Anda di halaman 1dari 2

111 TAHUN MUHAMMADIYAH

Ahmad Zia Khakim

Muhammadiyah Organisaku
Muhammdiyah Gerakan islamku
Muhammadiyah tetap menjadi Surya
Muhammadiyah Menyinari Bumi menghangatkan semua ciptaaNYA
Muhammadiyah Amal Ikhlas tanpa Pamrih

Muhammdiyah Gerakan Pembaharuan sejati


Muhammadiyah setia menemani umat
Muhammadiyah satu kata dengan tindakan

Muhammdiyah tidak haus jabatan


Muhammadiyah adalah Pendidikan
Muhammadiyah adalah Amal Sosial
Muhammadiyah adalah kesehatan
Muhammadiyah bukan Korporasi

Muhammadiyah bukanlah Agama


Muhammadiyah adalah Ajaran adi luhung
Muhammadiyah bukanlah sekedar komunitas Islam
Muhammadiyah memandu umat untuk terus maju, tanpa meninggalkan Agama

Muhammadiyah Mendidik kader-kader Bangsa tanpa pandang bulu.

Muhammadiyah bukanlah negara


Muhamamdiyah bukanlah Kyai Dahlan
Muhammadiyah juga bukanlah Nyai Walidah atau ‘Aisyiyah

Muhammadiyah adalah Mengikuti Ajaran Nabiyuna Muhammad SAW.

Muhammadiyah tak suka sembrono


Muhammadiyah bukanlah Partai Politik

Muhammadiyah bukanlah kumpulan intelektual murni


Muhammadiyah bukanlah kumpulan Agamawan yang terpandang,

akan tetapi Muhammadiyah adalah mengajak siapa saja tanpa pandang bulu,
untuk berAgama yang baik Amar ma’ruf Nahi mungkar

Muhammdaiyah punya banyak kekurangan


Muhammadiyah akan terus berbuat dan Memberi Negeri menyinari Semesta
Al Yadul Ulya Khoirun Min yadisufla

Mari Berkidmat Bersama Muhammadiyah

Aku yakin seribu yakin Muhammadiyah akan bertahan Satu Jam Sebelum Kiamat datang,
jadi bukan hanya 100-1000-5000 tahun Mimpi Adanya Muhammadiyah tapi Hingga Kiamat
datang.
Bi Idznillah
Mari Bersyukurlah Ucapkan Alhamdulillah
dan bersujud Syukurlah

Selama ada Muhammadiyah anak cucu kita insya Allah akan aman, damai dan nyaman
berAgama.

Sekali lagi beryukurlah wahai warga Persyarikatan Muhammadiyah


Jangan kufur apalagi alpa kenikmatan
Semoga Muhammadiyah mampu menghantar Negara kita kepada “Baldatun Toyyibatun Wa
robbun Ghofur”
Inilah Muhammadiyah dari langgar Kidoel Kauman menerabas kepelosok penjuru dunia.

RAGAMU MAKIN BAHARI, JIWAMU ABADI


Ma’rifah Saifullah

18 November 1912, semesta sibuk menyambutmu,


Muhammadiyah : Bayi yang dilahirkan oleh ghirah Islam, reaksi pada kelam keterbelakangan,
juga ide-ide cemerlang berkemajuan.

Dibidani langsung oleh KH Ahmad Dahlan dan para serdadu Tuhan, menjadikan tiap hembus
nafasmu selaksa iluminasi zaman

Tengkurap, duduk, merangkak hingga berjalan kau lalui di tengah gempuran koloni anti pribumi.
Sinarmu gagah, Menopang hujaman ragam ideologi yang sesekali anarki.

Balitamu diasuh langsung oleh Illahi, melalui tangan-tangan yang juga meletakkan Tuhan dan
RasulNya dalam hati.
Kau semakin tumbuh.
Tegak dan berani meski terkadang berpeluh.
Asupan gizimu terpenuhi oleh jernih-jernih keikhlasan juga semangat juang.

Tak heran, dunia terkagum pada ragamu yang kokoh menopang puluhan ribu amal usaha
Pada jiwamu, yang sehat merawat ideologi jutaan hamba untuk meraih ridhoNya.
Tekadmu mencerdaskan kehidupan bangsa, jelas bukan bualan belaka.

Muhammadiyah, kini dirimu semakin menua.


Namun tak kulihat kerapuhan meski hanya sejengkal badan.
Punggungmu tidak membungkuk meski sesekali berjalan tertatih di sebuah medan.

Artikulasi lisanmu terdengar semakin fasih meski samudera syiarNya kau gaungkan hingga
sudut-sudut pedalaman.
Pendengaranmu semakin tajam,
pandanganmu semakin mengelang menerjang titik-titik kemajuan serta menyongsong bukit-
bukit peradaban.
Kepada gerakanku, selamat menggenap pada bilangan 111.
Bayamu hanya soal deretan angka: Ragamu makin bahari, jiwamu abadi.

Anda mungkin juga menyukai