Anda di halaman 1dari 23

TI4004 – Manajemen Industri B

Semester II – 2022/2023
Analisis Strategic Planning EBM Scitech

Disusun Oleh :
Andhika Prayoga Tama (13621053)
Evelio Christian Fresley (13621062)
Alvin Ardiansyah (13619028)

Pembimbing :
Dr. Eng. Yosi Agustina Hidayat, S.T. , M.T.

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2023
Latar Belakang

Strategic Planning merupakan suatu proses untuk mengembangkan misi dan tujuan
jangka panjang yang kemudian dilakukan perencanaan untuk mencapai tujuan tersebut. Hal ini
merupakan salah satu faktor krusial dalam dunia industri. Sebelum membuat suatu strategic
planning, perusahaan harus terlebih dahulu melakukan analisis situasi lingkungan internal dan
eksternal dalam menentukan hal-hal yang ingin dicapai ke depan. Terdapat dua strategic
planning tools yaitu strategic analysis dan strategic definition. Strategic analysis mencakup dua
hal yaitu keadaan lingkungan eksternal dan juga internal capability. Dalam melakukan analisis
keadaan lingkungan eksternal diperlukan 2 metode yaitu PESTLE dan Porter’s 5 Forces. Dalam
melakukan analisis internal capability digunakan suatu metode yang dinamakan Boston box.
Pada strategic definition terdapat 2 metode planning, yaitu dengan menggunakan SWOT dan
Ansoff. Tugas kali ini akan dilakukan suatu analisis terhadap perusahaan startup yang didirikan
pada tahun 2020, yaitu EBM Scitech menggunakan tools pada strategic planning.

Profil Perusahaan

PT. EBM Saintifk dan Teknologi (EBM Scitech) merupakan sebuah perusahaan berbasis
riset yang berlokasi di Bandung, Jawa Barat, Indonesia yang didirikan pada tahun 2020. Bisnis
inti dari perusahaan ini adalah penyediaan layanan Riset dan Pengembangan (RnD) serta
konsultasi untuk perusahaan lain yang ingin mengembangkan produk baru atau ingin
meningkatkan kualitas produknya yang sudah ada. Perusahaan ini memiliki fasilitas laboratorium
untuk mendukung aktivitas RnD yang dilengkapi dengan instrumen-instrumen mutakhir seperti
UPLC-MS-MS, HPLC, dan flash chromatography.

EBM Scitech juga mengembangkan produk-produk spin-off sendiri sebagai variasi dari
bisnis inti. Saat ini, EBM Scitech telah mengembangkan beberapa merek spin-off berbasis herbal
yang memproduksi dan memasarkan jenis-jenis produk yang berbeda dengan memanfaatkan
kekayaan biodiversitas tumbuhan Indonesia, antara lain MarkHerb, Flabio, dan NüU Reboot.
MarkHerb berfokus pada pengembangan produk-produk fitokimia, termasuk senyawa penanda
(marker compound), ekstrak terstandar, dan bahan baku farmasetikal. Selain itu, MarkHerb juga
menyediakan jasa analisis laboratorium yang bersifat spesifik di bidang herbal, baik untuk
keperluan penelitian maupun industri. Konsumen utama MarkHerb adalah para peneliti dan
akademisi dari perguruan tinggi dan institusi-institusi penelitian, serta perusahaan produsen
makanan dan obat-obatan. Sementara itu, Flabio memproduksi utamanya produk-produk
makanan dan suplemen kesehatan berbasis riset, sedangkan NüU Reboot berfokus pada
pengembangan produk-produk berupa herbal skincare. MarkHerb memiliki target konsumen
yang spesifik, sedangkan Flabio dan NüU Reboot bertujuan memasarkan produk untuk
konsumen masyarakat secara luas.

