Anda di halaman 1dari 2

Assalamu alaikum Wr Wb

Pada kesempatan ini saya :….

Akan membawakan tentang Biografi Kiayi Haji Ahmad Dahlan

Ahmad Dahlan, Sosok Pendiri Muhammadiyah

Muhammadiyah merupakan salah satu dari organisasi Islam terbesar yang ada di Indonesia. Sejak
Muhammadiyah berdiri, hingga sekarang organisasi ini telah memiliki anggota hingga jutaan orang.
Pengikutnya juga tidak hanya terkumpul dalam satu wilayah saja, akan tetapi tersebar di seluruh wilayah
Indonesia.

Organisasi ini didirkan pertama kali di sebuah kampung bernama Kauman yang berada di
Yogyakarta pada 18 November 1912 atau 8 Dzulhijjah 1330 H oleh pendirinya yaitu Muhammad Darwis
atau dikenal pula dengan nama Kyai Haji Ahmad Dahlan. Nah siapakah sosok Kiayi Haji Ahmad Dahlan
ini?
Ahmad Dahlan memiliki nama kecil Muhammad Darwis. Ia adalah anak keempat dari tujuh
bersaudara dan termasuk keturunan dari Mulana Malik Ibrahin yaitu adalah salah seorang terkemuka di
antara para walisongo, yaitu pelopor dari penyebaran agama Islam di Jawa.
Ketika memasuki usia ke 15 tahun, Ahmad Dahlan pergi melaksanakan ibadah haji dan tinggal selama
lima tahun di Mekkah. Pada lima tahun periode tersebut, Ahmad Dahlum pun mulai berinteraksi dengan
para pemikir pembaharu dalam agama Islam, seperti Muhammad Abduh, Rasyid Ridha, Al Afghani
hingga Ibnu Taimiyah. Usai pulang dari Mekkah di tahun 1888, ia kemudian mengganti namanya menjadi
Ahmad Dahlan.
Lalu pada tahun 1903, Ahmad Dahlan pun kembali ke Mekkah dan menetap di sana selama dua
tahun. Ketika ia kembali ke Mekkah untuk kedua kalinya, Ahmad Dahlan pun memiliki kesempatan
untuk berguru kepada Syekh Ahmad Khatib yang juga guru dari pendiri Nahdlatul Ulama yaitu KH
Hasyim Asyari. Kemudian pada tahun 1912, Ahmad Dahlan pun mendirikan Muhammadiyah di Kauman,
Yogyakarta.
Usai pulang dari Mekkah, Ahmad Dahlan pun menikahi Siti Walidah yaitu sepupunya sendiri dan
anak dari kiai Penghulu Haji Fadhil yang kemudian Siti Walidah ini dikenal pula dengan nama Nyai
Ahmad Dahlan yaitu seorang pahlawan nasional serta pendiri dari Aisyiyah.
Pada tahun 1912, KH Ahmad Dahlan mendirikan sebuah organisasi bernama Muhammadiyah untuk
melaksanakan cita-cita dari pembaruan Islam yang hadir di Nusantara. Ahmad Dahlan menginginkan ada
pembaruan terhadap cara berpikir maupun beramal masyarakat, namun tetap sesuai dengan tuntunan
agama Islam.
Ia ingin mengajak umat Islam di Indonesia untuk kembali hidup sesuai dengan tuntunan yang ada dalam
Al Quran maupun Hadits. Oleh karena itu, sejak awal berdiri, Ahmad Dahlan menegaskan bahwa
Muhammadiyah bukanlah organisasi yang memiliki sifat politik, akan tetapi bersifat sosial serta bergerak
dalam bidang pendidikan.
Ahmad Dahlan menyebar luaskan gagasanya mengenai Muhammadiyah melalui tabligh ia adakan
di berbagai kota. Selain itu, ia juga turut menyebarkan Muhammadiyah melalui relasa dagangnya.
Gagasan yang dimiliki oleh Ahmad Dahlan, rupanya mendapatkan sambutan cukup besar dari masyarakat
di berbagai kota di Indonesia.
KH Ahmad Dahlan adalah salah satu pahlawan nasional yang memiliki jasa-jasa. Salah satunya
adalah ia berjasa dalam membangkitkan kesadaran masyarakat Indonesia melalui gagasannya mengenai
pembahatuan Islam serta pendidikan. Selain itu, pemerintah juga mengaggap Ahmad Dahlan memiliki
jasa lainnya demi kemajuan bangsa Indonesia.
Muhammadiyah juga hadir sebagai organisasi yang mendorong umat Islam untuk dapat mempelajari
pengetahuan agama Islam secara umum. Ulama yang tergabung dalam organiasi Muhamadiyah pun
mencari suasana serta beragam hal menarik untuk mendorong penduduk di Hindia Belanda agar mau
belajar dengan cara yang lebih maju
Sementara itu, Muhammadiyah juga memiliki pimpinan wilayah setingkat provinsi, daerah setingkat
kabupaten atau kota, cabang setingkat kecamatan, ranting setingkat pedesaan atau kelurahan dan terakhir
pimpinan cabang istimewa untuk Muhammadiyah di luar negeri.
Sebagai organisasi yang bergerak di bidang pendidikan, Muhammadiyah telah memiliki beberapa institusi
pendidikan yang cukup besar dan tersebar di seluruh wilayah di Indonesia. Mulai dari universitas, sekolah
tinggi, institut, politeknik hingga akademi.
Muhammadiyah juga tidak hanya fokus pada satu bidang pendidikan saja, akan tetapi menyebar
dengan luas mulai dari kesehatan, teknologi, pertanian, hingga agama.
Selain pendidikan, Muhammadiyah juga aktif bergerak di bidang sosial maupun kesehatan. Dalam bidang
kesehatan, Muhamamdiyah memiliki rumah sakit umum dan rumah sakit bersalin, balai kesehatan, balai
pengobatan hingga apotek.
Sedangkan pada bidang sosial, Muhammadiyah memiliki panti asuhan yatim, panti jompo, balai
kesehatan sosial, panti wreda, panti cacat netra, santunan, balai pendidikan dan keterampilan
Muhammadiyah, sekolah luar biasa serta pondok pesantren.

KH Ahmad Dahlan menutup usia 54 tahun pada tahun 1923 dan ia dimakamkan di pemakaman
Karangkajen di Yogyakarta.

Demikian Nun walqolami wamaa yasturuun

Wassalamu alaikum wr wb

Anda mungkin juga menyukai