjadi karena kepemimpinan yang belum sesuai dengan
antara motivasi dan pemuasan kebutuhan dari dalam diri pegawai. Implikasinya
Selain itu masih ada keluhan pegawai tentang pelatihan yang tidak merata
lebih baik. Pegawai yang tidak mendapatkan pelatihan akan belajar lebih panjang
pula pegawai yang tidak mendapatkan pelatihan akan realtif lebih sulit
menyelesaikan tugas operasional dengan lebih efektif karena tidak ada update
yang ada saat ini maupun pekerjaan yang ada pada masa yang akan datang
sesuai bidang tugas dan fungsinya dalam organisasi. Dalam hal ini pegawai di
dan keahlian yang sesuai dengan tugas yang di berikan oleh atasannya.
B. Identifikasi Masalah
1. Gaya Kepemimpinan
a. Kurangnya komunikasi dan pendeketan emosional serta bimbingan
terhadap bawahan
kepada pegawai
c. Kurangnya pemberian arahan dan panduan serta pola kerja yang terjadwal
2. Disiplin
a. Adanya pegawai yang datang dan pulang kerja tidak sesuai dengan waktu
c. Masih ada pegawai yang belum mampu mengatur waktu dalam bekerja
d. Masih ada pegawai yang keluar kantor pada jam kerja untuk kepentingan
3. Pelatihan
diemban
4. Kinerja
d. Terdapat pegawai yang tidak bias bekerja dalam tim, dalam menjalankan
C. Batasan Masalah
pegawai yang bekerja di Kantor Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Musi Rawas
D. Rumusan masalah
Rawas ?
5. Seberapa besar pengaruh Gaya Kepemimpinan, Displin dan Pelatihan secara
1. Tujuan Penelitian
2. Manfaat Penelitian