EBM Scitech saat ini telah melayani puluhan klien, baik dari institusi pendidikan,
institusi riset, lembaga pemerintahan, maupun perusahaan-perusahaan yang bergerak di industri
produk herbal. Selain berpengalaman dalam hal analisis fitokimia, EBM Scitech juga telah
membantu beberapa klien dengan memberikan konsultasi atas berbagai masalah yang dihadapi,
terutama di bidang industri farmasi dan makanan. Tim peneliti dan analis EBM Scitech terdiri
dari pemegang gelar doktor dan master yang kompeten dan berpengalaman dalam bidang kimia,
farmasi, bioteknologi, dan biomedis. Ini adalah bekal EBM Scitech dalam menjawab kebutuhan
akan layanan analisis fitokimia yang akurat dan terpercaya untuk membantu para peneliti dan
pelaku industri herbal dalam menghasilkan luaran penelitian serta produk yang berkualitas dan
aman bagi konsumen produk herbal di Indonesia. Saat ini, kegiatan RnD EBM Scitech masih
difokuskan pada industri makanan dan obat-obatan, serta bidang life sciences, termasuk kimia,
biologi, bioteknologi, dan farmasi. Namun, EBM Scitech bertujuan untuk melebarkan sayapnya
lebih jauh dan bermimpi untuk memulai sebuah pusat bisnis berbasis penelitian (research-based
business hub) yang mencakup dan memfasilitasi semua bidang teknologi dan bisnis, termasuk
namun tidak terbatas pada pertanian, teknik, medis, IT, dan pendidikan. EBM Scitech bertujuan
untuk mengumpulkan para peneliti dan ahli dari berbagai bidang untuk bergabung agar
perusahaan kami dapat berkembang menjadi sebuah inkubator bisnis yang lebih universal yang
tidak hanya mengembangkan produk-produk berbasis ilmu pengetahuan, tetapi juga membantu
mendidik dan membimbing perusahaan-perusahaan startup lainnya.
A. STRATEGIC ANALYSIS
a. PESTLE
• Political
EBM Scitech memiliki beberapa keunggulan pasar di Indonesia. Keunggulan
dalam kepemilikan teknologi mutakhir menjadi salah satu alasan mengapa perusahaan ini
memiliki potensi yang sangat baik bagi bangsa Indonesia. Tidak ada perusahaan atau
agensi yang teridentifikasi sebagai pesaing langsung (direct competitor) disebabkan target
pasar serta layanan dan produk yang ditawarkan oleh perusahaan ini sangat spesifik.
EBM Scitech menjadi satu-satunya perusahaan di Indonesia yang menyediakan layanan
konsultasi dan supervisi penelitian khusus untuk peneliti dari universitas dan Lembaga
penelitian, serta layanan R&D dan konsultasi untuk sektor industri, khususnya industri
herbal. EBM Scitech juga menjadi satu-satunya perusahaan di Indonesia yang secara
profesional memproduksi dan memasarkan certified reference material (CRM) yang
berfokus pada senyawa bahan alam yang kami isolasi dari tanaman lokal Indonesia yang
kami pasarkan di bawah merek MarkHerb.
Kendati demikian, ada beberapa universitas di Indonesia yang menyediakan
layanan analisis laboratorium serupa dengan yang disediakan oleh EBM Scitech,
meskipun layanan mereka tidak dikelola secara profesional. Salah satu contohnya adalah
Institut Pertanian Bogor. IPB menyediakan layanan analisis serupa menggunakan UPLC-
HRMS, utamanya untuk keperluan riset mahasiswa, dosen, dan peneliti, namun tidak
dikelola secara professional. Selain itu, ada juga Universitas Padjajaran yang
menyediakan layanan analisis HRMS untuk keperluan analisis molecular weight
senyawa, utamanya untuk keperluan riset mahasiswa, dosen, dan peneliti, namun tidak
dikelola secara profesional.
Saat ini masalah lingkungan menjadi beberapa tantangan bagi perusahaan tertentu
terutama perusahaan yang berbasiskan bahan kimia. Oleh karena itu, saat ini telah sangat
banyak produsen di Indonesia yang bergerak di industri produk berbasis bahan
alami/herbal, baik produk berupa suplemen kesehatan, obat, maupun kosmetik.
Sadar akan hal tersebut, EBM Scitech telah hampir setahun terakhir melakukan
riset pengembangan formula produk berbahan aktif herbal. Dalam kurun waktu tersebut,
perusahaan juga mempelajari trend yang sedang berkembang di pasar Indonesia.
Kebutuhan dan potensi pasar untuk produk berbahan herbal semakin meningkat seiring
dengan semakin tingginya kesadaran masyarakat akan keunggulan produk-produk
kecantikan berbahan alami. Tagline yang bertema “produk berbasis riset” yang selalu
diangkat oleh EBM Scitech sebagai perusahaan RnD dipercaya akan menjadi unique
feature dan menambah daya tarik produk-produk yang dikembangkan. EBM Scitech
yakin bahwa peluang pasar ini dapat dimanfaatkan dan produk-produk herbal EBM
Scitech dapat bersaing di pasar Indonesia maupun pasar global ke depannya.
• Economical
EBM Scitech memiliki beberapa klien yang berasal dari tiga kategori utama,
yakni perguruan tinggi dan institusi riset, sektor industri, dan badan milik pemerintah.
Sejak tahun 2020 hingga Maret 2023, ketiga kategori tersebut telah menjadi konsumen
utama EBM Scitech dan berkontribusi terhadap pendapatan perusahaan melalui berbagai
produk yang disediakan EBM Scitech, termasuk pembelian senyawa marker dan natural
ingredients, penggunaan jasa analisis dan R&D, serta keikutsertaan dalam
workshop/training yang diselenggarakan oleh perusahaan.

Gambar 1 Total jumlah institusi klien EBM Scitech berdasarkan sector


Sejak didirikannya EBM Scitech pada tahun 2020, telah terjadi trend peningkatan
yang cukup dalam hal jumlah klien. Berdasarkan data yang didapatkan hingga Maret
2023, klien dari kategori perguruan tinggi dan institusi riset telah mencapai 242 institusi
yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Hal ini mengindikasikan peningkatan
secara signifikan dari hanya 3 institusi yang menggunakan produk EBM Scitech pada
tahun 2020. Sementara itu, sektor industri yang juga merupakan konsumen utama EBM
Scitech juga semakin banyak. Terdapat lebih dari 60 klien yang terdiri dari berbagai
perusahaan yang sebagian besar bergerak di industri herbal. Selain itu, data terakhir juga
menunjukkan bahwa jumlah badan milik pemerintah yang menjadi klien EBM Scitech
juga telah mengalami peningkatan yang relatif cepat, mencapai hingga 20 institusi dalam
kurun waktu kurang dari 4 tahun

Gambar 2 Laporan penjualan tahunan EBM Scitech periode 2019 - Maret 2023
Berdasarkan grafik di atas, EBM Scitech bisa dikatakan sedang mengalami fase
percepatan yang positif. Jumlah total transaksi terus meningkat sejak tahun 2019 (tahun
diluncurkannya MarkHerb). Meskipun sempat terjadi penurunan pada tahun 2020 yang
disebabkan oleh pandemi COVID-19, jumlah total transaksi kembali meroket pada tahun
2021 hingga 2022. Trend peningkatan ini dipercaya akan berlanjut di tahun ini, di mana
hingga akhir trimester pertama 2023, jumlah transaksi telah melebihi 1/3 dari total
transaksi tahun lalu.
• Sosial
Berdasarkan data yang didapat dari situs alodokter, 45% masyarakat Indonesia
lebih percaya akan penggunaan obat herbal dibandingkan obat modern sebagai langkah
utama pengobatan. Di Indonesia, sebagian orang lebih percaya untuk menggunakan obat
herbal karena dianggap bersifat alami sehingga bebas dari efek samping yang tidak
diinginkan. Hal ini berhubungan erat dengan penggunaan bahan kimia pada obat modern
yang membuat asumsi masyarakat akan obat modern menjadi buruk. Akan tetapi, pada
kenyataannya, tidak semua obat herbal tidak memiliki efek samping. Obat herbal yang
tidak terdaftar di BPOM RI memiliki resiko yang dapat membahayakan penggunanya.
Beberapa produk dari EBM Scitech saat ini tengah melakukan penetapan hak paten
produk-produknya.
Dengan adanya fakta yang membuktikan bahwa sebagian masyarakat Indonesia
masih lebih memilih produk herbal sebagai alternatif pengobatan tentunya hal ini menjadi
suatu potensi yang sangat baik dalam EBM Scitech untuk terus mengembangkan produk-
produk herbal yang dapat bermanfaat bagi masyarakat Indonesia.
Selain itu, salah satu lini bisnis yang dimiliki oleh EBM Scitech adalah NüU
Reboot, yang berfokus pada produk herbal skincare. Berdasarkan data yang didapatkan
dari Badan Pusat Statistik pada tahun 2020, industri kosmetik mengalami peningkatan
sebesar 5,59 persen. Hal ini menandakan semakin banyak masyarakat Indonesia yang
sadar akan pentingnya penggunaan skincare dalam merawat tubuh. Persebaran frekuensi
pembelian skincare di Indonesia yang didapatkan dari DataIndonesia.id dapat dilihat
sebagai berikut.
Gambar 3 Frekuensi Pembelian Produk Perawatan Kulit Dasar di Indonesia
periode Agustus 2022
Hal ini merupakan kabar baik bagi bagi EBM Scitech. Hal ini juga didukung oleh
hasil survei yang dilakukan oleh fimela.com. Survei menunjukkan bahwa 90% Wanita di
Indonesia lebih memilih produk lokal sebagai produk utama kecantikannya. Dapat
disimpulkan bahwa sebagian besar masyarakat lebih suka penggunaan produk lokal dan
yang dibuat menggunakan bahan herbal. Oleh karena itu, EBM Scitech dapat
memanfaatkan hal ini untuk terus mengembangkan produk-produk herbalnya dan
memperbesar lini bisnis yang saat ini dimiliki.

• Technology
EBM Scitech memadukan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam penelitiannya.
Beberapa alat mutakhir seperti UPLC-MS-MS, HPLC, dan flash chromatography
merupakan alat yang dimiliki perusahaan ini dalam mendukung penelitiannya. Dengan
teknologi yang telah disebutkan, perusahaan ini menjadi perusahaan pertama di Indonesia
yang dapat melakukan penelitian tertentu seperti layanan analisis omics, pemasaran
certified reference material, dan penyediaan layanan konsultasi dan supervisi penelitian
khusus.
• Legal
Penelitian sains di Indonesia merupakan hal yang paling dibutuhkan dalam upaya
untuk memajukan bangsa. Hal tersebut diatur dalam undang-undang nomor 18 tahun
2002 yang berisi undang-undang tentang sistem nasional penelitian, pengembangan, dan
penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam salah satu pasalnya yaitu pasal 13
ayat 1, pemerintah menyatakan bahwa akan mendorong kerja sama antara semua unsur
kelembagaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pengembangan jaringan informasi
ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain itu, pada pasal 4 dinyatakan bahwa Sistem
Nasional Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
bertujuan memperkuat daya dukung ilmu pengetahuan dan teknologi bagi keperluan
mempercepat pencapaian tujuan negara, serta meningkatkan daya saing dan kemandirian
dalam memperjuangkan kepentingan negara dalam pergaulan internasional.
Dapat disimpulkan bahwa pemerintah sangat mendukung adanya penelitian yang
dilakukan oleh suatu institusi atau perusahaan. Hal tersebut harus disertai dengan adanya
perizinan dari pemerintah secara resmi. Oleh karena itu, EBM Scitech yang berfokus
pada penelitian dapat memanfaatkan peluang ini untuk terus berinovasi dalam
menciptakan suatu produk-produk yang dapat bermanfaat baik bagi pasar nasional
maupun internasional.
• Environmental
EBM Scitech merupakan suatu perusahaan yang berfokus pada penelitian dan
pembuatan produk-produk herbal. Tentunya hal ini memiliki dampak positif bagi
lingkungan di sekitarnya. Berdasarkan data yang didapatkan dari situs wastechange,
banyak sisa obat berbahan kimia yang ditemukan dalam limbah. Hal ini dapat
menyebabkan beberapa dampak negatif seperti pencemaran laut, mengganggu ekosistem,
dan dapat menyebabkan keracunan bagi hewan ataupun anak yang tidak sengaja menelan
obat berbahan kimia yang telah kadaluarsa. Oleh karena itu, produk berbahan herbal
seperti yang tengah dikembangkan oleh EBM Scitech, dapat menjadi solusi hal ini.
b. PORTER’S 5 FORCES

Gambar 4 Porter’s 5 Forces Model

1. Competitive rivalry

PT. EBM melalui merek dagangnya MarkHerb, menggeluti banyak bidang jasa
maupun produk, seperti jasa analisis laboratorium, ekstrasi, isolasi, dan uraian struktur
kimiawi, serta konsultasi, juga produk-produk komponen kimiawi yang digunakan
sebagai QC (Quality Control) yang dijual kepada suatu produsen/pabrik penghasil
comsumable untuk menstandarisasi dan mengontrol hasil olahan mereka (reference
compounds/markers) , terutama untuk produk obat herbal. PT. EBM juga
mengembangkan baku pembanding herbal yang merupakan satu-satunya yang beredar di
Indonesia. Hal ini menjadikan PT. EBM memiliki keunggulan dibandingkan
kompetitornya di bidang farmasi terkhususnya untuk produk terkait obat herbal dan
pengembangannya atau bahkan dapat dikategorikan tidak adanya kompetitor yang
menyediakan produk seperti PT. EBM.

Akan tetapi, perusahaan-perusahaan lain yang sudah bergerak di bidang farmasi


dan R&D, seperti Kimia Farma dan sekitar 9 perusahaan farmasi besar lainnya di
Indonesia. Terkhususnya, PT. Kimia Farma yang merupakan perusahaan industri farmasi
pertama dan terbesar di Indonesia dapat saja di masa mendatang dapat menjadi
kompetitor untuk PT. EBM apabila PT. Kimia Farma mengembangkan bisnisnya di
penghasil produk markers compound, dimana PT. Kimia Farma telah memiliki
kepercayaan dan “nama” yang lebih besar di masyarakat sehingga mampu menarik klien
di pasar yang sama dengan PT. EBM sehingga PT. EBM perlu menjaga keunggulan
mereka sebagai satu-satunya penghasil markers compound di Indonesia.

Sementara untuk produk spin-off lainnya dari PT. EBM, yaitu Flabio dan NüU
Reboot juga memiliki kompetitor yang berpotensi menjadi ancaman, seperti Kimia Farma
dan Kalbe Farma yang meproduksi produk kesehatan (suplemen) dan makanan serta
minuman, serta Wardah yang memiliki produk olahan skincare yang berbasis herbal.

Namun, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, PT. EBM menggeluti tidak
hanya produk-produk yang sudah disebutkan di atas, tetapi juga menjalani R&D untuk
produk-produknya dan menyediakan berbagai pelayanan jasa yang sudah dikenal pada
pasarnya dengan memiliki klien-klien di institut penelitian dan produsen-produsen obat
herbal di Indonesia sehingga ancaman dari kompetitor dapat dinilai menengah ke bawah.

2. Threat of subtitution

Meninjau produk spin-off PT. EBM yang dapat dikategorikan menjadi markers
compounds, suplemen makanan maupun minuman, skincare herbal dan juga jasa
penelitian terkait farmasi, yang dimana masing-masing memiliki ancamannya tersendiri
terhadap adanya produk pengganti dan pengaruhnya pada keputusan konsumen dalam
memilih menggunakan produk PT. EBM atau tidak.

Untuk produk spin-off MarkHerb, yaitu markers compounds, sebagai satu-satunya


penghasil produk tersebut di Indonesia dan juga belum hadirnya produk yang lebih baik
dalam menggantikan peran markers compounds dalam hal melakukan standarisasi dan
kontrol kualitas untuk produk herbal menjadikan ancaman akan produk pengganti untuk
produk spin-off MarkHerb sangat kecil.

Sementara untuk produk spin-off Flabio, yaitu suplemen makanan dan minuman,
adanya ancaman produk subtitusi dari pesaing yang juga menggeluti bidang suplemen
makanan dan minumun yang menjual produk yang berbeda dari Flabio namun
menawarkan manfaat yang serupa atau lebih baik dan juga sudah memiliki pengaruh di
pasar (masyarakat) lebih besar daripada produk PT. EBM ini. Selain itu juga, ancaman
subtitusi yang dilakukan masyarakat sebagai target pasar umum yang melakukan
pengurangan komsumsi suplemen dan menggantinya dengan makanan bergizi yang
menyediakan manfaat dan khasiat yang mungkin serupa, sehingga ancaman untuk produk
spin-off Flabio dari produk subtitusi cukup tinggi.

Untuk produk spin-off NüU Reboot yang menyediakan produk skincare herbal
memiliki ancaman subtitusi terhadap produknya dengan sudah adanya produk-produk
skincare nonherbal di pasaran dan masing memiliki pengaruh yang lebih besar daripada
produk skincare herbal. Namun, jika dibandingkan dengan beberapa tahun lalu, minat
masyarakat akan skincare herbal semakin tinggi ditunjukkan dengan semakin tren positif
untuk skincare herbal lokal bahkan selama pandemi. Sehingga nilai untuk ancaman
subtitusi pada produk NüU Reboot dapat dinilai menengah.

Terakhir untuk ancaman subtitusi terhadap jasa layanan terkait farmasi yang
ditawarkan oleh PT. EBM, karena R&D yang dilakukan oleh PT. EBM merupakan proses
yang berkelanjutan dimana jasa yang ditawarkan terus dikembangkan menjadi lebih baik
sehingga hingga saat ini belum ada jasa alternatif yang dapat lebih efektif untuk
menyediakan hasil serupa yang ditawarkan oleh PT. EBM sehingga ancaman subtitusi
untuk produk jasa ini dapat dinilai rendah.

3. Threat of new entrants

Besarnya ancaman yang dapat muncul dengan adanya pesaing-pesaing baru yang
menggeluti bidang bisnis yang sama dengan PT. EBM dapat berbeda-beda untuk masing-
masing produk spin-off dan jasa. Untuk produk spin-off Flabio dan NüU Reboot yang
menawarkan produk suplemen makanan dan minuman serta skincare herbal dapat lebih
mudah munculnya ancaman dari pesaing baru, baik dari UMKM lokal maupun
perusahaan nasional. Hal ini disebabkan upaya dan dana yang dibutuhkan untuk
menciptakan bisnis dengan produk tersebut tidak terlalu besar dengan regulasi yang tidak
terlalu menyulitkan. Berbeda dengan kedua produk spin-off tersebut, untuk produk
MarkHerb dan jasa-jasa farmasi yang ditawarkan oleh PT. EBM, tidak hanya
memerlukan upaya dan modal yang jauh lebih besar, tetapi juga pengetahuan akan bidang
farmasi dalam tingkat lanjut sehingga ancaman akan adanya pesaing baru lebih rendah
daripada produk spin-off Flabio dan NüU Reboot.

4. Power of suppliers

Untuk produk-produk spin-off yang dimiliki PT. EBM mayoritas menggunakan


sumber daya alam lokal yang memiliki biodiversitas yang sangat tinggi sehingga banyak
kekayaan alam Indonesia yang mampu untuk diolah menjadi produk-produk kesehatan,
seperti produk obat herbal dan sebagainya. Penggunaan sumber daya lokal yang
berlimpah ini meningkatkan jaminan bahwa ketersediaan bahan baku untuk produksi
produk PT. EBM tidak terancam kekurangan supply. Begitu juga untuk supply bahan
kimia dan alat/aparatus eksperimen, dimana seiring berkembangnya dunia insitusi
penelitian, supply akan hal tersebut semakin banyak tersedia dibandingkan di masa
sebelumnya. Oleh karena itu, dengan banyaknya supplier, kekuatan dari suatu supplier
terhadap keberlangsungan kegiatan produksi PT. EBM tergolong rendah sehingga
pengaruh supplier akan harga dan keuntungan perusahaan juga cukup rendah.

Sementara untuk produk jasa yang ditawarkan oleh PT. EBM, karena jasa tidak
memiliki supplier, maka supplier tidak memiliki kekuatan untuk mempengaruhi produk
jasa yang ditawarkan PT. EBM.

5. Power of buyers

Produk MarkHerb dan juga produk jasa yang ditawarkan oleh PT. EBM yang
memiliki sedikit kompetitor dan sudah terbentuknya pasar untuk masing-masing
produk/jasa didukung oleh minimnya adanya produk subtitusi yang dapat menggantikan
MarkHerb dan jasa tersebut maka konsumen/klien memiliki sedikit kekuatan (bargaining
power) terhadap produk yang ditawarkan PT. EBM sehingga tidak mengancam besar
perolehan keuntungan dari produk/jasa tersebut.

Sementara untuk produk Flabio dan NüU Reboot, disebabkan banyaknya


kompetitor yang lebih besar atau sebanding di pasar yang sama atau di pasar yang
berbeda namun hampir serupa dan juga adanya produk-produk lainnya yang dapat
menggantikan peran dari produk yang ditawarkan, menyebabkan konsumen memiliki
bargaining power yang lebih besar terhadap penawaran harga produk sehingga harga
produk harus kompetitif dengan harga produk kompeititor ataupun harga produk
subtitusinya yang menurunkan keuntungan yang dapat diraup dari produk-produk
tersebut.

B. STRATEGIC DEFINITION
a. SWOT & TOWS

Gambar 5 Matriks TOWS

o SWOT

Strength:

Kekuatan yang dimiliki alhasil dari keunggulan internal PT. EBM, yaitu

a) Satu-satunya produsen markers compounds di Indonesia (MarkHerb).


b) Produk yang beragam, seperti markers compound, suplemen makanan dan minuman,
skincare herbal, dan berbagai layanan jasa sehingga mencakup target pasar secara
keseluruhan yang lebih banyak dan meningkatkan profit yang diterima.
c) Rekam jejak dimana penjualan tahunan terus meningkat, terutama pasca pandemi terberat
(2020), baik itu produk ataupun jasa.
d) Sudah dapat mapan secara finansial dan planning dengan adanya roadmap hingga 20
tahun kedepan, meskipun pada awalnya merupakan brand yang dibuat atas dukungan
ITB.

Weakness:

Kelemahan yang dimiliki alhasil dari kekurangan internal PT. EBM, yaitu

a) Memiliki unit bisnis yang diunggulkan, yaitu MarkHerb sehingga perkembangan unit
bisnis lain, seperti Flabio dan NüU Reboot dapat terhambat apabila profit yang diperoleh
dari MarkHerb sedang goyah atau tidak sebaik yang diproyeksikan.
b) Merupakan perusahaan yang tergolong baru dengan planning unit bisnis yang cukup
banyak

Opportunity:

a) Memiliki fondasi branding yang kuat dengan didukung oleh salah satu institut terbaik
negeri, yaitu ITB. yang juga memudahkan koneksi dengan klien-klien di
insititusi/perusahaan dengan background penelitian
b) Kebutuhan yang terus berkelanjutan atas jasa RnD dan produk yang disediakan PT. EBM
untuk penelitian.
c) Dunia penelitian terutama farmasi yang terus berkembang di zaman modern ini.
d) Minimnya kompetitor pada market jasa RnD yang ditawarkan dan beberapa produk hasil
RnD PT. EBM

Threat:

a) Tidak adanya supplier cadangan untuk beberapa bahan baku, terutama bahan kimia,
dimana suatu produk bahan kimia yang dibeli hanya dari satu vendor saja. Berbeda
dengan supplier untuk instrumen dan alat yang memiliki lebih dari satu supplier
b) Projek ekspansi pasar yang dilakukan oleh PT. EBM, yaitu Flabio dan NüU Reboot yang
sudah banyak perusahaan kompetitor yang bersaing di dalamnya.

o TOWS

TOWS Strength Weakness


Opportunity • Menggunakan koneksi yag • Mempertahankan market
dimiliki dengan share dari produk yang
institusi/perusahaan berbasis diunggulkan sembari
penelitian farmasi untuk membangun unit bisnis
dijadikan klien yang baru
• Menggait klien sebanyak • Menggunakan unit-unit
mungkin di pasar yang minim bisnis yang baru tersebut
kompentitornya agar menjadi untuk mendapatkan
klien tetap yang loyal untuk pengalaman sebagai suatu
terus menggunakan produk perusahaan
dan/atau jasa
Threat • Membangun branding yang • Kompetitor dapat
lebih besar dan luar, terutama menggunakan peranan
ke masyarakat terlebih dahulu market share mereka di
melalui impresi akan produk sektor unit bisnis yang baru
andalan yang reliable agar PT. EBM untuk menekan
dapat dikenal untuk unit bisnis perkembangan unit bisnis
komersial umum, seperti tersebut
suplemen dan skincare sehingga
dapat bersaing dengan
banyaknya kompetitor.
• Mengalokasikan dana finansial
yang mapan akibat
perkembangan positif untuk
mengantisipasi kurangnya
bahan supply yang krusial
dengan menambah supplier
b. Ansoff Matrix
Ansoff Matrix atau matriks ansoff adalah alat yang dapat membantu eksekutif dan pemasar
dalam suatu organisasi memahami bagaimana mereka dapat tumbuh dan menyusun strategi
untuk mewujudkan lebih banyak pertumbuhan.
Matriks ini menggabungkan penetrasi pasar (market penetration), pengembangan pasar
(market development), pengembangan produk (product development), dan diversifikasi
(diversification) yang semuanya merupakan alternatif pertumbuhan yang dapat digunakan
organisasi untuk secara efektif mengembangkan jangkauannya ke pasar lain atau
mengembangkan penawaran produknya.

Gambar 6 Matriks Ansoff


EBM Scitech sendiri mempunyai beberapa segmentasi pasar dan produk yang sesuai
dengan segmentasi pasar tersebut. Sehingga perencanaan strategis berdasarkan Ansoff
matriks dapat dibuat sebagai berikut.
Market Penetration
Jika dilihat dari data penjualan tahun-tahun sebelumnya, jumlah transaksi EBM Scitech
meningkat drastis. Artinya sebenarnya permintaan akan produk dan jasa EBM Scitech
cukup tinggi. EBM Scitech dapat memanfaatkan tingginya permintaan ini untuk
meningkatkan penjualan produk dan jasa EBM Scitech.
Secara umum, klien EBM Scitech berasal dari 3 (tiga) kategori utama, yakni perguruan
tinggi dan institusi riset, sektor industri, dan badan milik pemerintah. Sejak tahun 2020
hingga Maret 2023, ketiga kategori tersebut telah menjadi konsumen utama EBM Scitech
dan berkontribusi terhadap pendapatan perusahaan. Jumlah klien terbanyak adalah kategori
perguruan tinggi dan institusi riset, kemudian disusul sektor industri dan badan milik
pemerintah. Perencanaan penetrasi pasar dapat dibuat spesifik untuk tiap kategori klien.
Untuk kategori perguruan tinggi dan institusi riset, EBM Scitech dapat melakukan
sosialisasi-sosialisasi ke perguruan tinggi dan institusi riset yang belum menjadi klien EBM
Scitech atau belum pernah mendengar tentang EBM Scitech. Hal ini merupakan
kesempatan yang sangat bagus mengingat EBM Scitech adalah satu-satunya perusahaan
Indonesia yang menyediakan layanan konsultasi dan supervisi penelitian.
Untuk kategori sektor industri EBM Scitech dapat melakukan promosi mengenai EBM
Scitech beserta produknya sehingga masyarakat secara luas mengenal produk EBM Scitech
seperti suplemen kesehatan dan kosmetik. Hal tersebut dapat meningkatkan permintaan
akan produk herbal sehingga industri lebih tertarik bekerja sama dengan EBM Scitech
untuk mengembangkan produknya.
Untuk kategori badan milik pemerintahan, EBM Scitech dapat melihat visi misi
pemerintahan dan melihat mana saja ada produk dan jasa EBM Scitech yang cocok dengan
visi misi tersebut. Dengan begitu EBM Scitech dapat menawarkan produk dan jasanya ke
lembaga pemerintahan tersebut.

Market Development
Jika dilihat dari Costumer Profile EBM Scitech, kebanyakan transaksi didominasi oleh
klien-klien yang berlokasi di Jakarta dan Jawa Barat. Dengan melihat hal ini, maka strategi
market development yang dapat dilakukan adalah dengan memperluas pasar ke seluruh
Indonesia. Perluasan pasar tersebut dapat didukung dengan adanya promosi untuk
memperkenalkan EBM Scitech sehingga konsumen dapat mengenal EBM Scitech. Hal ini
sangat baik dilakukan karena EBM Scitech tidak mempunyai direct competitor sehingga
konsumen yang membutuhkan produk dan jasa EBM Scitech otomatis akan membeli
produk atau menggunakan jasa dari EBM Scitech.
Selain itu berdasarkan segmentasi konsumen terdapat segmen D dan segmen E yaitu
kelompok masyarakat yang membutuhkan layanan riset dan masyarakat secara luas.
Namun pada costumer profile kedua segmen tersebut belum pernah melakukan transaksi,
sehingga hal ini juga dapat menjadi strategi market development dengan lebih
memperhatikan segmen D dan segmen E.
Di masa depan ketika EBM Scitech sudah matang maka EBM Scitech dapat memperluas
pasarnya di kancah internasional mulai dari lingkup ASEAN.
Product Development
Dilihat dari produknya bisnis utama dari EBM Scitech adalah menyediakan layanan riset
dan pengembangan serta konsultasi untuk perusahaan lain yang mengembangkan produk
baru atau ingin memvalidasi dan/atau meningkatkan kualitas produknya yang sudah ada.
EBM Scitech juga mengembangkan produk-produk spin-off antara lain MarkHerb, Flabio,
dan NüU Reboot. MarkHerb berfokus pada pengembangan produk-produk fitokimia,
termasuk senyawa penanda (marker compound), ekstrak terstandar, dan bahan baku
farmasetikal. Flabio memproduksi utamanya produk-produk makanan dan suplemen
kesehatan berbasis riset, sedangkan NüU Reboot berfokus pada pengembangan produk-
produk berupa herbal skincare.
Product development MarkHerb dapat diterapkan dengan memperbanyak jenis senyawa
marker dan natural ingredients, memperbanyak jenis layanan analisis laboratorium dan
R&D dan konsultasi.
Product development Flabio dapat diterapkan dengan memperbanyak jenis dan
mengembangkan produk-produk makanan dan suplemen kesehatan. Selain itu EBM
Scitech juga dapat melakukan inovasi berupa produk-produk untuk makanan hewan
ataupun pupuk dengan berbasis riset.
Product development NüU Reboot dapat diterapkan dengan memperbanyak jenis produk-
produk herbal dan jenis skincare. Produk-produk herbal juga masih bisa dikembangkan
sehingga dapat digunakan dalam bidang pertanian, perkebunan, dan peternakan.
Diversification
EBM Scitech berencana melakukan produksi dan pemasaran alat laboratorium dengan
merek spin-off baru yang akan didaftarkan. EBM Scitech tengah mengembangkan
rancangan prototype alat berupa kromatografi radial yang saat ini sedang dalam tahapan
penyempurnaan desain. Produksi dan pemasaran alat kromatografi radial ini direncanakan
akan dilakukan tahun 2023. Produksi alat laboratorium ini tentu akan membuka pasar baru
bagi EBM Scitech. Alat laboratorium ini dibutuhkan oleh perguruan tinggi, lembaga riset,
dan industri.
Selain alat laboratorium diversifikasi dapat dilakukan dengan membuat dan
mengembangkan produk alat kesehatan. Tentunya produk baru ini akan membuka
segmentasi pasar baru. Produk alat kesehatan dapat membuka pasar baru dengan target
masyarakat secara umum dan kalangan atlit.
Boston Box

Gambar 7 Matriks Boston Box


Boston Box, juga dikenal sebagai Boston Consulting Group (BCG) Matrix atau Growth
Share Matrix, adalah suatu kerangka kerja yang digunakan untuk menganalisis portofolio
produk atau bisnis suatu perusahaan berdasarkan pertumbuhan pasar dan pangsa pasar
relatif mereka. Matriks ini dikembangkan oleh perusahaan konsultan manajemen Boston
Consulting Group pada tahun 1970-an. Pada metode ini diperlukan market share dan
market growth rate rate dari produk-produk yang dihasilkan oleh EBM Scitech. Matriks
BCG membantu perusahaan dalam mengalokasikan sumber daya dan merencanakan
strategi untuk setiap produk atau bisnis dalam portofolio mereka. Tujuan umumnya adalah
untuk meningkatkan pangsa pasar atau pertumbuhan dan mengoptimalkan penghasilan kas.
Matriks ini memberikan pandangan visual tentang kombinasi produk yang berbeda dalam
portofolio perusahaan dan membantu manajemen dalam mengambil keputusan tentang
alokasi sumber daya, pengembangan produk, dan strategi pertumbuhan.

Dilihat dari laporan Annuals Sales Report EBM Scitech mempunyai market growth rate
yang tinggi walaupun dari tahun 2019 ke 2020 mengalami penurunan jumlah transaksi
dikarenakan adanya pandemi COVID-19. Walaupun EBM Scitech tidak mempunyai direct
competitor, perusahaan herbal di Indonesia semakin berkembang dan akan menjadi
pesaing di masa yang akan datang. Berdasarkan data tersebut, EBM Scitech memiliki
market share yang tinggi. Dengan begitu EBM Scitech dapat dikategorikan sebagai Star.
Perusahaan pada kuadran Star memiliki produk dengan pertumbuhan tinggi yang bersaing
di pasar di mana mereka kuat dibandingkan dengan pesaingnya. Perusahaan ini
membutuhkan investasi yang signifikan untuk pertumbuhan lebih lanjut, tetapi juga
memiliki potensi keuntungan yang tinggi di masa depan. Biasanya, produk atau bisnis ini
berada dalam tahap awal pertumbuhan. Berdasarkan pernyataan tersebut EBM Scitech
sudah sesuai dikategorikan sebagai Star. Dilihat dari kebutuhan investasinya, EBM Scitech
diperkirakakan membutuhkan biaya investasi sebesar 200 miliar rupiah yang akan
digunakan untuk membangun fasilitas riset dan laboratorium berstandar internasional.
Investasi ini dapat dilakukan secara bertahap selama 5 tahun sesuai kebutuhan.

Gambar 8 Penggunaan Dana Investasi untuk Pengembangan Bisnis Utama

Dan dilihat dari umur EBM Scitech, EBM Scitech masih dalam tahap awal pertumbuhan
yaitu dalam fase start-up (late stage). Peta perjalanan EBM Scitech dapat dilihat pada
Gambar 9.

Gambar 9 Peta Jalan Pengembangan Bisnis EBM Scitech


Dilihat dari peta perjalanan, EBM Scitech diperkirakan mapan dan stabil pada established
phase pada tahun 2030, yakni 10 tahun setelah berdirinya perusahaan. Pada fase ini EBM
Scitech berada dalam kuadran Cash Cows, artinya market growth rendah tetapi market
share tinggi. Cash Cows menghasilkan aliran kas yang stabil dan signifikan dengan
kebutuhan investasi yang relatif rendah. Cash cows sering digunakan untuk mendanai
investasi pada produk atau bisnis dalam kategori lain yang memerlukan pertumbuhan.
REFERENSI
1. https://dataindonesia.id/ragam/detail/sebanyak-45-masyarakat-indonesia-beli-skincare-sebulan-
sekali
2. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/12/05/makin-meroket-pendapatan-produk-
kecantikan-dan-perawatan-diri-di-ri-capai-rp11183-triliun-pada-2022
3. https://www.alodokter.com/45-masyarakat-indonesia-masih-lebih-percaya-obat-herbal-dibanding-
obat-modern
4. https://www.fimela.com/beauty/read/5059290/survei-menunjukkan-90-perempuan-indonesia-
pilih-brand-makeup-lokal
5. https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/44462
6. https://waste4change.com/blog/awas-bahaya-mengintai-dari-buang-sisa-obat-sembarangan/
7. https://www.tutor2u.net/business/reference/boston-matrix-and-product-portfolios
8. https://www.markherb.com
9. https://sikumbang.pom.go.id/index.php/post/index/22
10. https://www.kimiafarma.co.id/id/research-and-development
11. https://perusahaan.net/blog/Perusahaan-farmasi-terbesar-di-indonesia/
12. https://www.wardahbeauty.com/en/news/yuk-intip-skincare-natural-wardah-dengan-kandungan-
terbaiknya
13. https://www.jawapos.com/lifestyle/01404301/tak-hanya-perempuan-tren-skincare-saat-ini-juga-
diminati-pria
14. https://digitalleadership.com/unite-articles/tows-matrix/
15. https://www.inveskills.com/business-analysis/how-to-use-the-boston-box-or-growth-share-
matrix/
16. https://accurate.id/marketing-manajemen/ansoff-matrix/
17. Dokumen-dokumen PT. EBM

Anda mungkin juga menyukai